Anda di halaman 1dari 49

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN

RSUD SULTAN SURIANSYAH


KOTA BANJARMASIN
TAHUN ANGGARAN 2021

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SULTAN SURIANSYAH


DINAS KESEHATAN KOTA BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN

RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN


RSUD SULTAN SURIANSYAH
KOTA BANJARMASIN

TAHUN ANGGARAN 2021

Banjarmasin,
Mengesahkan, Direktur RSUD Sultan Suriansyah
Pejabat Pengelola Keuangan
Kota Banjarmasin
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas selesainya


penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin Tahun Anggaran 2021.
Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) sesuai dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan
Layanan Umum Daerah dan Peraturan Bupati Nomor 16 A Tahun 2011
tentang Pedoman Pelaksana Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah pada Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Sesuai dengan Keputusan Bupati Banjarmasin Nomor 195 Tahun 2009
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah
Banjarmasin sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan Pola Penerapan
Pedoman Pelaksana Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah
dengan status penuh maka Rumah Sakit Umum Daerah Banjarmasin
memiliki fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan. Diharapkan dengan
adanya fleksibilitas tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan
kepada masyarakat lebih baik dan meningkat sesuai dengan keinginan
masyarakat dan standar pelayanan minimal.
Rencana Bisnis dan Anggaran ini disusun secara bottom–up (dari
usulan unit/instalasi/ ruang/bidang/bagian). Dengan adanya penyusunan
bottom–up ini diharapkan dapat mengakomodir kegiatan–kegiatan yang
menjadi prioritas utama serta kegiatan yang menjadi pengembangan
pelayanan. Rencana Bisnis dan Anggaran disusun dan dijadikan sebagai
petunjuk pengelolaan kegiatan operasional rumah sakit.
Hasil penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran tahun anggaran 2021
ini kemungkinan belum dapat mengakomodir semua aspirasi setiap usulan
unit/instalasi/ruang/bidang/bagian, untuk itu kami harapkan pada
penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran yang akan datang masukan–
masukan yang sifatnya untuk meningkatkan pelayanan di Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin.
Sebagai Rencana Bisnis dan Anggaran ini dapat menjadi acuan dalam
menjalankan operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan rumah
sakit, agar kinerja pelayanan dapat dicapai lebih optimal.

Banjarmasin,

DIREKTUR RSUD SULTAN SURIANSYAH


KOTA BANJARMASIN
RINGKASAN EKSEKUTIF

Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin, sebagai


Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan sistem Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin bertanggung jawab
langsung kepada bupati melalui Sekretaris Daerah.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin sebagai
Rumah Sakit Umum Daerah satu–satunya dengan kelas C sebagai rumah
sakit rujukan di Banjarmasin, untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta
mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka pada tahun 2021 ini RS Sultan
Suriansyah Banjarmasin melakukan evaluasi dan penyusunan kembali visi,
misi, nilai, dan makna RS Sultan Suriansyah Banjarmasin. Visi RS Sultan
Suriansyah adalah “Menjadikan Rumah Sultan Suriansyah Pilihan
Masyarakat dengan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Bermartabat
sesuai Standar Akreditasi”. Misi RS Sultan Suriansyah adalah: 1.
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan efektif
berorientasi pada keselamatan pasien; 2. Mengembangkan kompetensi
sumber daya manusia yang berintegritas dan profesional dalam memberikan
pelayanan; 3. Mengoperasionalkan rumah sakit yang; 4. Menyediakan
peralatan medis yang sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi
kedokteran; 5. Mengembangkan perangkat manajemen yang inovatif dan
responsive berbasis IT.
Sebagai gambaran umum kondisi RS Sultan Suriansyah Banjarmasin
tumbuh kembang, memperbaiki penampilan rumah sakit dan meningkatkan
mutu, kualitas pelayanan yang mempunyai daya ungkit tinggi dalam
peningkatan penerimaan rumah sakit seperti penambahan ruang rawat inap
kelas III, pembangunan rehabilitasi medik dan pembangunan parkir motor
serta pemenuhan fasilitas kesehatan secara bertahap. Selain itu, RS Sultan
Suriansyah Banjarmasin lulus Akreditasi Madya, oleh karena itu dengan
adanya perbaikan dan peningkatan mutu maupun pelayanan, RS Sultan
Suriansyah Banjarmasin diharapkan dapat menjadi Rumah Sakit yang
terakreditasi paripurna.
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2021 disusun sesuai
dengan asumsi eksternal yaitu pertumbuhan ekonomi 5,3%, tingkat inflasi
4,7%, pertumbuhan pasar 5,5% – 6%, tingkat suku bunga pinjaman 7,75,
dan nilai tukar Rp13.400,00 dengan asumsi internal atau mikro yaitu masih
adanya program PBI Kesehatan dan Non PBI Kesehatan, subsidi dari
pemerintah (Belanja Tidak Langsung, DAK, DBH–CHT, dan Pajak Rokok),
penyusunan tarif pelayanan serta pengembangan peningkatan pelayanan
(operasional TT baru, operasional gedung baru rehabilitasi medik,
pembangunan ruang rawat inap kelas I, II, III, VIP, dan VVIP,
penyempurnaan gedung instalasi rehabilitasi medik, penyempurnaan gedung
parkir motor karyawan, pembangunan gedung parkir dan pembangunan
gedung radiologi.
Rencana Belanja Tahun Anggaran 2021 secara garis besar Rp
121,927,400,438.00. Jumlah ini terdiri dari biaya pegawai Rp
4,079,687,500.00 belanja barang dan jasa Rp 76,027,583,500.00 dan belanja
investasi sebesar Rp 41,820,129,438.00. Sedangkan untuk pendapatan
terdiri dari pendapatan jasa layanan sebesar Rp 58,092,874,060.00,
pendapatan hasil kerjasama Rp 420,000,000.00, pendapatan lain–lain BLUD
yang sah Rp 1,657,307,190.00 dan pendapatan APBD Rp 61,757,219,188.00.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Gambaran Umum

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah


Banjarmasin telah melaksanakan perencanaan dan penganggaran
dengan sistem BLUD sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah dan
Peraturan Bupati Banjarmasin Nomor 16 A Tahun 2011 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Daerah (BLUD) pada Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah
Banjarmasin sehingga memiliki fleksibilitas dalam beberapa hal, salah
satunya adalah perencanaan dan penganggaran.
Dalam perkembangannya, dengan fleksibilitas pengelolaan
keuangan tersebut berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan
akibat dari percepatan pemenuhan sumber daya, baik Sumber Daya
Manusia, Barang Jasa, Sarana dan Prasarana, maupun pengembangan
organisasi.
Perencanaan Tahun Anggaran 2021 akan digunakan untuk
mendukung pencapaian indikator pelayanan, peningkatan mutu serta
pemenuhan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin
mempunyai tugas dan fungsi adalah sebagai berikut:
1. Tugas Pokok
Rumah sakit mengemban tugas simultan yaitu melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang
dilaksanakan dengan serasi dan terpadu dengan upaya
meningkatkan derajat kesehatan perorangan dengan upaya
penyembuhan penyakit dan menyelenggarakan upaya rujukan
secara paripurna.
2. Fungsi
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
pemanfaatan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

1.2 Visi dan Misi


1. Visi
“Menjadikan Rumah Sultan Suriansyah Pilihan Masyarakat
dengan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Bermartabat
sesuai Standar Akreditasi”
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
efektif berorientasi pada keselamatan pasien;
b. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia yang
berintegritas dan profesional dalam memberikan pelayanan;
c. Mengoperasionalkan rumah sakit yang secara paripurna
dengan standar bangunan sesuai kepentingan pasien;
d. Menyediakan peralatan medis yang sesuai dengan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran;
e. Mengembangkan perangkat manajemen yang inovatif dan
responsive berbasis IT.
3. Motto
Adapun yang menjadi Motto dari UPT RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin adalah : “Melayani dengan Kasih
Sayang, Profesional dan Bertanggung Jawab”.

1.3 Maksud dan Tujuan


1. Maksud penyusunan Rencana Bisnis Anggaran RSUD Sultan
Suriansyah Kota Banjarmasin Tahun Anggaran 2021 ini adalah
sebagai dokumen perencanaan bisnis dan penganggaran untuk
periode satu tahun anggaran yaitu :
a. Menjabarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Banjarmasin Tahun 2016–2021.
b. Menjabarkan Rencana Strategis Bisnis RSUD Sultan
Suriansyah Tahun 2019–2021 dalam rencana program
kegiatan prioritas, pengembangan pelayanan dan pendukung
pelayanan kesehatan rumah sakit Tahun Anggaran 2021.
c. Sebagai pedoman dalam penyusunan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran BLUD RSUD Sultan Suriansyah karena memuat
arah kebijakan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan di
rumah sakit yang merupakan urusan wajib Pemerintah
Daerah.
d. Memberikan fleksibilitas dalam pengelolaan anggaran sehingga
RS Sultan Suriansyah dapat melaksanakan fungsi pelayanan
kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM),
professional, dan melaksanakan prinsip–prinsip bisnis sehat
dengan tidak mengutamakan keuntungan.
e. Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program
kegiatan pelayanan kesehatan dan rujukan antar sektor
maupun program tingkat pemerintah dalam keterpaduan
sumber pendanaan.
f. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan
alokasi sumber daya serta produktifitas dalam rangka
peningkatan kinerja pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai
unit pelayanan publik.
2. Tujuan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran RSUD Sultan
Suriansyah Banjarmasin Tahun Anggaran 2021 ini adalah:
a. Menjabarkan kinerja tahun berjalan, yang meliputi hasil
kegiatan usaha, faktor yang mempengaruhi kinerja,
perbandingan RBA tahun berjalan dengan realisasi, laporan
keuangan tahun berjaian, dan hal–hal lain yang perlu
ditindaklanjuti sehubungan dengan pencapaian kinerja tahun
berjalan.
b. Menjabarkan asumsi makro dan mikro, antara lain tingkat
inflasi, pertumbuhan ekonomi, nilai kurs, tarif, volume
pelayanan.
c. Menjabarkan target kinerja, sebagaimana dimaksud dalam
Permendagri Nomor 79 Tahun 2018 Pasal 59 ayat (1) huruf c.
d. Menjabarkan analisis dan perkiraan biaya satuan merupakan
perkiraan biaya per unit penyedia barang dan/atau jasa
pelayanan yang diberikan, setelah memperhitungkan seluruh
komponen biaya dan volume barang dan/atau jasa yang akan
dihasilkan.
e. Menjabarkan perkiraan harga merupakan estimasi harga Jual
produk barang dan/atau jasa setelah memperhitungkan biaya
persatuan dan tingkat margin yang ditentukan seperti
tercermin dari tarif layanan.
a. Menjabarkan anggaran pendapatan dan biaya merupakan
rencana anggaran untuk seluruh kegiatan tahunan yang
dinyatakan dalam satuan uang yang tercermin dari rencana
pendapatan dan biaya.
b. Menjabarkan besaran persentase ambang batas merupakan
besaran persentase perubahan anggaran bersumber dari
pendapatan operasional yang diperkenankan dan ditentukan
dengan mempertimbangkan fluktuasi kegiatan operasional
BLUD.
c. Menjabarkan prognosa laporan keuangan merupakan perkiraan
realisasi keuangan tahun berjalan seperti tercermin pada laporan
operasional, neraca, dan laporan arus kas.
d. Menjabarkan perkiraan maju (forward estimate) merupakan
perhitungan kebutuhan dana untuk tahun anggaran berikutnya
dari tahun yang direncanakan guna memastikan
kesinambungan.
e. Menjabarkan rencana pengeluaran investasi/modal merupakan
rencana pengeluaran dana untuk memperoleh aset tetap.
f. Menjabarkan ringkasan pendapatan dan biaya untuk konsolidasi
dengan RKA– SKPD/APBD merupakan ringkasan pendapatan
dan biaya dalam RBA yang disesuaikan dengan format RKA–
SKPD/APBD.

1.4 Jenis Layanan


Kegiatan RSUD Sultan Suriansyah tercermin dari jenis–jenis
pelayanan yang ditawarkan kepada masyarakat, antara lain:
a. pelayanan gawat darurat;
b. pelayanan rawat jalan;
c. pelayanan rawat inap;
d. pelayanan kamar operasi;
e. pelayanan kebidanan;
f. pelayanan intensif;
g. pelayanan radiologi;
h. pelayanan laboratorium;
i. pelayanan rehabilitasi medik;
j. pelayanan farmasi;
k. pelayanan gizi;
l. pelayanan rekam medik;
m. pelayanan ambulance/mobil jenazah;
n. pelayanan pemulsaran jenazah;
o. pelayanan laundry;
p. pelayanan CSSD;
q. pelayanan gas medis;
r. pelayanan pengaduan masyarakat;
s. pelayanan transfuse darah;
t. pelayanan Gakin;
u. administrasi dan manajemen;
v. pemeliharaan sarana rumah sakit;
w. pengolahan limbah; dan
x. kesehatan dan keselamatan kerja;
y. pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

1.5 Prinsip – Prinsip Dasar


1. THE WINNERS
- Kerjasama (Togetherness)
- Bijaksana (Wise/Wisdem)
- Integritas (Integrity)
- Norma (Norm)
- Tidak membedakan (Non Discrimination)
- Bersemangat (Energic)
- Responsif (Responsive)
- Keselamatan pasien dan petugas (Safety)
2. Untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi serta memberikan
nilai positif maka RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin memiliki
falsafah yakni “Menjunjung Tinggi Harkat dan Martabat Manusia
Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan”.

1.6 Susunan Pejabat Pengelola dan Dewan Pengawas


Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai
dengan Peraturan Walikota Kota Banjarmasin Nomor 23 Tahun 2019
tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Rumah Sakit
Umum Daerah Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin sebagai berikut:
1 Direktur (sebagai Pimpinan : dr. Sukotjo Hartanto, Sp. THT-KL
Blud)
2 Kabag Administrasi Umum : Nadzir Isnainy, S.Kom, M.M
dan Keuangan (sebagai
Bendahara Blud)
3 Kasubag Umum dan Hukum : dr. Siti Mardiatul Aminah, M.Kes
4 Kasubag Kepegawaian dan : Muhammad Aswi, AMG
Diklat
5 Kasubag Perencanaan : Risty Susanti, SKM, MM
Keuangan
6 Kepala Bidang Keperawatan : Zainal Aripin, SKM, SH, MM
7 Kepala Bidang Pelayanan : dr. Asmaul Husna, M.Kes
Medik
8 Kepala Bidang Penunjang : Rusmadi, SKM, MA
9 Kasie Keperawatan Rawat : Hj. Heryani, S.Kep, Ners
Jalan
10 Kasie Keperawatan Rawat : Ahdiat Shobari, S.Kep, Ns, M.Kep
Inap
11 Kasie Pelayanan Medik Rawat : dr. Masliani
Jalan
12 Kasie Pelayanan Medik : dr. Hj. Wahyuniarti
Rawat Inap
13 Kasie Sumber Daya : Ardiansyah Asmadi, SKM
Penunjang Medik dan Non
Medik
14 Kasie Rekam Medik : Budi Santoso, S.Kep, Ns
BAB II
KINERJA RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN
TAHUN ANGGARAN BERJALAN

2.1 Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja


Rumah sakit adalah sebuah organisasi penyelenggara pelayanan
publik yang dituntut untuk menyelenggarakan jasa pelayanan medis
yang bermutu bagi masyarakat. Penyelenggaraan fungsi dalam
Pencapaian Kinerja Pelayanan Publik rumah sakit sangat ditentukan
oleh faktor internal dan eksternal. Berikut faktor internal dan eksternal
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin meliputi:
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam mendukung pencapaian kinerja RSUD
Sultan Suriansyah Banjarmasin meliputi:
a. Pelayanan
1) Pelayanan dilakukan oleh dokter–dokter profesional
sebanyak 38 terdiri atas 26 dokter spesialis dan 12 dokter
umum.
2) Pelayanan didukung oleh tenaga paramedis perawatan dan
non medis yang terlatih dan kompeten di bidangnya.
3) Masing–masing unit/instalasi memiliki Standart Operating
Procedure (SOP).
4) Masing–masing unit/instalasi memiliki Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
5) Memiliki SIM RS yang terintegrasi dan mudah
dioperasinalkan.
6) Citra rumah sakit yang sudah dikenal sebagai pusat
rujukan dan melayani masyarakat dari seluruh lapisan.
7) Adanya kerja sama operasional dengan pihak ketiga untuk
peningkatan pelayanan seperti pelayanan pengolahan
limbah medis, limbah cair.
8) Adanya pihak ketiga yang bekerja sama se BPJS,
Jamkesda, Jampersal untuk pelayanan pasien.
9) Adanya Billing System terpadu pelayanan rawat jalan.
10) Terakreditasi Madya atau bintang tiga.
11) Pertumbuhan pasien terus meningkat.
12) Loyalitas pasien cukup tinggi.
13) Adanya kepedulian terhadap pelanggan.
b. Keuangan
1) Adanya Keputusan Bupati Nomor 195 Tahun 2009 tentang
Pola Pengelolaan Keuangan BLUD secara penuh.
2) Tarif yang kompetitif.
3) Pendapatan fungsional bisa langsung digunakan untuk
operasional rumah sakit.
4) Adanya kerja sama dengan perbankan (Bank Kalsel)
5) Penggunaan aplikasi/SIM Keuangan RS.
6) Transparansi pengelolaan keuangan.
7) Tingkat kemandirian kecenderungan meningkat.
8) Pelayanan keuangan kepada Costumer Internal sudah
baik.
9) Pertumbuhan pendapatan selalu meningkat
10) Cost Recovery Rate meningkat
11) Sistem Remunasi sudah berjalan dengan baik
c. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Struktur orgaisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Banjarmasin Nomor 103 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan
Kota Banjarmasin yang lebih akomodatif terhadap
kebutuhan pengembangan dan berorientasi kepada
pelanggan.
2) Leadership skill dalam jenjang organisasi.
3) Budaya organisasi dalam hal pembelajaran.
4) Memiliki keryawan PNS yang memiliki gaji tetap yang
dibayar oleh pemrintah.
5) SDM lebih terlatih karena penyelenggaraan pelatihan–
pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
6) Pengangkatan pegawai non PNS medis maupun non medis.
7) Penetapan menjadi Rumah Sakit Pendidikan memberikan
peluang kerja sama pendidikan dan pengembangan lebih
luas.
8) Sebagai rumah sakit rujukan studi banding pelayanan dan
pengelolaan keuangan BLUD.
9) Pengelolaan administrasi berbasis SIMRS.
10) Komitmen SDM sudah baik.
11) Merupakan satu – satunya Rumah Sakit milik pemerintah
Kota Banjarmasin
12) Dukungan dari pemerintah Kota Banjarmasin untuk
operasional Rumah Sakit cukup besar
13) Evaluasi pelayanan melalui laporan pagi
14) Adanya pengembangan pelayanan
d. Sarana dan Prasarana
1) Pengembangan layanan akan dilakukan secara vertikal.
2) Pembangunan gedung pelayanan yang terus berlangsung.
3) Banyaknya peralatan unggulan yang baru.
4) Adanya kerja sama dengan pihak ketiga (pelayanan dan
operasional).
5) Adanya dukungan dana dari APBD untuk pemenuhan
sarana dan prasarana.
6) Adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap efektivitas
fungsi pelayanan kesehatan rumah sakit adalah faktor lingkungan
rumah sakit. Faktor linkungan rumah sakit yang berperan dalam
efektivitas pelayanan rumah sakit tersebut meliputi lingkungan
hukum dan perundang–undangan, politik, ekonomi, dan sosial
budaya, sebagai kekuatan eksternal yang dapat memacu atau
menghambat pelaksanaan fugsi rumah sakit. Faktor eksternal
RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin meliputi:
a. Undang–Undang
1) Undang–Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Undang–Undang No. 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3) Undang–Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
b. Kebijakan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah.
2) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah.
3) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah.
4) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01 Tahun
2010 tentang Harga Obat Generik.
5) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1164 Tahun
2007 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran RS BLU.
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
7) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
8) Peraturan Bupati Banjarmasin Nomor 16 A Tahun 2011
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin.
9) Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 103 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas dan Badan Kota Banjarmasin.
10) Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
Sultan Suriansyah Banjarmasin.
11) Surat Keputusan Bupati Banjarmasin No. 195 tahun 2009
tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah pada RS Sultan Suriansyah.
c. Keadaan Persaingan
1) Persaingan dalam industri pelayanan kesehatan semaki
ketat degan bertambahnya jumlah institusi pelayanan
kesehatan degan produk–produk layanan yang semakin
bervariatif baik apalagi rumah sakit yang membuka
pelayanan hanya khusus pelayanan spesialis saja di Kota
Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
2) RS Swasta juga melayani pasien BPJS.
3) PPK I saat ini sudah BLUD sehingga ada beberapa yang
sudah memiliki pelayanan spesialis, sehingga pasien yang
dapat dilayani di PPK I tidak dirujuk ke PPK II.
d. Keadaan Perekonomian
1) Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat yang
ditandai degan pertumbuhan PDRB.
2) Kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) bagi masyarakat
yang bekerja.
e. Perkembangan Sosial Budaya
1) Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
2) Semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat
berdampak pada semakin tinggi pula tuntutan masyarakat
akan pelayanan kesehatan.
f. Perkembangan Teknologi
1) Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dengan teknologi canggih.
2) Perkembangan teknologi khususnya teknologi
kedokteran/kesehatan berdampak pada tingginya tarif
pelayanan kesehatan.

2.2 Perbandingan Asumsi Paada Waktu Menyusun Rencana Bisnis dan


Anggaran dengan Fakta yang Terjadi
1. Aspek Makro
Asumsi Tahun Fakta Tahun
No Unsur
2019 2019
1 2 3 4
1 Pertumbuhan ekonomi 5,00% 5,05%
2 Tingkat inflasi 3,29% 3,39%
3 Pertumbuhan pasar 10% - 11% 10% - 12%
4 Tingkat suku bunga 7,75% 5,75%
pinjaman
5 Kurs valuta asing RP 14.172,00 Rp14.131,00
Sumber: Bank Indonesia
2. Aspek Mikro
Asumsi Tahun Fakta Tahun
No Unsur
2020 2020
1 2 3 4
1 Pebiayaan  Adanya program Adanya
pelayanan publik BPJS Kesehatan program BPJS
sebagai fungsi  Masih adanya Kesehatan
Public Obligation  Masih adanya
subsidi untuk gaji
(PSO) dan investasi. subsidi untuk
gaji dan
investasi.
2 Kenaikan tarif  Ada penyesuaian  Belum ada
layanan tarif layanan. penyesuaian tarif
layanan.
3 Pengembangan /  Operasional TT  Operasional TT
peningkatan Kelas III. kelas III.
layanan  Penambahan  Penambahan
Ruang Operasi. ruang operasi.
 Operasional  Operasional
Gedung PONEK. gedung PONEK.
 Penambahan  Penambahan
Ruang Rawat ruang rawat
Inap Kelas III. inap kelas III.
 Pembangunan  Belum adanya
Gedung pembangunan
Hemodialisa. gedung
 Pembangunan Hemodialisa.
Gedung  Pembangunan
Rehabilitasi gedung
Medik. rehabilitasi
medik.
 Rehabilitasi
gedung IBS
lama untuk
gedung IMC.
4 Asumsi Cash flow 2x Cash flow 1x
berkaitan
dengan analisis
rasio keuangan.

2.3 Pencapaian Kinerja


1. Non Keuangan
Salah satu untuk mengukur pencapaian kinerja RSUD Sultan
Suriansyah Banjarmasin dengan menggunakan Standar Pelayanan
Minimal (SPM). Standar Pelayanan Minimal (SPM) digunakan untuk
mengukur kinerja non keuangan (kegiatan pelayanan rumah sakit).
Berikut capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM):
No Jenis Indikator Standar
. Pelayanan
1. Gawat 1. Kemampuan 1. 100%
Darurat Menangani live saving
(ketersediaan alat)
2. Kematian pasien <24 2. ≤ 2 perseribu
jam
3. Jam buka pelayanan 3. 24 jam
gawat darurat
4. Pemberi pelayanan 4. 100%
gawat darurat yang
bersertifikat masih
berlaku:
BLS/PPGD/GELS/ALS
5. Ketersediaan tim 5. Satu tim
penanggulangan
bencana
6. Waktu tanggap 6. ≤ 5 menit
pelayanan dokter di terlayani
gawat darurat setelah pasien
datang
7. Kepuasan Pelanggan 7. ≥ 70%
8. Tidak adanya pasien 8. 100%
yang diharuskan
membayar uang muka
2. Rawat Inap 1. Jam visite dokter 1. 08.00 s/d
spesialis 14.00 setiap
hari kerja
2. Pemberi pelayanan di 2. a. Dokter
rawat inap spesialis
b. Perawat
minimal
Pendidikan
D3
3. Dokter penanggung 3. 100%
jawab pasien rawat
inap
4. Ketersediaan 4. a. Anak
pelayanan rawat inap b. Penyakit
dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
5. Kejadian infeksi pasca 5. ≤ 1,5%
operasi
6. Kejadian infeksi 6. ≤ 1,5%
nosokomial
7. Tidak adanya kejadian 7. 100%
pasien jatuh yang
berakibat
kecacatan/kematian
8. Kematian pasien >48 8. ≤ 0,24%
jam
9. Kejadian pulang paksa 9. ≤ 5%
10. Kepuasan pelanggan 10. ≥ 90%
11. Rawat Inap TB 11. a. ≥60%
a. Penegakan
diagnosis TB
melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksanana b. ≤60%
kegiatan
pencatatan dan
pelaporan TB di
Rumah Sakit
3. Rawat Jalan 1. Waktu tunggu rawat 1. ≤ 60 menit
jalan
2. Kepuasan pelanggan 2. ≥ 90%
3. Dokter pemberi
pelayanan di poliklinik 3. 100% dokter
spesialis spesialis
4. Ketersediaan
pelayanan 4. a. Klinik anak
b. Klinik
penyakit
dalam
c. Klinik
kebidanan
d. Klinik
5. Jam buka pelayanan bedah
5. 08.00 s/d
13.00 Setiap
hari kerja
kecuali Jumat:
6. a. Penegakan 08.00 – 11.00
diagnosis TB 6. a. ≥60%
melalui
pemeriksaan
mikkroskop TB
b. Terlaksananya
kegiatan b. ≤60%
pencatatan dan
pelaporan TB di
RS
4. ICU 1. Rata – rata pasien 1. ≤ 3%
yang kembali ke
perawatan intensif
dengan kasus yang
sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan 2. a. Dokter
ICU Sp.Anestesi
dan dokter
spesialis
sesuai
dengan
kasus yang
ditangani
b. 100 %
Perawat
minimal D3
dengan
sertifikat
Perawat
mahir ICU
/ setara
(D4)
5. IBS 1. Waktu tunggu 1. ≤ 2 hari
pelayanan operasi
elektif
2. Komplikasi anestesi 2. ≤ 6%
3. Kejadian kematian di 3. ≤ 1%
meja operasi
4. Tidak adanya kejadian 4. 100%
operasi salah sisi
5. Tidak adanya kejadian 5. 100%
operasi salah orang
6. Tidak adanya kejadian 6. 100%
salah tindakan operasi
7. Tidak adanya kejadian 7. 100%
tertinggalnya benda
asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
6. Persalinan, 1. Kejadian kematian ibu 1. a. Perdarahan
perinatology karena persalinan ≤ 1%
dan KB b. Pre-
eklampsia ≤
30%
c. Sepsis ≤
0,2%
2. Pemberi pelayanan 2. a. Dokter
persalinan normal Sp.OG
b. Dokter
umum
terlatih
(Asuhan
Persalinan
Normal)
c. Bidan
3. Pemberi pelayanan 3. Tim PONEK
persalinan dengan yang terlatih
penyulit
4. Pemberi pelayanan 4. a. Dokter
persalinan dengan Sp.OG
tindakan operasi b. Dokter Sp.A
c. Dokter
Sp.An
5. Kemampuan 5. 100 %
menangani BBLR 1500
gr – 2500 gr
6. Pertolongan persalinan 6. ≤ 20 %
melalui seksio cesaria
7. Keluarga Berencana 7. 100 %
a. Presentase KB
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh
tenaga Kompeten
dr.Sp.Og, dr.Sp.B,
dr.Sp.U, dr.umum
terlatih
b. Presentse peserta
KB mantap yang
mendapat
konseling KB
mantap bidan
terlatih
8. Kepuasan Pelanggan 8. ≥ 80 %
7. Laboratorium 1. Waktu tunggu hasil 1. 100%
pelayanan
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp.PK
3. Tidak adanya 3. 100%
kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
8. Farmasi 1. Kepatuhan 1. 100%
penggunaan
formularium nasional
2. Waktu tunggu 2. a. ≤ 30
pelayanan menit
a. Obat jadi b. ≤ 60
b. Racikan menit
3. Tidak adanya kejadian 3. 100%
kesalahan pemberian
obat
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
9. Radiologi 1. Waktu tunggu hasil 1. ≤ 3 jam
pelayanan thorax foto
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp. Rad

3. Kejadian kegagalan 3. Kerusakan foto


pelayanan rontgen ≤ 2%
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
10. Gizi 1. Ketepatan waktu 1. ≥ 90%
pemberian makanan
2. Sisa makanan yang 2. ≤ 20%
tidak termakan
3. Tidak ada kesalahan 3. 100%
dalam pemberian diet
11. Rekam Medik 1. Waktu penyediaan 1. < 10 menit
dokumen rekam medik
pelayanan rawat jalan
2. Waktu penyediaan 2. < 15 menit
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap
3. Kelengkapan pengisian 3. 100%
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan
4. Kelengkapan informed 4. 100%
consent setelah
mendapatkan
informasi yang jelas
12. Sanitasi 1. Pengelolaan limbah 1. 100%
padat
2. Baku mutu limbah 2. a. BOD <30
cair mg/l
b. COD <80
mg/l
c. TSH <30
mg/l
d. PH 6-9
13. CSSD 1. Waktu tanggap 1. 100%
ketersediaan alat steril
14. Laundry 1. Penyediaan linen 1. 100%
bersih
2. Tidak adanya kejadian 2. 100%
linen yang hilang
15. Ambulans 1. Kecepatan pemberian 1. < 30 menit
pelayanan
ambulans/mobil
jenazah
2. Waktu pelayanan 2. 24 jam
ambulans
3. Respon time 3. Sesuai
pelayanan ambulans ketentuan
oleh masyarakat yang daerah?
membutuhkan
16. Gas Medis 1. Angka keterlambatan 1. 5%
pengiriman tabung
oksigen emergency
17. Pemulasaran 1. Waktu tanggap 1. ≤ 2 jam
Jenazah pelayanan
pemulasaran jenazah
18. IPSRS 1. Ketepatan waktu 1. 80%
pemeliharaan alat
medis
2. Jumlah peralatan 2. 80%
medis yang dilakukan
kalibrasi
3. Waktu tanggap 3. 80%
kerusakan alat
19. K3RS 1. Pengujian sistem alat 1. 100%
pemadam kebakaran
20. Pengaduan 1. Kepuasan pelanggan 1. ≥ 85%
Masyarakat 2. Kecepatan respon 2. > 75%
terhadap komplain
21 Rehabilitasi 1. Kejadian Drop Out 1. ≤ 50%
Medik pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
Medik yang di
rencanakan
2. Tidak adanya kejadian 2. 100%
kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
3. Kepuasan Pelanggan 3. ≥ 80%
22. Transfusi 1. Kebutuhan darah bagi 1. 100%
Darah setiap pelayanan terpenuhi
transfuse
2. Kejadian reaksi 2. ≤0,01%
transfusi
23. Pelayanan Pelayanan terhadap pasien 100% terlayani
Gakin GAKIN yang datang ke RS
pada setiap unit pelayanan
24. Administrasi 1. Tindak lanjut 1. 100%
dan penyelesaian hasil
Manajemen pertemuan direksi
2. Kelengkapan laporan 2. 100%
akuntabilitas kinerja
3. Ketepatan waktu 3. 100%
pengusulan kenaikan
pangkat
4. Ketepatan waktu 4. 100%
pengurusan gaji
berkala
5. Karyawan yang 5. ≥60%
mendapat pelatihan
minimal 20 jam
setahun
6. Cost recovery 6. ≥40%
7. Ketepatan waktu 7. 100%
penyusunan laporan
keuangan
8. Kecepatan waktu 8. ≤2 jam
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap
9. Ketepatan waktu 9. 100%
pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
25. Pencegahan 1. Ada anggota Tim PPI 1. Anggota Tim
dan yang terlatih PPI yang
Pengendalian terlatih 75%
Infeksi (PPI) 2. Tersedia APD di setiap 2. 60%
instalasi/departemen
3. Kegiatan pencatatan 3. 75%
dan pelaporan infeksi
nosocomial/HAI
(Health Care
Associated Infection) di
RS (min 1 parameter)
2. Pelayanan
Selain menggunakan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
pencapaian kinerja RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin dapat
dilihat dari jumlah kunjungan pasien.
JUMLAH
NO PELAYANAN SATUAN KUNJUNGAN KET.
S.D. MARET
2020
1 Jumlah pasien rawat Orang 99.424
jalan
2 Jumlah pasien IGD Orang 11.780
3 Jumlah pasien rawat inap Orang 11.760
4 Jumlah hari rawat Hari 8.536
5 Pasien persalinan Orang 1.404
6 Jumlah pasien perinatal Orang -
7 Bedah khusus Orang 1.008
8 Bedah besar Orang 438
9 Bedah sedang Orang 293
10 Bedah kecil Orang 260
11 Bedah acut Orang 513
12 Radiologi Orang 15.715
13 Laboratorium Orang 183.419
14 Rehabilitasi medik Orang -
15 Tindakan hemodialisa Orang 7.163
16 Elektromedik Orang -

3. Keuangan
a. Pendapatan
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
A. PENDAPATAN
PENDAPATAN BLUD 20.000.000.000 6.100.000.000 24.400.000.000 22%
KESEHATAN
1.1. Pendapatan 19.750.000.000 6.023.750.000 24.095.000.000 22%
dari jasa
layanan
1.2. Pendapatan 0 0 0
hibah
1.3. Pendapatan 200.000.000 53.000.000 212.000.000 6%
kerja sama
1.4. Pendapatan 50.000.000 19.625.000 78.500.000 57%
lain-lain
APBD 109.651.036.136 879.983.113 3.519.932.452 -97%
JUMLAH PENDAPATAN 129.651.036.136 6.979.983.113 27.919.932.452 -78%

b. Indikator Kinerja Keuangan


 Biaya Berdasarkan Jenis Layanan
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
I. BIAYA OPERASIONAL
A. KEGIATAN 12,910,365,100 1.582.450.000 3.164.900.000 -75%
OPERASIONAL
RUMAH SAKIT
1. Biaya Pegawai 5.271.865.100 0 0
2. Biaya Bahan 600.000.000 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 6.494.700.000 1.582.450.000 3.164.900.000 -51%
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan Jasa 543.800.000 0 0
6. Biaya Penyusutan
7. Biaya Pelayanan Lain-
lain
B. BIAYA UMUM DAN 7.266.708.900 389.677.308 779.354.616 -88%
ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi
Kantor
3. Biaya Pemeliharaan 714.450.000 0 0
Adm dan UM
4. Biaya Barang dan Jasa 6.545.958.900 389.677.308 -30%
5. Biaya Promosi
6. Biaya Penyusutan &
Amortisasi
7. Biaya Administrasi 6.300.000 0 0
Umum dan Lain-Lain
II. BIAYA NON 20.177.074.000 1.972.127.308 3.944.254.616 -80%
OPERASIONAL
1. Biaya Bunga
2. Biaya Administrasi 500.000 0 0
Bank
3. Biaya Kerugian
Penjualan Aset Tetap
4. Biaya Kerugian
Penurunan Nilai
5. Biaya Non Operasional 7.823.100.000 0 0
Lain-lain
JUMLAH BIAYA 28.000.674.000

 Pencapaian Program Investasi


Anggaran
Realisasi s.d. Prognosa
Perubahan Selisih
No Unit Layanan Bulan Maret Tahun 2020
Tahun 2020 (%)
2020 (Rp)
(Rp)
1 Tanah
2 Peralatan dan Mesin 11.467.600.000 0 0 0%
3 Gedung dan Bangunan 2.635.550.000 0 0 0%
4 Jalan, Irigasi dan 3.187.550.000 0 0 0%
Jaringan
5 Aset Tetap Lainnya 4.775.342.250 0 0 0%
6 Aset Lainnya
Jumlah 22.066.042.250

2.4 Laporan Keuangan


1. Neraca
NERACA RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN
PER 31 DESEMBER 2020
31 Maret Prognosa
NO URAIAN 2019
2020 2020
I ASET LANCAR
1. Kas dan Setara Kas
- Kas di Bendahara
Penerimaan
- Kas di Bendahara
Pengeluaran
- Kas di Bendahara
BLUD
- Uang Muka Kerja
2. Investasi Jangka Pendek
3. Piutang Pelayanan-
Pelayanan
Cadangan Kerugian Piutang
4. Piutang Pelayanan Lain-
lain
5. Persediaan
TOTAL ASET LANCAR
II INVESTASI JANGKA PANJANG
TOTAL INVESTASI JANGKA
PANJANG
III ASET TETAP
1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin
3. Gedung dan Bangunan
4. Jalan, Irigasi, dan
Jaringan
5. Aset Tetap Lainya
6. Konstruksi Dalam
Pengerjaan
7. Akumulasi Penyusutan
Aktiva Tetap
TOTAL ASET TETAP
IV DANA CADANGAN
TOTAL CADANGAN
V ASET LAINNYA
Software SIM (Antrean,
Pendapatan, Aset, Akuntan)
TOTAL ASET LAINNYA
TOTAL ASET LANCAR, INV. JK
PJG, DAN ASET
VI KEWAJIBAN
1. Kewajiban Jangka
Pendek
Utang Jangka Pendek
Lainnya
JUMLAH KEWAJIBAN
JANGKA PENDEK
2. Kewajiban Jangka
Panjang
TOTAL KEWAJIBAN
VII EKUITAS DANA
1. Ekuitas Dana Lancar
SiLPA/SiKPA
Cadangan Piutang
Pelayanan
Cadangan Piutang Lain-
lain
Cadangan Pendapatan
yang Ditagguhkan
Penyisihan Piutang
Cadangan Persediaan
Dana yang disediakan
utk pembayaran hutang
Jumlah Ekuitas Dana
Lancar (EDL)
2. Ekuitas Dana Investasi
Diinvestasikan dalam
Aset Tetap
Diinvestasikan dalam
Aset Lainnya
Jumlah Ekuitas Dana
Investasi (EDI)
3. Ekuitas Dana Cadangan
Jumlah Ekuitas Dana
Cadangan (EDC)
TOTAL EKUITAS DANA
VIII R/K PPKD
IX R/K RSUD
JUMLAH KEWAJIBAN, EKUITAS
DANA, R/K PPKD,
R/K RSUD

2. Laporan Operasional
LAPORAN OPERASIONAL
RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
A. PENDAPATAN
PENDAPATAN BLUD 20.000.000.000 6.100.000.000 24.400.000.000 22%
KESEHATAN
1.1. Pendapatan 19.750.000.000 6.023.750.000 24.095.000.000 22%
dari jasa
layanan
1.2. Pendapatan 0 0 0
hibah
1.3. Pendapatan 200.000.000 53.000.000 212.000.000 6%
kerja sama
1.4. Pendapatan 50.000.000 19.625.000 78.500.000 57%
lain-lain
APBD 109.651.036.136 879.983.113 3.519.932.452 -97%
JUMLAH PENDAPATAN 129.651.036.136 6.979.983.113 27.919.932.452 -78%
B. BIAYA OPERASIONAL
I. KEGIATAN 12,910,365,100 1.582.450.000 3.164.900.000 -75%
OPERASIONAL
RUMAH SAKIT
1. Biaya Pegawai 5.271.865.100 0 0
2. Biaya Bahan 600.000.000 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 6.494.700.000 1.582.450.000 3.164.900.000 -51%
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan Jasa 543.800.000 0 0
6. Biaya Penyusutan
7. Biaya Pelayanan Lain-
lain
II. BIAYA UMUM DAN 7.266.708.900 389.677.308 779.354.616 -88%
ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi
Kantor
3. Biaya Pemeliharaan 714.450.000 0 0
Adm dan UM
4. Biaya Barang dan Jasa 6.545.958.900 389.677.308 -30%
5. Biaya Promosi
6. Biaya Penyusutan &
Amortisasi
7. Biaya Administrasi 6.300.000 0 0
Umum dan Lain-Lain
III.BIAYA NON 20.177.074.000 1.972.127.308 3.944.254.616 -80%
OPERASIONAL
1. Biaya Bunga
2. Biaya Administrasi 500.000 0 0
Bank
3. Biaya Kerugian
Penjualan Aset Tetap
4. Biaya Kerugian
Penurunan Nilai
5. Biaya Non Operasional 7.823.100.000 0 0
Lain-lain
JUMLAH BIAYA 28.000.674.000

3. Laporan Arus Kas


LAPORAN ARUS KAS
RSUD SULTAN SURIANSYAH KOTA BANJARMASIN
UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL
Arus Masuk
1. Pendapatan BLUD 20.000.000.000 6.100.000.000 24.400.000.000 22%
Kesehatan:
1.1. Pendapatan dari 19.750.000.000 6.023.750.000 24.095.000.000 22%
jasa layanan
1.2. Pendapatan hibah 0 0 0
1.3. Pendapatan kerja 200.000.000 53.000.000 212.000.000 6%
sama
1.4. Pendapatan lain- 50.000.000 19.625.000 78.500.000 57%
lain
2. APBD 109.651.036.136 879.983.113 3.519.932.452 -97%
Jumlah arus kas 129.651.036.136 6.979.983.113 27.919.932.452 -78%
masuk
Arus Keluar
A. Biaya Pelayanan 12,910,365,100 1.582.450.000 3.164.900.000 -75%
1. Biaya Pegawai 5.271.865.100 0 0
2. Biaya Bahan 600.000.000 0 0
3. Biaya Jasa 6.494.700.000 1.582.450.000 3.164.900.000 -51%
Pelayanan
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan 543.800.000 0 0
Jasa
4. Biaya Penyusutan
5. Biaya Pelayanan
Lain-lain
B. Biaya Umum Dan 7.266.708.900 389.677.308 779.354.616 -88%
Administrasi
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi
Kantor
3. Biaya Pemeliharaan 714.450.000 0 0
Adm dan UM
4. Biaya Barang dan 6.545.958.900 389.677.308 -30%
Jasa
5. Biaya Promosi
6. Biaya Penyusutan
& Amortisasi
7. Biaya Administrasi 6.300.000 0 0
Umum dan Lain-
Lain
C. Biaya Non 20.177.074.000 1.972.127.308 3.944.254.616 -80%
Operasional
1. Biaya Administrasi 500.000 0 0
dan Bank
2. Biaya Non 7.823.100.000 0 0
Operasional Lain -
Lain
Jumlah Arus Kas Keluar 28.000.674.000
JUMLAH ARUS KAS
OPERASIONAL
II. ARUS KAS DARI
AKTIVITAS
INVESTASI
Arus Kas Masuk
Arus Kas Keluar
1. Tanah
2. Peralatan dan Mesin 11.467.600.000 0 0 0%
3. Gedung dan 2.635.550.000 0 0 0%
Bangunan
4. Jalan, Irigasi, dan 3.187.550.000 0 0 0%
Jaringan
Jumlah arus kas 19.290.700.000
keluar
JUMLAH ARUS KAS
INVESTASI
III. ARUS KAS DARI
AKTIVITAS PENDANAAN
Kenaikan (Penurunan)
Kas Bersih
Kas dan setara kas awal
JUMLAH SALDO KAS

2.5 Catatan atas Laporan Keuangan Tahun 2020


A. Umum
1) Pendirian Perusahaan dan Informasi Lainnya
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Suriansyah Kota
Banjarmasin merupakan Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah
Kota Banjarmasin. Berdasarkan Peraturan Walikota (PERWALI)
Nomor 23 Tahun 2019 RSUD Sultan Suriansyah merupakan
Rumah Sakit kelas C. Sampai saat ini mempunyai kapasitas
Tempat Tidur sebanyak 100 TT. Peresmian RSUD Sultan
Suriansyah dilaksanakan pada tanggal 24 September 2019 oleh
Walikota Banjarmasin bertepatan dengan Hari Jadi Kota
Banjarmasin yang ke–493.
Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk
memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu untuk memperoleh
pelayanan kesehatan sesuai Undang Undang Dasar 1945 dan
Undang–undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, bahkan
untuk mendapatkan penghidupan yang layak di bidang kesehatan
amandemen kedua UUD 1945 pasal 34 ayat (3) menetapkan
“Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan dan pelayanan umum yang layak”.
Paradigma pembangunan kesehatan yang baru adalah
paradigma sehat yang visi pokoknya menekankan “kesehatan
sebagai hak asasi manusia”, “kesehatan sebagai kebutuhan dasar
manusia”, “kesehatan sebagai investasi bangsa” dan “kesehatan
menjadi titik sentral pembangunan nasional”. Sehubungan dengan
hal tersebut, maka dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
kesehatan digunakan pendekatan Clinical Governance yang terdiri
dari Particular Centered, Evidence Based, In Live With
Profesionalism. Sedangkan dalam kegiatan operasionalnya
berdasarkan prinsip penyelenggaraan Good Governance, yaitu
transparansi, akuntabilitas, kejujuran, hak asasi manusia,
supremasi hukum dan keadilan untuk mewujudkan pelayanan
kesehatan yang bermutu bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh
karena itu penerapan BLUD di RSUD Sultan Suriansyah
dimaksudkan sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan
pembangunan kesehatan khususnya di wilayah Banjarmasin
dengan tujuan memberikan fleksibilitas dalam pengelolaannya
sehingga RSUD Sultan Suriansyah dapat melaksanakan fungsi
pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal
(SPM), professional, dan melaksanakan prinsip– prinsip bisnis
sehat dengan tidak mengutamakan keuntungan.
2) Susunan Kepengurusan RSUD Sultan Suriansyah pada tahun
2020 sbb:
Susunan pejabat pengelola sesuai struktur organisasi sesuai
dengan Peraturan Walikota Kota Banjarmasin Nomor 23 Tahun
2019 tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi
Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin
sebagai berikut:
1 Direktur (sebagai Pimpinan : dr. Sukotjo Hartanto, Sp. THT-KL
Blud)
2 Kabag Administrasi Umum : Nadzir Isnainy, S.Kom, M.M
dan Keuangan (sebagai
Bendahara Blud)
3 Kasubag Umum dan : dr. Siti Mardiatul Aminah, M.Kes
Hukum
4 Kasubag Kepegawaian dan : Muhammad Aswi, AMG
Diklat
5 Kasubag Perencanaan : Risty Susanti, SKM, MM
Keuangan
6 Kepala Bidang Keperawatan : Zainal Aripin, SKM, SH, MM
7 Kepala Bidang Pelayanan : dr. Asmaul Husna, M.Kes
Medik
8 Kepala Bidang Penunjang : Rusmadi, SKM, MA
9 Kasie Keperawatan : Hj. Heryani, S.Kep, Ners
Rawat Jalan
10 Kasie Keperawatan : Ahdiat Shobari, S.Kep, Ns, M.Kep
Rawat Inap
11 Kasie Pelayanan Medik : dr. Masliani
Rawat Jalan
12 Kasie Pelayanan Medik : dr. Hj. Wahyuniarti
Rawat Inap
13 Kasie Sumber Daya : Ardiansyah Asmadi, SKM
Penunjang Medik dan
Non Medik
14 Kasie Rekam : Budi Santoso, S.Kep, Ns
Medik

B. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi


Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
penyusunan laporan keuangan Perusahaan, yang sesuai dengan
standar akuntansi keuangan di Indonesia.
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
Dasar penyusunan laporan keuangan, kecuali untuk laporan
arus kas,adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang
digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata
uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun menggunakan
konsep harga perolehan (historical cost) sesuai prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu
disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan
dalam kebijakan akuntansi masing–masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun atas dasar metode tidak langsung
dengan menggunakan konsep dana dan mengelompokkan arus
kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
b. Setara Kas
Kas dan setara kas adalah kas, simpanan yang sewaktu–
waktu bisa dicairkan dan investasi likuid jangka pendek lainnya
dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
c. Piutang Usaha
Piutang Usaha disajikan dalam Total netto setelah dikurangi
dengan penyisihan piutang ragu–ragu, yang diestimasi
berdasarkan penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada
akhir tahun. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut
dipastikan tidak akan tertagih.
d. Pihak–Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak–pihak yang
mempunyai hubungan istimewa yang memenuhi kriteria
sebagaimana tercantum dalam PSAK ETAP Bab 28 "Pengungkapan
pihak–pihak yang mempunyai hubungan istimewa". Seluruh
transaksi signifikan dengan pihak–pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga
maupun tidak, persyaratan dan kondisi sama dengan yang
dilakukan dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan
yang bersangkutan.
e. Aset Tetap
Perusahaan menerapkan SAK ETAP Bab 15, "Aset Tetap".
Berdasarkan PSAK ETAP Bab 15, suatu entitas harus memilih
antara model biaya dan model revaluasi sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih
untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi
pengukuran aset tetapnya. Setelah diakui sebagai aset, suatu aset
tetap dicatat sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.nAset Tetap
dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi
penyusutan. Penyusutan dihitung menggunakan metode garis
lurus (straight–line method) berdasarkan masa manfaat sebagai
berikut:
Jenis aset Tetap Masa Manfaat
Tanah Tidak disusutkan
Bangunan 20 tahun
Kendaraan 4–10 tahun
Inventaris 2–8 tahun
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan
laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan pemugaran dan
penambahan dalam total yang signifikan dan menambah masa
manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi
penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau
rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi tahun yang
bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan
dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya
perolehan akan dipindahkan ke aset tetap yang bersangkutan saat
aset tersebut siap digunakan. Biaya pemeliharaan dan perbaikan
dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Aset tetap
yang sudah tidak digunakan atau dijual, nilai tercatat serta
akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam
laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.
Perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan
dan tidak diamortisasi. Biaya–biaya sehubungan dengan perolehan
atau pengurusan legal Hak Atas Tanah ditangguhkan dan
diamortisasi selama masa manfaat tanah dan disajikan pada akun
"Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah
dari beban tangguhan lain.
f. Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dan beban dicatat sesuai metode accrual basis.
Pendapatan diakui pada saat barang diserahkan kepada
pelanggan, sedangkan beban diakui pada saat terjadinya.
g. Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak
dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif
pajak yang berlaku. Pajak tangguhan diukur dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak
tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan dilaporan posisi
keuangan.

C. Pos – Pos Keuangan


1. Kas dan Setara Kas
Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Kas dan Setara Kas
Kas di Bendahara Pengeluaran 0 0
Kas di Bendahara Penerimaan 0 0
Bank BLUD 0 0
Jumlah Kas dan Setara Kas 0 0

2. Investasi Jangka Pendek


Akun ini terdiri dari :
Realisasi
Proyeksi Tahun
per 31 Maret
2020
2020
Rp Rp
Investasi Jangka Pendek 0 0
Jumlah Investasi Jangka Pendek 0 0

3. Piutang Usaha
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
Proyeksi Tahun
per 31 Maret
2020
2020
Rp Rp
Piutang Usaha
Piutang Pelayanan 52.480.812 52.480.812
Jumlah Piutang Usaha 52.480.812 52.480.812

4. Penyisihan Piutang
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
Proyeksi Tahun
per 31 Maret
2020
2020
Rp Rp
Penyisihan Piutang 0 0
Jumlah Penyisihan Piutang 0 0

5. Persediaan
Akun ini terdiri dari :
Realisasi
Proyeksi Tahun
per 31 Maret
2020
2020
Rp Rp
Persediaan 0 0
Jumlah Persediaan 0 0

6. Aset Tetap
Akun ini terdiri dari :
2020
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga
Perolehan
Tanah
Gedung dan 11.467.600.000
Bangunan
Peralatan dan 4.635.550.000 2.000.000.000 2.635.550.000
Mesin
Aset tetap 4.775.342.250
lainnya
Jalan, Irigasi 3.187.550.000
dan Jaringan
Total 24.066.042.250 2.000.000.000 22.066.042.250

7. Aset Tetap Lainnya


Akun ini terdiri dari :
2020
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Saldo Akhir
Harga
Perolehan
Software SIM 822.739.500 0 822.739.500 0
Total 822.739.500 0 822.739.500 0

8. Utang Usaha
Akun ini terdiri dari :

Realisasi Proyeksi Tahun


per 31 Maret 2020 2020

Rp Rp
Utang Usaha 0 0
Utang Usaha – Obat. BHP & 0 0
Embalage
Utang Usaha – Bahan Makanan 0 0
Utang Usaha – Bahan Pembersih 0 0
Utang Usaha – Barang Cetakan 0 0
Akun ini terdiri dari :

Realisasi Proyeksi Tahun


per 31 Maret 2020 2020

Rp Rp
Utang Usaha – Pengadaan Aset Tetap 0 0

Utang Usaha – Pengadaan Jasa 0 0


Utang Usaha – Bahan Kimia 0 0
Utang Usaha – Implan Orthopaedi 0 0

Jumlah Utang Usaha 0 0

9. Biaya Yang Masih Harus Dibayar


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Biaya Yang Masih Harus Dibayar
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Jasa Pelayanan
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Pemeliharaan
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Administrasi Kantor
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Barang dan Jasa
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Biaya Operasional Lainnya
Biaya Yang Masih Harus Dibayar – 0 0
Biaya Non Operasional
Jumlah Biaya Yang Masih Harus 0 0
Dibayar

10. Bagian Lancar Utang Jangka Panjang


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Bagian Lancar Utang Jangka 0 0
Panjang
Jumlah Bagian Lancar Utang 0 0
Jangka Panjang

11. Pendapatan Diterima Dimuka


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Pendapatan Diterima Dimuka 0 0
Jumlah Pendapatan Diterima 0 0
Dimuka

12. Utang Pajak


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Utang Pajak
Utang Pajak – PPh 21 0 0
Utang Pajak – PPh 22 0 0
Utang Pajak – PPh 23 0 0
Utang Pajak – PPN 0 0
Jumlah Utang Pajak 0 0

13. Utang Jangka Pendek Lainnya


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Utang Jangka Pendek Lainnya
Utang Jangka Pendek Lainnya 0 0
Jumlah Utang Jangka Pendek 0 0
Lainnya

14. Utang Bank


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Utang Bank 0 0
Jumlah Utang Bank 0 0

15. Utang Imbalan Kerja Pegawai


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Utang Imbalan Kerja Pegawai 0 0
Jumlah Utang Imbalan Kerja 0 0
Pegawai

16. Ekuitas Awal


Akun ini terdiri dari :
Realisasi Proyeksi Tahun
per 31 Maret 2020 2020
Rp Rp
Ekuitas Awal 0 0
Jumlah Ekuitas Awal 0 0
17. Pendapatan
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
A. PENDAPATAN
PENDAPATAN BLUD 20.000.000.000 6.100.000.000 24.400.000.000 22%
KESEHATAN
1.1. Pendapatan 19.750.000.000 6.023.750.000 24.095.000.000 22%
dari jasa
layanan
1.2. Pendapatan 0 0 0
hibah
1.3. Pendapatan 200.000.000 53.000.000 212.000.000 6%
kerja sama
1.4. Pendapatan 50.000.000 19.625.000 78.500.000 57%
lain-lain
APBD 109.651.036.136 879.983.113 3.519.932.452 -97%
JUMLAH PENDAPATAN 129.651.036.136 6.979.983.113 27.919.932.452 -78%

18. Biaya
Tahun Berjalan : 2020
Realisasi s.d.
Uraian Selisih
Anggaran (Rp) 31 Maret Prognosa (Rp)
(%)
2020
II. BIAYA OPERASIONAL
B. KEGIATAN 12,910,365,100 1.582.450.000 3.164.900.000 -75%
OPERASIONAL
RUMAH SAKIT
1. Biaya Pegawai 5.271.865.100 0 0
2. Biaya Bahan 600.000.000 0 0
3. Biaya Jasa Pelayanan 6.494.700.000 1.582.450.000 3.164.900.000 -51%
4. Biaya Pemeliharaan
5. Biaya Barang dan Jasa 543.800.000 0 0
6. Biaya Penyusutan
7. Biaya Pelayanan Lain-
lain
B. BIAYA UMUM DAN 7.266.708.900 389.677.308 779.354.616 -88%
ADMINISTRASI
1. Biaya Pegawai
2. Biaya Administrasi
Kantor
3. Biaya Pemeliharaan 714.450.000 0 0
Adm dan UM
4. Biaya Barang dan Jasa 6.545.958.900 389.677.308 -30%
5. Biaya Promosi
6. Biaya Penyusutan &
Amortisasi
7. Biaya Administrasi 6.300.000 0 0
Umum dan Lain-Lain
II. BIAYA NON 20.177.074.000 1.972.127.308 3.944.254.616 -80%
OPERASIONAL
1. Biaya Bunga
2. Biaya Administrasi 500.000 0 0
Bank
3. Biaya Kerugian
Penjualan Aset Tetap
4. Biaya Kerugian
Penurunan Nilai
5. Biaya Non Operasional 7.823.100.000 0 0
Lain-lain
JUMLAH BIAYA 28.000.674.000
BAB III
RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN 2021

3.1 Kondisi Lingkungan yang Mempengaruhi Pencapaian Kinerja


Rumah sakit adalah sebuah organisasi penyelenggara pelayanan
publik yang dituntut untuk menyelenggarakan jasa pelayanan medis
yang bermutu bagi masyarakat. Penyelenggaraan fungsi dalam
Pencapaian Kinerja Pelayanan Publik rumah sakit sangat ditentukan
oleh faktor internal dan eksternal. Berikut faktor internal dan eksternal
Rumah Sakit Umum Daerah Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin
meliputi:
1. Faktor Internal
Faktor internal dalam mendukung pencapaian kinerja RSUD
Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin meliputi:
a. Pelayanan
1) Pelayanan dilakukan oleh dokter-dokter profesional
sebanyak 51 terdiri atas 38 dokter spesialis dan 13 dokter
umum.
2) Pelayanan didukung oleh tenaga paramedis perawatan
dan non medis yang terlatih dan kompeten di bidangnya.
3) Jenis pelayanan yang semakin lengkap.
4) Masing-masing unit/instalasi memiliki Standart Operating
Procedure (SOP).
5) Masing-masing unit/instalasi memiliki Standar Pelayanan
Minimal (SPM).
6) Memiliki SIM RS yang terintegrasi dan mudah
dioperasinalkan.
7) Rujukan pasien ke rumah sakit yang lebih tinggi,
prosentasenya semakin menurun.
8) Citra rumah sakit yang sudah dikenal sebagai pusat
rujukan dan melayani masyarakat dari seluruh lapisan.
9) Adanya kerja sama operasional dengan pihak ketiga
untuk peningkatan pelayanan seperti pelayanan
hemodialisa, pelayanan elektromedik, dan pelayanan
kemoterapi.
10) Adanya pihak ketiga yang bekerja sama se BPJS,
Jamkesos, Jamkesda, Jamsostek, PT Busana Remaja, PT
YTI, asuransi/perusahaan lain untuk pelayanan pasien.
11) Poli Spesialis dan dokter spesialis yang semakin lengkap
(Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik Bedah Syaraf,
Poliklinik Mata, Poliklinik Fertilitas, Poliklinik Orthopedi,
Poliklinik Geriatri, Poliklinik Jantung, Poliklinik Tumbuh
Kembang, Poliklinik Akupuntur).
12) Pembukaan Poli Spesialis Sore (Poli Obsgyn, Poli Dalam,
Poli Anak, THT, Poli Bedah, dan Poli Gigi).
13) Adanya Billing System terpadu pelayanan rawat jalan.
14) Terakreditasi Paripurna atau Bintang Lima secara penuh.
b. Keuangan
1) Adanya Keputusan Bupati Nomor 195 Tahun 2009
tentang Pola Pengelolaan Keuangan BLUD secara penuh.
2) Tarif yang kompetitif.
3) Pendapatan fungsional bisa langsung digunakan untuk
operasional rumah sakit.
4) Adanya kerja sama dengan perbankan (BRI, Mandiri, BPD,
dan Bank Pasar.
5) Penggunaan aplikasi/SIM Keuangan RS.
6) Adanya kerja sama dengan minimarket.
c. Organisasi dan Sumber Daya Manusia
1) Struktur orgaisasi sesuai dengan Peraturan Daerah Kota
Banjarmasin Nomor 103 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas dan Badan
Kota Banjarmasin yang lebih akomodatif terhadap
kebutuhan pengembangan dan berorientasi kepada
pelanggan.
2) Leadership skill dalam jenjang organisasi.
3) Budaya organisasi dalam hal pembelajaran.
4) Memiliki keryawan PNS yang memiliki gaji tetap yang
dibayar oleh pemrintah.
5) SDM lebih terlatih karena penyelenggaraan pelatihan-
pelatihan sesuai dengan kebutuhan.
6) Pengangkatan pegawai non PNS medis maupun non
medis.
7) Penetapan menjadi Rumah Sakit Pendidikan memberikan
peluang kerja sama pendidikan dan pengembangan lebih
luas.
8) Sebagai rumah sakit rujukan studi banding pelayanan
dan pengelolaan keuangan BLUD.
d. Sarana dan Prasarana
1) Pengembangan layanan akan dilakukan secara vertikal.
2) Pembangunan gedung pelayanan yang terus berlangsung.
3) Semakin lengkapnya peralatan medis dan non medis.
4) Bertambahnya lahan parker.
5) Banyaknya peralatan unggulan yang baru.
6) Adanya kerja sama dengan pihak ketiga (pelayanan dan
operasional).
7) Adanya dukungan dana dari APBD untuk pemenuhan
sarana dan prasarana.
8) Adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun
2014 tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang berpengaruh terhadap efektivitas fungsi
pelayanan kesehatan rumah sakit adalah faktor lingkungan
rumah sakit. Faktor linkungan rumah sakit yang berperan dalam
efektivitas pelayanan rumah sakit tersebut meliputi lingkungan
hukum dan perundang-undangan, politik, ekonomi, dan sosial
budaya, sebagai kekuatan eksternal yang dapat memacu atau
menghambat pelaksanaan fungsi rumah sakit. Faktor eksternal
RSUD Sultan Suriansyah Kota Banjarmasin meliputi:
a. Undang-Undang
1) Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
2) Undang-Undang No. 4 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
3) Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran.
b. Kebijakan Pemerintah
1) Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun
2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum Daerah.
2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007
tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah.
3) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.03.01 Tahun
2010 tentang Harga Obat Generik.
4) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1164 Tahun 2007
tentang Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis dan
Anggaran RS BLU.
5) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota.
6) Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 56 Tahun 2014
tentang Klasifikasi dan Perijinan Rumah Sakit.
7) Peraturan Daerah Kota Banjarmasin Nomor 103 Tahun
2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana
Teknis Dinas dan Badan Kota Banjarmasin.
8) Peraturan Bupati Banjarmasin Nomor 16 A Tahun 2011
tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin.
9) Peraturan Bupati Nomor 14 Tahun 2013 tentang Rincian
Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum
Daerah Sultan Suriansyah Banjarmasin.
10) Surat Keputusan Bupati Banjarmasin No. 195 tahun 2009
tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah pada RS Sultan Suriansyah.
c. Keadaan Persaingan
1) Persaingan dalam industri pelayanan kesehatan semakin
ketat dengan bertambahnya jumlah institusi pelayanan
kesehatan dengan produk-produk layanan yang semakin
bervariatif baik apalagi rumah sakit yang membuka
pelayanan hanya khusus pelayanan spesialis saja di Kota
Banjarmasin, Propinsi Kalimantan Selatan dan sekitarnya.
2) RS Swasta juga melayani pasien Askes dan Askeskin.
3) PPK I saat ini sudah BLUD sehingga ada beberapa yang
sudah memiliki pelayanan spesialis, sehingga pasien yang
dapat dilayani di PPK I tidak dirujuk ke PPK II.
d. Keadaan Perekonomian
1) Meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat yang
ditandai degan pertumbuhan PDRB.
2) Kenaikan UMR (Upah Minimum Regional) bagi masyarakat
yang bekerja.
e. Perkembangan Sosial Budaya
1) Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
2) Semakin tingginya tingkat pendidikan masyarakat
berdampak pada semakin tinggi pula tuntutan
masyarakat akan pelayanan kesehatan.
f. Perkembangan Teknologi
1) Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan
kesehatan dengan teknologi canggih.
2) Perkembangan teknologi khususnya teknologi
kedokteran/kesehatan berdampak pada tingginya tarif.

3.2 Asumsi – Asumsi yang Digunakan


1. Aspek Makro
Asumsi Tahun 2019
No Unsur
1 2 3
1 Pertumbuhan ekonomi 5,00%
2 Tingkat inflasi 3,29%
3 Pertumbuhan pasar 10% - 11%
4 Tingkat suku bunga pinjaman 7,75%
5 Kurs valuta asing RP 14.172,00
Sumber: Bank Indonesia

2. Aspek Mikro
No. Unsur Asumsi Tahun 2021
1 2 3
1 Pembiayaan pelayanan  Adanya program BPJS
publik sebagai fungsi Public Kesehatan
Obligation (PSO)  Masih adanya subsidi
untuk gaji dan investasi.
2 Kenaikan tarif layanan Adanya penyesuaian tarif
layanan.
3 Pengembangan /  Operasional TT kelas VIP.
peningkatan layanan  Penambahan ruang
operasi.
 Operasional gedung
PONEK.
 Penambahan ruang rawat
inap kelas III.
 Penambahan lahan parkir
 Pembangunan gedung
hemodialisa
 Pembangunan gedung poli
onkologi satu atap
4 Asumsi berkaitan dengan Cash flow 1x
analisis rasio keuangan.

3.3 Sasaran, Target Kinerja dan Kegiatan


1. Pelayanan
a. Standar Pelayanan Minimal
No Jenis Indikator Standar
. Pelayanan
1. Gawat 1. Kemampuan 1. 100%
Darurat Menangani live saving
(ketersediaan alat)
2. Kematian pasien <24 2. ≤ 2 perseribu
jam
3. Jam buka pelayanan 3. 24 jam
gawat darurat
4. Pemberi pelayanan 4. 100%
gawat darurat yang
bersertifikat masih
berlaku:
BLS/PPGD/GELS/ALS
5. Ketersediaan tim 5. Satu tim
penanggulangan
bencana
6. Waktu tanggap 6. ≤ 5 menit
pelayanan dokter di terlayani
gawat darurat setelah pasien
datang
7. Kepuasan Pelanggan 7. ≥ 70%
8. Tidak adanya pasien 8. 100%
yang diharuskan
membayar uang muka
2. Rawat Inap 1. Jam visite dokter 1. 08.00 s/d
spesialis 14.00 setiap
hari kerja
2. Pemberi pelayanan di 2. a. Dokter
rawat inap spesialis
b. Perawat
minimal
Pendidikan
D3
3. Dokter penanggung 3. 100%
jawab pasien rawat
inap
4. Ketersediaan 4. a. Anak
pelayanan rawat inap b. Penyakit
dalam
c. Kebidanan
d. Bedah
5. Kejadian infeksi pasca 5. ≤ 1,5%
operasi
6. Kejadian infeksi 6. ≤ 1,5%
nosokomial
7. Tidak adanya kejadian 7. 100%
pasien jatuh yang
berakibat
kecacatan/kematian
8. Kematian pasien >48
jam 8. ≤ 0,24%
9. Kejadian pulang paksa
10. Kepuasan pelanggan 9. ≤ 5%
11. Rawat Inap TB 10. ≥ 90%
a. Penegakan 11. a. ≥60%
diagnosis TB
melalui
pemeriksaan
mikroskopis TB
b. Terlaksanana
kegiatan b. ≤60%
pencatatan dan
pelaporan TB di
Rumah Sakit
3. Rawat Jalan 1. Waktu tunggu rawat 1. ≤ 60 menit
jalan
2. Kepuasan pelanggan 2. ≥ 90%
3. Dokter pemberi 3. 100% dokter
pelayanan di poliklinik spesialis
spesialis
4. Ketersediaan 4. a. Klinik anak
pelayanan b. Klinik
penyakit
dalam
c. Klinik
kebidanan
d. Klinik
bedah
5. Jam buka pelayanan 5. 08.00 s/d
13.00 Setiap
hari kerja
kecuali Jumat:
08.00 – 11.00
6. a. Penegakan 6. a. ≥60%
diagnosis TB
melalui
pemeriksaan
mikkroskop TB
b. Terlaksananya b. ≤60%
kegiatan
pencatatan dan
pelaporan TB di
RS
4. ICU 1. Rata – rata pasien 1. ≤ 3%
yang kembali ke
perawatan intensif
dengan kasus yang
sama <72 jam
2. Pemberi pelayanan 2. a. Dokter
ICU Sp.Anestesi
dan dokter
spesialis
sesuai
dengan
kasus yang
ditangani
b. 100 %
Perawat
minimal D3
dengan
sertifikat
Perawat
mahir ICU
/ setara
(D4)
5. IBS 1. Waktu tunggu 1. ≤ 2 hari
pelayanan operasi
elektif
2. Komplikasi anestesi 2. ≤ 6%
3. Kejadian kematian di
meja operasi 3. ≤ 1%
4. Tidak adanya kejadian
operasi salah sisi 4. 100%
5. Tidak adanya kejadian
operasi salah orang 5. 100%
6. Tidak adanya kejadian
salah tindakan operasi 6. 100%
7. Tidak adanya kejadian
tertinggalnya benda 7. 100%
asing/lain pada tubuh
pasien setelah operasi
6. Persalinan, 1. Kejadian kematian ibu 1. a. Perdarahan
perinatology karena persalinan ≤ 1%
dan KB b. Pre-
eklampsia ≤
30%
c. Sepsis ≤
0,2%
2. Pemberi pelayanan 2. a. Dokter
persalinan normal Sp.OG
b. Dokter
umum
terlatih
(Asuhan
Persalinan
Normal)
c. Bidan
3. Pemberi pelayanan 3. Tim PONEK
persalinan dengan yang terlatih
penyulit
4. Pemberi pelayanan 4. a. Dokter
persalinan dengan Sp.OG
tindakan operasi b. Dokter Sp.A
c. Dokter
Sp.An
5. Kemampuan 5. 100 %
menangani BBLR 1500
gr – 2500 gr
6. Pertolongan persalinan 6. ≤ 20 %
melalui seksio cesaria
7. Keluarga Berencana 7. 100 %
a. Presentase KB
(vasektomi &
tubektomi) yang
dilakukan oleh
tenaga Kompeten
dr.Sp.Og, dr.Sp.B,
dr.Sp.U, dr.umum
terlatih
b. Presentse peserta
KB mantap yang
mendapat
konseling KB
mantap bidan
terlatih
8. Kepuasan Pelanggan 8. ≥ 80 %
7. Laboratorium 1. Waktu tunggu hasil 1. 100%
pelayanan
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp.PK
3. Tidak adanya 3. 100%
kesalahan pemberian
hasil pemeriksaan
laboratorium
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
8. Farmasi 1. Kepatuhan 1. 100%
penggunaan
formularium nasional
2. Waktu tunggu 2. a. ≤ 30
pelayanan menit
a. Obat jadi b. ≤ 60
b. Racikan menit
3. Tidak adanya kejadian 3. 100%
kesalahan pemberian
obat
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
9. Radiologi 1. Waktu tunggu hasil 1. ≤ 3 jam
pelayanan thorax foto
2. Pelaksana ekspertisi 2. Dokter Sp. Rad

3. Kejadian kegagalan 3. Kerusakan foto


pelayanan rontgen ≤ 2%
4. Kepuasan pelanggan 4. ≥ 80%
10. Gizi 1. Ketepatan waktu 1. ≥ 90%
pemberian makanan
2. Sisa makanan yang 2. ≤ 20%
tidak termakan
3. Tidak ada kesalahan 3. 100%
dalam pemberian diet
11. Rekam Medik 1. Waktu penyediaan 1. < 10 menit
dokumen rekam
medik pelayanan
rawat jalan
2. Waktu penyediaan 2. < 15 menit
dokumen rekam medik
pelayanan rawat inap
3. Kelengkapan pengisian 3. 100%
rekam medik 24 jam
setelah selesai
pelayanan
4. Kelengkapan informed 4. 100%
consent setelah
mendapatkan
informasi yang jelas
12. Sanitasi 1. Pengelolaan limbah 1. 100%
padat
2. Baku mutu limbah 2. a. BOD <30
cair mg/l
b. COD <80
mg/l
c. TSH <30
mg/l
d. PH 6-9
13. CSSD 1. Waktu tanggap 1. 100%
ketersediaan alat steril
14. Laundry 1. Penyediaan linen 1. 100%
bersih
2. Tidak adanya kejadian 2. 100%
linen yang hilang
15. Ambulans 1. Kecepatan pemberian 1. < 30 menit
pelayanan
ambulans/mobil
jenazah
2. Waktu pelayanan 2. 24 jam
ambulans
3. Respon time 3. Sesuai
pelayanan ambulans ketentuan
oleh masyarakat yang daerah?
membutuhkan
16. Gas Medis 1. Angka keterlambatan 1. 5%
pengiriman tabung
oksigen emergency
17. Pemulasaran 1. Waktu tanggap 1. ≤ 2 jam
Jenazah pelayanan
pemulasaran jenazah
18. IPSRS 1. Ketepatan waktu 1. 80%
pemeliharaan alat
medis
2. Jumlah peralatan 2. 80%
medis yang dilakukan
kalibrasi
3. Waktu tanggap 3. 80%
kerusakan alat
19. K3RS 1. Pengujian sistem alat 1. 100%
pemadam kebakaran
20. Pengaduan 1. Kepuasan pelanggan 1. ≥ 85%
Masyarakat 2. Kecepatan respon 2. > 75%
terhadap komplain
21 Rehabilitasi 1. Kejadian Drop Out 1. ≤ 50%
Medik pasien terhadap
pelayanan Rehabilitasi
Medik yang di
rencanakan
2. Tidak adanya kejadian 2. 100%
kesalahan tindakan
rehabilitasi medik
3. Kepuasan Pelanggan 3. ≥ 80%
22. Transfusi 1. Kebutuhan darah bagi 1. 100%
Darah setiap pelayanan terpenuhi
transfuse
2. Kejadian reaksi 2. ≤0,01%
transfusi
23. Pelayanan Pelayanan terhadap pasien 100% terlayani
Gakin GAKIN yang datang ke RS
pada setiap unit pelayanan
24. Administrasi 1. Tindak lanjut 1. 100%
dan penyelesaian hasil
Manajemen pertemuan direksi
2. Kelengkapan laporan 2. 100%
akuntabilitas kinerja
3. Ketepatan waktu 3. 100%
pengusulan kenaikan
pangkat
4. Ketepatan waktu 4. 100%
pengurusan gaji
berkala
5. Karyawan yang 5. ≥60%
mendapat pelatihan
minimal 20 jam
setahun
6. Cost recovery 6. ≥40%
7. Ketepatan waktu 7. 100%
penyusunan laporan
keuangan
8. Kecepatan waktu 8. ≤2 jam
pemberian informasi
tentang tagihan pasien
rawat inap
9. Ketepatan waktu 9. 100%
pemberian imbalan
(insentif) sesuai
kesepakatan waktu
25. Pencegahan 1. Ada anggota Tim PPI 1. Anggota Tim
dan yang terlatih PPI yang
Pengendalian terlatih 75%
Infeksi (PPI) 2. Tersedia APD di setiap 2. 60%
instalasi/departemen
3. Kegiatan pencatatan 3. 75%
dan pelaporan infeksi
nosocomial/HAI
(Health Care
Associated Infection) di
RS (min 1 parameter)
26. Hemodialisa 1. Pencapaian 1. 80%
Hemodialisa (HD)
adekuat minimal 60%
(enam puluh persen)
2. Kecepatan 2. 80%
penanganan
komplikasi maksimal
5 (lima) menit

b. Kunjungan
TARGET
Estimasi Kunjungan
No Jenis Pelayanan Indikator
Tahun 2021
1 Rawat jalan Jumlah kunjungan 9000
2 Rawat inap Jumlah kunjungan 750
3 Gawat darurat Jumlah kunjungan 3000
4 Instalasi Bedah Jumlah operasi 1800
Sentral
5 Radiologi Jumlah 2500
pemeriksaan
6 Laboratorium Jumlah 14200
pemeriksaan

2. Proyeksi Kinerja Pelayanan


Prognosa Tahun Target Kinerja Tahun
No Indikator
2020 2021
.
1. Rawat Jalan 67.956 68.310
2. Rawat Inap 16.574 12.128
3. Rawat Gawat 9.714 12.128
Darurat
Instalasi Bedah
4. 3.282 3.234
Sentral
5. ICU 960 633
6. Hemodialisa 2.112 1.386
7. Fisioterapi 7.576 6.353
8. Radiologi 9.516 7.508
9. Laboratorium 31.228 33.605
10. Farmasi 200.066 216.810
11. Perinatologi 2.548 2.079

3. Proyeksi Indikator Mutu Pelayanan


No. Indikator Proyeksi Kinerja 2021
1. BOR 80%
2. BTO 45 kali
3. TOI 1 – 3 hari
4. LOS 6 – 9 hari

3.4 Program Kerja dan Kegiatan


1. Program
Program dan kegiatan mengacu pada Rencana Strategis
Bisnis RSUD Sultan Suriansyah Tahun 2019–2021 sebagai
berikut:
a. Pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan produk
unggulan;
b. Pengembangan sarana/prasarana medis dan penunjang
pelayanan;
c. Pengembangan profesionalisme dan etos kerja aparatur; dan
d. Pengelolaan program kerja dan informasi/data berbasis
teknologi informasi.
Pengalokasian anggaran BLUD pada RKA-K/L, rencana kerja
dan anggaran SKPD, atau Rancangan Peraturan Daerah tentang
APBD dirinci hanya pada satu program, satu kegiatan, dan satu
output, sedangkan rincian pagu anggaran BLUD dituangkan dalam
RBA. Hal tersebut dimaksudkan untuk lebih memberikan
keleluasaan bagi BLUD dalam pemberian jasa layanannya dengan
meminimalkan kemungkinan untuk melakukan revisi/perubahan
anggaran. Dengan adanya restrukturisasi program dan kegiatan
maka program yang ditetapkan adalah Program Peningkatan
Pelayanan BLUD.
2. Kegiatan
a. Pelayanan dan Pendukung Pelayanan BLUD;
b. Pelaksanaan SPM (Standar Pelayanan Minimal);
c. Penyelengaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusia dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan.

3.5 Perkiraan Pendapatan


1. Pendapatan Pelayanan
a. Rincian Anggaran Pendapatan

Anda mungkin juga menyukai