Anda di halaman 1dari 19

SURVEILANS GIZI MELALUI E-

PPGBM
ARAH KEBIJAKAN GIZI MASYARAKAT
2015 - 2019
Penguatan peran
Linsek
Peningkatan
6 dalam rangka
surveilans gizi
intervensi sensitif dan
termasuk
spesifik
pemantauan
1
pertumbuhan Penguatan
PERBAIKAN pelaksanaan
GIZI dan
Peningkatan pengawasan
5
promosi perilaku regulasi dan
masyarakat standar gizi
tentang
kesehatan, gizi,
dll Peningkatan
2 4 peran serta
Peningkatan masyarakat
akses dan mutu dalam perbaikan
paket yankes dan gizi
gizi
3
PENGERTIAN SURVEILANS GIZI
Definisi
Pengamatan secara terus menerus dan teratur terhadap status gizi, faktor
penyebab, dan faktor resikonya, melalui pengumpulan data, pemanfaatan
data dari laporan rutin, yang dianalisis agar menghasilkan informasi

Untuk:
Didiseminasikan kepada stakeholder, policy makers,
dan decision makers

Sebagai masukan dalam:


Merumuskan kebijakan, mengambil keputusan,
merencanakan program, evaluasi dan melakukan tindakan
Sasaran Kegiatan Pembinaan Gizi
Rencana Kerja Pembinaan Gizi 2015-2019
- % D/S
- % kasus Balita gizi buruk yang mendpt
perawatan
Renstra Kemenkes 2015-2019 - % bayi usia < 6 bulan mendpt ASI
MDG 2015 eksklusif
- Gizi Kurang 15% - % ibu hamil KEK mendapat - % Rumah Tangga mengonsumsi garam
makanan tambahan 95% beriodium
- % ibu hamil mendapat TTD 90 - % Balita 6-59 bulan mendpt kapsul vit.A
RPJMN 2015-2019
tablet selama masa kehamilan - % ibu hamil mendpt TTD minimal 90
- Jumlah ibu hamil KEK yang 98% tablet selama kehamilan
mendapat PMT 95% - % ibu hamil KEK mendpt PMT
- % bayi usia < 6 bulan
- % ibu hamil yang mendapat TTD mendapat ASI eksklusif 50% - % Balita kurus mendpt PMT
90 tablet selama masa kehamilan - % remaja putri mendpt dan
98% - % bayi baru lahir mendapat
mengonsumsi TTD
IMD 50%
- % bayi usia < 6 bulan yang - % ibu nifas mendpt kapsul Vit.A
mendapat ASI eksklusif 50% - % Balita kurus yang mendapat
- % bayi baru lahir mendpt IMD
makanan tambahan 90%
- % Balita kurus yang mendapat - % BBLR
makanan tambahan 90% - % remaja putri yang mendapat
- % Balita yang mempunyai buku KIA
TTD 30%
- % Balita ditimbang naik BB nya (N)
- % Balita ditimbang tidak naik BB nya (T)
- % Balita 2T
- % Balita BGM
- % ibu hamil anemia
BELUM MEMAHAMI kaidah & hakikat surveilans
gizi.

“UNDER PRESSURE”, shg cenderung apatis dan tidak


menunjukkan kreativitas

Sering terbawa situasi politik  kegamangan


berkarya

Dokumentasi informasi hanya untuk kepentingan


pelaporan rutin sebagai kewajiban bawahan
kepada atasan

Sumber : Presentasi Tim Modul Surveilans Gizi


SIKLUS SURVEILANS

TINDAKAN:
 Darurat
 Jangka pendek
 Jangka panjang

Surveilans Gizi

PENGUMPULAN
DATA INDIKATOR:
KEPUTUSAN  Entry
 KEBIJAKAN  Analisis
 PERENCANAAN  Penyajian
 Advokasi

Sumber : WHO dalam Jahari, Abas Basuni 6


ALUR PELAKSANAAN

POSYANDU PUSKESMAS KABUPATEN


Pengiriman pencatatan Laporan
REKAPITULASI REKAPITULASI
DATA RUTIN dari DATA RUTIN DARI
PENGUMPULAN DATA
POSYANDU PUSKESMAS
RUTIN POSYANDU
feedback feedback

Entry data/
feedback
informasi

informasi
feedback SIGIZI
TERPADU
Data individu Entry data
Sigizi terpadu menjadi by name by address
sumber data dan ENUMERATOR
informasi untuk
kegiatan Surveilans
Gizi

PUSAT PROVINS SEKTOR LAIN


I

PEMANFAATAN INFORMASI
Kaitan Antara Penyediaan Informasi
Surveilans Gizi Dan Pemanfaatannya KOMPONEN
KEGIATAN
SURVEILANS GIZI
1. Isyarat Dini (“Early
PENYEDIA INFORMASI
(Surveilans Gizi) Warning”)  Frekuensi:
- Penyajian informasi
- Diseminasi
- Advokasi
bulanan, setiap saat ada
- Pengumpulan data
- Analisis data (pemetaan, kejadian
peramalan & pengamatan
2. Analisis Situasi Gizi (PSG,
- Pengambilan keputusan
Riskesdas, Survei lainnya)
- Perumusan kebijakan
- Perencanaan program
Tindakan intervensi:
 Frekuensi: Setengah
- Darurat
- Jangka pendek
- Jangka panjang
Tahunan, Tahunan, Tiga
PEMANFAATAN
INFORMASI OLEH tahunan, atau Lima
PELAKSANA PROGRAM
LINTAS-SEKTOR
tahunan
3. Diseminasi Hasil
Kegiatan  Frekuensi:
setiap ada informasi
TREND STATUS GIZI BALITA DI INDONESIA
(PEMANTAUAN STATUS GIZI 2014-2017)

Hasil
• 134
2014 Kab/Kota
• N: 39.168

• 496
2015 Kab/Kota
• N: 165.523
Masih
menjadi
MASALAH
• 514 GIZI
2016 kab/kota
• N: 165.085
MASYARA
KAT

• 514
2017 kab/kota
• N:
162.922

Ket: merupakan batasan masalah menurut WHO 2010


Masalah Gizi masih Tinggi

1. Siapa yg mengalami Masalah Gizi?


2. Dimana Lokasinya?
3. Kapan masalah terjadi?
4. Bagaimana kondisinya?

Tools untuk Surveilans Gizi berdasarkan By Name By


Address

E-PPGBM
Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi
Berbasis Masyarakat
Perbedaan Survey PSG dengan Laporan Rutin (E-PPGBM)
Uraian Survey PSG Laporan Rutin
(ePPGBM)
Sumber Data Community Based Fasility Based
Sasaran Survey (Sample) Total Coverage
Jenis Data • Status Gizi, • Status Gizi
• Kinerja Program, • Kinerja Program
• Konsumsi Gizi
Petugas Enumerator Kader, Tenaga
Kesehatan dan
Enumerator
Integrasi - PIS-PK
Metodologi Surveilans Gizi 2019
• A. Lokasi dan Waktu
1. Lokasi di seluruh kabupaten/kota
2. Waktu pelaksanaan serempak pada bulan Agustus
B. Instrumen dan Peralatan
1. Instrumen Surveilans Gizi tahun 2019 terdiri dari
formulir yang akan diinput ke dalam aplikasi e-
PPGBM oleh petugas Puskesmas, dan enumerator.
Variabel yang dikumpulkan adalah:
1) Nomor KK dan NIK
2) Tanggal lahir, umur, dan jenis kelamin responden
3) Variabel antropometri; BB, TB, PB, LILA.
4) PMT balita kurus
5) PMT ibu hamil KEK
6) Konsumsi kapsul vitamin A bagi bayi, anak Balita, dan
ibu nifas
7) Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
8) Pemberian ASI eksklusif
9) Kepemilikan Buku KIA
Manajemen Data
1. Penimbangan dan pengukuran sasaran di Posyandu
2. Pengumpulan data dari Posyandu ke Puskesmas
3. Entry Data
Data yang telah dikumpulkan dan divalidasi,
selanjutnya entry data dilakukan oleh petugas
puskesmas dan enumerator kedalam aplikasi sigizi
terpadu (e-PPGBM).
4. Diseminasi
Data yang sudah di entry kedalam sigizi terpadu dan
dianalisis sederhana oleh sistem, didiseminasikan ke
lintas program dan lintas sektor.
Pemanfaatan Informasi
Hasil Surveilans Gizi melalui Sigizi Terpadu
Tindak Lanjut UKBM Puskesma Kab/Kot Provinsi Pusat
N/D turun selama 2 bulan berturut-
Hasil Surveilans s a
turut menandakan kemungkinan di
bulan berikutnya akan terjadi
Peringatan dini peningkatan kasus gizi buruk bila tidak
(early warning) segera ditangani
Lonceng
danmerah yang menandakan 
peramalan kasus    
gizi buruk pada balita di e-PPGBM
(kemungkinan
terjadinya
masalah gizi) Petugas segera menangani kasus dan
mencari menyebab masalah
Tindakan segera     
Perencanaan
(jangka pendek, -   
merancang intervensi berdasarkan

menengah, penyebab masalah (termasuk
panjang) dengan lintas sektor terkait)untuk
mencegah memburuknya situasi gizi
Kabupaten membuat kebijakan untuk
Perumusan di wilayahnya ; contoh penyebab
masalah adalahmemperkuat sistem
kurangnya akses air rujukan pada
kebijakan - -  
pemantauan
bersih, maka perlu pertumbuhan
melibatkan dinas
 balita yang
pembinaan gizi melibatkan lintas sektor
PU setempat
masyarakat
Monev efektivitas melakukan monitoring dan evaluasi
& efisiensi -   terhadap intervensi
 yang dilakukan
program
Indikator Keberhasilan, Pelaporan,
Umpan Balik dan Koordinasi
SURVEILANS TIDAK HANYA MENGUMPULKAN DATA !
melainkan menganalisa dan memanfaatkan data untuk perbaikan program

tujuan
menjadikan hasil surveilans sebagai evidence –based untuk pengambilan kebijakan dan tindakan

Prioritasi Pengumpulan Pengelompok Interpretasi/ Pengambilan


Analisis
data data an data rekomendasi keputusan

Menetapkan Mengumpulkan Pengolahan data Menganalisa membuat rekomendasi membuat keputusan


pritoritas data data dilapangan secara agregat dan data program dan kebijakan dan kebijakan yang
yang dibutuhkan terstruktur dan menggunakan berdasarkan hasil implementatif
membuat laporan tools yang ada analisis berbasis bukti

Manajemen data perlu menjadi prioritas program di daerah


Pemanfaatan data perlu dioptimalkan

Kapasitas SDM untuk menganalisa data perlu ditingkatkan

Akses dan transparansi data

Setiap kebijakan dan program perlu


mempertimbangkan hasil analisis data
Source: John Field 1987. Food Policy; Global Nutrition Report 2017
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai