Anda di halaman 1dari 6

Frequently Asked Questions (FAQ)

Penjualan Sukuk Ritel 013

1. Apakah yang dimaksud dengan HaiSBSN?

HaiSBSN adalah aplikasi yang disediakan oleh BNI Syariah untuk mengakomodir
investor melakukan Transaksi pemesanan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)
Ritel Online yang ditawarkan oleh pemerintah melalui jaringan internet dengan
menggunakan perangkat lunak browser pada komputer dengan alamat
https://haisbsn.bnisyariah.co.id

2. Apa saja persyaratan untuk dapat memiliki Layanan HaiSBSN?

• Investor adalah warga negara Indonesia (Perorangan)


• Memiliki e-KTP (Wajib)
• Memiliki rekening Tabungan BNI Syariah sebagai rekening afiliasi
• Melakukan pemesanan melalui sistem online yang disiapkan oleh Mitra
Distribusi. (HaiSBSN)
• Mengisi form pembukaan rekening investor perorangan (pembukaan sub-
registry/rek efek), disertai materai Rp 6.000,-

3. Kapan nasabah dapat mulai mengakses Layanan HaiSBSN?

Nasabah dapat mulai mengakses layanan HaiSBSN setelah melakukan pendaftaran


dan telah menerima email aktivasi yang dikirimkan ke email nasabah yang
didaftarkan saat registrasi.

4. Kapan nasabah dapat melakukan transaksi pembelian Sukuk Ritel melalui Layanan
HaiSBSN?

Nasabah dapat mulai melakukan transaksi pembelian setelah nasabah melakukan


registrasi dan memperoleh Single Investor Identification ( SID) dan Sub Rekening
Efek (SRE) melalui email yang didaftarkan. Proses tersebut akan berlangsung selama
2 x 24 jam / 2 hari kerja.

5. Apakah yang dimaksud dengan Single Investor Identification ( SID) dan Sub
Rekening Efek (SRE)?
• SID (Single Investor Identification) adalah nomor tunggal identitas
investor pasar modal indonesia yang diterbitkan oleh KSEI
• Sub Rekening Efek (SRE) Rekening efek yang digunakan untuk menyimpan
portfolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada KSEI
6. Bagaimana caranya Calon Investor / Nasabah mendaftar dan memperoleh Single
Investor Identification ( SID) dan Sub Rekening Efek (SRE)?

Calon Investor / Nasabah mendatangi / mengubungi Petugas BNI Syariah terdekat


untuk dibantu mengisi formulir pendaftaran Single Investor Identification ( SID) dan
Sub Rekening Efek (SRE) terlebih dahulu.

7. Apa itu Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)?

Surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah, sebagai bukti
atas bagian penyertaan terhadap aset SBSN, baik dalam mata uang rupiah maupun
valuta asing.

8. Apakah yang dimaksud Sukuk Ritel?

Sukuk Ritel merupakan Surat Berharga Syariah Negara yang diterbitkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan, berdasarkan
prinsip Syariah yang ditawarkan kepada perseorangan warga negara Indonesia di
Pasar Perdana.

9. Apa saja fitur yang dimiliki Sukuk Ritel 13 ?


Items Keterangan
Penerbit Perusahaan Penerbit SBSN Indonesia
Obligor Pemerintah Republik Indonesia
Tenor 3 (Tiga) tahun
Tanggal Penerbitan 30 September 2020
Kupon 6,05% p.a
Jatuh Tempo 10 September 2023
Nominal Pelunasan 100% saat Jatuh Tempo
Sifat Dapat diperjualbelikan, mulai 11 Desember 2020
Underlying Asset BMN dan Proyek APBN tahun 2020
Akad Ijarah asset to be leased
Masa Penawaran Pembukaan: 28 Agustus 2020 (Pkl. 09.00 WIB)
Penutupan: 23 September 2020 (Pkl. 10.00 WIB)
Channel Penawaran Portal https://haisbsn.bnisyariah.coid
Tanggal Pembayaran Tanggal 10 setiap bulan.
Kupon Dalam hal tanggal 10 jatuh pada bukan hari kerja, maka akan dibayarkan
pada hari kerja berikutnya tanpa kompensasi. Hari kerja adalah hari dimana
operasional sistem pembayaran diselenggarakan oleh Bank Indonesia.

Kupon Pertama 10 November 2020


Minimum Pemesanan Rp1.000.000, - dan kelipatan Rp1.000.000,-
Maksimum Pemesanan Rp3.000.000.000,-
Mekanisme Kupon Fixed/ Tetap
Pajak Kupon 15%
Tradability Tradable mulai tanggal 11 Desember 2020
10. Apakah yang dimaksud Pasar Perdana (IPO) ?

Merupakan kegiatan penawaran dan penjualan Sukuk Negara Ritel untuk pertama
kali.

11. Apakah yang dimaksud Pasar Sekunder ?

Merupakan kegiatan perdagangan Sukuk Negara Ritel yang telah dijual di Pasar
Perdana.

12. Apakah keuntungan yang diperoleh saat berinvestasi pada Sukuk Ritel 13?
• Aman, dengan kupon dan pokok dijamin Negara.
• Return menarik, lebih tinggi dari rata-rata Deposito, dengan pajak lebih rendah.
• Mudah dicairkan (dapat diperjualbelikan), melalui BNI Syariah sebagai
standby buyer sesuai harga pasar.
• Kupon tetap, dibayarkan per bulan dengan nominal tetap apapun kondisi
pasarnya.
• Berbasis Syariah, sesuai fatwa DSN - MUI.
• Potensi Capital Gain, apabila dijual pada harga di atas harga beli awal.

13. Kapan Sukuk Ritel 013 dapat dibeli oleh nasabah?

Masa penawaran SR 013 dimulai pada tanggal 28 Agustus 2020 (09.00 WIB) – 23
September 2020 (10.00 WIB).

14. Siapa saja yang dapat membeli Sukuk Ritel 13?

Individu atau perseorangan Warga Negara Indonesia yang memiliki Kartu Tanda
Penduduk (KTP) dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang terdaftar di
Kementerian Dalam Negeric.q. Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan
Sipil.

15. Berapakah batasan pemesanan pembelian untuk setiap investor?

Pemesanan Pembelian SR013 minimum adalah 1 (satu) unit atau senilai


Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah) dan dengan kelipatan 1 (satu) unit atau senilai
Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah). Pemesanan Pembelian SR013 per investor
maksimum adalah 3.000 (tiga ribu) unit atau senilai Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar
rupiah).
16. Apakah Sukuk Ritel telah sesuai dengan prinsip Syariah?

Sukuk Ritel telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional –Majelis
Ulama Indonesia (DSN-MUI).

Sukuk Tabungan seri ST-003 telah mendapatkan pernyataan kesesuaian syariah


DSN-MUI Nomor B.100/DSN-MUI/II/2020 tanggal 19 Februari 2020.

17. Akad apa yang digunakan pad SR 13 ?

Ijarah Asset To Be Leased (Ijarah al Maujudat al-Mau'ud Bisti'jariha) adalah akad


ijarah yang obyek ijarahnya sudah ditentukan spesifikasinya, dan sebagian obyek
ijarah sudah ada pada saat akad dilakukan, tetapi penyerahan keseluruhan obyek
ijarah dilakukan pada masa yang akan datang sesuai kesepakatan.

18. Apakah ada risiko investasi pada Sukuk Negara Ritel?

Terdapat beberapa risiko berinvestasi pada instrumen di pasar keuangan,


diantaranya adalah :

• Risiko gagal bayar (default risk) adalah resiko dimana investor tidak dapat
memperoleh pembayaran dana pada saat produk investasi jatuh tempo.
Risiko ini hampir tidak ada di Sukuk Ritel. Karena pembayaran pokok dan
imbalan Sukuk Ritel dijamin penuh oleh negara (berdasarkan UU Nomor 19
Tahun 2008).
• Risiko pasar (market risk) adalah potensi kerugian bagi investor (capital loss)
karena menjual Sukuk Negara Ritel sebelum jatuh tempo dalam kondisi
bunga sedang mengalami kenaikan. Kondisi ini dapat ihindari dengan
memegang Sukuk Negara sampai dengan jatuh tempo.
• Risiko Likuiditas (liquidity risk) adalah potensi kerugian apabila sebelum jatuh
tempo Pemilik Sukuk Ritel yang memerlukan dana tunai mengalami kesulitan
dalam menjual Sukuk Ritel di pasar sekunder pada tingkat harga (pasar) yang
wajar. Investor dapat menjual Sukuk Ritel kepada Mitra Distribusi, karena
Mitra Distribusi menjadi standby buyer.

19. Biaya apa saja yang dikeluarkan dalam pembelian SR 013 ini ?

• Biaya Materai Rp6.000,- untuk pembukaan Rekening Tabungan, apabila


nasabah belum memiliki Rekening Tabungan di BNI Syariah.
• Biaya Materai Rp6.000,- untuk pembukaan Rekening Surat Berharga, apabila
nasabah belum memiliki Rekening Surat Berharga.
• Biaya Penyimpanan Surat Berharga (Biaya Kustodi) oleh Kustodi sebesar 0,022%
per tahun dari Nominal Kepemilikan SR 013.
• Biaya Transfer Kupon sebesar Rp1.000,- setiap kali distribusi kupon.
• Pajak 15% atas kupon.

20. Adakah contoh perhitungan kupon SR 013?


Investor menempatkan dana pada SR013 dengan detil sbb:
Kupon Pertama : 6.05% gross per tahun
Nominal Investasi : Rp1 Miliar

Perhitungan kupon pertama dilakukan pada tanggal 10 November 2020. Pembayaran kupon
kedua dan seterusnya dilakukan setiap tanggal 10 setiap bulan dan pembayaran terakhir
dilakukan tanggal 10 September 2023.

ü Kupon Pertama
Settlement Bursa : 30 September 2020
Tanggal Kupon Pertama : 10 November 2020
Kupon Pertama berlaku Short Coupon karena tenor kurang dari 1 (satu) bulan, sehingga
perhitungan nominal kupon sbb:
Kupon Pertama
Periode 30 September 2020 s.d. 10 Oktober 2020 (10 Hari)

11/30 Hari x Nominal Kupon x Nominal Investasi x 1/12 Bulan


Maka 10/30 hari x 6.05% x Rp1 Miliar x 1/ 12 Bulan
= Rp1,681,000,-

Periode 11 Oktober 2020 s.d. 10 November 2020 (30 Hari)

Nominal Kupon x Nominal Investasi x 1/12 Bulan


Maka 6,05% x Rp1 Miliar x 1/ 12 Bulan
= Rp5,042,000,- gross pajak.

Total Kupon yang diterima Gross = Rp. 1,681,000,- + Rp. 5,042,000


= Rp. 6,723,000,-

Dipotong Pajak 15%:Rp. 6,723,000,-x85%=Rp. 5,714,550 ,- nettpajak


ü Kupon Kedua dan Selanjutnya
Kupon kedua dan selanjutnya dibayar setiap bulan dengan perhitungan bulan penuh (30 per 360
hari) sampai dengan jatuh tempo, dengan rincian penghitungan:
Nominal Kupon x Nominal Investasi x 1/12 Bulan
Maka 6,05% x Rp1 Miliar x 1/ 12 Bulan
= Rp5,042,500,- gross pajak.

Dipotongpajak15%:Rp5,042,500,-x85%=Rp4,286,125,- nettpajak.

Anda mungkin juga menyukai