Anda di halaman 1dari 6

PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN

BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi informasi telah mengubah cara masyarakat menghabiskan waktu
dan cara mengerjakan sesuatu, dan manfaatnya sangat begitu luas. Kini muncul
bentuk-bentuk perubahan baru dalam aktifitas kehidupan masyarakat sebagai
dampak dari kemajuan Teknologi Informasi, termasuk dunia pendidikan.
Pengelolaan Pendidikan berbasis Teknologi Informasi merupakan suatu sistem
pendidikan dimana sistem pengelolaan pendidikan termasuk pengelolaan data proses
belajar mengajar data kesiswaan, pengelolaan data tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan serta sarana-prasarana sekolah dilakukan dengan menggunakan
teknologi informasi.
Kabupaten Bekasi yang memiliki 23 wilayah kecamatan tentunya membutuhkan
pengelolaan teknologi informasi untuk memudahkan pendataan pendidikan di seluruh
wilayah tersebut. Untuk memudahkan pengawasan kinerja pendidikan di Kabupaten
Bekasi. Terutama standar kinerja pendidikan yang sesuai dengan Peraturan
Pemerintah No 19 tahun 2005. Berikut adalah Peta Administrasi Kabupaten Bekasi:

Gambar 1 Peta Administrasi Kabupaten Bekasi

1
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

ISU STRATEGIS
Pendidikan di Kabupaten Bekasi masih belum dapat melakukan pengelolaan
pendidikannya secara mandiri karena terdapat beberapa permasalahan yang masih
belum bisa diatasi secara mandiri oleh Kabupaten Bekasi. Karena dalam sisi
penggunaan aplikasi pendidikan, Kabupaten Bekasi belum terdapat aplikasi modul
internal yang dikembangkan oleh dinas pendidikan secara mandiri; Belum memiliki
aplikasi sesuai dengan kebutuhan informasi di tingkat lokal (SD/SMP); Masih
mengandalkan sistem informasi pendidikan yang ditugaskan oleh kementrian
pendidikan; Insfrastruktur peralatan komputer dan fasilitas akses/client masih belum
sepenuhnya ada di setiap sekolah; Insfrastruktur komputer sebagai server
penyimpanan data pendidikan belum ada karena masih mengandalkan server dari
pemerintah pusat.
Selain penggunaan aplikasi pendidikan juga karena manajemen sistem, dimana
Sistem pengelolaan yang belum terstuktur dan terintegrasi antar entitas; Model
Interaksi antar entitas yang belum terhubung; Meta data sistem pendidikan di
Kabupaten Bekasi yang belum teridentifikasi secara lengkap; UPTD belum masuk
dalam organisasi interaksi sistem manajemen pendidikan; Organisasi/kelembagaan
yang bertugas sebagai operator untuk menjalankan program dari aplikasi sistem
informasi pendidikan.
Berdasarkan kebijakkan RPJMD Tahun 2017 – 2022 yang mempunyai VISI
“BERSINAR” (Berdaya saing, Sejahtera, Indah, dan Ramah Lingkungan) terdapat
sebuah misi dimana Kabupaten Bekasi harus meningkatkan kinerja tata kelola
pemerintahan yang responsif, profesional transparan, dan akuntabel. Dalam misi
tersebut terdapat kata tata kelola, pemerintahan yang responsif, profesional,
transparan, dan akuntabel tentunya kata tersebut merupakan suatu misi untuk
mencapai suatu pengelolaan pemerintahan yang lebih baik kedepannya, tentunya
juga termasuk dengan Pendidikan di Kabupaten Bekasi.
Sehingga untuk mewujudkan Pendidikan yang baik dalam pemerintahan maupun
untuk pengelolaan sistem pendidikan di seluruh Kabupaten Bekasi maka salah satu
kegiatan yang dapat meningkatkan pendidikan ini yaitu adanya suatu pembangunan
jaringan sistem informasi di Kabupaten Bekasi yang nantinya setiap sekolah yang ada
di kecamatan akan saling terhubung satu sama lain sehingga akan memudahkan
Dinas Pendidikan dalam melakukan pengelolaan pendidikan tersebut misalnya
mengelola data pendidikan, dana BOS sekolah, kondisi sekolah, dan data lainnya.

PENDEKATAN DAN METODE


Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan teknik wawancara, dan
observasi. Hasil wawancara akan dianalisis lebih lanjut menggunakan analisis swot
untuk mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan dalam pengelolaan
pendidikan berbasis teknologi informasi.

HASIL
Hasil swot pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi yaitu berada pada kuadran IV
yang artinya situasi yang sangat tidak menguntungkan, organisasi tersebut

2
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Sehingga strategi yang harus
diambil adalah mengoptimalkan kekuatan (S) untuk menghadapi tantangan (T),
artinya jaringan internet diperkuat dengan aplikasi yang optimal dengan mengadakan
pelatihan pelatihan bagi para pendidik dan tenaga kependidikan sehingga
kemmapuannya merata dan dapat bersaing di dunia pendidikan secara umum.

Sedangkan untuk Sekolah di Kabupaten Bekasi yaitu berada pada kuadran IV yang
artinya meskipun menghadapi berbagai ancaman, organisasi ini masih memiliki
kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi
diversifikasi (produk/pasar).

1. PENGARUH PENERAPAN SISTEM

Perspektif pengembangan STK-DikDasMen (Sistem Tata Kelola Pendidikan Dasar dan


Menengah) berbasis teknologi informasi Kabupaten Bekasi akan memiliki pengaruh
positif dan pengaruh negatif. Pengaruh posistif akan membuat kinerja dan layanan
Dinas Pendidikan akan meningkat dan berkualitas, sedangkan pengaruh negatif akan
membuat alokasi sumber daya tambahan dan penyesuaian sistem di awal
pengembangan/ pembangunan.

Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi dapat dikatakan tidak memiliki infrastruktur


data (database) yang dapat dikelola dan dikembangkan sendiri, melainkan banyak
tergantung hak akses dan format sistem eksternal. Hal ini, untuk jangka panjang
dapat membuat dinas pendidikan mengalami masalah tuntutan perkembangan data
yang semakin banyak, bervariasi, kompleks, dan cepat saji. Jadi pengaruh positf dari
pengembangan STK-DikDasMen adalah Dinas Pendidikan memiliki infrastruktur data
sendiri yang kuat dan fleksibel dan dapat diolah, diupdate, dikembangkan kapanpun
mengikuti perubahan waktu, tuntutan baru, atau struktur organisasi baru. Sedangkan
pengaruh negatif biasanya berupa resistensi penyesuaian budaya baru yang kadang-
kadang dirasakan sulit.

2. PENGARUH PENGEMBANGAN SISTEM

Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi sebenarnya tidak memiliki infrastruktur data


(database) yang dapat dikelola dan dikembangkan sendiri, maka perlu dibuat
aplikasi-aplikasi bridging atau interface yang dapat ijin/ MOU untuk menarik data dari
sistem terkait, misalnya dari sistem Dapodik, PE UN, BOS, SIMTUN, dan
sebagainya.

Berikut adalah kondisi lingkungan internal dan eksternal sistem

3
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

Gambar 1 Lingkungan Internal-Eksternal Sistem

Gambar 2 Lingkungan Eksternal Sistem Dinas Pendidikan

Alternatif selain pengembangan berdasarkan definisi sistem STK-DikDasMen yang


telah diuraikan sebelumnya, proses pengembangan sistem tersebut diperlukan
langkah pembuatan sussitem pendamping yang berupa bridging dari untuk
mengakomodasi sistem yang telah ada dan biasa digunakan. Contoh salah satu cara
melakukan bridging dari sistem Kementerian Pendidikan Nasionaal (DikNas) ke dalam
sistem STK-DikDasMen melalui salah satu modul/ fitur yang harus disediakan dalam
SI-Eksekutif Information agar dapat menarik data masuk ke dalam sistem database
DB_Eksekutif dalam Database STK-DikDasMen.

4
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

Gambar 1 Penerapan Model Bridging Data

REKOMENDASI
1) Menetapkan kebijakan strategi pengembangan pengelolaan pendidikan berbasis
teknologi informasi terpadu dengan tujuan sebagai berikut :
 Penguatan perbaikan pengembangan jaringan internet masuk ke semua
sekolah
 Penguatan SIPT pendidikan yang sudah berjalan
 Peningkatan pembinaan SDM untuk ketrampilan pengelolaan SIPT
 Peningkatan kemampuan Pendidik dan kependidikan agar merata
 Peningkatan daya saing mutu pendidikan
 Peningkatan pemahaman pengelolaan IT pendidikan
 Penataan kinerja untuk mengurangi tumpang tindih pekerjaan operator
 Pengaturan cara update dan menghimpun data pendidikan menuju
kelengkapan dan kompleksitas data pendidikan
 Pengaturan tata cara menghimpun dan menyediakan dana dalam
pengembangan SIPT.
2) Perlu adanya peningkatan pemahaman (memberikan peatihan IT) kepada
seluruh jajaran tenaga pendidik dan tenaga administrasi tentang penggunaan
pengelolaan pendidikan berbasis sistem informasi sehingga dapat memahammi
semua sisi dari sistem ini baik fungsi, pemakaian, maupun manfaat untuk
kedepannya
3) Untuk mewujudkan Sistem Manajemen Pendidikan di Kabupaten Bekasi untuk SD
dan SMP yang baik tidak terlepas dari peran struktur sistem, pelakasanaan
sistem, perangkat sistem, pengendalian sistem, dan strategi sistem yang efisien
dan efektif.

5
PENGEMBANGAN PENGELOLAAN PENDIDIKAN
BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERPADU

4) Perlunya agenda kegiatan terkait perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,


dan pengendalian sistem manajemen akademik untuk SD dan SMP di Kabupaten
Bekasi terkait dengan prosedur pendidikan berbasis sistem informasi.
5) Pelaksanaan sistem ini harus didukung dengan SOP (Standart Operating
Procedure) yang lengkap, jelas, dan menyeluruh. Dengan tanpa menutup
kemungkinan berbagai masukan dan perbaikan dari seluruh civitas terkait
terhadap sistem pendidikan berbasis sistem informasi di Kabupaten Bekasi untuk
menyesuaikan dengan berbagai kondisi di lapangan.
6) Peran sistem informasi (SI) dalam berbagi data mengenai pendidikan di
Kabupaten Bekasi khusus untuk SD dan SMP dapat menjadi lebih mudah karena
dapat dilakukannya sikronisasi antara sekolah terkait dengan pemerintah pusat
Kabupaten Bekasi yaitu Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi .
7) Perlunya membangun komitmen civitas jajaran terkait dalam waktu yang panjang
untuk menjamin kesinambungan pengembangan sistem manajemen pendidikan
di Kabupaten Bekasi. Komitmen ini berkaitan erat dengan kebijakan alokasi
anggaran atau budget yang memadai dalam pengembangan sistem ini
kedepannya
8) Perlunya perawatan sistem secara berkala dan pengemabangan sistem informasi
yang ada agar sistem ini dapat berjalan setiap waktu dan pelayanan diberikan
meningkat setiap waktu habis pengembangan sistem.

Anda mungkin juga menyukai