Anda di halaman 1dari 50

1000 HPK & PENCEGAHAN

STUNTING
Adriyani Adam
Hotel Denpasar, 11 Desember 2022
OUTLINE
1 PENDAHULUAN

2 1000 HPK DAN MEKANISMENYA

3 DAMPAK JANGKA PENDEK & JANGKA PANJANG

4 BUKTI-BUKTI ILMIAH
PENDAHULUAN
Apakah 1000 HPK?

Masa selama 270 hari (9 bulan)


dalam kandungan
+
730 hari (2 tahun pertama)
pasca lahir
Peran Krusial Gizi Ibu?

• Growth restriction
Fetal •Perkembangan kognitif
& mental
Undernutrit
•Risiko PTM: CHD,
ion Stroke, Hipertensi, DM
Developmental Mismatch
Plasticity -lingkungan gizi pre &
Risiko PTM
postnatal;
-< 2 thn &
sesudahnya

Fetal
Overnutriti
on
Gaya Hidup
Faktor genetik
Dampak Masalah Gizi pada Kesehatan
Dampak KURANG GIZI pada awal kehidupan terhadap kualitas SDM

Kekurangan gizi tidak saja membuat


stunting, tetapi juga menghambat Berat Lahir Rendah, kecil,
1. Gagal tumbuh
pendek, kurus
kecerdasan, memicu penyakit, dan
menurunkan produktivitas

Hambatan
2. Berpengaruh pada perkembangan
perkembangan
otak dan keberhasilan pendidikan
kognitif & motorik

Gangguan Meningkatkan risiko penyakit tidak


Perkembangan Otak Perkembangan Otak 3. metabolik pada menular (diabetes, obesitas, stroke,
Anak Stunting Anak Sehat usia dewasa penyakit jantung)

Source:
• Kakietek, Jakub, Julia Dayton Eberwein, Dylan Walters, and Meera Shekar. 2017. Unleashing Gains in Economic Productivity with
Investments in Nutrition. Washington, DC: World Bank Group
• www.GlobalNutritionSeries.org
Stunting berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit,
menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kemiskinan dan ketimpangan
Pengalaman dan bukti Internasional
Sel Otak pada Anak Normal dan Stunted menunjukkan bahwa stunting….

Menghambat Pertumbuhan Ekonomi dan


Produktivitas Pasar kerja
Hilangnya 11% GDP
Mengurangi
pendapatan
pekerja dewasa
hingga 20%
2 Singapura Tingkat ‘Kecerdasan’
Anak Indonesia
17 Vietnam di urutan 64 terendah
dari 65 negara* Memperburuk kesenjangan/inequality
50 Thailand Mengurangi 10% dari Kemiskinan
total pendapatan seumur hidup antar-generasi
52 Malaysia

64 Indonesia

*Asesmen yang dilakukan pada tahun 2012 oleh OECD PISA (Organisation for Economic Co-
operation and Development - Programme for International Student Assessment), suatu
organisasi global bergengsi, terhadap kompetensi 510.000 pelajar usia 15 tahun dari 65 negara,
Sumber: diolah dari laporan World Bank Investing in
termasuk Indonesia, dalam bidang membaca, matematika, dan science.
Early Years brief, 2016
Penyebab masalah gizi saling berkaitan antara satu dan lainnya

Rendahnya akses POLA ASUH


Rendahnaya akess
terhadap yang kurang baik
terhadap PELAYANAN
terutama pada
MAKANAN perilaku dan praktek
KESEHATAN termasuk
akses sanitasi dan air
dari segi jumlah dan pemberian makan
bersih
kualitas gizi bayi dan anak

AKAR MASALAH
Potitik, sosial dan Kemiskinan Kurangnya Degradasi
budaya pemberdayaan
Lingkungan
BUKTI EPIDEMIOLOGIS
Analisis dari penelitian
kohor 5 negara memberikan
bukti kuat bahwa gizi yang
cukup di dalam kandungan
sampai usia 2 tahun
pertama kehidupan sangat
kritis untuk pembangunan
SDM
Victora, et al . The Lancet’s Series on Maternal
and Child Undernutrition 2
Hubungan antara hambatan
pertumbuhan janin, yang
direpresentasikan oleh Berat
Badan Lahirnya (BBL), dengan
risiko yg lebih tinggi untuk
terjadinya coronary heart
disease (CHD), stroke,
hypertension dan type 2
diabetes semakin meyakinkan
Memperbaiki gizi pada masa dini (0-36 bulan) dapat
meningkatkan penghasilan secara bermakna Fungsi
kognitif (Hoddinott,Lancet )
Intelligence Quotient (IQ)
jauh lebih tinggi pada
anak yang tidak stunting
dibandingkan anak yang
stunting
What Should We Do ?
Situasi Gizi dan Kesehatan Remaja

• 65% tidak sarapan


1 dari 4 remaja • 20% anak sekolah memiliki kebiasaan
mengalami stunting makan <3 kali/hari
• 97% kurang konsumsi sayur dan buah
• 57% kurang aktivitas fisik
• 45% tidak cuci tangan dengan benar

1 dari 7 remaja
• 4% menikah usia 15-24 thn
mengalami kelebihan berat badan
• 2,6% menikah usia <15 thn
• kehamilan remaja 36/1000 remaja

ANEMIA
Usia 15 – 24 tahun : 32 %
• 20% merasa tidak perlu
Usia 5 – 14 tahun : 26,8%
98% belum • 19% lupa
minum Tablet Tambah Darah • 9% takut efek samping
dalam jumlah cukup

Riskesdas, 2018; GSHS, 2015; SDT, 2014; SDKI, 2017; Hardinsyah, 2014
Kondisi Anak Usia Sekolah dan Remaja terkait Kesehatan
Reproduksi, Kekerasan dan Cedera
Perilaku Kekerasan dan Ketertiban
 5,3% remaja pernah melakukan hubungan seksual
pranikah 1. 4885 aduan kasus kekerasan
 1 dari 9 perempuan 20 – 24 th menikah pada usia < 18 2. 12% kasus cedera remaja dalam 1
th (63 % diantaranya hamil pd usia tsb) tahun
 7 % perempuan usia 15-19 th sudah menjadi ibu a) 33% terjadi di jalan raya
b) 59% saat mengendarai motor
(GSHS, 2015; SDKI 2017; Riskesdas 2018, Susenas 2018)

hanya 36% remaja pernah


diajarkan cara menolak ajakan  37% tidak pernah pakai
hubungan seksual helm saat berkendara
94% remaja telah terpapar  1 dari 5 remaja merasa
pornografi pernah di bully

Sumber : Riskesdas, 2018, GSHS 2015, KPAI 2018


Perkawinan Anak Angka Dispensasi Pernikahan Anak yang Dikabulkan
64,211

Sebesar 11,21 % atau Pengadilan Agama


Data BADILAG Tahun 2016-2020
peringkat 8 tertinggi di
dunia
23,126

11,819 12,504
8,488

2016 2017 2018 2019 2020

Pernah melahirkan Hamil anak pertama

Sumber: Survey Demography Kesehatan Indonesia 2017


Pentingnya Mengatasi Masalah Gizi Remaja untuk Mencapai
Bonus Demografi pada Tahun 2030

Stunting dan KONSEKUENSI


Wasting
:
Menurunkan potensi akademik,
TRIPLE Gemuk
kapasitas dan produktivitas
Meningkatkan kerjaTidak
risiko Penyakit
BURDEN dan Menular, meningkatkan morbiditas
Obesitas dan mortalitas

Remaja putri bermasalah gizi (Anemia)


Anemia jika tidak mendapatkan intervensi akan
menjadi ibu hamil yang bermasalah gizi.
Selanjutnya dapat berpengaruh terhadap
outcome kehamilan
3 PEMBERIAN TTD
REMAJA PUTERI
Masalah Gizi Remaja Dan Ibu Hamil

Status Kesehatan Remaja Status Kesehatan Perempuan


Mencegah Anemia Pada Remaja Putri dan Ibu Hamil,
Bagaimana Caranya ???

Untuk semua ibu


hamil :Minum satu kali satu
tablet selama 90 hari dan tetap
Makan makanan mengandung
zat besi
Program Pemberian TTD di Sekolah & Aksi Bergizi
Program Pemberian TTD Gerakan #AKSIBERGIZI
Program gizi remaja yang terintegrasi dan bersifat
responsif gender untuk mendukung pemerintah
1. Program TTD rematri di sekolah dimulai sejak tahun 2016 Indonesia mengatasi tiga beban gizi pada remaja putri
2. Pemberian 1 tablet per minggu sepanjang tahun
3. Mengandung 60 mg elemental besi dan 400 mcg asam folat dan
dan putra.
diberikan secara blanket approach
4. Pemberian TTD di sekolah dilakukan pada remaja putri SMP Tujuan:
dan SMA sederajat dengan menentukan hari minum bersama
di sekolah Adanya gerakan konsumsi TTD bagi remaja putri dan
5. Pada saat libur sekolah atau BDR, remaja putri dibekali
dengan TTD penyebarluasan informasi TTD di kalangan siswa
6. Perlu memastikan remaja minum TTD di sekolah setiap
minggu
• setelah sarapan atau makan bersama
Sasaran:
• Pendidikan gizi bagi remaja dan guru
Sasaran seluruh siswa/i kelas 7-12
7. Melibatkan siswa (Kader Kesehatan Sekolah) untuk pencatatan
dan pelaporan dan menyebarkan pesan pentingnya minum TTD
8. Puskesmas membuat kesepakatan dengan sekolah untuk
suplai TTD Aktivitas:
9. Siswa mengunduh aplikasi ceria “ Cegah Remaja Putri • Senam pagi, dan sarapan bersama
Anemia” di playstore
10. Sekolah dan Puskemas membuat laporan sesuai format
• Aksi konsumsi TTD bersama
11. Dinas Pendidikan dan Kemenag turut memantau • Pemberian edukasi
sekolah/madrasah dalam pelaksanaan, pencatatan dan • Pencatatan melalui aplikasi CERIA
pelaporan program TTD rematri
Pesan Gizi Seimbang
pengganti
Istilah “ 4 Sehat 5 Sempurna

44
PENERAPAN GIZI SEIMBANG
Permenkes Nomor 41 Tahun 2014

Makanan sumber protein dan zat besi

Proporsi makanan dalam Isi Piringku setiap kali makan:


2/3 bagian dari setengah piring masing-masing untuk
makanan pokok dan untuk sayuran,
1/3 bagian dari setengah piring masing-masing untuk
lauk-pauk dan untuk buah.
PESAN GIZI SEIMBANG

Syukuri dan Nikmati Anekaragam


1 Makanann

Perbanyak Makan Sayuran dan Cukup


2 Buah-buahan

3 Biasakan Mengonsumsi laukpauk


Mengandug Protein Tinggi

46
Biasakan Mengonsumsi Anekaragam
4 Makanan Pokok

Batasi konsumsi Pangan Manis , Asin


5 dan Berlemak

6 Biasakan Sarapan

Biasakan minum Air Putih yang Cukup


7 dan Aman

47
Biasakan Membaca Label pada
8 Kemasan Pangan

Cuci tangan pakai sabun dengan Air


9 Bersih Mengalir

Lakukan Aktifitas Fisik yang Cukup


10 dan Pertahankan berat Badan
Normal

48
Keuntungan Investasi pada
Kelompok Usia Sekolah dan
Remaja

Anak Usia Sekolah dan Menghasilkan


Remaja yang Sehat Dewasa Yang
Generasi Berikutnya
Saat ini, prestasi Sehat dan
yang Sehat
gemilang Produktif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai