2. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah pascabedah secara umum dapat dinilai dari adanya kemampuan
dalam mempertahankan status kesehatan, seperti adanya peningkatan proses penyembuhan luka,
sistem respirasi yang sempurna, sistem sirkulasi, keseimbangan cairan dan elektrolit, sistem
eliminasi, aktivitas, serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan.
5. Penanganan pasca Operasi
Setelah operasi selesai, penderita tidak boleh ditinggalkan sampai ia sadar harus dijaga
supaya jalan pernapasan tetap bebas. Pada umunya, setelah dioperasi, penderita ditempatkan dalam
ruang pulih(recovery room) dengan penjagaan terus-menerus sampai ia sadar. Selama beberapa
hari sampai dianggap tiidak perlu lagi, suhu, nadi, tensi, dan dieresis harus diawasi terus-menerus.
Sesudah penderita sadar, biasanya ia mengeluh kesakitan.
Rasa sakit ini dalam beberapa hari berangsur kurang. Pada hari opersai dan esok harinya ia
biasnya memerlukan obat tahan nyeri, seperti petidin; kemudian, biasanya dapat diberikan
analgetikum yang lebih ringan. Penderita yang mengalami operasi - kecuali operasi kecil- keluar
dari kamar operasi dengan infuse intravena yang terdiri atas larutan NaCl 0,9%, atau glukosa 5%,
yang diberikan berganti ganti menurut rencana tertentu. Di kamar operasi(atausesudah keluar
dari situ)ia, jika perlu, diberi transfuse darah.
Pada waktu operasi penderita kehilangan sejumlah cairan, sehingga ia meninggalkan kamar
operasi dengan defisit cairan. Maka, khususnya apabila pada pascaoperasi minum air perlu
dibatasi, perlulah diawasi benar keseimbangan antara cairan yang masuk dengan infus, dan cairan
yang keluar. Perlu dijaga jangan sampai terjadi dehidrasi, tetapi sebaliknya juga jangan juga jangan
terjadi kelebihan dengan akibat edema paru paru. Untuk diketahui, air yang dikeluarkan dari
badan dalam 24 jam, air kencing dan cairan yang keluar dengan muntah harus ditambah dengan
evaporasi dari kulit dan pernapasan. Dapat diperkirakan bahwa dalam 24 jam sedikit-dikitnya 3
liter cairan harus dimasukkan untuk mengganti yang keluar.
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan kondisi
pasien. pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging, ayam, ikan, telor dan
sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Mobilisasi bertahap hingga dapat beraktivitas seperti biasa. Makin cepat
6. makin bagus.
7. Mandi seperti biasa, yakni 2 kali dalam sehari.
8. Kontrol secara teratur untuk evaluasi luka operasi dan pemeriksaan kondisi tubuh.
9. Minum obat sesuai anjuran dokter.
Contoh Diet Pasca-Operasi
Diet Pasca-Operasi Amandel
Biasanya setelah operasi pasien boleh makan makanan cair atau es krim. Makanan cair dapat
berupa susu, tatapi tidak boleh terlalu panas. Makanan dalam suhu dingin lebih baik karena dapat
mempercepat berhentinya perdarahan. Setelah tahap makanan cair, dapat diberikan makanan
dalam bentuk saring bertahap ke makanan lunak dan kembali seperti semasa sehat, sesuai dengan
kemampuan pasien menerima makanan.
Contoh Menu
PAGI
Bubur Sumsum
Orak-Arik Tahu
Telur Rebus Setengah Matang
Pukul 10.00
Puding caramel atau es krim
Siang
Bubur Saring
Gadon daging
orak-arik tahu
Sup Makaroni
Jus Pepaya
Pukul 16.00
Puding Saus Peach
Sore
Bubur Saring
Ayam Giling BUmbu
Tahu kukus
Sup Oyong Variasi
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier,Sunita (Ed).2006. Penuntun Diet Edisi Baru . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.
Mahaji Putri, Rona Sari. Tanpa tahun. Gizi dan Terapi Diet. Malang
http://www.detikhealth.com/read/2010/10/02/110327/1453718/763/makan-sebelum-operasi-dapat-
mempercepat-masa-pemulihan
http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/617-jenis-makanan-untuk-diet
Cameron, John L. 1997, Terapi Bedah Mutakhir (Hal: 576), Jakarta: Binarupa Aksara
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/08/11/makan-bergizi-pasca-operasi/
http://tutorialkuliah.onsugar.com/Diet-Pasca-operasi-13748043