Anda di halaman 1dari 19

DIET PRA BEDAH

HAERANI RASYID
BAGIAN GIZI
FK UNHAS
2006
GAMBARAN UMUM
Pengaruh pembedahan terhadap
metabolisme pascabedah tergantung berat
ringannya :
- pembedahan
- keadaan gizi pasien prabedah
- pengaruh pembedahan terhadap
kemampuan pasien untuk mencerna
dan mengabsorpsi zat-zat gizi.
Setelah pembedahan sering terjadi
peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium
yang berlangsung 5-7 hari atau lebih
pascabedah
Peningkatan ekskresi kalsium terjadi
setelah operasi besar, trauma kerangka
tubuh, atau setelah lama tidak bergerak
(imobilisasi)
Demam meningkatkan kebutuhan energi,
sedangkan luka dan perdarahan
meningkatkan kebutuhan protein, zat besi,
dan vit C
DIET PRA-BEDAH
Diet Pra-Bedah adalah pengaturan makan
yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.
Pemberian Diet Pra-Bedah tergantung
pada :
(1) Keadaan umum pasien
(2) Macam pembedahan :
(a) Bedah minor
(b) Bedah mayor
(3) Sifat operasi :
(a) Segera dalam keadaan darurat
(b) Berencana atau elektif -> Pasien
disiapkan dengan pemberian Diet Pra-Bedah sesuai
status gizi dan macam pembedahan.
(4) Macam penyakit :
(a) Penyakit utama yang membutuhkan
pembedahan -> penyakit saluran
cerna, jantung, ginjal, saluran
pernapasan dan tulang.
(b) Penyakit penyerta yang dialami ->
DM, jantung dan hipertensi.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Pra-Bedah adalah untuk
mengusahakan agar status gizi pasien
dalam keadaan optimal pd saat
pembedahan shg tersedia cadangan untuk
mengatasi stres dan penyembuhan luka.
Jenis, Indikasi dan Lama Pemberian
Diet
Prabedah cito
Prabedah Elektif
(a) Prabedah minor -> tdk membutuhkan diet
khusus. Pasien dipuasakan 4-5 jam sebelum
pembedahan.
(b) Prabedah mayor seperti :
- Prabedah Besar Saluran Cerna diberikan
Diet Sisa Rendah selama 4-5 hari
- Prabedah Besar di luar saluran cerna diberi
Formula Enteral Sisa Rendah 2-3 hari.
DIET PASCA-BEDAH
Diet Pasca-Bedah -> makanan yang
diberikan kpd pasien setelah menjalani
pembedahan
Pengaturan makanan sesudah
pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta
Tujuan Diet Pasca-Bedah
Untuk mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal untuk mempercepat
proses penyembuhan dan meningkatkan daya
tahan tubuh pasien dgn cara :
(1) Memberikan kebutuhan dasar (cairan,
energi, protein)
(2) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat
besi dan zat gizi lain
(3) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit
dan cairan.
Syarat Diet Pasca-Bedah
Memberikan makanan secara bertahap mulai
dari bentuk cair, saring, lunak dan biasa
Pemberian makanan dari tahap ke tahap
tergantung pada macam pembedahan dan
keadaan pasien seperti :
(1) Pascabedah Kecil -> makanan diusahakan
secepat mungkin kembali seperti biasa atau
normal.
(2) Pascabedah Besar -> makanan diberikan
secara berhati-hati disesuaikan dgn
kemampuan pasien menerimanya.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien
pascabedah :
(a) Pascabedah Kecil : setelah sadar atau
rasa mual hilang
(b) Pascabedah Besar : setelah sadar dan
rasa mual hilang serta ada tanda2 usus
sudah mulai bekerja.
Cara Memberikan Makanan
Setelah 6 jam sesudah pembedahan,
makanan yang diberikan berupa air putih,
teh manis atau cairan lain seperti pada
Makanan Cair Jernih
Makanan ini diberikan dalam waktu
sesingkat mungkin karena kurang dalam
semua zat gizi. Selain itu diberikan
Makanan Parenteral sesuai kebutuhan.
Diet Pasca-Bedah II (DPB II)
Diet Pasca-Bedah II diberikan kepada
pasien pascabedah besar saluran cerna
atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca-
Bedah I
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan dalam bentuk cair kental,
berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu
dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama
pasien tidak tidur.
Jumlah cairan yg diberikan tergantung keadaan
dan kondisi pasien.
Selain itu dapat diberikan Makanan Parenteral
bila diperlukan. DPB II diberikan untuk waktu
sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang.
Diet Pasca-Bedah III (DPB III)
Diberikan kepada pasien pascabedah
besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari Diet Pasca-Bedah II
Cara Memberikan Makanan
Makanan yg diberikan berupa Makanan
Saring ditambah susu dan biskuit, cairan
tidak melebihi 2000 ml sehari
Diet Pasca-Bedah IV (DPB IV)
Diet Pasca-Bedah IV diberikan kepada :
(a) Pasien Pascabedah kecil, setelah Diet
Pasca-Bedah I.
(b) Pasien pascabedah besar, setelah Diet
Pasca-Bedah III.
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan berupa Makanan Lunak
yg dibagi dalam 3 kali makanan lengkap
dan 1 kali makanan selingan.
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa
Lambung
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa Lambung ->
pemberian makanan bagi pasien dlm keadaan
khusus seperti koma, terbakar, ggn psikis,
dimana makanan harus diberikan lewat pipa
lambung atau NGT
Cara Memberikan Makanan
Makanan diberikan sebagai Makanan Cair Kental
Penuh, 1 kkal/ml sebanyak 250 ml tiap 3 jam
bila tidak tidur -> merangsang peristaltik
lambung.
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa
Jejenum
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa Jejenum ->
pemberian makanan bagi pasien yg tidak dapat
menerima makanan melalui oral atau pipa
lambung.
Makanan diberikan langsung ke jejenum dgn
menggunakan pipa jejenum atau Jejenum
Feeding Fistula (JFF)
Cara Memberikan Makanan : Makanan Cair,
cairan diberikan tetes demi tetes secara
perlahan agar tdk terjadi diare atau kejang. Diet
ini diberikan dlm waktu singkat.

Anda mungkin juga menyukai