Anda di halaman 1dari 11

DIIT PASIEN

PERIOpERATIF
DIET PASCA BEDAH
Disusun oleh: Kelompok 1
Windi Astriyani
Allisya yustika f
Amelya ramadhani f
Nunik Nurliani
Salsa yulia
Peri-operatif merupakan serangkaian kegiatan proses pembedahan
mulain dari pra-bedah,intra bedah,sampai pasca bedah.
PENGERTIAN/PENDAHULUAN

DIET PASCA BEDAH/ POST OPERASI

Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung
pada macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta.

Waktu ketidakmampuan pasien setelah operasi atau pembedahan dapat diperpendek


melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal yang juga harus diperhatikan dalam
pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil yang optimal adalah mengenai
karakter individu pasien.
Penatalaksanaan Diet Pasca bedah
JENIS DIET,BENTUK MAKANAN, DAN LAMA PEMBERIAN DIET PASCA BEDAH
1.Diet Pasca-Bedah I (DPB I)
Diet ini diberikan kepada semua pasien pascabedah : Pasca-bedah kecil setelah sadar
dan rasa mual hilang, Pasca-bedah besar setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada
tanda-tanda usus mulai bekerja
Cara Memberikan Makanan yaitu Selama 6 jam sesudah operasi, makanan yang
diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan lain seperti pada makanan cair jernih.
Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat mungkin, karena kurang dalam semua
zat gizi. Selain itu diberikan makanan parenteral sesuai kebutuhan.
2.Diet Pasca-Bedah II (PDB II)
Diet pasca-bedah II diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau
sebagai
perpindahan dari Diet Pasca Bedah I.
Cara Memberikan Makanan yaitu diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih,
sirup, sari buah, sup, susu, dan puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur.
Jumlah cairan yang diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat
diberikan makanan parenteral bila diperlukan.
DPB II diberikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang. Makanan
yang tidak boleh diberikan pada diet pasca-bedah II adalah air jeruk dan minuman yang
mengandung karbondioksida.

3.Diet Pascabedah III (DPB III)


DPB III diberikan kepada pasien pascabedah besar saluran cerna atau sebagai perpindahan
dari DPB II.
Makanan yang diberikan berupa makanan saring ditambah susu dan biskuit. Cairan
hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari. Selain dapat diberikan Makanan Parenteral bila
diperlukan. Makanan yang tidak dianjurkan untuk DPB III adalah makanan dengan bumbu
tajam dan minuman yang mengandung karbondioksida.dalah
4.Diet pasca bedah IV ( DPB IV)
DPB IV diberikan kepada pasien pascabedah kecil setelah Diet Pasca Bedah I, dan
pada pasien pasca bedah besar setelah Diet Pasca Bedah III.
Makanan yang diberikan berupa Makanan Lunak yang dibagi dalam 3 kali makanan
lengkap atau pokok dan 1 kali makanan selingan. Makanan yang dihindari
Disesuaikan dengan kondisi pasien Misalnya : Pada pasien Darah tinggi mengurangi
konsumsi garam dan kolesterol, Pada pasien Kencing manis mengurangi konsumsi
gula, dan pasien yang alergi terhadap makanan tertentu seperti telur, ikan asin,
kacang harus dihindar
Tujuan Diet
Pasca bedah
Tujuan Diet Pasca Bedah adalah untuk
mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal, untuk
mempercepat proses penyembuhan dan
meningkatkan daya tahan tubuh pasien,
dengan cara sebagai berikut :
★ Memberikan kebutuhan dasar ( cairan,
energi dan protein )
★ Mengganti kehilangan protein,
glikogen, zat besi, dan zat gizi lain
★ Memperbaiki ketidakseimbangan
elektrolit dan cairanMercury
SYARAT Diet Pasca bedah
Syarat Diet Pasca-Bedah adalah memberikan makanan secara bertahap
mulai dari bentuk cair, saring, lunak, dan biasa.

Makanan diusahakan secepat mungkin kembali


Pasca bedah kecil
seperti biasa atau normal.

Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan


Pasca bedah besar
kemampuan pasien untuk menerimanya.
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi.
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita.
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll).
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin.
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan
kemampuan dan kebiasaan makan penderita
Rencana/Evaluasi Pasca Bedah
1. Rencana Tindakan
2. a. Meningkatkan proses penyembuhan luka untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat
dilakukan dengan cara merawat luka dan memperbaiki asupan makanan yang tinggi
protein dan vitamin C. Protein dan vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen,
dan mempertahankan integritas dinding kapiler.
d. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memberikan
cairan sesuai dengan kebutuhan pasien dan monitor asupan dan output serta
mempertahankan nutrisi yang cukup.
e. Mempertahankan eliminasi dengan cara mempertahankan asupan dan out put serta
mencegah tejadnya retensi urine .
2. Evaluasi
Evaluasi terhadap masalah pascabedah secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam mempertahankan status kesehatan, seperti adanya peningkatan proses
penyembuhan luka, sistem respirasi yang sempurna, sistem sirkulasi, keseimbangan cairan
dan elektrolit, sistem eliminasi, aktivitas, serta tidak ditemukan tanda kecemasan lanjutan.
Secara umum, untuk mempercepat proses penyembuhan dan pemulihan
kondisi pasien. pasca operasi, perlu kita perhatikan tips di bawah ini:
1. Makan makanan bergizi, misalnya: nasi, lauk pauk, sayur, susu, buah.
2. Konsumsi makanan (lauk-pauk) berprotein tinggi, seperti: daging,
ayam, ikan, telor dan sejenisnya.
3. Minum sedikitnya 8-10 gelas per hari.
4. Usahakan cukup istirahat.
5. Minum obat sesuai anjuran dokter.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai