Gambaran Umum
1. Diet Pra-Bedah
Diet Pra-Bedah adalah pengaturan makan yang diberikan kepada pasien yang akan
menjalani pembedahan.
Pemberian Diet Pra-Bedah tergantung pada :
(1) Keadaan umum pasien, apakah normal atau tidak dalam hal status gizi, gula darah,
tekanan darah, ritme jantung, denyut nadi, fungsi ginjal, dan suhu tubuh.
(2) Macam pembedahan :
a. Bedah minor atau bedah kecil, seperti tindakan insisi, ekstirpasi dan sirkumsisi atau
khitan.
b. Bedah mayor atau bedah besar, yang dibedakan dalam bedah pada saluran cerna
(lambung, usus halus, dan usus besar) dan bedah di luar saluran cerna (jantung, ginjal,
paru, saluran kemih, tulang, dan sebagainya)
(3) Sifat operasi :
a. Segera dalam keadaan darurat atau cito, sehingga pasien tidak sempat diberi Diet
Pra-Bedah.
b. Berencana atau elektif. Pasien disiapkan dengan pemberian Diet Pra-Bedah sesuai
status gizi dan macam pembedahan.
(4) Macam penyakit :
a. Penyakit utama yang membutuhkan pembedahan adalah penyakit saluran cerna,
jantung, ginjal, saluran pernapasan, dan tulang.
b. Penyakit penyerta yang dialami, misalnya penyakit diabetes melitus, jantung, dan
hipertensi.
Tujuan Diet
Tujuan Diet Pra-Bedah adalah untuk mengusahakan agar status gizi pasien dalam
keadaan optimal pada saat pembedahan, sehingga tersedia cadangan untuk mengatasi
stress dan penyembuhan luka.
Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Pra-Bedah adalah :
(1) Energi
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang diberikan sebanyak 40-45% kkal/kg BB.
b. Bagi pasien dengan status gizi lebih diberikan sebanyak 10-25% di bawah
kebutuhan energy normal.
c. Bagi pasien dengan status gizi baik diberikan sesuai dengan kebutuhan energy
normal ditambah factor stress sebesar 15% dari AMB (Angka Metabolisme Basal)
d. Bagi pasien dengan penyakit tertentu energy diberikan sesuai dengan penyakitnya.
(2) Protein
a. Bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin rendah (< 2,5 mg/dl)
diberikan protein tinggi 1,5-2,0 g/kg BB.
b. Bagi pasin dengan status gizi baik atau kegemukan diberikan protein normal 0,8-1
g/kg BB.
c. Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
(3) Lemak cukup, yaitu 15-25% dari kebutuhan energy total. Bagi pasien dengan
penyakit tertentu diberikan sesuai dengan penyakitnya.
(4) Karbohidrat cukup, sebagai sisa dari kebutuhan energy total untuk menghindari
hipermetabolisme. Bagi pasien dengan penyakit tertentu, karbohidrat diberikan sesuai
dengan penyakitnya.
(5) Vitamin cukup, terutama vitamin B, C, dan K. bila perlu ditambahkan dalam bentuk
suplemen.
(6) Mineral cukup, bila perlu ditambahkan dalam bentuk suplemen.
(7) Rendah sisa agar mudah dilakukan pembersihan saluran cerna atau klisma, sehingga
tidak mengganggu proses pembedahan (tidak buang air besar atau kecil di meja operasi).
(b.2) Prabedah Besar di luar saluran cerna diberi Formula Enternal Sisa Rendah selam 2-3
hari. Pemberian makanan terakhir pada prabedah besar dilakukan selama 12-18 jam
sebelum pembedahan, sedangkan minum terakhir 8 jam sebelumnya.
2. Diet Pasca-Bedah
Gamabaran Umum
Diet Pasca-Bedah adalah makanan yang diberikan kepada pasien setelah menjalani
pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada macam
pembedahan dan jenis penyakit penyerta (Lihat Diet Pra-Bedah).
Tujuan
Tujuan Diet Pasca-Bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien segera
kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan
tubuh pasien, dengan cara sebagai berikut :
(1) Memberikan kebutuhan dasar (cairan, energy, protein).
(2) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lainnya.
(3) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
Sayrat Diet
Syarat Diet Pasca Bedah adalah memberkan makanan secara bertahap mulai dari bentuk
cair, lunak dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada macam
pembedahan dan keadaan pasien seperti :
(1) Pascabedah Kecil
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal
(2) Pascabedah Besar
Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan dengan kemampuan pasien untuk
menerimanya.
B. Diet Pasca-Bedah II
Diet Pasca-Bedah II diberikan kepada pasien pasabedah besar saluran cerna atau sebagai
perpindahan dari Diet Pasca-Bedah I
Gambaran Umum
Diet Pasca-Bedah Lewat Pipa Lambung adalah pemberian makanan bagi pasien dalam
keadaan khusus seperti koma, terbakar, gangguan psikis, dimana makanan harus
diberikan lewat pipa lambung atau enternal atau Naso Gastric Tube( NGT ).
Nilai gizi
Energy 484 kkal Besi
0,5 mg
Protein 20 g Vitamin A
1256 RE
Lemak 24 g Tiamin
0,2 mg
Karbohidrat 48 g Vitamin C
4,8 mg
Kalsium 723 mg
Diet Pasca-Bedah Pipa Jejenum (DPBPJ) atau Makanan Cair Khusus (MCK)
Catatan:
- Diet Pasca-Bedah lewat pipa jejunum atau makanan cair khusus ini di pesan atau
dipisahkan secara khusus.
- Dapat menggunakan makanan komersial sejenis DPBPJ yanjng ada.
Diposkan oleh HENDI PRAYUDA di 18.25