Anda di halaman 1dari 17

1.

Definisi
Tumor mamae adalah adalah karsinoma yang berasal dari parenkim, stroma,
areola dan papilla mamma. (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010).
Tumor payudara adalah gangguan dalam pertumbuhan sel normal mammae di
mana sel abnormal timbul dari sel-sel normal, berkembangbiak dan menginfiltrasi
jaringan limfe dan pembuluh darah. (Kusuma, 2015).
2. Etiologi
Belum ada penyebab spesifik tumor mammae yang diketahui, para peneliti telah
mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Riset lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko
akan membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk mencegah Tumor
payudara.
Menurut Brunner & Suddarth, faktor resiko terjadinya tumor payudara, antara lain
:
a. Riwayat pribadi tentang kanker payudara
b. Anak perempuan atau saudara perempuan (hubungan keluarga langsung) dari
wanita dengan kanker payudara
c. Menarke dini
d. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama
e. Menopause pada usia lanjut
f. Riwayat penyakit payudara jinak
g. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30
tahun beresiko hampir 2 kali lipat
h. Obesitas-resiko terendah di antara wanita pascamenopause
i. Kontrasepsi oral
j. Terapi pergantian hormone
k. Masukan alkohol
3. Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri
proliferasi selyang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh
struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang
menunjukkan proliferasi yangtidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal
dengan menginfiltrasi danmemasukinya dengan cara menyebarkan anak sebar ke
organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara biokimia
terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganastumbuh dari suatu sel di mana
telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadisekelompok sel-sel ganas di
antar sel-sel normal.
Proses jangka panjang terjadinya kanker ada 4 fase :
a. Fase induksi: 15-30 tahun
Sampai saat ini belum dipastikan sebab terjadinya kanker, tapi bourgeois
lingkunganmungkin memegang peranan besar dalam terjadinya kanker pada manusia.
Kontak dengan karsinogen membutuhkan waktu bertahun-tahun samapi bisa merubah
jaringan displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah, dan
konsentrasi zat karsinogen tersebut, tempat yang dikenai karsinogen, lamanya terkena,
adanya zat-zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan jaringan dan individu.
b. Fase in situ: 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan muncul menjadi suatu lesi pre-cancerous yang
bisaditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih,
kulit dan akhirnya ditemukan di payudara.
c. Fase invasi
Sel-sel menjadi ganas, berkembang biak dan menginfiltrasi meleui membrane sel ke
jaringan sekitarnya ke pembuluh darah serta limfe. Waktu antara fase ke 3 dan ke 4
berlangsung antara beberpa minggu sampai beberapa tahun.
d. Fase diseminasi: 1-5 tahun
Bila tumor makin membesar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-tempat lain
bertambah.
4. Manifestasi klinis
Pasien biasanya datang dengan benjolan/massa di payuidara, rasa sakit, keluar
cairan dari puting susu, kulit sekung (lesung), retraksi atau deviasi putting susu, nyeri
tekan atau, dari putting. Kulit tebal dengan pori-pori yang menonjol sama dengan kulit
jeruk dan atau ulserasi pada payudara keduanya merupakan tandalanjut dari penyakit.
Tanda dan gejala metastasis yang luas meliputi pembesaran kelenjar getah
bening, nyeri pada daerah bahu, pinggang, punggung bagian bawah, atau pelvis, batuk
menetap, anoreksi atau berat badan yang turun, gangguan pencernaan, pusing,
penglihatan yang kabur dan sakit kepala.
Tumor payudara dapat terjadi dibagian mana saja dalam payudara tetapi
mayoritas terjadipada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan payudara
terdapat. Tumor payudara umumnya terjadi pada payudara sebelah kiri. Umumnya lesi
tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas yang tidak teratur. Keluhan nyeri
yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi
biasanya berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Metastasis ke kulit dapat
dimanifestasikan adanya tumor mammae pada tahap lanjut.
5. Komplikasi
Komplikasi utama dari tumor mammae adalah metastase jaringan sekitarnya dan
juga melalui saluran limfe dan pembuluh darah ke organ-organ lain. Tempat yang
sering untuk metastase jauh adalah paru-paru, pleura, tulang dan hati. Metastase ke
tulang kemungkinan mengakibatkan fraktur patologis, nyeri kronik dan hipercalsemia.
Metastase ke paru-paru akan mengalami gangguan ventilasi pada paru-paru dan
metastase ke otak mengalami gangguan persepsi sensori.
6. Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium meliputi :
1) Morfologi sel darah
2) Laju endap darah
3) Tes faal hati
4) Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum
atau plasma
b. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluarspontan dari putting payudar, cairan kista atau cairan yang keluar dari ekskoriasi.
c. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara dini.
Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker yang tidak
terabaatau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi pada masa menopause
kurang bermanfaat karean gambaran kanker di antara jaringan kelenjar kurang tampak.
d. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mndeteksi luka-luka pada daerah padat pada mammae
ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan kista. Kadang-kadang
tampak kista sebesar sampai 2 cm.
e. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena peningkatan
suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
f. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-pembuluh
darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi sekitar sisi tumor.
g. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas, dengancara
pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap massa dan
bergunaklasifikasi histogi, pentahapan dan seleksi terapi .
h. CT. Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma payudara pada organ lain.
i. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran darah
dengan sendimental dan sentrifugis darah.
7. Penatalaksanaan
Ada beberapa penanganan tumor mammae, antara lain :

a. Mastektomi
Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada 3 jenis mastektomi, yaitu :
1) Modified radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan
payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga serta benjolan di sekitar
ketiak.
2) Total (simple) mastectomy, yaitu pengangkatan di seluruh payudara saja, tetapi
bukan kelenjar ketiak.
3) Radical mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dar payudara. Biasanya
disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada bagian yang mengandung sel
kanker, bukan seluruh payudara.
b. Radiasi
c. Kemoterapi
8. Pencegahan
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan
di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya
pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara
agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah
sebagai berikut :
a. Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara.
Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian
yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke
dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu,
segeralah pergi ke dokter.
b. Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
c. Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
d. Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan
sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan.
Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada
benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu
bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan.
Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat
dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih,
segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk
sembuh secara sempurna. Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.

B. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Riwayat Kesehatan Sekarang


Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak dan
nyeri.
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat ca mammae sebelumnya atau ada kelainan pada mammae,
kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada bagian dada sehingga
pernah mendapatkan penyinaran pada bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada kemungkinan klien
mengalami ca mammae atau pun keluarga klien pernah mengidap penyakit kanker
lainnya, seperti kanker ovarium atau kanker serviks.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya
bulat dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian posterior.
2) Rambut : Biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak
terlalu berminyak.
3) Mata : Biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata.
Mata anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
4) Telinga : Normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada
tanda-tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
5) Hidung : Bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.
6) Mulut : Mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
7) Leher : Biasanya terjadi pembesaran KGB.
8) Dada : Adanya kelainan kulit berupa peau dorange, dumpling,
ulserasi atau tanda-tanda radang.
9) Hepar : Biasanya tidak ada pembesaran hepar.
10) Ekstremitas : Biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.
Pengkajian 11 Pola Fungsional Gordon

a. Persepsi dan Manajemen


Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa pada payudaranya
kerumah sakit karena menganggap itu hanya benjolan biasa.

b. Nutrisi Metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia, muntah dan
terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat mengkonsumsi makanan
mengandung MSG.
c. Eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena, nyeri saat
defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.
d. Aktivitas dan Latihan
Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan klien terganggu
karena terjadi kelemahan dan nyeri.

e. Kognitif dan Persepsi


Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga kemungkinan ada
komplikasi pada kognitif, sensorik maupun motorik.

f. Istirahat dan Tidur


Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
g. Persepsi dan Konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau kehilangan akibat operasi
akan membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita
normal.

h. Peran dan Hubungan


Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan dalam melakukan
perannya dalam berinteraksi social.

i. Reproduksi dan Seksual


Biasanya aka nada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada tingkat
kepuasan.

j. Koping dan Toleransi Stress


Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan keputus asaan.

k. Nilai dan Keyakinan


Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya dengan lapang
dada.

2. Diagnosa
a. Nyeri berhubungan dengan proses pembedahan
b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan, mis;
anoreksia
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah jaringan
d. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan, dan prognosanya
e. Resiko infeksi dengan luka infeksi pembedahan
3. Intervensi
Diagnosa keperawatan Tujuan dan kriteria Intervensi
hasil
Nyeri berhubungan NOC : NIC :
dengan proses
pembedahan - Pain Level Pain Management
- Pain control,
- Lakukan
- Comfort level
pengkajian nyeri
Kriteria Hasil :
secara komprehensif
- Mampu termasuk lokasi,
mengontrol nyeri karakteristik, durasi,
(tahu penyebab frekuensi, kualitas
nyeri, mampu dan faktor presipitasi
menggunakan - Observasi reaksi
tehnik nonverbal dari
nonfarmakologi ketidaknyamanan
untuk mengurangi - Gunakan teknik
nyeri, mencari komunikasi
bantuan) terapeutik untuk
- Melaporkan mengetahui
bahwa nyeri pengalaman nyeri
berkurang dengan pasien
menggunakan - Kaji kultur yang
manajemen nyeri mempengaruhi
- Mampu respon nyeri
mengenali nyeri - Evaluasi
(skala, intensitas, pengalaman nyeri
frekuensi dan masa lampau
tanda nyeri) - Pilih dan lakukan
- Menyatakan penanganan nyeri
rasa nyaman (farmakologi, non
setelah nyeri farmakologi dan inter
berkurang personal)
- Tanda vital - Ajarkan tentang
dalam rentang teknik non
normal farmakologi
- Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri.
Nutrisi kurang dari NOC : NIC :
kebutuhan tubuh
berhubungan dengan Nutritional Status : Nutrition
pembedahan, mis;
anoreksia food and Fluid Management
Intake
- Kaji adanya alergi
makanan
- Kolaborasi
Kriteria Hasil :
dengan ahli gizi
- Adanya untuk menentukan
peningkatan berat jumlah kalori dan
badan sesuai nutrisi yang
dengan tujuan dibutuhkan pasien.
- Berat badan- Anjurkan pasien
ideal sesuai untuk meningkatkan
dengan tinggi intake Fe
badan - Anjurkan pasien
- Mampu untuk meningkatkan
mengidentifikasi protein dan vitamin C
kebutuhan nutrisi - Berikan substansi
- Tidak ada gula
tanda tanda- Yakinkan diet
malnutrisi yang dimakan
- Tidak terjadi mengandung tinggi
penurunan berat serat untuk
badan yang berarti mencegah konstipasi
- Berikan makanan
yang terpilih (sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
- Ajarkan pasien
bagaimana membuat
catatan makanan
harian.
- Monitor adanya
penurunan berat
badan
- Monitor kulit
kering dan
perubahan
pigmentasi
- Monitor mual dan
muntah
Kerusakan integritas NOC : Tissue NIC : Pressure
kulit berhubungan
Integrity : Skin Management
dengan pengangkatan
bedah jaringan and Mucous
- Anjurkan pasien
Membranes
untuk menggunakan
Kriteria Hasil : pakaian yang longgar
- Hindari kerutan
- Integritas kulit
pada tempat tidur
yang baik bisa
- Jaga kebersihan
dipertahankan
kulit agar tetap
(sensasi,
bersih dan kering
elastisitas,
- Mobilisasi pasien
temperatur,
(ubah posisi pasien)
hidrasi,
setiap dua jam sekali
pigmentasi)
- Monitor kulit akan
- Tidak ada
adanya kemerahan
luka/lesi pada kulit
- Oleskan lotion
- Perfusi jaringan
atau minyak/baby oil
baik
pada daerah yang
- Menunjukkan
tertekan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan
mencegah
terjadinya sedera
berulang
- Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
Kurang pengetahuan NOC : Teaching : Dissease
tentang penyakit, Process
- Kowlwdge :
perawatan,pengobatan
disease proceses - Kaji tingkat
kurang paparan - Kowledge : health pengetahuan klien
terhadap informasi
Behavior dan keluarga tentang
Kriteria Hasil : proses penyakit
- Jelaskan tentang
- Pasien dan
patofisiologi
keluarga
penyakit, tanda dan
menyatakan
gejala serta
pemahaman
penyebabnya
tentang penyakit,
- Sediakan
kondisi, prognosis
informasi tentang
dan program
kondisi klien
pengobatan
- Berikan informasi
- Pasien dan
tentang
keluarga mampu
perkembangan klien
melaksanakan
- Diskusikan
prosedur yang
perubahan gaya
dijelaskan secara
hidup yang mungkin
benar
diperlukan untuk
- Pasien dan
mencegah komplikasi
keluarga mampu
di masa yang akan
menjelaskan
datang dan atau
kembali apa yang
kontrol proses
dijelaskan
penyakit
perawat/tim - Jelaskan alasan
kesehatan lainnya dilaksanakannya
tindakan atau terapi
Resiko infeksi Klien akan - Monitor tanda dan
terbebas dari gejala infeksi
infeksi. sistemik dan lokaL

Kriteria Hasil : - Inspeksi kondisi


luka / insisi bedah.
a. - Klien bebas
dari tanda dan - Ajarkan cara
gejala infeksi. menghindari infeksi
b. - Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi.
a.
Tumor Mammae

PENYIMPANGAN KDM
Nutrisi kurang dari kebutuhan

Perubahan status kesehatan

Proses pembedahan

Luka terbuka

Pengangkatan bedah jaringan

Kurang informasi

nyeri

Port de entri kuman

Kurang pengetahuan

Kerusakan integritas kulit

Resiko infeksi

Interupsi sel saraf sel

Anoreksia
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah vol 2. Jakarta : EGC

Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi

10.Jakarta:EGC

Kusuma, Amin. 2015. Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosis medis

dan NANDA NIC NOC. Penerbit : Mediaction.

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media

Aesculapius

Marilyan, Doenges E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan (Pedoman untuk

perencanaan dan pendokumentasian perawatyan px) Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai