Assalamuaalaykum..
Pedoman penulisan karya tulis ilmiah ini berisi tentang syarat mengajukan karya
tulis ilmiah, prosedur penulis, kerangka penulisan dan penilaian. Untuk itu mahasiswa
diharuskan mengikuti ketentuan-ketentuan yang ada dalam buku pedoman ini.
Terima Kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan ide-ide dan saran
dalam pembuatan buku pedoman ini. Dan untuk lebih menyempurnakan buku pedoman
ini kami tetap mengharapkan segala kritik dan saran agar lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tugas Akhir merupakan karya ilmiah dalam bidang/cabang ilmu tertentu ditulis
berdasarkan hasil penelitian, studi kasus, studi kepustakaan, praktik kerja atau tugas
lain yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan. Salah satu bentuk tugas akhir
adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang merupakan hasil tulisan menuruti suatu aturan
tertentu. Aturan teresebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang
telah dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan, tahap
penulisan dan tahap perbaikan.
Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan. Semua
catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini. Untuk
melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang sesuai
dengan masalah yang akan ditulis.
Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi
bentuknya ada bermacam-macam. Diantara bentuk karya tulis ilmiah itu yang biasa
digunakan adalah : makalah, laporan, skripsi, tesis dan disertasi.
Karya tulis ilmiah (KTI) merupakan tulisan wajib bagi mahasiswa untuk
mencapai jenjang akademis program Diploma III (D III) dan merupakan persyaratan
akademis. Penulisan didasarkan pada hasil penelitian, pengamatan maupun studi
kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik yang dipilih disesuaikan
dengan bidang ilmu keperawatan.
Karya tulis ilmiah keperawatan adalah suatu program tulisan hasil penelitian
yang membahas suatu masalah dalam bidang ilmu keperawatan yang menggunakan
kaidah-kaidah yang berlaku dalam bidang ilmu keperawatan.
Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa maka
penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut :
1. Berdasarkan penelitian (asuhan keperawatan) yang dilakukan mahasiswa sendiri
2. Menghasilkan kesimpulan dari masalah keperawatan yang dibahas atau diteliti
3. Dapat memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya
dibidang ilmu keperawatan.
2. Pembimbing
a. Jumlah Pembimbing
Seorang mahasiswa yang membuat tugas akhir Karya Tulis Ilmiah (KTI),
dibimbing oleh dua orang pembimbing yang terdiri dari seorang pembimbing
utama (pembimbing I) dan seorang pembimbing pendamping (pembimbing
II)
b. Penentuan Pembimbing
Ketua Prodi atau Pembantu Direktur bidang Akademik (PUDIR I) menentukan
pembimbing utama (pembimbing I) atas usul bagian Akademik untuk
selanjutnya ditetapkan oleh Direktur AKPER YPPP Wonomulyo
c. Syarat Pembimbing
1) Memiliki Kualifikasi pendidikan minimal Sarjana Keperawatan
2) Memilki Pangkat Akademik (PA) minimal Asisten Ahli
3) Memiliki SK Dosen tetap maupun Dosen luar biasa pada AKPER YPPP
Wonomulyo
4) Memiliki pengalaman mengajar minimal 2 tahun (4 semester)
5) Memiliki pengalaman dalam melakukan penelitian dibidang ilmu
keperawatan
d. Tugas dan Kewajiban Pembimbing
1) Pembimbing Utama (Pembimbing I)
a) Membimbing mahasiswa menyusun rancangan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
b) Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses
pembuatan Karya Tulis Ilmiah (KTI) berlangsung
c) Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam
memperdalam telaah kepustakaan dan pemanfaatan data
d) Memberikan arahan dan masukan kepada mahasiswa dalam tehnik
penulisan.
2) Pembimbing Pendamping (Pembimbing II)
a) Membantu tugas-tugas pembimbing utama (pembimbing I)
b) Menelaah dan membantu mahasiswa dalam tehnik penulisan.
e. Pergantian Pembimbing
Pergantian pembimbing dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut :
1) Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing,
kemudian pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat
melaksanakan tugas membimbing, maka Pembantu Direktur I atas
permohonan mahasiswa dapat menunjuk pembimbing pengganti atas
usulan bagian akademik
2) Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif
3) Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat
keterangan tidak bersedia membimbing.
f. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
Tim pembiming memantau proses pembimbingannya dengan
menggunakan lembar konsultasi. Dengan demikian, tim pembimbing dapat
mengetahui perkembangan mahasiswa secara mendalam dengan mengikuti
proses kegiatannya dalam menyusun dan menulis Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Prosedur umum bimbingan adalah sebagai berikut :
1) Kegiatan bimbingan dimulai dari penyusunan rancangan penelitian
(penetapan judul)
2) Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan pada waktu kerja
dan bertempat di kampus Akademi Keperawatan YPPP Wonomulyo.
3) Bila butir 2 tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, pembimbing KTI dan
mahasiswa secara bersama-sama dapat menentukan waktu dan tempat
kegiatan bimbingan
4) Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan
paraf pada kartu kontrol bimbingan KTI yang disediakan
5) Bila Karya Tulis Ilmiah tidak dapat diselesaikan pada semester yang
berjalan, maka diperkenankan menyelesaikan pada semseter berikutnya
dengan mencantumkan kembali KRS dengan judul, pembimbing yang baru
sesuai ketentuan.
D. Aspek Legal Karya Tulis Ilmiah (KTI)
Sebagaimana karya tulis seseorang berhak untuk dihargai dan setiap orang
yang menjiplak (tindakan plagiat) tanpa memenuhi kaedah norma ilmiah maka dapat
dikategorikan pelanggaran hak cipta seseorang dan hal ini dapat disebut sebagai
tindakan kriminal maka sanksi bisa diberlakukan kepada yang bersangkutan
sebagaiman tercantum dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 25 (ayat 2) Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya
digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi atau vokasi terbukti
merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Yang kemudian diperkuat didalam pasal 70
akan dipidana penjara paling lama 2 tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,- (dua ratus juta rupiah).
Untuk menghindari kejadian tersebut setiap mahasiswa yang mengambil dan
menyusun karya tuils ilmiah ini harus mengkaji judul dan karya tulis sebanyak-
banyaknya agar dapat menambah khasanah dalam pengembangan karya tulis ilmiah.
Sebagai bentuk pertanggung jawaban individu pada penyusunan KTI harus diperkuat
dalam suatu pernyataan bahwa KTI yang disusun tersebut bukan merupakan karya
jiplakan orang lain.
BAB II
Dalam proses penentuan judul berlaku ketentuan bahwa setiap mahasiswa yang
akan menyusun KTI harus menentukan masalah apa yang akan diteliti dan diajukan
ke Dosen Pembimbing melalui ujian praktik klinik keperawatan sebelumnya.
Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah :
2. Judul Karya Tulis Ilmiah dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan
menunjukkan secara tepat masalah yang akan diteliti serta tidak memungkinkan
penafsiran yang beragam.
C. Seminar Proposal
D. Seminar Hasil/Tutup
BAB I PENDAHULUAN
E. Seminar Hasil/Tutup
b) Karya Tulis Ilmiah telah disetujui oleh kedua pembimbing untuk dapat
diseminarkan
d) Apabila belum dinyatakan lulus oleh tim penguji, maka mahasiswa dapat
melakukan ujian ulang paling lambat 1 (satu) pecan setelah terlebih dahulu
memperbaiki kekurangan dan kesalahannya.
f) Setelah diujikan dan diperbaiki, KTI dicetak dan dijilid sebanyak 6 (enam)
eksemplar yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut : 1 (satu)
eksemplar untuk perpustakaan AKPER YPPP Wonomulyo, 1 (satu) untuk
lokasi penelitian (Rumah sakit/Puskesmas/Dusun/Kelurahan), masing-masing
1 (satu) eksemplar untuk penguji dan 1 (satu) untuk mahasiswa (penulis).
Ditambah keeping CD yang berisikan soft copy (file) dari naskah KTI untuk
masing-masing penguji.
g) Karya Tulis Ilmiah yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan
disahkan oleh pembimbing, penguji dan diketahui oleh Direktur Akademi
Keperawatan YPPP Wonomulyo
3) Dewan Penguji
4) Lama Ujian
5) Kepanitiaan
Susunan dan jumlah panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan tugas yang
menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitian dalam ujian akhir program.
BAB III
A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr, dengan
ukuran letter/ kuarto (Q), ukuran 21,9 cm x 27,94 cm atau 8,5 inch x 11 inch.
B. Pengetikan
a. Naskah : 12
b. Judul BAB : 14
2. Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak boleh bolak-
balik). Jarak ketikan adalah 2 spasi dengan batas pengetikan (page setup
margin) :
3. Setiap BAB dimulai pada halaman baru/judul BAB diketik pada batas atas tengah
bidang pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa
penggaris bawahan atau pembubuhan titik diakhir kalimat.
Jarak antara BAB dengan sub judul adalah 4 spasi. Jarak antara judul dan awal
naskah adalah 2 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan sub judul maupun
antara sub judul dan anak sub judul adalah 3 spasi. Sedangkan jarak antara sub
judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak antara alinea sama dengan jarak
antar baris yaitu 2 spasi.
6. Penomoran Halaman
a) Nomor halaman untuk untuk bagian awal KTI (sebelum BAB pendahuluan)
diberi nomor urut dengan menggunakan hurf romawi kecil (I, ii, iii dst) yang
ditulis di bagias kanan atas.
b) Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor
halaman.
d) Semua nomor halaman ditulis pada sudut kanan atas dengan jarak 3 cm dari
tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel, gambar , diagram
dan grafik yaitu :
a. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan BAB tempat tabel)
dan diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh tabel pada BAB I:
Tabel 1.1, Tabel 1.2) ; Tabel pada BAB III : Tabel 3.1, Tabel 3.2
b. Tabel dan grafik diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi
mengikuti lebar tabel
e. Bila tabel atau grafik yang disajikan dikutip atau diambil dari sumber tertentu,
maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau grafik dengan jarak 1 spasi
dengan huruf yang lebih kecil (font 10 dan dimiringkan (huruf Italic))
f. Bila gambar atau diagram yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu
sumber tertentu maka
h. Urutan notasi atau penomoran gambar, grafik atau diagram tidak digabung
melainkan dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.
GAMBAR 1.1
ANATOMI MIKROSKOPIS HEPAR
SISTEMATIKA PENULISAN
1. JUDUL
Judul harus ringkas dan menggambarkan karya tulis ilmiah yang akan dilakukan
2. HALAMAN JUDUL
a. Sampul
Diwajibkan sama untuk setiap angkatan. Pada sampul dicetak judul karya tulis (paling
atas) berbentuk piramida terbalik, lalu berturut turut kebawah, Logo AKPER YPPP
Wonomulyo dengan lebar 4,5 cm dan tinggi 5 cm, karya tulis ilmiah, nama mahasiswa
dengan nomor induk dan terakhir nama institusi. (contoh terlampir) KTI yang telah
disahkan selanjutnya dijilid dengan warna kuning muda.
b. Halaman Judul
Sama dengan sampul dan dijelaskan maksud pembahasan karya tulis ilmiah tersebut
yang diletakkkan di bawah logo AKPER YPPP Wonomulyo.
Halaman judul merupakan halaman pertama karya tulis, dengan penulisan halaman tidak
dicantumkan (contoh terlampir).
3. HALAMAN PERSETUJUAN
a. Halaman ini memuat :
Judul karya tulis ilmiah
Tulisan tercantum Karya tulis ini telah disetujui untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji ujian akhir program AKPER YPPP Wonomulyo
Disetujui oleh Pembimbing
Mengetahui Direktur AKPER YPPP Wonomulyo.
b. Halaman ini adalah bernomor ii tanpa mencamtumkan nomor halaman (contoh
terlampir).
4. HALAMAN PENGESAHAN
a. Halaman ini memuat :
Tulisan tercantum karya tulis ilmiah ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Ujian Akhir Program Akademi Keperawatan YPPP Wonomulyo untuk memperoleh
gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep) pada hari , tanggal,
September 2015.
Tim Penguji
Mengetahui Direktur AKPER YPPP Wonomulyo.
b. Halaman ini adalah bernomor iii tanpa mencamtumkan nomor halaman (contoh
terlampir).
5. KATA PENGANTAR
a. Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud penyusunan karya tulis
ilmiah, penjelasan penjelasan dan ucapan terima kasih.
b. Dalam kata pengantar tidak terdapat hal hal yang bersifat ilmiah.
c. Pada bagian akhir dari kata pengantar, disebelah kanan empat spasi dibawah baris
kalimat terakhir penulisan mencantumkan tempat, bulan, tahun dan nama penulis.
d. Halaman ini adalah halaman bernomor iv tanpa mencantumkan nomor halaman
6. DAFTAR ISI
a. Daftar isi disusun teratur menurut nomor halaman dan memuat hal hal berikut beserta
dengan nomor halamannya.
b. Tulisan daftar isi diketik dengan huruf capital tanpa diakhiri tanpa titik, diletakkan tepat
pada secaara simetris kiri dan kanan. Tulisan halaman diketik merapat kemargin kanan,
3 spasi bawah tulisan daftar isi.
c. Susunan daftar isi dimulai 3 spasi di bawah tulisan halaman. Jarak atar judul dan sub
judul adalah 2 spasi. Jika judul dan sub judul tidak cukup ditulis dalam satu baris maka
baris kedua dan seterusnya ditulis dengan jarak spasi 1,5 spasi dengan ukuran huruf 12
(Tahoma)
d. Judul, subjudul dan subjudul ditulis dengan jenis huruf yang sama dengan teks tanpa
ditebalkan.
7. DAFTAR TABEL
a. Daftar table disusun secara berturut turut sesuai dengan nomor table dan
halamannya.
b. Tulisan DAFTAR TABEL, diketik dengan huruf capital tanpa diberi titik dan ditempatkan
tepat pada sebelah atas tengah ruang tulis, simetris dari sembir kiri dan kanan.
c. Tulisan nomor diketik mulai batas sembir kiri dengan tulisan halaman dketik merapat
pada batas sembir kanan dengan jarak tiga spasi di bawah tulisan DAFTAR TABEL.
d. Judul table diketik dengan capital pada huruf awal kata pertama, dimulai tiga ketukan
setelah tanda titik yang mengikuti nomor table dan berakhir satu ketukan sebelum huruf
h dari kata halaman. Jarak antara judul table adalah dua spasi. Jika satu spasi dari huruf
pertama baris kedua dan seterusnya diketik dengan identitas lima ketukan dan huruf
pertama baris kedua dan seterusnya diketik dengan identitas lima ketukan dan huruf
awal baris pertama.
8. DAFTAR GAMBAR
Daftar gambar diletakkan sesudah daftar tabeL, berisi urutan judul gambar dan nomor
halaman. Daftar gambar ditulis dengan format yang sama dengan daftar tabel.
9. DAFTAR LAMPIRAN
Daftar lampiran diletakakan sesudah daftar gambar dan berisi urutan judul lampiran dan
nomor halaman. Daftar lampiran ditulis dengan format yang sama dengan daftar tabel dan
daftar gambar.
10. PENDAHULUAN
Tulisan BAB I PENDAHULUAN, diketik dengan huruf kapital tanpa diberi titik dan
ditempatkan tepat pada sembir atas tegah ruang tulis, simetris dari sembir kiri dan kanan.
Sub BAB diletakkan tiga spasi dari BAB PENDAHULUAN pada sembir kiri.
13. PEMBAHASAN
Kesenjangan antara teori dan praktik (kasus)
Bab ini bertujuan menemukan kesenjagaan antara teori dan fakta yang ada.
Demikian seterusnya sehingga dari bab ini dapat tercermin kemampuan mahasiswa dalam
meng analisa situasi, mensintesa pengalaman pengalaman belajar sebelumnya dan
menformulasikan kembali dalam bentuk aplikasi teori teori yang diperoleh pada suatu
pemecahan masalah yang nyata.
Pembahasan dilakukan secara rinci tentang masalah yang dikaji dan dikemukakan
pula teori yang terkait dengan masalah yang dibahas. Didalam bab ini diajukan argumentasi
berikut bukti yang mendukung atau menolak suatu pendapat atau opini. Apabila ada
kutipan yang dituliskan dibelakang kalimat sumbernya.
14. PENUTUP
Bab ini merupakan penutup dari dua sub bab ; yaitu sub bab kesimpulan dan sub bab
kesimpulan dan sub bab saran.
a. Kesimpulan
Kesimpulan dirumuskan untuk menjawab tujuan penulisan dan merupakan inti dari bab
pembahasan.
b. Saran saran
Saran ini adalah menanggapi butir butir kesimpulan, merupakan alternative
pemecahan masalah yang realistis dan operasional.
Contoh :
Catatan :
Contoh :
Contoh :
Hall. 2004. A. Survey of STM Online Journals, 1988 95 : The Calm Before the Storm,
(Online), (http : //journal.ecs.soton.ac.uk/survey.html, diakses 1 Agustus 2004 pukul
20.00 Wita).
Contoh :
Davis. (davis@uwts.edu.au) 10 juni 2004. learning to use Web Authoring Tools. E-mail
kepada Hunter (Huntera @usq.edu.au).
Wonomulyo,..April 2017
Panitia
Ujian Akhir Program
PENELITIAN DESKRIPTIF
Unit yang menjadi kasus secara mendalam dianalisis baik dari segi
yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor yang
mempengaruhi, kejadian-kejadian khusus yang muncul sehubungan dengan
kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau
pemaparan tertentu. (Notoatmodjo,S., 2005)
Langkah-langkah Penelitian Deskriptif
Memilih masalah penelitian.
Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah, kemudian
berdasarkan masalah tersebut diadakan studi pendahuluan.
Menghimpun informasi dan teori-teori sebagai dasar menyusun
kerangka konsep penelitian.
Menentukan desain penelitian.
Menentukan populasi dan sampel/subyek penelitian.
Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data.
Menentukan alat pengumpulan data yang akan digunakan.
Melaksanakan pengumpulan data.
Melakukan pengolahan dan analisis data.
Menarik kesimpulan.
Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian
Teknik Statistik Deskriptif
jenis data hasil penelitian terbagi atas data kualitatif dan data
kuantitatif.
Pada penelitian studi kasus, data yang dihimpun adalah data
kualitatif.
Data disajikan dalam bentuk narasi
Bagian Awal
Halaman Persetujuan
BAB 1 PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Teori Dasar yang relevan (dapat terdiri atas sub-sub bab sesuai
dengan topik penelitian)
Pendekatan Penelitian
Subyek Penelitian
Fokus Studi
Instrumen Penelitian
Etika Penelitian
Pembahasan
Keterbatasan Penelitian
Kesimpulan
Saran
Bagian Akhir
Daftar Pustaka
Lampiran
o Jadwal Kegiatan
o Instrumen Penelitian