Anda di halaman 1dari 46

Dietetika Bedah

Nila Reswari Haryana, S.Gz, M.Si


Tyas Permatasari, S.Gz, M.Si

Universitas Negeri Medan


Outline
1. Pendahuluan
2. Diet Pra Bedah
3. Diet Pasca Bedah
4. Diet Pasca Bedah Lewat Pipa
Lambung
5. Diet Pasca Bedah Lewat Pipa
Jejunum
Pendahuluan
Pembedahan

Pembedahan adalah semua tindakan pengobatan yang menggunakan cara


invansif dengan membuka dan menampilkan bagian tubuh yang akan
ditangani
Pembedahan
(Hal-Hal yang terjadi saat Pembedahan )
1. Pembedahan  reaksi pelepasan stress hormone
2. Mediator inflamasi

Memicu katabolisme glikogen, lemak dan protein  dg


melepaskan glukosa, asam lemak, asam amino  ke dlm
sirkulasi

Digunakan untuk aktivitas fisik , proses


penyembuhan dan respon imun
Pengaruh Pembedahan
(Metabolisme pasca-bedah)

1. Berat Ringannya Pembedahan


2. Keadaan gizi pasien pra-bedah
3. Pengaruh pembedahan terhadap kemampuan pasien u/
mencerna dan mengabsorbsi zat – zat gizi
Pasien Malnutrisi saat Tindakan Bedah
1. Kehilangan BB sebanyak > 10-15% selama 6 bulan
2. Memiliki indeks masa tubuh (IMT) < 18.5 kg/m2
3. Hasil skrining gizi menggunakan SGA masuk ke dalam grade C
4. Memiliki kadar albumin serum < 3 g/dl (dengan tidak ada disfungsi
hepar dan ginjal)

Butuh Dukungan GIZI


Enhanced
after Surgery
(ERAS)
Enhanced after Surgery (ERAS)
• Buka materi Standart Rumah Sakit
• Baca Buku Penuntun Diet
• Kenapa perlu mendapatkan dukungan Manajemen Diet sebelum
Operasi dengan Menggunakan ERAS?
Diet Pra Bedah
Pendahuluan
Diet Pra – Bedah  Pengaturan makan yang diberikan kepada
pasien yang akan menjalani pembedahan
Hal-Hal yang Mempengaruhi
Diet Pra-Bedah
1. Keadaan umum
2. Macam Pembedahan
3. Sifat Operasi
4. Macam Penyakit
Keadaan Umum
1) Kesadaran
2) Status gizi
3) Kadar gula darah
4) Tekanan darah
5) Ritme jantung
6) Denyut nadi
7) Fungsi ginjal
8) Suhu tubuh
Macam Pembedahan
Bedah
• Tindakan insisi, ekstirpasi, sirkumsisi
Minor(Kecil)
• Bedah saluran cerna (lambung,usus
halus, usus besar, kandung empedu,
Bedah pankreas)
Mayor
• Bedah diluar saluran cerna (jantung,
(Besar)
ginjal, paru, saluran kemih, tulang
dsb)
Sifat Operasi

• Pasien langsung dilakukan


Segera pembedahan saat langsung
(cito) masuk rumah sakit  tidak
sampai diet pra bedah

• Pasien disiapkan diet pra –


Berencana bedah sesuai status gizi dan
(elektif) macam pembedahan
Macam Penyakit

Penyakit • Penyakit saluran cerna,


jantung, ginjal saluran
utama nafas dan tulang

Penyakit • DM, Jantung, hipertensi


penyerta dsb
Tujuan Diet Pra-Bedah

Mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan


optimal pada saat pembedahan sehingga tersedia
cadangan untuk mengatasai stress dan penyembuhan
luka
Syarat dan Prinsip Diet
Pra-Bedah
Energi

Status Gizi Kurang  35-40 kkal/kg BB/hari

Status Gizi Baik  25-35 kkal/kg BB/hari

Status Gizi Lebih  20-25 kkal/kg BB/hari

Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai penyakitnya


Protein

Status Gizi Kurang  1.5-2 g/kg BB/ hari

Status Gizi Baik dan Lebih  0.8-1.5 g / kg BB / hari

Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai


penyakitnya
Lemak

Lemak cukup
20-25% dari kebutuhan total

Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai


penyakitnya
Karbohidrat

Karbohidrat cukup

Sisa dari kebutuhan energi total dikurangi protein dan lemak


 menghindari hipermetabolisme

Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai


penyakitnya
Vitamin dan Mineral serta Cairan

Vitamin cukup Mineral cukup

Cairan cukup
Normal  1500-3000 ml/24 jam atau 30-35 /kg BB

Hipovolemia atau hypervolemia  diperhatikan cairan masuk


dan keluar
Jenis, Indikasi, Lama
Pemberian Diet
Jenis Pembedahan

• Tidak sampai diet pra


Segera bedah
(cito)
• Pasien disiapkan diet pra –
Berencana bedah sesuai status gizi
(elektif) dan macam pembedahan
Jenis Diet (Berencana / elektif)

Diet Pra Bedah elektif minor :


• Diet sesuai penyakit tertentu
• Diberikan 6 jam sebelum
• Jenis diet  Cair Jernih sampai 2 jam sebelum pembedahan
Jenis Diet (Berencana / elektif)
Diet Pra Bedah elektif mayor :
1. Pra bedah saluran cerna
• Diberikan diet rendah sisa (4-5 hari ) sblm Pembedahan
• Hari ke 4 : Makanan lunak
• Hari ke 3 : Makanan saring
• Hari ke 2 dan 1 : formula enteral rendah sisa
Jenis Diet (Berencana / elektif)

Diet Pra Bedah elektif mayor :


2. Pra bedah di luar saluran cerna
• Formula enteral rendah sisa (2-3 hari)
• Pemberian makanan terakhir 12-18 jam sebelum
• Minum terakhir 8 jam sebelum
Diet Pasca Bedah
Pendahuluan (Diet Pasca Bedah)

Makanan yang diberikan kepada pasien


setelah menjalani pembedahan

Pengaturan tergantung :
Macam pembedahan dan Penyakit penyerta
Tujuan
Mengupayakan agar status gizi pasien segera
kembali normal untuk mempercepat proses
penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh
pasien dengan cara 

1. Memberikan kebutuhan dasar


2. Mengganti kehilangan protein , glikogen, zat besi, dan zat
gizi lain
3. Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan
Syarat Diet
• Memberikan makan secara bertahap
• Bentuk cair  saring  lunak  biasa
• Bergantung jenis pembedahan dan keadaan pasien :
a) Pasca Bedah Minor : secapat mungkin ke dalam
kondisi semula
b) Pasca Bedah Mayor : Diberikan secara hati-hati
 disesuikan kemampuan pasien
Kebutuhan Zat Gizi
• Diberikan 30-40 kkal/kg BB/hari
• Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai penyakitnya
Energi

• Diberikan 1-1.8 g/Kg BB/hari


• Rasio Non Protein calori (NPC):gram nitrogen = 1:150
Protein • Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai penyakitnya

• Lemak diberikan cukup


• Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai penyakitnya
Lemak
Kebutuhan Zat Gizi
• Diberikan cukup  mencegah hipermetabolisme
• Bagi pasien dengan penyakit tertentu diberikan sesuai
Karbohidrat penyakitnya

• Diberikan cukup
Vitamin

• Diberikan cukup
Mineral
Kebutuhan zat gizi

Cairan cukup
Normal  1500-2500 ml/24 jam atau 30-35 /kg BB

Hipovolemia atau hypervolemia  diperhatikan cairan masuk


dan keluar
Jenis Diet dan Indikasi
Pemberian
Diet Pasca Bedah I

Diet Diberikan pada :

1. Pasca bedah minor : Setelah pasien sadar betul (rasa mual


hilang)
2. Pasca bedah mayor : Setelah pasien sadar betul (rasa mual
hilang)
Diet Pasca Bedah I
• Diet diberikan 6 jam sesudah pembedahan
• Jenis makanan : air putih , teh manis atau cairan lain  cairan
jernih
• Diberikan dlm waktu singkat  minim semua zat gizi
• Makanan parenteral sesuai kebutuhan

• Bahan Makanan  Makanan cair jernih


• Diberikan secara bertahapa : mulai 30 ml/jam/hari
Diet Pasca Bedah II
• Diet pasca Bedah–II  pasca bedah besar atau saluran cerna
• Perpindahan dari diet pasca – bedah I

• Makanan diberikan  CAIR KENTAL (sup,susu, kaldu)


• Diberikan 8-10 kali sehari
• Jumlah cairan tergantung kondisi pasien
• Jika diperlukan diberikan parenteral
• Diberikan dalam waktu singkat (minim zat gizi)
• Makanan yang tidka diperbolehkan  air jeruk dan minuman
mengandung karbondioksida
Diet Pasca Bedah III
• Diet pasca Bedah–II  pasca bedah saluran cerna
• Perpindahan dari diet pasca – bedah II

• Makanan diberikan  MAKANAN SARING + Susu + Biskuit


• Cairan  Tidak melebihi 2000 ml
• Jika diperlukan diberikan parenteral
• Makanan yang tidak dianjurkan  Berbumbu tajam + Minuman
Berkabondioksida
• Bahan makanan sehari (Tambahan susu + biskuit)  lihat di buku
“Penuntun Diet”
Diet Pasca Bedah IV
• Pasca Bedah Minor : Setelah diet pasca bedah – I
• Pasca Bedah Mayor : Setelah diet pasca bedah – III

• Makanan diberikan  MAKANAN LUNAK


• Frekuensi : 3 Makanan Utama + 2-3x Selingan
• Apabila makanan utama berupa bubur / nasi tim tidak habis  diganti
selingan tinggi energi (biscuit / pudding/susu)
• Makanan yang tidak dianjurkan  Berbumbu tajam + Minuman
Berkabondioksida
Diet Pasca Bedah
Lewat Pipa Lambung
Diet Pasca Bedah Lewat PIPA LAMBUNG

Diberikan pada keadaan khusus (penurunan kesadaran, terbakar,


gangguan psikis, ganggua mengunyah atau menelan)

Makanan diberikan lewat pipa lambung atau enteral atau


nasogastric tube (NGT)

Diberikan makanan cair/ formula enteral  jml 1 kkl /ml sebanyak 250
ml / 3 jam
Makanan diharapkan merangsang peristaltic lambung
Diet Pasca Bedah
Lewat Pipa Jejunum
Diet Pasca – Bedah Lewat PIPA JEJUNUM

Makanan bagi pasien


yang tidak dapat Makanan diberikan 
menerima makanan makanan cair /
Cairan diberikan  Bahan makanan 
melalui oral atau formula enteral yg
tetes demi tetes diutamakan bahan
pipa lambung tidak memerlukan
secara perlahan agar makanan langsung
pencernaan lambung
Makanan  ke tidak terjadi diare atau serap (makanan
dan tidak merangsang
jejenum dg pipa kejang enteral elemental)
jejenum secara
jejenum jejenum osmotis
feeding fistula (JFF)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai