Anda di halaman 1dari 4

A.

DEFINISI
Diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit
(Hartono, 2000)
Pasca bedah atau pascaoperasi merupakan masa setelah dilakukannya pembedahan
yang dimulai sejak pasien memasuki ruang pemulihan dan berakhir sampai evaluasi
selanjutnya.
Diet pasca bedah atau post operasi adalah makanan yang diberikan kepada pasien
setelah menjalani pembedahan. Pengaturan makanan sesudah pembedahan tergantung pada
macam pembedahan dan jenis penyakit penyerta. Waktu ketidakmampuan pasien setelah
operasi atau pembedahan dapat diperpendek melalui pemberian zat gizi yang cukup. Hal
yang juga harus diperhatikan dalam pemberian diet pasca operasi untuk mencapai hasil
yang optimal adalah mengenai karakter individu pasien.

B. TUJUAN DIET PASCA BEDAH


Tujuan Diet Pasca-bedah adalah untuk mengupayakan agar status gizi pasien
segera kembali normal untuk mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya
tahan tubuh pasien, dengan cara:
(1) Memberikan kebutuhan gizi dasar (cairan, energi, protein).
(2) Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan zat gizi lainnya.
(3) Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
Pengaruh operasi terhadap metabolism pasca-operasi tergantung berat ringannya
operasi, keadaan gizi pasien pasca-operasi, dan pengaruh operasi terhadap kemampuan
pasien untuk mencerna dan mengabsorpsi zat-zat gizi. Setelah operasi sering terjadi
peningkatan ekskresi nitrogen dan natrium yang dapat berlangsung selama 5-7 hari atau
lebih pasca-operasi. Peningkatan ekskresi kalsium terjadi setelah operasi besar, trauma
kerangka tubuh, atau setelah lama tidak bergerak (imobilisasi). Demam meningkatkan
kebutuhan energi, sedangkan luka dan perdarahan meningkatkan kebutuhan protein, zat
besi, dan vitamin C. Cairan yang hilang perlu diganti.

C. SYARAT DIET PASCA BEDAH


Syarat Diet Pasca–bedah adalah memberikan makanan secara bertahap mulai dari
bentuk cair, lunak dan biasa. Pemberian makanan dari tahap ke tahap tergantung pada
macam pembedahan dan keadaan pasien seperti :
1. Pasca-bedah Kecil : Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti
biasa atau normal
2. Pasca-bedah Besar :Makanan diberikan secara berhati-hati disesuaikan
dengan kemampuan pasien untuk menerimanya.
Diet yang disarankan adalah :
1. Mengandung cukup energi, protein, lemak, dan zat-zat gizi
2. Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan penderita
3. Menghindari makanan yang merangsang (pedas, asam, dll)
4. Suhu makanan lebih baik bersuhu dingin
5. Pembagian porsi makanan sehari diberikan sesuai dengan kemampuan dan
kebiasaan makan penderita.
D. JENIS DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

1. Diet Pasca-Bedah I (DPB I )


Diet ini diberikan kepada semua pasien pasca-bedah yaitu pada Post bedah
Kecil diberikan setelah sadar rasa mual hilang, sedangkan Pasca-bedah Besar diberikan
setelah sadar dan rasa mual hilang serta ada tanda-tanda usus sudah mulai bekerja. Cara
Memberi Makan , Selama 6 jam sesudah pembedahan yang ditandai dengan adanya
bising usus atau flatus, makanan yang diberikan berupa air putih, teh manis, atau cairan
lain seperti pada Makanan Cair Bersih. Makanan ini diberikan dalam waktu sesingkat
mungkin, karena kurang dalam semua zat gizi. Selain itu diberikan makanan parental
seseuai kebutuhan. Bahan Makanan Sehari dan Nilai Gizi dapat dilihat pada Diet
Makanan Cair Jernih. Makanan diberikan secara bertahap sesuai kemampuan dan
kondisi pasien, mulai dari 30 ml/jam. Cara memesan Diet dengan menuliskan Diet
Pasca Bedah I.

2. Diet Pasca-bedah II (DPB II )


Diet Pasca-bedah II diberikan kepada pasien pasca-bedah besar saluran cerna
atau sebagai perpindahan dari Diet Pasca-bedah I. Cara Memberikan Makanan
diberikan dalam bentuk cair kental, berupa kaldu jernih, sirup, sari buah, sup, susu, dan
puding rata-rata 8-10 kali sehari selama pasien tidak tidur. Jumlah cairan yang
diberikan tergantung keadaan dan kondisi pasien. Selain itu dapat diberikan Makanan
Parental bila diperlukan.
DPB II di berikan untuk waktu sesingkat mungkin karena zat gizinya kurang.
Bahan makanan sehari dan nilai gizi Diet Pasca-bedah II sama dengan Makanan Cair
Kental dengan pemberian secara berangsur dimulai 50 ml/jam. Makanan yang Tidak
Diperbolehkan pada DPB II adalah air jeruk dan minuman yang mengandung
karbondioksida (teh atau minuman kemasan).

3. Diet Pasca-Bedah III (DPB III)


Diet Pasca-bedah III diberikan kepada pasien pasca-bedah besar saluran cerna
atau sebagai pemindahan dari DPB II. Cara Memberikan Makanan berupa Makanan
Saring ditambah susu dan biskuit. Cairan hendaknya tidak melebihi 2000 ml sehari.
Selain itu dapat diberikan Makanan Parental bila diperlukan. Makanan yang tidak
dianjurkan untuk DPB III adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung Karbondioksida. Bahan makanan sehari dan nilai gizi DPB III dapat
dilihat pada Makanan Saring ditambah dengan Susu 1 gls dengan Gula pasir 20 g Pukul
16.00, Pukul 22.00 diberikan Biskuit 30g dengan Nilai Gizi Tambahan menjadi sebagai
berikut:

Energy 337 kkal Besi 1 mg


Protein 8 gr Vitamin A 392 RE
Lemak 12 gr Thiamin 0,1 mg
Karbohidrat 50 gr Vitamin C 1,5 mg
Kalsium 246 mg

4. Diet Pasca-Bedah IV (DPB IV)


Diet Pasca-bedah IV (DPB IV) diberikan kepada Pasien pasca-bedah kecil,
setelah DPB I, dan Pasien pasca-bedah besar, setelah DPB III. Cara Memberikan
Makanan, Makanan diberikan berupa Makanan Lunak yang dibagi dalm 3 kali
makanan lengkap dan 1 kali makanan selingan. Bahan makanan sehari dan nilai gizi
sama dengan diet pada Makanan Lunak. Apabila makanan pokok dalam bentuk bubur
atau tim tidak habis, sebagai pengganti diberikan makanan selingan pukul 16.00 dan
22.00 berupa 2 buah biskuit atau 1 porsi puding dan segelas susu. Makanan yang tidak
dianjurkan untuk DPB IV adalah makanan dengan bumbu tajam dan minuman yang
mengandung karbondioksida. Cara memesan diet dengan menuliskan DPB IV pada
permintaan diet.

5. Diet Pasca-bedah Lewat Pipa Lambung


Sekarang bahasan kita tentang Diet Pasca-bedah Lewat Pipa Lambung, Diet
Pascabedah Lewat Pipa Lambung adalah pemberian makanan bagi pasien dalam
keadaan khusus seperti koma, terbakar, gangguan psikis, dimana makanan harus
diberikan lewat pipa lambung atau enternal atau Naso Gastric Tube ( NGT ).
Cara Memberikan Makanan, Makanan diberikan sebagai Makanan Cair Kental
Penuh, 1 kkal/ml, sebanyak 250 ml tiap 3 jam bila tidak tidur. Makanan diharapkan
dapat merangsang peristaltik lambung. Bahan makanan sehari dan nilai gizi Diet Pasca-
bedah Lewat Pipa Lambung dapat sama dengan Diet Makanan Cair Kental. Cara
memesan diet : diet lewat pipa lambung (DLPL) atau diet naso gastrik tube.

6. Diet Pasca-bedah Lewat Pipa Jejenum


Diet pasca bedah lewat pipa jejenum adalah pemberian makanan bagi pasien
yang tidak dapat menerima makanan melalui oral atau pipa lambung. Makanan
diberikan langsung ke jejunum.
Cara Memberikan Makanan, Makanan diberikan sebagai Makanan Cair yang
tidak memerlukan pencernaan lambung dan tidak merangsang jejunum secara mekanis
maupun osmotis.Cairan diberikan tetes demi tetes secara perlahan, agar tidak terjadi
diare atau kejang. Diet ini diberikan dalam waktu singkat karena kurang energi, protein,
vitamin, dan zat besinya.Bahan Makanan Sehari .Bahan makanan sehari Diet Pasca-
Bedah Lewat Jejenum adalah : Susu bubuk 80 g, Dekstrin maltose 20 g, Air kapur
(USP) 420 ml, Air 200 ml . Nilai gizi pada bahan makanan sehari tersebut adalah
sebagai berikut. Tabel 3.26. Nilai Gizi
Energy 484 kkal Besi 0,5 mg
Protein 20 gr Vitamin A 1256 RE
Lemak 24 gr Thiamin 0,2 mg
Karbohidrat 48 gr Vitamin C 4,8 mg
aKalsium 723 mg

E. RENCANA TINDAKAN POST OPERASI


1. Meningkatkan proses penyembuhan luka untuk mengurangi rasa nyeri yang dapat
dilakukan dengan cara merawat luka dan memperbaiki asupan makanan yang tinggi
protein dan vitamin C. protein dan vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen,
dan mempertahankan integritas dinding kapiler
2. Mempertahankan respirasi yang sempurna dengan cara latihan napas, yakni tarik napas
yang dalam dengan mulut terbuka, tahan selama 3 detik, kemudian hembuskan. Atau,
dapat pula dilakukan dengan cara menarik napas melalui hidung dengan menggunakan
diafragma, kemudian keluarkan napas perlahan-lahan melalui mulut yang
dikuncupkan.
3. Mempertahankan sirkulasi, dengan cara menggunakan stocking pada pasien yang
berisiko tromboplebitis atau pasien dilatih agar tidak duduk terlalu lama dan harus
meninggikan kaki pada tempat duduk guna memperlancar vena balik.
4. Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit dengan cara memberikan cairan
sesuai dengan kebutuhan pasien dan monitor asupan dan output serta mempertahankan
nutrisi yang cukup.
5. Mempertahankan eliminasi dengan cara mempertahankan asupan dan out put serta
mencegah tejadnya retensi urine .
6. Mempertahankan aktivitas dengan cara latihan memperkuat otot sebelum ambulatory.
7. Mengurangi kecemasan dengan cara melakukan komunikasi secara terapeutik
1. BUAH – BUAHAN
Salah satu zat yang sangat baik untuk membantu mempercepat proses penyembuhan setelah
operasi adalah kandungan antioksidan.
Antioksidan berfungsi untuk menangkal radikal bebas yang ada di sekitar kita, seperti polusi
udara dan racun. Kandungan-kandungan dalam buah selain terdapat antioksidan juga banyak
mengandung berbagai vitamin alami. Salah satunya adalah vitamin C.
Dalam sebuah penelitian, vitamin C dapat mempercepat proses penyembuhan luka jatihan
dengan memperbanyak produksi kolagen dan memperbaiki jaringan lunak pada kulit. Beri-berian
(blueberry, raspberi, stroberi, blackberry, aggur, delima dll), Buah plum,Kiwi, Kurma atau Kismis,
Jeruk , Manggis.
2. SAYURAN
Mengkonsumsi jenis sayuran dapat menambah sumber karbohidrat untuk mengatasi kelelahan
setelah pulang dari rumah sakit.
Karbohidrat dapat menjadi energi untuk fisik juga otak guna menghilangkan resiko kerusakan
otak yang berbaya. Selain itu, dengan mengkonsumsi sayur-sayuran, tubuh akan mendapatkan
cukup serat untuk memperlancar pencernaan. Wortel, Paprika manis, Brokoli, Bunga kol, Kubis,
Kecambah,Ubi jalan, Kentang

3. Lemak Sehat Yang Terkandung Dalam Kacang-Kacangan, Minyak dan Ikan


Beberapa orang setelah menjalani operasi akan kehilangan cukup banyak berat badan, hal ini
karena lemak dalam tubuh tidak lagi seperti sebelum operasi. Lemak sehat dalam tubuh sangat
penting yang berfungsi memperkuat sistem kekebelan tubuh dan mengurangi risiko infeksi. Lemak
yang terkandung dalam kacang-kacangan seperti kacang almond banyak mengandung vitamin E.
Tubuh membutuhkan vitamin E untuk membantu mempercepat penyembuhan luka dan
menghilangkan bekas luka. Minyak Zaitun,Minyak kelapa Alpukat, Kacang-kacangan danBiji-
bijian
4. Daging dan Olahahan Makanan Yang Banyak Mengandung Protein dan Zat Besi
Menjalani operasi membutuhkan banyak waktu untuk tetap tinggal di dalam ruangan,
sehingga otot dan persendian tidak banyak melakukan tugasnya. Pasca operasi tentu otot
membutuhkan banyak protein dan zat besi untuk membantu mempercepat proses pengembalian
kekuatan otot dan sendi.
Protein yang terkandung dalam daging mempunyai asam amino, bermanfaat untuk
memperbaiki kerusakan otot dengan meregenerasinya dan mempercepat penyembuhan luka.
Sedangkan zat besi yang terkandung dalam daging bermanfaat untuk membantu mempercepat
proses produksi sel darah baru. Daging ungags, seafood, telur,tahu dan tempe

5. Minuman Probiotik

Anda mungkin juga menyukai