Anda di halaman 1dari 14

TERAPI DIET

PRA DAN PASCA BEDAH

Yanita Listianasari, SST, M.Gizi


Terapi Diet Pra Bedah

Pengertian
Pengaturan makanan/diet bagi pasien yang akan
menjalani pembedahan atau operasi

Tujuan
Menyiapkan tubuh pasien berada dalam kondisi
sebaik-baiknya sebelum pembedahan
Prinsip Pemberian Diet

 Tergantung pada keadaan umum pasien


 Macam operasi/pembedahan yg dilakukan
 Segera atau tidaknya operasi tersebut
dijalankan
Syarat Pemberian Diet

 Pasien dengan BB < normal, hypoproteinemia, anemia dan


hipertyroidea  diit TKTP, energi dibutuhkan 30 – 50 % >
kebutuhan

 Pasien dengan kegemukan  dilakukan penurunan BB


sebelum dilakukan operasi

 Protein bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia,


albumin < 2,5 mg/dl  1,5 – 2,0 g/Kg BB

 Protein bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan


 0,8 – 1 g/Kg BB
 Pasien dng penyakit tertentu diberikan makanan
sesuai dengan penyakitnya seperti penyakit
ginjal, jantung, hati, DM dll

 Lemak cukup  15 -25% dr kebut energi total


 Vitamin mineral cukup
 Rendah sisa
 Pada operasi besar, seperti:
 Operasi colon  diit R. Sisa selama 4 – 5 hari

sebelumnya
 Operasi jantung, hati, ginjal dan saluran cerna

 diit R.Sisa selama 2 – 3 hari sebelumnya


 Pada operasi sedang seperti appendictomi,
hernia, haemorrhoidectomi  diit R.Sisa sehari
sebelum operasi
 Pada operasi kecil seperti tonsillectomi tidak
membutuhkan makanan khusus sebelumnya,
dipuasakan 4 -5 jam sblm pembedahan
Pemberian Makanan Terakhir

 Tergantung dari macam operasi:


 Pada Operasi besar pemberian makanan padat
12 – 18 jam sebelum operasi dan minum terakhir
diberikan 8 jam sebelum operasi

 Pada operasi sedang dan kecil pasien dipuasakan


4 – 6 jam sebelum operasi
Terapi Diet Pasca Bedah

Pengertian
Pengaturan makanan atau pemberian diit pada
pasien setelah menjalankan operasi

Tujuan
Mengupayakan agar keadaan pasien segera
kembali normal setelah operasi/pembedahan
Prinsip Pemberian Terapi Diet

 Tahap perubahan bentuk makanan tergantung


pada macam operasi dan keadaan penderita

 Perubahan bentuk dilakukan secara bertahap


mulai dalam bentuk cairan sampai dengan bentuk
saring, lunak dan makanan biasa
MACAM DIET
 Makanan Pasca bedah I (DPB I)
 Bentuk: Cair jernih

 Diberikan setelah sadar atau rasa mual hilang

 Makanan Pasca Bedah II (DPB II)


 Bentuk: Cair kental  kaldu jernih, sirup, sari buah,

susu, puding
 Diberikan 8-10 kali sehari selama pasien tdk tidur
 Makanan Pasca Bedah III (DPB III)
 Bentuk: Saring, susu dan biskuit, sup

 Cairan tdk melebihi 2000 ml sehari

 Makanan Pasca Bedah IV


 Bentuk: Lunak (3x mkn lengkap + 2x selingan)
DIET PASCA BEDAH
LEWAT LAMBUNG (DLPL)

 Diberikan pada pasien dlm keadaan khusus spt:


koma, terbakar, gangguan psikis

 Diberikan lewat pipa lambung (NGT)

 Makanan enteral  makanan cair kental penuh, 1


kkal/ml sebanyak 250 ml tiap 3 jam bila tidak tidur
DIET PASCA BEDAH
LEWAT PIPA JEJENUM

 Diberikan makanan dlm bentuk cair, tidak


merangsang jejenum scr mekanis maupun
osmosis

 Cairan diberikan tetes demi tetes scr perlahan


agar tdk terjadi diare atau kejang
SEKIAN ….. TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai