PENYUSUNAN
PRODUK
HUKUM
DAERAH
OLEH : Drs. H. SUHARTO
HIERARKI PERUNDANG-UNDANGAN
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12
TAHUN 2011
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden
Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
DASAR HUKUM
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan
PERATURAN Menteri Dalam Negeri Nomor 80
Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum
Daerah
Peraturan Bupati Maros Nomor 46 Tahun 2011
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kabupaten Maros, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Maros
Nomor 63 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Bupati Maros Nomor 46 Tahun 2011
tentang Pedoman Tata Naskah Dinas di
Lingkungan Kabupaten Maros
JENIS PERATURAN
PERUNDANG-UNDANGAN
LAIN
Mencakup peraturan yang ditetapkan oleh :
Majelis Permusyawaratan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Daerah
Mahkamah Agung
Mahkamah Konstitusi
Badan Pemeriksa Keuangan
Komisi Yudisial
Bank Indonesia
Menteri
Badan
Lembaga atau Komisi yang setingkat yang dibentuk dgn Undang-
Undang atau Pemerintah atas perintah Undang-Undang
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi
Gubernur, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota
Bupati/Walikota
Kepala Desa atau yang setingkat
JENIS PRODUK HUKUM DAERAH
Produk Hukum Daerah berbentuk peraturan,
meliputi :
• Peraturan Daerah
• Peraturan Kepala Daerah
• Peraturan Bersama Kepala Daerah
• Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah
Produk Hukum Daerah berbentuk keputusan,
meliputi :
• Keputusan Kepala Daerah
• Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah
• Keputusan Pimpinan DPRD
• Keputusan Badan Kehormatan DPRD
JENIS PRODUK HUKUM DI
TINGKAT DESA
Peraturan Desa
Peraturan Kepala Desa
Peraturan Bersama Kepala Desa
Keputusan Kepala Desa
Keputusan Badan Permusyawaratan
Desa
PEMBENTUKAN PRODUK
HUKUM DAERAH
TERTIB
TERTIB ASAS HUKUM
IMPLEMENTASI
TERTIB MATERI MUATAN
Materi muatan tidak boleh bertentangan
dengan Peraturan Perundang-undangan
yang lebih tinggi
Materi muatan tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan umum
Materi muatan menyelesaikan
masalah/menjawab kebutuhan
TERTIB PROSES PEMBENTUKAN
Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Penyusunan Peraturan Daerah
Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Penyusunan Peraturan Bupati
Standar
Operasional Prosedur (SOP)
Penyusunan Keputusan Bupati
TERTIB ASAS HUKUM
Lex Specialis derogat legi generali
adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang
bersifat khusus (lex specialis) mengesampingkan hukum yang bersifat
umum (lex generalis).
Lex Superior derogat legi inferiori
adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang
lebih tinggi (Superior) mengesampingkan hukum yang lebih rendah
kedudukannya dalam hierarki perundang-undangan (Inferior).
Lex Posteriori derogat legi Priori
adalah asas penafsiran hukum yang menyatakan bahwa hukum yang
terbaru (posterior) mengesampingkan hukum yang lama (prior). Asas
ini biasanya digunakan baik dalam hukum nasional maupun
internasional
TERTIB IMPLEMENTASI
Sosialisasi
Manajemen (Aparatur)
Penegakan