NPM : 1974201058
Bahannya lihat KUHAp, YouTube pembelajaran, dan artikel yg SDH dikirim ke group ini
Jawaban :
A. Jaksa adalah pegawai negeri sipil dengan jabatan fungsional yang memiliki kekhususan
dan melaksanakan tugas, fungsi, dan kewenangannya berdasarkan Undang-Undang
Referensi:Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2021 Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
B. Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk
melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim.
C. Tersangka adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti
permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana (Pasal 1 angka 14 KUHAP);
KUHAP)
D. Terdakwa adalah seorang tersangka yang diproses di pengadilan (Pasal 1 angka 15
KUHAP)
E. Terpidana adalah seorang terdakwa yang telah dipidana melalui putusan pengadilan
berkekuatan hukum tetap (Pasal 1 angka 32 KUHAP).
F. Sebagaimana disebutkan oleh Pasal 1 angka 16 KUHAP bahwa penyitaan adalah
Penyitaan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau
menyimpan di bawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau
tidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penyidikan, penuntutan, dan
peradilan. KUHAP mengatur kewenangan Penyitaan pada Bab V Bagian Keempat Pasal
38- 46.
G. Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu
kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur
dalam undang-undang ini.
a. keterangan saksi;
b. keterangan ahli;
c. surat;
d. petunjuk;
e. keterangan terdakwa.
3. Sebutkan bunyi pasal 191 ayat (1), ayat (2) KUHAP. dan pasal 193 ayat (1) KUHAP.
Pasal 191
(1) Jika pengadilan berpendapat bahwa dari hasil pemeriksaan di sidang, kesalahan
terdakwa atas perbuatan yang didakwakan kepadanya tidak terbukti secara sah
terdakwa terbukti, tetapi perbuatan itu tidak merupakan suatu tindak pidana,
(1) Jika pengadilan berpendapat bahwa terdakwa bersalah melakukan tindak pidana
Prinsipnya :
Penuntut Umum Akan membuktikan Surat Dakwaannya, dan Terdakwa akan membuktikan
dirinya tidakBersalah,Sedangkan Hakim akan menilai Pembuktian dari Penuntut Umum dan
Terdakwa
SAKSI
"orang yang dapat memberikan keterangan dalam rangka penyidikan, penuntutan, dan peradilan
mengenai suatu tindak pidana yang tidak selalu ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami
sendiri".
2. Unus Testis nulus Testis (satu saksi bukan saksi) tanp disertai bukti lain, 185 ayat (2) (3)
KUHAP;
Dalam Rangka Pembelaan, Terdakwa dapat mengajukan Saksi yang Meringankan (Ade Charge)
Sesama Terdakwa tidak dapat menjadi saksi, saksi ini biasa di kenal dengan istilah SAKSI
MAHKOTA
Ahli adalah Keterangan Dokter Kehakiman, sedangkan Dokter Umum bukan Ahli sebagaimana
Penjelasan Pasal133 KUHAP, hanya dianggap sebagai Keterangan,
PENELITIAN ULANG, dilakukan oleh Instansi semula dengan Personil yang berbeda, dan
Instasi lain yang berwenang untuk itu
"Seorang terdakwa baru dapat dinyatakan bersalah apabila kesalahan yang didakwakan
kepadanya dapat dibuktikan dengan cara dan dengan alat alat bukti yang sah menurut undang-
undang serta sekaligus keterbuktian kesalahan itu "dibarengi" dengan keyakinan hakim."