Anda di halaman 1dari 8

LITERASI

1. Prosedur kerja tersebut merupakan tahapan metode ilmiah yaitu ….


a. Menemukan masalah yang diamati
b. Mempelajari latar belakang masalah itu
c. Merumuskan masalah
d. Menyusun hipotesis
e. Melakukan eksperimen untuk menguji hipotesis
2. Alat-alat laboratorium berikut harus dikenakan praktikan saat membakar pita
magnesium sesuai standar keselamatan kerja kecuali ….
a. Menggunakan kacamata laboratorium
b. Menggunakan sarung tangan laboratorium
c. Menggunakan masker hidung
d. Pita magnesium dibakar dalam buret
e. Digunakan penjepit kayu saat membakar pita magnesium
3. Berikut adalah pernyataan yang benar terkait sifat kimia atom dari unsur magnesium
kecuali ….
a. Jumlah electron dalam ion magnesium adalah 10
b. Bilangan kuantum magnetic pada electron terakhir atom Mg adalah 0
c. Unsur magnesium terletak pada period eke-3
d. Jari-jari atom unsur magnesium lebih panjang ketimbang jari-jari atom unsur
natrium
e. Energi ionisasi atom magnesium lebih besar ketimbang energi ionisasi atom
natrium
4. Ikatan kimia yang terbentuk saat atom magnesium bereaksi dengan ion klorida adalah
….
a. Ikatan logam
b. Ikatan ion
c. Ikatan kovalen polar
d. Ikatan kovalen nonpolar
e. Ikatan kovalen koordinasi
KUNCI JAWABAN

No Uraian Jawaban Jawaban Skor


Prosedur kerja tersebut merupakan tahapan metode ilmiah
1 E 1
membuktikan hipotesis dengan cara melakukan eksperimen
Pita magnesium dibakar langsung di udara atau diletakkan
dalam cawan porselin. Adapun buret bukan alat yang
2 D 1
digunakan untuk pembakaran namun untuk melakukan
titrasi
Sifat kimia unsur magnesium jika dibandingkan terhadap
unsur natrium harusnya adalah :
Jari-jari atom unsur magnesium lebih pendek ketimbang jari-
3 jari atom unsur natrium karena jumlah proton atom D 1
magnesium lebih banyak sehingga gaya tarik electron valensi
terhadap inti atom lebih kuat. Hal ini membuat jari-jari atom
memendek
Ikatan kimia yang terbentuk saat atom magnesium berekasi
4 B 1
dengan ion klorida adalah ikatan ion
NUMERASI
1. Dari massa cawan sebelum dan sesudah pembakaran tercantum pada tabel berikut :
( Ar Mg = 24 g/mol; O = 16 g/mol)
Yang ditimbang Massa ( gram )
Cawan + tutup A
Cawan + tutup + pita Mg B
Cawan + tutup + hasil pembakaran C
Berdasarkan data tabel maka perbandingan massa magnesium terhadap oksigen
adalah…
A 1: 1 B1:2 C2:1 D2:3 E3:2
2. Jika sebanyak 48 gram pita magnesium dibakar dengan 67,2 liter gas oksigen (volume
gas diukur pada keadaan standar) dalam ruang tertutup maka dihasilkan seluruhnya
adalah senyawa oksidanya maka pernyataan berikut yang benar adalah …. (ArMg =
24;Ar0 = 16).
Pereaksi Pembatas Senyawa Sisa Jumlah Zat Sisa
A 02 Mg 2 gram
B Mg 02 22,4 liter
C Mg 02 44,8 Liter
D O2 mG 48 gram
E Mg MgO 40 gram

3. Seorang peneliti melakukan percobaan pengamatan laju reaksi antara methanol dengan
gas oksigen dengan persamaan reaksi sebagai berikut.
2CH3OH(g) + 3O2(g) 2CO2(g) + 4H2O(g)
Setelah 3 kali percobaan, didapatkan data seperti pada tabel di bawah ini.
Laju reaksi
Percobaan [CH3OH] M [O2] M
(M/detik)
1 0,8 0,4 20
2 1,6 0,4 40
3 1,6 0,8 160
Dari data tersebut, konstanta laju reaksinya sebesar ….
A. 156,25 M-2det-1 D. 674 M-2det-1
B. 625 M-2det-1 E. 16,5 M-2det-1
C. 165,52 M-2det-1
4. Dari reaksi 2 N2O5 4 NO2 + O2 diperoleh data sebagai berikut :
N [NO2] (M) Waktu (jam)
o
1 0.000 0
2 0.020 1
3 0.040 2
4 0.080 3
Laju pembentukan NO2 adalah ….
A. 5.5 x 10-4M/s
B. 5.5 10-6M/s
C. 5.5 10-5M/s
D. 5.5 10-3M/s
E. 5.5 10-7M/s
KUNCI JAWABAN

No Uraian Jawaban Jawaban Skor


Hukum kekekalan massa (Hukum Lavoisier) menyatakan bahwa massa
zat sebelum reaksi sama dengan massa zat sesudah reaksi.
Mg(s) + ½ O2(g) MgO(s)
Massa Mg + massa O2 = massa MgO
(B – A) = (C – A)
1 A 1
B–A–C+A=0
B–C=0
B = C (terbukti massa sebelum reaksi sama dengan massa sesudah
reaksi pembakaran)
Jadi Mg : O adalah 1 : 1
Jika sebanyak 48 gram pita magnesium dibakar dengan 67,2 liter gas
aksigen (volume gas diukur pada keadaan standar) dalam ruang
tertutup maka dihasilkan seluruhnya adalah senyawa oksidanya.
Persamaan reaksi kimia setara :
Mg(s) + O2(g) MgO(s)
Awal 48g/24 g/mol 67,2 liter
= 2 mol = 67,2 liter/22,4 liter/mol
2 B 1
= 3 mol
Reaksi = 2 mol = 2 mol = 2 mol
Sisa = 0 mol = 1 mol = 2 mol
= 1 mol x 22,4 liter/mol = 2 mol x 40 g/mol
= 22,4 liter = 80 gram
Zat yang habis lebih dahulu yaitu Mg sehingga dikatakan sebagai
pereaksi pembatas.
3 Persamaan laju dituliskan seperti berikut : A 1
V = k [A]n [B]m
Reaksi yang berlangsung adalah sebagai berikut :
2CH3OH(g) + 3O2(g)  2CO2(g) + 4H2O(g)
Persamaan laju untuk reaksi di atas seperti berikut ini :
V = k [CH3OH]x [02]y
Nilai x dan y diperoleh dengan mencari orde reaksi dari masing-masing
reaktan. Menghitung orde CH3OH menggunakan data O2 yang sama
(percobaan 1 dan 2)
v 1 k [ CH 3 OH ]1 [ O2 ] 1
x y

=
v 2 k [ CH 3 OH ]2 [ O2 ] y
x
2
x y
20 k [ 0,8 ] [ 0,4 ]
=
40 k [ 1,6 ] x [ 0,4 ] y

1 1x
=
2 2x

x=1
Menghitung orde O2 menggunakan data CH3OH yang sama
v 2 k [ CH 3 OH ]2 [O2 ] 2
x y

=
v 3 k [ CH 3 OH ]3 [ O2 ] y
x
3

x y
40 k [ 1,6 ] [ 0,4 ]
=
160 k [ 1,6 ] x [ 0,8 ] y

1 1x
=
4 2x

y=2
Persamaan laju reaksinya menjadi seperti ini.
2
v=k [ CH 3 OH ][ O2 ]
Menghitung konstanta laju reaksi. Untuk menentukan konstanta laju
reaksi, bisa mencoba salah satu percobaan, misalnya percobaan 1.
2 20 5 x 102 3 −2 −1
20=k [ 0,8 ][ 0,4 ] k = k= k=0,15625 x 10 k =156,25 M det
0,8 0,4 0,4 8x4

M = 0,040 – 0,020
= 0,020 M
t =2–1
4 = 1 jam = 3600 sekon B 1
0.02
v NO 2=
3600
= 5.5 x 10-6 M/s
SOAL INTEGRASI

1. Pada musim kemarau, resiko terjadinya kebakaran, baik kebakaran pemukiman


maupun kebakaran hutan lebih besar daripada musim hujan. Empat orang siswa
mencoba menganalisa mengapa hal tersebut bisa terjadi, dikaitkan dengan faktor yang
mempengaruhi laju reaksi pembakaran dan didapat analisa sebagai berikut :
 Siswa 1 berpendapat bahwa pada musim kemarau kandungan air dalam tanaman
berkurang sehingga seolah olah konsentrasi zat yang akan terbakar meningkat
dengan pengurangan jumlah air tersebut.
 Siswa 2 berpendapat bahwa energi aktivasi reaksi pembakaran pada musim
kemarau lebih kecil daripada musim hujan.
 Siswa 3 berpendapat bahwa pada musim kemarau luas permukaan tumbukan antar
partikelnya lebih besar daripada musim hujan.
 Siswa 4 berpendapat bahwa pada musim kemarau energi kinetic dari partikel-
partikel-partikel yang akan terbakar lebih besar daripada musim hujan, dengan
semakin besar energi kinetik ini, maka akan lebih mudah untuk melampaui energi
aktivasi.

Dari empat siswa tersebut, maka analisa yang dapat diterima adalah ….

A. Siswa 1 dan 2
B. Siswa 1 dan 4
C. Siswa 2 dan 3
D. Siswa 2 dan 4
E. Siswa 3 dan 4
SOAL AKM LITERASI, NUMERASI
DAN INTEGRASI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RABIYAH PARDEDE, S.Pd


NIP. 19781018 200701 2 003

MATA PELAJARAN : KIMIA

SMA NEGERI 1 ANGKOLA SELATAN

Anda mungkin juga menyukai