SKIRIPSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA
PADANGSIDIMPUAN
2021
DAFTAR ISI
i
2
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA
PADANGSIDIMPUAN
Padangsidimpuan,
2021
MENYETUJUI :
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
PENDAHULUAN
dalam pancasila pada sila ke 5 tentang “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia” serta juga tertuang dalam Undang-undang Dasar Tahun 1945 pada
pasal 33 yang membahas pada pokok bab kesejahteraan sosial yang meliputi
tiga ayat. Terutama untuk ayat (1) perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Pada dua aspek dasar negara ini
masyarakat yang sejahtera. Berbagai bentuk upaya yang telah dijalankan oleh
1
1
UMKM mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi tingkat
sulit didapatkan, juga pada modal yang tidak mencukupi untuk melakukan
produksi. Imbasnya dalam hal ini tentu pada adanya pengurangan karyawan
massa lebih dominan terjadi pada perusahaan makro, hal ini melibatkan
tetapi banyak juga UMKM yang mengalami kemunduran dan bahkan ditutup
dengan alasan-alasan yang logis. Bagi sebagian UMKM yang masih bertahan
2
tentu memiliki strategi tersendiri serta membutuhkan kreatifitas agar
usahanya.
modal usaha dan investasi diperlukan dana untuk meningkatkan usaha yang
untuk itu, penulis berusaha meneliti sejauh mana tingkat kebutuhan modal
Menengah)”.
masalah yang dihadapi dalam penelitian ini diuraikan sebagai berikut sejauh
yang dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana tingkat kebutuhan
3
modal bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di
berikut:
Angkola.
Nusantara Padangsidimpuan.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perorangan dan atau badan usaha perorangan yang memiliki kriteria usaha
perorangan atau badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau
bukan anak cabang yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian, baik
langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah atau usaha besar yang
sendiri yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung, dari
usaha mikro, usah kecil atau usaha besar yangmemenuhi kriteria usaha mikro
tercantum dalam Pasal 6 adalah nilai kekayaan bersih atau nilai aset tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan.
5
1. Usaha mikro adalah unit usaha yang memiliki aset paling banyak Rp.50
juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil
2. Usaha kecil dengan nilai aset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
banyak Rp.500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
maksimum Rp.2.500.000.
dari Rp.500 juta hingga paling banyak Rp.100 milyar hasil penjualan
Kontribusi usaha mikro kecil dan menengah paada GDP di Indonesia tahun
1999 sekitar 60%, dengan rincian 42% merupakan kontribusi usaha kecil dan
6
Secara umum, tujuan atau sasaran yang ingin dicapai adalah
terwujudnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang tangguh dan
mandiri yang memiliki daya saing tinggi dan berperan utama dalam produksi
dan distribusi kebutuhan pokok, bahan baku, serta dalam permodalan untuk
pengembangan produk.
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu bertujuan menumbuhkan dan
7
kemampuan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menjadi usaha
kemiskinan.
20/2008) adalah:
sendiri;
Menengah;
secara terpadu.
terasa sampai hari ini dengan telah menyerang jutaan manusia diseluruh
dunia, namun para peneliti telah berusaha untuk menemukan obat yang
8
khususnya telah berupaya memberikan peringatan untuk terus menjaga
kesehatan.
Pandemi ini memiliki dampak yang sangat besar bagi pelaku usaha
berimbas pada pelaku usaha mikro mulai dari harga minyak,berasas cabe dan
lain-lain harganya anjlok dan juga berbagai komoditas lain yang bisa
dirasakan saat ini. Diberbagai UMKM juga mendapatkan dampak yang besar
kewirausahaan.
9
3. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan
(NM). Di negara maju, UMKM sangat penting, tidak hanya kelompok usaha
ekonomi, karena intensitas tenaga kerja yang relatif lebih tinggi dan investasi
yang lebih kecil, sehingga usaha mikro lebih fleksibel dalam menghadapi dan
beradaptasi dengan perubahan pasar. Hal ini menyebabkan usaha mikro tidak
10
lapangan kerja lebih tinggi pada usaha mikro daripada yang terjadi di
2. sektor.
pemberdayaan masyarakat.
ekspor.
Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) selama ini diakui
strategis UMKM menurut Bank Indonesia antara lain: jumlahnya yang besar
dan terdapat dalam setiap sektor ekonomi mampu menyerap banyak tenaga
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat luas dengan harga
terjangkau.
11
Adapun contoh-contoh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
1. Usaha tani sebagai pemilik tanah perorangan yang memiliki tenaga kerja.
rotan, industri alat-alat rumah tangga, industri pakaian jadi dan industri
kerajinan tangan.
dikembangkan karena pasar yang luas, bahan baku yang mudah didapat serta
perkembangan dari usaha kecil tersebut akan tetapi perlu dicermati beberapa
efisien dan efektif, serta melakukan terobosan dan inovasi yang menjadikan
12
timbulnya masalah. Hal ini menyebabkan berbagai masalah internal terutama
andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang
adalah:
2. Sumber wirausaha baru keberadaan usaha kecil dan menengah selama ini
memanfaatkan limbah atau hasil sampai dari industri besar atau industri
yang lainnya.
13
1. Faktor Internal
diantaranya:
1. Kurangnya Permodalan
modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh,
karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank
perbankan atau non bank. Selain itu juga terdapat perum pegadaian dengan
menengah melalui proses yang relatif sederhana dan cepat. Namun tentu
14
saja kemampuan finansial lembaga-lembaga tersebut tidak sesuai dengan
usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan SDM usaha kecil baik
yang dihasilkannya.
pasar yang rendah, oleh karena produk yang dihasilkan jumlahnya sangat
usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta
promosi yang baik. Aspek lain yang membuat jaringan usaha dan akses
15
Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) serta retribusi lain yang
dengan model dan desain yang lebih bagus, harga lebih murah dan mutu
Utara karena daya saing yang tak seimbang (Wahyuni dkk, 2005).
2. Faktor Eksternal
tepat sasaran tidak adanya monitoring dan program yang tumpang tindih,
meliputi:
terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara
16
Selain itu juga diperlukan perlindungan hukum dan jaminan keamanan
harga barang juga meningkat. Jika hal ini terjadi di semua pelaku usaha
maka akan terjadi biaya tinggi dan inflasi ekonomi di tingkat nasional.
usaha yang sehat dengan tanpa gangguan dan tekanan dari berbagai pihak.
17
usaha perdagangannya. Selain itu, ada juga Keputusan Menteri Perindag
pungutan baru yang dikenakan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya saing
tersebut.
18
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak
internasional.
dana maka sering kali tidak bisa untuk memenuhi permintaan. Hal ini
yang mereka miliki dan kondisi ini ternyata masih berlangsung meskipun
19
Pola yang ada sekarang adalah masing-masing lembaga/institusi
yag memiliki fungsi yang sama tidak berkoordinasi tapi berjalan sendiri-
2.6 Modal
dana atau biaya untuk dapat beroperasai. Hal ini sebenarnya menjadi
jumlah yang lebih besar lagi, dan seterusnya begitu sampai pengusaha
Tulus (2002) menjelaskan bahwa modal adalah salah satu faktor produksi
yang sangat penting bagi setiap usaha, baik skala kecil, menegah maupun
20
usaha, modal merupakan salah satu faktor penting disamping faktor
lainnya, sehingga suatu usaha bisa tidak berjalan apabila tidak tersedia
modal. Artinya, bahwa suatu usaha tidak akan pernah ada atau tidak dapat
menjadi faktor utama dan penentu dari suatu kegiatan usaha. Karenanya
setiap orang yang akan melakukan kegiatan usaha, maka langkah utama
usahanya.
pada waktu yang akan datang dan dinyatakan dalam nilai uang. Modal
dalam bentuk uang pada suatu usaha mengalami perubahan bentuk sesuai
(3) sebagian dibelikan mesin dan peralatan; dan (4) sebagian lagi disimpan
fasilitas produktif lain. Adalah lebih tepat untuk menyatakan uang yang
21
finansial (financial capital). Seorang ahli ekonomi akan menyatakan
3. Para ekonom menggunakan istilah modal untuk semua alat bantu yang
4. a. Mesin-mesin
5. b. Peralatan
6. c. Bangunan-bangunan
kenaikan output per kapita dalam jangka panjang. Tekanannya pada tiga
aspek yaitu: proses, output perkapita dan jangka panjang. Dari sini
22
perkapita atauselama jangka waktu yang cukup panjang sebagai akibat
kerja yang ada untuk menghasilkan produk dan jasa yang lebih baik.
23
Menurut Todaro dan Smith pertumbuhan ekonomi merupakan
1. Akumulasi Modal
fisik suatu negara (yaitu jumlah riil bersih dari semua barang-
2. Pertumbuhan Penduduk
3. Kemajuan Teknologi
24
Menurut para ekonom, kemajuan teknologi merupakan
1. Pendapatan PerKapita
periode sebelumnya.
25
2. Tenaga Kerja dan Pengangguran
3. Kesejahteraan Masyarakat
kebutuhan hidupnya.
Gambar 2.1
X : UMKM
Y : Pertumbuhan Ekonomi
26
Supranto mengemukakan hipotesis adalah penjelasan sementara yang
harus diuji kebenarannya mengenai masalah yang diteliti, dimana hipotesis selalu
27
BAB III
METODE PENELITIAN
tiga aspek yaitu aspek tujuan , manfaat , dimensi waktu . Jika dilihat
analisis .
28
pada suatu waktu tertentu dan dan hanya mengambil satu bagian dari
sifat .
adalah data primer dan data sekunder .Data primer adalah data yang
toko khusus bahan pokok yang diizinkan beroperasi seperti biasa untuk
29
3.1.4 Wawancara
beberapa aturan baru untuk memutus mata rantai penyebaran covid -19
3.1.5 Dokumentasi
jurnal , makalah dan lain sebagainya serta mengambil foto – foto ketika
30