Anda di halaman 1dari 10

Makalah Ruang Lingkup, Tujuan dan Hakekat Materi

Qur’an Hadits di Mi/SD


Diajukan untuk memenuhi tugas diskusi kelompok
Mata kuliah Materi Dan Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI
Dosen pengampu : Drs.MOHAMAD ARFAN HAKIM, M.Pd.I.

oleh kelompok I

Linda (211040068)
Serli Septiani (211040076)
Agil Rahmad (211040080)
Sapriani (211040060)

KELAS c
PROGAM STUDI PENDIDIKAN MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM DATOKARAMA NEGERI PALU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
Rahmat,Taufiq, serta HidayahNya sehingga penyusunan makalah ini dapat
diselesaikan.Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Materi Dan
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits MI dengan judul
‘ Ruang Lingkup, Tujuan dan Hakekat Materi Qur’an Hadits di Mi/SD’

Terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Drs.MOHAMAD ARFAN


HAKIM, M.Pd.I.selaku Dosen mata kuliah Materi Dan Pembelajaran Al-Qur’an
Hadits MI yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
tugas ini. Demikianlah makalah ini kami susun, penulis menyadari meskipun
penulisan makalah ini telah kami upayakan semaksimal mungkin tentu masih
terdapat kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan penulis serta memperoleh Ridho Allah SWT. Aamiin.
DAFTAR ISI

JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan Makalah 4
BAB II PEMBAHASAN 5
A.Ruang lingkup Al-Qur’an Hadits Di MI 5
B.Hakekat Al-Qur’an Hadits di MI 6
C.Tujuan Al-Qur’an Hadits di MI 7
BAB III PENUTUP 8
A..Kesimpulan 8
B.saran 8
DAFTAR PUSAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN.

A.LATAR BELAKANG
Al – Qur’an Hadits sebagai salah mata pelajaran di madrasah ibtidaiyah memiliki
karaktersitik penenkanan pada kemampuan membaca dan menulis Al-Qur’an, pengenalan arti
atau makanya secara sederhana dan hadits-hadits tentang akhlak terpuji untuk diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladan dan pembiasaan, Al-Qur’an hadits bertujuaan
untuk memberikan kemampuan dasar kepada peerta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan, dan mengemari kandungan ayat-ayat Al-Qur’an hadits melalui keteladanan dan
pembiasaan serta membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada
isi kandungan ayat Al-Qur’an dan hadits

B .RUMUSAN MASALAH
1.Basgaimana Ruang lingkup Al-Qur’an Hadits di MI ?
2. Apa saja Hakekat Al – Qur’an Hadits di MI ?
3. Bagaimana Tujuan Al – Qur’an Hadits di MI ?

C. TUJUAN MAKALAH
1.Untuk mengetahui Ruang lingkup Al-Qur’an Hadits di MI !
2. untuk mengetahui Hakekat Al – Qur’an Hadits di MI !
3. Untuk mengetahui peranan Tujuan Al – Qur’an Hadits di MI !
BAB II
PEMBAHASAN

A.Ruang lingkup Al-Qur’an Hadits Di MI


Ruang lingkup pengajaran al-Qur'an dan Hadits di MI adalah meliputi
pengetahuan dasar membaca dan menulis, hafalan surat-surat pendek,
pemahaman kandungan surat-surat pendek, hadits-hadits tentang kebersihan,
niat, menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi
anak yatim, shalat berjamaah.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran AL-Qur’an Hadits Menurut Permenag no. 20 tahun 2008,
ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
1.Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur’an yang benar sesuai dengan kaidah
ilmu tajwid.
2.Hafalan surat–surat pendek dalam Al-Qur’an dan pemahaman sederhana tentang arti dan
makna kandungannya, serta pengalamannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam
kehidupan sehari-hari.
3.Pemahaman dan pengalaman melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai hadits –
hadits yang berkaitan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an, kebersihan, niat,
menghormati orang tua, persaudaraan, silaturrahim, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat
berjamaah, ciri – ciri orang munafik dan amal shaleh.1
Mata Pelajaran al-Qur‟an Hadist bagi siswa MI adalah merupakan mata pelajaran yang
wajib ditempuh oleh siswa, akan tetapi pada kenyataannya mata pelajaran tersebut masih
dirasa kurang dari sisi keberhasilannya. Hal ini diketahui dengan adanya fenomena bahwa
banyak dari siswa Madrasah Ibtidaiyah Roudlotul Mustarsyidin Bakalan Purwosari yang
belum dapat menghafal surat-surat pendek al-Qur‟an dan Hadisthadits pendek. Karena siswa
MI masih termasuk anak-anak usia dini maka fase ini merupakan suatu fase dimana
pembahasannya memerlukan sentuhan kajian psikologi secara komprehensif. 2 Seringkali
terjadi bahwa disamping anak-anak yang memiliki ciri-ciri perkembangan yang agak berbeda,
sifat dan iramanya, sekolah atau guru sering berhadapan dengan anak yang memerlukan
perhatian khusus. Agar pendekatan dengan metode ini berhasil guru perlu untuk menerapkan
dalam kehidupan peserta didiknya. Karena tujuan dari pendidikan adalah menumbuhkan dan
mengembangkan sikap dan tekad kemandirian manusia dan masyarakat Indonesia dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mewujudkan kesejahteraan lahir
dan batin yang lebih selaras, adil dan merata.
Faktor yang mempengaruhi pendidikan al-Qur‟an dan Hadits antara lain faktor manusia
peserta didik, dalam hal ini adalah siswa, faktor sarana dan prasarana penunjang, dalam hal ini
buku-buku pegangan, alat tulis, alat peraga dan suasana kelas yang kondusif dan yang tidak
kalah pentingnya adalah faktor guru dan metode yang dipakai dalam pembelajaran al-Qur‟an
dan Hadits ketika pembelajaran sedang berlangsung. Diharapkan diterapkan juga proses
melatih dalam proses mengajar dan mendidik al-Qur‟an dan Hadits. Metode peer lessons
yang diterapkan adalah termasuk dalam salah satu proses untuk melatih siswa, yaitu melatih
1
Aris Musthafa, Qur’an Hadis, (Sragen : Akik Pusaka, 2008), hlm. 3
ucapan dalam hal menghafal bacaan al-Qur‟an dan Hadits. Metode ini juga merupakan salah
satu cara untuk menanamkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Kebiasaan ini harus
dilaksanakan dengan konsisten.5 Dalam hal ini harus dilakukan baik oleh guru maupun oleh
siswa. Menurut Papalia perkembangan sebagai proses berangsur-angsur dan berlanjut
(kontinyu), menggambarkan perkembangan sebagai serangkaian tahapan yang jelas. 6 Metode
menghafal sama dengan metode pengucapan syair yaitu menyampaikan sesuatu melalui syair
atau ucapan dalam hal ini lafal agar menarik.2

B.Hakekat Al-Qur’an Hadits di MI


pendidikan di madrasah merupakan salah satu pendidikan dasar yang bernafaskan
keagamaan. Didalamnya mengajarkan materi al-qur'an hadits yang merupakan sumber hukum
dan pegangan hidup umat Islam. Pengajaran al-qur'an hadits di madrasah harus selalu
ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan yang mendukung hukum Islam tersebut.
Mata pelajaran al-qur'an hadits secara khusus mengajarkan mulai dari madrasah ibtidaiyah
sampai madrasah aliyah. Mata pelajaran al-qur'an hadits adalah salah satu bagian dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam pada madrasah ibtidaiyah yang digunakan untuk
mengarahkan pemahaman dan penghayatan isi yang terkandung dalam al-qur'an dan hadits
yang diharapkan.
Pendidikan al-Qur'an Hadits sebagai landasan yang integral dari pendidikan agama, memang
bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dan kepribadian
peserta didik, tetapi secara substansi mata pelajaran al-Qur'an Hadits memiliki kontribusi
dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai keyakinan
keagamaan (tauhid) dan akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari
Pembelajaran al-qur’an hadits di madrasah ibtidaiyah, menekankan proses kegiatan belajar
yang berorientasi pada kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang muslim terhadap
kedua sumber ajaran tersebut. Di antaranya adalah kemampuan dalam membaca, menulis,
mengahafal, mengartikan, memahami, dan mengamalkan al-qur’an dan hadits.

C. Tujuan Al-Qur’an Hadits di MI


Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah sesuatu yang hendak dicapai setelah
kegiatan pembelajaran Al-Qur’an Hadits, atau dengan kata lain tercapainya perubahan
perilaku pada siswa yang sesuai dengan kompetensi dasar setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Tujuan tersebut dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang
spesifik dan diwujudkan dalam bentuk prilaku atau penampilan sebagai gambaran hasil
belajar.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits pada dasarnya merupakan rumusan bentuk-bentuk
tingkah laku yang akan dimiliki siswa setelah melakukan proses pembelajaran. Rumusan
tujuan tersebut dirumuskan berdasarkan analisis terhadap berbagai tuntutan, kebutuhan, dan

2
im Bina Karya, Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV, (Jakarta:
Erlangga, 2009),
hlm. 15.
harapan. Oleh karena itu, tujuan dibuat berdasarkan pertimbangan faktor-faktor masyarakat,
siswa itu sendiri, serta ilmu pengetahuan (budaya). Dengan demikian, perumusan tujuan
pembelajaran Qur’an Hadith harus didasarkan pada harapan tentang sesuatu yang diharapkan
dari hasil proses kegiatan pembelajaran.
Dalam klasifikasi tujuan pendidikan, tujuan pembelajaran atau yang disebut juga dengan
tujuan intruksional, merupakan tujuan yang paling khusus. Tujuan pembelajaran menjadi
bagian tujuan kulikuler, didefinisikan sebagai kemamuan yang harus dimiliki oleh peserta
didik setelah mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satukali
pertemuan, misalnya pelajaran surat Al-Fatihah dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah bagian dari upaya untuk mempersiapkan sejak dini
agar siswa memahami, terampil melaksanakan dan mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an
Hadist melalui kegiatan pendidikan. Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di madrasah
ibtidaiyah adalah agar murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan ,
memahami, dan terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an hadits dalam kehidupan
sehari-hari sehingga menjadi orang yang berimandan bertakwa kepada allah swt. Inti
ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga, bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di MI memiliki 3 tujuan penting, yaitu :
1. Pengetahuan (knowing), dimana anak mengetahui setiap materi yang berkaitan
dengan Al-Qur’an dan Hadits.
2. Pelaksanaan (doing), dimana anak mampu melaksanakan dan mengajarkan apa yang
ia ketahui di dalam kehidupannya.
3. Pembiasaan (being), dimana anak mampu membiasakan apa yang telah ia laksanakan
di dalam kehidupan sehari – harinya hingga menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa ia
tinggalkan.
Secara substansial mata pelajaran Al-Qur’an Hadits memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mencintai kitab sucinya, mempelajari dan
mempraktikkan ajaran dan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an Hadits sebagai
sumber utama ajaran Islam dan sekaligus menjadi pegangan dan pedoman hidup dalam
kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan
untuk
1. Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan dan menggemari membaca Al-Qur’an Hadits.
2. Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an
Hadits melalui keteladanan dan pembiasaan.
3. Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada
kandungan ayat Al-Qur’an dan Hadits.3

BAB III
PENUTUP
3
Syekh Muhammad Ali Ash-Shabuni, pengantar Al-Qur’an Hadits , (Jakarta: Pustaka Bumi, 2001),
hlm 3
A.KESIMPULAN
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits adalah proses belajar mengajar mengenai
bagaimana memahami dan menjelaskan makna dari Al-Qur’an Hadits serta
mengeluarkan hukum – hukum yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak salah
dalam melaksanakan apa saja perintah dan larangan yang ada di dalam kedua
pusaka tersebut.
Tujuan pembelajaran Al-Qur’an Hadits di madrasah ibtidaiyah adalah agar
murid mampu membaca, menulis, menghafal, mengartikan , memahami, dan
terampil melaksanakan isi kadungan al-qur’an hadits dalam kehidupan sehari-
hari sehingga menjadi orang yang berimandan bertakwa kepada allah swt. Inti
ketakwaan itu ialah berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, berkeluarga,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pembelajaran Al Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis,
membiasakan dan menggemari Al Qur’an dan Hadits serta menanamkan
pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat Al Qur’an Hadits
untuk mendorong, membina dan membimbing akhlaq dan perilaku peserta didik
agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat – ayat Al Qur’an
dan Hadits.
B. Saran
Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa
untuk menanggapi. Penyelesaian makalah ini memerlukan berbagai data,
informasi serta pengarahan pengarahan. Maka pada kesempatan ini, penulis
menyampaikan terimakasih atas segala bantuan yang telah diberikan

DAFTAR PUSAKA
Shabuni, Syekh Muhammad Ali. 2001. Ikhtisar Ulumul Qur’an Praktis.
Jakarta: Pustaka Bumi.
Googleweblight.com/?lite_url=http://islamiceducation001.blogspot.com
Hamzah, B.Uno. 2009. Perencanaan Pembelajaran, Cet. V. Jakarta: Bumi
Aksara. http://misbahbdv.blogspot.co.id/2015/04/memahami-pembelajaran-al-
quran-hadits.html
Musthafa, Aris . 2008. Qur’an Hadis. Sragen: Akik Pusaka
Shiddieqy, M. Hasbi Ash . 1991. Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits. Jakarta:
Bulan Bintang.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori belajar dan pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana
Tim Bina Karya. 2009. Bina Belajar Al-Qur’an Hadits untuk Madrasah
Ibtidaiyah Kelas IV. Jakarta: Erlangga.
www.abdimadrasah.com/2014/04/tujuan-dan-ruang-lingkup-mata-pelajaran-
quran-hadits.html

Anda mungkin juga menyukai