Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pewarta Indonesia

Volume 1 No 2 ± 2019, page 131-141


Available online at http://pewarta.org

Pengaruh Revolusi Digital terhadap Pemasaran dan Perilaku Konsumen

Vashty Ghassany Shabrina


Manajemen Komunikasi Universitas Indonesia
Jl. Salemba No. 4 Jakarta - Indonesia.
vashty.gs@gmail.com

DOI: http://dx.doi.org/10.25008/jpi.v1i2.16
Subimitted: 19 August 2019, Revised: 13 October 2019, Published: 04 November 2019

Abstract - As time went by, the industrial revolution continued to develop. Today, the world's
manufacturing have faced another revolution that is the fourth industrial revolution or the digital
revolution. This era is colored by the emergence of various and the changes that occur in technology
that result in impact on various fields, one of which is the marketing aspect. Marketing is now shifting
from the traditional marketing concept to digital marketing, where trading or trading has reached
seconds because all transactions are done online with the help of the internet. The digital revolution
helped change consumer behavior towards marketing. Changes in consumer behavior is evident from
the way they seek, pay, use to dispose of goods purchased after consumption. Consumer habits in
consuming media are also changing drastically, and this is what drives marketers to strategize and
innovate in order to find more effective alternative channels to attract consumers.
Keywords: Digital Revolution, Marketing, Consumer Behaviour.

Abstrak - Seiring berjalannya waktu, revolusi industri terus mengalami perkembangan. Kini,
perindustrian dan manufaktur dunia telah menghadapi revolusi berikutnya yakni revolusi industri
keempat atau revolusi digital. Era ini diwarnai oleh munculnya berbagai dan perubahan yang terjadi
dalam teknologi yang mengakibatkan dampak terhadap berbagai bidang, salah satunya adalah aspek
pemasaran. Pemasaran saat ini sudah beralih dari konsep pemasaran tradisional menjadi pemasaran
digital, dimana perdagangan atau trading sudah mencapai hitungan detik karena segala transaksinya
dilakukan secara online dengan bantuan internet. Revolusi digital turut mengubah perilaku konsumen
terhadap pemasaran. Perubahan perilaku konsumen tersebut terlihat dari cara mereka mencari,
membayar, menggunakan hingga membuang barang-barang yang dibeli setelah dikonsumsi. Kebiasaan
konsumen dalam mengkonsumsi media juga berubah drastis, dan hal ini yang mendorong para pemasar
untuk membuat strategi-stragi dan berinovasi guna menemukan saluran alternatif yang lebih efektif
untuk menarik konsumen.
Kata Kunci : Revolusi Digital, Pemasaran, Perilaku Konsumen.

Pendahuluan agraris hingga ekonomi industri yang


Revolusi industri terus mengalami menggunakan teknologi mesin untuk
perkembangan dari masa ke masa. Pada mengolah bahan mentah menjadi bahan
setiap revolusi industri tentunya memiliki siap pakai. Secara garis besar revolusi
kelebihan dan tantangan pada status sosial industri mengubah cara kerja manusia dari
ekonomi dari negara yang mengalami menggunakan tangan hingga berubah
transformasi (Morrar, 2017). Istilah menggunakan mesin.
Revolusi Industri pertama kali Revolusi industri pertama kali
diperkenalkan oleh Freidrich Engels dan ditandai dengan penggunaan mesin
Louis Auguste Blanqui pada abad ke-19. sebagai alat untuk pembuatan kapas pada
Revolusi industri itu sendiri dimaknai tahun 1760 hingga 1870. Mesin pemintal
sebagai suatu perubahan cepat di bidang kapas pertama kali diciptakan oleh James
ekonomi mulai dari kegiatan ekonomi Hargreavers pada tahun 1767. Mesin

Persatuan Wartawan Indonesia 131


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

tersebut dikembangkan dua tahun tersebarnya industrialisasi di Eropa


kemudian oleh Ricard Arkwight dan Tengah, Eropa Timur, serta wilayah Timur
selanjutnya dikembangkan oleh Samuel Jauh.
Croupton dengan mengkolaborasikan alat Dengan adanya sumber
pemintal Hargreavers dengan kerangka air ketenagalistrikan membuat banyak pabrik
menjadi sebuah mesin beUQDPD ³0XOH´ memproduksi produknya hingga larut
Mesin-tersebut semakin dikembangkan malam demi mencapai permintaan pasar
dan menjadi asal muasal terbentuknya yang semakin meningkat. Hal ini pula lah
sistem pabrik yang pertama kali didirikan yang membuat ilmu-ilmu pengetahuan
oleh Artwright pada tahun 1771. semakin berkembang dan menciptakan
Seiring berjalannya waktu, muncul teknologi yang jauh lebih canggih.
pula sebuah mesin baru yakni mesin uap Kemajuan teknologi di bidang elektronik
yang dimanfaatkan untuk menggerakan dan teknologi informasi (TI) inilah yang
mesin berat dan membuat sistem-sistem di menjadi asal muasal munculnya revolusi
pabrik menjadi berkembang. Sistem- industri ketiga sekitar tahun 1970-an,
sistem di dalam pabrik ini lah yang ditandai dengan produksi massal dapat
mendorong para ahli untuk terus dilakukan secara otomatis. Menurut
berinovasi dan menemukan jenis mesin- Raymond R. Tjandrawinata (2016), dunia
mesin baru dan melahirkan industri- sudah sangat maju akibat revolusi industri
industri besar berikutnya. Di bidang ketiga yang juga disebut sebagai revolusi
transportasi misalnya yang melahirkan digital. Pada tahap ini, dunia sudah
alat-alat transportasi pada masanya seperti memperoleh internet dengan
kereta api, kendaraan bermesin, kapal uap, interkonektivitas yang begitu cepat.
alat-alat pertanian, dan juga telegram. Ini Kini, perindustrian dan manufaktur
semua menjadi cikal-bakal terbentuknya dunia telah menghadapi revolusi
industri-industri baru. berikutnya yakni revolusi tahap keempat.
Pada tahun 1860, muncul revolusi Klaus Schwab (2017), era revolusi industri
industri kedua yang ditandai dengan keempat diwarnai oleh kecerdasan buatan
adanya perkembangan proses pembuatan (artificial intelligence), era super
baja tahun 1856. Selain itu muncul komputer, rekayasa genetika, teknologi
perkembangan dynamo sekitar tahun 1873. nano, mobil otomatis, serta munculnya
Dan yang terakhir adanya penciptaan inovasi-inovasi dan perubahan yang terjadi
mesin pembakaran pada tahun 1876. dalam kecepatan eksponensial yang akan
Perkembangan-perkembangan ini mengakibatkan dampak terhadap berbagai
menggambarkan perbedaan signifikan bidang, salah satunya adalah aspek
antara revolusi industri pertama dan juga pemasaran serta perilaku konsumennya.
revolusi industri kedua, yakni: (1) adanya Phillip Kotler menjelaskan, pemasaran saat
penggantian besi menjadi baja yang ini sudah beralih dari konsep tradisional
digunakan sebagai bahan industri pokok; yang terkenal dengan sales door to door
(2) adanya pergantian batu arang menjadi menjadi revolusi digital, dimana
minyak dan gas sebagai tenaga listrik yang perdagangan atau trading sudah mencapai
digunakan menjadi sumber pokok tenaga hitungan detik karena segala transaksinya
industri; (3) perkembangan mesin otomatis dilakukan secara online dengan bantuan
dan juga peningkatan spesialisasi buruh internet.
yang canggih; (4) penggunaan campuran Revolusi digital, yaitu perubahan
dan metal yang ringan dan hasil industri budaya komunikasi dan perilaku
kimia; (5) perubahan radikal dalam masyarakat untuk beralih ke media yang
industri komunikasi dan transportasi; (6) cepat dan memudahkan. Revolusi digital
organisasi kapitalis yang tumbuh ke terjadi sejak tahun 1980. Revolusi digital
berbagai bentuk-bentuk yang baru; dan (7) telah berhasil mengubah cara pandang

Persatuan Wartawan Indonesia 132


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

seorang dalam menjalani kehidupan. menentukan barang dan jasa apa yang
Revolusi digital atau digitalisasi telah akan dikembangkan. Termasuk keputusan
memungkinkan interaksi produk teknologi mengenai desain produk dan kemasan;
yang beraneka macam. Data yang ada di harga atau biaya-biaya yang dibutuhkan;
peranti kita bisa dipindahkan ke produk kebijakan kredit dan penerimaan uang;
teknologi lain dalam bentuk intruksi yang penggunaan perantara; kebijakan
memproduksi tindakan atau sebuah output penyimpanan dan pengiriman; kebijakan
yang lebih spesifik. Hal ini dikenal sebagai pemasangan iklan dan penjualan; dan
internet of things (IOT) atau teknologi setelah penjualan, kebijakan instalasi,
mesin ke mesin (M2M). pelayanan pelanggan, garansi, atau bahkan
mungkin kebijakan pembuangan.
Marketing Kegiatan pemasaran penting bagi
Pemasaran atau marketing berasal perusahaan, karena melalui kegiatan
dari kata pasar atau market. Pasar pemasaran perusahaan dapat menghasilkan
didefinisikan sebagai tempat dimana laba dan mampu mempertahankan
bertemunya pembeli dan penjual untuk keberlangsungan kehidupan perusahaan.
melakukan proses tukar menukar barang. Pemasaran juga merupakan bagian dari
Kotler dan Keller (2009) menjelaskan kegiatan perekonomian. Hal inilah yang
bahwa pasar adalah semua pelanggan menyebabkan kegiatan pemasaran dapat
mempunyai kebutuhan atau keinginan menciptakan nilai ekonomi. Yang nantinya
tertentu, bersedia dan mampu melibatkan nilai ekonomi tersebut akan menentukan
diri dalam suatu kondisi. harga dari sebuah produk yang akan
Menurut Kotler dan Keller (2002), ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu
pemasaran adalah satu fungsi organisasi juga, pemasaran juga dapat menafsirkan
dan seperangkat proses untuk kebutuhan-kebutuhan dan mampu
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memuaskan keinginan konsumen
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan (Wiludjeng : 2009).
mengelola hubungan pelanggan dengan Dalam pemasaran, penentuan pasar
cara yang menguntungkan organisasi dan dalam rangka penawaran suatu produk
para pemilikan sahamnya. Saat berhadapan sangatlah penting. Menurut Kotler (1997)
dengan proses pertukaran, harus ada dibutuhkan sebuah konsep yakni konsep
sejumlah besar pekerjaan dan juga Segmenting, Positioning, dan Positioning.
keterampilan. Segmenting (Segmentasi Pasar).
Pemasaran (marketing) juga dapat Pasar memiliki banya karakteristik
didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang konsumen yang berbeda dalam hal
bertujuan mencapai sasaran perusahaan, keinginan, kemampuan keuangan, lokasi
dilakukan dengan cara mengantisipasi sikap pembelian serta prakterk-praktek
kebutuhan pelanggan atau klien serta pembeliannya. Perbedaan-perbedaan
mengarahkan aliran barang dan jasa yang tersebut dapat dilakukan segmentasi pasar.
memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien Tidak ada cara tunggal dalam melakukan
dari produsen. Tujuan dari pemasaran segmentasi pasar. Manajemen dapat
secara garis besar adalah untuk melakukan pengkombinasian dari
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan beberapa variable untuk mendapatkan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut suatu cara yang paling pas dalam membuat
secara sangat baik. Hal ini berlaku dengan segmentasi pasarnya. Beberapa variable
baik jika produk tersebut merupakan utama untuk mensegmentasikan pasar
barang, jasa, atau bahkan suatu ide. adalah geografis, demografis, psikografis,
Pemasaran harus di mulai dengan dan perilaku.
kebutuhan calon pelanggan, bukan dengan Targeting (Target Pasar). Setelah
proses produksi. Pemasar harus menentukan segmentasi pasar, selanjutnya

Persatuan Wartawan Indonesia 133


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

pemasar mengevaluasi dan dilanjutkan masalah-masalah dalam mendefinisikan


dengan memutuskan beberapa segmen konsep kualitas pada intangible service.
pasar yang akan dicakup, lalu memilih Keenam, bauran pemasaran tradisional
segmen mana yang akan dilayani. Untuk melupakan arti penting orang (people),
mengevaluasinya, harus ditelaah dengan baik dari produsen, konsumen maupun
tiga faktor, yakni ukuran dan pertumbuhan pelanggan.
segmen, kemenarikan structural segmen Kelemahan-kelemahan tersebut
serta sasaran dan sumber daya yang membuat para pakar pemasaran terdorong
dimiliki perusahaan. untuk mendefinisikan ulang bauran
Positioning (Posisi). Pemasar harus pemasaran sehingga lebih aplikatif di
memutuskan posisi mana yang ingin dalam sektor jasa. Seiring berjalannya
ditempati dalam segmen tersebut. Untuk waktu bauran pemasaran semakin
menentukan posisi pasar terdapat tiga EHUNHPEDQJ GDUL ³ 3´ PHQMDGL ³ 3´ \DQJ
langkah. Diantaranya adalah dengan terdiri dari produk (product), harga (price),
mengidentifikasi keunggulan kompetitif tempat (place), promosi (promotion),
dan memilih keunggulan kompetitif. orang (people), fasilitas fisik (physical
evidence), dan proses (process) (Kotler
Pemasaran Traditional dan Armstrong: 2012). Ketujuh bauran
Menurut Philip Kotler, paradigma pemasaran tersebut dapat didefiniskan
pemasaran tradisional adalah pemasaran sebagai berikut :
hanya fokus kepada penjualan dan iklan. Product (produk). Produk adalah
Menurut Hurriyati (2005) dalam segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada
mengembangkan strategi untuk barang pasar agar menarik perhatian, akuisisi,
manufaktur, pemasar mengacu kepada penggunaan atau konsumsi yang dapat
empat elemen dasar strategiV ³ 3´ \DNQL memuaskan suatu keinginan atau
produk (product), harga (price), tempat kebutuhan. Produk juga meliputi objek-
(place), dan promosi (promotion). Istilah objek fisik, jasa, cara, orang, tempat,
tersebut disebut sebagai bauran pemasaran organisasi, ide atau bauran entitas-entitas
atau marketing mix. Bauran pemasaran ini (Kotler dan Armstrong : 2012).
tradisional ini tidak meliputi pengelolaan Price (price). Harga yaitu sejumlah
antar muka dengan pelanggan (customer uang yang ditagihkan, atas suatu produk
interface). atau jasa atau jumah dan nilai yang
Menurut Tjiptono (2005) ditukarkan para pelanggan untuk
perkembangan penerapan bauran memperoleh manfaat dan memiliki atau
SHPDVDUDQ WUDGLVLRQDO ³ 3´ dianggap menggunakan suatu produk dan jasa
terlalu sempit karena berbagai hal. (Kotler dan Armstrong : 2012).
Pertama adalah karakteristik yang Place (tempat atau saluran
intangible pada jasa diabaikan dalam distribusi). Saluran distribusi disini
kebanyakan analisis mengenai bauran didefinisikan sebagai suatu unsur yang
pemasaran. Kedua, unsur harga digunakan untuk memberitahukan dan
mengabaikan fakta bahwa banyak jasa membujuk pasar mengenai produk atau
yang diproduksi oleh sektor publik tanpa jasa yang baru pada perusahaan melalui
pembebanan harga akhir pada konsumen iklan, penjualan pribadi, promosi
akhir. Ketiga, promosi jasa yang dilakukan penjualan, maupun publikasi. Pada
personil produksi tepat pasa saat konsumsu umumnya, suatu perusahaan menggunakan
jasa diabaikan. Keempat, oversimplifikasi perantara atau bekerja sama dengan
terhadap unsur-unsur distribusi yang perusahaan lain untuk menjual barang-
relevan dengan keputusan distribusi jasa barangnya kepada konsumen. Para
strategic. Kelima, pendekatan bauran perantara ini merupakan jaringan
pemasaran juga dianggap emngabaikan pengantar nilai bagi perusahaan. Jaringan

Persatuan Wartawan Indonesia 134


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

pengantar nilai adalah jaringan yang karyawan, pelatihan karyawan, dan


terbentuk dari perusahaan, pemasok, motivasi kerja (Faustinus : 2003).
distributor, dan hingga pada akhirnya Process (proses). Proses adalah
pelanggan yang bermitra satu sama lain sebuah pendekatan organisasi untuk
untuk saling memperbaiki kinerja saluran mengubah sumber daya menjadi barang
sistem (Kotler dan Armstrong : 2008). dan jasa. Tujuan dari bauran pemasaran
Promotion (promosi. Promosi juga proses ini adalah untuk menemukan suatu
disebut bauran komunikasi pemasaran cara memproduksi barang dan jasa yang
meliputi periklanan, promosi penjualan, memenuhi perysratan pelanggan dan
hubungan masyarakat, penjualan personal, spesifikasi produk yang berada dalam
dan sarana pemasaran langsung yang batasan biaya dan manajerial lain. Proses
digunakan perusahaan unuk yang dipilih akan mempunyai dampak
mengkomunikasikan nilai pelanggan jangka panjang pada efisiensi dan
secara persuasif dan membangun produksi, begitu juga pada fleksibilitas
hubungan pelanggan. Kotler dan biaya dan kualitas barang yang diproduksi.
Armstrong (2012) mendefinisikan kelima Oleh karena itu, banyak strategi
bauran komunikasi pemsaran tersebut perusahaan ditentukan saat keputusan
sebagai berikut : (1) Periklanan proses ini (Jay Hezer, 2006).
(advertising). Periklanan merupakan Physical Evidence (lingkungan
semua bentuk terbayar presentasi fisik). Physical evidence merupakan
nonpribadi dan promosi ide, barang, atau lingkungan dimana suatu perusahaan
jasa dengan pronsor tertentu; (2) Promosi memberikan layananya dan lokasi dimana
penjualan (sales promotion). Promosi perusahaan dapat berinteraksi dengan
penjualan adalan insentif jangka pendek konsumen, serta berbagi komponen yang
yang berguna untuk mendorong pembelian tampak atau tangible dalam menunjang
atau penjualan produk atau jasa; (3) kinerja dan kelancara pelayanan (Zeithaml,
Hubungan masyarakat (public relation). Bitner, dan Gremler : 2006)
Hubungan masyarakat adalah membangun
hubungan yang baik dengan berbagai Pemasaran Digital
kalangan untuk mendapatkan publisitas Revolusi digital mempengaruhi
yang diinginkan, membangun citra pemasaran tradisional mengalami
perusahaan yang baik, dan menangani atau perubahan menjadi pemasaran digital.
menanggapi rumor, berita, dan kejadian Seperti yang dijelaskan oleh Kotler (2017)
yang tidak menyenangkan; (4) Penjualan bahwa saat ini kita pemasaran sudah
personal (personal selling). Penjualan berpindah dari pemasaran tradisional ke
personal adalah presentasi pribadi oleh pemasaran digital. Menurut Chaffey
wiraniaga perusahaan yang bertujuan (2002), pemasaran digital adalah
untuk menghasilkan penjualan dan penerapan teknologi digital yang
membangun hubungan pelanggan; (5) membentuk saluran online ke pasar.
Pemasaran langsung (direct marketing). Teknologi digital tersebut mencakup
Pemasaran langsung merupakan hubungan website, e-mail, database, digital TV dan
langsung pemasar dengan konsumen melalui berbagai inovasi terbaru lainnya
individual yang ditargetkan secara cermat termasuk di dalamnya blog, fee, podcast,
untuk memperoleh respons segera dan dam media sosial. Yang mana teknologi
membangun hubungan pelanggan yang tersebut memberikan kontribusi terhadap
langgeng. kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk
People (orang). Bauran pemasaran mendapatkan keuntungan dan
ini berhubungan dengan perencanaan mempertahankan konsumen, melalui usaha
sumber daya, spesifikasi pekerjaan, mengenali pentingnya teknologi digital
deskripsi pekerjaan, rekrutmen, seleksi dan mengembangkan pendekatan yang

Persatuan Wartawan Indonesia 135


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

terencana untuk meningkatkan kesadaran sangat focus ke kelompok masyarakat


konsumen, dan kemudian menyampaikan yang sangat kecil (niche) atas dasar
pesan lewat kegiatan komunikasi dan informasi profil yang didapatkan dari
layanan berbasis online yang terintegrasi situs-situs jejaring social; (8) E-mail
dan terfokus untuk memenuhi kebutuhan pemasaran (e-mail marketing). Surat
pelanggan yang spesifik. elektronik atau e-mail merupakan salah
Di dalam pemasaran digital, satu alat penting bagi kegiatan pemasaran
terdapat dimensi-dimensi dari sisi promosi digital, yang dikirimkan dengan tujuan
yang merupakan bagian dari bauran untuk menjaga hubungan antara konsumen
pemasaran, yaitu: (1) Website. Website yang sudah ada maupun calon konsumen
adalah penghubung dengan dunia digital yang bersedi menerima informasi lewat e-
secara keseluruhan yang merupakan salah mail; (9) Manajemen hubungan konsumen
satu bagian yang paling penting dalam (customer relationship management).
keseluruhan strategi pemasaran digital. Menjaga konsumen yang sudah ada dan
Dimana kegiatan online akan terarah membangun kerjasama yang saling
langsung ke calon konsumen; (2) Optimasi menguntungkan dengan mereka adalah
Mesin Pencari (SEO). SEO yang salah satu elemen penting dari pemasaran
merupakan kepanjangan dari search digital.
engine online ini adalah salah satu bagian Bagi pemasaran, revolusi digital
yang paling penting dari website. Dimana dapat menciptakan sejumlah peluang
SEO ini berupa suatu proses pengaturan dalam masa-masa yang penuh tantangan
konten dari website agar mudah ditemukan tal terduga. Perusahaan mendapatkan
oleh pengguna internet yang sedang keuntungan dari banyaknya teknologi baru
mencari konten yang relevan dengan yang yang muncul. Terdapat banyak saluran
ada di website dan juga menyajikan konten yang lebih murah dan lebih baru dalam
agar dapat dengan mudah ditemukan oleh menjangkau konsumen. Tren yang muncul
mesin-mesin pencari; (3) Periklanan bisa dicontohkoan seperti adanya
berbasis klik pencarian berbayar (PPC penghimpunan data yang sangat besar atau
Advertising). Periklanan PPC (pay oer big data dan artificial intelligence
click) memungkinkan pemasar membeli (kecerdasan buatan). Yang dapat membuat
halaman hasil pencarian internet pemasar lebih mudah melakukan
berdasarkan kata kunci dan kalimat yang penyesuaian secara lebih baik, berdasarkan
dipilih; (4) Pemasar afiliasi dan kemitraan pola perilaku konsumen. Teknologi telah
strategis (affiliate marketing and strategic menyebabkan hubungan antara produsen
partnership). Kegiatan bermitra dengan dan konsumen dari yang semula vertical
organisasi atau perusahaan lain dan hingga berubah menjadi horizontal.
website-website untuk mencapai Konsumen tidak lagi dapat diberlakukan
keuntungan bersama dari sebuah sebagai objek pasif, tetapi mereka harus
kerjasama untuk mempromosikan produk dilubatkan dan diikutsertakan secara aktif
atau layanan; (5) Hubungan masyarakat oleh perusahaan atau produsen.
online (online PR). Menggunakan saluran
komunikasi online seperti press release, Perilaku Konsumen
sindikasi artikel (RSS), dan blog untuk Menurut J. Paul Peter dan Jerry C.
menciptakan persepsi positif atas merek Oslo, Perilaku konsumen adalah sebuah
dan/atau untuk menempatkan organisasi interaksi dinamis antara pengaruh dan
atau perusahaan sebagai pihak yang kognisi, perilaku dan kejadian di sekitar
berwenang di bidang tertentu; (6) Jejaring kita dimana manusia melakukan aspek
sosial (social network). Sebuah peluang pertukaran dalam hidup mereka.
pemasaran yang saat ini belum bisa Sedangkan menurut James F. Engel,
menawarkan sistem periklanan dengan perilaku konsumen didefinisikan sebagai

Persatuan Wartawan Indonesia 136


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

tindakan yang langsung terlibat dalam metode pembayaran (Kotller dan Keller :
mendapatkan, mengkonsumsi, dan 2012). Dalam menjalankan strategi
menghabiskan produk dan jasa termasuk pemasarannya, tidak selamanya strategi
proses keputusan yang mendahului dan tersebut dapat diterima baik oleh
menyusul tindakan ini. konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2012), Beberapa hal yang dapat
faktor utama yang mempengaruhi mempengaruhi kondisi tersebut adalah: (1)
konsumen dalam perilaku pembelian Harga. Kenaikan harga pada suatu merek
dibagi kedalam empat faktor yakni atau produk yang ditawarkan oleh pemasar
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. dapat menyebabkan konsumen berpindah
Faktor tersebut dijadikan sebagai dasar mencari produk pengganti atau alternative
penentu seorang konsumen melakukan tanpa suatu perubahan sikap. Faktor lain
pembelian. seperti promosi dengan menawarkan harga
Faktor budaya. Faktor budaya khusus atau penawaran yang jauh lebih
memiliki pengaruh luas dan mendalam baik daripada merek competitor juga
terhadap perilaku konsumen. Karena mengabkibatkan konsumen akan membeli
budaya adalah penentu keinginan dan produk yang kurang disukai; (2)
perilaku yang paling mendasar. Jika Ketersediaan Produk. Kurangnya atau
makhluk yang paling rendah perilakunya tidak tersedianya suatu produk di pasar
sebagian besar diatur oleh naluri, maka juga dapat mempengaruhi konsumen untuk
perilaku manusia sebagian besar muncul membeli produk merek yang mereka
dari pembelajaran. Faktor budaya tersebut kurang sukai tanda adanya perubahan
terdiri atas budaya, subbudaya, dan kelas sikap; (3) Perubahan Kondisi Pasar.
sosial. Hadirnya produk atau merek baru di
Faktor social. Faktor sosial masyarakat akan menyebabkan konsumen
mempengaruhi perilaku konsumen seperti merubah rencana pembeliannya.
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan Saat ini, teknologi tidak hanya
status sosial konsumen. Faktor sosial sekedar merevolusi cara pelaku industri
terdiri atas kelompok, referensi, keluarga, menjalankan bisnis termasuk pemasaran,
peran, dan status. tetapi juga turut mengubah pola konsumen
Faktor pribadi. Keputusan dalam memproses pengambilan
pembelian dipengaruhi oleh karakteristik keputusannya. Seperti di era
pribadi konsumen itu sendiri. Dimana prakonektivitas (era sebelum
karakteristik tersebut meliputi jenis keterhubungan) misalnya, dimana
kelamin, usia, pekerjaan, gaya hidup, perjalanan konsumen dalam membeli
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep suatu produk baik barang, jasa maupun
diri konsumen. layanan cenderung lebih sederhana dan
Faktor psikologis. Faktor pribadi singkat. Hal tersebut digambarkan sebagai
juga mempengaruhi konsumen dalam SURVHV ³ $´ yaitu Aware (Kesadaran),
proses pemilihan produknya yang terbagi Attitude (Sikap), Act (Tindakan), Act
atas empat faktor psikologis yaitu faktor Again 7LQGDNDQ /DJL 3URVHV ³ $´
motivasi, persepsi, pengetahuan, dan tersebut bersifat pribadi. Dimana proses
kepercayaan. pengambilan keputusan oleh konsumen
Terdapat beberapa unsur yang tersebut hanya bisa dipengaruhi oleh titik
menjadi poin penting yang menjadi sentuh perusahaan. Seperti iklan TV pada
perhatian dan pertimbangan konsumen fase aware, petugas penjualan pada fase
dalam mengambil keputusan untuk act, atau pusat layanan pada fase act again.
melakukan pembelian, yakni pilihan Maka dari itu perjalanan konsumen
produk, pilihan merek, pilihan penyalur, tampak berada dalam kendali perusahaan.
waktu pembelian, jumlah pembelian, dan

Persatuan Wartawan Indonesia 137


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

Kini, perubahan yang dibawa oleh Seiring dengan berkembangnya


dunia yang terhubung dan dimotori teknologi informasi, lingkungan
teknologi menuntut kita untuk pemasaran pun turut berubah dan membuat
mendefinisikan ukang jalur konsumen. sebuah realitas yang baru. Yakni disaat
Jalur konsumen saat ini sudah berubah dari dimana konsumen tidak lagi pasif, lebih
³ $´ PHQMDGL ³ $´: Aware (Kesadaran), skeptis, lebih kritis dalam menerima
Appeal (Daya Tarik), Ask (Permintaan), informasi dan brand value suatu produk
Act (Tindakan), dan Advocate (Dukungan). (Christodoulies : 2009). Teknologi
Di era revolusi digital ini, dalam proses informasi modern juga memiliki dampak
pengambilan keputusan pembeliannya, yang kuat pada model perilaku konsumen
konsumen cenderung mencari informasi dalam pemasaran digital. Dalam kondisi
terlebih dahulu. Momen inilah dimana ekonomi global yang modern ini terdapat
ketika kegiaan pemasaran terjadim disaat permasalahan mengenai apa yang terjadi
informasi berperan dan ketika konsumen dalam kesadaran konsumen mulai dari
membuat pilihan yang mempengaruhi menerima pemaparan penawaran produk
kesuksesan dan kegagalan hamper semua yang ditawarkan oleh pemasar hingga
merek di seluruh dunia. Berangkat dari proses pengambilan keputusan akhir.
momen tersebut, Google menyebutnya Menurut David Rogers, seorang
sebagai zero moment of truth atau ZMOT. Professor Columbia Business School,
Zero moment of truth adalah satu momen terdapat lima kata kunci yang dapat
ketika konsumen mengampil gawai menggambarkan karakteristik perilaku
mereka seperti laptop, ponsel, atau peranti konsumen di era pemasaran digital,
nirkabel lainnya dan mulai mempelajari diantaranya adalah: (1) Access. Konsumen
sebuah produk atau layanan yang mereka di era digital memiliki kebiasaan untuk
pertimbangkan untuk dicoba atau dibeli selalu mencari infromasi dan berinteraksi
(Lecinski,2011) secara lebih mudah dan fleksibel
Menurut Kotler dan Armstrong dimanapun dan kapanpun sesuai dengan
(2012), pemanfaatan layanan pembelian kebutuhan mereka. Segala suatu hal yang
melalui internet, selain menghadirkan membuat mereka menyulitkan bagi
banyak keuntungan bagi para pemasarnya, mereka akan ditinggalkan. Hal ini dipicu
namun juga dapat menghadirkan banyak oleh hadirnya layanan berbasis teknologi
keuntungan pula bagi konsumen online. digital seperti Gojek, Grab, dan Uber; (2)
Keuntungan bagi konsumen tersebut Engage. Konsumen di era digital ingin
antara lain adalah memberikan terlibat dalam percakapan yang berarti
kenyamanan. Dimana konsumen tidak dengan penjual atau pemasar produk yang
perlu bergelut dengan lalu lintas, tidak ditawarkan. Konsumen tidak ingin
perlu mencari tempat parker, dan berjalan diposisikan semata-mata sebagai pembeli
dari toko ke toko. Konsumen juga dapat pasif yang dibombardir dengan berbagai
membandingkan beberapa brand penawaran produk barang dan jasa. Itulah
sekaligus, memeriksa harganya dan sebabnya para perusahaan-perusahaan
memesan produknya kapanpun yang sukses di era digital selalu berinovasi
dimanapun. Konsumen online terasa untuk menciptakan konten yang relevan
mudah dan konsumen tersebutpun akan dengan minat pera konsumennya; (3)
menemui sedikit perdebatan pada saat Customize. Konsumen era digital selalu
terjadi proses pembelian. Pembelian secara mengharapkan penjual atau pemasar
online ini juga menawarkan beberapa produk barang dan jasa hanya menawarkan
keunggulan tambahan. Jasa online produknya yang relevan dengan minat dan
komersial dan internet memberi konsumen kebutuhannya saja. Karena, jika diberikan
akses ke informasi pembandingan yang terlalu banyak pilihan produk yang tidak
melimpah. sesuai dengan kebutuhan atau keinginan

Persatuan Wartawan Indonesia 138


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

konsumen juga akan mempertimbangkan kepuasannya. Selain itu peluang untuk


kembali atau membatalkan keputusan mendapatkan pilihan alternatif juga
pembeliannya serta akan memberikan semakin banyak. Lalu terjadi juga
kesan negatif terhadap produk yang pengurangan interaksi yang terjadi antara
ditawarkannya tersebut. Itulah sebabnya konsumen dengan pemasar.
beberapa perusahaan retail seperti Zalora, Penelitian yang dilakukan oleh D.
dan Berrybenka memiliki perhitungan Begalli terhadap perilaku konsumen
algoritma yang memastikan bahwa produk menggunakan model 7C. Penelitian
yang ditawarkan, hanyalah produk-produk tersebut mengamati karakteristik situs web
yang sesuai dan relevan dengan minat dalam mempengaruhi pengambilan
konsumennya; (4) Connect. Konsumen era keputusan konsumen. Model 7C tersebut
digital memiliki keinginan untuk selalu terdiri dari tujuh parameter, diantaranya
dapat terhubung satu sama lain. Konsumen adalah isi; pilihan; konteks; kenyamanan;
era digital ini selalu ingin mengetahui atas kemudahan; ndukungan klien; dan
apa yang dipikirkan oleh konsumen lain komunikasi.
serta apa yang mereka ingin kan dengan Selanjutnya juga ada sebuah model
tujuan agar pemikirannya diketahui oleh yang menggambarkan pengaruh
konsumen lain, termasuk perusahaan atau komunikasi yang ditemukan oleh De
pemasar produk barang dan jasa. Oleh Valck. Di dalam model ini
karena itu, kini para perusahaan membuat menggambarkan pengaruh dari sosial dan
gelombang platform interaktif online yang jaringan informasi dalam proses
beraneka ragam, yang bertujuan untuk pengambilan keputusan konsumen dalam
menciptakan dialog dua arah dan melakukan pembelian produk. Model
multiarah. Hal ini yang memotivasi tersebut juga menjelaskan adanya
berbagai perusahaan memiliki akun media masyarakat virual yang berfungsi sebagai
sosial untuk dapat secara aktif menjalin kelompok referensi yang memiliki
interaksi dengan konsumennya. Baik untuk perilaku konsumen yang berbeda dengan
memberikan informasi maupun menerima masyarakat tradisional serta proses
berbagai keluhan atas produknya; (5) komunikasi memiliki dampak yang
Collaborate. Konsumen era digital penting pada perilaku konsumen.
memiliki kebiasaan dan sangat gemar Lalu ada pula model segitiga dalam
untuk berkolaborasi dan bekerjasama pengambilan keputusan konsumen online
dengan konsumen yang lain untuk yang ditemukan oleh T. Stenger. Di dalam
mencapai tujuan yang berguna untuk model ini menjelaskan adanya tiga poin
mereka. Perilaku konsumen ini yang saling berikaitan, diantaranya adalah
dimanfaatkan oleh aplikasi kecerdasan pembeli, penjual, dan legislator. Legislator
buatan dibidang navigasi Waze yang menjadi perantara antara penjual dan
memiliki informasi yang up-to-date atau pembeli untuk berperan sebagai pendorong
real time mengenai situasi jalan yang transaksi pembelian. Disini, konsumen
sedang terjadi saat itu juga. Waze tercipta melihat pembelian melihat resiko dalam
atas kontribusi pengguna jalan dengan pemilihan suatu barang. Maka dari itu
mengirimkan posisi mereka dan mereka saling mencari informasi dan
melaporkan kejadian-kejadian yang rekomendasi dari berbagai sumber.
mereka temui di jalan. Berangkat dari situlah muncul model-
Akses luas untuk mendapatkan model yang menggambarkan pola perilau
informasi mengenai suatu produk konsumen yang lain yang dikembangkan
disebabkan karena jaringan informasi oleh parah ahli untuk memberikan
global saat ini memberi konsumen lebih informasi mengenai perilaku konsumen.
banyak peluang dalam memaksimalkan
kegunaan, serta meningkatkan tingkat Kesimpulan

Persatuan Wartawan Indonesia 139


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

Revolusi digital turut mengubah Managerial Approach. McGraw-Hill


perilaku konsumen terhadap pemasaran. : New York.
Perubahan perilaku konsumen tersebut De Valck K. 2005. Virtual Communities of
terlihat dari cara mereka mencari, Consumption: Networks of
membayar, menggunakan hingga Consumer Knowledge and
membuang barang-barang yang dibeli Companionship: A Thesis Submitted
setelah dikonsumsi. Kebiasaan konsumen for the Degree of Doctor of
dalam mengkonsumsi media juga berubah Philosophy. Erasmus Research
drastis, dan hal ini yang mendorong para Institute of Management.
pemasar untuk membuat strategi-stragi dan Firmanzah. 2016. Revolusi Industri 4.0
berinovasi guna menemukan saluran dan Transisi Ekonomi. [online].
alternatif yang lebih efektif untuk menarik (https://economy.okezone.com/read/
konsumen. 2016/03/28/320/1347146/revolusi-
Dalam menghadapi era pemasaran industri-4-0-dan-transisi-ekonomi
digital, saat ini konsumen jauh lebih cerdas diakses 4 April 2018)
dan cenderung lebih banyak menuntut Godin, Seth. 2007. Meatball Sundae: Is
keinginannya dibandingkan pada saat era Your Marketing Out of Sync? Do
pemasaran tradisional. Hal ini disebabkan You Zoom: New York.
oleh perkembangan teknologi informasi Halim, Cipta. 2010. Tip Praktis Promosi
yang meningkat pesat yang selalu Online untuk Berbagai Event.
menyediakan informasi melimpah bagi Jakarta: Elex Media Komputindo.
mereka. Saking melimpahnya, terkadang Heckman, James J. & Robb, Richard Jr.
konsumen memiliki lebih banyak (1985). Alternative methods for
pengetahuan dibandingkan para pemasar. evaluating the impact of
Hal inilah yang membuat konsumen tidak interventions: An overview. Journal
terlalu mempercayai penuh pesan yang of Econometrics, Elsevier, 30(1):
disampaikan pemasar dalam memasarkan 239-267.
produknya. Kartajaya, Hermawan. 2017. Citizen 4.0 :
Menjejakkan Prinsip-Prinsip
Daftar Pustaka Pemasaran Humanis di Era Digital.
Adhaghassani, Fakhriyan S. 2016. Strategi Kompas Gramedia : Jakarta
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Kaufman & Panni. 2017. Socio-economic
7P (Product, Price, Place, Perspectives on Consumer
Promotion, People, Physical Engagement and Buying Behaviour.
Evidence), di Cherryka Bakery. IGI Global : USA.
Universitas Negeri Yogyakarta, Kotler, Kartajaya & Huan. (2017).
Fakultas Teknik : Yogyakarta. Marketing for Competitiveness: Asia
yang Mendunia pada Era Konsumen
Apriliya, Shinta. 2013. Analisis Strategi Digital. Yogyakarta: Penerbit
Online Marketing dan Pengaruhnya Bentang.
terhadap Purchase Intentions McFadden D. L., Balch M., WuS. (1974).
Konsumen Produk Clear & Clear. Essays on economic behavior under
Jurnal Ilmu & Riset Manajemen. uncertainty. North Holland
2(9). Publishing co : Amsterdam.
Begalli D. 2009. Wine and web marketing Nopiana, Tian. (2011). Sejarah Revolusi
strategies: The case study of Italian Industri. [online].
speciality wineries. British Food (webbuy.pbworks.com/f/Sejarah-
Journal, 111: 598-619. Revolusi-Industri.doc, diakses 2
Cannon, Percault, & McCarthy. (2008). April 2018)
Basic Marketing, A Global-

Persatuan Wartawan Indonesia 140


Jurnal Pewarta Indonesia
Vol 1, No 2 (2019)

Nugroho, Indrawan. (2017). Ini Dia Ristek. (2009). Sains & Teknologi 2 :
Karakter Pelanggan Era Digital. Berbagai Ide Untuk Menjawab
Kubik Leadership. [Online]. Tantangan & Kebutuhan. Jakarta:
(https://www.kubik.co.id/ini-dia- Kompas Gramedia.
karakter-pelanggan-era-digital/, 4 Saputri, Marheni E. 2016. Pengaruh
April 2018) Perilaku Konsumen Terhadap
Prayoga, Mahesa R. (2017). Analisis pembelian Online Produk Fashion
Perilaku dan Bauran Pemasaran pada Zalora Indonesia. Jurnal
Jasa Makanan Cepat Saji Menu Sosioteknologi.15(2).
Utama Ayam Bakar (Studi Kasus Shkurupskaya & Litovchenko. 2016. The
Kantin di Kampus Universitas development of Marketing
Lampung). Universitas Lampung, Communication Under The Influence
Fakultas Pertanian: Bandar of The Industry 4.0. Scientific
Lampung. Proceedings IInternational Scientific
Rangkuti, Freddy. (2002). Measuring &RQIHUHQFH ³,QGXVWU\ ´
Customer Satisfaction: Gaining Tjandrawinata, Raymond R. 2016. Industri
Customer Relationship Strategy. 4.0: Revolusi Industri Abad Ini dan
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Pengaruhnya pada Bidang
Remondes, Jorge & Teresa Piñero, Maria Kesehatan dan Bioteknologi.
& Barbosa, Belem. (2017). Working Paper from Dexa Medica
Marketing and Digital Business. Group.
International Journal of Marketing, Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran &
Communication and New Media. Perilaku Konsumen. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

Persatuan Wartawan Indonesia 141

Anda mungkin juga menyukai