DOI: http://dx.doi.org/10.25008/jpi.v1i2.16
Subimitted: 19 August 2019, Revised: 13 October 2019, Published: 04 November 2019
Abstract - As time went by, the industrial revolution continued to develop. Today, the world's
manufacturing have faced another revolution that is the fourth industrial revolution or the digital
revolution. This era is colored by the emergence of various and the changes that occur in technology
that result in impact on various fields, one of which is the marketing aspect. Marketing is now shifting
from the traditional marketing concept to digital marketing, where trading or trading has reached
seconds because all transactions are done online with the help of the internet. The digital revolution
helped change consumer behavior towards marketing. Changes in consumer behavior is evident from
the way they seek, pay, use to dispose of goods purchased after consumption. Consumer habits in
consuming media are also changing drastically, and this is what drives marketers to strategize and
innovate in order to find more effective alternative channels to attract consumers.
Keywords: Digital Revolution, Marketing, Consumer Behaviour.
Abstrak - Seiring berjalannya waktu, revolusi industri terus mengalami perkembangan. Kini,
perindustrian dan manufaktur dunia telah menghadapi revolusi berikutnya yakni revolusi industri
keempat atau revolusi digital. Era ini diwarnai oleh munculnya berbagai dan perubahan yang terjadi
dalam teknologi yang mengakibatkan dampak terhadap berbagai bidang, salah satunya adalah aspek
pemasaran. Pemasaran saat ini sudah beralih dari konsep pemasaran tradisional menjadi pemasaran
digital, dimana perdagangan atau trading sudah mencapai hitungan detik karena segala transaksinya
dilakukan secara online dengan bantuan internet. Revolusi digital turut mengubah perilaku konsumen
terhadap pemasaran. Perubahan perilaku konsumen tersebut terlihat dari cara mereka mencari,
membayar, menggunakan hingga membuang barang-barang yang dibeli setelah dikonsumsi. Kebiasaan
konsumen dalam mengkonsumsi media juga berubah drastis, dan hal ini yang mendorong para pemasar
untuk membuat strategi-stragi dan berinovasi guna menemukan saluran alternatif yang lebih efektif
untuk menarik konsumen.
Kata Kunci : Revolusi Digital, Pemasaran, Perilaku Konsumen.
seorang dalam menjalani kehidupan. menentukan barang dan jasa apa yang
Revolusi digital atau digitalisasi telah akan dikembangkan. Termasuk keputusan
memungkinkan interaksi produk teknologi mengenai desain produk dan kemasan;
yang beraneka macam. Data yang ada di harga atau biaya-biaya yang dibutuhkan;
peranti kita bisa dipindahkan ke produk kebijakan kredit dan penerimaan uang;
teknologi lain dalam bentuk intruksi yang penggunaan perantara; kebijakan
memproduksi tindakan atau sebuah output penyimpanan dan pengiriman; kebijakan
yang lebih spesifik. Hal ini dikenal sebagai pemasangan iklan dan penjualan; dan
internet of things (IOT) atau teknologi setelah penjualan, kebijakan instalasi,
mesin ke mesin (M2M). pelayanan pelanggan, garansi, atau bahkan
mungkin kebijakan pembuangan.
Marketing Kegiatan pemasaran penting bagi
Pemasaran atau marketing berasal perusahaan, karena melalui kegiatan
dari kata pasar atau market. Pasar pemasaran perusahaan dapat menghasilkan
didefinisikan sebagai tempat dimana laba dan mampu mempertahankan
bertemunya pembeli dan penjual untuk keberlangsungan kehidupan perusahaan.
melakukan proses tukar menukar barang. Pemasaran juga merupakan bagian dari
Kotler dan Keller (2009) menjelaskan kegiatan perekonomian. Hal inilah yang
bahwa pasar adalah semua pelanggan menyebabkan kegiatan pemasaran dapat
mempunyai kebutuhan atau keinginan menciptakan nilai ekonomi. Yang nantinya
tertentu, bersedia dan mampu melibatkan nilai ekonomi tersebut akan menentukan
diri dalam suatu kondisi. harga dari sebuah produk yang akan
Menurut Kotler dan Keller (2002), ditawarkan oleh perusahaan. Selain itu
pemasaran adalah satu fungsi organisasi juga, pemasaran juga dapat menafsirkan
dan seperangkat proses untuk kebutuhan-kebutuhan dan mampu
menciptakan, mengkomunikasikan, dan memuaskan keinginan konsumen
menyerahkan nilai kepada pelanggan dan (Wiludjeng : 2009).
mengelola hubungan pelanggan dengan Dalam pemasaran, penentuan pasar
cara yang menguntungkan organisasi dan dalam rangka penawaran suatu produk
para pemilikan sahamnya. Saat berhadapan sangatlah penting. Menurut Kotler (1997)
dengan proses pertukaran, harus ada dibutuhkan sebuah konsep yakni konsep
sejumlah besar pekerjaan dan juga Segmenting, Positioning, dan Positioning.
keterampilan. Segmenting (Segmentasi Pasar).
Pemasaran (marketing) juga dapat Pasar memiliki banya karakteristik
didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang konsumen yang berbeda dalam hal
bertujuan mencapai sasaran perusahaan, keinginan, kemampuan keuangan, lokasi
dilakukan dengan cara mengantisipasi sikap pembelian serta prakterk-praktek
kebutuhan pelanggan atau klien serta pembeliannya. Perbedaan-perbedaan
mengarahkan aliran barang dan jasa yang tersebut dapat dilakukan segmentasi pasar.
memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien Tidak ada cara tunggal dalam melakukan
dari produsen. Tujuan dari pemasaran segmentasi pasar. Manajemen dapat
secara garis besar adalah untuk melakukan pengkombinasian dari
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan beberapa variable untuk mendapatkan
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut suatu cara yang paling pas dalam membuat
secara sangat baik. Hal ini berlaku dengan segmentasi pasarnya. Beberapa variable
baik jika produk tersebut merupakan utama untuk mensegmentasikan pasar
barang, jasa, atau bahkan suatu ide. adalah geografis, demografis, psikografis,
Pemasaran harus di mulai dengan dan perilaku.
kebutuhan calon pelanggan, bukan dengan Targeting (Target Pasar). Setelah
proses produksi. Pemasar harus menentukan segmentasi pasar, selanjutnya
tindakan yang langsung terlibat dalam metode pembayaran (Kotller dan Keller :
mendapatkan, mengkonsumsi, dan 2012). Dalam menjalankan strategi
menghabiskan produk dan jasa termasuk pemasarannya, tidak selamanya strategi
proses keputusan yang mendahului dan tersebut dapat diterima baik oleh
menyusul tindakan ini. konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2012), Beberapa hal yang dapat
faktor utama yang mempengaruhi mempengaruhi kondisi tersebut adalah: (1)
konsumen dalam perilaku pembelian Harga. Kenaikan harga pada suatu merek
dibagi kedalam empat faktor yakni atau produk yang ditawarkan oleh pemasar
budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. dapat menyebabkan konsumen berpindah
Faktor tersebut dijadikan sebagai dasar mencari produk pengganti atau alternative
penentu seorang konsumen melakukan tanpa suatu perubahan sikap. Faktor lain
pembelian. seperti promosi dengan menawarkan harga
Faktor budaya. Faktor budaya khusus atau penawaran yang jauh lebih
memiliki pengaruh luas dan mendalam baik daripada merek competitor juga
terhadap perilaku konsumen. Karena mengabkibatkan konsumen akan membeli
budaya adalah penentu keinginan dan produk yang kurang disukai; (2)
perilaku yang paling mendasar. Jika Ketersediaan Produk. Kurangnya atau
makhluk yang paling rendah perilakunya tidak tersedianya suatu produk di pasar
sebagian besar diatur oleh naluri, maka juga dapat mempengaruhi konsumen untuk
perilaku manusia sebagian besar muncul membeli produk merek yang mereka
dari pembelajaran. Faktor budaya tersebut kurang sukai tanda adanya perubahan
terdiri atas budaya, subbudaya, dan kelas sikap; (3) Perubahan Kondisi Pasar.
sosial. Hadirnya produk atau merek baru di
Faktor social. Faktor sosial masyarakat akan menyebabkan konsumen
mempengaruhi perilaku konsumen seperti merubah rencana pembeliannya.
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan Saat ini, teknologi tidak hanya
status sosial konsumen. Faktor sosial sekedar merevolusi cara pelaku industri
terdiri atas kelompok, referensi, keluarga, menjalankan bisnis termasuk pemasaran,
peran, dan status. tetapi juga turut mengubah pola konsumen
Faktor pribadi. Keputusan dalam memproses pengambilan
pembelian dipengaruhi oleh karakteristik keputusannya. Seperti di era
pribadi konsumen itu sendiri. Dimana prakonektivitas (era sebelum
karakteristik tersebut meliputi jenis keterhubungan) misalnya, dimana
kelamin, usia, pekerjaan, gaya hidup, perjalanan konsumen dalam membeli
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep suatu produk baik barang, jasa maupun
diri konsumen. layanan cenderung lebih sederhana dan
Faktor psikologis. Faktor pribadi singkat. Hal tersebut digambarkan sebagai
juga mempengaruhi konsumen dalam proses “4A” yaitu Aware (Kesadaran),
proses pemilihan produknya yang terbagi Attitude (Sikap), Act (Tindakan), Act
atas empat faktor psikologis yaitu faktor Again (Tindakan Lagi). Proses “4A”
motivasi, persepsi, pengetahuan, dan tersebut bersifat pribadi. Dimana proses
kepercayaan. pengambilan keputusan oleh konsumen
Terdapat beberapa unsur yang tersebut hanya bisa dipengaruhi oleh titik
menjadi poin penting yang menjadi sentuh perusahaan. Seperti iklan TV pada
perhatian dan pertimbangan konsumen fase aware, petugas penjualan pada fase
dalam mengambil keputusan untuk act, atau pusat layanan pada fase act again.
melakukan pembelian, yakni pilihan Maka dari itu perjalanan konsumen
produk, pilihan merek, pilihan penyalur, tampak berada dalam kendali perusahaan.
waktu pembelian, jumlah pembelian, dan
RANGKUMAN
Pada awal perkembangannya, revolusi industri dengan adanya penemuan-penemuan alat
untuk menciptakan efektivitas kerja dari yang awalnya menggunakan tangan hingga
menggunakan mesin. Hal tersebut terus diperbarui hingga mengalami perubahan pada bahan
pokok, bahan bakar dan perkembangan alat-alatnya. Selain adanya revolusi industri juga
terdapat revolusi digital yang dimana memicu terbentuknya interaksi teknologi yang biasa
disebut dengan digitalisasi. Hal ini berdampak pada segala aspek tak terkecuali pemasaran,
baik tradisional atau digital bahkan juga berpengaruh pada perilaku konsumen. Pada perilaku
konsumen dipengaruhi adanya faktor budaya, ekonomi, pribadi dan psikologis sebagai dasar
seseorang dalam melakukan aktivitas pembelian. Selain itu juga terdapat beberapa unsur yang
menjadi poin penting yang menjadi perhatian dan pertimbangan konsumen dalam mengambil
keputusan untuk melakukan pembelian, yakni pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,
waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran. Perubahan sikap dalam
memilih produk dipengaruhi harga, ketersediaan stock produk, dan perubahan kondisi pasar.
Di era revolusi digital ini, dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya memiliki
berbagai macam model pemikiran. Berangkat dari situlah muncul model-model yang
menggambarkan pola perilau konsumen yang lain yang dikembangkan oleh parah ahli untuk
memberikan informasi mengenai perilaku konsumen.
KELEBIHAN
- Pada jurnal, data atau tulisan yang disajikan berdasar kepada penjelasan dari berbagai
pakar. Data yang variatif dapat memberikan pengetahuan yang beragam pula, baik sebagai
wawasan ataupun sebagai pembanding.
- Pada jurnal, dijelaskan secara jelas seperti apa yang dijelaskan oleh pakarnya. Baik
bagaimana bentuk modelnya dan juga penjelasan mengenai model tersebut. Hal tersebut
akan memudahkan pembaca dalam memahami informasi yang variatif.
- Pada jurnal, bahasa yang digunakan dalam jurnal merupakan Bahasa yang baku sehingga
mudah dimengerti segala kalangan. Penggunaan Bahasa-bahasa ilmiah akan menyulitkan
beberapa golongan dalam memahami jurnal, namun pada jurnal diatas bahasa yang
ringan.
- Sumber dicantumkan secara jelas, baik pada kutipan seorang pakar dan juga tercantum
pada daftar Pustaka.
- Model penentuan keputusan konsumen dijelaskan secara rinci secara satu per satu
menurut para ahli.
KEKURANGAN
- Pada jurnal, data disajikan dalam bentuk penjelasan tanpa contoh nyata atau contoh
perilaku sebagai perumpamaan. Penggambaran contoh pada jurnal akan lebih
memudahkan tersampaikannya pesan atau informasi terhadap pembaca.
- Pada jurnal, perilaku konsumen yang dijelaskan hanya sebatas dalam hal pengambilan
keputusan, baik mencari, memilih atau membayar. Seharusnya perilaku konsumen pada
saat setelah penggunaan produk juga dijelaskan yang dimana hal tersebut juga dapat
dipengaruhi oleh adanya revolusi digital.
- Pada jurnal, terdapat beberapa permasalahan yang disebabkan oleh pengaruh digitalisasi
namun tidak disertai dengan solusi untuk menyelesaikannya. Bagi pembaca akan lebih
baik jika mereka dihadapkan dengan suatu permasalahan namun sudah terdapat solusi
untuk menghadapi permasalahan tersebut.
- Pada jurnal, banyak ditemukan typo atau salah pengetikan, sehingga membutuhkan
beberapa detik untuk memahami apa kata yang sebenarnya ingin ditulis.
- Pada jurnal, data yang disajikan hanya dalam bentuk kualitatif yang dimana sebenarnya
data kuantitatif juga akan dapat memperjelas informasi yang akan disampaikan. Seperti
jumlah presentase konsumen yang mengalami dampak dari digitalisasi dalam hal perilaku
konsumen atau masih banyak lagi.
Pada jurnal dijelaskan mengenai pengaruh digitalisasi terhadap perilaku konsumen yang
dimana hal tersebut sudah terjadi pada masa sekarang. Jurnal tersebut juga dapat memberikan
pemahaman mengenai perilaku konsumen yang beragam akibat dari adanya digitalisasi. Model
-model yang ditampilkan juga beragam berdasarkan penjelasan para ahli yang disampaikan
dalam bentuk yang cukup lengkap sehingga memberikan ketertarikan lebih untuk membaca dan
memahaminya. Dengan membaca jurnal tersebut, saya sendiri sebagai mahasiswa mendapatkan
wawasan tambahan khususnya dalam hal pemasaran serta perilaku konsumen yang beraneka
ragam.