Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ULFA TRI UTAMI

NIM : 042569004

1)

A. Era industrialisasi

Bermula dari akumulasi informasi, khususnya yang berkaitan dengan teknologi, yang diperoleh
sejak akhir era pertanian seperti sistem navigasi, cara pembuatan kapal yang lebih besar dan
penemuan alat cetak - mencetak. Informasi - informasi tersebut menjadi bekal bagi masyarakat
Eropa untuk melakukan inisiatif dan inovasi lebih jauh. Berbekal kapal yang lebih besar dan
dilengkapi sistem navigasi yang lebih canggih, beberapa pelaut Eropa berani berlayar lebih jauh
dari tanah asal. Mereka melakukannya bukan sekedar menaklukkan lautan luas yang belum
pernah dilayari tetapi untuk menemukan dunia baru. Dari situlah mereka menemukan sumber
daya baru dan mengangkatnya ke negara asal. Dengan armada yang lebih besar pada pelayaran
berikutnya, mereka mulai mengusai sumber daya tersebut untuk selanjutnya menjadi barang
komoditi yang diperdagangkan. Konsekuensi logisnya adalah mulai muncul jiwa
entrepreneurship dan ekonomi uang, dan sekaligus menurunnya aktivitas pertanian. Bersamaan
dengan itu reformasi di bidang keagamaan terutama agama Kristen Protestan berdampak
perbagai revolusi lanjutan: Ekonomi, sosial dan ideologi. Akibatnya revolusi di bidang pertanian
secara bertahap beralih ke industrialisasi

Era Informasi
Gelombang ketiga dari peradaban manusia sering disebut sebagai era informasi. Secara umum
beberapa karakteristik penting dari era informasi adalah sebagai berikut:
 Teknologi - teknologi baru
 Industri ruang angkasa
 Industri kelautan
 Industri genetik
 De - masifikasi media
 Sistem masyarakat yang baru.
 Sistem keluarga
 Standarisasi yang berkembang pada era industri dianggap tidak cocok
pada era informasi

Dan Perbedaan karakteristik perubahan pada era industri dan era


informasi dari aspek:
 Pemasaran
Era industri : Poduct centric
Era informasi : Consumer centric
 Teknologi
Era industri : Elekro mekanikal
Era informasi : Digital / genetic
 Informasi
Era industri : Massa
Era informasi : Interaktif
 Komoditas
Era industri : Modal
Era informasi : Data
 Produksi
Era industri : Massa / pertukaran
Era informasi : Prosumptive
 Distribusi
Era industri : Massa
Era informasi : Spesialisasi

B. Antara tahun 1770 - 1845 kontribusi industri tekstil terhadap pendapatan nasional Inggris
meningkat lebih dari lima kali lipat. Dengan teknologi baru ini pula, produksi tekstil yang semula
dilakukan di rumah - rumah para pekerja sekarang terkonsentrasi pada pabrik - pabrik yang
sengaja dibangun untuk kegiatan produksi. Meski tidak setinggi indsutri besi baja pada tahun
1760, Inggris memproduksi batu bara sebanyak 5 juta ton dan meningkat 9 kali lipat pada tahun
1845. Pada fase kedua era industrialisasi dimulai pada pertengahan abad 19. Pada fase ini
ekspansi besar - besaran terjadi pada industri tekstil, besi baja dan batu bara sehingga revolusi
industri mulai menyebar sampai ke daratan Eropa lainnya dan bahkan Amerika Serikat. Fase
ketiga industrialisasi dimulai pada abad 20 dan berakhir pada perang dunia kedua. Fase ini
ditandai dengan kemajuan dibidang tekonolgi energi. Pada awal abad 20 mulai ditemukan mesin
yang bisa menciptakan energi pembakaran dari dalam dan mesin - mesin yang bisa mentransmisi
listrik yang bisa diproduksi dalam jumlah besar dan dengan harga yang murah sehingga secara
komersial menguntungkan

2) Tekanan lingkungan penyebab organisasi berubah dari faktor persaingan yang tinggi
(hypercompetition), khususnya karena kondisi pada era globaliasi dan perkembangan teknologi
informasi: Globalisasi dan tekonologi informasi adalah dua terminologi yang sejak tahun 1990 -
an menjadi bahan pembicaraan sehari - hari para pelaku bisnis dan akademis. Globalisasi
misalnya disatu sisi dianggap membuka peluang bisnis bagi pelaku bisnis yang sebelumnya
hanya bermain pada pasar lokal. Banyak pengrajin tradisional yang sekarang bisa menjual
produknya di pasar global setelah mampu berinteraksi dengan mitra bisnis di luar negeri. Mereka
dengan bangga mengatakan bahwa pasar luar negeri masih terbuka lebar. Namun disisi lain
globalisasi juga menjadi ancaman bagi pelaku bisnis yang memiliki energi terbatas. Pedagang
retail dan pasar tradisional dewasa ini mulai tersisih, misalnya gara - gara Carrefour yang
notabenenya adalah perusahaan global merangsek sampai kemana - mana. Demikian juga dengan
alasan uang tidak memiliki kewarganegaraan yang bisa dengan mudah bergerak dari satu negara
ke negara yang lain, tak pelak industri perbankan juga larut dalam globalisasi. Pengaruh
teknologi informasi terhadap kegiatan bisnis di Indonesia kurang lebih juga sama seperti
pengaruh globalisasi. Brick and mortar business untuk sebutan tradisional sekarang sudah mulai
beralih ke click dan mortar business untuk menyebut bisnis melalui internet. Sekarang
perusahaan penerbitan misalnya mulai mendapat pesaing baru e-book, akibatnya masyarkat lebih
suka membaca berita melalui internet ketimbang harus berlangganan media cetak. Globalisai dan
kemajuan teknologi informasi menjadikan peta bisnis berubah dan perubahannya mengarah pada
tingkat persaingan yang begitu tajam. Oleh karena itu perusahaan yang tidak siap dengan
perubahan tersebut pasti akan tersisih

3) Lewin membuat model 3 tahap perubahan yaitu:

 Unfreezing
Pada tahap unfreezing pola perilaku pada kondisi yang sekarang berlangsung (status quo)
diguncang, sehingga orang merasa kurang nyaman sebagai upaya awal untuk mengelola
resistensi terhadap perubahan. Proses perubahan lebih ditujukan untuk mengatasi
terjadinya resistensi terhadap perubahan yang secara keseluruhan dilakukan dengan
mebuka kelemahan dari sistem yang sedang digunakan.
 Movement / change
Pada tahap movement atau change, meliputi proses perubahan sesungguhnya dimana
organisasi akan bergerak dari kondisi sekarang ke kondisi yang diharapkan. Model Lewin
lebih menekankan perubahan sebagai proses transisi dan bukan aktivitas
 Refreezing
Pada tahap refreezing dilakukan stabilisasi dan institusionalisasi perubahan dengan cara
membangun sistem yang memungkinkan pola perilaku yang baru relatif aman atau tidak
mudah goyah terhadap perubahan - perubahan lebih lanjut jika perubahan tersebut
memang dianggap perlu. Beberapa kegiatan atau intervensi yang termasuk pada tahap ini
misalnya desain ulang sistem rekrutmen karyawan

Anda mungkin juga menyukai