Anda di halaman 1dari 83

1

 Dr. Ir. H. Abdul Rauf, M.Si


 Dosen FPIK UMI Makassar (1993-Sekarang)
 Pendidikan : S1 FPIK-UMI ; S2 & S3 PSPL-IPB
 Jurusan : Ilmu Kelautan
 Bid.Keahlian : Pengelolaan SD Pesisir, Laut dan Pulau-Pulau Kecil
 HP/WA : +6281311150337
 Email : abdul.rauf@umi.ac.id
 Kepala Laboratorium Fishing Gears UMI (1994-1998)
 Kepala Laboratorium Kapal T.Ziyad UMI (1995-1998)
 Ketua Program Studi S2 - MPTK PPs-UMI (2008-2018)
 Kepala Laboratorium Remote Sensing FPIK UMI (2018-2021)
 Ketua Lembaga Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya-
LP2S-UMI (2021-Sekarang)
 KONSULTAN : Bidang Pengelolaan SD Pesisir, Laut dan Pulau-
Pulau Kecil (2000 – sekarang) 2
INDIKATOR CAPAIAN
PEMBELAJARAN
 Berkomunikasi Efektif dalam
pembelajaran

 Terampil menggunakan
keterampilan dasar mengajar

3
5
6
• Komunikasi
adalah
keseluruhan
proses
memahami
pikiran orang
lain (Dennis
Murphy).

• Komunikasi secara teknis merupakan proses


penyampaian pesan/memori (Harwood)

• Komunikasi adalah segala bentuk interaksi dengan


orang lain baik berupa percakapan biasa, membujuk,
mengajar maupun negosiasi.
7
8
9
KOMUNIKASI VERBAL DAN NON VERBAL

Komunikasi verbal adalah penyampaian


makna dengan menggunakan kata-kata
(lisan dan tulisan)
Komunikasi nonverbal semua isyarat yang
tidak menggunakan kata-kata. Seperti :
menggunakan sandi-sandi, isyarat,
gambar atau warna.
Dalam komunikasi sehari-hari
35% berupa komunikasi verbal dan
65% berupa komunikasi nonverbal

10
11
12
PAU-PPAI-UT 13
• Daya tarik, menimbulkan
 KOMUNIKATOR kepercayaan,keterampilan
 PESAN • Menarik dan sesuai
 KOMUNIKAN Kebutuhan
 SISTEM • Penuh perhatian dan
PENYAMPAIAN memerlukan pesan
• Media dan metode
14
PAU-PPAI-UT 15
16
17
BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN
KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN

1) Jelas dan ringkas (Penggunaan contoh untuk


membuat penjelasan lebih mudah dipahami).
2) Mengulang bagian yg penting. Penerima
pesan mengetahui “apa,siapa, mengapa,
kapan, dimana, bagaimana.
3) Ringkas dengan menggunakan kata-kata yang
mengekspresikan ide secara sederhana.

18
Lima komponen penting dalam komunikasi

 Pengirim pesan (sender)


 Pesan yang dikirimkan (message)
 Bagaimana pesan tersebut dikirimkan
(delivery channel atau media)
 Penerima pesan (receiver)
 Umpan balik (feedback)

+ empat keterampilan dasar dalam komunikasi :


(1) membaca, (2) menulis, (3) mendengar dan
(4) berbicara.

19
Hukum Komunikasi “REACH”

 Respect (sikap menghargai)


 Empathy (kemampuan mendengar)
 Audible (dapat didengarkan atau
dimengerti dengan baik)
 Clarity ( jelas)
 Humble (rendah hati)

20
SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF

1) Pemahaman Thdp Potensi Diri (Cara Bicara, Tubuh)


2) Pemahaman Thdp Orang Yang Diajak Komunikasi
3) Pemahaman Waktu Komunikasi
4) Penguasaan Pesan
5) Penguasaan Tempat
6) Penciptaan Suasana
7) Penguatan Dengan Isyarat

21
Komunikasi Akan Efektif
Apabila :

 Menggunakan bahasa yang dipahami orang


yang diajak bicara
 Isi sesuai dengan dunia orang yang diajak
bicara
 Menggunakan gaya bicara yang sesuai
dengan situasi
 Diciptakan iklim/ suasana yang
menunjang/mendukung pembicaraan

22
Cara Menciptakan Iklim/ Suasana

 Tatapan mata disebar ke semua sudut ruangan


 Gaya/ irama bicara (intonasi; turun naik, keras-pelan)
 Mimik muka digunakan sebagai penguatan kata
 Isyarat-isyarat tubuh digunakan untuk penguatan
maksud

23
TEKNIK BERKOMUNIKASI YG EFEKTIF

 Mendengar dengan aktif


 Trampil dalam berbicara
 Gaya bicara
 Penampilan yang menarik; Pakaian,
Pandangan Mata, raut muka, sikap
badan, suara, tulisan, senyum, jabatan
tangan, ingat nama, tulus.

24
Bagaimana Komunikasi yang baik
dalam Pembelajaran…

• Berkomunikasi dengan semua bhs tubuh


pancaindra
• Tidak berbelit -belit
• Cara mnyampaikan pesan berpindah
pindah tempat
• Ada kesamaan bahasa
• Menggunakan media komunikasi
• Terbuka ,Cair
• Dapat mencapai kesimpulan/keputusan
• Intonasi yg jelas dan baik

25
Apa dan bagaimana komunikasi yang baik

• Bisa diterima dan dimengerti


• Memberi informasi yg baik
• Ada respon / umpan balik
• Yakin pesan tersampaikan
• Terciptanya suasana yg kondusif dalam kelas
• Komunikasi dilakukan secara interaktif antara
dosen dan mahasiswa

26
Apa dan bagaimana komunikasi yang baik

• Bisa disimpulkan
• Suasana santai dan serius
• Komunikasi dua arah sesuai dengn tujuan
• Pesan yang disampaikan jelas arah dan
tujuannya
• Pesan dapat diterima dengan baik dan
direspon dengan baik
• Membangkitan motivasi dan perhatian

27
Apa dan bagaimana komunikasi yang baik

• Komunikator memahami kondisi dari


komunikan
• Komunikasi menggunakan media yg sesuai
• Kontak mata dan empati
• Gunakan body language
• Keterbukaan
• Baik secara formal dan informal

28
HAMBATAN KOMUNIKASI
1. Hambatan Teknis (Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan
yang memberikan dampak pencegahan terhadap kelancaran
pengiriman dan penerimaan pesan. Seperti keterbatasan fasilitas
dan peralatan komunikasi),
2. Hambatan Semantik (Semantik adalah pengertian, yang
diungkapkan lewat bahasa. Suatu pesan yang kurang jelas, akan
tetap menjadi tidak jelas bagaimanapun baiknya transmisi. Seorang
komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
karakteristik komunikannya)
3. Hambatan Manusiawi (Hambatan yang muncul dr masalah pribadi
yg dihadapi, baik komunikator maupun komunikan.Hambatan ini
mencakup baik yang berasal dari perbedaan individual manusia,
seperti perbedaan persepsi, umur, keadaan emosi, maupun yang
ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau lingkungan,
seperti iklim kerja serta tata nilai yang dianut).

29
Apa Hambatan Komunikasi

 Klas besar
 Persepsi yang tidak sama
 Perhatian mahasiswa tidak fokus
 Audience tidak mengerti apa yg
dikomunikasikan
 Media
 Noise (suara gaduh)
 Tidak menarik
 Tidak respon
 Hambatan fisik
 Budaya, bahasa, latar belakang
30
Apa Hambatan dalam Komuniksai
Pembelajaran

 Tidak memperhatikan
 Tidak menguasai materi pembelajaran
 Suara tdk jelas
 Tidak menguasai sikon peserta
 Kurang persiapan
 Tidak ada interaksi
 Bhs tidak dipahami, kesalahan
pengartian pesan, kesalahan media

31
FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
KELANCARAN/HAMBATAN BERKOMUNIKASI

 Pengetahuan
 Pengalaman
 Intelegensi
 Kepribadian
 Budaya
 Biologis; kelainan
mulut, gagap, cadel

32
CIRI-CIRI KOMUNIKASI TIDAK EFEKTIF

 Bertele-tele
 Malu-malu
 Marah-marah
 Maksud yg disampaikan tdk jelas
 Tersembunyi maksud pesan
 Non verbal
 Satu arah
 Tidak responsive
 Tidak nyambung
 Tidak terbuka
33
• Nada suara
• Volume suara
• Kecepatan suara
• Kejelasan pengucapan kata-kata
• Pemilihan kata
• Bahasa dan logat

34
• Kontak Mata
Memandang setiap peserta
Pindahkan pandangan
Arahkan pandangan ketika peserta berbicara
• Ekspresi Wajah
Santai
Ekspresi Positif
Tersenyum
• Gerakan Tangan
Wajar
Menggaris bawahi pesan
Tidak terkesan negatif
• Gerak Tubuh dan Posisi
Mudah terlihat
luwes 35
PAU-PPAI-UT 36
KETERAMPILAN BERBICARA

1. Percaya diri
2. Berbicara dengan jelas dan perlahan
3. Bicara dengan wajar
4. Atur irama dan tekanan, hindari monoton
5. Menarik nafas dalam-dalam
6. Hindari mengatakan “eh, anu, apa itu....”
7. Siapkan air minum
HAL YANG MENARIK
DALAM BERKOMUNIKASI

1. Pakaian 5. Suara
2. Pandangan mata 6. Senyum
3. Raut muka 7. Berjabat tangan
8. Tunjukkan daya tarik
4. Sikap badan
yang tulus
39
o Salah satu peran dosen adalah mendorong mahasiswa untuk
berpikir kritis, kreatif dan memiliki kemampuan memecahkan
atau menemukan solusi masalah.

Apabila Anda menghadapi 30 orang mahasiswa di dalam kelas,


kemudian hampir seluruhnya diam, dan tidak antusias ketika
Anda membahas satu topik. Tindakan apa yang sebaiknya Anda
lakukan agar peran Anda sebagai dosen terwujud...?

o Menyediakan dan memberikan beragam pengalaman belajar


yang sesuai dengan tuntutan kompetensi adalah salah satu
upaya dosen agar mahasiswa aktif.

Bagaimana cara Anda menerapkannya di dalam pembelajaran


agar mhs aktif ?
40
41
Keterampilan Dasar Mengajar

Mengajar dapat diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh


pengajar dengan materi, metode, serta media pembelajaran yang
bertujuan untuk mengubah perilaku peserta didik, mencakup dimensi
pengetahuan (kognitif), sikp/nilai/perilaku (afektif) maupun
keterampilan (psikomotorik).

Keterampilan dasar mengajar adalah kecakapan atau kemampuan


pengajar dalam menjelaskan konsep terkait dengan materi
pembelajaran.

Dengan demikian seorang pengajar harus mempunyai persiapan


mengajar, antara lain harus menguasai bahan pembelajaran mampu
memilih strategi, metode dan media, penguasaan kelas yang baik,
serta menentukan system penilaian yang tepat.

42
Keterampilan Dasar Mengajar

Keterampilan dasar mengajar (basic teaching skills)


adalah kemampuan atau keterampilan khusus yang harus
dimiliki oleh pengajar (dosen) agar dapat melaksanakan
tugas mengajarnya secara efektif, efisien dan professional.

Dalam pembelajaran ada dua kemampuan pokok yang


harus dikuasai oleh seorang tenaga pengajar, yaitu;
1. Menguasai materi atau bahan ajar yang akan diajarkan
(what to teach)
2. Menguasai metode atau cara untuk membelajarkannya
(how to teach)

43
MEMASUKI ABAD XXI

Tantangan Pendidikan Abad XXI


Kita telah memasuki abad XXI yang dicirikan oleh pesatnya
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat
berpengaruh terhadap perubahan-perubahan secara
fundamental dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Sumber daya manusia (SDM) yang hidup di abad XXI ini mau
atau tidak mau, suka atau tidak suka, harus sanggup
menghadapi dan bergelut dengan perubahan-perubahan
tersebut agar tetap dapat “hidup” di abad yang penuh dengan
tantangan global tersebut.

Untuk dapat “hidup” di abad XXI setiap SDM harus memiliki


berbagai kemampuan atau kompetensi sebagaimana
diharapkan oleh abad itu. Kompetensi-kompetensi itulah yang
menjadi karakteristik SDM abad XXI.
Badan Standar Nasional Pendidikan (2010) mengutip berbagai
kompetensi dan/atau keahlian yang harus dikuasai dan menjadi ciri
atau karakteristik SDM abad XXI sebagaimana telah didefinisikan
oleh berbagai negara di dunia yang terangkum dalam “Century
Partnership Learning Framework” sebagai berikut:
3.

4.

5.

6.
Selain keahlian dan karakter tersebut, dibutuhkan pula
kemampuan seorang individu untuk menghadapi
permasalahanpermasalahan sosial yang nyata berada di
hadapan mereka pada abad XXI, sebagaimana dikemukakan
oleh Banks (Tilaar, 1999) terutama terkait dengan:

1. Global awareness – kemampuan dalam melihat tren dan


tanda-tanda jaman terutama dalam kaitannya dengan akibat
yang ditimbulkan oleh globalisasi;
2. Financial, economic, business and entrepreneurial
literacy- keahlian dalam mengelola berbagai sumber daya
untuk meningkatkan kemandirian berusaha;
3. Civic literacy – kemampuan dalam menjalankan peran
sebagai warga negara dalam situasi dan konteks yang
beragam; dan
4. Environmental awareness – kemauan dan keperdulian
untuk menjaga kelestarian alam lingkungan sekitar.
Model Pendidikan Abad XXI
Model pendidikan untuk menghasilkan SDM yang baik di Abad XXI
mengalami transformasi, ditandai oleh beberapa hal antara lain:
1) adanya pemanfaatan teknologi pendidikan,
2) peran strategis guru dan dosen,
3) Metode belajar mengajar yang kreatif,
4) Materi ajar yang kontekstual, dan
5) struktur kurikulum mandiri berbasis individu
(BSNP, 2010
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu dosen
mengkaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata
siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam proses mengajar, hal terpenting adalah pencapaian pada tujuan yaitu
agar siswa mampu memahami sesuatu berdasarkan pengalaman belajarnya.

Pemahaman adalah suatu cara yang sistematis dalam mengartikan,


menafsirkan, menerjemahkan atau menyatakan sesuatu dengan caranya
sendiri setelah sesuatu itu diketahui dan diingat
Dalam proses pendidikan di abad XXI guru atau dosen tidak lagi
merupakan satu-satunya sumber belajar bagi siswa atau
mahasiswa. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi
memungkinkan mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dari
berbagai sumber. Dengan ditemukan dan dikembangkannya
internet, semua data, informasi, maupun bahan-bahan yang
dibutuhkan untuk belajar dapat ditemukan secara digital dan mandiri
dengan biaya yang sangat murah dan dalam waktu yang sangat
cepat melalui internet tersebut. Bahkan seorang siswa maupun
mahasiswa dapat
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
memungkinkan para siswa dan mahasiswa dapat memperoleh,
menemukan, atau membangun pengetahuannya sendiri
tersebut melalui berbagai sumber tersebut, maka peran guru
dan dosen dalam proses pembelajaran pun menjadi berubah.
Guru dan dosen lebih berperan dan berfungsi sebagai
fasilitator, sebagai pelatih (“coach”), dan pendamping para
siswa atau mahasiswa yang sedang mengalami proses
pembelajaran. Bahkan secara ekstrim, tidak dapat disangkal

Model pendidikan abad XXI juga ditandai dengan adanya


penggunaan strategi atau metode belajar dan pembelajaran
yang kreatif. Mengacu pada teori bahwa setiap individu
mahasiswa merupakan pribadi yang unik dan memiliki talenta,
minat, dan motivasi serta gaya belajar (learning style) yang
berbeda satu sama lain, maka penggunaan atau penerapan
strategi pembelajaran yang berbeda dan bervariasi untuk
membantu proses belajar mereka
Berbagai pendekatan dan model pembelajaran inovatif yang
menggambarkan adanya proses belajar dan pembelajaran yang
berpusat pada mahasiswa (students centered learning) dapat
diterapkan seperti: Problem Based Learning, Inquiry Learning, dan
sebagainya. Di samping itu, harus pula ditekankan model
pembelajaran berbasis kerjasama antar individu tersebut untuk
meningkatkan kompetensi interpersonal dan kehidupan sosialnya,
seperti yang diajarkan dalam konsep: Cooperative Learning,
Collaborative Learning, Meaningful Learning, dan lain sebagainya.
Pergeseran Paradigma Pembelajaran Abad XXI

Mengacu pada deskripsi tentang model pendidikan pada abad XXI,


BSNP (2010) telah mendeskripsikan dengan jelas pentingnya
pergeseran paradigma pembelajaran pada abad XXI. Pergeseran-
pergeseran ini berkaitan dengan tata cara penyelenggaraan
kegiatan pendidikan dan pembelajaran di dalam kelas atau
lingkungan sekitar lembaga pendidikan tempat peserta didik
menimba ilmu. Pendidikan saat ini hendaknya berubah tatacara
penyelenggaraannya sesuai dengan pergeseran-pergeseran
tersebut.
Pergeseran-pergeseran paradigma pembelajaran
abad XXI berikut:

1. Dari berpusat pada dosen menuju berpusat pada mahasiswa


2. Dari satu arah menuju interaktif.
3. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring
4. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki
5. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata
6. Dari pribadi menuju pembelajaran berbasis tim
7. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan
8. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke sehala penjuru
9. Dari alat tunggal menuju alat multimedia
10. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif
11. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan
12. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak
13. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak
14. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan
15. Dari pemikiran faktual menuju kritis
16. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan
Menyusun skenario pembelajaran

Bertanya

Memberi penguatan
Mengadakan variasi

Menjelaskan Keterampilan
Utuh &
Membuka & Menutup Pelajaran
Terintegrasi
Membimbing diskusi

Menggunakan media dan alat


Mengelola kelas
Melakukan penilaian
56
 Pahami hakikat, prinsip, dan
komponen setiap keterampilan
 Latihan dalam bentuk pembelajaran
mikro
 Praktek mengajar

57
MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN

Keterampilan Menyusun Skenario Pembelajaran adalah


keterampilan dalam menyusun tahap/langkah-langkah
kegiatan pembelajaran (Pendahuluan, Penyajian (Inti),
serta Penutup dan Tindak Lanjut),

Uraian kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan,


memilih media dan alat yang akan digunakan pengajar
maupun peserta didik, serta menentukan estimasi waktu,
dalam rangka memfasilitasi peserta didik agar
mendapatkan kemudahan dalam proses belajarnya.

58
MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN

Penyusunan skenario pembelajaran bertujuan untuk:

a. Memberikan pedoman tentang tahap/langkah-langkah


urutan kegiatan pembelajaran;
b. Memberikan panduan tentang uraian kegiatan-kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan baik oleh pengajar
maupun peserta didik;
c. Memberikan panduan tentang strategi, teknik, metode,
media dan alat yang akan digunakan selama proses
pembelajaran berlangsung;
d. Memberikan panduan tentang estimasi penggunaan waktu
pada setiap kegiatan pembelajaran.

59
MENYUSUN SKENARIO PEMBELAJARAN

Penyusunan skenario pembelajaran terdiri dari bbrp komponen:

a) Menetapkan tahap/langkah-langkah urutan kegiatan pembelajaran;


b) Menetapkan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
baik oleh pengajar maupun peserta didik;
c) Memilih metode dan strategi yang tepat;
d) Membuat rencana proses pembelajaran;
e) Mengelola kelas agar kelas dinamis, aktif interaktif, dan partisipatif.
Ditambah dengan “Pembelajaran Aktif, Kolaboratif, Inovatif, Kreatif,
Efektif, Menyenangkan” (PAKIKEM)
f) Mengorganisasi kelas secara klasikal, individu, maupun kelompok;
g) Menetapkan estimasi penggunaan waktu pada setiap kegiatan
pembelajaran;
h) Memberi konsultasi kepada peserta didik (peran pengajar
sebagaifasilitator).

60
Bertanya adalah:
Ucapan verbal yang meminta respon
mahasiswa.

Tujuan bertanya:
1. Memperoleh pengetahuan
2. Meningkatkan kemampuan berpikir.
 mengungkapkan pertanyaan
dengan jelas & singkat
 memberi acuan
 memusatkan perhatian
 menyebarkan pertanyaan
 memindahkan giliran
 memberikan waktu berpikir
 memberikan tuntunan
KETERAMPILAN BERTANYA
TINGKAT LANJUT

1. Pengubahan tingkat kognitif pertanyaan


2. Pengaturan urutan pertanyaan
3. Penggunaan pertanyaan pelacak
4. Peningkatan terjadinya interaksi.

63
Terdapat 12 alasan mengapa pendidik mengajukan
pertanyaan:

1. Menimbulkan keingintahuan
2. Memfokuskan perhatian
3. Mengembangkan belajar aktif
4. Merangsang peserta didik
5. Menstruktur tugas
6. Membantu merenungkan sesuatu
7. Mengembangkan keterampilan berpikir
8. Membantu refleksi kelompok
9. Merangsang diskusi
10. Memperlihatkan perhatian pada peserta didik
KETERAMPILAN
MEMBERI PENGUATAN

JENIS SYARAT

VERBAL NON VERBAL Hangat dan


Antusias
Bermakna
Gerak mendekati Respon Positif
Mimik Jelas Sasaran
Sentuhan Segera
Kegiatan Bervariasi
Token
KETERAMPILAN VARIASI

Keterampilan variasi adalah Suatu


keterampilan mengajar yang harus dikuasai
Dosen dengan tujuan untuk menghilangkan
kebosanan mahasiswa dan kejenuhan
mahasiswa dalam menerima bahan pengajaran
yang diberikan dosen serta untuk mengacu dan
mengingat perhatian mahasiswa sehingga
mahaiswa dapat aktif dan terpartisipasi dalam
belajarnya.
66
• Menarik perhatian mahasiswa terhadap materi pembelajaran
yang tengah dibicarakan
• Menjaga keberlangsungan proses pembelajaran baik secara
fisik maupun mental
• Membangkitkan motivasi belajar selama proses pembelajaran
• Mengatasi situasi dan mengurangi kejenuhan dalam proses
pembelajaran
• Memberikan kemungkinan layanan pembelajaran individual
• Melibatkan mahasiswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
proses pembelajaran
• Terbentuk sikap positif bagi mahasiswa terdahap dosen
• Melayani keinginan dan pola belajar para mahasiswa yang
berbeda-beda

67
KETERAMPILAN
MENGADAKAN VARIASI

VARIASI VARIASI VARIASI


GAYA MENGAJAR MEDIA & BAHAN POLA INTERAKSI &
KEGIATAN

Suara Visual
Memusatkan Audio Klasikal
perhatian Taktil Kelompok
Kesenyapan Perorangan
Kontak pandang Diskusi, Latihan,
Variasi gerakan Demonstrasi
badan
Mengubah
posisi
KETERAMPILAN MENJELASKAN

TUJUAN

 Membimbing mahasiswa memahami konsep


 Membimbing mahasiswa bernalar
 Melibatkan mahasiswa untuk berpikir
 Mendapatkan balikan tentang pemahaman
mahasiswa
 Membantu mahasiswa menghayati proses
penalaran
69
KETERAMPILAN MENJELASKAN

KOMPONEN

Perencanaan Penyajian
Pokok-pokok materi Kejelasan
Karakteristik Contoh dan ilustrasi
mahasiswa Penekanan
Balikan

70
KETERAMPILAN MENJELASKAN

PRINSIP PENGGUNAAN

Penjelasan diberikan di awal,


tengah, akhir pelajaran
Relevan dengan tujuan
Materi harus bermakna
Sesuai dengan karakteristik
mahasiswa
71
KETERAMPILAN
MEMBUKA & MENUTUP

TUJUAN KOMPONEN

1. memotivasi MEMBUKA MENUTUP


2. menjelaskan batas  menarik  meninjau
tugas perhatian kembali
3. menjelaskan  menimbulkan  mengevaluasi
hubungan materi motivasi penguasaan
4. mengetahui tingkat  memberi  memberikan
pemahaman acuan tindak lanjut
 membuat  Memberi
kaitan motivasi
KETERAMPILAN MEMBIMBING
DISKUSI KELOMPOK KECIL

KOMPONEN

 memusatkan perhatian
 memperjelas masalah
 menganalisis pandangan mahasiswa
 meningkatkan urunan mahasiswa
 menyebarkan kesempatan berpartisipasi
 menutup diskusi

73
Keterampilan Menggunakan Media
dan Alat Pembelajaran

Media dan alat pembelajaran yang diperlukan dalam proses


pembelajaran agar peserta didik cepat dan mudah menangkap
materi pembelajaran. Media pembelajaran itu merupakan
wahana penyalur pesan atau informasi belajar. Batasan
tersebut terungkap

Penggunaan media dan alat pembelajaran bertujuan untuk:


1. Mengkonkretkan konsep-konsep yang bersifat abstrak,
sehingga dapat mengurangi verbalisme. Misal dengan
menggunakan gambar, skema, grafik, model, dsb;
2. Membangkitkan motivasi, sehingga dapat memperbesar
perhatian individual siswa untuk seluruh anggota kelompok
belajar sebab jalannya pelajaran tidak membosankan dan
tidak monoton;

74
Keterampilan Menggunakan Media
dan Alat Pembelajaran

3. Memfungsikan seluruh indera mahasiswa, sehingga


kelemahandalam salah satu indera (misal: mata atau
telinga) dapat diimbangi dengan kekuatan indera lainnya;
4. Mendekatkan dunia teori/konsep dengan realita yang sukar
diperoleh dengan cara-cara lain selain menggunakan media
pembelajaran.
5. Meningkatkan kemungkinan terjadinya interaksi
langsungantara mahasiswa dengan lingkungannya.
Misalnya dengan menggunakan rekaman, eksperimen,
karyawisata, dsb.
6. Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat
diulang maupun disimpan menurut kebutuhan. Misalnya
berupa rekaman, film, slide, gambar, foto, modul, dsb.
omponen

75
KETERAMPILAN
MENGELOLA KELAS

TUJUAN
Mendorong mahasiswa
PENGERTIAN untuk bertanggung
Keterampilan dalam jawab
menciptakan kondisi Menyadari kebutuhan
kelas yang optimal mahasiswa
Memberikan respon
perilaku mahasiswa
KOMPONEN KETERAMPILAN
MENGELOLA KELAS

PENCIPTAAN DAN
PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN
KONDISI BELAJAR
KONDISI BELAJAR

 Menunjukkan sikap tanggap  Modifikasi tingkah laku


 Membagi perhatian secara  Pengelolaan/Proses
visual dan verbal kelompok
 Memusatkan perhatian  Menemukan dan
kelompok mengatasi tingkah laku
 Petunjuk yang jelas yang menimbulkan
 Menegur masalah
 Penguatan
KETERAMPILAN
MENGELOLA KELAS
PRINSIP HAL YANG PERLU
PENGGUNAAN DIHINDARI

 Campur tangan
 Hangat dan antusias
berlebihan
 Menantang mahasiswa
 Kesenyapan
berpikir
kegiatan/pembicaraan
 Adanya variasi
karena ketidaksiapan
 Keluwesan
guru/dosen
 Penekanan hal-hal
 Ketidaktepatan
positif
memulai dan
 Penanaman disiplin diri
mengakhiri pelajaran
sendiri
 Penyimpangan
 Bertele-tele
 Pengulangan tak perlu
KOMPONEN KETERAMPILAN MENGAJAR
KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

MENGADAKAN PENDEKATAN
MENGORGANISASIKAN
SECARA PRIBADI
(2)
(1)

 hangat dan peka  orientasi umum


 mendengar dengan simpatik  variasi kegiatan
 respon positif  kelompok yang
 hubungan saling tepat
mempercayai  koordinasi kegiatan
 kesiapan membantu  membagi perhatian
 menerima perasaan siswa  mengakhiri kegiatan
 mengendalikan situasi
KOMPONEN KETERAMPILAN MENGAJAR
KELOMPOK KECIL DAN PERORANGAN

MEMBIMBING DAN MERENCANAKAN DAN


MEMUDAHKAN BELAJAR MELAKSANAKAN KBM
(3) (4)

 memberi penguatan  tujuan


 supervisi proses awal  kegiatan
 supervisi proses lanjut  penasehat
 supervisi pemaduan  membantu siswa
menilai kemajuan
sendiri
Keterampilan Melakukan Penilaian

Penilaian merupakan usaha sistematis yang dilakukan untuk


menentukan kualifikasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran dan capaian hasil belajar peserta didik setelah
menjalani proses pembelajaran.

Penilaian memiliki tujuan pokok untuk menilai hasil kegiatan


pembelajaran yang dicapai peserta didik.

Di samping itu penilaian juga bertujuan untuk:


a) Meningkatkan memotivasi belajar peserta didik;
b) Memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran.
ENAM Metode Pembelajaran Paling Efektif
di Masa Pandemi Menurut Para Pakar

• Project Based Learning (Pem Kolaborasi)


• Daring Method
• Luring Method
• Home Visit Method
• Integrated Curriculum
• Blended Learning (Pembelajaran
Campuran

82
83

Anda mungkin juga menyukai