Anda di halaman 1dari 29

Catatan:

Mini Report ini awalnya hanya untuk member yang membeli buku
Manipulative Conversations Manual karya Putu Yudiantara pada
tahun 2015.
PENDAHULUAN

Salah satu hal lucu yang pernah terjadi pada saya adalah ketika
saya menganggap kalau saya memahami siapa target market saya.
Padahal pada kenyataannya saya hanya merasa tahu.

Kesombongan dan keegoisan membuat saya tidak berusaha


secara benar-benar memahami mereka. Saya hanya menggunakan
feeling tanpa ada dasar yang kuat. Tidak melakukan riset hal-hal apa
yang menjadi kesusahan dari target market saya.

Yang saya pikirkan hanyalah ini adalah jualanku dan bagaimana


agar jualanku laris manis. Dan pemikiran ini yang mengaburkan
pandangan saya. Mengira saya tahu segalanya tentangtarget market
saya dan tidak memasang telinga secara benar.

Mini report ini saya buat agar anda terhindar dari kesalahan
yang saya buat dan bisa memanfaatkannya secara optimal. Apa
yang ada di mini report ini saya dapat dan pahami dari berbagai
sumber, termasuk dari pengalaman di lapangan.

Saya harap isi dari mini report ini berguna bagi Anda. Selamat
membaca ^_^.
MANUSIA YANG DIKENDALIKAN
OLEH OTAK REPTIL

Pernahkah Anda membaca iklan yang menurut anda lebay?


Iklan yang malah membuat Anda bukannya pengen beli tapi malah
jadi ilfill?

Atau ketika Anda sudah mengikuti tips atau training yang berisi
tentang copywriting tapi ketika Anda mempraktekkan hasilnya tidak
sesuai dengan yang Anda harapkan.

Tahukah Anda kalau pada masa sekarang lebih susah menjual


barang/jasa kita ke orang lain meski kita sudah meniru copywiriting
dari ahli penjualan? Copywriting yang dulunya bisa membantu
menjual barang/jasa kita kini seperti kehilangan keampuhannya.

Iklan yang mengatakan kalau produk kita adalah yang terbaik


atau yang paling pertama menjual dikota ini, bahkan kata-kata
jaminan mutu seperti sudah menjadi basi. Menurut Ross Jeffries hal
ini dikarenakan orang-orang sudah terlalu sering dibombardir oleh
iklan sehingga menjadi kebal.

Tapi apakah ini artinya copywriting sudah tidak berguna…??


Tentu saja tidak. Ada beberapa hal yang membuat suatu
copywriting menjadi tidak efektif. Yang pertama adalah karena iklan
itu sudah menjadi basi.

Ketika seseorang terus menerus membaca iklan yang hampir


sama maka dia akan menjadi resistance/kebal terhada iklan tersebut.
“Manipulasi” emosi yang seharusnya bisa berguna memengaruhi
yang baca jadi tidak efektf. “Ah... ini iklan....”, ini adalah salah satu
contoh kalimat yang diucapkan ketika seseorang sudah menjadi
kebal terhadap suatu iklan. Dan ketika sudah tahu itu iklan dia
cenderung mengabaikan iklan tersebut.

Entah anda sudah pernah mengalami hal tersebut atau belum


tapi kita sama-sama tahu jika itu terjadi maka iklan kita jadi tidak
efektif. Anda setuju kan?

Penyebab yang Kedua yang membuat iklan jadi kurang efektif


adalah Si Copywriter atau yang membuat iklan tidak memahami
target marketnya.

Kesalahan yang sering saya lihat adalah menganggap hanya


belajar bikin iklan saja itu cukup. Kalau sudah menguasai teknik
copywriting udah cukup. Dan ketika apa yang dipelajari tidak sukses
ketika dipraktrekkan di lapangan mereka menyalahkan teknik dan
yang ngajar.
Mereka melupakan kalau target marketnya adalah manusia
yang kompleks. Bagi target market 1 + 1 belum tentu 2. Struktur
copywriting yang kaku tidak akan selalu berhasil ke mereka. Tidak
ada yang namanya iklan yang memiliki konversi 100% ke segala
target market.

Nah dengan memahami mereka sebagai manusia, anda akan


bisa membuat iklan yang bervariasi sesuai dengan target anda. Iklan
anda menjadi iklan yang memahami mereka banget. Dan jika sudah
demikian maka mereka jadi lebih mudah dipengaruhi.

Bukankah kita lebih suka beli produk ke orang yang kita


percayai, dan memahami masalah kita dibandingkan beli ke orang
yang tidak kita kenal. Meski barang dan harganya sama.

Memahami bagaimana dan kenapa copywriting itu bisa menjual


sangat penting. Bagaiman iklan tersebut memengaruhi orang yang
membacanya membuat Anda menjadi lebih mudah membuat iklan
yang punya konversi tinggi.

Memang pada tahap awal Anda lebih mudah melakukan copy


paste iklan yang menurut Anda bagus tapi jika Anda tidak memahami
kenapa iklan tersebut bisa efektif maka suatu saat iklan tersebut
akan mengalami fase Basi.

Nah untuk itu mari kita belajar tentang target market kita. Siapa
mereka dan bagaimana mereka berpikir. Jangan hanya menganggap
mereka sebagai obyek yang akan selalu memberikan respon yang
kita inginkan.

Untuk mengetahui cara mereka berpikir dan cara memengaruhi


mari kita membedah otak mereka hehehe...

Dalam mini report ini saya akan menggunakan teori Triune Brain
dari Paul D. MacLean. Teori tentang evolusi otak manusia. Evolusi
dari dari binatang reptil sampai ke evolusi manusia.

Setelah evolusi ini manusia mempunya bagian otak yang paling


komplek yang hanya dipunyai oleh manusia. Bagian otak tersebut
bernama Neo-cortex atau kita mengenalnya Otak Kanan Otak Kiri.

Dan dengan adanya perkembangan teknologi terbaru alat scan


otak, para peneliti nueroscience akhirnya semakin memahami cara
kerja otak. Setelah menggunakan alat scan yang bernama fMRI
mereka mengetahui kalau yang mengambil keputusan bukanlah
neocortex melainkan bagian otak kita yang tertua. Bagian itu
bernama otak reptil.
Menurut buku Neuromarketing karya Patrick Renvoise dan
Christophe Morin setiap bagian otak tersebut mempunyai fungsi yang
berbeda-beda.

Neocortex berfungsi untuk memproses data dan menyimpulkan


kemudia membagikannya kepada kedua bagian otak kita (Otak
Tengah dan Otak Reptil).

Otak Tengah (Mammalian Brain/Limbic System) berfungsi


untuk untuk memproses emosi dan firasat dan membaginya kepada
kedua bagian otak kita yang lainnya.

Otak Reptil menerima informasi dari kedua bagian otak


sebelumnya dan berfungsi untuk memproses pengambilan
keputusan. Bagian ini juga bertugas pada sistem bertahan hidup
manusia dan berkembang biak.

Nah karena dalam pengambilan keputusan adalah tugas dari


otak reptile maka untuk lebih mudah mempengaruhi orang maka
sasaran utama kita dalam berkomunikasi adalah otak reptil dia. Lalu
bagaimana berkomunikasi dengan otak reptile..?

Untuk berkomunikasi dengan otak reptile ada 6 rangsangan


yang bisa pakai sebagai jalurnya.

1. Ini Semua Tentang Saya, sehebat apapun produk


yang anda jual jika anda tidak bisa mengkaitkannya
dengan apa untung dia jika membeli produk anda
maka produk tersebut tidak akan dibelinya. Tentu saja
keuntungan yang dimaksud disini bukan selalu
bersifat materi tapi bisa bersifat yang tidak terlihat
oleh mata. Seperti perasaan bangga, diterima oleh
orang sekitar, merasa dicintai, terkenal dan lain-lain.

Oleh karena itu sebelum memasarkan barang kita ke


customer kita mesti tahu terlebih dahulu apa yang dia
inginkan atau keinginan dia yang tidak terpenuhi oleh
produk pesaing anda.

2. Kontras, otak reptile sangat peka terhadap adanya


kontras seperti before/after, tanpa
menggunakan/dengan menggunakan dll.
Ketidakjelasan akan membuat otak reptile bingung
dalam mengambil keputusan.

3. Sesuatu Yang Bisa “Dipegang”, seperti yang


dibahas pada stimulus kontras otak reptile tidak bisa
memproses sesuatu yang tidak jelas. Otak reptile
butuh sesuatu yang dia bisa “pegang” bisa dalam
bentuk fisik ataupun kejelasan. Misalnya kata “Sudah
1.345 orang (dan masih terus bertambah) ikut
program ini” masih lebih bisa dipegang dibandingkan
kata,”Sudah ribuan orang yang mengikuti program
ini.”. Data spesifik juga merupakan hal yang bisa
dikenali oleh otak reptile.

4. Awal dan Akhir, dalam melihat suatu presentasi kita


lebih cenderung memperhatikan diawal dan diakhir
presentasi kecuali materi yang disampaikan betul-
betul menarik perhatian kita. Pada bagian tengah
lebih cenderung kita lupakan. Oleh karena itu bagian
penting presentasi kita sebaiknya ditaruh diawal
presentasi dan diulang pada akhir presentasi.

5. Visual. Otak kita lebih cepat merespon gambar


dibandingkan kita membaca suatu tulisan, termasuk
respon emosi kita terhadap gambar yang kita lihat.
Oleh karena itu sebuah gambar lebih berharga
dibandingkan 1000 kata. Kita tidak akan ingat semua
kata-kata yang kita baca meskipun itu menarik tapi
kita akan lebih ingat gambar yang kita lihat yang
menarik perhatian kita.

6. Emosi, stimulasi ini yang paling kuat pengaruhnya


kepada otak reptile kita. Bahkan ingatan kita terkait
dengan emosi. Semakin kuat ikatannya maka akan
semakin mudah ingatan itu diakses. Dan ikatan ini
akan mempengaruhi keputusan kita meski terlihat
tidak masuk akal. Contoh seseorang yang mengalami
phobia (ketakutan berlebihan). Bagi orang lain adalah
hal yang tidak masuk akal jika seorang pria normal
dan berbadan tegap akan berteriak ketakutan sampai
lari jika melihat kecoa yang berada didekatnya.

Padahal secara logika kecoa yang seorang diri itu


mudah saja dibasmi olehnya dan dia tahu akan hal itu.
Tapi ketika emosi takutnya itu sudah menguasai maka
logika sudah tidak bekerja lagi.
Nah oleh karena hal ini pemicu-pemicu psikologi yang ada pada
ebook ini sangat powerfull jika kita gunakan secara tepat. Mari kita
pelajari pemicu- pemicu tersebut.
7 PEMICU TERLARANG DALAM
PSIKOLOGI PENJUALAN
1. KEMALASAN

Pemicu ini biasa digunakan karena mayoritas orang mau


mendapatkan sesuatu dengan cara instan tanpa melakukan banyak
upaya. Pasti menyenangkan bukan kalau kita bisa bersantai di rumah,
nonton TV seharian tapi uang secara ajaib bisa masuk ke rekening
kita hehehe….

Contoh:
Produk SMS Gateaway
“Mau iklan sms anda sampai ke lebih dari 1500 nomor hanya
dengan sekali Klik?

Anda pasti tahu kalau SMS pasti dibuka oleh orang yang
menerima sms daripada email. Tapi mengirim sms ke ratusan nomor
atau bahkan ribuan nomor pasti memakan waktu bukan? Karena
anda harus memasukkan nomornya satu-satu. Mau jempol anda
tersiksa gara-gara ini hehehe…

Apalagi jika anda memasukkan nama penerima di tiap sms agar


lebih personal. Ini bakal seperti mimpi buruk bukan? Anda mesti
meng-edit satu-satu smsnya sampai ratusan kali .

Nah bagaimana kalau kalau anda bisa mengirimkannya hanya


dengan sekali Klik saja? Sms akan terkirim hanya sekali klik dan tiap
sms mencantumkan nama sesuai dengan nama penerima agar lebih
terlihat personal. Untuk lebih detail bisa kontak saya ya.”
2. KESERAKAHAN (GREED)

Pemicu ini sudah sering anda temui di kehidupan sehari-hari


tapi meski demikian pemicu ini masih saja efektif digunakan.
Biasanya menggunakan hadiah atau bonus sebagai pemicunya.

Tidak bisa dipungkiri kalau kebanyakan dari kita beroperasi


dalam system AUBA (Apa Untungnya Buat Aku) ketika seseorang
menawarkan sesuatu kepada kita. Jika menyangkut mengenai uang
customer tidak akan peduli kepada apa yang kita tawarkan sebelum
mereka tau apa untungnya buat mereka jika mereka menerima apa
yang anda tawarkan.

Banyak juga orang yang tertipu karena pemicu ini. Mereka


kehilangan logikanya karena emosi serakah ini. Salah satu contoh
adalah para korban money game yang menjajikan banyak uang jika
ikut programnya. Tentu saja ini hanyalah pemicu sedang baik
buruknya tergantug siapa yang menggunakannya hehehe…

Contoh:
Produk Bingkisan Tabungan
“Dapatkan Emas Murni 25gr secara GRATIS dan Tanpa Diundi
hanya dengan membuka tabungan di Bank XXX*.”

(*syarat dan ketentuan berlaku nya ditulis kecil-kecil :p )


Contoh Lain:
Produk SMS Gateaway (iklan affiliate)
“Bonus tambahan berupa 3000 nomor yang bisa anda pakai dan
sudah dipilah-pilah berdasarkan provider dan kotanya. Tidak hanya
itu, saya juga akan ajarkan bagaimana membuat sms yang bisa
mendatangkan keuntungan bagi bisnis anda.

Bonus ini hanya bisa anda dapatkan jika gabung melalui link
saya. Untuk info lebih detail bisa PM saya.”

Pemicu ini juga sering digunakan oleh pemain money game


dalam menjaring korbannya. Iming-iming penghasilan pasif yang
tinggi melebihi bunga deposito bank. Dalam menjalankan aksinya
para pemain money game juga mengkombinasikan pemicu
kemalasan dengan pemicu ini.

Hanya duduk manis di rumah anda akan mendapat uang


perbulan yang bunganya jauh lebih besar dari bunga bank. Dan
dengan adanya iming- iming uang tambahan jika ada yang mau
gabung dibawah link dia membuat semakin banyak korban
berjatuhan. Dan hal ini sudah berulang kali terjadi di Indonesia tapi
tetap saja banyak orang yang tidak kapok.
3. FIGUR OTORITAS

Kita lebih mempercayai pendapat orang yang kita anggap ahli


ataupun orang yang kita kagumi. Seseorang yang merasa dirinya
agamis akan mengikuti dan mempercayai apa kata tokoh agamanya
meski apa yang dikatakan tokoh tersebut kadang tidak masuk akal
dan bisa menimbulkan perselisihan dengan pemeluk agama lain.
Fans fanatik seorang artis akan mengikuti anjuran yang dikatakan
oleh artis tersebut.

Jika bahas ini saya jadi ingat study case tentang penggunaan
pemicu ini. Dulu ketika tv swasta masih ada 2 di Indonesia dan iklan
masih sedikit, ada iklan obat batuk yang menggunakan dokter
lengkap dengan stetoskopnya dan menyarankan obat batuk tersebut.
Hasilnya penjualannya meningkat dibandingkan sebelumnya.
Padahal orang tersebut hanyalah actor yang memakai baju putih dan
stetoskop hehehe…

Karena hal inilah beberapa perusahaan menggandeng artis atau


public figure lainnya untuk memasarkan produknya. Tentu anda
percaya jika seorang dokter spesialis yang ternama dan terkenal
dengan integritasnya merekomendasikan suatu produk, anda setuju
kan…

Bagaimana dengan kita yang tidak punya kekuatan sebagai


figure otoritas tapi pingin menggunakan pemicu ini?

Ya tentu saja anda bisa menggandeng orang yang mempunyai


pengaruh untuk memasarkan produk anda atau minimal memberikan
review atas produk anda. Orang yang mempunyai pengaruh tidak
harus artis tapi bisa saja orang yang mempunyai pengagum banyak.
Jika di facebook maka orang ini biasanya memberikan share yang
bermanfaat dan banyak orang yang mengaguminya.

Contoh:
Produk Tools Internet Marketing
“Mr. X, Mr. Y, Mr. Z sudah menggunakan tool ini dan mereka
setuju kalau tool ini bisa mempercepat mereka mendapatkan
keuntungan. Tentu saja anda juga mau seperti mereka kan..”

Pemicu ini juga sering digunakan oleh bisnis yang baru saja
mulai (start up business) untuk mempercepat pertumbuhan bisnisnya.
4. SOCIAL PROOF

Pemicu ini bisa ada karena keinginan tersembunyi kita untuk


diterima oleh lingkungan kita. Kita melakukan hal yang sudah umum
berlaku dimasyarakat dan tidak bertindak sebaliknya. Selain karena
keinginan tersebut, pemicu ini bisa digunakan karena kesalahan
asumsi dari pikiran kita kalau semakin banyak yang menggunakan
maka itu artinya produknya pasti bagus

Kita lebih mudah percaya terhadap produk yang sudah banyak


dibeli dibandingkan yang jarang. Padahal bisa saja ada produk yang
lebih bagus dengan harga yang sama. Kita juga lebih nyaman
menggunakan produk yang sebelumnya bikin gak nyaman dipandang
hanya karena banyak orang yang memakainya.

Pada saat ebook ini ditulis, Indonesia sedang dilanda demam


batu akik. Bahkan beberapa pemerintah daerah mengeluarkan surat
edaran agar para pejabatnya menggunakan batu akik untuk
menampilkan potensi SDA kotanya. Padahal dulu orang malu
menggunakan batu akik karena diidentikan dengan dukun.

Lalu bagaimana kita menggunakan pemicu ini untuk bisnis kita?


Caranya selain menampilkan berapa banyaknya yang sudah
membeli barang kita, juga bisa menggunakan testimonial dari orang-
orang yang sudah membeli barang kita. Semakin banyak testimonial
maka membuat orang semakin percaya. Testimonial tersebut juga
bisa berasal dari orang yang memiliki figure otoritas di market
sasaran kita.

Testimonial akan lebih efektif lagi jika menunjukkan hasil dari


menggunakan produk anda. Bukan sekedar bilang kalau produk
anda bagus atau packingnya bagus.

Contoh:
Produk Pemutih (Testimonial)
“Paling seneng nih kalau ada customer yang mendapat manfaat
lebih dari produk yang saya jual. Oh iya ini testimonial dari salah satu
customer yang dah beli produk x…
”Aduh sist… makasih banget ya atas produknya.. Sejak pake
produk X kulit saya jadi terlihat lebih cerah alami, bukan seperti pakai
topeng seperti pemutih kebanyakan. Dan yang paling penting lagi…
Sekarang banyak cowok yang deketin aku. Jadi bingung milih yang
mana :D. Sekali lagi makasih banget ya..” Yani, Yogyakarta.

Anda bisa juga mencantumkan alamat website dari memberikan


testimonial agar lebih terlihat lebih dipercaya. Screenshot BBM
ataupun komen/inbox FB juga bagus.

Tentu saja yang perlu diingat adalah hindari testimonial yang


isinya terlalu berlebihan sehingga membuat orang yang membaca
jadi tidak percaya.
5. SEX APPEAL (DAYA TARIK
SEKSUAL)

Pemicu ini biasa anda lihat ketika anda sedang jalan-jalan di


sebuah expo. Para pengisi stand akan menggunakan SPG wanita
cantik untuk menarik pengunjung. Bahkan sampai menggunakan
baju yang terlihat seksi. Padahal secara logika wanita cantik dan
barang yang dipasarkan (mobil, rokok, sepeda motor dll) tidak ada
hubungannya.

Secara insting laki-laki suka berdekatan dengan wanita cantik


dan ketika kita nyaman dengan seseorang maka kita akan lebih
mudah untuk dipengaruhi. Apakah pemicu ini hanya bisa digunakan
dengan menggunakan pakian seksi? Tentu saja tidak.

Pemicu ini bisa digunakan untuk membuat orang yang


melihatnya jadi menginginkan daya tarik seksual. Seperti iklan
kosmetik yang menampilkan jika anda memakai produknya anda
akan menjadi lebih cantik dan dikagumi pria.

Atau iklan parfum pria yang menampilkan jika menggunakan


parfumnya maka akan banyak wanita cantik yang mendekat. Atau
iklan susu yang menampilkan kalau meminum produk mereka akan
membantu membentuk yang atletis.
Contoh:
Produk Hipnogasm
“Apa fantasi seksual terliar anda? Apapun fantasi yang anda
pendam itu, bagaimana kalau ternyata anda bisa mewujudkannya
dengan mudah dengan hipnotis terselubung?”
6. EKSKLUSIFITAS

Pemicu ini ada hubungannya dengan gengsi seseorang. Produk


yang dijual dengan jumlah terbatas akan lebih menggoda
dibandingkan produk yang dijual secara massal. Secara emosi orang
yang memiliki produk tersebut akan merasa istimewa karena memiliki
sesuatu yang tidak dimiliki oleh orang umum.

Produk yang dijual dengan jumlah terbatas ini biasanya


harganya lebih mahal dibandingkan dengan produk sejenis yang
dijual secara massal. Tapi meski begitu masih ada saja orang yang
rela membelinya. Ini karena perasaan gengsi tersebut. Seperti baju di
butik terkenal yang model bajunya dijual dengan jumlah sangat
terbatas.

Tentu saja jika anda ingin menggunakan pemicu ini anda mesti
benar-benar melaksanakan apa yang anda tawarkan. Jika hanya
dijual dalam jumlah terbatas (30 buah misalnya) maka anda tidak
bisa menjual melebihi jumlah yang anda tetapkan karena jika anda
melanggarnya maka akan berdampak pada kepercayaan customer
anda.
Contoh:
Produk Manipulative Convertationals Manual
“Anda ingat perasaan yang menyenangkan ketika anda berhasil
mempengaruhi seseorang? Entah itu ketika dalam penjualan maupun
dalam kehidupan sehari-hari.

Nah bagaimana seandainya ada buku panduan yang bisa


membuat anda menjadi lebih mudah mempengaruhi seseorang.
Pasti menyenangkan bukan. Tidak hanya kehidupan anda menjadi
lebih mudah tapi uang yang anda terima menjadi lebih banyak .

Berita baiknya…. Buku panduan yang bisa kita gunakan untuk


mempengaruhi orang itu memang ada dan dalam bahasa Indonesia.
Tapi…

Kabar buruknya….. Buku panduan itu dicetak secara terbatas


(hanya 250 buku) dan stok yang siap kirim hanya tersisa 8 buku saja.

Jika berminat mengasah kemampuan mempengaruhi orang


demi kehidupan yang lebih baik, bisa inbox saya sebelum stok yang
siap kirim habis.”
7. SENSE OF URGENCY

Pemicu ini digunakan untuk menimbulkan perasaan terburu-


buru dan bakal rugi jika tidak mengambil penawaran dari anda
secepatnya. Biasanya menggunakan waktu atau jumlah yang
dibatasi (mirip pemicu eksklusifitas).

Pemicu ini bisa mendongkrak penjualan karena orang tidak mau


rugi kehilangan bonus atau penawaran yang anda berikan. Dan
pemicu ini akan semakin powerfull jika anda memberikan alas an
yang masuk akal (atau terlihat masuk akal) kenapa customer
membeli produk anda sekarang selama promonya masih ada.

Contoh:
Produk Manipulative Convertationals Manual
“YESS... AKHIRNYA HABIS JUGA KUOTA BONUS PEMICU
TERLARANG

Ok... Seperti janji saya di status sebelumnya kenapa saya malah


senang masa-masa promo kasih bonus mau berakhir padahal secara
umum orang akan menggunakan bonus-bonus yang berjibun untuk
mendongkrak penjualannya.

Alasan saya sangat sederhana, yaitu....


Semakin sedikit orang yang memiliki bonus-bonus ini akan
semakin bagus.

Anda ingat dulu ketika kata-kata iklan seperti "Yang Pertama",


"Garansi Mutu", "Kesempatan Satu-satunya" dan kata-kata iklan
yang sejenis? Pada saat awal-awal digunakan kata-kata tersebut
mampu mendongkrak penjualan tapi kini sudah tidak efektif lagi
malah terkesan lebay.

Beberapa waktu lalu juga ada pembahasan dalam sebuah group


marketing yang menanyakan apakah copywriting itu sudah mati.
Karena kata-kata iklan sudah tidak mempan lagi. Saya setuju dengan
admin yang mengatakan kalau copywriting tidak mati cuman yang
kata-kata yang digunakan itu sudah basi.

Sudah sifat dasar manusia kalau kita bosan melihat kata-kata


yang sama yang diulang-ulang. Dan kebanyakan yang menulis iklan-
iklan tersebut mencontek dari iklan lain tanpa memahami kenapa
iklan tersebut bisa efektif.

Saya harap dengan membaca mini report ini, termasuk 7


Pemicu Terlarang anda bisa membuat iklan yang lebih banyak
variasinya dan semakin koversi.

Ok memang saya kurang menjelaskan secara detail, terutama


pada 6 stimulasi. Ini bukan karena saya ingin agar anda ikut kelasnya
melainkan waktu membuatnya yang gak cukup hehehe...

Karena pada saat mini report ini dibikin ulang saya juga sedang
membuat video tutorial aplikasi Brain Hacking untuk iklan, sales letter
dan membedah iklan agar bisa dimodifikasi untuk kepentingan
member.

Belum lagi membuat tutorial tentang memanfaatkan segitiga


kebutuhan Abraham mashlow untuk membuat iklan. Memanipulasi
segitiga kebutuhan manusia untuk pembuatan iklan dan cerita.

Moga anda bisa memaklumi alasan saya :). Have nice day ya...
Sampai ketemu di mini report selanjutnya ^_^.

Anda mungkin juga menyukai