coba anda jadwab pertanyaan: “apa sih yang menggerakan seseorang untuk
jawabannya adalah
Reptilian Brain (nama aslinya Basal Ganglia) atau “otak reptil” adalah salah satu
bagian dari otak manusia yang punya struktur mirip dengan otak reptil (seperti pada
buaya) atau burung-burungan. Dari sinilah kita tahu sebutan tersebut berasal.
Para ahli menyebutkan jika bagian otak inilah yang berperan sebagai “attention
gatekeeper” dan “decision maker”. Penjaga perhatian dan pembuat keputusan.
Apabila kita dapat menarik perhatian pada bagian “reptil” otak manusia dalam strategi
marketing yang digunakan, maka kita punya kesempatan lebih besar untuk
memengaruhi sekaligus menjual.
Tentu saja, pada kesempatan kali ini kita akan secara cerdik mengaitkannya dengan
ilmu menjual lewat kata-kata: Copywriting.
1. Self Centered
Untuk menggunakan stimuli ini, kita akan masuk melalui perspektif customer.
Paling simpel, gunakan kata “Anda/Kamu” atau “Saya/Aku” (keduanya merujuk pada
mereka sang customer).
Contoh Copywriting:
2. Contrast
Kontras adalah tentang membedakan antara sesuatu dengan yang lain secara ekstrim.
Stimuli ini punya daya pikat yang amat kuat sehingga terlarang untuk beberapa jenis
kampanye iklan karena diduga rentan menimbulkan salah kaprah.
A.Tetapi.
Contoh:
– Ketika kamu telah mencoba segalanya, tetapi tak satu pun yang berhasil.
– Ada beberapa benda di dunia ini yang tak dapat dibeli, tetapi untuk semua yang
lainnya Anda bisa menggunakan Mastercard.
Contoh:
– Walau sudah berlatih setiap hari, Anda tetap tidak bisa punya tubuh ideal.
– Meski seburuk apa pun Anda memperlakukannya, ia tetaplah jadi pengingat yang
paling setia: jam weker.
C. Padahal / Sedangkan / Sebaliknya
Contoh:
– Gratis telpon hingga setahun, padahal cuma isi pulsa sekali.
– Ketika sakit mag datang menyerang, sedangkan jadwal meeting tinggal 10 menit
lagi.
3. Tangibility
Tangible marketing adalah sebuah cara memasarkan dengan memberikan produk
Anda kepada konsumen agar dapat diraba olehnya.
Persis seperti dummy smartphone yang kerap kita temui di counter resmi atau mall-
mall
Inti dari model marketing ini adalah untuk membuat produk atau brand diingat dan
“terasa” meski tak berarti wajib diraba.
Itulah yang terjadi pada reptilian brain yang hanya mengingat bagian awal dan akhir,
cenderung melupakan yang ada di tengah.
Untuk menggunakan stimuli ini, fokuslah pada bagian awal, yakni HEADLINE dan
bagian akhir yakni CTA (call to action).
Apabila kita ingin memberikan informasi penting di bagian tengah, buatlah beberapa
segmen yang dapat menjadi awal dan akhir yang lebih kecil sehingga meninggalkan
kesan bagi konsumen yang membacanya.
5. Visual Metaphor
Dalam Neuromarketing, penampilan visual merupakan hal yang sangat penting.
Alhasil, dapat disimpulkan jika kampanye marketing terbaik sebetulnya merupakan
kombinasi antara gambar dan teks.
Gambar yang dapat dilihat secara visual tentu saja akan menyempurnakan
Copywriting.
Ya. Kita memang dapat menjual hanya dengan kata-kata. Tetapi jika Anda dapat
menambahkan sebuah gambar atau desain yang akan mendongkrak hasilnya, mengapa
harus membuat batasan?
Faktanya, saraf optik manusia punya koneksi langsung kepada Reptilian brain.
6. Emotional Chord
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, Emosi menjadi faktor penting dalam
pembelian.
Malah kebanyakan dari keputusan yang kita buat digerakkan oleh emosi alih-alih
logika.
Ini terjadi karena secara ilmiah emosi dapat merangsang reptilian brain dengan amat
baik.