Anda di halaman 1dari 4

Materi Tambahan Pondasi Copywriting

Panduan seni rahasia menulis yang menjual

Hari 2 The Reptilian Brain.

coba anda jadwab pertanyaan: “apa sih yang menggerakan seseorang untuk

membeli?” atau “apa yang sebetulnya menarik perhatian mereka?

jawabannya adalah

The Reptilian Brain.

Reptilian Brain (nama aslinya Basal Ganglia) atau “otak reptil” adalah salah satu
bagian dari otak manusia yang punya struktur mirip dengan otak reptil (seperti pada
buaya) atau burung-burungan. Dari sinilah kita tahu sebutan tersebut berasal.

Lalu bagaimana menuliskan status dengan gaya bercerita itu?

Para ahli menyebutkan jika bagian otak inilah yang berperan sebagai “attention
gatekeeper” dan “decision maker”. Penjaga perhatian dan pembuat keputusan.

dengan kata lain

Apabila kita dapat menarik perhatian pada bagian “reptil” otak manusia dalam strategi
marketing yang digunakan, maka kita punya kesempatan lebih besar untuk
memengaruhi sekaligus menjual.
Tentu saja, pada kesempatan kali ini kita akan secara cerdik mengaitkannya dengan
ilmu menjual lewat kata-kata: Copywriting.

Mencapai” Reptilian Brain melalui Copywriting


Dalam ilmu Neuromarketing, disebutkan ada 6 hal yang dapat memikat bagian
Reptilian pada otak manusia, disebut sebagai “stimuli”, meliputi:

1. Self Centered

Untuk menggunakan stimuli ini, kita akan masuk melalui perspektif customer.

Paling simpel, gunakan kata “Anda/Kamu” atau “Saya/Aku” (keduanya merujuk pada
mereka sang customer).

Contoh Copywriting:

Susu saya susu Bendera


Aku dan kau, suka Dancow
Pocari Sweat, kembalikan ionmu

2. Contrast
Kontras adalah tentang membedakan antara sesuatu dengan yang lain secara ekstrim.

Stimuli ini punya daya pikat yang amat kuat sehingga terlarang untuk beberapa jenis
kampanye iklan karena diduga rentan menimbulkan salah kaprah.

A.Tetapi.

Contoh:
– Ketika kamu telah mencoba segalanya, tetapi tak satu pun yang berhasil.
– Ada beberapa benda di dunia ini yang tak dapat dibeli, tetapi untuk semua yang
lainnya Anda bisa menggunakan Mastercard.

B. Meskipun / Walau / Kendati

Contoh:
– Walau sudah berlatih setiap hari, Anda tetap tidak bisa punya tubuh ideal.
– Meski seburuk apa pun Anda memperlakukannya, ia tetaplah jadi pengingat yang
paling setia: jam weker.
C. Padahal / Sedangkan / Sebaliknya

Contoh:
– Gratis telpon hingga setahun, padahal cuma isi pulsa sekali.
– Ketika sakit mag datang menyerang, sedangkan jadwal meeting tinggal 10 menit
lagi.

3. Tangibility
Tangible marketing adalah sebuah cara memasarkan dengan memberikan produk
Anda kepada konsumen agar dapat diraba olehnya.

Persis seperti dummy smartphone yang kerap kita temui di counter resmi atau mall-
mall

Inti dari model marketing ini adalah untuk membuat produk atau brand diingat dan
“terasa” meski tak berarti wajib diraba.

Sensasi saat menggunakan atau memilikinya adalah yang ingin dicapai.

Dalam Copywriting, kata-kata seperti “Bayangkan” atau “Rasakan” dapat kita


gunakan untuk mencapai stimuli ini. Berikut contohnya:

– Bayangkan cincin kawin ini berada di jemari manismu.


– Rasakan pengalaman sedingin kutub utara.
– Dibuka, dijilat terus dicelupin.

4. Beginning & End


Jika Anda penyuka film yang biasa saja.

Maka bagian yang paling berkesan ada di awal dan akhir.

Itulah yang terjadi pada reptilian brain yang hanya mengingat bagian awal dan akhir,
cenderung melupakan yang ada di tengah.

Untuk menggunakan stimuli ini, fokuslah pada bagian awal, yakni HEADLINE dan
bagian akhir yakni CTA (call to action).
Apabila kita ingin memberikan informasi penting di bagian tengah, buatlah beberapa
segmen yang dapat menjadi awal dan akhir yang lebih kecil sehingga meninggalkan
kesan bagi konsumen yang membacanya.

5. Visual Metaphor
Dalam Neuromarketing, penampilan visual merupakan hal yang sangat penting.
Alhasil, dapat disimpulkan jika kampanye marketing terbaik sebetulnya merupakan
kombinasi antara gambar dan teks.

Gambar yang dapat dilihat secara visual tentu saja akan menyempurnakan
Copywriting.

Ya. Kita memang dapat menjual hanya dengan kata-kata. Tetapi jika Anda dapat
menambahkan sebuah gambar atau desain yang akan mendongkrak hasilnya, mengapa
harus membuat batasan?

Faktanya, saraf optik manusia punya koneksi langsung kepada Reptilian brain.

Dan jika dibandingkan dengan saraf pendengaran yang menghubungkan telinga ke


otak, maka saraf optik punya kecepatan hingga 50x lipat lebih ngebut.

6. Emotional Chord
Sebagaimana yang sudah kita ketahui bersama, Emosi menjadi faktor penting dalam
pembelian.

Malah kebanyakan dari keputusan yang kita buat digerakkan oleh emosi alih-alih
logika.

Ini terjadi karena secara ilmiah emosi dapat merangsang reptilian brain dengan amat
baik.

Anda mungkin juga menyukai