Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILMU KOMUNIKASI

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2

ARIF AULIA RIZKI 2119289

MUHAMMAD AGIL 2119295

RAUL MALDINI 2119272

DOSEN PENGAMPU:
MELFA NELODI, M.A

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BUKITTINGGI

TAHUN PELAJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul PRINSIP-PRINSIP KOMUNIKASI ini. Shalawat dan Salam, kita
hadiahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya dari zaman
kebodohan, dari zaman yang hina, kepada zaman yang terang menerang seperti saat ini.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah kami ini pastinya masih memiliki
kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun, agar
lebih baik dan dapat berguna semaksimal mungkin. Akhir kata kami mengucapkan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini, dan
semoga kita semua di ridhoi oleh Allah SWT.

Payakumbuh, 07 Maret 2021

i
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang..............................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah...........................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Prinsip-prinsip Komunikasi..........................................................................................2

2.1.1 Prinsip 1 : Komunikasi adalah Proses Simbolik....................................................2

2.1.2 Prinsip 2 : Setiap Perilaku memiliki Potensi Komunikasi.....................................3

2.1.3 Prinsip 3 : Komunikasi memiliki Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan.................3

2.1.4 Prinsip 4 : Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat Kesengajaan...........3

2.1.5 Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu........................4

2.1.6 Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi.........................4

2.1.7 Prinsip 7 : Komunikasi bersifat Sistemik...............................................................4

2.1.8 Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang Sosial Budaya Semakin Efektif
Komunikasi............................................................................................................5

2.1.9 Prinsip 9 : Komunikasi bersifat Non Sekuensial (Tidak berurutan)......................5

iii
2.1.10 Prinsip 10 : Komunikasi bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional.............5

2.1.11 Prinsip 11 : Komunikasi bersifat Irreversibel........................................................6

2.1.12 Prinsip 12 : Komunikasi bukan Panasea atau obat mujarab untuk menyelesaikan
berbagai Masalah...................................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................7

3.2 Saran.............................................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Dalam hidup ini, komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam
kehidupan manusia, terlebih di zaman modern seperti sekarang ini, yang mana setiap individu
dalam masyarakat saling berbagi informasi satu sama lain untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap orang pasti pernah melakukan yang namanya komunikasi tersebut, karena
komunikasi adalah salah satu hal yang penting yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia,
disatu sisi juga karena manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, namun
membutuhkan orang lain. Sehingga dengan demikian, agar tiap orang tetap dapat saling
terhubung satu sama lain, maka berkomunikasi adalah salah satu solusinya.
Kegiatan berkomunikasi sangat banyak perannya, bahkan dapat menambah ilmu
pengetahuan. Tidak salah jika banyak pakar-pakar di luar sana menggolongkan komunikasi
sebagai salah satu kebutuhan pokok selain sandang, pangan dan papan. Sehingga dengan
demikian, pada makalah ini akan membahas mengenai komunikasi tersebut, namun karna
mengenai pengertian atau apa itu komunikasi telah dibahas pada pertemuan sebelumnya,
sehingga pada kesempatan kali ini kita akan mencoba masuk lebih jauh mengenai komunikasi
tersebut, yaitu prinsip-prinsip komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah

Dengan adanya latar belakang di atas, maka penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa sajakah prinsip-prinsip komunikasi itu ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip komunikasi itu ?
1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:


1. Mengetahui prinsip-prinsip dalam komunikasi

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Prinsip-prinsip Komunikasi

Pada pembahasan kelompok sebelumnya, kita sudah mengetahui apa itu komunikasi.
Pada pembahasan kali ini, sebelum kita melangkah lebih jauh membahas mengenai prinsip-
prinsip komunikasi, terlebih dahulu kita bahas sedikit apa itu prinsip komunikasi.

Prinsip berasal dari kata principa, yang berarti permulaan, titik awal yang darinya
lahirlah hal-hal tertentu. Runes, dkk., (1977: 250) mendefenisikan prinsip sebagai kebenaran
yang bersifat universal yang menjadi sifat dari sesuatu. Sejalan dengan hal tersebut dari hal
tersebut, prinsip juga dapat kita artikan sebagai sebuah asas atau sebuah kebenaran yang
menjadi pokokdasar berpikir dan bertindak (Bahtiar, 2016: 150).

Sehingga dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa prinsip-prinsip komunikasi


merupakan sebuah asas yang menjadi pokok berpikir dan bertindak dalam membahas
komunikasi.

Setelah kita mengetahui apa itu prinsip komunikasi, barulah kita membahas mengenai
prinsip-prinsip komunikasi. Menurut Mulyana (2010: 92-126), terdapat kurang lebih 12
prinsip-prinsip komunikasi, yaitu :

2
2.1.1 Prinsip 1 : Komunikasi adalah Proses Simbolik

Lambang atau simbol merupakan salah satu kategori tanda. Lambang sendiri
adalah sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang lainnya, yang mana
nantinya berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang sendiri meliputi kata-
kata atau pesan verbal, perilaku non verbal dan objek yang maknanya disepakati
bersama.
Di atas sudah disebutkan, bahwa lambang adalah salah satu kategori tanda.
Sebuah tanda memiliki huhungan dengan objek, yang mana hubungannya dapat
direpresentasikan oleh ikon dan indeks, akan tetapi ikon dan indeks tidak memerlukan
kesepakatan. Ikon sendiri adalah suatu benda fisikyang menyerupai apa yang akan di
representasikannya ditandai dengan kemiripan. Apa contohnya ? misalnya patung Ir.
Soekarno adalah ikon Soekarno atau foto pada KTP masing-masing individu, itu
merupakan ikon individu tersebut, menunjukkan adanya pom bensin, rumah sakit, dan
lain sebagainya.

Berbeda lagi dengan indeks, indeks sendiri merupakan tanda yang secara alami
mempresentasikan objek lainnya, singkatnya dapat kita katakan sebagai gejala. Apa
contohnya ? Misalkan awan gelap, merupakan indeks hujan yang akan turun, menguap
gejala ngantuk atau bosan, dan lain sebagainya.
Adapun sifat-sifat lambang adalah sebagai berikut :
1. Sembarangan dan sewenang-wenang.
2. Pada dasarnya lambang tidak mempunyai makna.
3. Lambang itu bervariasi.
2.1.2 Prinsip 2 : Setiap Perilaku memiliki Potensi Komunikasi

Pada prinsip yang kedua ini, setiap perilaku seseorang pada hakikatnya punya
potensi untuk ditafsirkan. Bagaimana bisa ? kenapa tidak, coba saja kita lihat, ketika
seseorang tersenyum, cemberut, marah, atau ketika di dalam sebuah organisasi tiba-tiba
seseorang mengundurkan diri dan kemudian menyendiri, semua itu memiliki banyak
pesan didalamnya. Yang mana dalam hal tersebut seperti tersenyum misalnya, biasanya
dapat ditafsirkan sebagai gembira, atau tiba-tiba diam dapat ditafsirkan sebagai malu,

3
segan, marah, atau bahkan seseorang tersebut memilik masalah dan disanalah nantinya
muncul nya potensi komunikasi, sehingga begitupun dengan yang lainnya, memiliki
potensi komunikasi didalam setiap prilaku.
2.1.3 Prinsip 3 : Komunikasi memiliki Dimensi Isi dan Dimensi Hubungan

Pada prinsip yang ketiga ini, yang pertama masuk kepada poin dimensi isi.
Bagaimana dimensi isi yang dimaksud ? dimensi isi menunjukkan muatan atau isi
komunikasi. Bagaimana maksudnya ? yaitu apa yang dikatakan. Dalam dimensi isi,
komunikasi akan menemukan bentuknya secara lebih baik apabila menggunakan bahasa
sebagai alat penyampai pesan.
Berbeda lagi dengan dimensi hubungan, dimensi hubungan disandi secara
nonverbal, yang mana dimensi hubungan menunjukkan bagaimana cara mengatakan,
bagaimana mengisyaratkan dan menunjukkan bagaimana suatu pesan ditafsirkan.
2.1.4 Prinsip 4 : Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat Kesengajaan

Dalam berkomunikasi, komunikasi dilakukan dalam berbagai tingkat


kesengajaan. Mulai dari komunikasi yang tidak disengaja sama sekali, sampai dengan
komunikasi yang benar-benar disengaja atau disadari atau direncanakan. Dalam
komunikasi, kesengajaan bukanlah syarat dari komunikasi. Namun, pada hakikatnya
komunikasi memang dilakukan dalam berbagai tingkat kesadaran, yang mana kesadaran
tersebut lebih tinggi dalam situasi khusus dibandingkan dalam situasi rutin.
2.1.5 Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu

Makna suatu pesan, bergantung pada konteks ruangan, waktu dan juga
psikologis. Bagaimana contohnya ? contohnya jika kita membahas sebuah topic
mengenai hal-hal yang berbau humor, wanita, ataupun bisnis, hal tersebut tidaklah tepat
jika kita bicarakan di tempat ibadah.
Begitupun dengan waktu, waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu
pesan, yang mana contohnya seperti seorang pria yang datang berkunjung kerumah
seorang wanita pada malam minggu, akan dimaknai berbeda dibandingkan dengan
kunjungan pria tersebut pada malam biasa.
Dan selanjutnya psikologis, hal ini juga sangat berpengaruh terhadap suasana
komunikasi. Ya kenapa tidak, lihat saja contohnya seperti dalam berumah tangga

4
misalnya (yang jomblo semoga cepat menyusul). Ketika seorang istri membicarakan
mengenai kenaikan harga kebutuhan rumah tangga kepada suaminya, suaminya akan
menanggapi dengan kepala dingin jika suami nya dalam keadaan santai, namun jika
misalkan si istri membicarakan hal tersebut pada saat sang suami baru pulang kerja,
dalam posisi yang lelah, maka bisa bisa response sang suami tidak seperti yang
diharapakan sang istri.
2.1.6 Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan Prediksi Peserta Komunikasi

Ketika orang-orang berkomunikasi, mereka meramalkan atau memperkirakan


efek perilaku komunikasi mereka. Yang mana dengan kata lain sebenarnya komunikasi
terkait oleh aturan atau tatakrama. Artinya setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
akan memilih strategi tertentu agar orang lain menerima atau merespon pesan yang
disampaikan.
Pada prinsip ini, mengasumsikan bahwa hingga derajat atau tingkat tertentu ada
keteraturan pada perilaku komunikasi manusia, sehingga dengan kata laim perilaku
manusia sebenarnya bisa diramalkan.
2.1.7 Prinsip 7 : Komunikasi bersifat Sistemik

Prinsip yang ketujuh ini mengacu kepada olah tubuh manusia, yang mana dapat
dipandang sebagai suatu sistem, yang mana ada dua sistem dasar yang bekerja dalam
proses komunikasi, yaitu sistem internal dan eksternal.
Sistem internal, merupakan keseluruhan sistem nilai yang dibawa oleh individu
ketika berpartisipasi dalam komunikasi yang telah diserap selama individu tersebut
bersosialisasi dalam berbagai lingkungan sosial. Yang mana singkatnya sistem ini
mengandung semua unsur yang membentuk individu tersebut menjadi unik, termasuk
cita-cita, motif, tingkat kecerdasan, pengalaman masa lalu, pengetahuan dan sebagainya.
Sedangkan sistem eksternal, sistem yang terdiri dari unsur-unsur yang berada di
luar lingkungan seorang individu, yang mana di dalamnya termasuk seperti kata-kata
yang dipilih sata berbicara, tata ruang, serta juga isyarat fisik.

5
2.1.8 Prinsip 8 : Semakin mirip Latar belakang Sosial Budaya Semakin Efektif
Komunikasi

Komunikasi nantinya akan menemukan bentuknya secara lebih baik apabila


menggunakan komponen-komponen budaya, yang mana komunikasi yang efektif adalah
komunikasi yang hasilnya sesuai dengan harapan. Jika dalam berkomunikasi dengan
orang lain memiliki kesamaan seperti agama, rasa, bahasa, tingkat pendidikan, hobi
yang sama dan lain halnya, maka pasti akan mendorong orang yang sedang berinteraksi
tersebut menjadi saling tertarik sehingga dapat menjadi dekat dan komunikasi menjadi
efektif.
2.1.9 Prinsip 9 : Komunikasi bersifat Non Sekuensial (Tidak berurutan)

Dalam berkomunikasi, unsur-unsur proses komunikasi tidak terpola secara kaku.


Unsur-unsur komunikasi pada dasarnya tidak berada dalam suatu tatanan yang bersifat
linear, sirkular, helikal atau tatanan lainnya. Meskipun suatu komunikasi nantinya
bersifat linier atau satu arah, namun pada hakikatnya komunikasi tersebut bentuk
dasarnya bersifat dua arah. Kenapa demikian ? karena pada akhirnya nanti suatu situasi
komunikasi akan menimbulkan umpan balik.
Bagaimana contohnya ? contohnya seperti rapat dalam sebuah organisasi
misalnya. Ketika misalkan ketua organisasi bicara, meskipun nantinya tidak ada yang
menjawab secara langsung, namun komunikasi tersebut tetap berjalan 2 arah. Yang
mana pada saat tersebut anggota organisasi tersebut memberikan respon secara non
verbal. Misalnya melalui anggukan kepala yang menandakan setuju atau paham akan
persoalan yang disampaikan, atau misalnya kening berkerut yang menanda bingung, dan
sebagainya.
2.1.10 Prinsip 10 : Komunikasi bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional

Komunikasi tidak mempunyai awal dan juga akhir, melainkan proses yang
berkesinambungan. Kenapa bisa ? ya memang begitu adanya. Contohnya seperti saat
menyampaikan pidato atau khutbah. Orang-orang yang mendengarkan suatu pidato atau
khutbah tersebut, bisa saja akan terus membicarakan isi pidato atau khutbah tersebut,
hari esok, sebulan kemudian atau bahkan lebih. Jadi apakah kita dapat mengatakan

6
bahwa komunikasi berhenti ketika orang yang menyampaikan pidato tersebut selesai
menyampaikan pidato nya ? jawaban nya tidak bukan ?
2.1.11 Prinsip 11 : Komunikasi bersifat Irreversibel

Apa itu irreversibel ? ya, pastinya kita sudah tahu apa itu irreversibel, yang
mana irreversibel adalah tidak dapat kembali lagi. Sifat irreversibel tersebut merupakan
implikasi dari komunikasi sebagai proses yang selalu berubah. Suatu perilaku atau
peristiwa, hanya berlangsung dalam satu waktu, dan tidak dapat diubah atau diambil
kembali, sehingga dengan demikian kita harus berhati-hati dalam berkomunikasi atau
menyampaikan pesan kepada orang lain, sebab efeknya tidak bisa ditiadakan kembali,
atau apa yang telah kita ucapkan tidak dapat ditarik kembali.
2.1.12 Prinsip 12 : Komunikasi bukan Panasea atau obat mujarab untuk
menyelesaikan berbagai Masalah

Jika kita tinjau dan telusuri lebih lanjut, banyak persoalan dan konflik di luar
sana yang disebabkan oleh masalah komunikasi. Akan tetapi komunikasi itu sendiri
bukanlah obat mujarab untuk menyelesaikan persoalan konflik atau masalah tersebut.
Kenapa ? karena persoalan atau konflik tersebut mungkin saja berkaitan dengan masalah
struktural, kita tetap harus mencari esensi dari masalah tersebut dan diselesaikan. Agar
mudah dipahami contohnya seperti ini, kita lihat saja Papua. Meskipun misalnya
pemerintah pusat berusaha untuk membangun komunikasi yang baik dan efektif dengan
masyarakat Papua, namun hal tersebut tidak akan berhasil selama pemerintah pusat tidak
memperlakukan masyarakat Papua tersebut secara adil dalam bidang ekonomi.

7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Prinsip merupakan sebuah asas atau sebuah kebenaran yang menjadi pokok dasar
berpikir dan bertindak. Sehingga prinsip komunikasi merupakan sebuah asas yang menjadi
pokok berpikir dan bertindak dalam membahas komunikasi.

Prinsip-prinsip komunikasi terdapat sebanyak 12 buah yaitu Komunikasi adalah Proses


Simbolik, Setiap Perilaku memiliki Potensi Komunikasi, Komunikasi memiliki Dimensi Isi
dan Dimensi Hubungan, Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat Kesengajaan,
Komunikasi terjadi dalam Konteks Ruang dan Waktu, Komunikasi melibatkan Prediksi
Peserta Komunikasi, Komunikasi bersifat Sistemik, Semakin mirip Latar belakang Sosial
Budaya Semakin Efektif Komunikasi, Komunikasi bersifat Non Sekuensial (Tidak berurutan),
Komunikasi bersifat Prosesual, Dinamis dan Transaksional, Komunikasi bersifat Irreversibel,
Komunikasi bukan Panasea atau obat mujarab untuk menyelesaikan berbagai Masalah.

8
3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam
penulisan makalah ini, baikitu dari segi penulisan maupun pembahasan. Oleh karena itu,
penulis memohon saran dan kritikan yang bersifat membangun sehingga dalam penulisan
makalah-makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar, Abd Rahman. 2016. Prinsip-Prinsip dan Model Pembelajaran Pendidikan Agama
Islam. Jurnal Tarbawi. 1(2): 150

Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Runes, Dagobert D., et. all., 1977. Dictionary of Philosophy. Otawa: Little Field, Adam & Co.
Otawa

10

Anda mungkin juga menyukai