METODE PENELITIAN
DISUSUN OLEH
1. HASNAH
DOSEN PENGAMPU:
PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Abstrak
Iit Nopri Yanzah, 2021 : Pengaruh Latihan Merobohkan Cone Lawan Terhadap
Akurasi Passing dalam Permainan Sepak Bola SSB Porsil
Iit Nopri Yanzah, 2021: The Effect of Training to Knock Down Opponent's Cones on
Passing Accuracy in SSB Porsil Soccer Games
The problem in this research is the lack of passing accuracy in the SSB Porsil soccer
game. This study aims to see the effect of the practice of knocking down the cone on the
accuracy of passing in a soccer game.
This research is an experimental research. The population in this study were all
students of SSB Porsil who were still active in participating in the training and amounted to
47 people. The sample in this study was the age of 10-12 years as many as 20 people. The
sampling technique was carried out by purposive sampling technique. The instrument in this
study is a short pass test to measure passing accuracy. The data analysis technique used
the Lilliefors normality test and t-test with a significant level of = 0.05.
The result of the research is that there is an effect of knocking down the opponent's
cone on the accuracy of passing in the SSB Porsil football game. This is proven significantly,
where after the "t" test the results obtained are tcount (1.77) > t table (1.72), Ho is rejected
while Ha is accepted. Based on the results of the study, it can be concluded that there is a
significant effect of knocking down the opponent's cone on the accuracy of passing in the
SSB Porsil soccer game.
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
didunia, dengan jumlah yang dimainkan sepak bola teknik dasar mutlak harus
oleh 11 orang dengan tujuan mencetak gol dikuasai oleh seorang pemain. Beberapa
kegawang lawan, setiap pemain memiliki teknik dasar yang perlu dimiliki pemain
tugas dan peran yang sama yaitu harus sepak bola adalah menendang (shoting),
mampu menyerang dan bertahan dengan menyundul (heading), menjaga gawang
baik Martha dkk, (2017:31). Sepak bola (goalkeeping), lemparan kedalam (throw-in),
telah banyak mengalami perubahan dan dan mengumpan (passing). Passing dibagi
perkembangan dari berbagai bentuk baik menjadi 3 yaitu passing kaki bagian dalam,
peraturan maupun permainannya yang kaki bagian luar, dan passing kaki bagian
digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. punggung Amiq (2016:6). Saat permainan
Sepak bola adalah salah satu olahraga sepak bola sedang berlangsung hampir
yang paling populer, sepak bola semua teknik tersebut digunakan selama
merupakan olahraga yang identik dengan pertandingan.
permainan yang menggunakan fisik Salah satu teknik dasar dalam permainan
permainan sepak bola dimainkan oleh dua sepak bola adalah passing, pada permainan
regu yang masing-masing regu terdiri dari sepak bola kemampuan passing sangatlah
11 orang dan salah satunya adalah penting karena dengan passing yang tepat
penjaga gawang yang bertugas untuk dan akurat maka dalam mengumpan bola
melindungi gawang dari serangan lawan. kepada teman akan mudah diterima dan
Sepak bola merupakan salah satu dikuasai, sehingga bola tidak mudah hilang
cabang olahraga yang digemari oleh atau direbut lawan, dengan kemampuan
banyak kalangan. Sepak bola cukup passing yang baik dengan sedikit kesalahan
berkembang pesat termasuk di Indonesia bisa membuat suatu permainan menjadi
namun perkembangan prestasi sepak bola semakin menarik untuk ditonton. Passing
di Indonesia kurang memuaskan, berbagai adalah teknik mengoper atau memindahkan
strategi dan upaya pembinaan yang dapat momentum bola dari satu pemain ke pemain
ditempuh untuk meningkatkan prestasi lainnya dalam permainan sepak bola. Teknik
sepak bola nasional diantaranya melalui passing sangat perlu dikuasai oleh pemain
penerapan ilmu pengetahuan dan agar pola permainan yang diinginkan bisa
teknologi, pembibitan dan pemanduan berhaasil baik dalam menyerang atau
bakat. bertahan.
Agar bisa membenahi hal tersebut yang Passing memiliki makna mengoperkan
pertama dilakukan adalah pembinaan bola kepada teman. Passing atau operan
prestasi yang dimulai sejak anak-anak memiliki arti operan kepada teman atau bola
yang di harapkan dapat memunculkan yang dioperkan dari satu pemain ke pemain
bibit-bibit permainan sepak bola yang akan lain dalam satu regu Luxbacher (2012:11).
dibina untuk menjadi pemain yang Passing merupakan salah satu teknik dasar
berprestasi. Sehingga akan menjunjung dalam bermain sepak bola, passing juga
tinggi nama baik bangsa dan Negara, pada sangat sering dilakukan pada saat bermain
pembinaan prestasi sepak bola, latihan sepak bola ketika kita akan memberikan
yang dilakukan harus ditujukan untuk bola kepada kawan, karena untuk menjadi
mengembangkan unsur-unsur yang pemain sepak bola yang baik harus dapat
diperlakukan dalam sepak bola. menguasai teknik dasar dalam permainan
Supaya menjadi pemain sepak bola yang sepak bola yang benar dan terampil,
baik, pemain memerlukan penguasaan passing yang baik yaitu passing yang tepat
teknik dasar. Hal ini dikarenakan dengan sasaran dan mudah diterima oleh
penguasaan teknik dasar bermain sepak teman satu tim.
bola merupakan modal utama untuk Berdasarkan hasil wawancara yang
bermain sepak bola, dalam permainan dilakukan dalam latihan SSB Porsil pada
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
tanggal 24 Januari 2021 untuk dijadikan untuk mengetahui hubungan sebab
objek penelitian, dapat dilihat karena masih akibat diantara variabel”. Sriundy
banyak anak yang belum mampu (2015:171) tujuan penelitian eksperimen
melakukan passing secara tepat, hal ini adalah untuk menyelidiki kemungkinan
ditunjukkan pada saat bermain banyak ada tidaknya hubungan sebab akibat
anak yang melakukan kesalahan dalam diantara variabel yang diteliti. Penelitian
passing, antara lain: passing tidak sampai melibatkan satu kelompok eksperimen
kepada teman, passing yang asal-asalan terhadap satu kondisi perlakuan yang
sehingga tidak jelas kemana arah bola akan dilakukan oleh subjek penelitian.
akan diberikan, passing yang tidak tepat ke c) Populasi dan Sampel
arah teman sehingga salah memberi 1. Populasi
umpan. Kurangnya variasi di dalam latihan Populasi adalah seluruh individu
menjadi penyebab anak merasa jenuh dan yang ditetapkan menjadi sumber data
sering melakukan kesalahan yang atau subjek penelitian, Arikunto
mendasar dalam melakukan passing di (2010:130). Populasi dalam penelitian
saat latihan maupun bertanding. ini adalah seluruh siswa SSB Porsil
Kesalahan dalam melakukan passing yang masih aktif untuk mengikuti
dikarenakan anak masih suka bermain latihan dan berjumlah 52 orang, yang
sesuka hati mereka karena anak masih rinciannya dapat dilihat pada tabel
cenderung senang bermain, metode dibawah ini:
melatih yang kurang kreatif menjadikan Tabel 1. Populasi Penelitian SSB Porsil
salah satu faktor dimana anak sering salah No Kelompok Usia Jumlah
dalam melakukan passing saat bermain 1 10 Tahun 5 Orang
sepak bola. Pentingnya latihan passing 2 11 Tahun 7 Orang
bagi pemain sepak bola, untuk itu pelatih 3 12 Tahun 8 Orang
perlu memilih metode latihan mana yang
4 13 Tahun 13 Orang
akan digunakan dalam meningkatkan
5 14 Tahun 7 Orang
teknik passing. Salah satu metode latihan
yang baik untuk dijadikan pedoman latihan 6 15 Tahun 7 Orang
dalam meningkatkan akurasi passing salah Jumlah 47 Orang
satunya adalah latihan merobohkan cone Sumber: Sekretariat SSB Porsil (2021)
lawan. 2. Sampel
Menurut Sugiyono (2018:131)
METODE sampel adalah sebagian atau wakil
a) Tempat dan Waktu Penelitian dari populasi yang diteliti. Mengenai
besarnya sampel yang cukup untuk
Penelitian ini dilaksanakan dilapangan populasi maka pengambilan sampel
sepak bola Desa Lubuk Landai. dilakukan dengan teknik “purposive
Sedangkan waktu penelitian ini dimulai sampling”. Menurut Sugiyono
dari tanggal 6 Juni-11 Juli 2021 (2018:138) Purposive sampling yaitu
sebanyak 16 kali pertemuan dengan menentukan sampel dan
frekuensi 3 kali dalam seminggu, yang pertimbangan tertentu yang
dilaksanakan pada hari: minggu pagi jam dipandang dapat memberikan data-
07.30-09.30, selasa sore jam 15.40- data maksimal. Teknik ini didasarkan
17.50, kamis sore jam 15.40-17.50 WIB. atas tujuan tertentu, yang dimaksud
sampel dalam penelitian ini adalah
b) Rancangan Penelitian siswa SSB Porsil usia 10-12 tahun
Penelitian eksperimen adalah dengan kriteria fase perkembangan
penelitian yang dilakukan secara ketat kedua, yaitu fase perkembangan
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
teknik di mana pada usia ini lebih = sasaran tendangan (S)
banyak dilatihkan unsur-unsur teknik = arah tendangan
dasar sepak bola, dengan demikian = arah lari
jumlah sampel dalam penelitian ini Pelaksanaan tes:
adalah usia 10-12 tahun sebanyak 20 Peserta tes berada dibelakang garis
orang. start, pada aba-aba “ya” peserta tes lari
d) Instrument Penelitian kearah bola 1 dan menendang ke
Instrumen merupakan alat atau sasaran 1, lari menuju bola 2 dan
fasilitas yang digunakan peneliti dalam menendang ke sasaran 2, selanjutnya
mengumpulkan data agar pekerjaan lari menuju bola 3 dan menendang
peneliti lebih baik dan lebih maksimal. sasaran 3, selanjutnya berlari menuju
Sugiyono (2014:102) “Instrumen bola 4 dan menendang sasaran 4 dan
penelitian adalah suatu alat yang akhirnya menuju garis finish. Pencatatan
digunakan untuk mengukur fenomena hasil diambil lama waktu tempuh dari
alam maupun sosial yang diamati”. start sampai finish dalam persepuluh
Pada prinsipnya meneliti adalah detik dan jumlah bola yang masuk
melakukan pengukuran terhadap kesasaran.
fenomena-fenomena yang dipilih untuk Tabel 2. Norma penilaian passing test short
diambil datanya sehingga muncul suatu pass
kesimpulan atau hasil dalam penelitian NO Klarifikasi T-Skore
dan dapat digeneralisasikan pada 1 Baik sekali ≥ 124
populasi. Pada dasarnya suatu
2 Baik 104 – 123
penelitian tidak terlepas dari data yang
diperlukan untuk membuktikan 3 Sedang 85 – 103
kebenaran suatu hipotesis. 4 Kurang 65 – 84
Penelitian ini menggunakan instrumen 5 Kurang sekali ≤ 64
test short pass dari Arsil (2015:141). Sumber: Arsil (2015:143)
Test short pass adalah tes menendang e) Teknik pemgumpulan data
bola dari beberapa tempat dan Pengumpulan data di awali dengan
kesasaran tertentu dalam waktu tes akurasi passing yang bertujuan untuk
tercepat. Tujuannya untuk mengetahui mengetahui kondisi awal akurasi passing
kemampuan dan keterampilan peserta sebelum diberi perlakuan. Kemudian
tes dalam melakukan passing secara diberikan perlakuan untuk meningkatkan
cepat dan tepat. Panjang lapangan akurasi passing, setelah diberikan
adalah 16 meter dengan lebar 4 meter. perlakuan maka dilakukan tes akhir
untuk mengetahui akurasi passing
setelah diberi perlakuan.
Adapun sarana dan prasarana
penunjang untuk pelaksanaan teknik
pengumpulan data adalah sebagai
berikut:
1. Lapangan dengan ukuran 16 x 4
meter
Gambar 1. Bentuk lapangan instrumen test
2. Bola sepak
Sumber: Arsil (2015:141)
3. Cone
4. Peluit
Keterangan gambar:
5. Stopwatch
● = bola yang akan ditendang 6. Alat tulis untuk mencatat hasil tes
Sebelum pelaksanaan tes siswa
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
dikumpulkan dilapangan, untuk diberikan sedang, kelas interval 65 – 84 sebanyak 6
penjelasan dan arahan mengenai tes yang orang (30%) dengan kategori kurang dan
akan dilakukan. kelas interval <64 sebanyak tidak
f) Teknik Analisis Data ditemukan orang dengan kategori kurang
Analisis data dilakukan untuk menguji sekali. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
hipotesis yang telah dirumuskan. pada histogram pada gambar 2
45%
Adapun uji hipotesis yang digunkan 50
Frekuensi relatif
40 30%
yaitu uji normalitas dan homogenitas. 30 20%
20
10 5%
HASIL DAN PEMBAHASAN 0
>124 104- 85- 65-84 <64
a) Pre Test Akurasi Passing 123 103
Kelas interval
Pengaruh latihan merobokan cone
lawan terhadap akurasi passing, dari
Gambar 2. Histogram Pre-Test Akurasi
hasil pre-test akurasi passing diperoleh
Passing
nilai terendah 70, nilai tertinggi 127,
b) Post Test Akurasi Passing
rata-ratanya adalah 90,85 dan standar
Pengaruh latihan merobokan cone
deviasinya adalah 15,01. Untuk lebih
lawan terhadap akurasi passing, dari
jelas dapat dilihat pada tabel 4 dibawah
hasil post test akurasi passing diperoleh
ini.
nilai terendah 82, nilai tertinggi 128, rata-
ratanya adalah 102,75 dan standar
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Pre-
deviasinya adalah 10,55. Untuk lebih
Test Akurasi Passing
jelas dapat dilihat pada tabel 5 dibawah
Kela Frekue
Frekue ini.
s nsi Kateg
nsi
Inter Absolut ori
Relatif Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Post-test
val e
Akurasi Passing
Baik
Kelas Frekuensi Frekuensi
>124 1 5 Sekali Kategori
Interval Absolute Relatif
104-
Baik
123 4 20 Baik
>124 1 5 Sekali
85- Seda
104-
103 9 45 ng
123 10 50 Baik
65- Kuran
85-103 7 35 Sedang
84 6 30 g
65-84 2 10 Kurang
Kuran
Kurang
g
<64 0 0 Sekali
<64 0 0 Sekali
Jumlah 20 100
Juml
ah 20 100
Berpedoman pada tabel di atas, dapat
dilihat bahwa hasil analisis data post test
Berpedoman pada tabel diatas, dapat
latihan merobokan cone lawan terhadap
dilihat bahwa hasil analisis data pre-test
akurasi passing dengan kelas interval >124
latihan merobokan cone lawan terhadap
sebanyak 1 orang (5%) dengan kategori
akurasi passing dengan kelas interval
baik seklai, kelas interval 104 – 123
>124 sebanyak 1 orang (5%) dengan
sebanyak 10 orang (50%) dengan kategori
kategori baik seklai, kelas interval 104 –
baik, kelas interval 85 – 103 sebanyak 6
123 sebanyak 4 orang (20%) dengan
orang (35%) dengan kategori sedang,
kategori baik, kelas interval 85 – 103
kelas interval 65 – 84 sebanyak 2 orang
sebanyak 9 orang (45%) dengan kategori
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
(10%) dengan kategori kurang dan kelas akurasi passing. Hal ini terbukti secara
interval <64 sebanyak tidak ditemukan signifikan, dimana setelah dilakukan uji “t”
orang dengan kategori kurang sekali. diperoleh hasil thitung = 1,77 > ttabel = 1,72.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Jadi, Ho di tolak sedangkan Ha diterima.
histogram pada gambar 15. Kesimpulan, terdapat pengaruh yang
60 50%
Frekuensi Relatif
signifikan dari latihan merobokan cone
40 35% lawan terhadap akurasi passing.
20 5% 10% Supaya dapat meraih prestasi terbaik,
0 seorang perlu melalui suatu proses latihan
>124 104- 85-103 65-84 <64
123 yang panjang secara terprogram,
kelas interval sistematis, terarah dan berkesinambungan
sesuai dengan olahraganya. Proses latihan
Gambar 3. Histogram Post Test merupakan rangkaian kegiatan fisik dan
Akurasi Passing psikis (mental) yang dilakukan oleh pemain
di bawah bimbingan pelatih untuk tujuan
c) Pembahasan meningkatkan dan mempertahankan
Pengaruh Latihan Merobohkan Cone prestasi pemain. Jadi, dengan melakukan
Lawan Terhadap Akurasi Passing merobohkan cone lawan secara
dalam Permainan Sepak Bola SSB terprogram, akan meningkatkan
Porsil kemampuan akurasi passing.
Berdasarkan analisis uji beda mean (t) Akurasi passing dalam mengoper dan
yang telah dilakukan dapat dibuktikan menendang bola merupakan pemindahan
bahwa terdapat pengaruh latihan bola dari suatu pemain ke pemain lain,
merobokan cone lawan terhadap akurasi agar dalam penguasaan bola untuk
passing, didalam penelitian ini perlakuan menciptakan peluang atau menciptakan
latihan merobokan cone lawan dilakukan gol anggota timdalam permainan
kepada pemain sepak bola SSB Porsil, sepakbola harus memiliki akurasi passing
hal ini didasari atas permasalahan yang dengan baik terutama dalam mengoper
muncul terkait dengan rendahnya akurasi dan menendang bola. Apabila semakin
passing yang dimiliki oleh pemain baik mengoper dan menendang bola
tersebut. dalam akurasi passing maka semakin
Sebelum diberikan perlakuan terhadap besar pula peluang memenangkan suatu
sampel terlebih dahulu dilakukan tes awal permainan ataupun pertandingan
untuk mengetahui tingkat akurasi passing sepakbola.
pemain dengan test short pass. Latihan merobohkan cone lawan adalah
Berdasarkan pengukuran test short pass latihan yang bertujuan untuk meningkatkan
tersebut, ternyata kemampuan rata-rata akurasi passing dalam permainan sepak
akurasi passing pemain sepak bola SSB bola. Latihan ini yaitu dimana pemain akan
Porsil adalah 90,85. Selanjutnya diberikan mendapatkan skor apabila bola yang di
bentuk latihan merobokan cone lawan passing kan mengenai sasaran cone lawan
kemudian dilakukan tes akhir dengan yang telah di tentukan yang berada di
menggunakan instrumen yang sama, dari depan lawannya.
pengukuran tersebut diperoleh hasil Saat meningkatkan akurasi passing
dengan rata-rata akurasi passing pemain seseorang diperlukan juga
sepak bola SSB Porsil berubah menjadi variasi dalam latihan merobohkan cone
102,75. Berdasarkan latihan yang lawan. Variasi dalam latihan ini harus
dilakukan selama 16 kali pertemuan maka diciptakan oleh pelatih sehingga
diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh menghilangkan kejenuhan bagi atlet,
latihan merobokan cone lawan terhadap apalagi latihan dalam jangka waktu yang
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
lama. Latihan merobohkan cone lawan permainan sepakbola SSB Porsil. Hal ini
meliputi latihan passing dengan kaki terbukti secara signifikan, dimana setelah
bagian dalam, latihan passing melompat dilakukan uji “t” diperoleh thitung (1,77) > ttabel
acun, latihan passing memutar cone, dan (1,72). Jadi, dapat disimpulkan bahwa Ho
latihan passing berpindah tempat dalam di tolak sedangkan Ha diterima.
meningkatkan akurasi passing yang Kesimpulan, terdapat pengaruh yang
sangat dibutuhkan oleh pemain sepakbola signifikan latihan merobokan cone lawan
dalam menerapkan latihan yang baik. terhadap akurasi passing dalam permainan
Walaupun penelitian ini telah mampu sepak bola SSB Porsil.
untuk menjawab hipotesis, namun ada a) Saran
beberapa masalah yang dihadapi selama Berdasarkan pada kesimpulan di atas,
pelaksanaan penelitian dan solusi maka penulis dapat memberikan saran
pemecahan masalahnya adalah (1) yang dapat membantu mengatasi
sampel penelitian kurang paham masalah yang ditemui dalam
mengenai latihan merobohkan cone lawan meningkatkan akurasi passing,
tersebut. Oleh karena itu, sebelum diantaranya:
melakukan pelatihan seluruh sampel 1. Bagi pelatih, yang memiliki pemain
penelitian diberikan penjelasan dan sepakbola SSB Porsil ataupun pemula
contoh gerakan latihan merobohkan cone untuk menggunakan latihan
lawan. Selanjutnya, seluruh sampel merobokan cone lawan dalam
penelitian diberikan kesempatan untuk meningkatkan akurasi passing.
mencoba sampai seluruh sampel 2. Bagi siswa SSB Porsil diharapkan
penelitian paham dan bisa melaksanakan untuk mengikuti latihan merobohkan
gerakan latihan merobohkan cone lawan cone dengan sungguh-sungguh
dengan baik, kemudian baru diberikan supaya akurasi passing tetap terjaga.
latihan. (2) Pada saat pertemuan pertama 3. Penelitian ini masih banyak
sampel penelitian susah dikumpulkan dan kekurangan, untuk itu bagi peneliti
berkat bantuan pelatih, seluruh sampel selanjutnya hendaknya
penelitian disiplin datang ke tempat mengembangkan dan
latihan untuk melakukan penelitian. menyempurnakan penelitian ini.
Berdasarkan uraian di atas intensitas
latihan yang rutin menjadi media yang DAFTAR PUSTAKA
baik untuk meningkatkan kemampuan Amiq F. (2016). Sepakbola (Sejarah
seseorang. Dalam hal ini latihan Perkembangan, Teknik Dasar,
merobohkan cone lawan berfungsi Persiapan Kondisi Fisik, Peraturan
sebagai pemacu dalam meningkatkan Permainan, Dan Strategi Bermain).
akurasi passing, dikarenakan dalam Malang: Universitas Negeri Malang.
latihan merobohkan cone lawan terdapat Arikunto Suharsimi. (2010). Prosedur
beberapa komponen yang dapat Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
meningkatkan akurasi passing seperti Jakarta: PT. Rineka Cipta.
teknik, taktik, dan kondisi fisik pemain. Arsil. (2015). Evaluasi Pendidikan Jasmani
Dan Olahraga. Padang
KESIMPULAN Luxbacher, Joseph A. (2012). Sepakbola.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Berdasarkan analisis dan pembahasan Martha dkk. (2017). Analisis Kemampuan
yang telah dilakukan akan diberikan Teknik Dasar Bermain Sepakbola
kesimpulan sebagai berikut: Terdapat Pada Pemain Usia 16 Tahun.
pengaruh latihan merobokan cone lawan Kinestetik: Jurnal Ilmiah Pendidikan
terhadap akurasi passing dalam Jasmani, 1 (2) ISSN 2477-3311.
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr
Sriundy, I Made. (2015). Metodologi
Penelitian.Surabaya. Unesa
Unevirsity Press.
Sugiyono. (2018). Metode penelitian
kuantitatif. Bandung: Penerbit
Alfabeta
(2014). Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Penerbit Alfabeta
ejournal.stkip-mmb.ac.id/index.php/pjkr