paket, di mana semua peserta didik menempuh pembelajaran yang sama dalam
peserta didik tidak mendapatkan haknya untuk belajar sesuai dengan kemampuan,
bakat, maupun minatnya. Peserta didik yang pandai akan terhambat untuk
pasal 12 ayat (1) mengamatkan bahwa “setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan
berhak, antara lain: (b) mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya; dan (f) menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan
belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang
ditetapkan”.
didiknya menetukan jumlah beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester
pada satuan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan atau kecepatan
belajar.
Beban belajar pada SKS di MAN 3 Bireuen dinyatakan dengan jam pelajaran (JP)
dengan beban keseluruhan pada tingkat MA minimal 306 JP. Beban belajar 1 JP secara
kegiatan tatap muka dan minimal 60% (sekitar 27 menit) untuk kegiatan penugasan terstruktur
peserta didik yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata, durasi satu jam pelajaran
terkecil untuk menyatakan suatu program pendidikan satu jenjang, artinya program
pendidikan satu jenjang dari awal sampai akhir dibagi-bagi dalam penyelenggaraan
program semester. Oleh sebab itu seorang siswa yang menempuh suatu program
menggunakan Satuan Kredit Semester (SKS) untuk menyatakan beban kerja tenaga
pengajar dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan. Sistem Kredit juga
menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada
satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada SKS dinyatakan dalam satuan
kredit semester. Beban belajar satu sks meliputi satu jam pembelajaran tatap muka, satu
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi
untuk satuan pendidikan dasar dan menengah menyatakan bahwa Sistem Kredit Semester
sendiri beban belajar dan mata pelajaran setiap semester pada satuan pendidikan. Beban
belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Kredit Semester dinyatakan dalam satuan kredit
semester.
Dari pemaparan di atas, maka yang dimaksud dengan Sistem Kredit Semester
menyatakan besarnya beban studi siswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan studi
siswa, keberhasilan kumulatif bagi studi siswa serta besarnya beban mengajar didalam
menyelenggarakan pendidikan.
program pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata
pelajaran yang diikuti setiap semester.Sedangkan beban belajar satu SKS meliputi satu jam
pembelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri
tidak sruktur.
peserta didik langsung mengikuti muatan, mata pelajaran atau program lebih
perorangan.
6) Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Nomor 592) sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan
Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Nomor 1114);
7) Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata
1382);
10) Keputusan Menteri Agama Nomor 117 Tahun 2014 tentang Implementasi
11) Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang Kurikulum
12) Keputusan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang Kurikulum
Madrasah;
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014
Pendidikan Menengah;
14) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53 Tahun 2015
tentang Penialaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan Pendidikan pada
Dalam penyelenggaraan SKS terdapat ruang lingkup yang harus diterapkan, yaitu
Ruang lingkup naskah model penyelenggaraan SKS di MAN 3 Bireuen mencakup prinsip
dan mekanisme penyelenggaraan mulai dari persiapan, pelaksaan dan pengelolaan secara
Selain ruang lingkup terdapat pula tujuan petunjuk teknis penyelenggaraan SKS
pada MAN 3 Bireuen ini bertujuan untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat umum
A. Sejarah Madrasah
Pada awalnya MAN 3 Bireuen berasal dari PGA 4 tahun, yang letaknya digedung
Yayasan Al Muslim Peusangan dibawah pimpinan Abdullah Rasyid.
Kemudian dari PGA 4 berubah nama menjadi SP IAIN pada tahun 1969, yang letaknya di
yayasan Al Muslim Peusangan dibawah pimpinan M.Ali Amin. Dan pada tanggal 16
Maret 1978 berubah nama menjadi MAN Peusangan Matangglumpangdua. Dan pada tanggal
17 November 2016 berubah kembali menjadi MAN 3 Bireuen.
Kurikulum yang digunakan pada saat itu 65% bidang Agama 35 % bidang Umum, kemudian
ditukar menjadi 35 % Bidang Agama dan 65 % Bidang Umum.
Sejak berdirinya hingga sekarang MAN 3 Bireuen Matangglumpang Dua dipimpin oleh
Kepala-kepala Madrasah sebagai berikut :
1. M. Sufyan Hasan Periode tahun 1979 s/d 1990
2. Drs. A. Rahman Majid Periode tahun 1990 s/d 1996
3. Razali A. Samad, BA Periode tahun 1996 s/d 2000
4. Drs. M. Yunus Periode tahun 2000 s/d 2005
5. Drs. M. Yusuf Periode tahun 2005 s/d 2011
6. Azhary, S.Ag Periode tahun 2011 s/d 2012
7. Drs. Rusydi Periode tahun 2012 s/d 2015
8. M. Nasir, S.Pd Periode tahun 2015 s/d sekarang
Fungsi Madrasah :
1. Dapat menjadi percontohan bagi Madrasah Aliyah yang Lain
2. Dapat melakukan pembinaan kepada Madrasah lain yang berada disekitarnya
3. Pusat sumber kegiatan belajar yang memberi peluang kepada Madrasah lain untuk
memamfaatkan fasilitas yang ada.
4. Menjadi contoh sebagai madrasah mandiri, sehingga memiliki SDM, Dana sesuai
dengan perkembangan zaman.
MAN 3 Bireuen Matangglumpang Dua Kabupaten Bireuen merupakan madrasah yang
di dalamnya terdiri dari organisasi-organisasi kegiatan madrasah yang melibatkan seluruh
pengguna madrasah, baik siswa, para dewan guru, tata usaha, penjaga madrasah, dan lain-
lain. MAN 3 Bireuen dipimpin oleh seorang kepala madrasah yaitu Bapak M. Nasir,S.Pd
Beliau didampingi oleh Wakamad-Wakamad, yaitu :
1. Dra. Syathariah, menjabat sebagai Wakil Kepala Madrasah bidang Kurikulum.
2. Muhammad Riadi, S.Ag menjabat sebagai Wakil Kepala Madrasah bidang Kesiswaan .
3. Dra. Nurma menjabat sebagai Wakil Kepala Madrasah bidang Sarana dan Prasarana.
4. Safriani, S.Ag menjabat sebagai Wakil Kepala Madrasah bidang Hubungan Masyarakat
(Humas).
Visi
Membentuk generasi muslim yang bertaqwa, beramal sholeh, cerdas, berakhlaqul karimah,
terampil, kreatif, mandiri dan bertanggung jawab dalam beragama dan bernegara.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan umum dan agama yang mengedepankan peningkatan
kualitas guru dan siswa dalam bidang IPTEK dan IMTAQ.
2. Meningkatkan kedisiplinan guru, karyawan dan siswa
3. Mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai akhlaqul karimah yang sesuai dengan
ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4. Melengkapi sarana dan prasarana pendukung pembelajaran
5. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
6. Membina dan mengembangkan potensi siswa sehingga mampu terampil dan kreatif
dalam menghadapi tuntutan zaman, inovatif dan mandiri dalam bidang sosial
keagamaan, budaya, berbangsa dan bernegara.
7. Meningkatkan kebiasaan berperilaku disiplin dan bertanggung jawab dalam
kehidupan bermasyarakat baik dalam lingkungan keluarga, madrasah, maupun
masyarakat.
8. Menerapkan manajemen berbasis madrasah.
Tujuan
1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sikap dan praktik kegiatan serta amaliyah
keagamaan Islam warga Madrasah.
5. Meningkatkan kedisiplinan dan ketaatan terhadap tata tertib sekolah, kebersihan dan
kesehatan
6. Mengoptimalkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana dan fasilitas yang
mendukung peningkatan prestasi akademik dan non akademik.
B. Keadaan Fisik Madrasah
MAN 3 Bireuen Kabupaten Bireuen beralamat di Jln. Medan – Banda Aceh No. 82
Matangglumpang Dua yang luas tanah 6000 m2, Memiliki ruang kelas sebanyak 23 ruang
dan ruang lainnya.
MAN 3 Bireuen terdiri dari ruang guru, ruang kepala madrasah, perpustakaan, dan
ruang-ruang lainnya yang mendukung kegiatan belajar mengajar. Adapun bangunan yang
terdapat di MAN 3 Bireuen yaitu terlihat pada tabel berikut:
1 X-IPA 39 76 115
X-IPS 35 22 57
2 XI-IPA 61 91 152
XI-IPS 43 35 78
3 XII-IPA 30 107 137
XII-IPS 23 26 49
Jumlah 231 357 588
1 10 26 36 - - - 2 18 20 1 2 3 4 3 7
H. Kurikulum Madrasah
Kurikulum yang digunakan MAN 3 Bireuen adalah kurikulum yang berjalan pada saat
ini yaitu Kurikulum 2013 yang merupakan dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dapat didemontrasikan atau ditampilkan oleh siswa sebagai hasil pengalaman belajar untuk
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
I. Prestasi Akademik.
Selain pihak sekolah yang melakukan persiapan awal tetapi guru pun juga melakukan
persiapan diantara memahami konsep SKS, mempelajari dan membahas draft dokumen,
menyususn KI-KD sesuai dengan Kurikulum 2013, merancang silabus dan RPP sesuai
denga pembelajaran dan mata pelajaran, menyiapkan perangkat
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian, menganalisi hasil
belajar, dan yang trakhir melaporkan penilaian kompetensi.
Persiapan pun juga dilakukan oleh guru pun Pembimbing Akademik (PA) tugasnya
itu yang pertama memahami konsep SKS, kedua merancang program layanan, ketiga
merancang program konsultan, keempat menyiapkan perangkat layanan dan konsultasi
bimbingan, kelima melaksanakan layanan dan bimbingan, keenam menganalisis hasil
layanan dan bimbingan, ketujuh menindak lanjuti hasil analisis, dan trakhir melaporkan
hasil layanan.
Mekanisme Persiapan Penyelenggaraan SKS di MAN 3 Bireuen
Deskripsi Kegiatan
Tahap Kepala Madrasah Tim Guru PA dan BK Out
an Pengembang Put
Kurikulum
Persia Mempersiapkan Mendalami Memahami Memahami Doku-
pan Dan menyamakan dan konsep SKS konsep men
persepsi warga memahami Mempelajari SKS KTSP
Madrasah tentang konsep SKS dan Merancang dan ijin
SKS Membuat membahas Program Pelak-
Sosialisasi internal jadwal draft layanan sana-an
Membentuk Tim Kegiatan dokumen Merancang
Pelaksana SKS Membuat dan Menyusun Progran
(Tim Pengembang membahas KI-KD Konsultasi
Kurikulum draft sesuai
Mengajukan ijin dokumen struktur
kepada Kantor Merevisi kurikulum
Wilayah draft Merancang
Kementerian dokumen silabus dan
Agama Provinsi Merancang RPP sesuai
sistem dengan Unit
aplikasi pembelajara
pendukung n
Merancang
Awal Sosialisasi Menghim- Menyiapkan Menyiap- Du-ku-
pelak- eksternal kepada pun dokumen perangkat kan ngan
sanaan masyarakat perangkat pembelaja- perangkat war-ga
Menetapkan tugas pembelaja- ran dan layanan dan madras
guru, PA, dan BK ran dan penilaian konsultasi ah dan
kelas X penilaian Meningkat- bimbingan publik
Pembagian kan Keleng
tugas guru, pemahaman kapan
PA, dan BK pembelaja- dokum
Menyusun ran SKS en
jadwal perang
pelajaran kat
pembel
ajaran
dan
penilai
an
Doku
men
perang
kat
layana
n
Pelaks Mengontrol dan Menjamin Melaksanak Melaksana Efektif
anaan mengevaluasi pelaksanaan an kan layanan itas
pelaksanaan pembelajaran pembelajara dan pelaks
Memotivasi dan dan penilaian n bimbingan anaan
menginspirasi Mengatur Melakukan Menganalis
warga madrasah penjadwalan penilain is hasil
dan Menganalisi layanan dan
pembagian s hasil bimbingan
tugas belajar Menindakla
mengajar Melaksanak njuti hasil
Membantu an tindak analisis
pelaksanaan lanjut hasil Melaporka
monitoring analisis n hasil
Melaporkan layanan
penialain
kompetensi
Tabel diatas merupakan kegiatan atau mekanisme dari persiapan atau sebuah rancangan
dalam penyelenggaraan SKS Di MAN 3 Bireuen yang dilakukan oleh Kepala Madrasah,
Waka Kurikulum, Guru dan bahkan BK/PA.
Selain itu untuk perangkat pembelajaran yang disiapkan mencakup silabus, RPP, dan
bahan ajar dalam satuan unit pembelajaran. Dalam penyusunan silabus yang diadopsi dari
lampiran Permendikbud Nomor 59 Tahun 2014 dengan penyesuaian berdasarkan struktur
kurikulum. Penyusunan RPP dilakukan oleh guru mata pelajaran sesuai dengan silabus
yang dikembangkan.
Dari adanya strategi Phasing in/out yang semula beban belajar banyak menjadi lebih
sedikit karena siswa sendiri yang menentukan beban belajar yang sesuai dengan
kemampuan dan bakat yang dimiliki, jadi siswa merasa lebih bertanggung jawab dengan
apa yang telah diambil dalam beban belajarnya.
PENUTUP
jam pelajaran ke sks. Penilaian dalam kurikulum berbasis kompetensi tetap mengacu
pada kriteria lulus dan tidak lulus kompetensi. Namun untuk lulus kompetensi ada
gradasi nilai (grade) yaitu dari paling rendah C, C+, B-, B, B+, A-, dan A. Untuk status
tidak lulus hanya dinyatakan dengan nilai D, D-, dan E. Pembulatan besarnya sks hasil
konversi bisa dilakukan dengan ketentuan hasil pecahan >0,5 dibulatkan ke atas dan
Pemahaman SKS dan Persiapan Penyelenggaraan SKS pada tingkat Aliyah. SKS adalah
belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan sesuai dengan
bakat, minat dan kemampuan atau kecepatan belajar. Persiapan yang harus dilakukan saat
1) Tahap Persiapan
3) Tahap Pelaksanaan
menerapkan sistem kredit semester karena sistem ini dapat mengakomodasikan bakat, minat,
dan kemampuan peserta didik. Dengan diberlakukan sistem ini maka satuan pendidikan tidak
perlu mengadakan program pengayaan karena sudah tercakup dalam sistem. Pemerintah
mendorong dan mengharuskan menerapkan sistem SKS bagi MA atau yang sederajad pada