1
PENDAHULUAN
2
LATAR BELAKANG
• Pada tahun 2012 kami mendapat tugas
dari Dephub melakukan kajian tentang
Analisa Risiko Rute dari bus AKAP
• Kami mengembangkan metoda analisa
risiko rute atau jalur jalan dengan
menggunakan pendekatan Sistem
Indeks
• Sistem ini telah diujicoba pada Rute
Bus Bandung Jakarta lewat Sukabumi
• Sistem ini dapat digunakan untuk
setiap jalur jalan, sehingga dapat
diketahui tingkat risiko serta upaya
penanggulangannya
Latar Belakang
• Angka kecelakaan lalu lintas di jalan Raya
masih tinggi
• Faktor penyebab kecelakaan di jalan raya
beragam mulai faktor teknis kendaraan,
pengemudi, jalan, alam dan lainnya
• Pengelolaan aspek Keselamatan di jalan raya
bersifat multi sektoral seperti Polri, PUPR,
Dephub, Pemda, dan masyarakat lainya
• Untuk out pengelolaan keselamatan di jalan
juga harus mengintegrasikan semua aspek
secara holistik
Kecelakaan Lantas Mudik lebaran
6
Aplikasi Manajemen Risiko
Jalan Raya
(Road Risk Assessment)
7
Latar Belakang
• Sesuai Pasal 204 UU No 22 tahun 2009 setiap perusahaan
Angkutan Umum wajib membuat, melaksanakan, dan
menyempurnakan sistem manajemen keselamatan (SMK).
• Salah satu elemen dalam SMK adalah analisa bahaya dan
risiko dalam kegiatan angkutan yang berkaitan dengan
unsur manusia, infra struktur, alam dan manajemen
• Salah satu potensi bahaya dan risiko dalam kegiatan
angkutan umum adalah prasarana jalan raya
• Diperlukan cara atau metoda untuk mengidentifikasi
bahaya dan risiko berkaitan dengan rute angkutan umum
UU N0 22 tahun 2009 LLAJ
Analyse risks
Evaluate risks
Assess risks
Treat risks
15
17
REDUCE LIKELIHOOD
•Audit and compliance programs
•Contract condition
•Safety review, specification, design, engineering and
operation
•Inspection and process controls
•Preventive maintenance
•Quality assurance, management and standards
•Research and development
•Training and competences
•Supervision
•Organinzasional arrangement
•Engineering control
COST BENEFIT ANALYSIS
REDUCE SEVERITY
•Contingency plan
•Contractual arrangement
•Contract condition
•Design features
•Disaster recovery plans
•Engineering and structureal barrier
•Minimizing exposure
•Separation or relocation of an activity and resources
•Public relation etc
18
Analisa Bahaya dan
Risiko Jalan
Analisa Bahaya dan Risiko Jalan
• Untuk mengidentifikasi potensi bahaya
dalam setiap jalur rute jalan dan
menentukan tingkat risikonya
• Sebagai bahan bagi semua pihak untuk
meningkatkan keselamatan berkaitan
dengan jalan
• Menentukan langkah untuk menekan
bahaya dan risiko sehingga potensi
kecelakaan dapat dihindarkan
Faktor Risiko Jalan
• Konstruksi Jalan (jalan beton, aspal, tanah dsb)
• Kondisi geografis jalan (berliku, menurun, bergelombang
atau bergunung)
• Kondisi iklim (tingkat hujan, kabut atau angin)
• Penggunaan Jalan (jalan tunggal, mix traffic, kelas jalan dll)
• Sistem perambuan dan pengaman jalan (ketersediaan
rambu pengaman jalan seperti penerangan, pagar
pengaman dll)
• Lingkungan Sosial (melewati pemukiman, pasar, hutan atau
persawahan)
• Lingkungan Alam (pohon, hutan, sungai, pantai atau rawa)
• Kepadatan jalan (jumlah kendaraan permenit, kecepatan
kendaraan rata-rata)
• Lain-lain (Pendidikan dan Disiplin Masyarakat setempat
Struktur Jalan Raya
Damija
Damaja
Ambang Ambang
Bahu Bahu
Patok Patok
Batas Saluran Jalur Lalu Lintas Saluran Batas
Damija Tepi Tepi Damija
0.,00 m
Dawasja
25
Tahapan Penilaian Risiko Jalan
• Rute jalan dibagi atas segmen-segmen
sepanjang 1 Km,
• Untuk setiap segman dilakukan survey
kondisi risiko yang ada
• Hasil survey dianalisa dengan
menggunakan formula risiko yang
ditentukan
• Hasil analisa risiko dituangkan dalam bentuk
profil risiko
• Dari Profil risiko dikembangkan rekomendasi
pengendalian risiko
segmen47
segmen46
Perhitungan Risiko Jalan
• Risiko Jalan dihitung dari 2 faktor yaitu :
1. Faktor Risiko Jalan (Road Risk Factor)
Adalah faktor-faktor yang dapat menimbulkan
risiko kecelakaan berkaitan dengan jalan
2. Faktor Keparahan Kejadian (Impact factor)
Adalah faktor pemberat kejadian yang
mengakibatkan keparahan kecelakaan
semakin tinggi
• Kedua faktor tersebut dikombinasikan sehingga
diperoleh nilai resiko relatif
Road Risk Assessment Process
Road Risk Factors sramliformula@
Identification
Design Road
Safety Facility Operation Index
Geometric Condition
Index (SFI) (OI)
Index (GI) Index (RCI)
Risk
Assessment Environment Index
Incident Impact (EI)
Factors
(IIF) Safety Culture
Index (SCI)
Risk
Evaluation Road Risk Score (RRS) = RIS x IIF
Risk Profile
Subject Max.Score %
A.1. Alignment Horizontal 25 25
Index(AHI)
A.2. Alignment Vertical Index 25 25
(AVI)
A.3. Visibility Index (VI) 25 25
A.4. Road Crossing Index (RCI) 25 25
Total Score 0-100 100
B.Safety Facilities Index
Safety Facility Index (SFI)
Subject Max.Score %
Subject Max.Score %
C.1. Surface Type Index ( STI) 0-25` 25
C.2. Design Factor/Road Class 0-20 20
Index (RC)
C.3. Right of Way Index 0-20 20
(ROWI)
C.4. Topography Index (TOPI) 0-25 25
400 M H H HH
300 L M H H
200 L M M M
100 L L L L
Risk Untolerable
8000
Risk tolerable
0
Kondisi Ideal jalan
semua memenuhi syarat
Risk Score
Risk Nilai Risk Categories
Ranking
4 6000- Very High Risiko sangat tinggi dapat
8000 Risk terjadi fataliti berganda dan
kerugian sangat besar
Risiko tinggi dapat
3 4000- High Risk menimbulkan korban cedera
6000 berat dan kerugian besar
Subject Max.Score %
A.1. Alignment Horizontal 25 25
Index(AHI)
A.2. Alignment Vertical Index 25 25
(AVI)
A.3. Visibility Index (VI) 25 25
A.4. Road Crossing Index (RCI) 25 25
Total Score 0-100 100
Faktor Geometrik Jalan
• Perancangan geometrik jalan yang baik
akan memberikan tingkat keamanan
dan keselamatan yang tingi dengan
kata lain geometrik jalan yang buruk
dapat meningkatkan risiko jalan yang
mengundang terjadinya kecelakaan.
• Faktor geometrik sangat berperan terhadap
potensi terjadinya kecelakaan yang
mencakup alinyemen horisontal, alinyemen
vertikal, alinyemen pada persimpangan
jalan dan alinyemen pada tikungan jalan.
Elemen Geometrik Jalan
Komponen tikungan
• Jika kendaraan melintasi suatu tikungan dengan
kecepatan tertentu maka kendaraan akan menerima
gaya sentrifugal yang akan mengurangi kenyamanan
pengendara. Gaya ini dapat diimbangi dengan
menyediakan suatu kemiringan melintang jalan
(superrelevasi) dengan tujuan untuk memperoleh
gaya berat yang dapat mengeleminir gaya sentrifugal.
Makin besar superelevasi maka semakin besar pula
gaya berat yang dapat mengimbangi gaya sentrifugal
• Jika desain superelevasi tidak sesuai atau lebih
rendah dari persyaratan maka potensi atau
tingkat risiko kecelakan akan semakin tinggi.
Visibility
• Faktor Visibility di jalan
sangat mempengaruhi
kecelakaan
• Banyak terjadi
kecelakaan karena
pengemudi tidak bebas
penglihatannya dan
tidak melihat kendaraan
yang datang dari depan
terutama waktu
mendahului
• Makin buruk visibility
makin tinggi tingkat
risiko jalan
Jarak Pandang Persimpangan
60 170 105
50 150 80
40 100 55
30 70 35
20 40 20
Jarak Pandang Persimpangan KA
Kecepatan Maksimum KA Jarak Pandang Minimum (m)
(km/jam)
<50 110
50 ataulebih dari <70 160
70 atau lebih dari <80 200
80 atau lebih dari <90 230
90 atau lebih dari <100 260
100 atau lebih bdari <110 300
110 atau lebih 350
B.Safety Facilities Index
Safety Facility Index (SFI)
Subject Max.Score %
<3.000
6,0 1,5 4,5 1,0
3.000-10.000
7,0 2,0 6,0 1,5
10.000-
125.000 7,0 2,0 7,0 2,0
2nx3,5 2,5 2x7 2
>25.000
Tabel 2.2: Persyaratan Bahu Jalan
Keterangan: **)= Mengacu pada persyaratan ideal *) = 2 jalur terbagi, masing – masing n × 3, 5m, di mana n= Jumlah lajur per jalur - = Tidak ditentukan
Road Shoulder Index
Road Mark
Subject Max.Score %
C.1. Surface Type Index ( STI) 0-20` 20
C.2. Design Factor/Road Class 0-20 20
Index (RCI)
C.3. Right of Way Index 0-20 20
(ROWI)
C.4. Topography Index (TOPI) 0-20 20