Anda di halaman 1dari 22

METODE KONSTRUKSI

PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR


( MULTI YEARS CONTRACT )

BAB IV
MANAJEMEN RESIKO DAN SISTEM MANAJEMEN K3LM
( KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA, LINGKUNGAN DAN MUTU )

A. MANAJEMEN RESIKO
1. Uraian Umum
Pelaksanaan pekerjaan pada paket Ini memiliki banyak serta resiko khususnya terhadap
aspek lingkungan, yang spesial apabila dibedakan dengan proyek dengan pekerjaan berbeda.
Resiko-resiko yang menyangkut secara langsung dengan pelaksanaan pekerjaan ini adalah:
Area pekerjaan yang tercakup luas,
Membutuhkan mobilisasi tenaga kerja yang cukup besar,
Membutuhkan alat berat konstruksi sebagai pendukung pelaksaaan,
Amat terpengaruh dengan kondisi cuaca untuk pekerjaan tanah dan pekerjaan struktur.
Perhatian untuk lingkungan adalah penting.
Hal yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan pekerjaan ini adalah kompleksitas pekerjaan.
Resiko menyangkut sifat dari proyek ini beserta kurangnya kontrol dari proyek akan menggiring
pada kegagalan konstruksi dan bangunan yang secara langsung akan menyangkut tidak hanya
pekerja, pihak kontraktor, pihak konsultan, pihak pemberi tugas, namun juga menyangkut dengan
pihak ketiga sebagai pengguna jasa.
Sistem manajemen resiko harus diimplementasikan secara pasti dengan keseluruhan tahapan
pelaksanaan proyek dan terintegrasi dengan tujuan dari pelaksanaan proyek ini baik secara khusus
dan umum. Bentuk integrasi yang harus dilakukan adalah:
Control progress.
Quality Control / Quality Assurance Management.
Health and Safety Control Management.
Cost Control Management.
Environment Protection Management.
2. Ketentuan Pelaksanaan Manajemen Risiko
Proses Awal Manajemen Risiko
a. Membangun Lingkungan Intern
b. Menyusun Konteks
Proses Inti Manajemen Risiko
Mengidentifikasi Risiko

BAB IV/ Hal.1


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Melakukan Asesmen Risiko.


Memberi Tanggapan & Perlakuan atas Risiko.
Proses Penunjang Manajemen Risiko
Melakukan Kaji Ulang Risiko.
Melakukan Pemantauan dan Evaluasi.
Melakukan Komunikasi.
Melakukan Konsultasi.
Menyusun Dokumentasi.
i. Kriteria Rating Risiko
Kriteria Rating untuk melakukan Analisis Risiko
Kriteria Rating Akibat Secara Umum
Kriteria Rating Negatif Secara Khusus
1) Kriteria Rating Akibat Negatif yang berhubungan dengan kinerja keuangan
2) Kriteria Rating Akibat Negatif yang berhubungan dengan Citra/Reputasi :
Adanya publisitas jelek
Adanya keluhan pelanggan (keluhan yang valid)
Adanya keluhan dari pemegang kepentingan lainnya (pemerintah,
masyarakat, politisi dll
3) Kriteria Rating Akibat Negatif Berupa Deviasi atas Tingkat Collection Period (per
tahun)
4) Kriteria Rating Akibat-Negatif yang berhubungan dengan Mutu, Waktu dan lain-lain
digolongkan sesuai dengan akibat-lanjutannya terhadap Biaya, Kerugian dan
Citra/Reputasi.
Kriteria Rating Kemungkinan Secara Umum.

b. Sistem Manajemen K3LM


i. Uraian Umum
Dalam tahapan ini meliputi,

BAB IV/ Hal.2


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

1. Health and Safety Control Management


Human injury akibat peralatan konstruksi,
Human injury akibat human error,
Kecelakan akibat ketidaktepatan pelaksanaan,
Kerusakan akibat mobilitas dari alat dan properti,
Kecelakaan terkait pihak ketiga,
Epidemik akibat ketidakcukupan perhatian dalam kesehatan.
2. Environtment Protection Management
Emisi ke udara
Pembuangan ke air
Pembuangan ke tanah
Pemakaian Bahan Mentah dan Sumber Daya Alam
Pemakaian Energi
Energi Yang Dipancarkan, misal : Panas, Radiasi dan Getaran
Limbah dan Hasil Produk
Atribut fisik, Misal : Ukuran, Bentuk, Warna, Penampilan
3. Quality Control / Quality Assurance Management
Kerusakan material akibat kesalahan dalam pemilihan material,
Kerusakan peralatan akibat kesalahan dalam pemilihan alat,
Kerusakan akibat kesalahan desain,
Kerusakan akibat ketidaktepatan pemilihan tenaga,
Kerusakan akibat ketidakcukupan pengujian sesuai standar,
Kerusakan pada saat handover akibat ketidaktepatan pemilihan teknologi dalam saat
transfer (handover).

BAB IV/ Hal.3


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

ii. Siklus Kontrol

Identifikasi Risiko

Aspek dan Dampak


Kebijakan K3, Sasaran & Program
Lingkungan & Mutu
Rencana Mutu

Pemenuhan
Kajian Manajemen
Undang-Undang
Rencana K3,

Lingkungan &Mutu
Improvement

Perbaikan & Pencegahan Implementasi

Audit Internal Analisa Data Pemantauan & Pengukuran

Gambar 1 Siklus Kontrol Manajemen K3, Lingkungan dan Mutu

iii. Perencanaan (Plan)


Langkah-langkah dalam tahapan ini adalah,
Membentuk Tim Unit K3, Lingkungan dan Mutu
Mengidentifikasi Semua Kegiatan (Mapping Process)
Memperkirakan Bahaya dan Aspek Lingkungan
Menilai Tingkat Risiko Kemungkinan dan Dampaknya
Mengidentifikasi Legal Yang Sesuai
Merencanakan Pengendalian

BAB IV/ Hal.4


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

1. Mapping Process

PROSES PRODUKSI
PROSES
PRODUKSI

FEED BACK

SERAH TERIMA
KEDUA
PEKERJAAN
PENGAJUAN PERBAIKAN CACAT
MEMINTA CONTOH Ya
PEKERJAAN
PENAWARAN DARI MATERIAL KE
PEMASOK PENGGUNA JASA
INSPEKSI
& TEST IMPROVEMENT
EVALUASI DAN Tidak
NEGOSIASI HARGA
MENCATAT DI
DRW
ANALISA
PROSES PENGANGGARAN

MENERBITKAN PERLINDUNGAN DATA


Ya SPM/SPPM PRODUK

SELEKSI &
PENILAIAN PENGIRIMAN RAPAT
Tidak PEMASOK MATERIAL SERAH TERIMA MOVING OUT
PERTAMA PEKERJAAN
STOP MEREVISI
MEMBERIKAN DRW / DMW
Tidak
MEMBENTUK TIM INSPEKSI Ya REFERENSI SECARA
SELEKSI & PENILAIAN & TEST MANDOR / BERKALA
PEMASOK SUPPLIER / SETIAP TAHUN
SUBKONTRAKTOR
PERENCANAAN Ya
PENGESAHAN
PRODUKSI EVALUASI
CATATAN RENCANA INSPEKSI & KINERJA
PERSYARAT PELAKSANAAN TEST ATAU PEMASOK
AN DAN PROYEK RECRUITMENT VALIDASI Tidak
MASUKAN TENAGA KERJA
PELANGGAN PERBAIKAN PELATIHAN
RAPAT CACAT MANDOR /
MEMBERIKAN
MOVING IN PEKERJAAN SUPLIER/
PELATIHAN &
MONITORING & SUBKONTRAKTOR
RENCANA BIMBINGAN
PELAKSANA PENGENDALIAN
AGENDA
AN PROYEK PRODUK EVALUASI
RAPAT
IJIN PEKERJAAN KINERJA
: K3LM & MOVING IN
KEUANGAN MANDOR
PENGADAAN
SARANA PELAKSANAAN
SERAH TERIMA PEMANTAUAN & PEKERJAAN
LAHAN PENGUKURAN (PROSES PRODUKSI)

MATERIAL MILIK
PELANGGAN

Gambar 2 Alur Proses Produksi


2. Identifikasi bahaya
Menyiapkan input penentuan HIRADC yang berupa UU, KepMen, Perda, Dokumen Kontrak,
dokumen lain yang terkait.
Melakukan Identifikasi bahaya untuk pekerjaan rutin maupun non rutin baik dalam kondisi
normal, abnormal dan darurat.
Melakukan tinjauan awal untuk mengidentifikasi semua potensi bahaya yang terkandung
dalam suatu aktivitas dengan memperkirakan potensi bahaya yang akan terjadi
Melakukan Identifikasi dengan melihat kondisi lapangan/ruangan/tempat kerja dan lingkungan
sekitarnya serta memperhitungkan kondisi desain sebelum dilakukan pencegahan nantinya.
Melakukan observasi dan wawancara kepada personil terkait dalam suatu kegiatan untuk
mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai kemungkinan adanya bahaya yang
akan terjadi.
Setelah diperoleh data potensi bahaya yang mungkin terjadi atau aspek lingkungannya,
kemudian diperkirakan risikonya atau dampaknya, jika terjadi kecelakaan kerja atau perubahan
pada lingkungan dari suatu aktifitas perusahaan.
Membuat daftar semua potensi bahaya yang telah teridentifikasi dan di susun sesuai prioritas
tingkat keparahannya

BAB IV/ Hal.5


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

3. Aspek Lingkungan,
o Emisi ke udara
o Pembuangan ke air
o Pembuangan ke tanah
o Pemakaian bahan mentah dan sumber daya alam
o Pemakaian energi
o Energi yang dipancarkan, misal : panas, radiasi dan getaran
o Limbah dan hasil produk
o Atribut fisik, misal : ukuran, bentuk, warna, penampilan
4. Menilai Tingkat Risiko,
Menggolongkan dampak dari semua kegiatan penting atau tidakpenting
didasarkanpada,
o Berdampak pada lingkungan masyarakat
o Dampak pemenuhan undang-undang
o Dampak terhadap udara
o Dampak terhadap tanah
o Dampak terhadap air
o Dampak terhadap sumber alam
Perhatian terhadap aspek yang terkait dengan aktivitas, produk dan jasa
o Rancangan dan pengembangan
o Proses manufaktur
o Pengepakan dan transportasi
o Kinerja pemasok
o Manajemen limbah
o Ekstraksi dan distribusi bahan mentah dan sumber daya alam
o Distribusi, penggunaan dan masa kadaluarsa produk
o Margasatwa dan keanekaragaman hayati
5. Kesesuaian Undang-Undang
o Buku Undang-undang & Peraturan.
o Petugas
o Daftar Undang-undang & Peraturan yang relevan dan pasal-pasal yang relevan dan meng
up date jika ada perubahan

BAB IV/ Hal.6


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

6. Sasaran dan Program


o Kebijakan K3, Lingkungan dan Mutu
o Deploy dari sasaran korporat
o Tingkat risiko tinggi
o Membuat program untuk pencapaian sasaran
7. Rencana K3, Lingkungan dan Mutu
o Mempelajari dokumen kontrak
o Mempelajari Undang-Undang dan peraturan
o Menyusun buku rencana K3LM, yang terdiri atas pendahuluan, gambaran umum proyek,
struktur organisasi, administrasi proyek, jadwal pelaksanaan dan detail schedule, garis
besar mutu pekerjaan, kebijakan, sasaran dan program, identifikasi risiko, potensi bahaya,
aspek lingkungan, penilaian risiko, penentuan pengendalian risiko, rencana penerapan
Undang-Undang, Kriteria keberterimaan material/produk dan hasil kerja, rencana kegiatan
verifikasi, validasi, pemantauan, inspeksi dan tes, menetapkan organisasi, menyiapkan
metode konstruksi, jadwal pelaksanaan dan sumber daya.
iv. Pelaksanaan (DO)
1. Implementasi K3LM Dan Operasi
o Dokumentasi, Pengendalian Dokumen & Rekaman
o Konsultasi & Komunikasi
o Rekrutmen & Pelatihan
o Prasarana & Lingkungan Kerja
o Desain & Pengembangan
o Pembelian
o Identifikasi & mampu telusur produk (IMTP)
o Identifikasi, Penang, Peny & Perlind. Produk.
o Pengendalian Proses Produksi
o Kesiagaan dan tanggap darurat
2. Dokumentasi, Pengendalian Dokumen & Rekaman
a. Dokumentasi :
Bukti kerja keluhan
Bukti kerja pelatihan
Bukti kerja monitoring proses
Bukti kerja pemeriksaan, pemeliharaan & kalibrasi

BAB IV/ Hal.7


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Bukti kerja pemasok yang berhubungan


Bukti kerja laporan kecelakaan
Bukti kerja pengujian kesiagaan darurat
b. Pengendalian Dokumen
Pengesahan dokumen
Pemberian cap Terkendali
Distribusi Dokumen
Daftar Distribusi Dokumen
Buku Register
Penggandaan Dokumen
Permintaan Dokumen
Perubahan Dokumen
Pengalihan Dokumen
c. Rekaman
Identifikasi Rekaman
Lama Masa Simpan
Indeks Catatan
Katalog
Peminjaman Rekaman
Penyimpanan Rekaman
Pemusnahan Rekaman

3. Konsultasi Dan Komunikasi


Komunikasi Internal :
o Lisan ; Ceramah, Seminar, Pengarahan, Percakapan, Telepon, Rapat dsb,
o Tertulis ; Surat, Fax, Risalah rapat, pengumuman, surat kabar, buletin, dsb.
o Gambar : poster, foto dsb
o Audio Visual, berupa VCD, DVD, dsb
o Electronic Media ; Email, Website, dsb
Komunikasi Eksternal :
Permintaan informasi atau keluhan mengenai K3LM dari pihak-pihak yang berkepentingan
(stakeholder) yang diterima perusahaan baik secara lisan maupun tertulis ke Kantor Pusat,

BAB IV/ Hal.8


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Kantor Wilayah, Kantor Divisi, Kantor Cabang maupun Proyek akan dicatat oleh Personal
In Charge (PIC) pada buku Register Komunikasi.
PIC akan mengevaluasi apakah permintaan informasi atau keluhan mengenai K3LM yang
diterima perlu ditindaklanjuti atau tidak. Jika harus ditindaklanjuti karena terkait dengan
masalah K3LM maka Wakil Manajemen (Management Representative) akan berkoordinasi
dengan pihak terkait di perusahaan untuk melakukan penyelidikan akar permasalahan dari
keluhan yang diterima.
Bagian terkait akan melakukan tindakan perbaikan sesuai dengan akar masalah dan
melaporkan ke Kadiv/Kawil tembusan kepada Sekper jika perbaikan sudah dilaksanakan
dan efektif.
PIC akan memberikan tanggapan ke pihak berkepentingan terkait dengan permintaan
informasi atau keluhan secara tertulis. Lakukan lagi koordinasi dengan bagian terkait di
perusahaan jika tanggapan keluhan belum disepakati dengan pihak yang berkepentingan.
Tahapan penanganan keluhan harus dicatat pada Buku Register Komunikasi.
v. Tanggap Darurat
1. Tim Tanggap Darurat

Tim Pencari

Tim APAR Tim Hydran Tim Evakuasi Tim Penyelamat Tim P3K

Dokumen

Gambar 3 Rencana Struktur Organisasi Tim Tanggap Darurat


2. Kondisi Darurat
Melakukan identifikasi kondisi darurat sesuai dengan aktivitas, produk dan jasa serta faktor-
faktor alam yang bisa menyebabkan kondisi darurat serta menetapkan prosedur untuk
meresponsnya. Berikut ini adalah kondisi darurat yang teridentifikasi antara lain,
Kebakaran
Demo dan huru-hara
Banjir
Gempa bumi
Tumpahan Minyak

BAB IV/ Hal.9


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Sabotase dan Ancaman Bom


Menemukan obyek yang mencurigakan
Kegagalan konstruksi.
3. Keadaan Darurat secara Umum
Pemberitahuan awal dilakukan oleh personel yang mengetahui terjadinya keadaan darurat.
Pemberitahuan dilakukan dengan cara berteriak ADA KEBAKARAN/GEMPA
BUMI/BANJIR/TUMPAHAN sesuai dengan kondisi gawat darurat yang terjadi secara
berulang-ulang.
Segera menuju ke tombol alarm darurat/alat komunikasi terdekat secara terus menerus.
Personel yang bersangkutan melaporkan secara singkat mengenai keadaan darurat yang
terjadi langsung kepada Koordinator Tanggap Darurat atau melalui petugas komunikasi
yang sedang bertugas.
Petugas Komunikasi memberitahu kepada seluruh karyawan di lokasi kerja Waskita
melalui pengeras suara bahwa telah terjadi keadaan darurat.
Koordinator Tanggap Darurat mengaktifkan tim tanggap darurat untuk melakukan
tindakan perbaikan dan pencegahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-
masing posisi.
Menyediakan daftar no. Telepon penting yang dapat dihubungi saat gawat darurat, dan
ditempatkan pada tempat strategis/yang mudah terlihat.
4. Latihan Tanggap Darurat (Drill)
Program Drill tanggap darurat disusun oleh Management Representative (MR)/Kanit
Bisnis/Kapro.
Simulasi dilakukan secara berkala 6 (enam) bulan sekali yang skenarionya bisa satu
kondisi darurat atau kombinasi dari beberapa kondisi gawat darurat.
Pelaksanaan simulasi harus dilakukan evaluasi untuk mengetahui keefektifan prosedur
tanggap darurat.
Hasil evaluasi simulasi rencana tanggap darurat harus dikomunikasikan kepada pihak
terkait.
5. Peralatan Tanggap Darurat
Peralatan tanggap darurat yang dimaksud adalah peralatan yang dipergunakan untuk
menanggulangi keadaan darurat kebakaran, tumpahan.

BAB IV/ Hal.10


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Peralatan tanggap darurat hanya dipergunakan pada saat terjadinya keadaan darurat dan
dilarang untuk dipindahkan secara permanen atau sementara. Terkecuali pemindahan yang
bersifat permanen atau sementara memang harus dilakukan, maka harus diketahui dan
diijinkan oleh Petugas K3LM di lokasi Kerja.
Peralatan tanggap darurat yang ada di Waskita terdiri dari :
o Tabung Pemadam Api Ringan (APAR)
o Hydrant
o Pompa Air
o Air Pemadam Kebakaran
o Selang Karet dengan ukuran minimal diameter 3 inch dan panjang 20 meter
o Nozzle / Sprinkler
o Pasir dan Serbuk Kayu
o Kain Majun atau absorber
Masing-masing peralatan tanggap darurat harus disediakan di setiap lokasi kerja dan
jumlahnya disesuaikan dengan potensi bahaya/aspek yang ada.
Peralatan tanggap darurat dapat juga ditempatkan di unit mesin (crane, prime mover, truck
dll) jika memungkinkan.
Peralatan tanggap darurat tumpahan disiapkan pada tempat yang aman dan terlindung dari
hujan. Jika pada bagian luar kotak harus ditulis KOTAK PERALATAN TANGGAP
DARURAT TUMPAHAN.
Peralatan tanggap darurat harus diperiksa secara berkala oleh staf K3LM di lapangan
dengan menggunakan daftar periksa (check-list) yang sudah disediakan. Hasil pemeriksaan
harus diketahui oleh Pelaksana Lapangan.
Pemakaian peralatan tanggap darurat harus dilaporkan kepada Petugas K3LM
6. Tahap Pemulihan
Apabila Keadaan Darurat sudah teratasi maka Unit K3&LM akan menentukan apakah
lokasi kejadian sudah aman untuk dimasuki kembali dengan mempertimbangkan hasil
pemeriksaan pihak yang berwajib dengan memberikan pengumuman
Membentuk tim untuk mendata semua kerugian/ korban yang ada.
Mengambil langkah-langkah untuk mengaktifkan kembali kegiatan perusahaan dengan
menetapkan dan menempati tempat kerja sementara untuk pusat kendali usaha setelah
terjadi Keadaan Darurat, jika bangunan kantor sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi untuk
tempat kerja.

BAB IV/ Hal.11


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Pejabat yang berwenang untuk mengambil keputusan itu adalah sbb :


Penetapan tempat kerja sementara sebagai pengganti Kantor Pusat/Divisi/Wil ditetapkan
oleh Dirut
Penetapan tempat kerja sementara sebagai pengganti Kantor Wilayah Barat & Timur
ditetapkan oleh Kawil seijin Direksi
Penetapan tempat kerja sementara sebagai pengganti Kantor Cabang ditetapkan oleh Kacab
seijin Direksi & Kawil
vi. Pengecekan (check)
1. Pemantauan dan Pengukuran
Tahapan dalam pemantauan dan pengukuran K3LM
o Penetapan kriteria kriteria pemantauan dan pengukuran berdasarkan hasil penilaian
resiko yang telah dibuat, undang undang atau persyaratan lainnya.
o Merencanakan pemantauan dan pengukuran K3LM, yang mencakup antara lain
metode pemantauan dan pengukuran, alat yang akan dipergunakan, frekwensi
pelaksanaan.
o Pelaksanaan pemantauan dan pengukuran dapat dilakuan secara internal oleh masing-
masing unit kerja dan unit bisnis atau menunjuk pihak eksternal yang memiliki
kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku.
o Menganalisa hasil pemantauan dan pengukuran K3LM.
o Membuat rencana tindakan perbaikan dan pencegahan berdasarkan prosedur tindakan
perbaikan dan pencegahan dari kecelakaan, insiden dan ketidaksesuaian.
o Memantau dan membuktikan pelaksanaan tindakan perbaikan dan pencegahan yang
telah ditetapkan dan mencatat hasilnya.
Jenis dan Frekwensi Pelaksanaan Pemantauan dan Pengukuran K3LM
o Tingkat kesesuaian undang undang dan peraturan lainnya, dilakukan setiap 6 (enam)
bulan sekali.
o Pencapaian sasaran dan pelaksanaan program K3LM, dilakukan minimal setiap 1
(satu) bulan sekali.
o Pemantauan kinerja K3LM yang dilakukan setiap hari,meliputi:
Jumlah tenaga kerja, hari dan jam kerja
Kecelakaan dan sakit akibat kerja
Kasus lingkungan seperti tumpahan

BAB IV/ Hal.12


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Tingkat kecelakaan /Incidence Rate (jumlah kecelakaan x 200.000 / jumlah


jam kerja)
Status pelaksanaan dan pencapaian sasaran dan Program K3LM
o Pemantauan dan pengukuran faktor fisika dan faktor lingkungan dilakukan minimal
setiap 1 (satu) tahun sekali kecuali ditetapkan oleh Persyaratan hukum , meliputi :
Iklim kerja, Kebisingan, Kebisingan ambient, Getaran, Pencahayaan, Debu
lingkungan kerja, Udara ambient, Emisi gas buang kendaraan bermotor dan
sumber tidak bergerak
Kualitas air : sumber air minum (tidak berlaku, jika sumber air minum berasal
dari perusahaan air minum daerah PDAM), air limbah domestik, air untuk
proses kerja.
o Pengukuran Kepuasan Pelanggan
o Apabila terdapat ketidaksesuaian dengan program yang direncanakan,maka harus
dibuat program tindak lanjutnya. Tindak lanjut yang disetujui digunakan sebagai
bahan perbaikan dan improvement
o Sertifikasi dan atau perijinan pemakaian peralatan perlengkapan kerja, lihat pada
Daftar Perawatan Alat .
o Pemeriksaan kesehatan karyawan, dilakukan minimal 1 (satu) tahun sekali
2. Kalibrasi
Semua alat ukur dan tes yang dikendalikan harus didaftar, diidentifikasi dan dikalibrasi untuk
mengetahui kelayakan dalam pemakaiannya. Lihat pada Daftar Alat Ukur dan Kalibrasi
Kalibrasi dapat dilakukan secara internal oleh personel Waskita yang mempunyai peralatan
dan keahlian melakukan kalibrasi tersebut atau pihak lembaga kalibrasi eksternal.
Jadwal kalibrasi secara berkala harus ditetapkan oleh masing masing unit bisnis yang
menggunakan peralatan tersebut, berdasarkan tanggal terakhir pelaksanaan kalibrasi tersebut.
Peralatan ukur dan tes dikalibrasi minimal setiap dua tahun sekali atau sesuai dengan ketentuan
manual pabrikan peralatan tersebut.
Memonitor pelaksanaan kalibrasi alat ukur dan tes pada masing masing unit bisnis yang telah
didaftar dan diidentifikasi.
Melakukan verifikasi alat ukur dan tes, jika dari hasil verifikasi diketemukan alat ukur dan tes
yang tidak layak pakai maka harus dilakukan penilaian dampak pemakaian peralatan tersebut.
Verifikasi dilakukan oleh petugas keselamatan dan kesehatan kerja atau personel yang
berwenang.

BAB IV/ Hal.13


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Memasang label status kalibrasi pada semua peralatan yang telah dikalibrasi.
Kalibrasi juga harus ditentukan untuk peralatan ukur dan tes milik subkontraktor maupun
mandor.
Menyediakan tempat penyimpanan peralatan ukur dan tes di masing masing bagian di
kantor unit kerja/unit bisnis atau di Proyek yang memiliki peralatan tersebut, yang dapat
menjamin ketepatan dan kelaikan peralatan tersebut.
Menyimpan dan merawat peralatan ukur dan tes, agar selalu siap untuk dipergunakan.
Melakukan perbaikan atau penggantian suku cadang, jika peralatan ukur dan tes tersebut
mengalami kerusakan.
Bilamana peralatan ukur dan tes tidak memungkinkan
o dilakukan kalibrasi, maka peralatan tersebut dapat
o dilakukan uji verifikasi dengan peralatan sejenis yang telah dikalibrasi.
Pelaksanaan uji verifikasi dilakukan oleh pihak ketiga yang independen.
Melakukan Kalibrasi ulang terhadap alat ukur dan tes apabila:
o Waktu pemakaian alat telah mencapai 2 (dua) tahun sejak Kalibrasi.
o Alat rusak (jatuh) sehingga terjadi perbaikan atau pergantian suku cadang.
Pada saat alat diverifikasi ditemukan besaran penyimpangan yang tidak bisa ditoleransi lagi
3. Proses Pemantauan dan Pengukuran
Proses pemantauan & pengukuran K3LM dapat dilakukan dengan mengadakan kegiatan
inspeksi dan tes. Pelaksanaan inspeksi dan tes dapat dilakukan oleh personil Waskita atau
pihak eksternal yang berkualifikasi. Personil Pelaksana Inspeksi dan Tes dari Waskita dipilih
berdasarkan kualifikasinya pada saat penyusunan Organisasi proyek.
Pemantauan / Inspeksi dapat dilakukan berupa :
o Inspeksi pada Inspection Point,
o Tes pada Test Point,
o Menyaksikan proses pelaksanaan pada Witness Point,
o Verifikasi oleh Pemberi Kerja pada Hold Point,
o Pemeriksaan dokumen pada Document Verification Point untuk memastikan bahwa
sampai tahap itu pekerjaan telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana K3LM,
sebelum memberikan izinnya untuk melanjutkan pekerjaan.
Kinerja K3LM harus dilaporkan secara periodik yaitu :
o Dari proyek ke kantor unit bisnis setiap bulan
o Dari Unit Gedung kantor pusat ke P2K3&LM pusat setiap bulan

BAB IV/ Hal.14


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

o Dari unit bisnis ke P2K3&LM Pusat setiap 3 (tiga) bulan (hanya Incidence Rate,
Evaluasi Penerapan Legislasi K3LM, Evaluasi hasil ukur K3 & Lingkungan,
Ketidaksesuai-an/NCR)
Hasil evaluasi kinerja K3LM akan ditindak lanjuti sebagai tindakan perbaikan, pencegahan
dan perbaikan berkelanjutan.
Melaksanakan Inspeksi dan Tes selama proses pelaksanaan pekerjaan termasuk item pekerjaan
yang dilaksanakan oleh sub kontraktor
Melaksanakan Inspeksi dan Tes di lokasi Pemasok apabila witness point and hold point terjadi
di lokasi pemasok atau bila ditetapkan dalam Rencana K3LM
4. Analisa Data
ProsesPerolehan Data
o Menetapkanarea kerja untuk melakukan analisa data meliputi (tetapi tidak terbatas
pada) hal-hal sbb :
Pelanggan, Pemasok, Produk, Proses, Sumber daya, Hasil audit internal &
eksternal, Hasil kajian manajemen, Pesaing.
Hasil pemantauan & Pengukuran lainnya.
o Menetapkan Tim atau Personil In Charge sebagai penanggung jawab pengolah data
dan informasi.
o Menetapkan proses perolehan data & informasi dari berbagai sumber yang relevan
sebagai berikut :
Melakukan survey untuk menseleksi sumber data dan informasi yang relevan
dengan permasalahan yang ada, agar proses perolehan data lebih efektif.
Mengumpulkan data & informasi dari berbagai sumber:
Pengguna jasa / konsultan, yang terkait dengan keluhan dan kepuasan
pengguna jasa.
Pegawai yang terkait dengan keluhan & kepuasan pegawai.
Pemasok/mitra Kerja/mandor yang terkait dengan kinerja produk.
Instansi pemerintah, perusahaan yang sejenis, BUMN/BUMD yang terkait
dengan kinerja organisasi / korporat
Sumber lainnya yang relevan.
o Data diperolehmelalui (tapi tidak terbatas) melalui:
Media elektronik, Media cetak, E-mail / web site, Laporan.
Lokakarya, seminar, studi perbandingan, Surat, Pameran

BAB IV/ Hal.15


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Hasil survey, Jasa konsultan atau media lainnya


Mencari relasi antar data yang ada keterkaitannya.
o Mengintegrasikan data & informasi untuk mengetahui kecukupannya.
o Memeriksa kebenaran data & informasi sebelum dilakukan proses analisa data &
informasi.
o Semua data yang dibutuhkan setelah terkumpul dicatat dan dibuat daftarnya.
Proses Analisa Data
o Mempelajari dan meneliti kebenaran data & informasi yang telah diperoleh.
o Menganalisa data & informasi dengan mempertim-bangkan faktor faktor :
Kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman (SWOT).
o Menetapkan metode / cara / tools / teknik kendali statistik yang akan dipergunakan
dalam menganalisa data & informasi antara lain dengan delapan langkah & tujuh alat
(7QC tools).
o Menemukan permasalahan yang ada. Pendekatan alat yang dipakai adalah : check
sheet, control chart, brainstorming.
o Menganalisa sebab dan akibat, Pendekatan alat yang dipakai adalah : cause effect
diagram.
o Menemukan akar permasalahan atau mencari akar masalah, Pendekatan alat yang
dipakai adalah : cause effect diagram, stratifikasi.
o Menemukan faktor penyebab utama. Pendekatan alat yang dipakai adalah : histogram,
pareto, scatter diagram.
o Menentukan solusi dan target. Pendekatan alat yang dipakai adalah : 5W 2H (what,
why, where, when, who, how, how much), pareto diagram.
o Melaksanakan tindakan perbaikan & pencegahan
o Mengukur efektivitas dari tindakan perbaikan yang diambil
o Meninjau hasil analisa data dan informasi untuk menetapkan standarisasi.
vii. Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan & Pencegahan
1. Pelaporan insiden dan ketidaksesuaian
- Pelaporan awal dapat dilakukan secara verbal, melalui komunikasi langsung, pesawat
telepon atau radio komunikasi.
- Pelaporan secara tertulis untuk kasus kecelakaan/insiden, hampir celaka, ketidaksesuaian
dan pencemaran Lingkungan.
- Tabel batas waktu maksimal pelaporan dan penetapan tim investigasi

BAB IV/ Hal.16


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

- Laporan hasil investigasi insiden fatal dikoordinasikan dengan ahli investigasi Pusat untuk
diverifikasi dan bila dianggap perlu ahli investigasi Pusat dapat diikutsertakan dalam tim
investigator.
- Laporan secara tertulis bisa dilakukan oleh karyawan (pekerja) yang mengetahui kejadian
tersebut atau dibantu oleh Petugas K3LM atau Atasan langsung.
- Pelaporan tertulis selanjutnya secara langsung atau melalui fax atau surat elektronik
dikirim kepada Unit K3LM proyek, P2K3LM Wilayah/Divisi, Management
Representative.
- Kecelakaan yang menimbulkan cidera atau luka dengan tingkat sedang sampai dengan
tinggi dan fatal, wajib dilaporkan ke PT. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) dan
Dinas Tenaga Kerja (DISNAKER) setempat paling lambat 2 X 24 jam dengan
menggunakan formulir bentuk 3 KK2 lampiran 1 Peraturan Menteri no. 03/MEN/1998
- Pelaporan awal ke JAMSOSTEK dapat dilakukan melalui telepon.
- Untuk kecelakaan yang berdampak pada kerusakan lingkungan dilaporkan kepada unsur
pemerintahan setempat yakni kepada Kepala Desa, Kecamatan dan Kepolisian.
2. Penanganan kecelakaan/insiden, hampir celaka dan ketidaksesuaian
- Penanganan awal yang bersifat perbaikan atas setiap temuan insiden, hampir celaka dan
ketidaksesuaian wajib dilakukan oleh setiap karyawan yang mengetahui kejadian tersebut.
- Atasan langsung wajib menentukan tindakan awal dan/atau lanjutan yang harus dilakukan
begitu mendapat laporan awal tentang terjadinya suatu kecelakaan, hampir celaka atau
ketidaksesuaian.
- Untuk penanganan korban akibat kecelakaan kerja dilakukan sesuai dengan bagan alir
yang telah ditetapkan.
3. Investigasi
- Investigasi yang dilakukan harus mencakup hal hal sebagai berikut :
Pengumpulan data, melalui pemeriksaan tempat kejadian dan menggali informasi
melalui korban (jika memungkinkan) dan saksi.
Review hasil penilaian resiko sebelumnya atas aktivitas, produk atau jasa terkait
yang telah dilakukan sebelumnya.
Analisa data yang dapat mendeteksi penyebab langsung (tindakan atau kondisi
tidak aman), penyebab dasar (faktor personel atau pekerjaan) dan pengendalian
manajemen.
Rekomendasi tindakan perbaikan yang bersifat pencegahan.

BAB IV/ Hal.17


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Pemantauan terhadap rekomendasi hasil investigasi.


- Investigasi dilakukan oleh suatu tim dan jumlah anggotanya tergantung dengan tingkatan
insiden dan ketidaksesuaian yang terjadi.
- Investigasi harus dilaksanakan secepat mungkin untuk mencegah hilangnya barang bukti
- Batas waktu investigasi diusahakan sudah selesai dalam waktu tidak lebih dari 1 bulan
sejak ketidaksesuaian atau insiden terjadi.
- Salah satu anggota tim harus pernah mendapat pelatihan tentang investigasi kecelakaan.
- Jika insiden melibatkan karyawan subkontraktor, maka perwakilan dari subkontraktor
harus dilibatkan dalam tim investigasi yang dibentuk
- Laporan investigasi menggunakan Form PW-K3LM-07-02.
- Rekomendasi tindakan perbaikan dan pencegahan yang diajukan oleh tim investigasi
harus ditinjau dahulu melalui proses penilaian resiko sebelum
diterapkan/diimplemetasikan, untuk mengetahui bahwa tindakan tersebut tidak
menimbulkan resiko baru yang lebih tinggi.
- Penilaian resiko dilakukan oleh unit kerja/bisnis yang terkait.
- Rekomendasi tindakan perbaikan dan pencegahan tertuang baik yang sudah dilakukan
maupun baru direkomendasikan dicatat dalam register ketidaksesuaian.
- Hasil investigasi yang telah disahkan harus dikomunikasikan kepada pihak terkait sesuai
dengan prosedur komunikasi dan konsultasi yang sudah ada di perusahaan.
- Batas waktu maksimal pemantauan terhadap pencapaian pelaksanaan rekomendasi dari
hasil investigasi kecelakaan dan/atau rencana tindakan perbaikan dan pencegahan yang
telah ditetapkan adalah 7 (tujuh) hari setelah laporan terkait dikeluarkan.
- Melakukan evaluasi hasil investigasi dan melaporkan ke MR, dan Biro Sistem (Sekretaris
P2K3&LM Pusat dan Bagian Litbang)
4. Penanganan Produk Tidak Sesuai.
- Memberi status Ketidak-sesuaian pada produk yang tidak sesuai dan mencatat ketidak-
sesuaian yang ditemukan.
- Menetapkan personil untuk melakukan penyelidikan atas ketidaksesuaian yang terjadi.
Bila perlu menugasi penyelidik dari luar Waskita yang dinilai mampu.
- Personil Penyelidik mengajukan usulan tindak lanjut atas ketidaksesuaian yang terjadi
kepada Kepala Proyek dan dicatat dalam Buku Register Ketidaksesuaian.
- Minta persetujuan Pengguna Jasa atas rencana tindak lanjut yang dilakukan.

BAB IV/ Hal.18


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

- Memutuskan salah satu tindak lanjut dari kemungkinan berikut :


Produk diperbaiki untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan,
Produk dapat diterima atas persetujuan Pengguna Jasa.
Produk digunakan untuk keperluan lain,
Produk ditolak atau dibongkar.
- Melaksanakan tindak lanjut atas produk yang tidak sesuai.
- Melakukan verifikasi terhadap hasil tindak lanjut sesuai dengan prosedur Inspeksi dan Tes
yang diterapkan semula.
- Meminta persetujuan kepada Pengguna Jasa atas perbaikan yang telah dilakukan.
- Salinan hasil investigasi harus dikirim ke Pusat (Biro P2) untuk dijadikan sebagai analisa
data kinerja K3LM perusahaan
- Bila ketidaksesuaian ini tidak berhasil diatasi atau Pengguna Jasa belum setuju dengan
perbaikan yang telah dilaksanakan, maka harus dicatat kembali dalam Buku Register
Ketidak-sesuaian, dan diberi nomor baru dan ditindak lanjuti dari awal sebagai ketidak-
sesuaian yang baru.
- Semua ketidaksesuaian yang terjadi harus dilaporkan dalam Rapat Koordinasi / Rapat
Tinjauan Manajemen dan dipertimbangkan sebagai masukan prosedur Perbaikan
Berkelanjutan
- Jika ketidaksesuaian ditemukan setelah serah terima kedua maka cara penanganannya
diatur pada prosedur penanganan keluhan pengguna jasa.
- Khusus untuk ketidaksesuaian produk, bisa langsung dituliskan di dalam format
permintaan Tindakan Perbaikan & pencegahan.
5. Keluhan Pengguna Jasa.
- Keluhan dan umpan balik dapat melalui surat, e-mail, telepon, lisan, ataupun media
komunikasi lainnya.
- Menerima keluhan dan umpan balik tersebut, dan mencatat dalam Form Laporan Awal
Insiden dan Ketidaksesuaian (form PW-K3LM-07-01) dan selanjutnya semua keluhan
dilaporkan ke Pusat (Biro P2).
- Pihak yang menerima keluhan pelanggan segera menganalisa keluhan tersebut, untuk
melihat validitas keluhan dan dampaknya bagi perusahaan serta kemudian meneruskannya
kepada :
Proyek : untuk masalah yang terkait dengan produksi ke Kepala Proyek

BAB IV/ Hal.19


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Kepala Wilayah/ kepala Divisi : untuk masalah yang terkait dengan manajemen
Wilayah/Divisi
Karo P2 : untuk masalah yang berhubungan dengan manajemen perusahaan.
Melakukan klarifikasi dan penyelidikan untuk menentukan sebab dan
merencanakan langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan. Klarifikasi harus
dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah Keluhan diterima.
Melakukan tindakan perbaikan atas keluhan yang diterima.
Bersama pengguna jasa melakukan pemeriksaan atas tindakan perbaikan yang
dilakukan .
Melakukan klarifikasi dan penyelidikan kembali jika perbaikan belum memuaskan
Pengguna Jasa.
Membuat laporan atas penanganan terhadap keluhan Pengguna Jasa yang sudah
selesai dan mengirimkannya kepada Kepala Biro P2, untuk dicatat dalam buku
Register Permintaan Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.
Melakukan monitoring terhadap hasil penanganan Keluhan Pengguna Jasa dan
membuat analisa terhadap efektivitas penanganan Keluhan Pengguna Jasa.
Hasil analisa digunakan sebagai masukan dalam Rapat Tinjauan Manajemen dan
peningkatan berkesinambungan terhadap pencapaian sasaran dan target K3LM.
6. Tindakan Perbaikan
- Semua temuan baik berupa insiden, ketidaksesuaian dan pencemaran lingkungan, yang
berpotensi penyimpangan PW-K3LM, maka akan dilakukan tindakan perbaikan dan
pencegahan.
- Permintaan untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bisa berasal dari :
Temuan audit internal & eksternal
Hasil pengukuran dan pemantauan (hasil inspeksi K3LM, Kalibrasi)
Hasil komunikasi, partisipasi & konsultasi K3LM
Hasil investigasi insiden, ketidaksesuaian dan pencemaran lingkungan.
- Permintaan untuk melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan dilakukan dengan
mengisi form PW-K3LM-07-03.
- Mengidentifikasi dan mencatat semua insiden, ketidaksesuaian dan pencemaran
lingkungan yang terjadi, yaitu :
Menganalisa data untuk menentukan potensi penyebab kecelakaan kerja, insiden
dan ketidak-sesuaian yang berhubungan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.

BAB IV/ Hal.20


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Menentukan penyebab yang paling dominan.


Menyusun rencana tindakan perbaikan
Menetapkan langkah-langkah perbaikan
Melaksanakan tindakan perbaikan.
Melakukan evaluasi dan mencari terhadap perbaikan yang telah diselesaikan,
apakah cukup efektip atau tidak.
Semua tindakan perbaikan dilaporkan dalam rapat koordinasi K3LM maupun
Rapat Tinjauan Manajemen
Mencatat semua tindakan perbaikan yang dilakukan di dalam Register Tindakan
Perbaikan.
7. Tindakan Pencegahan
- Mencatat semua potensi yang dapat menimbulkan insiden, ketidaksesuaian dan
pencemaran lingkungan.
- Melakukan analisa data untuk menetapkan tindakan pencegahan yang diperlukan dengan
memperhitungkan dampak yang mungkin akan terjadi.
- Menetapkan langkah-langkah pencegahan berdasarkan hasil analisa data.
- Melakukan verifikasi terhadap langkah yang dilakukan.
- Mencatat tindakan pencegahan yang sudah dilakukan dalam Register Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan.
- Mengkaji apakah tindakan pencegahan yang dilakukan sudah cukup efektif atau tidak.
- Semua tindakan pencegahan yang dilakukan dan hasilnya dilaporkan dalam Rapat
koordinasi K3LM/RTM

viii. Tindakan Lebih Lanjut (action)


Perbaikan Berkelanjutan (Improvement) :
- Memproyeksikan Perbaikan berkelanjutan yg akan dilakukan, antara lain sebagai berikut,
Menyediakan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Memperoleh kontrak baru
Mengelola produksi yang berorientasi pada biaya, mutu dan waktu.
Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia
Mengelola likuiditas keuangan secara efisien dan efektif
Melaksanakan pengadaan sumber daya yang efisien
Melaksanakan proses engineering yang baik.

BAB IV/ Hal.21


METODE KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN WADUK GONDANG DI KABUPATEN KARANGANYAR
( MULTI YEARS CONTRACT )

Peningkatan kinerja K3 dan Lingkungan


- Menetapkan proses Perbaikan berkelanjutan yang akan dipakai, antara lain sebagai berikut,
Proses perbaikan terus menerus (Kaizen)
Benchmarking
Reengineering
Penggabungan proses tersebut diatas
- Memastikan kebenaran dan meneliti data-data yang sudah diperoleh.
- Mempelajari data dan mencari relasi antar data yang ada keterkaitannya untuk dilakukan
analisa data sesuai prosedur Pemantauan, Pengukuran dan Analisa Data (PW-K3LM-06).
- Menemukan penyebab untuk mempersempit permasalahan. Penyebab yang sudah
diketahui dicatat dan dibuat daftarnya.
- Menemukan faktor faktor apa saja yang paling berpengaruh untuk menemukan
penyebab utamanya.
- Merencanakan langkah-langkah perbaikan dan pencegahannya sesuai Prosedur
Ketidaksedsuaian, Tindakan Perbaikan & Pencegahan (PW-K3LM-07).
- Melaksanakan langkah-langkah perbaikan dan pencegahan yang sudah ditetapkan sesuai
Prosedur Ketidaksesuaian, Tindakan Perbaikan & Pencegahan (PW-K3LM-07).
- Melakukan pemeriksaan terhadap hasil yang dicapai.
- Menetapkan hasil perbaikan yang sudah dilaksanakan sebagai standar untuk hasil yang
baik dan memasukkan ke dalam program perbaikan selanjutnya untuk hasil yang belum
tercapai.
- Mempelajari standar yang sudah dicapai untuk kemudian merencanakan Perbaikan
berkelanjutan berikutnya.

BAB IV/ Hal.22

Anda mungkin juga menyukai