Anda di halaman 1dari 6

Daun Majemuk

Compound Leaves
Agustina Rahayu
Agustina_r@mhs.unsyiah.ac.id
Abstrak
Daun majemuk adalah daun yang memiliki satu tangkai daun dengan lebih dari satu helaian
daun yang duduk pada cabang-cabang ibu tangkai daun. adapun ciri-ciri daun majemuk yaitu anak
daun muncul bersama-sama, sehingga bila gugur juga akan bersama-sama. Pada umumnya anak daun
seumuran dan ukurannya sama, pertumbuhannya terbatas atau tidak bertambah panjang, sehingga
ujungnya tidak terdapat kuncup, tidak terdapat kuncup atau tunas di ketiak anak daun. Tujuan laporan
ini untuk mengenal daun majemuk. Metode yang digunakan dalam pratikum ini yaitu pengamatan
langsung. Hasil yang diperoleh dari pratikum ini adalah daun majemuk memiliki beberapa bagian
seperti ibu tangkai, tangkai anak daun, anak daun, rakhis, rakhilakaus dan beberapa lainnya, adapun
objek yang digunakan pada pratikum kali ini adalah daun jeruk (Citrus aurantifoila ), daun belimbing
(Averbia bilimbih), daun kari (Murraya koenigii), daun kelor (Moringa oliefera) dan daun singkong
(Manihot esculenta) dari beberapa daun tersebut tidak semuanya memiliki rakhis ataupun rakhila
kata kunci : Daun majemuk
Abstract
Compound leaves are leaves that have one petiole with more than one leaf blade sitting on the
branches of the petiole mother. As for the characteristics of compound leaves, the leaflets appear
together, so that if they fall, they will also be together. In general, the leaflets are the same age and
size, their growth is limited or does not increase in length, so that there are no buds at the ends, there
are no buds or shoots in the armpits of the leaflets. The purpose of this report is to identify compound
leaves. The method used in this practicum is direct observation. The results obtained from this
practicum are compound leaves have several parts such as mother stalk, leaf stalk, leaf child, rakhis,
rakhilakaus and several others, while the objects used in this practicum are citrus leaves (Citrus
aurantifoila), star fruit leaves (Averbia bilimbih), curry leaves (Murraya koenigii), Moringa leaves
(Moringa oliefera), not all of these leaves have rakhis or rakhila
keywords: Compound leaves

1
Agustina Rahayu : Daun Majemuk

Pendahuluan urat daun. Daging daun merupakan tempat


Daun majemuk adalah daun yang pada terjadinya fotosintesis. Berdasarkan tebal tipis
setiap tangkainya mempunyai dua atau lebih helaian, daun dibedakan menjadi tipis seperti
anak daun, sedangkan daun tunggal hanya selaput (membranaceus), seperti kertas
mempunyai satu helai daun pada setiap (papyraceus), seperti tipis lunak (herbaceus)
tangkainya. Ada beberapa ciri yang dapat seperti kulit (coriaceus), seperti perkamen
dijadikan pedoman untuk mengenali daun (perkamenteus), berdaging (carnosus) sebagai
majemuk, Daun majemuk menyirip mempunyai contoh lidah buaya (Aloe vera) (Zuhud, 2021, p.
tangkai anak daun tersusun, seperti sirip ikan, 12).
terdapat di kiri dan kanan ibu tangkai daun
(Hadisunarso, 2015, p. 51-59) Metode/Cara Kerja
Berdasarkan jumlah anak daun, daun Waktu dan Tempat
tumbuhan dibedakan menjadi daun majemuk Praktikum morfologi tumbuhan ini,
(folium compositum) dan daun tunggal (folium membahas tentang daun majemuk pada tanggal
simplex). Daun tunggal merupakan daun yang
25 Februari 2022 bertempatan dilaboratorium
pada tangkai daun hanya terdapt satu helaian
daun. Daun majemuk merupakan daun yang Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
dalam satu tangkai daun terdapat lebih dari satu (FKIP) Universitas Syiah Kuala, dimulai dari
helaian daun memiliki ciri-ciri tidak dapat jam 14.00-selesai.
bertambah panjang, umumnya tidak memiliki
buah dan bunga kemudian daun majemuk tidak Target/objek/Populasi/Sampel
memiliki kuncup (Kusdianti, 2014, p.1-46) Target pratikum ini yaitu untuk
Tangkai daun merupakan bagian daun
mengenal daun majemuk, objek yang digunakan
yang mendukung helai daun. Pada daun
disini yaitu daun jeruk (Citrus aurantifoila ),
lengkap, tangkai daun menghubungkan pelepah
daun belimbing (Averbia bilimbih), daun kari
daun dengan helai daun sedangkan pada daun
(Murraya koenigii), daun kelor (Moringa
bertangkai, tangkai daun menempel langsung
oliefera), yang telah dibawa dari masing-masing
pada bagian buku-buku batang. Bentuk dan
anggota sehingga dapat diamati dan diketahui.
ukuran tangkai daun amat berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, bahkan pada satu tumbuhan
Prosedur
ukuran dan bentuknya dapat berbeda. (Zahro,
Cara kerja yang dilakukan dalam
2017,p.84-92).
praktikum ini langkah awal dengan menyiapkan
Keragaman fenotip dalam spesies dapat
objek yang akan diamati yaitu daun jeruk
dilihat dari kekerabatannya satu dengan yang
(Citrus aurantifoila), daun belimbing (Averbia
lain. Semakin banyak persamaan ciriciri yang
bilimbih), daun kari (Murraya koenigii), daun
dimiliki semakin dekat hubungan kekerabatan
kelor (Moringa oliefera), daun singkong
begitu juga sebaliknya. Hubungan kekerabatan
(Manihot esculenta) tuliskan nama ilmiah dan
antara dua individu dapat diukur berdasarkan
familinya, langkah kedua gambar dan diberikan
kesamaan sejumlah ciri dengan asumsi bahwa
keterangan, langkah ketiga diberikan juga
ciri yang berbeda disebabkan oleh adanya
susunan nama anak daun majemuk, setelah itu
perbedaan susunan genetik. Ciri pada makhluk
catatlah apa saja yang perlu dicatat kemudian
hidup dikendalikan oleh gen. Gen merupakan
sajikan didalam laporan kemudian dan
potongan DNA yang ekspresinya dapat diamati
gambarkan.
melalui perubahan ciri morfologi yang dapat
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan (Hadiati,
Teknik Pengumpulan Data
2014, p.36).
Data yang didapatkan dari praktikum
Daging daun merupakan bagian daun
morfologi tumbuhan ini tentang daun majemuk
yang terdapat di antara tulang-tulang dan urat-
berupa data tertulis dan gambar. Adapun
2
Agustina Rahayu : Daun Majemuk

instrument yang digunakan pada praktikum ini karena seluruh bagian pohon kelor mulai dari
adalah buku penuntun praktikum Morfologi daun, buah, biji, bunga, kulit batang, hingga
tumbuhan. akar memiliki manfaat yang luar biasa. Tanaman
kelor mampu hidup di berbagai jenis tanah,
tidak memerlukan perawatan yang intensif,
Teknik Analisis Data tahan terhadap musim kemarau dan mudah
Data yang ditampilkan dalam uraian dikembangbiakan. Morfologi suatu tumbuhan
adalah deskriptif dan gambar secara kualitatif, ditentukan oleh faktor lingkungan dan faktor
dari semua objek yang telah diamati secara genetika, kedua faktor tersebut akan berinteraksi
langsung. Gambar yang dilampirkan ialah dari selama siklus hidup tumbuhan, sehingga
objek yang terdapat dalam lingkungan dan memunculkan bentuk luar yang berbeda pada
satu spesies. Perkembangan tumbuhan mulai
pembahasan yang didapatkan melalui
dari biji sampai dewasa mengalami perubahan
pengamatan langsung. biokimia, fisiologi, anatomi, dan morfologi,
misalnya tumbuhan mengalami plastisitas yaitu
Hasil dan Pembahasan perubahan morfologi yang dipengaruhi oleh
Karakter Morfologi Tanaman Belimbing faktor lingkungan (Chipojola, 2009, p,23-65).
Manis Morfologi Batang Pohon belimbing Tanaman singkong mempunyai daun
memiliki batang barkayu yang tumbuh tegak yang berbentuk seperti 5 jari dan juga berbentuk
lonjong yang mempunyai garis pada setiap daun
lurus. Bentuk batangnya gilig dengan warna
dengan tepi yang terlihat rata. Sedangkan pada
coklat tua. Tanaman belimbing manis pada bagian ujung dari daun tanaman singkong
umumnya memiliki bentuk tajuk piramid ketika tersebut terlihat seperti cukup sangat tajam.
tanaman tersebut masih muda, akan tetapi Daun singkong mempunyai warna hijau tua dan
bentuk tajuknya berubah menjadi membundar ada juga daun yang mempunyai warna agak
ketika tanaman tersebut dewasa. Bentuk tajuk kekuningan. Singkong merupakan salah satu
membundar dipengaruhi oleh bentuk dari tanaman yang umbinya bisa dikonsumsi.
Apabila Anda lihat dari kandungan yang ada
percabangan yang bertipe simpodial yang
terdapat di dalam singkong, maka tanaman ini
semakin berkembang. Tanaman belimbing mempunyai gizi yang cukup sangat tinggi
manis yang dibudidayakan memiliki bentuk (Ncube, 2012)
tajuk menyebar dan tidak teratur, hal ini Daun kari atau temurui adalah
disebabkan karena adanya pemangkasan yang tumbuhan yang daunnya (dinamakan sama)
rutin (Suryani, 2021). dipakai sebagai bumbu kari, sehingga dikenal
Daun jeruk (Citrus sp) merupakan jenis sebagai daun kari. Daun ini dipakai sebagai
daun majemuk menyirip beranak daun satu bumbu di Aceh. Bentuk daun ini mirip dengan
(unifoliolatus). Helai daun tidak langsung pada daun salam dengan ukuran yang lebih kecil dan
ibu tangkai daun. Sebenarnya pada daun jeruk bau yang lebih tajam. Bunga dari tumbuhan ini
terdapat dua helai daun, tetapi satu anak daun berbau harum dengan buah berbentuk bulir
yang letaknya di bawah mereduksi menyerupai berwarna ungu. Daun ini memiliki ukuran yang
tangkai daun yang bentuknya pipih. Tangkai tidak terlalu lebar dan tergabung kedalam daun
daun pada daun ini menunjukkan adanya majemuk (Usaizan, 2014).
persendian (articulatio), yang berarti bahwa Berdasarkan pratikum morfologi
helaian daunnya tidak langsung terdapat pada tumbuhan yang telah dilakukan bahwa daun
ibu tangkai. Tumbuhan ini juga mempunyai majemuk memiliki beberapa bagian seperti
banyak percabangan dan durinya yang panjang rakhis dan lainnya. dengan mempelajari
dan tajam. Helaian daun bulat telur eliptis atau morfologi tumbuhan ini dapat meningkatkan
bulat telur memanjang, tepi daun beringgit ilmu pengetahuan terhadap tumbuhan berdaun
dengan pangkal dan ujung daun tumpul (Aulia, majemuk sehingga mengetahui daun apa saja
2012). yang termasuk kedalam daun majemuk adapun
Terdapat beberapa julukan untuk pohon hasil dari pratikum ini dengan objek daun jeruk
kelor, diantaranya the miracle tree, tree for life, (Citrus aurantifoila ), daun belimbing (Averbia
dan amazing tree. Julukan tersebut muncul bilimbih), daun kari (Murraya koenigii), daun

3
Agustina Rahayu : Daun Majemuk

kelor (Moringa oliefera), daun singkong Berdasarkan pratikum yang dilakukan


(Manihot esculenta) dapat disimpulkan bahwa daun kari (Murraya
koenigii) memiliki ibu tangkai daun (Pteolus
communis), anak tangkai daun (pteololus), tetapi
tidak memiliki rakhis, rakhila dan rakhilakaus
karena dari morfologi tumbuhan kari ini
morfologinya sama dengan daun belimbing,
adapun anatomi dari tumbuhan daun kari
(Murraya koenigii) sebagai berikut:

Kingdom : Plantae
Divisi : Tracheophytes
Class : Angiosperms
Ordo : Eudicots
Clade : Rosids
Order : Sapindales
Family : Rutaceae
Genus : Murraya
Species : M. koenigii

Gambar 1. Daun kelor (Moringa oliefera)


sumber internet
Berdasarkan pratikum yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa daun kelor (Moringa
oliefera) memiliki ibu tangkai daun (Pteolus
communis), anak tangkai daun (pteololus),
rakhis, rakhila dan rakhilakaus, adapun anatomi
dari tumbuhan kelor (Moringa oliefera) sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Class : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Moringaceae
Genus : Moringa
Spesies : Moringa oleifera L.

Gambar 3. Daun belimbing (Averbia bilimbih)


sumber internet
Berdasarkan pratikum yang dilakukan
dapat disimpulkan bahwa daun belimbing
(Averbia bilimbih) memiliki ibu tangkai daun
(Pteolus communis), anak tangkai daun
(pteololus) tetapi tidak memilik rakhis, rakhila
dan rakhilakaus, adapun anatomi dari tumbuhan,
daun belimbing (Averbia bilimbih)) sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
Gambar 2. Daun kari (Murraya koenigii) sumber Divisi : Spermatophyta
internet. Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
4
Agustina Rahayu : Daun Majemuk

Sub Kelas : Rosidae Berdasarkan pratikum yang dilakukan


Ordo : Geraniales dapat disimpulkan bahwa daun singkong
Famili : Oxalidaceae (Manihot esculenta) memiliki ibu tangkai daun
Genus : Averrhoa (Pteolus communis), anak tangkai daun
Spesies : Averbia bilimbih L. (pteololus) tetapi tidak memilik rakhis, rakhila
dan rakhilakaus, adapun anatomi dari tumbuhan
daun singkong (Manihot esculenta) sebagai
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot esculenta Crantz

Kesimpulan dan saran


Kesimpulan
Hasil pengamatan yang telah dilakukan
Gambar 4. Daun jeruk (Citrus aurantifoila)
dapat diambil kesimpulan bahwa dari kelima
sumber internet
Berdasarkan pratikum yang dilakukan daun majemuk tersebut diperoleh daun kelor
dapat disimpulkan bahwa daun jeruk (Citrus memiliki semua bagian daun mulai dari ibu
aurantifoila) memiliki ibu tangkai daun (Pteolus tangkai daun (Pteolus communis), anak tangkai
communis), anak tangkai daun (pteololus) tetapi daun (pteololus), rakhis, rakhila dan rakhilakaus
tidak memilik rakhis, rakhila dan rakhilakaus, sedangkan daun jeruk, daun belimbing, daun
adapun anatomi dari tumbuhan, daun jeruk kari, daun singkong hanya memiliki ibu tangkai
(Citrus aurantifoila) sebagai berikut:
daun (Pteolus communis), anak tangkai daun
Kingdom : Plantae (pteololus).
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida Saran
Ordo : Sapindales
Diharapkan agar laporan ini diberi
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus masukan dan saran dari asisten laboratorium
Species : Citrus sp yang membangun. Agar kedepannya bisa
membuat laporan menjadi lebih baik dan
akurat, dan dapat dijadikan sebagai
pembelajaran kedepannya sehingga data yang
diperoleh lebih berkualitas.

Daftar Pustaka
Astuti, P., Supriyadi dan Supriyono., 2012.
Karakterisasi fenotipe kultivar padi tahan
dan rentan wereng coklat, Nilaparvata
lugens Stal. (Hemiptera: Delphacidae).
Indonesian Journal of Entomology, 9 (2),
pp.36.
Aulia, kimmy. 2014. Morfologi Tumbuhan
Gambar 5. Daun singkong (Manihot esculenta) Daun Majemuk dan Bagian-bagiannya.
sumber internet Diakses hari senin, 09 Juni 2014 dari
5
Agustina Rahayu : Daun Majemuk

http://kimmyaulia.blogspot.com/2014/06/
morfologi-tumbuhan-praktikum-ii-
daun.html.
Chipojola, F.M., Mwase, M.B. Kwapata, J.M.
Bokasi, J.P. Njolama, and M.F. Maliro.
2009. Morphological Characterization of
Cashew (Anacardium occidentale L.) in
Four Populations in Malawi. African
Journal of Biotechnology. 8 (20): 23-65.
Hadisunarso, 2015. Pengaruh Iklim Terhadap
Jumlah Kunjungan Wisata di Kebun Raya
Unmul Samarinda (KRUS). Jurnal Riset
Kaltim, 3 (1):51-59.
Kusdianti, R. 2014. Morfologi Tumbuhan.
Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: 1-46.
Ncube B, Finnie JF and Van Staden J. 2012.
Quality from the Field: The impact of
environmental factors as quality
determinants in medicinal plants. South
African Journal of Botany, 82, pp. 11–20
Suryani, E., Ip2tp, Z., & Solok, L. 2021.
Inventarisasi dan Karakterisasi Melinjo
(Gnetum Gnemon) Di Kota Solok
Inventory And Characterization Of
Melinjo (Gnetum Gnemon) In Solok City.
Jurnal Menara Ilmu , XV(02), 29–36.
Usaizan, N., Abdullah, N.A.P., Ahmad, S.H. and
Saleh, G., 2014. Preliminary
phytochemical screening and GCMS
analysis of ethanol extract of Physalis
minima L. (Solanaceae). Journal of
Advanced Agricultural Technologies,
1(2).
Zahro, H. Z., Herdiyeni, Y., & Hermadi, I. 2016.
Pengembangan Sistem Ontologi untuk
Morfologi Tumbuhan Obat. Jurnal Ilmu
Komputer Dan Agri-Informatika, 3(2),
84-92.
Zuhud EAM. 2021. Potensi hutan tropika
Indonesia sebagai penyangga bahan obat
alam untuk kesehatan bangsa. Jurnal
Bahan Alam Indonesia. 6(6): 12.

Anda mungkin juga menyukai