Bunga merupakan alat reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga. Pada bunga terdapat
organ reproduksi, yaitu benang sari dan putik. Berdasarkan jenisnya, bunga dapat dibedakan
menjadi bunga tunggal dan bunga majemuk. Pada bunga tunggal, satu tangkai hanya mendukung
satu bunga, sedangkan pada bunga majemuk, satu tangkai mendukung banyak bunga. Adapun
tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenal bermacam-macam susunan bagian bunga, rumus
bunga, dan diagram bunga. Objek yang diamati adalah bunga Alamanda (Allamanda chatartica L),
Bogenfil (Bougenfilia spectabilis Willd), Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), Orok-orok
(Clotaria steriata), dan Tasbih (Canna hibrida). Praktikum ini dilakukan melalui pendekatan
kualitatif dengan metode pengamatan langsung yang dijelaskan dalam bentuk deskriptif dan data
disajikan dalam bentuk gambar. Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa tidak semua bunga
majemuk memiliki susunan bagian bunga, rumus bunga, dan diagram bunga yang sama.
Kata kunci: bunga majemuk, tangkai bunga, daun pelindung
Abstract
Flowers are the reproductive organs in plants. Based on the type, interest can be divided
into single interest and compound interest. In single flowers, one stalk supports only one flower,
whereas in compound
Key words: compound flowers, flower stalks, protective leaves
1
Pendahuluan tersebut berperan sebagai agen penyerbuk
Bunga merupakan alat reproduksi (Hamim, 2019, p.5)
seksual. Bunga dikatakan lengkap apabila
Metode/Cara Kerja
mempunyai daun kelopak, daun mahkota,
Waktu dan Tempat
benang sari, putik atau daun buah. Bunga
Praktikum ini dilakukan pada hari
terdiri atas bagian fertil, yaitu benang sari dan
Jum’at, 16 April 2021 pukul 14:00-15:40
daun buah, serta bagian yang steril yaitu daun
WIB di Laboratorium Pendidikan Biologi
kelopak dan daun mahkota (Noflindawati,
FKIP Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
2019, P.21).
Sterilitas serbuk sari adalah ketidak Target/Objek/Populasi/Sampel
mampuan tanaman untuk menghasilkan Target dari praktikum ini adalah untuk
serbuk sari yang hidup (viable), tanaman mengenal bermacam-macam susunan bagian
jantan yang steril mempunyai beberapa bunga, rumus bunga, dan diagram bunga.
karakter morfologi pada bunganya, yaitu: (i) Objek yang diamati adalah Alamanda
tidak mempunyai benang sari (stamen), (ii) (Allamanda chatartica L), Bogenfil
mempunyai benang sari, tetapi kepala sari (Bougenfilia spectabilis Willd), Kembang
tidak normal, (iii) mempunyai kepala sari sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L), Orok-orok
normal, tetapi tidak menghasilkan serbuk sari (Clotaria steriata), dan Tasbih (Canna
hidup (Dewi, 2015, p.38). hibrida). Populasi pelaksana dalam praktikum
Serbuk sari merupakan sel kelamin ini mencakup seluruh mahasiswa Program
jantan yang terdapat dalam kepala sari dengan Studi Pendidikan Biologi Universitas Syiah
jumlah di masing-masing kepala sari dapat Kuala angkatan 2020.
mencapai ribuan. Serbuk sari mempunyai
Prosedur
karakter yang sangat spesifik untuk masing-
Prosedur kerja pada praktikum ini
masing spesies sesuai dengan jenisnya, selain
adalah Praktikan memperhatikan susunan
itu bentuk serbuk sari seringkali juga
bagian bunga, rumus bunga, dan diagram
ditentukan oleh bagaimana cara
bunga seperti yang tertera pada buku
penyerbukannya atau dengan bantuan apa
penuntun praktikum Morfologi Tumbuhan,
serbuk sari itu dapat jatuh di atas kepala putik
lalu diberi nama preparat dan familinya.
(Salama, 2014, p.22).
Selanjutnya digambar pada tabel serta diberi
Perhiasan bunga terdiri dari sepal
keterangannya.
(kelopak) berfungsi untuk melindungi bunga
saat kuncup berwarna hijau, berjumlah 5 Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan
(lima) helai dan saling berlekatan. Sepal Data
terdorong ke dasar bunga seiring Data yang diperoleh dari praktikum ini
perkembangan bunga dan sepal akan bertahan berupa data kualitatif melalui metode
sampai fase buah. Sepal (mahkota) bunga pengamatan langsung susunan bagian bunga,
yang merupakan perhiasan bunga memiliki rumus bunga, dan diagram pada bunga
fungsi untuk mempercantik dan menarik melalui sampel yang telah dibawa oleh
serangga. (Rustam, 2018 p.15). masing-masing praktikan. Adapun instrumen
Bunga yang mekar banyak didatangi yang digunakan pada praktikum ini adalah
berbagai serangga seperti lebah, kumbang, buku penuntun praktikum Morfologi
kepik, dan semut. Warna bunga yang cerah Tumbuhan. Teknik pengumpulan data
dan aroma bunga mengundang serangga- diperoleh dari hasil observasi atau
serangga untuk mendatangi bunga. Serangga pengamatan langsung pada preparat yang
2
telah disediakan oleh masing-masing
kelompok praktikan.
3
Kembang sepatu dikenal dengan Bunga tasbih (Canna hybrida Hort.)
tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. merupakan salah satu tanaman yang
Bunganya besar dan merah dengan berbagai mengandung zat warna antosianin.
variasinya mulai dari putih, kuning, orange, Kandungan antosianin yang terdapat dalam
kemerahan, serta tidak bearoma. Daun buga berwarna merah dari tanaman tasbih
kembang sepatu termasuk daun tidak berpotensi sebagai antioksidan alami,
lengkap karna tidak memiliki pelepah daun. ekstrak etanol bunga tasbih termasuk
Daun H. Rosa – sinensis merupakan daun antioksidan sangat kuat karena memiliki
tunggal berbentuk bulat telur (ovatus), apex nilai IC50 sebesar 26,50 ppm, sedangkan
folii runcing (acutus) atau meruncing ekstrak air bunga tasbih termasuk
(acuminatus), margo foli bergerigi (seratus). antioksidan kuat karena memiliki nilai IC50
Pertulangan daun menjadi (palamatus), sebesar 63,02 ppm (sari, 2019)
berukuran panjang 4-15 cm dan 2,5- 10 cm.
(laurano,2010)
4
terbatas (Inflorescentia racemosa), dan Arundhina, E. 2011. Aktivitas Ekstrak Etanol
majemuk campuran (Inflorescentia mixta). Daun Alamanda (Allamanda
Bunga majemuk terbatas merupakan bunga cathartica
majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu L) Sebagai Antijamur Terhadap Candida
ditutup dengan satu bunga sehingga ibu albicans dan Pityrosporum ovale
tangkai memiliki pertumbuhan yang terbatas. Secara In Vitro. Jurnal Penelitian
Sedangkan bunga majemuk tak terbatas Sains & Teknologi. 10:1,10 – 17
merupakan bunga majemuk yang ibu Indrawati, Yusuf sabilu, Hariani. 2017.
tangkainya tumbuh dengan dapat bercabang Karakterisasi morfologi anggrek alam
atau tidak bercabang. asal taman nasional rawa aopa
watumohai koleksi kebun raya
Saran
universitas halu oleo. Jurnal
Semoga pada saat praktikum antar
penelitian MIPA. 4:2, 645-654
anggota kelompok dan asisten lab selalu dapat
Laurano, AAP, Bout, IEJ. 2010. Leaf
bekerja sama dengan baik. Terutama untuk
architecture of selected species of
Praktikan kedepannya agar dapat lebih baik
malvaceace sensu APG and is
dalam memperhatikan, mengerjakan, dan
taxonomic significance. Philippine
menggambar hasil praktikum.
Journal of systematic Biology. 27-45
Daftar Pustaka Ramdhayani, E., Noviati, W., Lestari I. D.,
Syafruddin, 2019. Pendampingan
Noflindawati., Anwar, A., Yusniwati., & Inventarisasi Tumbuhan di Sekolah
Sutanto, A. 2019. Karakter Morfologi SMP Negeri 1 Moyo Utara sebagai
dan Sitologi Bunga Pepaya Merah Sumber Pembelajaran IPA, Jurnal
Delima. Jurnal Biologi Universitas Pengembangan Masyarakat Lokal,
Andalas, 7:1, 21-26 2:2,65-69
Rustam, E., Pramono, A. A. 2018. Morfologi Sari. 2019. Aktivasi antioksidan ekstrak
dan perkembangan bunga-buah etanol dan ekstrak air bunga tasbih
tembesu (Fragraea fragrans). Jurnal menggunakan metode DPPH. Jurnal
Pros Sem Nas Masy Biodiv Indon, ilmiah pharmachy. V6.
4:1, 13-19
Salamah, Z. 2014. Variasi Morfologi Floral
Anggota Suku Leguminosae Subsuku
Lotoideae. Jurnal Bioedukatika, 2:1,
19-24
Dewi, P. S., Rahayu, A., & Rochman, N.
2015. Morfologi Bunga dan Viabilitas
Serbuk Sari Berbagai Aksesi Pamelo
{Citrus maxima (Burm.) Merr.}.
Jurnal Agronida, 1:1, 37-38
Hamim., Romadlon, Z., & Dorly. 2019.
Perkembangan Morfo-anatomi
Bunga, Buah, dan Biji Nyamplung
(Calophyllum inophyllum L), Sebagai
Tanaman Penghasil Biodisel. Jurnal
Sumberdaya Hayati, 5:1, 1-10
5
6
Bukti 1
Bukti 2
7
Bukti 3
Bukti 4
8
Bukti 5
9
10