Disusun Oleh:
Shintya Citra Dewi
2006104030098
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang,saya panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini.Tak lupa pula
shalawat beriring salam kami sanjungkan kepangkuan Nabi besar Muhammad SAW yang
telah membawa manusia dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pembimbing yang telah membantu saya
untuk dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Saya menyadari bahwa tugas ini masih
jauh dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang. Semoga tugas ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Visi dan Misi
1. Visi dan Misi Sekolah
2. Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling
D. Deskripsi Kebutuhan
1. Profil Kelas (per-butir masalah)
2. Profil Individual
3. Rumusan Kebutuhan
E. Tujuan
F. Komponen Program
1. Layanan Dasar
2. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
3. Layanan Responsif
4. Dukungan Sistem
G. Bidang Layanan
1. Pribadi
2. Sosial
3. Belajar
4. Karir
H. Rencana Operasional (Action Plan)
I. Pengembangan Tema/Topik
J. Evaluasi, Pelaporan dan Tindak Lanjut
K. Sarana dan Prasarana
L. Anggaran Biaya
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Klasikal
2. Materi Layanan Bimbingangan Klasikal
3. Rencana Pelaksanaan Layanan Bimbingan Kelompok
4. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Kelompok
5. Rencana Pelaksanaan Layanan Konseling Individu
PROGRAM TAHUNAN
A.Rasional
Dalam konteks tersebut bimbingan dan konseling membantu peserta didik/konseli
untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan
keputusan dirinya secara bertanggungjawab. Di samping itu, bimbingan dan konseling
membantu peserta didik/konseli dalam memilih, meraih dan mempertahankan karier
untuk mewujudkan kehidupan yang produktif dan sejahtera lahir batin. Dalam
mewujudkan maksud di atas, pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) diupayakan memfasilitasinya melalui tiga komponen pendidikan, yaitu: (1)
kepemimpinan yang melaksanakan manajemen pendidikan secara proaktif dan fasilitatif,
terutama diselenggarakan oleh Kepala Sekolah beserta staff; (2) pembelajaran yang
mendidik yang diselenggarakan oleh guru mata pelajaran/bidang studi; dan (3) bimbingan
dan konseling yang memandirikan yang diselenggarakan guru bimbingan dan konseling
atau konselor. Ini berarti bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari
program pendidikan di SMK. Guru bimbingan dan konseling atau konselor bekerja dalam
tim bersama guru mata pelajaran, ketua atau koordinator kelompok guru (normatif,
adaptif, keahlian/produktif), kepala sekolah, dunia usaha dan industri, orangtua, dan
masyarakat untuk menciptakaan kondisi belajar yang kondusif, yang akan membantu
semua peserta didik/konseli mencapai perkembangan optimal dan berhasil dalam
kehidupan masa depannya.
Saat ini, peserta didik/konseli berhadapan dengan tantangan-tantangan yang unik dan
bervariasi, yang berdampak terhadap perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir
mereka. Untuk membantu peserta didik/konseli menjadi generasi yang siap menghadapi
kondisi tersebut dibutuhkan dukungan berbagai pihak secara sinergis, termasuk di
dalamnya guru bimbingan dan konseling atau konselor. Setiap peserta didik/konseli di
SMK harus terpenuhi berbagai kebutuhannya, sejalan dengan perkembangan dan
tantangan yang pesat dalam menjalani kehidupannya.
Masa bersekolah di SMK merupakan waktu yang terbaik bagi peserta didik/konseli
untuk mengembangkan jatidiri (identitas) sebagai pribadi yang unik
dan efektif, pembelajar sepanjang hayat, insan yang produktif, dan manusia yang
hidup harmonis dalam keragaman. Pengembangan jatidiri tersebut dapat diupayakan
dalam program bimbingan dan konseling melalui layanan bimbingan dan konseling
pribadi, belajar, karir, dan sosial. Program bimbingan dan konseling memberikan
layanan yang terintegrasi dengan program pengembangan semua aspek hidup peserta
didik/konseli di sekolah. Bimbingan dan konseling di SMK diupayakan untuk
mengidentifikasi kebutuhan bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan
aktivitas esensial dalam menghadapi rintangan dalam mencapai prestasi sesuai potensi
masing-masing peserta didik/konseli.
Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan pribadi, sosial, belajar, dan karir merupakan
kunci keberhasilan bagi keberhasilan hidup peserta didik/konseli
selanjutnya.Kebutuhan kehidupan saat ini menghendaki adanya peranan layanan
bimbingan dan konseling yang komprehensif pada satuan pendidikan SMK, mengingat
kompleksitas dan keragaman program pendidikannya. Sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik/konseli SMK, kebutuhan akan layanan bimbingan dan
konseling semakin mendesak.
Ekspektasi kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor di SMK berbeda
dengan guru bimbingan dan konseling atau konselor di satuan pendidikan sekolah
menengah lainnya. Dengan kata lain, guru bimbingan dan konseling atau konselor
juga perlu berperan-serta secara produktif di SMK. Penyiapan panduan
penyelengggaraan bimbingan dan konseling di SMK merupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi. Dengan demikian, sejak awal satuan pendidikan memiliki arah yang jelas
yang akan diikuti oleh setiap penyelenggara layanan bimbingan dan konseling di
SMK.
B.Dasar Hukum
1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling sebagai salah satu layanan pendidikan
yang harus diperoleh semua peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar dan
Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
2. ”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa “pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai
dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan
pendidikan”.
3. Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri
telah termuat dalam struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
4. Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat
(6) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan adalah
mengampu Bimbingan dan Konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh)
peserta didik per tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut
dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang dimaksud dengan “mengampu layanan
Bimbingan dan Konseling” adalah pemberian perhatian, pengarahan,
pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima
puluh) peserta didik, yang dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka
terjadwal di kelas dan layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap
perlu dan memerlukan.
5. Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22
ayat (5) Peraturan bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dinyatakan bahwa penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau
Konselor dihitung secara proporsional berdasarkan beban kerja wajib paling
kurang 150(seratuslima puluh) orang konseli dan paling banyak 250 dua ratus
lima puluh) orang konseli per tahun.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang
menyatakan bahwa kualifikasi akademik Konselor dalam satuan pendidikan
pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1)
dalam bidang Bimbingan dan Konseling (ii) berpendidikan profesi Konselor.
Kompetensi Konselor meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial,dan kompetensi profesional,yang berjumlah 17 kompetensi
dan 76 subkompetensi.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMK/MAK,
yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat
mereka. Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Bimbingan dan Konseling pada pendidikan dasar. Dalam Permendiknas tersebut
menyebutkan bahwa komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4
(empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan sistem.
Bidang layanan Bimbingan dan Konseling mencakup : (a) bidang
layananpribadi,(b) bidangan layanan belajar, (c) bidang layanan sosial, (d)
bidang layanan karir
9. Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMK, 2016,
Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK). Pada POP BK SMK ini dapat
memfasilitasi Guru BK/Konselor dalam merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, melaporkan, dan menindaklanjuti layanan Bimbingan dan
Konseling.
10. Pedoman Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia. Dalam pedoman tersebut menyebutkan bahwa Konselor atau guru
Bimbingan dan Konseling dialokasikan jam masuk kelas selama 2 (dua) jam
pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin terjadwal. Layanan
bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan mata pelajaran
bidang studi ,namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peserta didik/konseli dan
memberikan layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan,
pemeliharaan, dan atau pengembangan.
C.Visi dan Misi
Visi:
Mewujudkan SDM yang cerdas,terampil dan Islami dalam menghadapi Era
Globalisasi
Misi:
1. Melaksanakan oroses pembelajaran oleh tenaga professional dengan pendekatan
kearifan local,keimanan dan ketaqwaan
2. Mendidik dan melatih siswa yang terampil dengan teknologi informasi susai
dengan program keahliannya
3. Mendidik dan melatih siswa yang terampil dan berdaya saling menghadapi pasar
global
4. Menyelenggarakan pembelajaran dengan menumbuh kembangkan berfikir aktif
dan kreatid dalam memmecahkan masalah
5. Menyelenggarakan priises pembelajaran memluli pola kemitraan dengan dunia
usaha dan industr
2) Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling
Visi:
Terwujudnya perkembangan peserta didik yang optimal dalam hal kedisiplinan,
unggul dalam prestasi, sikap dan kepribadian yang terpuji, kemandirian, serta
kecakapan berdaya saing, di landasi dengan iman dan taqwa.
Misi:
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa
2. Mengembangkan potensi peserta didik yang unggul dalam kedisiplinan,
3. kejujuran, kreatifitas, kemandirian dan berjiwa enterprenes
D.DESKRIPSI KEBUTUHAN
Kebutuhan Peserta didik/konseli dapat didefenisikan berdasarkan asumsi
teoritok dan hasil asesmen kebutuhan yang fi lakukan baik dalam
melaksanakan tugasnya.
Ada beberapa contoh yang dapat digunakan dari Instrumen untuk
mengetahui kebutuhan konseli, seperti AUM (Alat Ungkap
Masalah),IKMS (Identifikasi Kebutuhan Masalah Konseli),DCM (Daftar
Cek Masalah),AKPD (Angket Kebutuhan Peserta Didik) dan lain lain.
1. Profil kelas dari Hasil Analisa IKMS
Waktu
Jumla Bidang Layanan
Layan
No Butir Pernyataan Instrumen Peserta h Prosenta
Prioritas an
Item IKMS Didik/Konseli Respon se Priba
(Bulan Sosial Belajar Karir
den di
)
Ingin mengenal lebih dalam tentang
1 fasilitas kesehatan yang disediakan K3,K4,K7,K8, 4 36% TINGGI 193 124 108 70
sekolah.
Membutuhkan informasi tentang
21 kesehatan reproduksi remaja.
K2,K4,K6,K8,K10, 5 45% SEGERA 39% 25% 22% 14%
TIDAK
Saya sedang konflik dengan seseorang
167 dari kakak / adik kelas.
0 0% MASUK
PROGRAM
Kurang mengetahui organisasi yang
8 ada di sekolah.
K3, 1 9% RENDAH
Membutuhkan keterangan tentang
28 persoalan seks, pacaran, dan K2,K4,K6,K10, 4 36% TINGGI
perkawinan.
Bingung memilih di antara dua orang
48 yang sama-sama disenangi.
K1,K3,K4,K11, 4 36% TINGGI
TIDAK
Saya sedang bermasalah dengan pacar
168 saya.
0 0% MASUK
PROGRAM
Ingin mengenal lebih dalam dengan
9 semua guru dan karyawan di sekolah.
K1,K4,K6,K8,K10, 5 45% SEGERA
TIDAK
Mengalami kesulitan menyalurkan
78 hobi karena keterbatasan fisik.
0 0% MASUK
PROGRAM
Saya khawatir akan pekerjaan yang
96 dijabat nantinya tidak memberikan K10, 1 9% RENDAH
penghasilan yang mencukupi.
TIDAK
97 Bingung belum memiliki cita-cita. 0 0% MASUK
PROGRAM
TIDAK
Ragu pada tercapainya cita-cita
98 karena orang tua tidak sejalan.
0 0% MASUK
PROGRAM
Kurang memahami tentang bagaimana
116 cara memilih pekerjaan.
K5,K9, 2 18% SEDANG
TIDAK
Cemas kalau menjadi penganggur
136 setelah menyelesaikan pendidikan.
0 0% MASUK
PROGRAM
Khawatir tidak mampu menamatkan
137 sekolah dan harus segera bekerja.
K2, 1 9% RENDAH
1
Ingin mengenal lebih dalam tentang fasilitas kesehatan yang Mengenal fasilitas kesehatan di
disediakan sekolah.
sekolah
21
Membutuhkan informasi tentang kesehatan reproduksi Meningkatkan pengetahuan
remaja.
reproduksi
41
Memiliki kelemahan pada pendengaran / penglihatan, Bertukar tempat duduk meminta
untuk itu ingin pindah duduk di depan.
pada guru atau teman
61 Pribadi Kurang percaya diri dengan bentuk tubuh yang saya miliki.
Meningkatkan kepercayaan diri
Saya malu dan kurang terbuka dalam membicarakan
81 masalah seks, pacar dan jodoh.
Meningkat kan rasa kepercayaan
101 Ingin mengetahui bahaya rokok, miras dan narkoba.
Memberi informasi lebih tentang
rorok dan narkoba.
121 Merasa secara jasmaniah kurang menarik.
Meningkatkan rasa percaya diri
141
Memiliki teman yang selalu mengeluhkan dirinya memiliki Memberi informasi tentang hidup
tubuh terlalu gemuk / kurus.
sehat dan menjaga pola makan
161
Saya memiliki masalah dengan salah seorang guru yang Meningkatkan rasa keberanian untuk
tidak mengetahui bahwa saya memiliki kelemahan fisik.
segera memberitahu guru
Membutuhkan refresing
Memberi obat
43
Tidak mempunyai kawan akrab untuk bersama dalam Meningkatkan keramahan sesama
beribadah.
umat islam
63 Ingin bisa meningkatkan ibadah keagamaan.
Meningkatkan keagamaan
120
Memiliki rasa pesimis dengan semakin ketatnya persaingan Memberi informasi tentang rasa
dalam masuk pendidikan lanjutan.
negatif
E.RUMUSAN TUJUAN
No Topik/Tema Materi Layanan Sub Materi Layanan
Item
21
41
61
81
101
121
141
161
24
44
64
84
104
124
144
164
25
45
65
85
105
125
145
165
27
47
67
87
107
127
147
167
28
48
68
88
108
128
148
168
30
50
70
90
110
130
150
170
11
12
13
14
15
31
32
33
34
35
51
52
53
54
55
71
72
73
74
75
91
92
93
94
95
111
112
113
114
115
131
132
133
134
135
151
152
153
154
155
171
172
173
174
175
16
17
18
36
37
38
56
57
58
76
77
78
96
97
98
116
117
118
136
137
138
156
157
158
176
177
178
1. Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses memberi bantuan kepada semua pesereta
didik atau konseli yang berkaitan dengan sikap,pengetahuan,dan
keterampilan dalam bidang pribadi,sosial,karir sebagai pengetahuan yang
di organisasikan berkenaan dengan pengetahuan diri sendiri.Aktivitas
yang dapat di lakukan baik melalui media atau papan
bimbingan,leaflet,dan media inovatif Bimbingan dan Konseling .
4. Dukungan Sistem