Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

JARINGAN SARAF

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Struktur Hewan

Disusun Oleh :
Hafna Dinur (2006103010105)
Santri Muliana (2006103010056)
Khairiyah Fitriani (2006103010052)
Maghfirah Mat Arief (2006103010113)

Dosen Pengampu :
Devi Syafrianti, S.Pd., M.Si

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
TAHUN AJARAN 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………………………..

1.3 Tujuan Masalah …………………………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………………..

2.1 Pengertian Jaringan Saraf ……………………………………………………………………………………

2.2 Struktur Jaringan Saraf ………………………………………………………………………………………..

2.3 Gangguan Sistem Saraf ……………………………………………………………………………………….

BAB III PENUTUP ……………………………………………………………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan ………………………………...………………………………………………………………………

3.2 Saran …………………………………………………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………..……………………………….


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem saraf merupakan suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel
saraf (neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon memelihara fungsi
tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi mengatur, misalnya kontraksi otot, perubahan
alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan sekresi
beberapa kelenjar endokrin.
Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangat kompleks dan
khusus. Sistem syaraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ.
Semua rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan
diberikan oleh tubuh. Sistem saraf  sendiri terdiri dari otak, sumsum tulang belakang,
organ-organ sensorik, dan semua saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan
seluruh tubuh.
Sistem saraf akan mengoordinasikan setiap tindakan bagian tubuh dengan
mengirimkan sinyal ke dan dari berbagai bagian tubuhnya. Bersama-sama, setiap organ ini
bertanggung jawab untuk mengendalikan tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya. Contoh, saraf memberi tahu jantung untuk berdetak atau memberi tahu paru-
paru untuk bernapas tanpa kita sadari.

1.2 Rumusan Masalah


1.3 Tujuan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Jaringan Saraf


Jaringan saraf tersusun atas neuron. Jaringan saraf terdiri dari dendrit, badan sel,
dan neurit. Dendrit adalah penjuluran yang keluar dari badan sel dan biasanya bercabang,
berfungsi membawa rangsangan ke badan sel. Badan sel adalah bagian sel saraf yang
mengandung nukleus. Neurit adalah penjuluran panjang dari badan sel, berfungsi
membawa rangsangan darri badan sel ke neuron lain. Gabungan dari neuron disebut
ganglion.
Neurit/akson memiliki selubung yang terdiri dari selubung mielin dan selubung
neurilema. Selubung mielin adalah selubung terdalam yang langsung membungkus akson,
dan terdiri dari fosfolipid. Selubung mielin berfungsi sebagaiisolator dan pemberi nutrien
bagi akson. Selubung neurilema adalah selubung terluar dari serabut saraf, yang berfungsi
untuk regenerasi akson dan dendrit yang rusak.
Jaringan saraf terdiri dari neuron dan neuroglia. Neuron adalah perantara
komunikasi antaraotak dan tubuh, sedang neuroglia adalah sel pendukung bagi neuron- sel
neuroglia melindungidan memelihara neuron. Rangsang adalah stimulus yang
mengakibatkan perubahan dalam tubuhatau bagiannya. Kecepatan lintasan serabut
mengirimkan pesan dari satu tempat ketempat lain berkisar 300 kilometer perjam.
Neurohumor adalah ujung serabut saraf pelepas zat kimia, yang bila salah satu sel
mengeluarkan sinyal sel saraf yang lain sekitar 25000 akan siap beraksi.Jaringan saraf
memiliki fungsi, yaitu :
1. Mengetahui kejadian dan perubahan di sekitar, yang dilakukan oleh sistem indera.
2. Mengendalikan tanggapan atau reaksi terhadap keadaan sekitar.
3. Mengendalikan kerja organ-organ tubuh supaya dapat bekerja secara
teratur sesuai dengan fungsinya.

2.2 Struktur Jaringan Saraf


Merupakan kesatuan struktural dan fungsional sistem saraf. (alam neuron
terdapatsitoplasma yang mengandung ribosom, badan golgi, retikulum endoplasma, dan
mithokondria. Neuron terdiri dari :
1. Badan Sel
Mengandung inti sel yang besar didalamnya terdapat RNA (asam Ribo Nukleat)
dansitoplasma, ini sering disebut dengan neuroplasma. Dalam badan sel terdapat
juga terdapat intisel, mitokondria, aparat golgi, lisosom, dan badan niesel.
2. Dendrit
Merupakan kumpulan dari serabut sitoplasma. Serabut sarafnya tidak panjang dan
bercabangseperti pohon, berfungsi menerima rangsang yang datang dari ujung
akson dari neuron lain lalumeneruskannya ke badan sel.
3. Akson Neurit
Merupakan serabut sitoplasma tunggal. Serabut sitoplasma tunggal memiliki
serabut yang panjang dan tidak bercabang, yang berfungsi membawa rangsangan
yang berasal dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut-serabut saraf. Akson di
bungkus oleh selubung lemak yang disebut selubung mielin. Selubung meielin
terdiri atas membran sel yang meluas dari sel schwan. Daerah akson yang tidak
diselubungi oleh mielin dinamakan Nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi
untuk mempercepat jalannya impuls dan berperan penting pada perbanyakan
impuls saraf. Titik temu antara terminal akson yang satu dengan akson yang lain
dinamakan sinapsis,yang berfungsi untuk meneruskan rangsangan ke sel saraf
lainnya. Pada sinapsis mengeluarkan bahan kimia yang disebut neurotransmiter,
yang berguna untuk meneruskan rangsang.

2.3 Gangguan Sistem Saraf


Ada beberapa penyakit apada siste saraf, yaitu :
1. Polio, disebabkan karena infeksi virus pada sumsum tulang belakang. Biasa
menyerang pada anak balita, penderita setelah dewasa akan mempunyai ukuran
kaki yang berbeda disebabkan mengecilnya otot (atropi). Pencegahan dengan
imunisasi polio.
2. Epilepsi, serangan mendadak berupa sentakan otot yang hebat sehingga
menimbulkan kejang-kejang dan mulut berbusa. Dapat menyerang orang yang
menderita tumor otak, cedera otak,infeksi otak, dan cacat otak bawaan.
3. Meningitis, Radang pada bagian selaput otak yang disebabkan bakteri atau virus.
4. Neuritis, gangguan pada saraf tepi yang disebabkan adanya peradangan,
kerancunan, dan tekanan.
5. Gegar otak, disebabkan benturan pada kepala.

6. Hydrocephalus, Kelainan atau penyakit akibt pembesaran kepala karena


peninbunan secara aktif cairan otak didla bilik otak. Penyebabnya bisa karena
kelainan struktur otak bawaan, infeksi selaput otak, tumor, dan trauma.
DAFTAR PUSTAKA

Walgito. (2010). Psikologi Umum Suatu Pengantar. Yogyakarta: ANDI.

Zaipudin & Wilarso. (2006). LKS Sains Biologi kelas 8. Klaten: Sinar abadi.

Purnamayanti, M. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan


Blended Learning Sebagai Komponen Tpack Pada Materi Jaringan Hewan (Doctoral
Dissertation, Fkip Unpas).

Anda mungkin juga menyukai