NPM : 2006104030003
Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia bertumbuh di perpustakaan di
antara buku-buku. Ia awalnya kuliah hukum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk
mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia
menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan desember 1928 dan bertemu
dengan mentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor
pada 1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam
riset dan studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di
sana ia bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal
dari Sigmund Freud.
Teori humanistik Maslow memiliki suatu keunggulan dimana dia merancang suatu teori
yaitu hierarchy of need (teori kebutuhan). Teori hirarki kebutuhan manusia yang
dipopulerkan Maslow, menjadi landasan motivasi bagi manusia untuk berperilaku dan
dipelajari di berbagai perguruan tinggi. Dalam teorinya, ia menyatakan bahwa manusia
memiliki berbagai tingkat kebutuhan atau hierarki kebutuhan, mulai dari yang paling dasar
sampai kebutuhan tertinggi.
teori humanistik Abraham Maslow didasarkan pada asumsi bahwa di dalam diri
individu ada dua hal yaitu suatu usaha yang positif untuk berkembang dan suatu kekuatan
untuk menentang perkembangan itu, sehingga dalam teorinya ia mengatakan bahwa
individu berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang besifat hierarkis yaitu
mulai dari paling dasar (fisiologis) hingga kebutuhan paling tinggi (aktualisasi diri).
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan
harga diri dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.
1. Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik
(kebutuhan akan udara, makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh
kekurangan (defisi) sesuatu dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan ini
dinamakan juga kebutuhan dasar (basic needs) yang jika tidak dipenuhi dalam
keadaan yang sangat ekstrem (misalnya kelaparan) bisa menyebabkan manusia
yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh
kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah
tercukupi, muncullah kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan
rasa aman (safety needs).
C. Aktualisasi Diri
Aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan
dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan. Ahli jiwa Abraham
Maslow, dalam bukunya Hierarchy of Needs menggunakan istilah aktualisasi diri (self
actualization) sebagai kebutuhan dan pencapaian tertinggi seorang manusia.
Maslow menemukan bahwa tanpa memandang suku asal usul seseorang, setiap manusia
mengalami tahap-tahap peningkatan kebutuhan atau pencapaian dalam kehidupannya
masing-masing. Kebutuhan tersebut meliputi:
1. Kebutuhan fisiologis (physiological), meliputi kebutuhan pangan, pakaian, dan
tempat tinggal maupun kebutuhan biologis.
2. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety), meliputi kebutuhan keamanan kerja,
kemerdekaan dari rasa takut ataupun tekanan, keamanan dari kejadian atau
lingkungan yang mengancam.
3. Kebutuhan rasa memiliki sosial dan kasih sayang (social), meliputi kebutuhan
terhadap persahabatan, berkeluarga, berkelompok, dan interaksi.
4. Kebutuhan terhadap penghargaan (esteem), meliputi kebutuhan harga diri, status,
martabat, kehormatan, dan penghargaan dari pihak lain.
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization), meliputi kebutuhan memenuhi
keberadaan diri (self fulfillment) dengan memaksimumkan penggunaaan
kemampuan dan potensi diri.
D. Organisasi Kepribadian
Abraham Maslow mengkonstruk teorinya berdasarkan hierarki atau yang lebih dikenal
dengan Maslow’s Needs Hierarchy Theory/ A Theory of Human Motivation.Menurut
Maslow seorang yang berperilaku, karena didorong oleh berbagai jenis kebutuhan,
kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Jika kebutuhan pertama dan kedua
sudah terpenuhi, maka kebutuhan ketiga dan setrerusnya sampai tingkat kelima akan
dikejar. Maslow membagi kebutuhan tersebut ke dalam beberapa jenjang yaitu: Kebutuhan
Fisiologis, Kebutuhan Keselamatan dan Keamanan, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Akan
Penghargaan, Kebutuhan Aktualisasi Diri.
Pada masing-masing kebutuhan tersebut, tiap-tiap individu dapat berbeda satu sama
lain, hal ini dapat terjadi karena:
1. Status individu seperti ayah, ibu, anak
2. Latar belakang pendidikan seperti SD, SMP, SMA, dst.
3. Latar belakang pengalaman, misalnya miskin pengalaman dan kaya pengalaman
4. Cita-cita dan harapan individu e. Pandangan hidup individu.
E. Aplikasi Konseling
Implikasi teori humanistik Abraham Maslow bagi bimbingan dankonseling ialah
menurut Maslow (dalam Hidayat, 2011, hlm. 172) tujan terapiadalah agar klien
memperoleh B-values, atau nilai-nilai kebenaranan, keadilan, kesedarahanaan, dan
sebagainya. Untuk mencapai tujuan tersebut, klienharus terbebas dari ketergantungan pada
orang lain, supaya doronganalami menuju pertumbuhan dan aktualisasi diri menjadi aktif.
MeskipunMaslow bukan psikoterapis, dia menganggap bahwa teori kepribadiannyadapat
diterapkan dalam psikoterapi.