Daun Tunggal

Single Leave
Cut Sarah Rizkita Rahmi
cutsarahr@mhs.unsyiah.ac.id
Abstrak
Daun tunggal adalah daun yang hanya memiliki satu helaian pada setiap tangkai daun. Praktikum yang
berjudul Daun Tunggal telah dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2021 di Laboratorium Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Syiah Kuala. Praktikum ini
bertujuan untuk mengenal bagian-bagian daun, bangun daun, ujung daun, pangkal daun, tulang daun,
toreh, tepi daun, dan daging daun serta alat-alat tambahan lainnya dengan menggunakan metode
pengamatan langsung. Adapun hasil yang diperoleh adalah daun keladi (Colocasia esculenta Schutt)
termasuk daun sempurna karena memiliki upih, helai, dan tangkai daun. Sementara daun kembang
sepatu (Hibiscus rosa-sinentis. L), daun jarak (Jathropa curcas), daun meniran (Phyllantus urinaria),
daun cermai (Phyllantus acidus) adalah daun tidak sempurna karena tidak memiliki upih daun.
Sedangkan daun tebu (Saccharum officinarum) termasuk daun tidak sempurna karena tidak memiliki
tangkai daun.
Kata kunci : Daun Tunggal
Abstract
A single leaf is a leaf that has only one strand on each leaf stalk. The practicum entitled single leaf,
was held on March 19th, 2021 in the Biology Education Laboratory at the Faculty of Teachery and
Education (FKIP) University of Syiah Kuala. This practicum aims to know the leaf parts, the build of
leaves, the tips of leaves, the base of leaves, the bones of the leaves, the edges of the leaves, and the
flesh of the leaves and other appendages by means of direct surveillance methods. As for the results
that are obtained, the Colocasia esculenta Schutt includes the perfect leaf as it has sheaths, leaves and
stems. While the Hibiscus rosa-sinentis. L, Jathropa curcas, Phyllantus urinaria, and Phyllantus
acidus leaves are imperfect because they do not have any sheaths. Saccharum officinarum leaves,
including those that are imperfect, are lacking leaf stalks.
Keyword : Single leave

1
Cut Sarah Rizkita Rahmi : Daun Tunggal
Pendahuluan
Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau (mengandung klorofil) dan
terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis. Daun
merupakan organ terpenting bagi tumbuhan
dalam melangsungkan hidupnya karena
tumbuhan adalah organisme autotrof obligat, ia
harus memasok kebutuhan energinya sendiri
melalui konversi energi cahaya menjadi energi
kimia.(Latifa, 2016)
Untuk dapat mengidentifikasi varietas
tanaman, dibutuhkan cukup pengetahuan,
seperti pengetahuan mengenai informasi atau
ciri-ciri unik dari tiap-tiap varietas tersebut.
Faktor ciri tanaman dapat diperoleh melalui
struktur organ tanamannya, seperti batang,
daun, bunga, biji atau struktur lainnya. Fitur
daun dalam beberapa varietas memiliki warna,
tekstur, dan tulang daun yang cenderung sama.
Bentuk daun merupakan salah satu faktor
penting yang menyusun bentuk tanaman.
Bentuk daun adalah kunci utama untuk
identifikasi tanaman (Syahputra & Harjoko,
2011).
Dari beberapa penelitian mengenai
pengklasifikasian tanaman yang berkaitan
dengan computer vision yang telah dibahas,
menitik-beratkan menggunakan fitur bentuk dan
tekstur dalam melakukan pengenalan tanaman
berdasarkan morfologi dari daun (Syaban &
Harjoko, 2016)
Pengamatan karakter morfologi daun
menggunakan metode kualitatif bersifat
deskriptif analisis.(Rohaeni & Yuliani, 2019)
Penilaian ini berdasarkan pengamatan
visual terhadap bentuk morfologi daun, warna
daun dan tekstur daun. Disamping itu juga
dilakukan pengukuran daun sebagai data
kuantitatif (Quantitative Score) terhadap
parameter ukuran daun, tebal daun. Sedangkan
pengamatan tipe daun, posisi tangkai, bentuk
daun, permukaan daun, rambut pada daun,
2
pangkal daun, ujung daun, torehan daun,
pinggiran daun, dicatat sebagai data karakter
daun (Siregar, 2019).
Metode/Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Praktikum dilakukan pada tanggal 19 Maret
2021 di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Syiah Kuala.
Target/Subjek/Populasi/Sampel
Subjek yang melakukan pengamatan ini
adalah mahasiswa Pendidikan Biologi
Angkatan 2020. Sampel yang digunakan dalam
pengamatan ini adalah daun keladi (Colocasia
esculenta Schutt), daun kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinentis. L), daun jarak
(Jathropa curcas), daun meniran (Phyllantus
urinaria), daun cermai (Phyllantus acidus), dan
daun tebu (Saccharum officinarum)
Prosedur
Langkah-langkah kerja pada praktikum ini
adalah menuliskan nama preparat dan nama
familinya., kemudian mendeskripsikan bagian-
bagian daun, bangun daun, ujung daun, pangkal
daun, tulang daun, toreh, tepi daun, dan daging
daun serta alat-alat tambahan lainnya
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperoleh adalah data kualitatif
berupa bangun daun, ujung daun, pangkal daun,
tulang daun, toreh, tepi daun, dan daging daun
serta alat-alat tambahan lainnya. Teknik
Pengumpulan Data yang digunakan adalah
metode pengamatan atau observasi kemudian
dianalisis secara deskriptif.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah
dengan memakai metode pengamatan langsung
serta dengan membaca berbagai sumber
referensi (buku dan jurnal) yang ada dan
penjelasan dari asisten laboratorium.
Cut Sarah Rizkita Rahmi : Daun Tunggal
Hasil dan Pembahasan
Daun merupakan struktur pokok tumbuhan
yang tak kalah pentingnya dengan akar. Setiap
tumbuhan pada umumnya memiliki daun. Daun
dikenal dengan nama ilmiah folium. Secara
umum, daun memiliki struktur berupa helaian,
berbentuk bulat atau lonjong dan berwarna
hijau (Rosanti, 2013).
Daun merupakan suatu bagian tumbuhan
yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan
mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang saja da tidak pernah
terdapat pada bagian lain pada tubuh tumbuhan.
Bagian batang tempat duduknya atau
melekatnya daun dinamakan buku-buku(nodus)
batang. dan tempat di atas daun yang
merupakan sudut antara batang dan daun
dinamakan ketiak daun (axilla).Daun biasanya
tipis melebar, kaya akan suatu zat warna hijau
yang dinamakan Klorofil, oleh karena itu Daun
biasanya berwarna hijau dan menyebabkan
tumbuhan atau daerah-daerah yang ditempati
tumbuh-tumbuhan nampak hijau pula.
Daun yang lengkap mempunyai bagian-
bagian yaitu upih daun atau pelepah daun
(Vagina), tangkai daun (Petiolus), dan helaian
daun (Lamina). Daun lengkap dapat kita jumpai
pada beberapa macam tumbuhan misalnya:
pohon pisang (Musaparadisca),pohon pinang
(Areca cathechu), dan bambu (Bambusa Sp.)
tumbuhan yang mempunyaidaun yang tidak
lengkap tidak begitu banyak jenisnya
kebanyakan tumbuhan kehilangan satu atau dua
bagian dari tiga bagian tersebut, daun yang
demikian disebut daun tidak lengkap
(Tjitrosoepomo, 2013).
Daun tunggal adalah daun yang setiap
tangkai daunnya memiliki satu helaian daun.
Bagian dari batang tempat duduk daun disebut
nodus dan sudut atas antara daun dan batang
disebut ketiak daun. Daun tunggal mempunyai
karakteristik yaitu didalam daun terdapat bagian
penting yang terdapat pada batang daun selalu
mempunyai bentuk tipis, melebar dan berwarna
hijau karena mengandung klofil yang melalui
3
proses fotosintesis dan daunpun mempunyai
umur yang terbatas ( Trisnawati, 2012).
Daun bila ditinjau dari jumlah helaiannya,
daun dibedakan menjadi daun tunggal dan daun
majemuk. Bila setiap satu tangkai daun
didukung oleh satu helaian daun, maka daun
tersebut dinamakan daun tunggal. Bila didalam
satu tankai daun didukung oleh lebih daru satu
helaian daun, maka daun tersebut dinamakan
sebagai daun majemuk. Daun tunggal adalah
daun pada satu aksisnya (tangkai daun) hannya
mendukung satu helaian daun. Kuncup pada
umumnya terletak diketiak tangkai daun. Ciri
khas daun tunggal adalah terbentuknya tidak
bersamaan dan gugur dari urutan tua kemuda
(Nugroho, 2012).
Tumbuhan yang banyak jenisnya
mempunyai daun yang helaiannya berbeda-beda
pula, baik mengenai bentuk, ukuran, maupun
warnanya. Suatu pohon bisa saja hannya
memiliki beberapa helaian daun saja, misalnya
pohon pisang, tetapi ada pula pohan yang
memiliki ribuan daun contohnya pohon beringin
(Ficus benjamin L.) (Anggraini, 2012).
Pada praktikum kali ini kami mengamati
daun keladi (Colocasia esculenta Schutt) dari
famili araceae, daun kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinentis. L) dari famili malvaceae, daun
jarak (Jathropa curcas) dari famili euphorbiae,
daun meniran (Phyllantus urinaria) dari famili
phyllantaceae, daun cermai (Phyllantus acidus)
dari famili phyllantaceae, dan daun tebu
(Saccharum officinarum) dari famili Coaceae.
Langkah awal pada praktikum Daun
Tunggal adalah menentukan nama famili dari
preparat yang telah kami sediakan. Selanjutnya
mendeskripsikan daun menurut bagian-bagian
daun, bangun daun, ujung daun, pangkal daun,
tulang daun, toreh, tepi daun, dan daging daun
serta alat-alat tambahan lainnya. Dengan
metode pengamatan langsung.
Cut Sarah Rizkita Rahmi : Daun Tunggal
Gambar 1. Daun keladi (Colocasia esculenta
Schutt)
Sumber : Dokumentasi pribadi
Daun keladi (Colocasia esculenta
Schutt). Termasuk daun sempurna karena
memiliki pelepah, helai, dan tangkai daun.
Daun keladi adalah daun tunggal kerena hanya
memiliki sehelai daun di setiap tangkai daun.
Bentuk daunnya adalah perisai dengan
pemukaan daun tipis lunak, tepi daun rata,
daging daun tipis lunak, ujung daun meruncing,
serta pangkal daun terbelah dan membulat.
Gambar 2. Daun kembang sepatu (Hibiscus
rosa-sinentis. L)
Sumber : Dokumentasi pribadi
4
Daun kembang sepatu (Hibiscus rosa-
sinentis. L) adalah daun tidak sempurna karena
tidak memiliki pelepah daun. Termasuk daun
tunggal karena setiap tangkai daun hanya
memiliki sehelai daun. Bentuk daun adalah
bulat memanjang, ujung daun runcing, pangkal
runcing, tepi daun bergerigi, permukaan daun
licin, daging tipis, dan tulang menyirip.
Gambar 3. Daun jarak (Jathropa curcas)
Sumber : https://s.id/zeJX-
Daun jarak (Jathropa curcas) termasuk
daun tidak lengkap karena tidak memiliki
pelepah daun. Daun jarak adalah daun tunggal
karena setiap tangkai daun hanya memiliki
sehelai daun. Bentuk daun bulat, ujung
meruncing, pangkal daun membelah, tepi
bercangap bergelombang, permukaan kasap,
daging daun tipis, tulang menjari.
Gambar 4. Daun meniran (Phyllantus urinaria)
Sumber : https://s.id/zeJBp
Daun meniran (Phyllantus urinaria)
adalah daun tidak sempurna karena tidak
Cut Sarah Rizkita Rahmi : Daun Tunggal
memiliki pelepah. Termasuk daun tunggal
karena memiliki buah di setiap buku sehingga
dikategorikan sebagai daun tunggal. Bentuk
daunnya membulat, ujung membulat,
permukaan kasap, daging daun tipis.
Gambar 5. Daun cermai (Phyllantus acidus)
Sumber : https://s.id/zeKCW
Daun cermai (Phyllantus acidus) adalah
daun tidak sempurna karena tidak memiliki
pelepah daun. Daun cermai termasuk daun
majemuk karena pada satu tangkai terdapat
banyak daun. Bentuk daun oval, ujung
meruncing, pangkal membulat, tepi rata,
permukaan kasap, daging daun tipis seperti
kertas.
Gambar 6. Daun tebu (Saccharum officinarum)
Sumber : https://s.id/zeKSc
5
Daun tebu (Saccharum officinarum)
adalah daun tidak sempurna karena tidak
memiliki tangkai daun, tetapi daun tebu
(Saccharum officinarum) memiliki ligula atau
lidah-lidahan. Daun tebu adalah daun tunggal,
karena hanya memiliki sehelai daun pada setiap
buku.
Simpulan dan Saran
Simpulan
Daun merupakan salah satu organ
tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya
berwarna hijau (mengandung klorofil) dan
terutama berfungsi sebagai penangkap energi
dari cahaya matahari melalui fotosintesis.
Daun dibagi kedua bagian berdasarkan ada
tidaknya pelepah, helaian, dan tangkai daun.
Daun sempurna memiliki pelepah, helaian, dan
tangkai daun. Sedangkan daun tidak sempurna
adalah daun yang tidak memiliki helaian,
pelepah, atau tangkai secara lengkap.
Daun tunggal adalah daun yang tumbuh
sehelai pada setiap tangkainya. Adapun hasil
praktikum yang diperoleh adalah daun keladi
(Colocasia esculenta Schutt) termasuk daun
sempurna karena memiliki upih, helai, dan
tangkai daun. Sementara daun kembang sepatu
(Hibiscus rosa-sinentis. L), daun jarak
(Jathropa curcas), daun meniran (Phyllantus
urinaria), daun cermai (Phyllantus acidus)
adalah daun tidak sempurna karena tidak
memiliki upih daun. Sedangkan daun tebu
(Saccharum officinarum) termasuk daun tidak
sempurna karena tidak memiliki tangkai daun.
Saran
Dalam melakukan praktikum, praktikan
sebaiknya sudah memiliki pengetahuan dasar
tentang materi yang akan dilaksanakan.
Daftar Pustaka
Latifa, R. (2016). Karakter morfologi daun
beberapa jenis pohon penghijauan hutan
kota di kota malang. Research Report.
Rohaeni, W. R., & Yuliani, D. (2019).
Keragaman Morfologi Daun Padi Lokal
Indonesia dan Korelasinya dengan
Cut Sarah Rizkita Rahmi : Daun Tunggal

Ketahanan Penyakit Hawar Daun Bakteri.

Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia, 24(3),
258–266. Rosanti, Dewi. 2013. Morfologi Tumbuhan.
Siregar, H.-M., Wahyuni, S., & Ardaka, I. M. Jakarta: Erlangga.
(2019). Karakterisasi morfologi daun Tjitrosoepomo, 2013. Morfologi Tumbuhan.
Begonia alam (Begoniaceae): Prospek Gadjah Mada. Yogyakarta.
pengembangan koleksi tanaman hias daun Trisnawati, 2012. Daun tunggal dan duduk
di Kebun Raya Indonesia. Jurnal Biologi daun. UN Press. Malang.
Indonesia, 14(2). Hartanto Nugroho, Struktur & Perkembangan
Syaban, K., & Harjoko, A. (2016). Klasifikasi Tumbuhan. Jakarta: Penerba Swadaya,
varietas cabai berdasarkan morfologi daun 2012), h. 20
menggunakan backpropagation neural Febi Dasa Anggraini, Mengenal Dunia
network. IJCCS (Indonesian Journal of Tumbuhan, (Jakarta: Balai Pustaka, 2012),
Computing and Cybernetics Systems), h. 16
10(2), 161–172.
Syahputra, H., & Harjoko, A. (2011).
Klasifikasi Varietas Tanaman Kelengkeng
Berdasarkan Morfologi Daun
Menggunakan Backpropagation Neural
Network dan Probabilistic Neural
Network. IJCCS (Indonesian Journal of
Computing and Cybernetics Systems),
5(3), 11–16.