Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

MACAM-MACAM JENIS LUMUT DAN HABITATNYA, DI MATARAM

VARIOUS TYPES OF MOSS AND THEIR HABITATS, IN MATARAM

Farah Fadilah (190104015) /3A

Kampus 2, Tadris IPA Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Mataram, 2020

Abstrak
Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengamati serta mengidentifikasi
struktur morfologi, anatomi, dan untuk mengetahui habitat, persebaran, serta system reproduksi dari
tumbuhan lumut daun yang berada dikawaan dusun Jorong, Desa beraim. Lumut merupakan salah satu
tumbuhan berkormus karena tidak memiliki bagian akar, batang dan daun sejati. Morfologi lumut
terdiri atas bagian akar disebut rhizoid, batang, daun (namun bukan yang sebenarnya) dan terdapat
pula kantung spora. Anatomi lumut tersusun atas bagian kaliptra, operculum, kolumela, apofisis,
vaginula yang terdiri atas seta atau tangkai, dan arkegonium. Lumut daun tumbuh ditempat yang
lembab dan teduh. Lumut ini banyak terdapat didaerah tropis sampai subtropics, baik didataran rendah
maupun datran tinggi. Reproduksi lumut daun dilakukan dengan cara seksual dan aseksual, secara
seksual dilakukan dengan Oogami dan aseksual dengan membentuk zoospora. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. dikrenakan penelitian dilakukan dirumah
masing-masing mahasiswa.

Kata kunci : morfologi, anatomi, habitat, persebaran, reproduksi

Abstract
The purpose of this research is to observe and identify the structure of morphology, anatomy, and to
determine the habitat, distribution, and reproductive system of the moss plants that are located in the
Jorong hamlet, Beraim Village. Moss is a plant with a form because it has no true roots, stems and
leaves. Moss morphology consists of root parts called rhizoids, stems, leaves (but not the real one) and
there are also spore sacs. The anatomy of mosses is composed of parts of the calyptra, operculum,
columella, apophysis, vaginula consisting of the seta or stem, and archegonium. Leaf moss grows in a
damp and shady place. This moss is widely available in tropical to subtropical areas, both in low and
high land. Reproduction of mosses is carried out by sexual and asexual means, sexually by Oogamy
and asexually by forming zoospores. The method used in this research is qualitative method. because
the research was carried out at the home of each student.
Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

Key words: morphology, anatomy, habitat, distribution, reproduction

PENDAHULUAN memaksimalkan fungsi sehingga menunjang


Indonesia dikenal dengan Negara kebutuhan hidupnya. Semua jenis Bryophyta
yang memiliki keanekaragaman hayati seperti halnya struktur tumbuhan rendah
berlimpah, dan salah satu diantaranya yang lainnya maka mereka tidak memiliki akar,
sangat melimpah adalah jenis tumbuhan batang maupun daun dengan bentuk sempurna.
rendah, yaitu lumut (Bryophyta). Kelompok Demikian juga tumbuhan lumut tidak
khas tanaman darat hijau ini adalah salah satu menghasilkan bunga dan biji (Marheny
tanaman berhabitat ditempat lembab, hidup Lukitasari, 2018).
secara berkelompok, dan sangat mudah
dijumpai disekitar lingkungan (Marheny Keanekaragaman lumut sebagai salah
Lukitasari, 2018). satu keragaman hayati perlu diketahui untuk
dipelajari ciri khususnya didaerah tropis.
Lumut (Bryophyta) meruakan salah Beranekaragam jenis lumut, khususnya lumut
satu divisi pada tumbuhan tingkat rendah. daun menjadikan tumbuhan tersebut
Bryophyta berasal dari kata Bryon artinya dikelompokkan agar mudah untuk dikenal
lumut dan phyton berarti lembab atau basah, (Marheny Lukitasari, 2018). Maka sangat
yang bila digabungkan menjadi satu kata diperlukan dilaksanakan penelitian tentang
berarti tumbuhan yang hidup ditempat-tempat lumut daun ini, untuk lebih memudahkan
lembab atau basah. lumut dengan nama latin dalam membedakan tumbuhan lumut daun
Bryophyta memiliki sekitar 16.000 spesies dengan melihat karakteristik dan keunikan
yang dikelompokkan menjadi tiga kelas yakni yang dimilliki. Penulis berharap, semoga
lumut hati (Hepaticeae), lumut daun (Musci), dengan adanya artikel ini bisa menjadi refrensi
dan lumut tanduk (Anthocerotae). Hepaticeae serta bermanfaat untuk penulisan artikel
memiliki dua bangsa yaitu bangsa selanjutnya.
Maechantiales dan bangsa Jungermaniales.
Kelas Musci, memuat tiga bangsa yakni
bangsa Andreaeales, Sphagnales, Bryales. METODE PENELITIAN
Sedangkan kelas Anthocerotae terdapat satu
bangsa yakni bangsa anthocerothales Pengambilan sampel tumbuhan lumut
(Marheny Lukitasari, 2018). daun, dilakukan dikawasan Dusun Jorong,
Desa Beraim kecamatan praya tengah. Jenis
Secara umum Bryophyta memiliki lumut daun yang ditemukan adalah termasuk
bentuk tubuh tumbuhan yang berstruktur kedalam familli Pottiaceae dan merupakan
rendah, dengan tinggi hanya beberapa spesies Barbula indica yang merupakan kelas
millimeter dan tegak di permukaan tanah. Bryopsida. Pengamatan terhadap karakteristik
Bentuk tubuh lumut merupakan peralihan dari morfologi dan anatominya dilakukan bertepat
thalus kebentuk kormus (Enii Nuraeni, di rumah masing-masing setiap mahasiswa
2013:1). Seperti yang ditemukan pada yang dilakukan dengan secara langsung tanpa
kawasan dusun Jorong, Desa Beraim alat bantu seperti mikroskop karena anatomi
(Marheny Lukitasari, 2018). Meskipun yang akan diteliti dari tumbuhan lumut daun,
berbentuk kecil, berwarna dominan hijau, dan diambil dari refrensi-refrensi yang tersedia.
cendrung jarang terlihat serta diperhatikan Pengamatan dan penelitian ini dilakukan
namun tumbuhan ini memiliki kompleksitas selama dua minggu mulai dari hari senin
bentuk organ yang unik, untuk
Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

tanggal 7 sampai dengan tanggal 20 Desember tahap metagenesis sporofit melainkan hanya
2020. berbentuk fase gametofit.

Dalam penilitan ini digunakan Pada lumut daun jenis Barbula indica
bebrapa alat dan bahan. Diantara alat yang terlihat Daun tumbuhan lumut ini kecildan
digunakan adalah berupa gelas plastic yang menumpuk apabila dilihat dari atas dan daun
digunakan sebagai tempat menaruh sampel bagian ujung atau daun muda nampak seperti
lumut daun, dan silet yang digunakan untuk ristal. Memiliki ukuran yang kecil yaitu
mengambil atau memisahkan tumbuhan lumut panjang daun berukurang 2-5 mm, batang pada
daun dari substratnya. Metode pengupulan lumut ini tertutupi oleh daun-daunnya
data yang digunakan dalam penelitian ini sehingga tampak tidak terlihat batangnya
adalah metode pengumpulan data secara Batang Lumut daun jenis Ectropothecium
kualitatif. Sedangkan metode yang digunakan falciforme ini tumbuh merayap pada
dalam pengamatan ialah metode pengamatan substratnya, dan juga batang dari tumbuhan
secara langsung tanpa alat bantu khusus seperti lumut ini tertutupi oleh daun. Lumut ini
mikroskop dengan hasil anatomi yang akan berukuran kecil dan daunnya seperti bulat telur
diamati diperoleh dari refrensi. Dikarenakan dan runcing di ujungnya. Barbula indica dan
penelitian ini dilakukan secara mandiri tanpa Ectropothecium falciforme yang ditemukan
bimbingan dari para dosen daan Assistensi. didaerah Dusun Jorong dapat dilihat pada
gambar 1.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A
Morfologi Lumut Daun Jenis Barbula
indica dan Ectropothecium falciforme yang
Terdapat di Daerah Dusun Jorong
B
Hasil penelitian dan identifikasi
lumut daun yang diperoleh di Desa Jorong
diketahui bahwa lumut daun yang ditemukan
d
merupakan lumut daun jenis Barbula indica
dan Ectropothecium falciforme yang memiliki
morfoloogi terdiri atas bagian berupa akar B
semu yang disebut rhizoid, batang, dan daun.
Lumut ini memiliki karaktersitik yang sama
dengan lumut daun jenis yang lain yang belum
memiliki akar sejati sehingga lumut daun ini
juga termasuk dari tumbuhan peralihan antara
tumbuhan bertkormus dan tumbuhan bertalus,
sehingga belum sempurna. Namun seperti
yang ditemukan dan diidentifikasi terlihat
bahwa pada lumut daun jenis Barbula indica Gambar 1.(A) Morfologi Barbula indica
sudah memiliki sporofit yang hampir matang (sporofit (a), daun (b), rhizoid (c), batang (d)),
karena sudah melewati tahap metagenesis (B) morfologi Ectropothecium falciforme
(daun (a), batang (b), rhizoid (c)
gametofir dan sporofit. Sedangkan dari jenis
Ectropothecium falciforme tidak ditemukan Anatomi Lumut Daun Jenis Barbula indica
adanya sporofit dikarenakan belum mengalami dan Ectropothecium falciforme yang
Terdapat di Daerah Dusun Jorong
Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

Hasil penelitian dan identifikasi tumbuh. Lumut dapat kita jumpai di antara
lumut daun yang diperoleh di Desa Jorong rumput-rumput, di atas batu-batu cadas, pada
diketahui bahwa lumut daun yang ditemukan batang-batang dan cabang-cabang pohon, di
rawa-rawa, tetapi jarang di dalam air.
merupakan lumut daun jenis Barbula indica Mengingat tempat tumbuhnya yang
dan Ectropothecium falciforme yang memiliki bermacam-macam itu, maka tubuhnya pun
struktur anatomi yang terdiri atas bagian memperlihatkan struktur yang bermacam-
kaliptra, operculum, kolumela, apofisis, serta macam pula (Sriwiyati, 2010).
vaginula yang terdiri atas seta atau tangkai,
dan arkegonium.
A

Gambar 2. Anatomi lumut Daun

Habitat Lumut Daun Jenis Barbula indica


dan Ectropothecium falciforme yang
Terdapat di Daerah Dusun Jorong

Habitat bryophyte sangat beragam,


mereka dapat hidup di permukaan tanah,
bebatuan maupun menempel di pohon. Karena
kemampuan hidup yang istimewa tersebut
maka sringkali lumut disebut tumbuhan
Gambar 3. Habitat Barbula indica (A),
ppionner ( Marheny Lukitasari, 2018).
Ectropothecium falciforme (B)
Berdasarkan pencarian yang dilakukan di
daerah Dusun Jorong, lumut daun jenis Persebaran Lumut Daun Jenis Barbula
Barbula indica dan Ectropothecium falciforme indica dan Ectropothecium falciforme yang
ditemukan tumbuh ditembok rumah yang Terdapat di Daerah Dusun Jorong
berbahan batu bata, yang sangat lembab dan
teduh dikelilingi oleh pepohonan yang rindang Lumut daun jenis Barbula indica dan
dan dekat dengan saluran air hujan. Ectropothecium falciforme memiliki
persebaran yang sangat luas. Seperti
Lumut daun meliputi kurang lebih dikawasan dusun jorong, yang merupakan
12.000 jenis yang mempunyai daerah sebaran daerah tropika. lumut tersebut bisa ditemukan
yang amat luas. Kebanyakan lumut daun suka pada wilayah dengan kondisi basah dan
pda tempat-tempat yang basah, tetapi ada pula lembab. Beberapa diantara lumut daun dapat
yang tumbuh di tempat-tempat kering. Lumut menahan kekeringan sampai bertahun-tahun.
daun dapat tumbuh di atas tanah-tanah gundul Di tempat-tempat yang kering, kumut itu
yang perioduk mengalami masa kekeringan, membentuk badan-badan yang berupa
bahkan di atas pasir yang bergerak pun dapat bantalan, sedangkan yang hidup di tanah-tanah
Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

hutan, membentuk lapisan-lapisan seperti zat mineral oleh akar rhizoid dari tumbuhan
permadani. lumut sehingga spora yang akan mengalami
pembelahan secara miosis untuk membentuk
Dalam hutan-hutan di pergunungan empat sel anakan yang bersifat haploid.
daerah tropika batang-batang dan cabang- Selanjutnya sel tersebut berkembang menjadi
cabang pohon penuh dengan luut yang spora. Setalah sporran matang, spora tersebut
menempel, berupa lapisan-lapisan yang akan jatuh. Jika jatuhnya di tempat yang
terkadang amat tebal dan karena basahna cocok, spora tersebut akan tumbuh menjadi
selalu mencucurkan air. Hutan demikian itulah tumbuhan lumut yang baru.
yang disebut hutan lumut, yang sering juga
disebut hutan kabut, karena hutan itu hampir
selalu diselimuti kabut (elfin forest). Di daerah
gambut, lumut daun dapat menutupi areal yang KESIMPULAN
luasnya sampai ribuan km persegi, demikian Lumut daun jenis Barbula indica dan
pula di daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Ectropothecium falciforme memiliki struktur
Lumut daun yang tenggelam jarang kita morfologi yang sama, namun pada jenis
temukan. Lumut yang membentuk bantalan Ectropothecium falciforme yangditemukan
karena tidak berakar hampir-hampir tidak belum mengalami tahap metagenesis
menghisap air dari tanah, bahkan melindungi sprorofoit sehingga tidak memperlihatkan
tanah itu terhadap penguapan air yang terlalu bagian adanya sporofit. Sedangkan pada
besar. struktur anatomi lumut daun tersebut
Reproduksi Lumut Daun Jenis Barbula terdiriatas kaliptra, operculum, seta, kolumela,
indica dan Ectropothecium falciforme yang dan vaginula. Namun pada Ectropothecium
Terdapat di Daerah Dusun Jorong falciforme tidak memiliki bagian bagian
sporofit tersebut.
Reoproduksi tumbuhan lumut
dilakukan dengan dua cara dalam fase Lumut daun tersebut ditemukan
metagenesis yang terdiri atas fase gametofit tumbuh pada tembok batu-bata yang dalam
dan fase sporofit. Fase gametofit lebih kondisi lembab dan teduh dan lumut tersebut
dominan daripada fase sporofit. Fase gametofit dapat ditemukan pada kawasan dengan kondisi
ditunjukkan oleh tumbuhan lumut yang belum basah atau lembab, dan teduh seperti di
memperlihatkan adanya sporofit melainkan kawasan Dusun Jorong Desa Beraim yang
hanya berupa akar batang dan daun. dijadikan sebagai tempat pencarian untuk.
Sedangkan fase sporofit dapat ditandai dengan Reproduksi lumut dilakukan dengan dua fase
sudah terbentuknya sporofit pada lumut metagenesis yaitu berupa fase gametofit dan
tersebut. sporofit. Fase gametofit merupakan tumbuhan
lumut itu sendiri. Sedangkan fase sporofit
Reproduksi dengan gametofit di setelah lumut memperlihatkan adanya sporofit.
mulai dari terbentuknya sel sperma yang
terbawa oleh air menuju bagian vaginulus
untuk melakukan pembuahan sel telur.
Sehingga terbentuk zigot yang selanjutnya sel
tersebut berkembang menjadi embrio yang
akan tumbuh menjadi tumbuhan lumut baru.

Reproduksi pada fase sporofit


dilakukan apabila sudah terbentuk kantung
spora. Sporofit tumbuh dengan menyerap zat-
Jurnal Taksonomi Tumbuhan Rendah, Desember 2020

Dr. Ha,sanuddin, Muhyadi, 2014. Botani


Gambar 4. Siklus hidup tumbuhan lumut
Tumbuhan Rendah. Syiah Kuala University
SARAN
Press: Banda Aceh
Sebagai seorang mahasiswa, kita
harus senantiasa bersemangat dalam menuntut
ilmu. Sehingga setiap kesulitan yang dihadapi
dalam belajar bisa diatasi dengan usaha dan
kerja keras hingga mencapai kepemahaman.
Penulis berharap artikel ini bisa bermanfaat
bagi penyusunan artikel selanjutnya. Dan
penulis mengucapkan permohonan maaf jika
dalam pernulisan artikel ini masih terdapat
banyak kesalahan. Maka dari itu diharapkan
kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan
artikel menjadi lebih sempurna dan
bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA

Tetty Setiowati, dkk. 2007. Biologi

Intersktif. Azka Press : Jakarta

Marheny Lukitasari, 2018. Mengenal

Tumbuhan Lumut (Bryophyta), Deskrippsi,

Klasifikasi, Potensi, dan Cara

Mempelajarinya. CB. AE. Media Grafika:

Jawa Timur

Sriwiyati, 2010. Ayo Mempelajari Llumut.

ALPRIN: Jawa Tengah

Anda mungkin juga menyukai