Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Chlorophyta adalah salah satu divisi dari alga yang memiliki pigmen
berwarna hijau. Alga ini bersifat eukariotik dan memiliki klorofil dalam
jumlah banyak sehingga alga ini tampak berwarna hijau. Bentuk kloroplas
yang terdapat dalam sel alga ini bermacam- macam, ada yang seperti
mangkuk, jala, spiral, pita, dan bintang. Di dalam kloroplas juga terdapat
pirenoid, fungsinya sebagai penghasil amilum dalam proses fotosintesis.
Anggota alga hijau ada yang bersel tunggal dan ada yang bersel banyak.
Ada yang mikroskopik dan ada yang makroskopik. Pada alga
mikroskopik, ada organisme yang hidup soliter dan ada yang hidup
berkoloni, bentuknya masih tergolong tumbuhan rendah, sedangkan alga
makroskopis bentuknya mirip umbuhan tinggi.

Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam


dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang
dan daun secara jelas.dan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada
yang bersel banyak dengan bentuk. Alga (jamak Algae) juga adalah
sekelompok organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan
perbedaan fungsi yang nyata. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki
“organ” seperti yang dimiliki tumbuhan. Ganggang
hijau / Chlorophyta menyumbang lebih dari 7.000 spesies alga. Jenis
ganggang terjadi terutama di air tawar, tetapi juga terjadi pada air laut.
Manfaat dari chlorophyta ini diantarnya adalah sebagai sumber
protein sel tunggal contoh chlorella, sebagai bahan makan
contoh volvox sebagai sayuran, sebagai plankton, merupakan salah satu
komponen yang penting dalam rantai makanan di perairan tawar,
menghasilkan O2 (oksigen) dan hasil fotositensis yang diperlukan oleh
hewan lain untuk bernafas. Namun ada pula beberapa kerugian yang
ditimbulkan oleh chlorophyta ini diantaranya yaitu dapat mengganggu jika
perairan terlalu subur, membuat air berubah warna dan menjadi bau,
menjadi masalah dalam proses penjernihan air, menyebabkan
penyumbatan pada saringan pengolahan air. Dalam makalah ini akan
dikembangkan mengenai ciri-ciri umum chlorophyta, habitat,
perkembangbiakan serta klasifikasinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ciri umum dari chlorophyta?
2. Bagaimana klasifikasi chlorophyta?
3. Dimana saja habitat hidup chlorophyta?
4.  Bagaimana cara perkembangbiakan chlorophyta?
C. Tujuan
1. Menerangkan adanya variasi pada chlorophyta
2. Menerangkan susunan tubuh berbagai jenis chlorophyta
3. Menyebutkan ciri-ciri masing-masing kelas chlorophyta
4. Membedakan antara marga ganggang yang satu dengan yang lain
5. Mengetahui anggota marga ganggang berdasarkan berbagai macam
habitatnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Chlorophyta (alga hijau) merupakan kelompok terbesar dari vegetasi alga,
Chlorophyta sebagian besar hidup di air tawar. Chlorophyta mengandung
pigmen klorofil a dan klorofil b lebih dominan dibandingkan karotin dan
xantofil, bersifat kosmopolit, terutama hidup di perairan yang cahayanya
cukup seperti di kolam, danau, genangan air hujan, pada air mengalir
(sungai dan selokan). Chlorophyta ditemukan pula pada lingkungan semi
akuatik yaitu pada batuan, tanah lembab, dan kulit batang pohon yang
lembab) (Siregar, 2011).
Chlorophyta merupakan produsen utama dalam ekosistem perairan
karena sebagian besar fitoplankton (bersel satu dan motil) merupakan
anggota chlorophyta yang memiliki pigmen klorofil sehingga efektif untuk
melakukan fotosintesis. Susunan tubuh Chlorophyta bervariasi baik dalam
ukuran, bentuk maupun susunannya, bisa berupa uniselular dan motil
(Chlamydomonas), uniselular dan non motil (Chlorella), sel senobium
(Volvox), koloni tak beraturan (Tetraspora), dan filamen (bercabang:
Oedogonium, tidak bercabang: Pithoptora) (Sulisetijono 2009).
Reproduksi Chlorophyta dapat seksual atau aseksual. Ketika
reproduksi aseksual berjalan, gamet diproduksi di dalam organ seksual
uniseluler dan pasangan fusi gamet dapat sama atau berbeda ukuran.
Reproduksi aseksual dapat berupa fisi atau pembelahan biner, pertunasan,
fragmentasi dan oleh zoospora (spora motil). Reproduksi seksual
merupakan hal yang paling umum dilakukan Chlorophyta, bisa isogami
(kedua gamet motil dan besarnya sama), anisogami (kedua gamet motil
namun berbeda ukuran, biasanya betina lebih besar) atau oogami (betina
non-motil dan berbentuk telur sementara jantan motil). (Ali 2010).
Diperkirakan terdapat sebanyak 360 genera dan 5700 spesies dari
Chlorophyta. Sebagian besar yang hidup di air tawar merupakan alga
mikroskopis. Beda halnya dengan alga hijau yang hidup di laut yang
merupakan alga hijau makroskopis. (Smith, 1938).
Chlorophyta di bagi menjadi dua kelas besar, yaitu Chlorophyceae
dan Charophyceae. Anggota-anggota kelas Chlorophyceae merupakan
uniseluler dan multiseluler, namun pada anggota yang multiseluler,
thallusnya tidak pernah tumbuh diinisiasi olh sel apikal. Organ seksual
uniseluler dan sangat terdedah. Pada beberapa anggota ada juga yang
diselimuti oleh selubung sel steril setelah fertilisasi. (Smith, 1938).

BAB III
METODELOGI
A. Pelaksanaan
Hari/Tanggal : Minggu, 08 November
Waktu : 08:30 WITA – Selesai
Tempat : Laboratorium Tadris IPA (Biologi)
B. Alat dan bahan
1. Mikroskop cahaya
2. Kaca benda dan kaca penutup
3. Air kolam, sawah, sungai, parit, campuran air dan
korekan batu yang licin
4. Kloralhidrat
5. Larutan J-Ky
6. Pipet tetes
7. Jarum atau pinset
C. Cara Kerja
1. Sel tunggal dan koloni
Mengambil cuplikan air dengan pipet, kemudian
teteskan pada kaca benda dan ditutup dengan kaca
penutup, amati dengan mikroskop.
2. Bentuk filament.
Tubuh dari ganggang ini berbentuk filament
bercabang. Mengambil beberapa helai benang dengan
menggunakan pinset atau jarum dan letakkan di atas
kaca benda. Bubuhkan setetes air dan tutuplah dengan
kaca penutup. Amati dengan menggunakan
mikroskop.

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Analisis Data
1.1 Tabel gambar hasil pengamatan

No Nama Gambar hasil Keterangan


pengamatan
1. Chlorophyta 1. Struktur tubuhnya ada
(Alga Hijau) yang bersel satu, juga
ada yang berupa
koloni, benang,
lembaran atau tabung
2. Mempunyai klorofil
yang terdapat dalam
kloroplas
3. Sel-sel bersifat
eukariotik
4. Sebagai vegetasi
perintis
5. Habittnya didarat,
tempat yang lembab,
di air tawar maupun
air laut
6. Cara hidupnya bebas
dan sebagai epifit atau
endofit dalam
tumbuhan atau hewan
lain. Diperairan
merupakan
fitoplankton
7. Cara
perkembangbiakan
vegetative, dengan
membelah diri,
membentuk zoospore,
atau fragmentasi dan
generative, dengan
konjugasi dan
perkawinan sel gamet

B. Analisis Prosedur
Pada praktikum kali ini kami mengamati berbagai macam jenis dan
ciri-ciri chlorophyta pertama-tama kita mencari chlorophyta atau alga hijau,
untuk mencari alga hijau sendiri kita dapat menemukan habitatnya didarat,
tempat yang lembab, di air tawar maupun air laut, kemudian, langkah kedua
dengan mengamati sel tunggal dan koloni dengan mengambilkan cuplikan air
memakai pipet, kemudian meneteskan pada kaca benda dan ditutup lagi pakai
kca penutup, lalu kemuadian mengamati dengan menggunakan mikrpskop.
Kemudian mengamati bentuk filament dengan cara, yang pertama kita
mengambil beberapa helai benang dengan menggunakan pinset atau jarum
lalu kemudian letakkan diatas kaca benda kemudian teteskan air lalu
kemudian ditutup dengan kaca penutup.
Kemudian mengamati bentu multiseluler, kita langsung atau dengan
menggunakan mikroskop stereo untuk pengamatanya.
C. Analisis Hasil
Ganggang hijau adalah salah satu kelas dari ganggang berdasarkan zat
warna atau pigmentasinya. Ganggang hijau ada Yang bersel tunggal da nada
pula yang bersel banyak berupa benang, lembaran, atau membentuk koloni.
Spesies ganggang hijau yang bersel tunggal ada yang dapat berpindah tempat
tetapi ada pula yang menetap. Secara umum chlorophyta dibagi menjadi tiga
bagian besar yaitu kelas prasinophyceae, chlorophyceae dan charopyceae.
Adapun ciri alga hijau hasil pengamatan kami, Struktur tubuhnya ada
yang bersel satu, juga ada yang berupa koloni, benang, lembaran atau tabung,
Mempunyai klorofil yang terdapat dalam kloroplas, Sel-sel bersifat eukariotik,
Sebagai vegetasi perintis , Habittnya didarat, tempat yang lembab, di air tawar
maupun air laut, Cara hidupnya bebas dan sebagai epifit atau endofit dalam
tumbuhan atau hewan lain. Diperairan merupakan fitoplankton dan Cara
perkembangbiakan vegetative, dengan membelah diri, membentuk zoospore,
atau fragmentasi dan generative, dengan konjugasi dan perkawinan sel gamet.
Alga hijau mempunyai bentuk tubuh yang beraneka ragam, mulai dari
yang uniseluler (sel tunggal) sampai dengan multiseluler, misalnya
dalam bentuk seperti helaian atau daun. Reproduksi dilakukan secara
vegetatif, aseksual dan seksual.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun ciri alga hijau hasil pengamatan kami, Struktur
tubuhnya ada yang bersel satu, juga ada yang berupa koloni,
benang, lembaran atau tabung, Mempunyai klorofil yang terdapat
dalam kloroplas, Sel-sel bersifat eukariotik, Sebagai vegetasi
perintis , Habittnya didarat, tempat yang lembab, di air tawar
maupun air laut, Cara hidupnya bebas dan sebagai epifit atau
endofit dalam tumbuhan atau hewan lain. Diperairan merupakan
fitoplankton dan Cara perkembangbiakan vegetative, dengan
membelah diri, membentuk zoospore, atau fragmentasi dan
generative, dengan konjugasi dan perkawinan sel gamet.

Alga/ganggang hijau bersel satu tidak bergerak Contoh:


Chlorella sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar atau air laut,
reproduksi secara vegetatif dengan membelah diri, banyak
digunakan untuk mempelajari fotosintesis dan Cholococcum
sp. berbentuk bulat, hidup di air tawar, reproduksi secara vegetatif
dengan membentuk zoospora secara generatif dengan isogami.
Alga/ganggang hijau bersel satu dapat bergerak Contoh:
Chlamydomonas sp. berbentuk bulat telur, memiliki dua flagel,
kloroplasnya berbentuk mangkok atau pita mengandung pirenoid
dan stigma. Reproduksinya dengan membelah diri dan konjugasi,
dan Euglena viridis, bentuknya seperti mata, memiliki sebuah
flagel, klorofil dan sigma. Reproduksinya dengan membelah diri.
Euglena ada juga mengelompokkannya ke dalam protozoa.
Alga/ganggang hijau berbentuk koloni tidak bergerak
Contoh: Hydrodictyon sp., koloninya berbentuk jala, banyak
ditemukan di air tawar, reproduksinya secara vegetatif dengan
fragmentasi dan secara generatif dengan konjugasi. Alga/ganggang
hijau berbentuk koloni yang bergerak Contoh: Volvox globator,
bentuk koloninya menyerupai bola yang tersusun atas ribuan
volvox yang satu dengan yang lain dihubungkan oleh benang-
benang sitoplasma. Volvox juga dikelompokan ke dalam Protozoa.
Alga/ganggang hijau berbentuk filamen (benang) Contoh:
Spirogyra sp. (benang tidak bercabang, inti tunggal, kloroplas
berbentuk pita tersusun spiral, pirenoid banyak). dan Oedogonium
sp. (filamen tidak bercabang, kloroplas berbentuk jala, pirenoid
banyak, inti satu besar). Alga/ganggang hijau berbentuk thalus
(lembaran) Contoh: Ulva lactua (selada laut), bentuknya lembaran
seperti daun dan hidup di laut menempel pada batu, dapat
dimakan. Reproduksinya secara vegetatif dengan membentuk
zoospora dan secara generatif dengan isogamy. Dan Chara sp.,
bentuknya seperti tumbuhan tinggi, memiliki batang-batang dan
cabang yang beruas-ruas, hidup di air tawar. Reproduksinya secara
vegetatif dengan fragmentasi dan secara generatif dengan
pertemuan sel telur yang dihasilkan oleh oogonium dan sel sperma
yang dihasilkan oleh anteridium.

habitatnya didarat, tempat yang lembab, di air tawar


maupun air laut, dan Cara perkembangbiakanya secara vegetative,
dengan membelah diri, membentuk zoospore, atau fragmentasi dan
generative, dengan konjugasi dan perkawinan sel gamet.

B. Kritik dan saran


Semoga kakak coas dan bapak dan ibu laboran selalu di beri
kesabaran dalam membimbing kita semua dalam pratikum.

DAFTAR PUSTAKA
Ali. (2010). Constributionto the Alga Flora (Chlorophyta) offresh waters of Distryc
swat. N.W.F.P. Pakistan.Vol 42 no.5. Department of Botany, G.P.G. Jahanzeb
College Saidu Sharif Swa.

Smith, M. Gilbert. (1938). Cryptogamic Botany. New York: McGraw-Hill Book


Company, Inc.
Sulisetijono. (2009). BAHAN SERAHAN ALGA
Siregar. (2011). Identifikasi Dominasi Genus Alga pada Air Boezem
Morokembrangan sebagai Sistem High Rate Algae Pond (HRAP). Surabaya: Jurusan
Teknik Lingkungan-FTSP-ITS.

Anda mungkin juga menyukai