Disusun Oleh :
Aan Vildani
Ardika Chandra
Mujiati
Rici Oktora
Saiful Anwar
Vika Khorunissa
Kata Pengantar i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahnya
makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
presentasi tentang salah satu tanaman herbal ( tanaman lengkuas).
Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Terima
kasih juga kami ucapkan pada pihak-pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami dan pembaca.
Tim Penyusun
Daftar Isi ii
Daftar Isi
2. Daftar Isi.................................................................................. ii
3. Pendahuluan ........................................................................... 1
a. Latar Belakang .......................................................................................1
b. Tujuan ....................................................................................................1
c. Manfaat .................................................................................................2
4. Tinjauan Pustaka..................................................................... 2
a. Klasifikasi, Morfologi Dan Habitat Tanaman Lengkuas .......................2
b. Pertumbuhan ........................................................................................6
c. Panen .....................................................................................................6
d. Jenis Lengkuas .......................................................................................7
e. Zat Kimia Yang Terkandung Dalam Lengkuas ......................................7
f. Khasiat Alpinia galanga ........................................................................8
g. Pengolahan Lanjutan Dan Pemanfaatan Lengkuas .............................9
h. Hama, Penyakit Dan Gulma Pada Tanaman Lengkuas.......................14
5. Kesimpulan ............................................................................ 15
6. Soal Latihan............................................................................ 16
7. Daftar Pustaka........................................................................ 18
Pendahuluan 1
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Lengkuas (Lenguas galanga atau Alpinia galanga) sering digunakan oleh para ibu di dapur
sebagai penyedap masakan. Manfaat lain tanaman dari India ini adalah sebagai bahan
ramuan tradisional dan penyembuh berbagai penyakit, khususnya penyakit yang disebabkan
jamur kulit. Namun, di luar dua manfaat tersebut, lengkuas ternyata juga punya peran
dalam memperpanjang umur simpan atau mengawetkan makanan karena aktivitas mikroba
pembusuk. Pendeknya, lengkuas dapat berperan sebagai pengganti fungsi formalin yang
sekarang sedang hangat diperbincangkan. Kita mengenal ada dua jenis tumbuhan lengkuas,
yaitu varietas dengan rimpang umbi (akar) berwarna putih dan varietas berimpang umbi
merah yang ukurannya lebih besar. Lengkuas berimpang umbi putih umumnya digunakan
sebagai penyedap masakan, sedangkan lengkuas berimpang umbi merah banyak digunakan
sebagai obat. Rimpang umbi lengkuas selain berserat kasar juga mempunyai aroma yang
khas.Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas antara lain mengandung minyak atsiri,
minyak terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan,
galangol, dan kristal kuning. Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin,
alpinen, kamfer, dan methyl-cinnamate. Beberapa kegunaan lengkuas sebagai tanaman
obat mulai dari mengobati rematik, sakit limpa, membangkitkan nafsu makan, bronkhitis,
morbili, panu, antibakteria, membersihkan darah, menambah nafsu makan, mempermudah
pengeluaran angin dari dalam tubuh, mencairkan dahak, mengharumkan serta merangsang
otot bahkan dapat membangkitkan gairah seks.Di samping itu, lengkuas merah bila dimasak
dengan cuka encer, dapat dijadikan minuman untuk wanita yang baru melahirkan karena
dapat mempercepat pembersihan rahim. Bila dicampur dengan bawang putih yang telah
dilumatkan dengan perbandingan 4 – 5 : 1 dan dimasak dengan sedikit cuka, lengkuas bisa
menjadi obat kurap dengan cara dioleskan pada kulit yang terserang kurap. Bahkan bila
diremas-remas dengan cuka dan dioleskan seperti lulur, lengkuas mampu menyingkirkan
bercak-bercak kulit dan tahi lalat.
Tujuan
Manfaat
Manfaat dibuat makalah ini agar, kami lebih tahu cara yang benar dalam budidaya tanaman
lengkuas.
1. Klasifikasi
Regnum : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia galanga
2. Nama daerah
o Lengkueus (Gayo)
o Langkueueh (Aceh)
o Kelawas(Karo)
o Halawas(Simalungun)
o Lakuwe (Nias)
o Lengkuas (Melayu)
o Langkuweh (Minang)
o Lawas(Lampung)
o Laja (Sunda)
o Laos (Jawa, Madura)
o Langkuwas, Laus (Banjar)
o Laja, Kalawasan, lahwas, Isem (Bali)
o Laja, Langkuwasa(Makasar)
o Aliku (Bugis)
o Lingkuwas (Menado)
o Likui, Lingkuboto (Gorontalo)
o Laawasi lawasi (Ambon)
Tinjauan pustaka 3
3. Morfologi
BATANG
DAUN
Bentuk daun lanset memanjang, ujung runcing, pangkal tumpul, dengan tepi
daun rata. Pertulangan daun menyirip. Panjang daun sekitar 20 - 60 cm, dan
lebarnya 4 - 1 5cm. Pelepah daun lebih kurang 15 - 30 cm, beralur, warnanya
hijau. Pelepah daun ini saling menutup membentuk batang semu berwarna
hijau.
BUNGA
BUAH
Buahnya buah buni, berbentuk bulat, keras. Sewaktu masih muda berwarna
hijau-kuning, setelah tua berubah menjadi hitam kecokelatan, berdiameter
lebih
kurang 1 cm. Ada juga yang buahnya berwarna merah. Bijinya kecil-kecil,
berbentuk lonjong, berwarna hitam.
RIMPANG
Rimpang besar dan tebal, berdaging, berbentuk silindris, diameter sekitar 2-4
cm, dan bercabang-cabang. Bagian luar berwarna cokelat agak kemerahan
atau
kuning kehijauan pucat,mempunyai sisik-sisik berwarna putih atau
kemerahan, keras mengkilap, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih.
Daging rimpang yang sudah tua berserat kasar. Apabila dikeringkan, rimpang
berubah menjadi agak kehijauan, dan seratnya menjadi keras dan liat. Untuk
mendapatkan rimpang yang masih berserat halus, panen harus dilakukan
sebelum tanaman berumur lebih kurang 3 bulan. Rasanya tajam pedas,
menggigit, dan berbau harum karena kandungan minyak atsirinya.
Sebenarnya lengkuas ada dua Jenis, yaitu lengkuas merah dan putih.
Lengkuas putih banyak digunakan sebagai rempah atau bumbu dapur,
sedangkan yang banyak digunakan sebagai obat adalah lengkuas
Tinjauan pustaka 5
4. Habitat
Kemampuan penyesuaian tanaman lengkuas terhadap lingkungan tumbuh
cukup tinggi. Tanaman ini mempunyai daya produksi tinggi didaerah yang
mempunyai kondisi :
a. Iklim
1. Ketinggian tempat : 1 - 1200 m diatas permukaan laut
2. Curah hujan tahunan : 2500 - 4000 mm/tahun
3. Bulan basah (di atas 100 mm/bulan) : 7 - 9 bulan
4. Bulan kering (dibawah 60 mm/bulan) : 3 - 5 bulan
5. Suhu udara : 25o C – 29o C.
6. Kelembapan : sedang
7. Penyinaran : tinggi
b. Tanah
1. Jenis : latosol merah coklat, andosol, aluvial.
2. Tekstur : lempung berliat, lempung berpasir, lempung merah, lateristik.
3. Drainase : baik
4. Kedalaman air tanah : 50 - 100 cm dari permukaan tanah
5. Kedalaman perakaran : 10 - 30 cm dari permukaan tanah
6. Kesuburan : sedang - tinggi
Tanaman lengkuas tumbuh baik ditempat terbuka yang mendapatkan sinar
penuh, tetapi memerlukan naungan ringan untuk pertumbuhan yang
optimum. Hal ini dapat diamati pada tanaman lengkuas yang ditanam secara
monokultur daunnya melipat (menutup pada siang hari). Sekalipun demikian,
lengkuas yang ditanam di tempat yang terlindung, justru hanya menghasilkan
daun-daun saja.Disamping itu, kesuburan tanahnya harus diperkaya dengan
bahan organik, antara lain dengan pemberian pupuk kandang atau kompos.
Pada tanah yang kurang subur apalagi becek, pertumbuhan tanaman
lengkuas kurang baik, sedikit beranak dan rimpang-rimpangnya banyak yang
membusuk.
Tinjauan pustaka 6
Pertumbuhan
Pertumbuhan tanaman lengkuas tersebut di pengaruhi oleh air, unsur hara, kelembaban,
cahaya matahari, udara, jenis tanah, suhu, hormon pertumbuhan, dll. Pertumbuhan
tanaman lengkuas ± 2 bln di amati pertumbuhannya tinggi batang setiap 10 hari sekali. pada
10 hari pertama tinggi batang lengkuas 3 cm. Pada lengkuas berumur 20 hari tinggi
batangnya 8 cm. Pada lengkuas berumur 30 hari tinggi batangnya 15 cm. pada lengkuas
berumur 40 hari tinggi batangnya 23 cm. Pada lengkuas berumur 50 hari tinggi batangnya
30 cm. Pada lengkuas berumur 60 hari tinggi batangnya 36 cm. Pembiakan
Pembiakan herba ini adalah dengan cara belahan rumpun. Rumpun berizom ini ditanam
terus ke tanah. Tanah yang sesuai ialah tanah yang lembap sedikit tetapi bersaliran baik.
Herba ini tidak memerlukan jagaan yang rapi. Pekebun hanya perlu membersihkan
pangkalnya dan membuang batang yang kering. Selain itu mengembangbiakkan tanaman ini
dapat dilakukan juga dengan potongan rimpang yang sudah memiliki mata tunas. Selain itu
dapat pula dengan memisahkan sebagian rumpun anakan. Pemeliharaannya mudah, seperti
tanaman lain dibutuhkan cukup air dengan penyiraman atau menjaga kelembaban tanah
dan pemupukan. Terutama pupuk dasar.
Panen
Ciri-ciri yang dapat dijadikan pedoman bahwa tanaman lengkuas sudah saatnya dipanen
adalah :
Gejala seperti itu terjadi pada musim kemarau atau tanaman sudah berumur lebih dari 6
bulan. Pada usia ini tanaman lengkuas mulai mengakhiri pertumbuhan vegetatifnya dengan
dicirikan oleh terhentinya pembentukan tunas-tunas baru dan mulai muncul bunga.
Pada keadaan tertentu yang tidak memungkinkan dipanen, misalnya harga pasar sedang
turun (rendah), maka pemanenan dapat ditunda pada musim berikutnya. Untuk menjaga
harga tanaman tetap utuh, maka semua rumpun lengkuas dibumbun tanah kembali. Bahkan
perlu juga dilakukan pemupukan tambahan. Cara ini tidak akan mengurangi kualitas hasil,
tetapi justru meningkatkan hasil persatuan luas karena adanya pertambahan anakan atau
rimpang baru.Cara pemanenan lengkuas dapat dilakukan hanya dengan mengambil
sebagian dari rimpangnya saja. Cara panennya adalah memotong atau mematahkan
sebagian rimpang dari rumpun tanaman, kemudian sisanya dibiarkan tumbuh menjadi
tumbuhan baru.
Tinjauan pustaka 7
Dalam dunia industri, rimpang lengkuas dijual dalam bentuk simplisia. Sebagaimana cara
membuat simplisia pada jenis rempah – rempah yang lainnya, rimpang lengkuas dibersihkan
dan dipotong – potong serta dikeringkan tanpa sinar matahari langsung ( di angin –
anginkan bahasa jawanya ). Hal ini untuk mencegah berkurangnya kandungan minyak asiri
pada rimpang lengkuas. Simplisia rimpang lengkuas ini di dalam dunia industri dikenal
sebagai Galanga Rhizome. Kandungan minyak asiri pada rimpang lengkuas, berwarna kuning
kehijauan, berbau khas dan rasanya pahit serta terasa dingin di lidah.
Jenis Lengkuas
Sebenarnya lengkuas ada dua Jenis, yaitu lengkuas merah dan putih. Lengkuas putih banyak
digunakan sebagai rempah atau bumbu dapur, sedangkan yang banyak digunakan sebagai
obat adalah lengkuas merah. Pohon lengkuas putih umumnya lebih tinggi dari pada
lengkuas merah. Pohon lengkuas putih dapat mencapai tinggi 3 meter, sedangkan pohon
lengkuas merah umumnya hanya sampai 1-1,5 meter. Berdasarkan ukuran rimpangnya,
lengkuas juga dibedakan menjadi dua varitas, yaitu yang berimpang besar dan kecil. Oleh
karena itu, paling tidak ada tiga kultivar lengkuas yang sudah dikenal, yang dibedakan
berdasarkan ukuran dan warna rimpang, yaitu lengkuas merah, lengkuas putih besar, dan
lengkuas putih kecil. Lengkuas mudah diperbanyak dengan potongan rimpang yang bermata
atau bertunas. Juga dapat diperbanyak dengan pemisahan anakannya, atau dengan biji.
Tanaman ini mudah dibudidayakan tanpa perawatan khusus.
Senyawa kimia yang terdapat pada lengkuas antara lain mengandung minyak atsiri, minyak
terbang, eugenol, seskuiterpen, pinen, metil sinamat, kaemferida, galangan, galangol, dan
kristal kuning. Minyak atsiri yang dikandungnya antara lain galangol, galangin, alpinen,
kamfer, dan methyl-cinnamate. Rimpang lengkuas mengandung lebih kurang 1 % minyak
atsiri berwarna kuning kehijauan yang terutama terdiri dari metil-sinamat 48 %, sineol 20 %
- 30 %,eugenol, kamfer 1 %, seskuiterpen, δ-pinen, galangin, dan lain-lain. Selain itu
rimpang juga mengandung resin yang disebut galangol, kristal berwarna kuning
yang disebut kaemferida dan galangin, kadinen, heksabidrokadalen hidrat,kuersetin,
amilum, beberapa senyawa flavonoid, dan lain-lain.Penelitian yang lebih intensif
menemukan bahwa rimpang lengkuas mengandung zat-zat yang dapat menghambat enzim
xanthin oksidase sehingga bersifat sebagai antitumor, yaitu trans-p-kumari diasetat,
transkoniferil diasetat, asetoksi chavikol asetat, asetoksi eugenol setat, dan 4-hidroksi
benzaidehida (Noro dkk., 1988). Juga mengandung suatu senyawa diarilheptanoid yang
dinamakan 1-(4-hidroksifenil)-7- fenilheptan-3,5-diol.
Buah lengkuas mengandung asetoksichavikol asetat dan asetoksieugenol
Tinjauan pustaka 8
asetat yang bersifat anti radang dan antitumor (Yu dan kawan-kawan, 1988). Juga
mengandung kariofilen oksida, kario- filenol, kuersetin-3-metil eter,
isoramnetin, kaemferida, galangin, galangin-3-metil eter, ramnositrin, dan 7-
hidroksi-3,5-dimetoksiflavon.
Biji lengkuas mengandung senyawa-senyawa diterpen yang bersifat sitotoksik
dan antifungal, yaitu galanal A, galanal B, galanolakton, 12-labdiena-15,16-dial,
dan 17- epoksilabd-12-ena-15,16-dial (Morita dan ltokawa, 1988).
Dalam setiap 100 g bahagian rizom lengkuas mengandungi: Air 89.9 g, protein 0.9 g, lemak
0.7 g, karbohidrat 6.5 g, serat 1.6 g, kalsium 18 mg, fosforus 26 mg, ferum 1.2 mg, natrium 2
mg, kalium 81 mg, vitamin B1 0.02 mg, vitamin B2 0.04 mg, niasin 0.4 mg, vitamin 0.0 mg.
Khasiat lengkuas sudah tidak diragukan lagi, terutama bagi praktisi kuliner tradisional.
Lengkuas menjadi salah satu rempah – rempah favorite, yang digunakan sebagai bumbu
masakan tradisional Indonesia, dari mulai sayur asem, gulai sampai dengan bumbu bali yang
resepnya dapat kita lihat pada
Resep Ayam Bumbu Bali. dalam dunia masakan tradisional, tunas samping lengkuas yang
masih muda, juga sering digunakan sebagai lalapan. Satu hal yang sangat menarik adalah
lengkuas dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan yang sehat. Di kalangan
peniliti tehnologi pangan, minyak atsiri lengkuas dikenal mempunyai aktifitas anti mikroba,
yang mampu menghambat pertumbuhan mikroba pathogen dan perusak pangan. Jadi
sudah tidak alasan menggunakan formalin sebagai bahan pengawet makanan, untuk ini
sebaiknya pergunakan varietas lengkuas merah.
Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakah, rimpang lengkuas juga memiliki khasiat
sebagai obat yang cukup familiar di masyarakat. Diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Rimpang lengkuas merah yang dimasak dan ditambahkan dengan cuka encer, biasa
digunakan sebagai minuman wanita yang baru melahirkan. Teknik pengobatan ini dalam
masyarakat diyakini mampu mempercepat pembersihan rahim.
2. Rimpang lengkuas yang dicampurkan dengan bawang putih dengan perbandingan 1:4,
kemudian dicampur dengan cuka banyak digunakan untuk melakukan pengobatan pada
borok, panu, kudis dan koreng.
3. Bagi mereka yang terkena rematik, rimpang lengkuas juga sangat mujarab untuk
membantu mengatasi rematik. Caranya, rimpang lengkuas dipotong – potong dan direbus
dengan air secukupnya, kemudian air rebusan ini digunakan untuk mandi.
4. Masih banyak khasiat lengkuas dalam pengobatan tradisional kita, misal sebagai obat
gosok, membantu mengeluarkan lendir pada saluran pernapasan dan lain – lain.
Penggunaan tradisional
Rimpangnya sering digunakan untuk mengatasi gangguan lambung, misalnya kolik dan
untuk mengeluarkan angin dari perut (stomachikum), menambah nafsu
Tinjauan pustaka 9
Manfaat Lengkuas:
Beberapa Khasiat dari Lengkuas dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit,
diantaranya :
1. Obat Gosok
Komposisi :
Rimpah Lengkuas dan Alkohol
Cara menyajikan :
Iris rimpang lengkuas, rendam dalam alcohol
Pengobatan :
Tinjauan pustaka 10
2. Rematik
Cara Pertama :
Komposisi :
Rimpah Lengkuas secukupnya.
Cara menyajikan :
Cuci bersih rimpang lengkuas, lalu rebus
Pengobatan:
Siramkan air rebusannya pada saat masih hangat ke persendian yang terasa sakit.
Cara Kedua :
Komposisi :
3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, setengah sendok teh bubuk merica, 1 potong
gula merah dan 2 gelas air santan kelapa.
Cara menyajikan :
direbus bersama-sama hingga airnya tinggal 1 gelas
Pengobatan:
Diminum sedikit demi sedikit selama 1 minggu.
3. Sakit Kepala, Nyeri dada, Menguatkan Lambung dan Memperbaiki Pencernaan
Cara membuat:
Dengan mengkomsusinya sebagai campuran masakan sehari-hari.
3. Kurap
Komposisi :
1 Rimpah Lengkuas , 4 siung Bawang Putih dan cuka secukupnya
Cara menyajikan :
Giling semua bahan sampai halus kemdian diberi air panas sedikit
Cara Menggunakan :
di kompreskan di tempat yang sakit
4. Panu
5. Reumatik
a. Bahan: 2 rimpang lengkuas sebesar ibu jari dan 1 butir telur ayam
kampung
Cara membuat: lengkuas diparut dan diperas untuk diambil airnya,
telur ayam kampung mentah dipecah untuk diambil kuningnya,
kemudian kedua bahan tersebut dioplos sampai merata.
menggunakan: diminum 1 kali sehari
b. Bahan: 3 rimpang lengkuas sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh bubuk
merica, 1 potong gula merah, dan 2 gelas air santan kelapa
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama-sama
hingga airnya tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: diminum sedikit demi sedikit selama 1 minggu
6. Sakit Limpa
mentah, 0,5 rimpang kencur sebesar ibu jari, 0,5 sendok teh
bubuk ketumbar, 1 siung bawang putih, 3 mata buah asam jawa
yang masak, 1 potong gula merah, jakeling, jalawe dan jarahab.
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 0,5 gelas, pagi dan sore.
9. Bronkhitis
10. Morbili
madu.
Cara membuat : diparut kemudian diPeras, saring, minum.
Cara pakai : 2 kali sehari.
13. Pembersihan sehabis bersalin (nifas).
14. Eksema.
Bahan : Satu jari rimpang, cuci, parut, tambahkan air kapur sirih
secukupnya, aduk jadi adonan seperti bubur.
Pakai untuk mengusap kulit yang terkena eksema, lalu dibalut.
Ganti dua kali sehari
1. Hama
Gejala: pada pangkal akar dimana tunas daun menjadi layu dan lama
kelamaan tunas menjadi kering lalu membusuk.
Pengendalian: tanaman disemprot/ditaburkan insektisida furadan G-
3.
2. Penyakit
III. Kesimpulan
11. Zat kimia yang terdapat dalam rimpang tanaman lengkuas adalah ....
A. Resin C. Pepsin E. Amfetamin
B. Kafein D. Heroin
12. Di bawah ini merupakan manfaat tanaman lengkuas, kecuali ...
A. Obat gosok C. Kurap E. Stroke
B. Rematik D. Panu
13. Zat yang terkandung dalam buah lengkuas adalah ....
A. Asetin asetat C. Asetoksieugenol E. Asetin fosfat
B. Asetin glukamat D. Asetin siklamat
14. Berapakah curah hujan tanaman lengkuas yang ideal ....
A. 2.500 – 3.000 mm/tahun C. 3.000 – 4.000 mm/tahun E. Semua salah
B. 2.500 – 4.000 mm/tahun D. 2.000 -2.500 mm/tahun
15. Tanaman lengkuas termasuk dalam ordo ...
A. Zingiberales C. Dicotiledonae E. Alpinia galanga
B. Monocotiledonae D. Plantae
16. Tinggi tanaman lengkuas putih sekitar ...
A. 1 – 4 meter C. 3 meter E. 1,5 – 2 meter
B. 2 meter D. 1 – 1,5 meter
17. Di bawah ini merupakan ciri bunga pada tanaman lengkuas kecuali....
A. Bunga majemuk C. Berbau E. Berwarna putih kehijauaan
B. Bunga tunggal D. Berbentuk lonceng
18. Cara pemanenan tanaman lengkuas yang paling tepat adalah ....
A. Mematahkan sebagian rimpang dari rumpun tanaman
B. Mengambil daun dari tanaman lengkuas
C. Mengambil buah dari tanaman lengkuas
D. Mengambil biji dari tanaman lengkuas
E. Mengambil bunga dari tanaman lengkuas
Daftar Pustaka 18
DAFTAR PUSTAKA
Ashari, Sumeru. 1995. Hortikultura Aspek Budaya. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
http://i-herbal.blogspot.com/2008/06/khasiat-lengkuas.html