Anda di halaman 1dari 15

PAPER

PLANKTONOLOGI
CYANOPHYTA

Disusun Oleh :
Allifah Yulystia (230210160028)
Bunga Maharani (230210160037)
Bagdja Hersandi G (230210160075)
Fadia Mutiara P (230210160084)
Kholid Agil (230210160083)
M Thoriq Fathul (230210160069)
Williem Hartono (230210160072)
Zaki Ali Fahrezi (230210160030)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2017

Daftar Isi
Daftar Isi...
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Sejarah Cyanophyta
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Cyanophyta
2.2 Klasifikasi Cyanophyta
BAB III PEMBAHASAN.
3.1 Ciri-Ciri Umum
3.2 Ciri-Ciri Khusus
3.3 Reproduksi
3.4 Peranan
3.5 Habitat
BAB IV PENUTUP..
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
1.1 Sejarah Cyanophyta
Nama "cyanobacteria" berasal dari warna bakteri ini (bahasa Yunani:
(kyans) = biru). Mereka sering disebut alga biru-hijau (tetapi beberapa mengklaim
bahwa penamaan itu salah, sianobakteri adalah organisme prokariotik sedangkan
alga seharusnya eukariotik,[4] meskipun definisi lain mengenai alga juga mencakup
organisme prokariotik).

Dengan memproduksi gas oksigen sebagai hasil sampingan fotosintesis,


sianobakteri diperkirakan telah mengubah atmosfer tipis pada awal pembentukan
bumi menjadi atmosfer yang teroksidasi, mengakibatkan "perkaratan besar-besaran
di Bumi"[ dan Peristiwa Oksigenasi Besar secara dramatis telah mengubah
komposisi bentuk kehidupan di Bumi dengan menstimulasi biodiversitas dan
menjadikan organisme anaerobik mendekati kepunahanya. Menurut teori
endosimbiotik, kloroplas yang ditemukan pada tumbuhan dan alga eukariotik adalah
evolusi dari leluhur cyanobacteria melalui endosimbiosis.Hal ini disebut GOE

Sianobakteria dapat dikatakan sebagai mikroorganisme tersukses di Bumi. Bakteri


ini secara genetik memliki banyak variasi; mereka juga dapat hidup di berbagai
macam habitat di seluruh penjuru bumi, tersebar di air tawar, air laut dan ekosistem
darat, dan mereka ditemukan di relung terektstrem di seperti sumber air panas,
pabrik garam dan teluk air tawar. Cyanobacteria bertanggung jawab atas kepunahan
masal dunia yang mengancam organisme anaerobik.Cyanobakteri adalah satu-
satunya kelompok organisme yang mampu mereduksi nitrogen dan karbon dalam
kondisi dengan oksigen (aerob) maupun tanpa oksigen (anaerob). Mereka
melakukannya dengan mengoksidasi belerang (sulfur) sebagai pengganti oksigen.
Penyematan nitrogen dilakukan dalam bentuk heterosista, sementara penyematan
karbon dilakukan dalam bentuk sel fotosintetik, menggunakan pigmen klorofil
(seperti tumbuhan hijau) maupun fikosianin (khas kelompok bakteri ini).
BAB II

2.1 Cyanophyta
Adalah kelompok primitif ganggang, terdiri dari 150 marga dan sekitar 2.500
spesies. Anggota kelas Myxophyceae (Cyanophyceae) umumnya dikenal sebagai
ganggang hijau biru. Nama ganggang hijau biru diberikan karena adanya pigmen
yang dominan c-phycocyanin, pigmen hijau biru

Selain itu, pigmen lain seperti klorofil a (hijau), c-phycoerythrin (merah), -karoten
dan xanthophylls yang berbeda juga hadir. Para anggota kelas ini adalah yang
paling sederhana prokariota autotrofik hidup

Berdasarkan struktur sel prokariotik seperti bakteri, Christensen (1962)


menempatkan kedua Cyanophyta dan bakteri di bawah filum umum Prokaryota.
Cyanophyta atau alga hijau biru juga dinobatkan sebagai cyanobacteria.

Mereka ditemukan di semua habitat di mana hidup adalah mungkin dan


didistribusikan ke seluruh dunia. catatan fosil menunjukkan bahwa mereka berasal di
awal periode Pra-Kambrium. Tapi nenek moyang mereka tidak diketahui. Tidak
adanya flagella dan sifat prokariotik sel mengarah untuk percaya bahwa mungkin
mereka berasal dari sel-sel aflagellate uniseluler

Kelompok ini dianggap yang paling primitif karena adanya beberapa


fitur penting.
A Kehadiran inti terorganisir,
b. Tidak adanya chromatophores,
c. Tidak adanya flagella, dan
d. Kurangnya reproduksi seksual

Anggota Cyanophyceae tersedia dalam habitat yang berbeda.


Sebagian besar spesies air tawar (misalnya, Oscillatoria, Rivularia),
beberapa adalah laut (misalnya, Trichodesmium, Darmocarpa), dan
beberapa spesies Oscillatoria dan Nostoc ditanam di habitat terestrial.
Spesies dari beberapa anggota seperti Anabaena tumbuh sebagai
endofit di talus dari Anthoceros (Bryophyta) dan daun Azolla
(Pteridophyta) dan Nostoc di root Cycas (gymnosperm).

Spesies Nostoc, Scytonema, Gloeocapsa, dan Chroococcus tumbuh


symbiotically dengan jamur yang berbeda dan bentuk lichen. Beberapa
anggota seperti Nostoc, Anabaena dll dapat memperbaiki nitrogen
atmosfer dan meningkatkan kesuburan tanah.

2.2 Klasifikasi Cyanophyta

Divisio Cyanophyceae dibedakan dalam 3 ordo berdasarkan bisa tidaknya


membentuk spora yaitu : ordo Chroococcales, Chamaesiphonales, dan
Hormogonales.

a. Ordo Chroococcales
Berbentuk tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau hijauan.
Umumnya alga ini membentuk selaput lendir pada cadas atau tembok yang basah.
Setelah pembelahan sel sel tetap bergandengan dengan perantaraan lendir tadi
dan dengan demikian terbentuk kelompok kelompok atau koloni contoh spesies
dari ordo chroococcales :
Chrococcus
Organisme uniseluler atau berkelompok dalam bentuk agregat dari 2 atau 4 sel.
Hasil pembelahan sel dari Chrococcus berbentuk setangah bola.

Gleocapsa
Berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh membran dengan beberapa
generasi sel yang terdapat di dalamnya. Membran kadang kadang ada yang
berpigmen. Gleocapsa terdapat pada batuan yang lembab atau pada air.

b. Ordo Chamaesiphonales
Alga bersel tunggal atau merupakan koloni berbentuk benang yang mempunyai
spora. Benang benang itu dapat putus putus merupakan hormogonium yang
dapat merayap dan merupakan koloni baru prosesnya disebut fragmentasi.

c. Ordo Hormogonales
Sel selnya merupakan koloni berbentuk benang atau diselubungi suatu membran.
Benang benang itu melekat pada substratnya, tidak bercabang, jarang mempunyai
percabangan sejati, lebih sering mempunyai percabangan semu. Benang benang
itu selalu dapat membentuk hormogonium.contohnya : Oscillatoria, Nostoc comune,
Anabaena, Spirulina dan Rivularia.

BAB III
3.1 Ciri-ciri Umum
Ciri Umum Cyanophyta :
1.Tipe sel prokariotik (sama dengan bakteri)
2. Ada yang berbentuk uniseluler (bersel tunggal), ada yang berkoloni dan ada juga
yang berbentuk filamen.
3.Memiliki pigmen klorofil, karotinoid serta pigmen fikobilin yang terdiri dari fikosianin
(berwarna biru), dan fikoeritin (berwarna merah). Gabungan pigmen-pigmen ini
membuat warnanya hijau kebiruan.
4. Klorofil tidak terdapat didalam kloroplas, tetapi tersebar diseluruh protoplasma.
5. Bersifat autotrof karena memiliki klorofil.
6. Struktur tubuh masih sederhana, dinding sel mengandung pektin, hemiselulosa
dan selulosa yang kadang-kadang berupa lendir.
7.Pada bagian pinggir plasma terkandung zat warna klorofilnya, karatenoid dan dua
macam kromoprotein yang larut dalam air yaitu: fikosianin yang berwarna biru dan
fikoeritrin yang berwarna merah.
8. Ditengah-tengah sel terdapat bagian yang tidak berwarna yang mengandung DNA
dan RNA.
9.Terdapat glikogen sebagai zat makanan cadangan dan disampingnya terdapat
butiran-butiran sianofisin (lipo-protein) yang letaknya di periferi serta volutin yang
fungsinya masih belum jelas.
10.Ganggang hijau biru yang berbentuk filamen dapat juga membentuk spora yang
berdinding tebal yang resisten terdapat panas dan kering serta dapat menfiksasi
atau mengikat N (nitrogen) yaitu heteroksit.

3.2 Ciri-ciri Khusus


Tunggal atau kelompok tanpa spora, warna biru kehijau hijauan. Umumnya
membentuk selaput lender. Ordo ini dibagi menjadi dua, yaitu Chrococcus dCiri
ciri khusus dari cyanophyta ini dibagi berdasarkan ordo ordonya.
1. Ordo Chroococcales
Berbentukan Gleocapsa.
1.1 Chroococcus
Bersel satu (uniseluler) hidup di dasar kolam. Tubuhnya diselubungi lendir.
Bereproduksi dengan pembelahan biner. Sering terdapat sel yang
bergandengan dua atau empat.
1.2 Gleocapsa
Bersel satu (uniseluler), berbentuk bulat memanjang dan dikelilingi oleh
membran dengan beberapa generasi sel yang terdapat di dalamnya.
Terkadang membran ada yang berpigmen, memilki selubung lendir.

2. Pleurocapsales
Berbentuk sel coccoid, agregat atau pseudo-filamen berkembang biak dengan
baeocytes (spora internal). Contohnya Chroococcidiopsis, Pleurocapsa.

3. Oscillatoriales
Berbentuk benang filamen, tanpa heterosit atau akinet. Contohnya adalah
Lyngbya, Leptolyngbya, Microcoleus, Oscillatoria, Phormidium, Planktothrix.
3.1 Oscillatoria
Berbentuk benang (filamen), yang tersusun atas sel-sel yang pipih dan
rapat. Sel tidak diselubungi lendir. Dapat bergerak maju dan mundur yang
(gerak osilasi).
4. Nostocales
Cyanobacteria yang berbentuk filamen dan memiliki heterosit. Contohnya
Anabaena, Aphanizomenon, Calothrix, Cylindrospermopsis, Nostoc.
4.1 Nostoc
Tubuhnya tersusun atas sel-sel yang berbentuk bola. Nostoc memiliki
selubung lender kekuningan atau kecoklatan yang membungkus selnya. Di
antara sel-sel berbentuk bola itu terdapat sel yang tidak aktif karena sel
tersebut mengalami dormansi (tidur). Memiliki ukuran sel yang besar dan
didalamnya terdapat spora (akinet). Apabila spora telah masak akan
tumbuh filamen baru.

4.2 Anabaena
Anabaena tersusun atas sel-sel berbentuk bola. Memiliki akinet dan
heterosista. (penambat nitrogen).

gandung pektin, hemiselulosa, dan selulosa


Umunya dinding sel berlendir
Mengandung pigmen fikosianin yang berwarna biru
Memiliki bentuk yang bervariasi, kebanyakan berbentuk seperti benang

5. Stigonematales
Merupakan cyanobacteria yang memiliki filamen dan menghasilkan hormogonia.
Contohnya Mastigocladus (Fischerella), Stigonema.

3.3 Reproduksi
1. pembelahan sel
sel membelah dua bagian yang membentuk sel baru. sel-sel yang terpisah bisa tetap
bergabung membentuk koloni. contohnya Gleocapsa

pembelahan sel pada Gleocapsa

2. Fragmentasi
Fragmentasi adalah pemutusan sebagian anggota tubuh yang dapat membentuk
individu baru. terjadi pada ganggang yang berbentuk filamen (benang). contohnya :
Oscillatoria. dibuat gambar perkembangbiakannya.
fragmentasi
3. Spora vegetatif
spora vegetatif yang dimaksud disini adalah heteroksit. pada keadaan yang tidak
menguntungkan heteroksit tetap mampu bertahan karena dinding selnya tebal dan
banyak mengandung bahan makanan. setelah lingkungan kembali menguntungkan
heteroksit dapat membentuk filamen baru. contohnya: Chamaesiphon
comfervicolus.

3.4 Peranan
a. Manfaat Cyanobacteria adalah :

1. Cyanobacteria yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas artinya Peran Cyanobacteria


yaitu madapun cara perkembangbiakan/reproduksi cyanophyta yang diketahui ada 3
cara yang ketiga-tiganya termasuk pemkembangbiakan secara vegetatif dan
aseksual. sedangkan perkembangbiakan secara generatif (seksual). belum
diketahui. ketiga cara tersebut adalah:
2. engikat nitrogen yang utama di alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh
tanaman sehingga cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya
adalah : Nostoc Commune, Anabaena Cycadae dan Anabaena azollae.
3. Sebagai vegetasi peintis , yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan
tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan
dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu.
4. Cyanobacteria juga berperan sangat penting untuk menambah materi-materi organik
ke dalam tanah.
5. Spiriluna mampu menghasilkan senyawa karbohidrat ang lumayan dan senyawa
organic lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan
yang mengandung banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spiriluna bisa
digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spiriluna
ini dalam bentuk pil.

b. Kerugian Cyanobacteria :

1. Beberapa Spesies dari Cyanobacteria memproduksi racun syaraf (neurotoksin)


seperti ular yang sangat berbahaya bagi hewan dan manusia biasanya racun ini
menyerang hati ( hepatotoksin ) dan sel ( sitotoksin ) mereka membentuk endotoksin
sehingga sangat berbahaya bagi hewan maupun manusia.
2. Jika terlalu banyak Cyanobacteria menempel pada tembok bangunan maka lama-
kelamaan temok rumah tersebut akan cepat mengalami keretakan.
3. Cyanobacteria juga bisa merugikan akibat ulah manusia yaitu Cyanobacteria dapat
hidup di lingkungan yang mengandung kadar fosfat dan nitrogen yang tinggi. Kadar
tersebut pada suatu lingkungan perairan sering diakibatkan oleh pencemaran limbah
industri dan pertanian. Kondisi ini dapat mengakibatkan tumbuhnya Cyanobacteria
secara berlimpah. Limpahan tersebut dapat menutupi permukaan perairan sehingga
matahari dan oksigen yang dibutuhkan organisme lain dalam perairan berkurang.

3.5 Habitat
Cyanophyta dapat ditemukan pada berbagai lingkungan misalnya danau, laut,
sungai, tanah, batu, dan rawa. Cyanophyta dapat terlihat dengan mata telanjang
berupa lapisan tipis berwarnahijau biru, merah, atau ungu kehitaman. Pada saat
tertentu, Cyanophyta yang hidup di airmuncul berlimpah sehingga menyebabkan air
tampak berwarna seperti warna Cyanophyta tersebut

Contohnya Cyanophyta berwarna hijau biru (Anabaena) membuat air sawah tampak
kehijauandan Cyanophyta merah (Ascillatoria rubescens)
membuat laut di daerah Timur Tengah berwarnamerah sehingga disebut Laut
Merah. Beberapa jenis Cyanophyta yang dapat mengikat nitrogen berperan sebagai
tumbuhan perintis pada habitat miskin nutrisi (makanan), misalnya pantai berpasir
atau gurun.

Cyanophyta (Syneckococcus lividus) dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya


habitatdengan tingkat keasaman tinggi (pH 4,0) dan temperatur tinggi (70 C).
Sedangkan jenis lainnyaada yang hidup bersimbiosis dengan organisme lain
misalnya nostoc dan anabaena azollae Nostoc hidup bersama dengan jamur
membentuk lumut kerak (Lichen) Peltigera hidup diakar tumbuhan paku Cycas.
Anabaena azollae hidup di daun tumbuhan paku air Azolla pinata

Simbiosis antara Cyanophyta dengan organisme lain saling memberi keuntungan.


Cyanophytaterutama berperan dalam memberikan nutrisi organik pada organisme
simbiotiknya. Sedangkanorganisme simbitiknya memberikan kelembaban dan nutrisi
anorganik pada Cyanophyta
Anggota Cyanophyceae tersedia dalam habitat yang berbeda. Sebagian besar
spesies air tawar (misalnya, Oscillatoria, Rivularia), beberapa adalah laut (misalnya,
Trichodesmium, Darmocarpa), dan beberapa spesies Oscillatoria dan Nostoc
ditanam di habitat terestrial.

Spesies dari beberapa anggota seperti Anabaena tumbuh sebagai endofit di talus
dari Anthoceros (Bryophyta) dan daun Azolla (Pteridophyta) dan Nostoc di root
Cycas (gymnosperm).

Spesies Nostoc, Scytonema, Gloeocapsa, dan Chroococcus tumbuh symbiotically


dengan jamur yang berbeda dan bentuk lichen. Beberapa anggota seperti Nostoc,
Anabaena dll dapat memperbaiki nitrogen atmosfer dan meningkatkan kesuburan
tanah.

4.1. Kesimpulan

berperan Penting Bagi Kehidupan shalat Satu contohya Adalah Spiriluna Mampu
menghasilkan Senyawa karbohidrat Yang lumayan Dan Senyawa Tinggi Lain
Sangat organik Yang diperlukan Oleh Manusia sebagai Sumber Pangan Yang
mengandung Banyak Sekali protein di dalamnya. Oleh KARENA ITU Spiriluna can
digunakan untuk review dikembangkannya Sumber Pangan di masa Datang
KARENA Spiriluna Penyanyi hearts Bentuk pil.Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria)
merupakan biota uniseluler Dan multiseluler Yang bersifat prokariotik Serta
memiliki klorofil Dan fikosianin. Alga Yang uniseluler ADA Yang Hidup soliter Dan
ADA Yang berkoloni, sedangkan Yang multiseluler PADA umumnya Berbentuk
benang. Selain ITU Cyanophyta Adalah Makhluk Hidup Yang habitatnya Terdapat
diair tawar, laut udara, Tempat Yang lembab, dipermukaan tanah.

Alga Hijau-Biru (Cyanobacteria) termasuk hearts kerajaan Monera. Alga Hijau-


Biru (Cyanobacteria) termasuk hearts kerajaan Monera. KARENA alga hijau biru
Masih Berupa prokariotik, SEMENTARA Yang ADA di kerajaan Plantae Adalah
Yang eukariotik.

Daftar pustaka
http://www.pak.pandani.web.id/2015/09/ciri-ciri-klasifikasi-dan-
peranan_32.htm

lhttp://www.biologydiscussion.com/algae/cyanophyceae-characteristics-
occurrence-and-
classification/46739http://www.biologydiscussion.com/algae/cyanophyce
ae-characteristics-occurrence-and-classification/46739

https://www.academia.edu/8395736/DIVISI_SCYPZOPHYTA_Kelas_Cy
anophyta

http://www.idbiodiversitas.com/2016/04/cyanophyta.html?m=1

http://www.biologydiscussion.com/algae/cyanophyceae-characteristics-
occurrence-and-classification/46739

https://id.wikipedia.org/wiki/Sianobakteri

Anda mungkin juga menyukai