Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

KEARIFAN LOKAL DAN KONSERVASI HEWAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah: Pendidikan Kearifan Lokal dan Etika Lingkungan

Dosen Pengampu: Rika Dartia, M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 6 :

1. Amalia Khusnul Khotima (2101050002)


2. Ari Widia Wati (2101052005)

KELAS D
PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO
TAHUN AKADEMIK
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadiran Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-
Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Kearifan lokal dan
konservasi hewan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini untuk memenuhi tugas Pendidikan Kearifan Lokal dan Etika Lingkungan.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan para penulis.
saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran saran yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat saya harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua.

Metro Timur, April 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................1
C. TUJUAN....................................................................................................................1

BAB 2 PEMBAHASAN........................................................................................................2

A. KEARIFAN LOKAL.................................................................................................2
B. KONSERVASI HEWAN...........................................................................................3
C. MANFAAT DAN TUJUAN KONSERVASI HEWAN............................................4
D. UPAYA KONSERVASI HEWAN............................................................................6

BAB 3 PENUTUP..................................................................................................................8

A. SIMPULAN...............................................................................................................8
B. SARAN......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................9

LAMPIRAN.........................................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara ke-9 yang memiliki hutan terluas di dunia. Hutan

yang tumbuh dari Sabang hingga Merauke dan menutupi sekitar 46% daratan

Indonesia ini adalah habitat yang kaya akan keanekaragaman hewan atau fauna.

Terdapat sekitar 350.000 jenis yang terdiri atas kurang lebih 250.000 serangga (± 20%

fauna serangga di dunia), 2.500 jenis ikan, 1.300 jenis burung, 2.000 jenis reptilia

(25% dari jenis reptil di dunia), 1.000 jenis amphibia dan 800 jenis mamalia serta

sisanya merupakan hewan invertebrata lainnya. Selain berdasarkan persebarannya,

keanekaragaman hewan di Indonesia dapat diamati berdasarkan jenis dan

pengklasifikasian hewannya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan kearifan lokal?

2. Apa yang dimaksud konservasi hewan?

3. Apa manfaat dan tujuan konservasi hewan?

4. Bagaimana upaya konservasi hewan?

C. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud kearifan lokal

2. Mengetahui pengertian konservasi hewan

3. Mengetahui manfaat dan tujuan konservasi hewan hewan

4. Mengetahui bagaimana upaya konservasi hewan


BAB II

PEMBAHASAN

A. KEARIFAN LOKAL

Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara

lestari. Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang

tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara

lestari. Menurut Robert Sibarani dalam Kearifan Lokal: Hakikat, Peran, dan Metode

Tradisi Lisan, kearifan lokal adalah kebijaksanaan atau pengetahuan asli suatu

masyarakat yang berasal dari nilai luhur tradisi budaya untuk mengatur tatanan

kehidupan masyarakat. Kearifan lokal juga dapat didefinisikan sebagai nilai budaya

lokal yang dapat dimanfaatkan untuk mengatur tatanan kehidupan masyarakat secara

arif atau bijaksana. Prabandani (2011) menyimpulkan, kearifan lokal adalah nilai-

nilai, norma, hukum-hukum dan pengetahuan yang dibentuk oleh ajaran agama,

kepercayaan-kepercayaan, tata nilai tradisional dan pengalaman-pengalaman yang

diwariskan oleh leluhur yang akhirnya membentuk sistem pengetahuan lokal yang

digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sehari-hari oleh

masyarakat.Menurut Saini, (2005), kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan

kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya,

yang memberikan kepada komunitas tersebut daya tahan dan daya tumbuh di dalam

wilayah di mana komunitas itu berada. Dengan kata lain, kearifan lokal adalah

2
jawaban kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang

bersifat lokal. Sehubungan dengan itu, Wagiran (2012) mengemukakan bahwa

kearifan lokal adalah bagian dari budaya yang menjadi modal dasar dalam

peningkatan karakter, khususnya bagi peserta didik.

B. KONSERVASI HEWAN

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Konservasi pertama kali

dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun 1902. Konservasi berasal dari kata

“conservation”, yang bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save

what we have). Dari kata tersebut dapat disimpulkan bahwa konservasi merupakan

kegiatan yang dilakukan untuk memelihara milik kita (to keep, to save what we have)

dan kita harus memanfaatkannya secara bijaksana (wise use). Dalam konteks yang

luas, konservasi tidak hanya diartikan sebagai menjaga atau memelihara lingkungan

alam (pengertian konservasi fisik), tetapi juga bagaimana nilai-nilai dan hasil budaya

dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan dikembangkan demi kesempurnaan hidup

manusia. Sedangkan Konservasi hewan dapat didefinisikan sebagai praktik

melindungi spesies hewan dan habitatnya. Sehingga hewan hewan yang terancam

punah dapat Kembali lestari.

Indonesia memiliki satwa langka dan juga flora langka yang dilindungi.

Sayangnya akibat kebakaran lahan, hutan dan kerusakan alam lainnya membuat fauna

dan flora langka di Indonesia semakin berkurang. Contohnya saja kebakaran lahan

dan hutan yang terjadi di Riau membuat satwa langka Beruang Madu terancam

kepunahan. Selain itu kebakaran lahan di Kalimantan membuat beberapa orangutan

mati terbakar. Berkurangnya satwa langka tidak hanya terjadi di daratan namun juga

di lautan. Misalnya saja adalah kasus ikan pesut yang dilindungi menjadi mati akibat

3
tertangkap oleh jaring nelayan, padahal populasi ikan pesut tersebut terus berkurang.

Oleh sebab itulah penting untuk melakukan konservasi terhadap satwa-satwa langka

yang ada di Indonesia agar tidak punah.

C. MANFAAT DAN TUJUAN KONSERVASI HEWAN


Selama empat dekade terakhir, aktivitas manusia telah sangat mendorong

beberapa spesies hewan mendekati kepunahan dengan perkiraan hilangnya sekitar

10.000 spesies per tahun terhitung hilangnya setengah dari populasi satwa liar dunia.

Oleh karena itu, diperlukannya melakukan konservasi untuk mencegah angka

kepunahan yang lebih besar lagi.

Berikut maanfaat dari konservasi hewan;

1. Mendukung penyerbukan dan kelangsungan spesies tanaman asli.

Manfaat satwa liar secara tidak langsung akan mendukung penyerbukan dan

kelangsungan spesies tanaman asli. Hewan kecil terutama lebah, serangga, kupu-

kupu, dan burung berperan penting dalam produksi makanan. Konservasi hewan-

hewan ini, oleh karena itu, membantu penyerbukan. Karena mereka bergantung

pada nektar dari bunga, mereka sangat penting dalam produksi tanaman, tumpang

sari, dan mempromosikan kelangsungan spesies tanaman asli. Dengan berpindah

dari satu bunga ke bunga lain untuk mencari nektar, lebah membawa serbuk sari

dengan mempertahankan proses pertumbuhan tanaman.

2. Nilai obat

Meskipun tumbuhan adalah sumber utama obat-obatan, beberapa hewan juga

penting dalam produksi obat-obatan. Misalnya, bisa ular kobra merupakan bahan

penting dalam pembuatan obat kusta, sedangkan lobster dapat digunakan sebagai

antijamur.

4
3. Manfaat estetika

Menyaksikan satwa di habitat aslinya tidak hanya menyenangkan tetapi juga

membuat rileks. Orang-orang selalu pergi berlibur ke daerah-daerah yang

dilindungi seperti kebun binatang, taman permainan, danau, laut, hutan, dan

gunung untuk kegiatan seperti berkemah, memancing, naik perahu, dan hiking.

4. Melestarikan warisan dan budaya

Manfaat konservasi satwa liar berarti melestarikan warisan dan budaya

tradisional. Beberapa tempat dikenal karena flora dan faunanya dalam kaitannya

dengan praktik dan cara hidup penduduk asli, yang berarti bahwa kegagalan

melestarikan lingkungan akan menyebabkan hilangnya tanah dan warisan asli

mereka.

5. Mendukung daya tarik wisata

Alasan mengapa kebanyakan orang memilih untuk mengunjungi negara tertentu

daripada yang lain pada dasarnya adalah karena fauna dan flora negara tersebut,

serta habitat alami seperti hutan, gunung, dan badan air.

6. Melindungi stabilitas dan keseimbangan ekologi

Pelestarian fauna dan flora mendorong stabilitas dan keseimbangan ekologi di

dunia. Tumbuhan, misalnya, memainkan peran penting dalam

memastikan ekosistem yang sehat dengan menyeimbangkan karbon dioksida dan

oksigen di lingkungan.

7. Perlindungan keanekaragaman hayati dan spesies yang terancam punah

Di hutan, banyak hewan bergantung satu sama lain melalui rantai makanan

dan jaring makanan. Misalnya, hewan karnivora seperti singa, cheetah, dan macan

tutul bergantung pada herbivora seperti antelop untuk kelangsungan

5
hidupnya. Jika antelop punah di hutan, efeknya bisa merugikan kelangsungan

hidup kucing. Dan masih banyak lagi manfaat dari konservasi hewan.

Sedangkan Tujuan utama konservasi hewan adalah untuk melindungi dan

melestarikan ekosistem, melindungi dan melestarikan keanekaragaman hayati

flora, serta menjamin kelestarian pemanfaatan flora.

D. BAGAIMANA UPAYA KONSERVASI HEWAN

Berikut ini adalah upaya konservasi satwa langka di Indonesia yang bisa dilakukan:

1. Memberikan Edukasi dan Sosialisasi

Upaya konservasi satwa langka di Indonesia yang bisa dilakukan adalah

memberikan edukasi dan sosialisasi terhadap masyarakat. Selama ini masyarakat

tidak tahu jenis satwa apa saja yang dilindungi oleh pemerintah. Hal itu

dikarenakan banyaknya jenis satwa yang dilindungi oleh pemerintah tersebut.

Yang harus mendapatkan edukasi dan sosialisasi ini adalah masyarakat yang

tinggal di pesisir laut dan juga yang ada di sekitar hutan untuk tidak membunuh

atau memburu satwa langka yang dilindungi tersebut.

2. Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan

Langkah selanjutnya yang bisa dilakukan adalah masyarakat harus mendukung

upaya yang dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga lainnya yang sedang

melakukan pelestarian lingkungan. Cara mendukungnya adalah dengan

memberikan bantuan finansial maupun moril dalam setiap kampanye yang

dilakukan.

3. Membuat Penangkaran

Cara melestarikan satwa langka yang ada di Indonesia selanjutnya adalah dengan

membuat tempat untuk penangkaran. Penangkaran tersebut bisa membuat satwa

6
langka bisa berkembang biak agar tidak punah. Perkembangan biakan ini bisa

menjaga satwa tersebut agar tidak punah.

4. Membuat Papan Larangan

Cara untuk melindungi satwa langka yang bisa dilakukan adalah dengan membuat

papan larangan berburu. Dalam papan larangan tersebut bisa disertai dengan

ancaman pidana atau sanksi jika perburuan tetap dilakukan. Saat ini sudah banyak

yang melakukan cara ini contohnya saja adalah masyarakat di sekitar lereng Muria

Jepara sudah memasang papan larangan untuk tidak berburu satwa langka yang

ada di lereng tersebut terutama burung.

5. Melaporkan Orang yang Berburu Satwa Langka

Untuk melindungi satwa langka yang ada di Indonesia adalah melaporkan orang

yang berburu satwa langka tersebut ke pihak yang berwajib. Hal ini bertujuan

untuk membuat efek jera terhadap orang yang melakukan perburuan tersebut dan

memberikan peringatan terhadap masyarakat lain yang ingin melakukan perbuatan

serupa.

6. Hindari Transaksi Binatang Langka

Ditemukan beberapa kasus di Indonesia dimana masyarakatnya memperjual

belikan satwa langka yang dilindungi seperti Burung Cenderawasih, Macan

Dahan, Owa, Beruang Madu dan masih banyak lagi lainnya. Satwa langka

tersebut bahkan di ekspor ke luar negeri dengan harga yang bervariasi.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara

lestari. Istilah kearifan lokal dapat ditemui dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009

tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam undang-undang

tersebut, kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan

masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara

lestari.

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Konservasi hewan adalah

sebagai praktik melindungi spesies hewan dan habitatnya. Sehingga hewan hewan

yang terancam punah dapat Kembali lestari. Tujuan utama konservasi hewan adalah

untuk melindungi dan melestarikan ekosistem, melindungi dan melestarikan

keanekaragaman hayati flora, serta menjamin kelestarian pemanfaatan flora.

B. SARAN

Alhamdulillah makalah ini telah selesai tepat pada waktunya. Dengan adanya adanya

pembahasan mengenai “Kearifan Lokal dan konservasi hewan ini” ini diharapkan

pembaca dapat memahami lebih lanjut tentang apa aitu kearifan lokal dan

pelestarian/perlindungan hewan langka yang ada di Indonesia serta ikut andil dalam

upaya pelestariannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Dicky, Cahya Pratama. 2020. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia.

“https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/08/181332069/konservasi-flora-dan-fauna-di-

indonesia. diakses pada 22 April 2022 pukul 21:03

Nurul, Iftitah laily. 2022. Kearifan Lokal adalah Nilai Luhur, Pahami ciri ciri dan fungsinya.

https://katadata.co.id/iftitah/berita/6200d042cf539/kearifan-lokal-adalah-nilai-luhur-

pahami-ciri-ciri-dan-fungsinya#:~:text=Kearifan%20lokal%20adalah%20nilai

%2Dnilai,mengelola%20lingkungan%20hidup%20secara%20lestari. Diakses pada 22

April 2022 pukul 21:17 Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang. 2020. 6 Upaya

Konservasi satwa langka di Indonesia https://dlh.semarangkota.go.id/6-upaya-

konservasi-satwa-langka-di-indonesia-agar-tidak-punah/. Di akses pada 22 april 2022

pukul 21:30

9
LAMPIRAN

KEARIFAN LOKAL DAN KONSERVASI HEWAN

Dari hasil diskusi yang kami lakukan, kami memutuskan untuk mengobservasi hewan

yang dulunya sangat melekat dengan cara pribumi bertani yaitu menggunakan hewan

kerbau. Kami memutuskan mengobservasi kerbau karena berkaitan dengan kearifan

lokal Lampung dan populasi kerbau kini kian tersisihkan, sehingga kerbau sudah

jarang dijumpai. Di era globalisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat, hal

tersebut juga merambah ke dunia pertanian, cara- cara tradisional untuk mengolah

lahan mulai ditinggalkan. Banyak petani sudah beralih membajak sawah dengan

traktor, karena dianggap lebih efektif dan efisien Namun, saat petani di tempat lain

telah lama meninggalkan pembajak tradisional dan beralih ke mesin, seorang petani di

Desa Rantau Temiang Kecamatan Banjit masih melestarikan cara konvensional dalam

mengolah lahan. Observasi kami tidak hanya terfokus pada pelestarian kerbau agar

tidak punah tetapi juga berkaitan dengan kearifan lokal kerbau seperti dalam adat

cakak pepadun dimana orang yang ingin mendapatkan gelar diwajibkan menyembelih

kerbau dalam jumlah tertentu.

Berikut ini adalah hasil dari wawancara kami dengan Bapak Effendi salah satu tokoh

adat di Desa Rantau Temiang.

Wawancara : Assalamualaikum Pak

Narasumber : Walaikumsallam mbak.

Wawancara : Mohon maaf Pak mengganggu waktunya sebentar, perkenalkan

nama saya Amalia Khusnul Khotima dan di samping saya Ari Widya Wati, kami dari

kampus IAIN Metro izin untuk mewawancarai bapak. Apakah bapak bersedia?

10
Narasumber : Ohiyaa mba silahkan.

Wawancara : Baik, terimakasih pak, kalau boleh tau ini dengan bapak siapa?

Narasumber : Nama saya Effendi

Wawancara : Di jaman yang sudah canggih ini, mengapa bapak masih

menggunakan cara tradisional kerbau untuk bertani?

Narasumber : Karena saya merasa bahwa cara bertani tradisional seperti ini tidak

boleh hilang begitu saja mbak, jadi saya berfikir untuk tetap melestarikan cara bertani

ini dimulai dari diri saya sendiri. Dan kerbau juga sudah diyakini dapat

mempertahankan humus tanah sehingga mampu menjaga kualitas padi yang

dihasilkan, begitu mbak.

Wawancara : Oh baik bapak, lalu dari kerbau ini sendiri apakah ada kaitannya

dengan kearifan lokal disini?

Narasumber : Tentu mbak, Kerbau menjadi salah satu syarat utama dalam adat

cakak pepadun karena mencirikan sebagai wujud rasa syukur masyarakat terhadap

para leluhur ( Sang Pencipta) atas semua limpahan nikmatNya.

Wawancara : Mohon maaf pak, mengapa harus kerbau? Apakah ada filosofinya?

Narasumber : Karena kerbau dalam adat Lampung adalah simbol kesejahteraan

mbak, jadi jumlah kerbau yang disembelih dapat menentukan harga diri pelaku adat.

Kalau kerbau yang dipotong banyak maka semakin tinggi simbol harga diri orang

Lampung. Tapi umumnya diperlukan 2 ekor kerbau untuk syarat pelaksanaan begawi

mbak.

Wawancara : Selanjutnya apa tujuan dari pemotongan kerbau tersebut pak?

Narasumber : Tujuannya ya agar upacara begawi berjalan dengan lancar dan

dijauhkan dari musibah mbak. Karena kepercayaan kepada leluhur mendasari

11
pemotongan kerbau agar para leluhur terdahulu memberikan keselamatan kepada

pemyimbang dan masyarakat adat.

Wawancara : Apakah saat ini tradisi tersebut masih sering dilaksanakan pak?

Narasumber : Saat ini menurun mbak, karena faktor biaya yang besar dalam

menyembelih beberapa ekor kerbau, penyediaan perlengkapan upacara dan

penyelenggaraan pesta adat selama 7 hari 7 malam.

Wawancara : Namun seperti yang sudah kita tau saat ini pak, bahwa populasi

kerbau telah menurun, lantas bagaimana cara bapak memelihara kerbau agar tidak

punah dan terus ada dalam adat cakak pepadun?

Narasumber : Untuk pemeliharaan sederhana saja mbak, jadi saya membuat kan

kandang kerbau tersebut disawah saya yg mana juga dekat dengan tanah lapang

berumput, jadi kerbau saya bisa makan di tanah lapang tersebut dan berendam di di

lumpur/sawah.

Wawancara : Baik pak, terimakasi banyak atas penjelasan dan waktunya, mohon

maaf jika dari kami ada salah kata baik sengaja ataupun tidak. Saya akhiri

wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu.

Narasumber : Sama-sama mbak, walaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Kesimpulan :

Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami mengetahui bahwa masih ada orang

yang mau melestarikan hewan yang sudah jarang dijumpai ini (kerbau) dan masih

menggunakannya untuk membajak sawah. Karena dijaman modern ini kebanyakan

petani sudah meninggal kan cara bertani menggunakan kerbau dan beralih ke

membajak sawah menggunakan traktor. Selain itu kerbau juga memiliki posisi yang

sangat eksklusif dalam adat budaya lampung. Dimana kerbau biasa digunakan dalam

12
acara adat lampung contohnya cakak pepadun. Dalam acara ini kerbau memiliki

peranan yang penting dan filosofi tersendiri.

Berikut potret kerbau yang kami ambil atas izin dari bapak Effendi.

13
14

Anda mungkin juga menyukai