Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

“KEANEKARAGAMAN HAYATI ”

Dosen Pengampu : Dr. Ardinis Arbain

Disusun Oleh Kelompok Tulip :


1. Annisa Rana Tsabitah (1900522009)
2. Nadya Anisa (1900522029)
3. Dinha Syakbania Tripipo (1900522031)
4. Desty Rara Adlin (1900522033)

PROGRAM STUDI D-3 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
2020
ABSTRAK
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan keanekaragaman hayati.
Keanekaragaman hayati terdiri dari tiga jenis yaitu keanekaragaman spesies,
keanekaragaman hayati, dan keanekaragaman genetic dan jika dimanfaatkan
dengan baik maka akan mendapatkan keuntungan bagi sebuah Negara. Dan jika
pemanfaatannya tidak dibatasi maka mereka akan punah.

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami juga mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Dr.Ardinis Arbain selaku dosen
mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang sudah memberikan kepercayaan kepada kami
untuk menyelesaikan tugas ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah
pengetahuan dan juga wawasan. Kami pun menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
mengharapkan adanya kritik dan saran demi perbaikan makalah yang akan kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Mudah-mudahan makalah sederhana ini dapat dipahami oleh semua orang
khususnya bagi para pembaca. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat
kata-kata yang kurang berkenan.

Padang, 25 April 2020


 

Kelompok Tulip

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK.................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I.......................................................................................................................................4

PENDAHULUAN....................................................................................................................4

I. Latar Belakang...............................................................................................................4

II. Rumusan Masalah........................................................................................................5

III. Tujuan Penelitian........................................................................................................5

BAB 2.......................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.......................................................................................................................6

I. Pengertian keanekaragaman hayati................................................................................6

II. Hubungan keanekaragaman hayati dengan perekonomian ..........................................6

III. Pengendalian kehilangan keanekaragaman hayati ......................................................7

A. Merancang Perencanaan ………………………………………………………………………..............7

B. Pengendalian dan pemeliharaan ………………………………………………………………………..7

C. Pengawasan ………………………………………………………………………………………………………8

D. Penegakan hukum …………………………………………………………………………………………….8

BAB III.....................................................................................................................................9

PENUTUP................................................................................................................................9

I. Kesimpulan....................................................................................................................9

II. Saran............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Keanekaragaman hayati (biological-diversity) atau (biodiversity) adalah semua


makhluk hidup di bumi (tumbuhan,hewan, dan mikroorganisme) termasuk
keanekaragaman genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem yang
dibentuknya. Ada tiga jenis keanekaragaman hayati yaitu, keanekaragaman
ekosistem, keanekaragaman spesies dan keanekaragaman genetic. Keanekaragaman
spesies tumbuh-tumbuhan dapat dijadikan olahan makanan dan obat-obatan, serta
keanekaragaman spesies hewan dapat diolah menjadi makanan.

Keanekaragaman hayati dapat digunakan sebagai tempat wisata, seperti


keanekaragaman ekosistem gunung, danau, pantai, lembah, hutan produksi, dan
lainnya. Untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati agar tidak punah
maka diperlukannya upaya pengendalian kehilangan keanekaragaman hayati.
Diantarannya : merancang perencanaan, pengendalian dan pemeliharaan ,pengawasan
serta penegakan hokum. Dengan adanya pengendalian keanekaragaman hayati dapat
menjaga proses penting serta sistem penopang kehidupan yang penting bagi
kelangsungan hidup manusia dan pembangunan ekonomi, seperti menjaga
keseimbangan ekosistem serta habitat berbagai macam spesies. Melestarikan
keanekaragam spesies dapat melindungi spesies dari kepunahan, serta memperbaiki
sifat-sifat tumbuhan dan hewan budidaya. Dengan adanya pengendalian maka dapat
mengembangkan ilmu pengetahuan, inovasi teknologi mengenai keanekaragaman
hayati yang berguna dalam keberlangsungan kehidupan baik dalam jangka pendek
maupun dalam jangka panjang.

4
II. Rumusan Masalah

1) Apa itu keanekaragaman hayati ?

2) Apa saja hubungan keanekaragaman hayati dengan perekonomian ?

3) Apa saja upaya pengendalian kehilangan keanekaragaman hayati.

4) Mengapa pentingnya pengendalian keanekaragaman hayati ?

III. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk menjelaskan keanekaragaman hayati yang terdiri


dari tiga jenis yaitu keanekaragaman spesies,keanekaragaman ekosistem dan
keanekaragaman genetik. Disamping itu, tujuan penelitian ini adalah pemenuhuan
tugas kelompok mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar kuliah daring semester II tahun
ajaran 2020.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

1. Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman hayati (biological-diversity) atau (biodiversity) adalah


semua makhluk hidup di bumi (tumbuhan,hewan, dan mikroorganisme) termasuk
keanekaragaman genetik yang dikandungnya dan keanekaragaman ekosistem
yang dibentuknya (DITR,2007, dalam Makalah Cecep Kusmana, 2015). Ada tiga
jenis keanekaragaman hayati yaitu, keanekaragaman ekosistem, keanekaragaman
spesies yakni semua spesies makhluk hidup di bumi, dan keanekaragaman
genetik.

2. Hubungan Keanekaragaman Hayati dengan Perekonomian

Tiga jenis keanekaragaman hayati dapat diolah menjadi produk yang bernilai
tinggi. Keanekaragaman spesies tumbuh-tumbuhan dapat dijadikan olahan
makanan dan obat-obatan, nantinya hasil ini akan dijual dengan nilai jual yang
tinggi. Begitu juga dengan keanekaragaman spesies hewan yang juga dapat diolah
menjadi makanan. Keanekaragaman spesies tumbuhan dan hewan sangat
berpengaruh besar pada perekonomian karena jumlah mereka yang melimpah di
alam. Namun, jika kita tidak mampu mengendalikan kehilangganya spesies
mereka maka mereka akan punah.

Selain itu, keanekaragaman hayati dapat digunakan sebagai tempat wisata,


seperti keanekaragaman ekosistem gunung, danau, pantai, lembah, hutan
produksi, dan lainnya. Jika keanekaragaman ekosistem ini dikonservasikan
dengan baik dan benar maka mereka dapat menjadi daya tarik turis lokal dan turis
mancanegara. Banyaknya pengunjung akan banyak mempengaruhi banyak
pendapatan, selain pendapatan dari mengujungi wisata ada banyak pendapatan
lain yang meningkat, seperti pendapatan tempat penginapan, sewa kendaraan,
usaha makanan, dan lainnya.

6
3. Pengendalian Kehilangan Keanekaragaman Hayati

Untuk menjaga dan melestarikan keanekaragaman hayati agar tidak punah


maka diperlukannya upaya pengendalian kehilangan keanekaragaman hayati.
Berikut upaya pengendalian nya :

a) Merancang perencanaan

Perencanaan yang dapat dilakukan dengan menetapkan tujuan


pengelolaan, program kerja jangka pendek dan jangka panjang, kelembagaan,
penetapan sistem monitoring dan evaluasi, serta menetapkan peraturan
perundang-undangan.

b) Pengendalian dan pemeliharaan

Terdapat beberapa teknik konservasi yang dapat dilakukan :

i. Konservasi insitu adalah salah satu sistem yang bertujuan menjaga


keanekaragaman spesies di dalam ekosistem aslinya. Contohnya : cagar
alam, suaka margasatwa, hutan lindung, taman nasional

ii. Intersitu adalah konservasi yang dilakukan di suatu areal di mana jenis
aslinya masih ada, tetapi berada di luar kawasan konservasi. Di
Indonesia kawasan ini biasanya dibawah pengawasan Perhutani dan
pemilik hak pengusaha hutan.

iii. Extractive reserve merupakan konservasi dengan mengambil sumber


daya tertentu dalam jumlah pengambilan terbatas agar tidak merusak
ekosistem alam. Misalnya, pengambilan getah karet, pengambilan buah
yang bijinya dapat ditanam kembali, dan pengambilan kayu secara
terbatas untuk dicangkok.

iv. Konservasi eksitu adalah pelaksanaan konservasi yang dilakukan di luar


habitat atau ekosistem aslinya, seperti botanical garden, kebun binatang,
aquarium, dan lembaga sejenis yang menjaga dan mengembangkan
jenis-jenis tumbuhan maupaun hewan.

7
v. Suspended exsitu, program ini merupakan aplikasi ilmu biologi yaitu
bioteknologi, metabolisme, organisme hidup diperlambat bahkan
dihentikan, seperti bank gen, bank biji, koleksi kultur jaringan, dan
pengawetan gamet, zigot, maupun embrio.

c) Pengawasan

Konservasi ini selain memerlukan dengan perencanaan dan


pemeliharaan, juga memerlukan tata kelola yang dapat dilakukan oleh
lembaga sumberdaya manusia, peraturan perundangan, struktur organisasi,
dan mekanisme kerja. Dengan adanya lembaga konservasi ini maka dapat
melindungi, melestarikan, serta memanfaatkan hasil dari keanekaragam
hayati dapat diatur agar tidak merusak lingkungan dan ekosistem.

d) Penegakan hukum

Penegakan hukum berguna bagi oknum-oknum yang tidak bertanggung


jawab yang telah merusak keanekaragaman hayati. Mereka harus diberikan
sanksi dan hukuman atas perbuatannya yang merugikan negara. Penegakan
hukum haruslah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian sanksi dan hukuman kepada pelaku bertujuan memberikan efek
jera kepada pelaku dan tidak mengulangi perbuatan merugikannya kembali.

4. Pentingnya Pengendalian Keanekaragaman Hayati

Pengendalian keanekaragaman hayati sangatlah penting bagi setiap aspek


yang ada salah satunya perekonomian. Kita sebagai pengendali haruslah
memahami betapa pentingnya pengendalian ini. Dengan adanya pengendalian
keanekaragaman hayati dapat menjaga proses penting serta sistem penopang
kehidupan yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan pembangunan
ekonomi, seperti menjaga keseimbangan ekosistem dan habitat berbagai macam
spesies.

Selain itu, pengendalian ini mampu melestarikan keanekaragam spesies dan


dapat melindungi spesies dari kepunahan, serta memperbaiki sifat-sifat tumbuhan
dan hewan budidaya. Pentinya pengendalian lainnya yaitu dapat mengembangkan
ilmu pengetahuan, inovasi teknologi mengenai keanekaragaman hayati yang

8
sangat berguna dalam jangka pendek dan jangka panjang dalam keberlangsungan
kehidupan.

BAB III

PENUTUP

I. Kesimpulan

Keanekaragaman hayati terdiri dari tiga jenis yaitu keanekaragaman


spesies,keanekaragaman hayati , dan keanekaragaman genetic. Ketiga jenis
keanekaragaman ini jika dimanfaatkan dengan baik akan menghasilkan
keuntungan bagi sebuah Negara pada aspek perekonomian. Namun , jika
pemanfaatannya tidak dibatasi maka mereka akan punah. Untuk menjaga dan
melestarikan keanekaragaman hayati , diperlukannya upaya pengendalian
kehilangannya. Upaya ini dapat dilakukan dengan membuat perencanaan,
pengendalian dan pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum.

II. Saran

Penulis memiliki saran kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam


pengendalian kehilangan keanekaragaman hayati. Selain itu penulis berharap agar
masyarakat memiliki kesadaran untuk menjaga dan melindungi keanekaragaman
hayati. Dengan begitu, upaya pengendalian dapat dilakukan dengan baik dan
tujuan dari upaya ini dapat tercapai.penulis tentunya menyadari jika makalah ini
masih memiliki kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan
memperbaiki makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik
yang membangun dari para pembaca.

9
DAFTAR PUSTAKA

Maizer Said Nabdi ,1991 “ Konservasi Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati “


(http :// digilib.uin-suka.ac.id/7883/1/MAIZER,diakses 2 oktober
2008).
Yani Krishnamurti,2015 “PERLINDUNGAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
DAN PERMASALAHANNYA “
( http:// ejournal.unisba.ac.id/index.php/mimbar/article/view/7/185
Diakses 2000)

Salim, E., 1993, “Pembangunan Berwawasan Lingkungan”

( https://smujo.id/psnmbi/article/download/1363/1319)

10

Anda mungkin juga menyukai