Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MELINDUNGI WARISAN ALAM: PERAN KEARIFAN LOKAL


MASYARAKAT RIAU DALAM PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Lingkungan dan Mitigasi
Bencana
Dosen Pengampu :
Diah Anugrah Dipuja, M.Pd

Disusun Oleh :
FADHILAH ARIFFAH CHAFSOH
(2304110301)

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. atas limpahan rahmat,
petunjuk, dan kesempatan yang telah diberikan kepada kami dalam menyelesaikan
praktikum ini dengan baik. Doa dan keberkahan juga penulis panjatkan kepada
Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi teladan dalam setiap langkah
perjalanan.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada ibu Diah
yang telah memberikan bimbingan, dukungan, serta pengetahuan yang sangat
berharga selama perkuliahan. Penulis sadar bahwa makalah ini mungkin masih
memiliki keterbatasan. Penulis juga sangat terbuka terhadap masukan dan saran
yang membangun dari pembaca untuk perbaikan di masa depan.
Akhirnya, semoga makalah ini dapat menjadi referensi yang berguna bagi
yang tertarik untuk lebih memahami kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan.

Pekanbaru, 16 Desember 2023

Fadhilah Ariffah Chafsoh


DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... iii


BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................. 1

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kearifan Lokal Masyarakat Riau .................................................. 3
2.2. Lingkungan Hidup di Riau ........................................................... 4
2.3. Peran Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Lingkungan ………… 5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan .............................................................................. 7
3.2. Saran ......................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, memiliki
keanekaragaman lingkungan hidup yang memerlukan perlindungan dan
pengelolaan yang bijaksana. Di tengah era globalisasi dan modernisasi, kearifan
lokal masyarakat menjadi unsur krusial dalam menjaga ekosistem alam yang rentan
terhadap perubahan. Salah satu wilayah yang kaya akan kearifan lokalnya adalah
Provinsi Riau.
Provinsi Riau, yang terletak di pulau Sumatra, tidak hanya dikenal dengan
keindahan alamnya, tetapi juga keberagaman budaya dan kearifan lokal
masyarakatnya. Kearifan lokal ini tidak hanya mencakup aspek-aspek kehidupan
sehari-hari, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam pengelolaan dan
pelestarian lingkungan hidup di daerah tersebut.
Pentingnya pelestarian lingkungan di Riau tidak dapat dipandang sebelah
mata. Dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi dan perubahan iklim
telah menimbulkan tantangan serius terhadap kelestarian alam di wilayah ini.
Kehidupan masyarakat Riau yang erat terkait dengan lingkungan sekitarnya
membuat perlunya memahami dan menggali lebih dalam peran kearifan lokal
dalam menjaga warisan alam.
Dengan menjelajahi topik ini, diharapkan makalah ini dapat memberikan
wawasan baru tentang peran masyarakat Riau dalam menjaga warisan alam mereka,
sekaligus memberikan landasan bagi upaya pelestarian lingkungan yang lebih
efektif dan berkelanjutan di masa depan.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penulisan


Makalah ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis peran
kearifan lokal masyarakat Riau dalam pengelolaan lingkungan. Dengan mendalam
ke dalam nilai-nilai, tradisi, dan praktik kearifan lokal, diharapkan dapat
diidentifikasi kontribusi nyata masyarakat Riau dalam melindungi dan memelihara
lingkungan hidupnya. Penulisan ini juga untuk memberikan pemahaman lebih
lanjut mengenai bagaimana kearifan lokal dapat dituangkan ke dalam kebijakan
lingkungan yang berkelanjutan di tingkat lokal dan nasional.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kearifan Lokal Masyarakat Riau

2.1.1 Definisi Kearifan Lokal


Menurut Sonny Keraf dalam Sidauruk (2023), kearifan lokal adalah semua
bentuk pengetahuan, keyakinan, pemahaman, wawasan, serta adat kebiasaan atau
etika yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupannya didalam komunitas
ekologis. Dalam Brata (2016), kearifan lokal biasanya diwujudkan dalam bentuk
adat istiadat, tradisi, dan kepercayaan. Kearifan lokal memiliki beberapa ciri khas,
yaitu:

1 Bersumber dari pengalaman empiris masyarakat setempat. Kearifan lokal


diperoleh dari pengalaman hidup masyarakat setempat dalam berinteraksi
dengan lingkungannya.
2 Bersifat khas dan unik. Kearifan lokal setiap daerah memiliki kekhasan dan
keunikan tersendiri, yang tidak dimiliki oleh daerah lain.
3 Bersifat adaptif. Kearifan lokal bersifat adaptif, sehingga dapat
menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
4 Bersifat normatif. Kearifan lokal memiliki nilai-nilai dan norma yang
mengatur perilaku masyarakat.
2.1.2 Konteks Kearifan Lokal di Masyarakat Riau
Masyarakat Riau merupakan masyarakat yang heterogen, terdiri dari
berbagai suku bangsa, seperti Melayu, Minangkabau, Batak, dan Tionghoa. Setiap
suku bangsa memiliki kearifan lokalnya masing-masing. Mengutip dari Thamrin
(2013), kearifan lokal masyarakat Riau dapat dilihat dalam berbagai aspek
kehidupan, seperti:

1. Aspek sosial. Kearifan lokal masyarakat Riau dalam aspek sosial tercermin
dalam nilai-nilai gotong royong, saling menghormati, dan toleransi.
2. Aspek budaya. Kearifan lokal masyarakat Riau dalam aspek budaya
tercermin dalam seni pertunjukan tradisional, seperti tari Zapin, Makyong,
dan Dondang Sayang.
3. Aspek lingkungan. Kearifan lokal masyarakat Riau dalam aspek lingkungan
tercermin dalam pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan.

2.1.3 Nilai-nilai dan Tradisi Lingkungan


Nilai-nilai dan tradisi lingkungan merupakan bagian penting dari kearifan
lokal masyarakat Riau. Nilai-nilai dan tradisi lingkungan ini mengajarkan
masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan. Menurut Fairuza (2020),
beberapa nilai-nilai dan tradisi lingkungan masyarakat Riau, antara lain:

1. Prinsip gotong royong. Masyarakat Riau memiliki tradisi gotong royong


dalam menjaga lingkungan. Misalnya, masyarakat bersama-sama
membersihkan sungai dan hutan.
2. Prinsip kearifan. Masyarakat Riau memiliki tradisi menggunakan sumber
daya alam secara bijak dan berkelanjutan. Misalnya, masyarakat tidak
menebang pohon sembarangan dan tidak membuang sampah sembarangan.
3. Prinsip kearifan. Masyarakat Riau memiliki tradisi menghormati alam.
Misalnya, masyarakat tidak mengganggu habitat hewan dan tumbuhan .

2.2 Lingkungan Hidup di Riau

2.2.1 Keanekaragaman Ekosistem di Riau


Riau merupakan provinsi yang memiliki keanekaragaman ekosistem yang
tinggi. Hal ini disebabkan oleh letak geografis Riau yang berada di antara dua pulau
besar, yaitu Sumatera dan Kalimantan. Keanekaragaman ekosistem di Riau dapat
dilihat dari berbagai jenis ekosistem yang ada di provinsi ini, antara lain: hutan
hujan tropis di riau, hutan mangrove, hutan rawa, dan hutan gambut.

2.2.2 Tantangan Lingkungan di Era Modernisasi


Era modernisasi yang terjadi di Riau membawa dampak positif dan negatif
bagi lingkungan. Dampak positifnya adalah meningkatnya perekonomian
masyarakat Riau. Namun, dampak negatifnya juga cukup signifikan, yaitu
terjadinya kerusakan lingkungan. Beberapa tantangan lingkungan di Riau di era
modernisasi, antara lain: deforestasi, pencemaran air, pencemaran udara, dan
pemanasan global. Dampak perubahan iklim di Riau sudah mulai dirasakan, antara
lain:

1. Kenaikan permukaan air laut. Kenaikan permukaan air laut telah


menyebabkan banjir di beberapa daerah pesisir Riau, seperti Dumai dan
Bengkalis.
2. Kekurangan air. Kekurangan air telah menyebabkan kekeringan di beberapa
daerah Riau, seperti Rokan Hulu dan Rokan Hilir.
3. Bencana alam. Bencana alam, seperti banjir dan kebakaran hutan, telah
terjadi di beberapa daerah Riau.

Untuk mengatasi berbagai tantangan lingkungan di Riau, diperlukan upaya-


upaya dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat. Upaya-
upaya tersebut antara lain:

1. Pemberdayaan masyarakat. Masyarakat perlu diberdayakan untuk berperan


aktif dalam menjaga lingkungan.
2. Penegakan hukum. Hukum perlu ditegakkan untuk mencegah kerusakan
lingkungan.
3. Investasi teknologi. Investasi teknologi diperlukan untuk mendukung
upaya-upaya pelestarian lingkungan.

2.3 Peran Kearifan Lokal dalam Pengelolaan Lingkungan

2.3.1 Gotong Royong dan Keterlibatan Masyarakat


Gotong royong merupakan salah satu nilai kearifan lokal yang penting
dalam pengelolaan lingkungan. Gotong royong dapat mendorong keterlibatan
masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Beberapa contoh gotong
royong dalam pengelolaan lingkungan antara lain: pembersihan sungai dan danau,
penanaman pohon, pemeliharaan hutan, gotong royong, dan upacara atau ritual
lingkungan.
Berikut adalah beberapa contoh konkret tentang peran kearifan lokal dalam
pengelolaan lingkungan di Riau (Putri & Diana, 2017):

1. Di Desa Teluk Meranti, Kabupaten Kepulauan Meranti, masyarakat


memiliki tradisi Buang Jong. Tradisi ini dilakukan untuk menghormati alam
dan memohon keselamatan dari bencana alam. Tradisi ini dapat
memperkuat nilai-nilai luhur masyarakat tentang pentingnya menjaga
lingkungan.
2. Di Kabupaten Rokan Hilir, masyarakat memiliki larangan menebang pohon
sembarangan. Larangan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian hutan.
Larangan ini dapat membantu menjaga kelestarian lingkungan.
3. Di Kota Pekanbaru, masyarakat memiliki gerakan "Pekanbaru Hijau".
Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya menjaga lingkungan. Gerakan ini dapat mendorong keterlibatan
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kearifan lokal memiliki peran penting dalam pengelolaan lingkungan.
Kearifan lokal dapat mendorong keterlibatan masyarakat, memperkuat nilai-nilai
luhur masyarakat, dan mencegah kerusakan lingkungan. Untuk meningkatkan
peran kearifan lokal dalam pengelolaan lingkungan, diperlukan upaya-upaya untuk:
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kearifan local, melestarikan
kearifan lokal agar tidak tergeser oleh modernisasi, dan menyosialisasikan kearifan
lokal kepada masyarakat luas.

3.2 Saran
Dengan upaya-upaya yang tepat, diharapkan kearifan lokal dapat menjadi
solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Fairuza, S. N. (2020). Kearifan Melayu Riau dalam Pemanfaatan Alam. Diakses


dari https://medium.com/@shahnazfairuza.11/kearifan-melayu-riau-dalam-
pemanfaatan-alam-8f9dccb245ad
Brata, I. B. (2016). Kearifan budaya lokal perekat identitas bangsa. Jurnal Bakti
Saraswati (JBS), 5(1).
Putri, A. T., & Diana, L. (2017). Kearifan Lokal Masyarakat Melayu dalam
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Kuantan
Singingi. Riau Law Journal, 1(1), 73-82.
Sidauruk, Y. S. (2023). Peran Kebijakan Publik Dalam Pelestarian Kearifan Lokal
di Indonesia. Jurnal Perspektif-Jayabaya Journal of Public Administration,
22(2), 108-116.
Thamrin, H. (2013). Kearifan lokal dalam pelestarian lingkungan (the lokal wisdom
in environmental sustainable). Kutubkhanah, 16(1), 46-59.

Anda mungkin juga menyukai