Artikel Utama
One Map Policy dalam Mendukung
Pembangunan Infrastruktur Nasional
oleh: Dr. Ir. Nurwadjedi, M.Sc.
Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik
Sosialisasi Peraturan Badan Informasi Geospasial (BIG)
Perpres No.2 Tahun 2015 tentang
RPJM Tahun 2015-2019 Ringkas Buku
Kebijakan Satu Peta
Melihat dari Dekat (One Map Policy)
Studi Banding Tata Ruang dan Pertanahan di Inggris karya: Dr. Asep Karsidi, M.Sc.
susunan
redaksi
Pelindung
Deputi Bidang Pengembangan Regional daftar isi
Penanggung Jawab
Direktur Tata Ruang dan Pertanahan
Artikel Utama:
Kebijakan Satu Peta dalam Mendukung
Pemimpin Redaksi
Santi Yulianti 5 Pembangunan Infrastruktur Nasional
oleh: Dr. Ir. Nurwadjedi, M.Sc. (Deputi Bidang Informasi
Geospasial Tematik BIG)
Dewan Redaksi
Mia Amalia
Sosialisasi Peraturan:
Uke M. Hussein
Nana Apriyana
Rinella Tambunan 17 Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015
tentang RPJMN 2015-2019
Editor
Rini Aditya Dewi Ringkas Buku:
Raditya Pranadi
Redaksi
Hernydawati
19 Kebijakan Satu Peta (One Map Policy):
Roh Pembangunan dan Pemanfaatan Informasi
Geospasial di Indonesia
Aswicaksana
Rafi Noor Melihat dari Dekat:
Elmy Yasinta Ciptadi
Idham Khalik
Riani Nurjanah
Aulia Oktriana Laadji
22 Studi Banding Tata Ruang dan Pertanahan
di Inggris
Meddy Chandra
Gita Nurrahmi
Fadiah Adlina Ulfah
Edi Setiawan
Zaharatul Hasanah Mengenal Lebih Jauh:
13 Pedoman Penyusunan
Strategi Komunikasi 16 trp in frame
Redaksi menerima kiriman tulisan/artikel dari
luar. Isi berkaitan dengan penataan ruang dan
pertanahan, serta belum pernah dipublikasikan.
25 data dan informasi 27 kliping berita
Panjang naskah tidak dibatasi.
atau
e-mail: trp@bappenas.go.id
website: http://www.trp.or.id
dari redaksi
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena perkenan-Nya Buletin Tata Ruang dan Pertanahan (Buletin TRP)
Edisi I Tahun 2016 ini dapat terbit pada Bulan Juli 2016. Penerbitan Buletin TRP ini dalam rangka menyosialisasikan kebijakan
dan konsep pembangunan bidang Tata Ruang dan Pertanahan. Buletin ini bukan hanya diperuntukan bagi kalangan internal
Kementerian PPN/Bappenas namun juga bagi anggota Badan Koordinasi Penataan Ruang Nasional (BKPRN), pemerintah
daerah dan para pemangku kepentingan penataan ruang dan pengelolaan pertanahan. Pada setiap edisinya, Buletin TRP
mengusung tema sesuai isu hangat di bidang Tata Ruang dan Pertanahan.
Pada Edisi I Tahun 2016, tema yang diangkat adalah Perwujudan Infrastruktur Wilayah Nasional: Peran Tata Ruang dan
Pertanahan. Tema ini dipilih sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran sejauh mana pembangunan infrastruktur dapat
dilaksanakan serta mendukung hasil pelaksanaan pembangunan yang dikoordinasikan melalui kegiatan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2016 dalam rangka Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja Serta Mengurangi Kemiskinan dan Kesenjangan Antarwilayah. Terlebih lagi dengan
keterkaitan pembangunan infrastruktur berbasis tata ruang dan pertanahan.
Pada rubrik artikel Buletin TRP mengulas mengenai kebijakan satu peta dalam mendukung pembangunan infrastruktur nasional
yang disusun oleh Deputi Bidang Informasi Geospasial Tematik Badan Informasi Geospasial (BIG). Kebijakan Satu Peta (KSP)
adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis
data, dan satu geoportal (Perpres KSP, 2016). Harapannya perencanaan pembangunan infrastruktur memerlukan dukungan data
Informasi Geospasial (IG). Diterapkannya Perpres KSP dengan output data Informasi Geospasial Tematik (IGT) atau peta tematik
yang clean dan clear skala 1:50.000 dapat membantu perencanaan pembangunan infrastruktur secara tepat pada tingkat
kabupaten/kota.
Pada rubrik lainnya Buletin TRP menyajikan informasi berkaitan dengan telah terbitnya Perpres Nomor 2 Tahun 2015 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015 -2019 sebagai peraturan yang perlu disosialisasikan.
Berbagai kegiatan koordinasi yang dilakukan oleh Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan diantaranya kegiatan Anugerah
Pangripta Nusantara 2016, Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 Kedeputian Pengembangan Regional dan mengulas tentang
keberadaan BKPRN. Ada pula rubrik melihat dari dekat sekilas kondisi pengelolaan tata ruang dan pertanahan di negara lain
berdasarkan pengalaman Staf Fungsional Perencana dalam kunjungannya ke London, Inggris. Tidak lupa pula kami sajikan
informasi terkait data dan informasi seputar peta dasar pertanahan, dan status Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) sampai
bulan Mei 2016.
Besar harapan kami, Buletin TRP ini dapat menjadi wadah dialog dan diseminasi isu terkini bidang Tata Ruang dan Pertanahan.
Dengan demikian Buletin TRP ini dapat berkontribusi tidak hanya bagi perluasan khasanah wawasan para pelaku di bidang Tata
Ruang dan Pertanahan, namun juga sebagai umpan balik bagi perbaikan kebijakan Tata Ruang dan Pertanahan di Indonesia.
Akhir kata, kami selalu menerima kritik dan saran dari pembaca demi peningkatan kualitas Buletin TRP.
Selamat membaca.
Salam.
Redaksi Buletin TRP
Gambar: Gedung Kementerian PPN/Bappenas (kiri) | Deputi Bidang Pengembangan Regional dari masa ke masa, secara urut: Dr. Ir. Max Pohan, CES., M.A., Dr. Ir. Imron Bulikin, MURP. dan Dr. Ir. Arin Rudiyanto, M.Sc. (kanan).
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional (dulu bernama dan kegiatan pembangunan di bidang pengembangan
Kedeputian Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi regional;
Daerah) adalah unsur pelaksana yang menjalankan 7. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
sebagian tugas dan fungsi Kementerian PPN/Bappenas dan fungsi perencanaan pembangunan nasional di bidang
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri pengembangan regional; dan
PPN/ Bappenas. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri
66 Tahun 2015 tentang Badan Perencanaan Pembangunan Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan
Nasional dan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas Perencanaan Pembangunan Nasional.
Nomor 4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian PPN/Bappenas, Deputi Bidang Kedeputian Bidang Pengembangan Regional saat ini terdiri
Pengembangan Regional mempunyai tugas dari 5 (lima) direktorat, antara lain Direktorat Pengembangan
menyelenggarakan pengoordinasian dan perumusan Wilayah dan Kawasan, Direktorat Daerah Tertinggal,
kerangka ekonomi makro regional, serta pengoordinasian, Transmigrasi, dan Perdesaan, Direktorat Otonomi Daerah,
perumusan dan pelaksanaan kebijakan, serta pemantauan, Direktorat Perkotaan, Perumahan, dan Permukiman, serta
evaluasi, dan pengendalian perencanaan pembangunan Direktorat Tata Ruang dan Pertanahan. Kedeputian Bidang
nasional di bidang regional. Pengembangan Regional dipimpin oleh seorang Deputi.
Sejak tahun 2007 hingga saat ini, Kedeputian Bidang
Dalam melaksanakan tugasnya, Deputi Bidang Pengembangan Regional telah mengalami 3 kali pergantian
Pengembangan Regional menyelenggarakan fungsi: pimpinan. Dari pergantian tersebut pula, Kedeputian Bidang
Pengembangan Regional juga
1. Pengkajian, pengoordinasian, dan perumusan kebijakan mengalami peningkatan kinerja yang
di bidang perencanaan kerangka ekonomi makro regional semakin baik.
serta perencanaan pembangunan nasional, strategi
pembangunan nasional, arah kebijakan, serta
pengembangan kerangka regulasi, kelembagaan, dan Periode 2007-2013
pendanaan di bidang pengembangan regional;
2. Pengoordinasian dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
Kedeputian Bidang Pengembangan
perencanaan dan penganggaran pembangunan nasional
Regional (dan Otonomi Daerah)
di bidang pengembangan regional;
3. Penyusunan rencana pembangunan nasional secara periode 2007-2013 dipimpin oleh Dr.
holistik integratif di bidang pengembangan regional dalam Ir. Max Pohan, CES., M.A. Pak Max,
penetapan program dan kegiatan Kementerian/Lembaga/ begitu beliau disapa merupakan
Daerah; doktor administrasi publik lulusan
4. Penggordinasian dan pengendalian rencana Universitas Gadjah Mada pada Dr. Ir. Max Pohan, CES., M.A.
pembangunan nasional dalam rangka sinergi antara tahun 2009. Sebelumnya beliau
Rencana Kerja Pemerintah dan Rancangan Anggaran telah mengambil pendidikan jenjang
Pendapatan dan Belanja Negara di bidang master of arts (M.A.) pada bidang Economic Policy and
pengembangan regional; Planning di Institute of Social Studies (ISS) The Hague,
5. Pengoordinasian pelancaran dan percepatan Belanda tahun 1991 serta mendapat gelar insinyur (Ir.) pada
pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Institut Teknologi
bidang pengembangan regional, pelaksanaan program Bandung pada tahun 1980.
? tahukah anda
Berdasarkan Peraturan Menteri PPN/Kepala Bappenas No.4 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
PPN/Bappenas (Pasal 149), telah ditetapkan susunan organisasi Deputi Bidang Pengembangan Regional yang terdiri
atas:
P engelolaan sumberdaya alam Indonesia dilakukan oleh banyak kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah
(Pemda), serta kalangan swasta dengan mengacu pada tugas dan fungsinya atau kepentingannya masing-masing. Begitu
juga dalam hal penyelenggaraan informasi geospasial (IG) yang merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan sumberdaya
alam. Kondisi ini mengakibatkan penyelenggaraan IG masih bersifat sektoral. Hal ini banyak menimbulkan terjadinya tumpang-
tindih penggunaan lahan atau konik pemanfaatan ruang, ketidakpastian informasi ruang, pengalokasian ruang di kawasan
terlarang, konik sosial, dan lainnya. Dampak penyelenggaraan IG yang bersifat sektoral ini tentunya juga dapat menghambat
pembangunan kawasan atau infrastruktur.
Pada tanggal 21 April tahun 2011 telah diundangkan Kabupaten/Kota beserta peta tematik pendukungnya yang
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi akurat tersebut merupakan data IGT fundamental yang
Geospasial (UU IG). Dalam UU IG, penyelenggaraan IG dapat menjamin kepastian lokasi pemanfaatan ruang yang
berdasarkan jenisnya dikelompokkan menjadi 2 (dua) berkelanjutan, termasuk untuk pembangunan infrastruktur.
bagian, yaitu penyelenggaraan Informasi Geospasial Dasar
(IGD) dan penyelenggaraan Informasi Geospasial Tematik
(IGT). Penyelenggaraan IGD dilakukan oleh Badan Prinsip Kebijakan Satu Peta
Informasi Geospapsial/BIG (Pasal 22 ayat 2 UU IG),
Kebijakan Satu Peta (KSP) adalah arahan strategis dalam
sedangkan penyelenggaraan IGT dilakukan oleh instansi
terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi
pemerintah (K/L), Pemda, dan/atau setiap orang (Pasal 23
geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu
ayat 1 UU IG). Kebijakan Satu Peta (KSP) merupakan
geoportal (Perpres KSP, 2016). Keempat komponen KSP
pengaturan lebih lanjut tentang penyelenggaraan IGT oleh
ini merupakan persyaratan untuk menghasilkan IGT yang
K/L dan Pemda agar IGT antar K/L dan Pemda dapat
akurat, mudah diakses, dan dapat dipertanggungjawabkan.
terintegrasi dengan mengacu pada peta dasar yang sama.
Manfaat IGT dari produk KSP ini diantaranya adalah untuk Persyaratan satu referensi geospasial merupakan faktor
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan fundamental untuk menghasilkan IGT yang terintegrasi.
esien, mempercepat pembangunan berbasis kewilayahan Dalam UU IG Pasal 19 dinyatakan bahwa IGT yang dibuat
(tata ruang dan infrastruktur), menghindari konik ruang, oleh K/L dan Pemda wajib mengacu pada IGD (informasi
menjamin kepastian lokasi investasi, dan sebagainya. geospasial dasar, jaring kontrol geodesi dan dan peta
dasar). Pada tanggal 17 Oktober 2013, BIG sebagai
Pengalaman empiris BIG dalam mengkaji kualitas peta penyelenggara IGD telah meluncurkan Sistem Referensi
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten/Kota Geospasial Indonesia (SRGI 2013). SRGI 2013 merupakan
menyimpulkan bahwa sebagian besar peta RTRW suatu sistem koordinat nasional yang konsisten dan
Kabupaten/Kota menyimpulkan bahwa sebagian besar peta kompatibel dengan sistem koordinat global, yang digunakan
RTRW Kabupaten/Kota yang ada tidak disusun dengan sebagai referensi tunggal dalam penyelenggaraan IG
menggunakan peta-peta tematik yang telah ditentukan nasional (BIG, 2013). Untuk mewujudkan implementasi
dalam Permen PU No. 20/2007 tentang Pedoman Teknis Perpres KSP, BIG telah menyerahkan peta Rupabumi
Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi, serta Sosial Indonesia (RBI) skala 1:50.000 yang mencakup seluruh
Budaya dalam penyusunan Rencana Tata Ruang. Tidak wilayah daratan NKRI kepada 18 K/L untuk digunakan
digunakannya peta-peta tematik tersebut disebabkan oleh sebagai peta dasar dalam penyelenggaraan IGT.
belum tersedianya peta-peta tematik skala 1:50.000 baik di
K/L maupun Pemda. Hal ini mengakibatkan banyak peta Komponen satu standar dalam KSP berperan untuk
RTRW Kabupaten/Kota yang bermasalah, sehingga banyak menstandarkan metode pemetaan agar IG yang dihasilkan
ditemukan konik pemanfaatan ruang di daerah. akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu,
komponen satu standar ini berguna untuk mempercepat
Terkait dengan penyelesaian konik pemanfaatan ruang, pemetaan di Indonesia karena cakupan wilayahnya yang
Pemerintah mengeluarkan Kebijakan Satu Peta yang sangat luas dan untuk menghadapi persaingan global
merupakan bagian dari Paket Kebijakan Ekonomi VIII. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Untuk menghadapi
Kebijakan Satu Peta ini diatur dalam Perpres No. 9 Tahun tantangan ini, K/L maupun Pemda tidak dapat mutlak
2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta melakukan pemetaan tematik sendiri. Standar pemetaan
pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Perpres KSP). dapat digunakan sebagai pengendali kualitas peta yang
Tujuan Perpres KSP ini adalah untuk mempercepat dilakukan oleh pihak lain.
penyediaan peta tematik skala 1:50.000 agar peta RTRW
Kabupaten/Kota dapat disusun dengan akurat. Peta RTRW Persyaratan satu basis data dalam KSP diperlukan untuk
? tahukah anda
IGD atau Informasi Geo-
Informasi Geospasial (SIG).
Pemanfaatan teknologi SIG pada
hakekatnya adalah pemanfaatan data
Rencana Aksi KSP adalah untuk memproduksi Satu Peta
untuk 85 jenis IGT di 34 provinsi. Pencapaian target IGT
tersebut melibatkan 19 K/L. Jenis IGT yang menjadi target
spasial Dasar adalah in- bersama (berbagi pakai data IG) karena pencapaian Perpres KSP dikelompokkan menjadi 2 (dua )
formasi geospasial yang
berisi tentang objek yang pemanfaatan SIG memerlukan kelompok, yaitu IGT Status dan IGT Potensi. Rangkaian
dapat dilihat secara lang- kumpulan data IG (Dataset IG) yang proses kompilasi, integrasi, dan sinkronisasi IGT dan
sung atau diukur dari ke-
nampakan sik di muka tidak mungkin dapat diproduksi oleh kelompok jenis IGT diperlihatkan pada Gambar 1. dan Tabel
bumi dan yang tidak be- penyelenggara IG tunggal. Seperti yang 1.
rubah dalam waktu yang
relatif lama. dijelaskan oleh Burrough (1986), sistem
IGT atau Informasi Geo- pengelolaan basis data (Database Tahap kegiatan kompilasi dan integrasi IGT dimaksudkan
spasial Tematik adalah in- Management System/DBMS) untuk penyelesaian permasalahan geometri peta,
formasi geospasial yang
menggambarkan satu merupakan salah satu komponen utama sedangkan tahap sinkronisasi IGT adalah untuk
atau lebih tema tertentu perangkat lunak SIG. Data IG penyelesaian tumpang-tindih penggunaan lahan.
yang dibuat mengacu pa-
da IGD. merupakan data dari hasil pengolahan Penanggung jawab penyelesaian geometri peta ialah BIG
sumber:
UU RI No.4 Tahun 2011 dengan teknologi SIG. Dataset IG bekerjasama dengan K/L terkait yang tergabung dalam
berbasis SIG ini akan dapat Kelompok Kerja IGT (Satgas-1). Sedangkan
dimanfaatkan bersama untuk penanggungjawab penyelesaian konik ruang ialah
diintegrasikan atau dipertukarkan apabila difasilitasi oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dengan melibatkan
satu basis data (DBMS) yang standar. K/L terkait yang berperan sebagai walidata IGT (Satgas-2).
Penyelesaian konik pemanfaatan ruang melibatkan K/L
Tujuan akhir implementasi KSP adalah agar ouput data IGT terkait pengambil kebijakan penggunaan lahan yang
yang dihasilkan oleh K/L (Walidata IGT) dapat dimanfaatkan tumpang tindih. Proses sinkronisasi data IGT antar K/L yang
bersama melalui Jaringan Informasi Geospasial (JIGN). tumpang tindih tersebut sifatnya berjenjang, yaitu mulai dari
Pentingnya satu geoportal dalam KSP adalah untuk Pejabat Eselon II, Eselon I, Menteri, hingga Presiden.
memenuhi persyaratan agar output data IGT yang clean
Tabel 1. Kelompok IGT yang Menjadi Target Perpres KSP
(IGT dari K/L telah terintegrasi dengan IGD) dan clear (Data K/L K/L
IGT Status IGT Potensi
IGT antar K/L telah sinkron) dapat dimanfaatkan bersama PJ PJ
1. Kehutanan (4 tema) 1 Transportasi dan utilitas (21 tema) 4
dan diintegrasikan satu sama lain dengan menggunakan 2. Migas dan minerba (2 tema) 1 Lingkungan (15 tema) 6
teknologi SIG yang ada di JIGN. Sebagaimana yang diatur 3. Pertanahan (3 tema) 3 Potensi kawasan (20 tema) 3
dalam Perpres Nomor 27 Tahun 2014, JIGN terdiri dari 4. Perizinan lokasi (1 tema) 1
5. Transmigrasi ( 2 tema) 1
simpul-simpul jaringan IG Pusat (di K/L) dan IG Daerah 6. Kawasan khusus (4 tema) 3
(Pemda). Seluruh simpul jaringan IG diintegrasikan oleh 7. Perencanaan ruang (12 Tema) 5
8. Tanah ulayat (1 tema) 1
penghubung simpul jaringan IG yang ada di BIG. Keterangan: PJ = Penanggungjawab
Beroperasinya JIGN untuk berbagi pakai data IGT ini Sumber: Badan Informasi Geospasial
bermanfaat untuk mendukung terwujudnya tata kelola
pemerintahan yang transparan dan esien. Rencana Aksi KSP
? tahukah anda
- Kebijakan Satu Peta adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar,
satu basis daya, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000.
- Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi tumpang tindih pemanfaatan ruang dan penggunaan lahan:
1) Setiap kementerian/lembaga
Tantangan Implementasi menyiapkan
KSP peta tematik (IGT) 1:50.000
2) Pengintegrasian dengan Informasi Geospasial Dasar (IGD)
3) Sinkronisasi dan penyelarasan antar data Informasi Geospasial Tematik (IGT)
4) Penyusunan rekomendasi dan penyelesaian masalah IGT
Beberapa masukkan dari direktorat-direktorat yang hadir Dit. Tata Ruang dan Pertanahan akan menyusun paparan
antara lain terkait penyempurnaan maupun penambahan masukan Bappenas pada rapat dengan Kementerian ATR/
pasal, penyempurnaan beberapa denisi istilah, konrmasi BPN dan Kemenkumham. Seluruh direktorat Bappenas yang
materi dalam PP dengan RPJMN 2015-2019, dan terlibat dalam RPP RTRWN ini diharapkan hadir dalam rapat
sebagainya. Tindak lanjut dari rapat pembahasan ini adalah tersebut. [ra]
Sumber: Google
Jakarta, (13/5) - Tema Musrenbangnas 2016 adalah Semua program dan anggaran multiyears dijamin sehingga
Memacu Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk tidak ada program yang berjalan bisa terhenti.
Meningkatkan Kesempatan Kerja serta Mengurangi
Kemiskinan dan Kesenjangan Antar-Wilayah, diharapkan Perihal Dana Alokasi Khusus (DAK), Menteri Sofyan
Bappenas menjadi sistem integrator dan akan melakukan menyebutkan pemberian DAK terhadap kegiatan prioritas
pembicaraan tentang bagaimana mengalokasikan anggaran akan dialokasikan dengan pola Inpres. Ini adalah dana yang
untuk program prioritas sebagaimana diharapkan dalam dijanjikan presiden dan akan diberikan pada kabupaten
money follow program. tertentu dengan pola Inpres seperti jaman pemerintahan
Orde Baru. DAK akan difokuskan pada pembangunan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional kawasan ekonomi, pengembangan pariwisata, konektivitas
(Musrenbangnas) 2016 berlangsung sejak 20 April hingga 4 nasional, dan kembali kedaulatan pangan.
Mei dan menghasilkan kesepakatan atas rencana
pemerintah pusat (kementerian/lembaga) dengan usulan RKP 2017 juga berupaya memasukkan aspek revolusi
prioritas program/kegiatan dari pemerintah daerah per mental yang mainstreaming di semua kegiatan. Semua
prioritas nasional yang dituangkan dalam bentuk Berita kegiatan pembangunan harus memasukkan aspek revolusi
Acara Kesepakatan Musrenbangnas 2016. Hasil tersebut mental. Misalnya membangun proyek dengan kualitas tinggi,
menjadi acuan untuk penyusunan Rancangan Akhir RKP membangun proyek dengan harga yang wajar, menetapkan
2017 serta untuk penyempurnaan Rancangan Awal penegakan hukum dan disiplin sehingga dengan demikian
Rencana Kerja kementerian/lembaga dan Rencana Kerja pembangunan sik juga diikuti dengan nonsik. Selain itu
Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2017. regulasi turut menjadi perhatian utama dalam RKP 2017.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Sofyan Djalil memaparkan Akan dicicil di setiap provinsi bertahap dari beberapa
bahwa dalam proses penyusunan RKP 2017 dilakukan kementerian/lembaga. Sehingga pelaksanaan penyusunan
perubahan pendekatan perencanaan pembangunan menjadi RKP 2018 akan lebih baik lagi dari pelaksanaan saat ini dan
holistik-tematik, terintegratif dan spasial serta pendekatan diskusinya bersifat lebih substansial, tegas Menteri Sofyan.
anggaran menjadi money follow program. Pendekatan yang
lebih komprehensif ini dilaksanakan untuk menghindari Musrenbangnas tahun ini ditutup oleh Presiden Republik
duplikasi program pembangunan. Sebab, satu program akan Indonesia Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf kalla di
didekati beberapa sektor dari berbagai kementerian/lembaga Istana Negara Jakarta pada Rabu (11/5). Dalam acara
dan dana yang ada akan difokuskan untuk program prioritas. penutupan Musrenbangnas 2016 sejumlah menteri Kabinet
Akibat adanya perubahan ini, pendekatan dalam RKP 2017 Kerja tampak hadir antara lain Menpan RB Yuddy
akan mengefektifkan belanja pembangunan. Selain itu Chrisnandi, Menhan Ryamizard Ryacudu, Menlu Retno
program-program yang nomenklaturnya tidak jelas akan Marsudi, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menristek Dikti
dipangkas. M. Nasir, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti,
serta Kapolri Badrodin Haiti. Hadir pula Gubernur dari
Menteri Sofyan menjelaskan, Akibat dari pendekatan RKP seluruh Indonesia, terutama Gubernur DKI Jakarta, Sulawesi
2017, beberapa kementerian/ lembaga akan mendapatkan Tengah, Gorontalo dan Nusa Tenggara Barat yang
anggaran tambahan secara substansial dibandingkan 2016, menerima penghargaan MDGs dan Anugerah Pangripta
dan beberapa akan mengalami penurunan anggaran. Nusantara. [ra]
Usulan program lintas K/L dari seluruh sidang komisi Gambar. Rapat Teknis BKPRN (sumber: v2.bkprn.org)
tersebut dicermati pada tanggal 25 November 2015, dan
juga disinkronkan karena terdapat usulan yang sama dari Tata Ruang dan Pertanahan kepada K/L terkait. Nantinya
lebih dari 1 sidang komisi. Selanjutnya dilakukan penajaman implementasi agenda kerja BKPRN akan dipantau oleh
melalui beberapa kali pembahasan teknis, terakhir pada Sekretariat BKPRN, sebagai bahan penyusunan rancangan
tanggal 7 April 2016. Laporan Kegiatan Semester BKPRN. Tentunya dibutuhkan
dukungan kerjasama berbagai pihak terkait untuk efektivitas
Rancangan agenda kerja BKPRN 2016-2017 yang terdiri pemantauan dan pelaporan realisasi agenda kerja BKPRN.
atas 24 program lintas K/L, telah didistribusikan Direktorat [sy]
Sumber: Google
Tujuan komunikasi bidang tata ruang dan pertanahan adalah mendorong agar kebijakan nasional tata ruang dan
pertanahan menjadi acuan dan diimplementasikan oleh para pemangku kepentingan. Skema antara goals dan
perumusan tujuan komunikasi TRP tergambar dalam skema dibawah ini:
Untuk pencapaian tujuan strategi bidang TRP, diperlukan pendekatan yang tepat diantaranya public
campaign, advokasi, mobilisasi sosial dan disertai dengan penguatan kapasitas (training/lokakarya) untuk melihat
beberapa permasalahan di daerah, salah satunya yaitu rendahnya kemampuan mengimplementasikan RTRW.
Pada dasarnya message atau pesan adalah suatu isi atau substansi yang akan disampaikan kepada target
sasaran/target group untuk menggerakkan perilaku kearah yang diharapkan. Pengunaan pesan yang ideal dirancang
secara khusus (tailored message) untuk khalayak yang spesik, dan tidak bisa disama ratakan kepada semua kecuali
pesan yang bersifat sangat umum (biasanya untuk pesan komersial). Tag Line atau kata kunci utama untuk memayungi
semua pesan dalam target grup TRP direkomendasikan sebagai berikut: (1) Tata ruang yang baik, investasi
pembangunan berkelanjutan; dan (2) Tata Ruang untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Sumber:
[1] Dokumen Strategis Komunikasi Tata Ruang dan Pertanahan. (2016). Kementerian PPN/Bappenas RI
Foto 1. Dit. TRP melaksanakan Lokakarya Strategi Komunikasi, Foto 2. Demo pelaksanaan Knowledge Management untuk lingkungan Kedeputian
13 Januari 2016 Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas, 10 Februari 2016
Foto 3. Rapat Teknis BKPRN, 18 Februari 2016 Foto 4. Penilaian Tahap 2 Anugerah Pangripta Nusantara (APN) 2016
Prov. DKI Jakarta, 18 Februari 2016
Foto 5. Bilateral Meeting antara Dit. TRP dengan Foto 6. Rapat Teknis BKPRN,
Kementerian ATR/BPN, 3 Maret 2016 16 April 2016
Foto 7. Dit. TRP menerima kunjungan dari DPRD Prov. Gorontalo, Foto 8. FGD Pengembangan Aetropolis Kertajati, 25 Mei 2016
12 Mei 2016
1) kedaulatan pangan;
2) kecukupan energi; dan
3) pengelolaan sumber daya maritim dan kelautan.
1) kondisi peningkatan kesejahteraan berkelanjutan; Gambar. Bappenas bertugas memantau dan mengevaluasi proses
pelaksanaan RPJMN (sumber: www.bappenas.go.id)
2) warganya berkepribadian dan berjiwa gotong royong;
3) masyarakatnya memiliki keharmonisan antarkelompok
sosial; dan dimensi pembangunan, kondisi perlu, serta quickwins
4) postur perekonomian makin mencerminkan pertumbuhan dan program lanjutan lainnya.
yang berkualitas, yakni bersifat inklusif, berbasis luas,
berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta Norma pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN
kemampuan iptek sambil bergerak menuju kepada 2015-2019 adalah sebagai berikut:
keseimbangan antarsektor ekonomi dan antarwilayah;
serta 1) Membangun untuk meningkatkan kualitas hidup manusia
5) semakin mencerminkan keharmonisan antara manusia dan masyarakat
dan lingkungan. 2) Setiap upaya meningkatkan kesejahteraan, kemakmuran,
produktivitas tidak boleh menciptakan ketimpangan yang
Kebijakan pembangunan nasional yang ditulis dalam makin melebar yang dapat merusak keseimbangan
RPJMN 2015-2019 memiliki visi pembangunan pembangunan. Perhatian khusus kepada peningkatan
Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan produktivitas rakyat lapisan menengah-bawah, tanpa
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong. Upaya menghalangi, menghambat, mengecilkan dan mengurangi
untuk mewujudkan visi ini tertuang melalui 7 Misi keleluasaan pelaku-pelaku besar untuk terus menjadi
Pembangunan tahun 2015-2019, yaitu: agen pertumbuhan. Hal ini dimaksudkan untuk
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
1) Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga
3) Aktivitas pembangunan tidak boleh merusak, menurunkan
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian ekonomi
daya dukung lingkungan dan mengganggu keseimbangan
dengan mengamankan sumber daya maritim, dan
ekosistem.
mencerminkan kepribadian Indonesia sebagai negara
kepulauan.
Adapun dimensi pembangunan nasional dalam RPJMN
2) Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan, dan
2015-2019 terdiri dari:
demokratis berlandaskan negara hukum.
3) Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan
memperkuat jati diri sebagai negara maritim. 1) Dimensi Pembangunan Manusia, artinya pembangunan
4) Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas manusia dan
tinggi, maju, dan sejahtera. masyarakat melalui bidang pendidikan, kesehatan,
5) Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. perumahan, dan mental/karakter
6) Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang 2) Dimensi Pembangunan Sektor Unggulan, dengan
mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan prioritas kedaulatan pangan, kedaulatan energi &
nasional. ketenagalistrikan, kemaritiman dan kelautan, serta
7) Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam pariwisata dan industri
kebudayaan. 3) Dimensi Pemerataan dan Kewilayahan, artinya
pembangunan harus dapat menghilangkan/memperkecil
Agenda satu tahun pertama dalam RPJMN 2015-2019, di kesenjangan yang ada, baik kesenjangan antarkelompok
dalam Perpres ini juga dimaksudkan sebagai upaya dalam pendapatan, maupun kesenjangan antarwilayah.
membangun fondasi untuk melakukan akselerasi yang
berkelanjutan pada tahun-tahun berikutnya, disamping Sementara itu, kondisi perlu yaitu kondisi-kondisi yang
melayani kebutuhan-kebutuhan dasar masyarakat yang diperlukan sebagai syarat pembangunan berkualitas, antara
tergolong mendesak. Sementara, agenda lima tahun selama lain kepastian dan penegakan hukum, keamanan dan
tahun 2015-2019 sendiri diharapkan juga akan meletakkan ketertiban, politik dan demokrasi, serta tata kelola dan
fondasi yang kokoh bagi tahap-tahap pembangunan reformasi birokrasi. Quickwins berarti hasil pembangunan
selanjutnya. nasional harus dapat segera diihat hasilnya karena output
cepat dapat dijadikan contoh dan acuan bagi masyarakat
Secara umum strategi pembangunan nasional pada RPJMN
tentang arah pembangunan yang sedang berjalan, sekaligus
2015-2019 menggariskan 4 (empat) hal, yaitu norma-norma
dapat meningkatkan motivasi dan partisipasi masyarakat.
pembangunan yang diterapkan dalam RPJMN 2015-2019,
[rp]
Bab kedua menjelaskan contoh kasus tentang pentingnya jatuh tempo peraturan tersebut pada 21 April 2014. Pada
kebijakan satu peta untuk menghindari konik dalam bab ini dijelaskan mengenai upaya-upaya apa saja yang
penguasaan lahan. Konik penguasaan lahan diindikasikan sudah dilakukan sejak diterbitkannya undang-undang
dengan adanya tumpang tindih perizinan sektoral. Pada bab informasi geospasial di tahun 2011. Upaya-upaya tersebut
ini dijelaskan mengenai faktor teknis maupun nonteknis termasuk regulasi-regulasi pendukung, pembangunan Jaring
yang mengakibatkan terjadinya konik perizinan sektoral Kontrol Geodesi Nasional (JKGN) dan peta-peta dasar, serta
tersebut. Contoh kasus disajikan dengan penjelasan infrastruktur berbagi pakai. Dalam setiap upaya tersebut
metodologi dan hasil kajian potensi konik penguasaan memang belum sepenuhnya selesai dan masih perlu banyak
lahan pada seluruh wilayah daratan Indonesia. Hasil kajian penyempurnaan, oleh karena itu dijelaskan pula mengenai
menyatakan bahwa luasan wilayah potensi konik strategi percepatan pembangunan IGD dan
penguasaan lahan yang cukup masif berada di Kalimantan, penyelenggaraan rakornas dan rakorda sebagai forum
Sumatera, dan Papua. Untuk menghindari adanya konik koordinasi antar pemangku kepentingan untuk mengawal
perizinan sektoral diperlukan adanya keterbukaan dan akses dan mensinergiskan keberjalanan pembangunan informasi
masyarakat terhadap informasi geospasial terkait sesuai geospasial di bawah garis Kebijakan Satu Peta (One Map
dengan kepentingannya. Policy)
Bab ketiga menjelaskan mengenai pensinergian Bab kelima bertajuk Membumikan Informasi Geospasial.
pembangunan informasi geospasial melalui simpul jaringan. Bab ini terdiri atas beberapa artikel mengenai informasi
Pada bab ini dijelaskan juga mengenai denisi simpul geospasial yang telah dimuat di Majalah Sains Indonesia.
jaringan, tipe simpul jaringan, tata kelola simpul jaringan, Artikel-artikel terkait dengan pentingnya SDM kelautan
dan bagaimana mensinergikan pembangunan informasi dalam penguasaan teknologi geospasial, mengurangi risiko
geospasial tersebut. Simpul jaringan di setiap kementerian bencana dengan melek peta, bantuan BIG dalam mengatasi
atau lembaga dan pemerintah daerah pada seluruh berbagai persoalan DKI Jakarta, informasi geospasial untuk
tingkatan membentuk Jaring Informasi Geospasial Nasional optimalisasi otonomi daerah, mengintegrasikan informasi
(JIGN) yang berfungsi untuk berbagi pakai data dan geospasial, informasi geospasial menunjang ketahanan
informasi geospasial secara nasional. Masing-masing simpul pangan, dukungan BIG dalam pemberantasan narkotika,
bertanggung jawab untuk menjaga kualitas dari data pemetaan terintegrasi untuk kesejahteraan rakyat, menata
geospasial tematiknya. BIG, satu-satunya lembaga nama-nama geogra, peranan data geospasial dalam
penyelenggaraan IGD sebagai rujukan semua kepentingan pengelolaan pulau-pulau terluar, paradigma baru: semua
dalam melakukan IGT, menjadi lembaga penghubung simpul orang bisa membuat peta secara interaktif. Bab kelima
yang bertanggung jawab memastikan infrastruktur berbagi ditutup dengan pengalaman penulis pada User Conference
data tersebut berhasil guna dan berdaya guna. ESRI di Sandiego, California yang membicarakan mengenai
konteks dan kandungan informasi geospasial. [ds]
Bab keempat menjelaskan mengenai kesiapan BIG dalam
mengimplementasikan UU No. 4 Tahun 2011 mengingat
S elama kunjungan studi banding ke Inggris yang didanai dari Program Protarih Kerajaan Inggris, penulis berkesempatan
untuk melihat kelembagaan pertanahannya yaitu disebut Land Registry UK. Land Registry ini merupakan lembaga
pemerintah non kementrian yang dibentuk tahun 1862. Tugasnya terutama adalah mendaftarkan kepemilikan (sertikasi) atas
tanah dan properti di Inggris dan Wales.
Lembaga ini dipimpin oleh Chief Executive dan Chief Land Pegawai lembaga ini per 1 September 2015 adalah 4.357
Registrar yang bertanggung jawab kepada Secretary of orang, setara dengan 3.900 full-time dan sebanyak 39,37%
State for Business Innovation and Skills (Menteri Inovasi dan paruh waktu. Dengan jumlah pegawai seperti itu, gambaran
Keahlian Bisnis). Dalam tugasnya lembaga ini bekerja untuk kualitas pelayanan lembaga ini adalah layanan pelanggan
mendukung pertumbuhan ekonomi dan transparansi data yang didasarkan pada indikator kepuasan pelanggan,
sebagai bagian dari pusat pelayanan data dan informasi dengan rata-rata 94% untuk tahun 2014-2015. Sebanyak
kepada publik. Pendanaan dilakukan secara mandiri melalui 78,8% dari total pendaftaran selesai dalam 12 hari dan
pengenaan biaya dari setiap jasa yang diberikan oleh 55,35% dari total pendaftaran selesai langsung di hari
lembaga ini, yang kemudian di audit secara berkala untuk diterimanya pendaftaran tersebut. Sebanyak 98.1 persen
meningkatkan akuntabilitas lembaga dan diumumkan dari pendaftaran sesuai dengan standar kualitas internal.
kepada publik. Ruang lingkup pelayanan adalah pemberian sertikasi tanah
sebagai sarana di mana negara memberikan keamanan/
Pelayanan dari lembaga ini dilakukan dalam bentuk: perlindungan untuk pemilik lahan dan properti. Bukti
kepemilikan dicatat dalam daftar tanah (Land Register).
1. Pengawasan properti berupa pengelolaan database dan Sebanyak 24.3 juta hak milik yang sudah terdaftar atau
risiko risiko yang timbul pada satu persil properti mencapai 87 persen dari lahan di Inggris dan Wales.
2. Informasi harga property dengan secara rutin
Dijelaskan juga manfaat dari sertikasi adalah:
menginformasikan keputusan dari pembeli dan penjual
tentang: (1) Indeks Harga Rumah, (2) Properti yang 1. Perlindungan kepemilikan atas properti yang bernilai
tersedia dan harganya. milyaran pounds
3. Pencarian data dan infromasi praktek hukum properti 2. Memberikan keamanan untuk pinjaman hipotek
yang selama ini dilakukan misalnya informasi di database perumahan sebesar lebih dari 1trilyun pounds
untuk kepentingan pembeli akta tanah, status property 3. Meningkatkan keyakinan untuk pihak pembeli, penjual,
dan risiko banjir dan peminjam
4. Registrasi dengan mendaftarkan setiap penjualan dan 4. Memantapkan pasar properti menjadi dasar ekonomi dan
salinan akta dikirimkan kepada pembeli, hal ini guna dapat menghasilkan pendapatan
meningkatkan keyakinan bagi pemilik dan Keamanan 5. Esiensi dalam proses jual-beli
bagi peminjam 6. Jaminan negara terhadap hak milik
Yang menjadi pengguna layanan dari lembaga Land 3. Semua produk alam; dan
Register UK adalah developer, agen pengurus tanah, dan 4. Air.
ahli properti lainnya.
Sementara itu di Indonesia berdasarkan Undang-Undang
Salah satu faktor yang menunjang dalam pelaksanaan tugas Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok
land registry itu adalah pelaksanaan survey dan pemetaan. Agraria (UUPA), kepemilikan tanah di Indonesia pada
Di Inggris kebutuhan akan survey dan pemetaaan ini prinsipnya menganut Azas Pemisahan Horizontal. Artinya
dilaksanakan secara professional oleh (RICS) yang berupa bahwa tanah yang dapat dikuasai dan dimiliki hanyalah
badan profesional yang sudah diakui secara global (lihat sebatas pada permukaan bumi saja (kulit bumi) beserta
Gambar 1). Misi dari lembaga ini adalah untuk menjadi ruang yang ada diatasnya setinggi sewajarnya dalam rangka
sumber acuan yang diakui secara luas dalam semua aspek penggunaan tanah tersebut. Sedangkan benda-benda lain
survey dan pemilikan, penempatan,pengembangan, dan yang ada diatas tanah, dan segala kandungan mineral dan
pengelolaan properti di Inggris dan untuk memperluas lain-lain yang ada dibawahnya, tunduk pada ketentuan
pengakuan tersebut di seluruh dunia. Dalam pelaksanaan hukum yang lain (tidak menyatu dengan tanah).
kerjanya sangat professional dengan didasarkan pada 5
prinsip seperti terlihat dalam gambar 2. Dalam Sistem hukum pertanahan yang dianut di Inggris adalah
pengembangan organisasi nya didasarkan pada pendekatan sistem Anglo-Saxon, yaitu suatu sistem hukum yang
CPD atau Continual Professional Development bagi Ahli didasarkan pada yurisprudensi (keputusan-keputusan hakim
surveyor adalah upaya meningkatkan dan memelihara terdahulu yang kemudian menjadi dasar putusan hakim-
keprofesionalan yang spesik sesuai kriteria dari surveyor hakim selanjutnya). Sistem Anglo-Saxon tidak menjadikan
secara berkesinambungan. Seorang profesional harus peraturan perundang-undangan sebagai sendi utama
selalu meng-update kemampuan dan kompetensinya, agar sistemnya. Sendi utamanya adalah pada yurisprudensi.
selalu mampu memenuhi tuntutan pelayanan kepada Sistem hukum Anglo-Saxon berkembang dari kasus-kasus
pengguna jasanya yang selalu meningkat kebutuhan dan konkret dan dari kasus konkret tersebut lahir sebagai kaidah
harapannya dan mampu memecahkan permasalahan yang dan asas hukum. Karena itu sistem ini sering disebut
dihadapinya dalam pelaksanaan proyek-proyek konstruksi. sebagai sistem hukum yang berdasarkan kasus (case law
system). Dalam perkembangannya, yurisprudensi makin
Sekilas tentang Sistem Pertanahan di Inggris penting sebagai sumber hukum sistem kontinental. Begitu
pula peraturan perundang-undangan pada sistem anglo
Sistem kepemilikan tanah di Kerajaan United Kingdom saxon makin menduduki tempat yang penting. Sistem
(Inggris Raya + Irlandia Utara) pada prinsipnya menganut hukum Anglo-Saxon, mulai berkembang di Inggris pada
Azas Perlekatan (accsesie). Artinya bahwa kepemilikan abad XI yang sering disebut sebagai Sistem Common Law
tanah tidak hanya meliputi permukaan bumi saja, melainkan dan Sistem Unwritten Law (tidak tertulis). Walaupun disebut
termasuk apa yang ada dipermukaan dan dibawah tanah, sebagai unwritten law tetap tidak sepenuhnya benar, karena
sebagaimana dalam The Law of The Property Right 1925 di dalam sistem hukum ini dikenal pula adanya sumber-
dan Trust of Land and Appoinment of Trustees Act 1996, sumber hukum yang tertulis (statutes).
yaitu:
Konsepsi yang berlaku di tanah anglo saxon adalah
1. Kepemilikan atas permukaan bumi beserta unsur-unsur konsepsinya feodal bahwa semua tanah adalah milik raja,
yang terdapat di permukaan; tidak ada orang lain yang memiliki tanah. Hak Penguasaan
2. Bagian bawah bumi beserta unsur-unsur yang terdapat di Atas Tanah Tertinggi (HPAT) adalah hak milik raja.
dalamnya; Dikarenakan berdasar pada suatu konsep feodal bahwa
Sumber: Google
Gambar 1. Status Monitoring RTRW Provinsi di Indonesia yang belum disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda)
(sumber: Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional RI)
Setiap pemerintah daerah memiliki wewenang dalam Sementara itu, untuk RTRW tingkat kabupaten dan kota
penyelenggaraan penataan ruang sesuai dengan Undang- perkembangannya sudah mencapai hingga 90% dari total
undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, jumlah kabupaten dan kota yang ada di Indonesia. Data
diantaranya yaitu wewenang untuk mengatur, membina, dan statistik perkembangan RTRW tingkat kabupaten dan kota
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan ruang di dapat dilihat pada Tabel 2., dan secara detailnya per lokasi
wilayah yuridiksi masing-masing. Pengaturan terhadap pulau pada Tabel 3. [rp]
penataan ruang diatur di dalam peraturan daerah (perda).
Tabel 3. Perkembangan RTRW Kabupaten/Kota di Indonesia per Pulau
Hingga saat ini, perkembangan status RTRW yang ada di Total Rekom Pembahasan
Sudah Mendapat
J Revisi Persetujuan Perda RTRW
Indonesia baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota Daerah Gub BKPRN
Substansi Menteri
dapat dilihat pada Tabel 1. dan Tabel 2. Kabupaten 120 2 1 0 25 92 77.50%
Sumatera Kota 34 0 0 0 4 30 88.24%
Jumlah 154 2 1 0 29 122 79.22%
Tabel 1. Perkembangan RTRW Provinsi di Indonesia
Kabupaten 92 1 0 0 0 91 98.91%
Sudah
Jawa dan Bali Kota 30 0 0 0 0 30 100%
Mendapat
Total Proses di Pembahasan Jumlah 122 1 0 0 0 121 99.18%
RTRW Persetujuan Perda RTRW
Daerah Daerah BKPRN Kabupaten 117 5 0 2 16 94 80.34%
Provinsi Substansi Kalimantan
Menteri Kota 20 0 0 0 1 19 95%
dan Sulawesi
34 0 0 5 29 85.29 % Jumlah 137 5 0 2 17 113 82.48%
Nusa Tenggara, Kabupaten 86 0 0 1 4 81 94.18%
Maluku, dan Kota 9 0 0 0 0 9 100%
Tabel 2. Perkembangan RTRW Kabupaten dan Kota di Indonesia Papua Jumlah 95 0 0 1 4 90 94.73%
Sudah
Mendapat
Total Rekom Pembahasan
RTRW Revisi Persetujuan Perda RTRW
Daerah Gub BKPRN
Substansi
Menteri
Kabupaten 415 8 1 3 44 359 86.51 %
Kota 93 0 0 0 5 88 94.62 %
Jumlah 508 8 1 3 50 446 87.99%
Gambar 1. Status Monitoring RTRW Provinsi di Indonesia yang belum disahkan menjadi Peraturan Daerah (Perda)
S esuai dengan slogan Kabinet Kerja Jokowi-JK yakni kerja, kerja, kerja! maka diharapkan pemerintah sektor dapat
membantu percepatan pembangunan nasional. Salah satu wujud nyata dilakukan Kementerian Dalam Negeri dengan
mencabut 3.143 Perda dan Permendagri (Kompas, 18 Juni 2016). Peraturan yang dicabut adalah peraturan yang bertentangan
dengan peraturan yang lebih tinggi, dan yang menghambat investasi di Indonesia. Pemerintah berusaha mencari jalan tengah
bersama masyarakat dan investor dengan mengedepankan fakta-fakta berdasarkan peraturan yang berlaku di setiap daerah.
JANUARI baru di TB Simatupang karena ada JORR. Kemudian
rencana pembangunan Bandara Kertajati di Kabupaten
Larangan Bakar Lahan Lindungi Masyarakat Majalengka, Jawa Barat, yang tidak jelas hendak menyasar
penumpang dari mana. Sebab, jika bandara tersebut
Larangan membakar lahan dalam Peraturan Daerah dibangun, jaraknya jauh dari Kota Bandung dan Jakarta.
Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan (Kompas, 5 Januari 2016)
Lahan di Provinsi Jambi yang disahkan akhir tahun lalu
menjadi instrumen melindungi masyarakat. Namun, aturan FEBRUARI
itu masih perlu diperkuat dengan kesiapan transfer teknologi
dan pendampingan bagi petani membuka lahan tanpa bakar. Penataan Ruang Butuh Pendekatan Budaya
Larangan bakar harus dilihat sebagai upaya melindungi Penataan ruang di kawasan pedesaan butuh pendekatan
masyarakat karena tidak dapat lagi ke depannya budaya dan pemetaan partisipatif. Itu diharapkan mengatasi
dimanfaatkan atau dijadikan kambing hitam para pihak yang konik kepentingan di masyarakat, mempercepat
mengambil keuntungan atas praktik buka lahan dengan cara pembangunan di desa, dan mendorong pertumbuhan
bakar," kata Jaya Nofrianto, aktivis lingkungan dari Lembaga ekonomi warga. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Bantuan Hukum Lingkungan Jambi, Sabtu (2/1). Pihaknya tentang Desa menyebutkan, desa jadi subyek pembangunan
mengapresiasi keluarnya perda itu sebagai terobosan agar bisa mengatur diri sendiri. Karena itu, butuh
produk hukum sesuai komitmen Presiden Joko Widodo di pendekatan partisipatif.
Paris mengenai target menekan emisi 29 persen pada tahun
2030. Aparat perlu didorong memperkuat penegakan hukum Pembangunan desa selama
dengan menggunakan banyak pendekatan (multidoors) agar ini teknokratik dan birokratik.
memberi efek jera bagi para pembakar lahan. (Kompas, 4 Padahal, yang diperlukan,
Januari 2016) pembangunan dirasakan
warga desa," ujar Menteri
Pembangunan Infrastruktur Harus Melibatkan Desa, Pembangunan
Masyarakat Daerah Tertinggal, dan
Transmigrasi Marwan Jafar. Terkait Peta Desa, diharapkan
Pembangunan infrastruktur di sejumlah daerah diharapkan bisa membuat kebijakan yang bermanfaat bagi warga desa.
sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang atau RUTR Informasi geospasial bisa dipakai setiap desa dan lintas
serta melibatkan masyarakat dalam pengembangan desa di antaranya untuk pengembangan badan usaha milik
ekonomi daerah setempat. Dengan demikian, pembangunan desa, revitalisasi pasar, pendirian sentra pertanian, dan
infrastruktur dengan peternakan. (Kompas, 25 Februari 2016)
pengembangan
suatu wilayah dapat MARET
berjalan beriringan.
Manfaat infrastruktur Tata Ruang DIY Harus Dibenahi
yang telah dibangun
pun dapat dipetik Kondisi tata ruang di Daerah
secara maksimal. Istimewa Yogyakarta,
terutama Kota Yogyakarta
Kalau kepala dan Kabupaten Sleman,
daerah taat dengan dinilai penuh masalah
RUTR yang sehingga harus dibenahi.
diterjemahkan ke Selama beberapa tahun
dalam rencana tata ruang wilayah, pembangunan akan lebih terakhir, jumlah bangunan
terarah. Sebaliknya, kalau seenaknya sendiri, yang terjadi komersial meningkat signikan tanpa diimbangi
mismatch," kata pengamat kebijakan publik Agus Pambagio. penambahan ruang publik dan ruang terbuka hijau yang
Menurut Agus, ada banyak contoh pembangunan sepadan. Muncul juga konik akibat perebutan ruang.
nfrastruktur yang tidak didukung konsistensi kepala daerah Beberapa masalah perebutan ruang antara warga dan
terhadap RUTR atau RTRW. Dia memberikan beberapa investor terjadi di DIY. Warga di sejumlah desa di Sleman
contoh, misalnya di DKI Jakarta, tumbuhnya kawasan bisnis menolak pembangunan apartemen yang terjadi dua tahun
Menata Kepulauan Seribu Tidak Bisa Sembarangan Bagaimana nasib nelayan dan masyarakat nanti kalau tak
punya akses ke laut? Maka dari itu, zonasi harus ada untuk
Kepulauan Seribu, kawasan dengan sedikitnya 110 pulau itu menetapkan kawasan mana yang tetap bisa dipelihara dan
dinobatkan menjadi satu dari tujuh pengembangan wisata diakses masyarakat, katanya. Susi menekankan peraturan
bahari baru di Indonesia. Selain Kepulauan Seribu, juga ada daerah zonasi wilayah pesisir harus diselesaikan lebih
Wakatobi dan Raja Ampat. Wisata di halaman depan Ibu dahulu sebelum reklamasi dilanjutkan. Zonasi ini penting
Kota ini telah menyumbang pendapatan asli daerah DKI guna menjamin nelayan tetap mempunyai akses di Teluk
Jakarta Rp 3 triliun. Untuk menata dan mengembangkannya, Jakarta sehingga tak kehilangan mata pencarian. (Kompas,
satu hal penting yang harus disediakan adalah akses 16 April 2016)
transportasi yang mudah. Untuk itu, pembangunan bandar
udara di Pulau Panjang harus serius pengerjaannya. Reforma Agraria Efektifkan Pemanfaatan Tanah
Jika DKI tidak mampu, pemerintah pusat bisa ambil alih. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Semua program utama pembangunan sik nanti ditangani Nasional Ferry Mursyidan Baldan mengatakan, program
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat," reforma agraria merupakan pengakuan negara terhadap
tutur Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari keberadaan masyarakat. Mereka bisa memanfaatkan lahan
Indroyono Soesilo. Namun, sebelum bicara teknis yang ada untuk berwirausaha. Reforma agraria bertujuan
pengembangan, harus ditetapkan bentuk pengelolaan untuk mengefektifkan pemanfaatan tanah agar dapat
kawasan tersebut nantinya. Apakah kawasan ekonomi terkelola dengan baik, terutama untuk memberikan
khusus seperti di Belitung, otorita, atau tetap di bawah kepastian tanah guna kesejahteraan masyarakat. Tidak
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. (Kompas, 6 Maret 2016) hanya program reforma agraria, pihaknya juga memperkuat
program pertahanan lainnya, seperti redistribusi tanah her,
Pemerintah Terus Dorong Hutan Adat prona, BMN, tanah pemda, dan wakaf. Redistribusi tanah
reforma agraria khusus di Kabupaten Ciamis seluas 30,9498
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terus hektare. Semua tanah itu merupakan bekas tanah dari
mendorong perhutanan sosial di Sumatera Barat. Tidak perusahaaan HGU PT Raya Sugarindo Inti yang berakhir
hanya hutan nagari, hutan kemasyarakatan, dan lainnya, haknya pada 31 Desember 2016. Semula tanah itu akan
implementasi skema tersebut juga dilakukan dengan hutan dimanfaatkan untuk jalan menuju tempat wisata Icakan,
adat. Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Kabupaten tempat permakaman umum, pariwisata, tanah kas desa,
Tanah Datar menjadi dua wilayah di Sumatera Barat yang fasilitas pendidikan, dan lainnya. (Republika Online, 25 Mei
ditargetkan segera memiliki hutan adat. Peraturan daerah 2016)
pengakuan masyarakat hukum adat sangat penting karena
menjadi bagian syarat penetapan hutan adat sebagai hak JUNI
masyarakat hukum adat (MHA). Syarat penetapan, yakni
adanya MHA yang diakui oleh perda dan ada peta wilayah RDTR Ditinjau Ulang Sesuai Kondisi
adat yang disahkan kepala daerah, areal yang diajukan
seluruhnya atau sebagian berupa hutan, serta ada surat Peninjauan kembali rencana detail tata ruang (RDTR) kota
pernyataan dari MHA untuk penetapan areal tersebut dan zonasi mulai disosialisasikan di sejumlah kecamatan di
sebagai hutan adat. Selain mendorong Mentawai dan Tanah Jakarta Timur. Sejauh ini, tata ruang kota di Jakarta Timur
Datar, KLHK juga sedang memproses penetapan hutan adat yang telah direncanakan dengan matang baru sebatas
di enam lokasi. Lima di antaranya di Jambi, yakni Hutan sungai dan jalan. Peninjauan kembali itu untuk merespons
Adat Serampas, Hutan Adat Bukit Sembahyang dan Padun perubahan yang telah terjadi, baik karena perubahan fungsi
Gelanggang, Hutan Adat Bukit Tinggai, Hutan Adat Tigo bangunan maupun proyek-proyek pemerintah terkini. Lewat
Lurah Permenti yang Berenam, dan Hutan Adat Tigo Lurah sosialisasi, pemerintah memberikan informasi kepada
Kemantan. Adapun satu lagi di Sulawesi Selatan, yakni masyarakat bahwa izin mendirikan bangunan (IMB) yang
Hutan Adat Ammatoa Kajang. (Kompas, 16 Maret 2016) telah dipegang warga nantinya bisa ditinjau kembali. Hal itu
berhubungan dengan perkembangan zona permukiman
APRIL yang ada serta proyek pembangunan pemerintah. Proyek
pemerintah juga akan memengaruhi tata ruang kota.
Pemerintah Pusat Rekomendasikan Penghentian (Kompas, 13 Juni 2016)
Reklamasi