Data Peta
KONSEPSI
Tata
RENCANA
Ruang
Kawasan Lindung
Kawasan Budidaya
Kawasan Tertentu
Transportasi
Model Spasial
Kelistrikan & Energi
Sarana & Prasarana
Air Baku
Sistem
Jaringan Utilitas
Peta-peta RTRW
Data Spasial Terintegrasi Secara Nasional
Data spasial dan peta memiliki system yang sama dan terintegrasi secara nasional
berarti bahwa data spasial /peta tersebut tersaji secara utuh (seamless) dalam satu
frame dari Sabang sampai Merauke
1. Sistem referensi menurut ketentuan Datum
Geodesi Nasional 1995;
2. Sistem proyeksi dan grid peta : Universal
Transverse Mercator (TM);
3. Apabila dalam hal suatu wilayah dalam
sistem UTM terletak pada dua zona UTM yang
berdampingan, seluruh koordinat terlebih
dahulu ditransformasikan kedalam sistem
koordinat geografis dan zona UTM yang
dominan digunakan sebagai sistem proyeksi.
4. Apabila dalam hal suatu wilayah dalam
sistem UTM terletak pada lebih dari dua zona
UTM, seluruh koordinat ditransformasikan
kedalam sistem koordinat geografis.
5. Jika dalam hal peta masukan belum
memenuhi ketentuan, wajib dilakukan
transformasi.
SYARAT MENYUSUN PETA RTR
DI ATUR OLEH PP TINGKAT KETELITIAN PETA RTR
Peta Rupabumi Indonesia adalah peta dasar yang memberikan informasi secara
khusus untuk wilayah darat.
Informasi Geospasial Dasar :
PETA DASAR RUPABUMI (RBI) 1. Bangunan
3. Hipsografi
4. Batas
Administrasi
5. Penutup
Lahan
6. Hidrografi
7. Toponym
Pasal 22 :
(1) IG yang berjenis IGD sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf a hanya diselenggarakan oleh Pemerintah.
(2) Penyelenggaraan IGD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan oleh Badan yang disebut Badan
Informasi Geospasial sebagai pengganti Badan Koordinasi
Survei dan Pemetaan Nasional sesuai dengan amanat
Undang-Undang ini.
SISTEM PENOMORAN DAN
INDEKS
1:250.000
1:50000
1:25.000
Indeks dan penomoran peta
Cakupan lembar peta berdasarkan skala
Teknologi Produksi Peta Dasar Rupabumi
Plotting Fotogrametri
CAD Format
(Autocad)
Foto
Udara/
Toponimi Planimetri
Citra Peta Cetak
s
Satelit (Freehand)
(Autocad)
Teknologi Produksi Peta Dasar Rupabumi
Plotting Fotogrametri /
IFSAR
Geodatabase
Foto Udara/
(Oracle 9.i)
Citra Satelit Planimetris
Toponim Peta Cetak
Survei i (AutodeskMap, ArcGIS)
GCP
Pengukuran GCP
(Ground Control Point)
dan Pemotretan Udara
SISTEM KOMPILASI
Spaceborne Data : DATA GEOSPASIAL DASAR
Citra Satelit & SAR
!
? !
?
#
0 !
? #
0
!
?!
? BANGKA-BELITUNG
KALIMANTAN BARAT
KALIMANTAN TENGAH
#
0
#
0
SELATAN
#
0
#
0
Airborne
#
0 Data :
#
0 Foto Udara & IFSAR
#
0
#
0 #
0
#
0 LAMPUNG
#
0 #0
#
0
#
0
!
?#
0 #
0
#
0
#
0
#
0 #
0
#
0 #
0 #
0
#
0
#
0#
0 0#
#0
!
?
#
0 # 0#
# 0
00
#
0 !
? #0
#
0 DKI# #
0JAKARTA
0#
# 0#
0 #
0
#
0 #
0# 0 #
0 #
0
#
0
BANTEN
#0
#
0#0 # #
0 #
0
#
0
!
?
0 #
0 #
0
#
0 #0 #
0 #
0 #
0
#
0 #
0 #
0 #
0 #
0
Ground Survey Data : #
0JAWA BARAT #
0 #
0 #
0
#
0
!
? #
0
#
0 #
#
0
!
?0 #0
#
0 #
0 0 #
0 #
0
Horizontal & Vertical #
0
#
0 #0 # #
0#
#
0 JAWA TENGAH
0
!
?
#
0 #
0 #
0 #
0
#
0 #
0 #
0 #
0 #
0 #
0
#
0
#
0
#
0 #
0 #
0 #
0 #
0 #
0 JAWA TIMUR
#
0
!
? #
0#0 #
0
#
0
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Geo-Spatial Database Editing - Updating
Edge Matching
Map 1
Map 2
Direct Authorised
Map Access & Update
Not Edgematched Edgematched
GEO-SPATIAL
LAYER(s) &
OBJECT(s) + =
UPDATING Rencana
Daerah
OPERATIONS : Union / Merge Penghijauan
EDGE MATCHING;
Updating :
UNION / MERGE, REPLACE; Union / Merge
+ =
Pembebasan
Lahan Untuk
Replace Taman Kota
Informasi Geospasial Dasar : PETA
DASAR RUPABUMI (RBI) dan JENIS 1. Bangunan
UNSUR RUPABUMI
2. Jaringan
Transportasi
3. Hipsografi
4. Batas
Administrasi
5. Penutup
Lahan
6. Hidrografi
7. Toponym
10 25 m 1 : 100.000
5 10 m 1 : 50.000
2.5 5 m 1 : 25.000
1 2.5 m 1 : 10.000
Tabel Ketentuan skala peta digunakan untuk koreksi
geometri citra
CONTOH CITRA SATELIT
Data Tematik
untuk keperluan
Tata Ruang
Peta Tutupan Lahan
Peta Geologi
Kesesuaian Lahan
Transportasi
Pasal 20 :
Dalam membuat IGT dilarang:
a. mengubah posisi dan tingkat ketelitian geometris bagian IGD; dan/atau
b. membuat skala IGT lebih besar daripada skala IGD yang diacunya.
Pasal 21 :
(1) IGT yang menggambarkan suatu batas yang mempunyai kekuatan
hukum dibuat berdasarkan dokumen penetapan batas secara pasti oleh
Instansi Pemerintah yang berwenang.
(2) Penetapan batas yang dibuat oleh Instansi Pemerintah dan/atau
Pemerintah daerah yang berwenang dilampiri dengan dokumen IGT yang
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
(3) Dalam hal terdapat batas yang belum ditetapkan secara pasti oleh
Instansi Pemerintah yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), digunakan batas
sementara yang penggambarannya dibedakan dengan menggunakan
simbol dan/atau warna khusus.
BASIS DATA GEOSPASIAL DASAR
Re
Obj_ID UNSUR
c
210 20102 Jalan Tol Dua Jalur
Re
Obj_ID JENIS LUAS
c
Kelapa
50 50304 20000
Sawit
51 50304 Karet 5000
Kawasan Lindung
Re
Kawasan Lindung Obj_ID UNSUR
c
50216000
110 Kawasan Suaka Alam
Kawasan Budidaya 0
50218000
111 Kawasan Pelestarian Alam
Kawasan Tertentu 0
50220000
Geo-Spatial 112
0
Kawasan Cagar Budaya
Kawasan Andalan Entities
Relationship 50222000 Kawasan Rawan Bencana
113
Kawasan
0 Budidaya
Alam
Re
Obj_ID UNSUR
c
50302000
210 Kawasan Hutan Produksi
Sistem Permukiman 0
50312000
211 Kawasan Hutan Rakyat
Transportasi 0
50306000
Kelistrikan & Energi 212 Kawasan Pertanian
0
BASIS DATA NON-GRAFIS (ATRIBUT)
Struktur 51802000
BASIS DATA GRAFIS PETA (SPASIAL), 213 Data Relasional
Kawasan Pertambangan
Struktur Data Topologikal 0
Skema Proses Pemeriksaan Peta RTRW Provinsi/Kab/Kota
ya
DATA SPASIAL TEMATIK/PETA TEMATIK
Kelengkapan tema sesuai yg ditentukan
dalam NSPK oleh sektor2 terkait Memenuhi tidak Perbaikan Tema dan
syarat? Kelengkapannya
ya
DATA SPASIAL RENCANA/PETA RENCANA
Kesesuaian data dasar, tematik dan Memenuhi tidak Perbaikan peta
rencana syarat? Rencana
ya Rekomendasi
LAYOUT/ALBUM PETA teknis
Sesuai dengan kaidah kartografis perpetaan untuk
ya proses
selanjutnya
Format Data
Pola
Kawasan Lindung
Kawasan Budidaya
Struktur
Sistem Perkotaan
Batas Administrasi
Garis pantai
Data Verifikasi Pulau
Kelengkapan dan Kesesuaian Antar Peta/Daerah
Ketidakpaduserasian Pola serta Struktur
Legenda Peta Pola serta Struktur
Informasi sumber data dan Informasi
Contoh permasalahan yang ditemukan
dalam data spasial peta RTRW :
Data tidak berada dalam georeferensi yang ditentukan
Garis Pantai
lebih detail
dengan citra
Garis pantai
generalisasi
Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris :
Penggambaran detil rupabumi yang kurang tepat
Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris :
Selisih Batas Wilayah Administrasi
Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris :
Selisih Batas Wilayah Administrasi
Data spasial/peta yang kurang memenuhi presisi geometris :
Selisih Batas Wilayah Administrasi
OVERLAP BATAS WILAYAH ANTARA DUA KABUPATEN
700 m
1 Km
Daerah Overlap
antara Kab. Tasik
dan Kab. Ciamis
OVERLAP DAN GAP BATAS WILAYAH ANTARA DUA KABUPATEN
Garis Batas
Wilayah di Kab.
Tanggamus
GARIS BATAS WILAYAH TIDAK MENGIKUTI UNSUR ALAM
DI KAB. MINAHASA UTARA
GARIS BATAS WILAYAH LAUT
GARIS BATAS WILAYAH LAUT
Data Atribut yang Kurang Lengkap
Data Atribut Nama Rupabumi (Sungai)
Data Atribut Nama Rupabumi (Gunung, Kab, Kota,
Kecamatan, Desa, Kampung) di sekitar G. Merapi
Data Atribut Nama Rupabumi (Kampung) pada area
buffer 20 km dari puncak G. Merapi
Sajian Kartografis
Sajian Kartografis
Sajian Kartografis
Penyajian
toponimi atau teks
nama-2 terlalu
padat (crowded),
seharusnya
dilakukan seleksi
teks yang perlu
ditampilkan.
Sajian Kartografis
Pemilihan warna
kurang tepat, orange
biasanya digunakan
sebagai pewarnaan
daerah permukiman
atau daerah
terbangun
(perkotaan).
Sajian Kartografis