01 Maret 2022
Nomor : W27.E6.PW.06.02-
Lampiran : 1 (Satu) Berkas
Perihal : Laporan Program Pengendalian Gratifikasi
Pada Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Kendari
Bulan Februari
KEPALA,
Tembusan:
1. Kepala Divisi Administrasi Kemenkumham Sulawesi Tenggara;
2. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Sulawesi Tenggara.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH SULAWESI TENGGARA
RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIA KENDARI
Jalan Letjend. R. Soeprapto No. 112 Kendari 93516
Telepon (0401) 3129280 – 3121881,Email : rutankendarisultra@yahoo.co.id
A. PENDAHULUAN
1. Umum
Sebagai aktualisasi tata kelola pemerintahan yang Profesional,
Akuntabel, Sinergi, Trasnparan, Inovatif dan dalam rangka memberikan
ruang bagi warga negara untuk berperan serta menuju terciptanya
transparansi pemerintahan (Open Government Partnership) di
lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu adanya
pengendalian gratifikasi sebagai perwujudan dari integritas pegawai
dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Upaya strategi percepatan
melalui progran pencegahan dan pemberantasan korupsi secara
nasional yang dibangun secara berkesinambungan dalam jangka
menengah 5 (lima) tahunan sebagaimana Grand Design yang dibangun
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012
yang harus dilaksanakan di setiap Kementerian/Lembaga sesuai
tugas dan fungsinya agar tepat sasaran.
Pelaporan gratifikasi bertujuan untuk membangun kesadaran
pegawai sekaligus untuk memberikan edukasi bagi pegawai yang rawan
akan potensi gratifikasi dalam pelaksanaan tugas, sehingga ketentuan
dalam pelaksanaan pengendalian gratifikasi menjadi lebih implementatif.
Kementerian Hukum dan HAM bekerjasama dengan Deputi Bidang
Pencegahan KPK terus membangun dan berupaya mewujdkan aparatur
yang bersih dan berwibawa melalui revisi Peraturan Menteri Hukum dan
HAM Nomor 15 Tahun 2014 menjadi Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM. Rumusan pasal 7 menyebutkan perlunya
dibentuk Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di seluruh Satuan Kerja
baik di Unit Utama, Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis sebagai
wadah pengendalian pencegahan terjadinya korupsi dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam rangka meningkatkan pelayanan
masyarkat yang bersih dari praktek gratifikasi di lingkungan Rumah
Tahanan Negara Kelas IIA Kendari .
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya
pencegahan terhadap terjadinya gratifikasi pada Rumah Tahanan
Negara Kelas IIA Kendari.
4. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi;
b. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
c. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5038);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
e. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010
tentang Grand Desaign Reformasi Birokrasi 2010-2025;
f. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (PermenPAN dan RB) Nomor 52 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di
lingkungan Instansi Pemerintah;
g. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun
2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
2. Saran
a. Diharapkan dengan adanya Peraturan Menteri Hukum dan HAM
Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dapat
membangun kesadaran setiap pegawai untuk berkomitmen
memerangi terjadinya gratifikasi;
b. Dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi di Rumah Tahanan
Negara Kelas IIA Kendari diharapkan komitmen dan integritas
pribadi pada setiap pegawai dapat tetap terjaga, yang akhirnya dapat
mewujudkan tata nilai PASTI dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di
lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI.
E. PENUTUP
Reformasi birokrasi yang dicanangkan oleh pemerintah ternyata belum
mampu memperbaiki perilaku birokrasi yang cenderung korup. Hal ini
disebabkan masih adanya penawaran dan permintaan antara birokrat dan
masyarakat dalam kegiatan pelayanan. Peran serta masyarakat sangat
dibutuhkan karena upaya pemberantasan budaya korupsi tidak dapat
dilaksanakan hanya oleh internal birokrasi. Masyarakat perlu menyadari
praktik korupsi merupakan penghambat tercapainya tujuan pembangunan
nasional. Dalam rangka mendukung reformasi birokrasi, Rumah Tahanan
Negara Kelas IIA Kendari melalui Unit Pengendalian Gratifikasi di unit
satuan kerjanya terus mengupayakan budaya kerja yang PASTI
Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif) guna mewujudkan
Wilayah Bebas Korupsi.
Demikian laporan ini disampaikan sebagai bahan informasi dan
evaluasi Program Pengendalian Gratifikasi di Rumah Tahanan Negara
Kelas IIA Kendari.
Kendari, 01 Maret 2022
KEPALA,
Waktu
Nama Nama Nilai
No NIP Jabatan Tempat Kronologis Keterangan
Penerima Pemberi Gratifikasi
Penerimaan
Hasil monitoring dan evaluasi
gratifikasi terhadap Pejabat
Struktural Eselon IV, dan V
serta Fungsional Umum/
Tertentu selama bulan
Februari belum ada laporan
yang berkaitan dengan
gratifikasi.