Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR WILAYAH RIAU


LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKANBARU
Jalan Pemasyarakatan No.19 Pekanbaru (28282) Telp/Fax: 0761-22262
Laman: www.lapaspekanbaru.id, email: keuanganlapaspku@gmail.com

29 Februari 2024

Nomor : W4.PAS1.HM.01.02 – 127


Lampiran : 1 (satu) Berkas
Perihal : Laporan Berkala (Periode Bulan
Februari) Program Pengendalian
Gratifikasi di Lapas Kelas IIA
Pekanbaru

Kepada Yth.
Kepala Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM RIAU
Di –
Pekanbaru

Dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagai upaya
Kementerian Hukum dan HAM dalam membangun budaya kerja anti korupsi melalui Program
Pengendalian Gratifikasi, bersama ini kami sampaikan Laporan Berkala (Periode bulan
Februari Tahun 2024) Unit Kerja Lapas Kelas IIA Pekanbaru, sebagai upaya terciptanya
lingkungan pengendalian kerja yang akuntabel, transparan dan berintegritas.
T
AF
DR

Demikian atas perhatian dan perkenan Bapak/Ibu, diucapkan terima kasih.

KETUA UPG

HARLES MARBUN
NIP. 19700325 199203 1 001

Tembusan Yth :
Inspektur Jenderal (sebagai laporan)

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH RIAU
LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS IIA PEKANBARU
Jalan Pemasyarakatan No.19 Pekanbaru (28282) Telp/Fax: 0761-22262
Laman: www.lapaspekanbaru.id, email: keuanganlapaspku@gmail.com

LAPORAN BERKALA
(PERIODE BULAN FEBRUARI) TAHUN 2024
TENTANG
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
DI LINGKUNGAN LAPAS KELAS IIA PEKANBARU
TAHUN 2024

A. Pendahuluan

1. Umum

Dalam rangka mendorong pemerintah agar membuka diri dan membuka ruang
partisipasi warga negara demi terciptanya transparansi pemerintahan ( open goverment
partnership) di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia perlu adanya
Pengendalian Gratifikasi sebagai perwujudan dari integritas pegawai dalam menjalankan
tugas dan fungsinya. Upaya strategi percepatan melalui Program Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi secara nasional dibangun secara berkelanjutan dalam jangka
menengah 5 (lima) tahunan sebagaimana Grand Design yang dibangun dalam
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2012 yang harus dilaksanakan
masing-masing kementerian/lembaga sesuai tugas dan fungsinya agar tepat sasaran.
T
AF
DR

Pelaporan gratifikasi bukan untuk menghukum tetapi membangun kesadaran


pegawai sekaligus untuk memberikan perlindungan bagi pegawai yang rawan potensi
adanya gratifikasi dalam pelaksanaan tugas, agar supaya ketentuan dan pelaksanaan
pengendalian Gratifikasi menjadi lebih implementatif.
Kementerian Hukum dan HAM bekerja sama dengan Deputi Bidang Pencegahan KPK
terus membangun dan berusaha untuk mewujudkan aparatur yang berintegritas dan
Berbudaya Anti Korupsi dengan direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 15
Tahun 2014 diganti menjadi 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di
lingkungan Kementerian HAM, di dalam Peraturan tersebut tercantum pada Pasal 7
tentang terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di seluruh satuan kerja baik di
Unit Utama, Kantor Wilayah dan Unit Pelaksana Teknis sebagai bentuk pengendalian
pencegahan adanya korupsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi, demi terciptanya
lingkungan kerja yang kondusif dan berintegritas dalam peningkatan pelayanan
masyarakat yang bersih dari praktik gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM khususnya di Lapas Kelas IIA Pekanbaru.

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024


2. Maksud dan Tujuan
Maksud dilaksanakan Program Pengendalian Gratifkasi untuk membentuk karakter
pegawai di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM yang berintegritas guna
mewujudkan good governance dan clean government.
Laporan Pengendalian Gratifikasi ini bertujuan untuk:
a. Membangun pengendalian gratifikasi, yang ditandai dengan kesadaran setiap pegawai
di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM untuk berkomitmen menghindari praktik-
praktik gratifikasi;
b. Membangun komitmen dan integritas pada setiap pegawai yang pada akhirnya
membangun integritas pegawai dalam pelayanan publik yang transparan, akuntabel
dan anti korupsi;
c. Mewujudkan kinerja Kementerian Hukum dan HAM sebagai Zona Integritas dan
Wilayah Bebas dari Korupsi, serta Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani baik secara
individu maupun organisasi.
3. Ruang Lingkup
Program Pengendalian Gratifikasi mencakup upaya-upaya pencegahan terhadap
praktik gratifikasi pada seluruh unit satuan kerja di Lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM.
4. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
b. Undang-undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
DR
AF
T

Korupsi;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah;
d. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia.

B. Kegiatan yang Dilaksanakan

Kementerian Hukum dan HAM terus berusaha menjadikan setiap unit kerja menjadi
bersih, berintegritas, berkinerja tinggi, dan tentu saja bebas dari korupsi dan akan terus
mengupayakan perbaikan dalam membangun program integritas yang berkesinambungan
dengan mewujudkan Budaya Kerja menjadi Wilayah Kerja dengan Birokasi yang Bersih dan
bebas dari korupsi dengan peningkatan pelayanan menuju pelayanan prima yang bebas
gratifikasi sebagai peningkatan kinerja tugas dan fungsi yang Clean Government. Adapun
kegiatan yang telah dilaksanakan terkait kemajuan Program Pengendalian Gratifikasi
sepanjang periode bulan Februari Tahun 2024 adalah sebagai berikut:

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024


No Aksi Data Dukung
1. Pembentukan SK UPG di ➢ Permenkumham Nomor 58 Tahun 2016
masing-masing Unit Kerja tentang Pengendalian Gratifikasi
➢ SK Pembentukan di seluruh Unit
Satuan Kerja yang ditandatangani oleh
Kepala Satuan Kerja

2. Sosialisasi Peraturan Menteri ➢ Permenkumham Nomor 58 Tahun 2016


Hukum dan HAM Nomor 58 tentang Pengendalian Gratifikasi
Tahun 2016 tentang ➢ Dihadiri oleh Unit Kerja yang diundang
Pengendalian Gratifikasi untuk dibentuk Tim Unit Pengendalian
ataupun telah melaksanakan Gratifikasi setiap satuan kerja
Sosialisasi yang lain terkait ➢ Dokumentasi Sosialisasi terkait
Program Pencegahan Korupsi pencegahan Korupsi khususnya
khususnya gratifikasi gratifikasi

C. Hasil yang Dicapai

Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi, terus dilaksanakan secara


berkelanjutan dengan telah terimplementasinya Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Adapun hasil yang telah dicapai terkait dengan
pengembangan Program Pengendalian Gratifikasi sepanjang periode bulan Februari Tahun
2024 adalah sebagai berikut: T
AF
DR

Hasil Capaian
• Data Rekapitulasi Yang Sudah Menyampaikan SK Pembentukan Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Lingkungan Lapas Kelas IIA Pekanbaru adalah
sebagai berikut:

SK PEMBENTUKAN NOMOR/TGL SK
SATUAN UPG KEPALA SATKER
NO
KERJA SUDAH BELUM UNIT PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
1. LAPAS KELAS NOMOR: W4.PAS.PAS.1-
IIA √ - 0145D.OT.01.03 TAHUN
PEKANBARU 2024

➢ Pelaporan gratifikasi Lapas Kelas IIA Pekanbaru periode Bulan Februari Tahun 2024
sebanyak Nihil

D. Simpulan & Saran


1. Simpulan
Kementerian Hukum dan HAM terus membangun dan berusaha dalam mewujudkan
aparatur yang berintegritas dan Berbudaya Anti Korupsi dengan direvisinya Peraturan
Menteri Hukum dan HAM Nomor 15 Tahun 2014 diganti menjadi 58 Tahun 2016 tentang
Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dan
terbentuknya Unit Pengendalian Gratifikasi di seluruh satuan kerja sebagai bentuk
pengendalian pencegahan adanya korupsi.

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024


2. Saran
a. Diharapkan dengan telah direvisinya Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 58
Tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM dapat membangun kesadaran setiap pegawai untuk berkomitmen menghindari
praktik-praktik gratifikasi;
b. Diharapkan dengan adanya Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di setiap satuan kerja
dapat membangun komitmen dan integritas pada setiap pegawai yang pada akhirnya
membangun integritas Kementerian Hukum dan HAM khususnya dalam pelayanan
publik yang transparan, akuntabel dan anti korupsi.
E. Penutup
Reformasi birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah ternyata belum mampu
memperbaiki budaya birokrasi, terutama menekan perilaku birokrasi yang cenderung korupsi.
Dengan kata lain reformasi dari internal birokrasi saja belum efektif dalam memberantas
korupsi. Artinya, terjadi penawaran dan permintaan antara birokrasi dan masyarakat untuk
sebuah pelayanan. Kesadaran masyarakat untuk mengawasi perilaku birokrasi juga
cenderung apatis, meskipun secara kasat mata mereka menyadari akan perilaku korupsi
birokrat. Menyadari praktik Korupsi merupakan penghambat umum tercapainya tujuan
pembangunan nasional sebagai upaya strategi percepatan melalui Program Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi secara nasional yang dibangun secara berkesinambungan maka
Kementerian Hukum dan HAM melalui Unit Pengendalian Gratifikasi di seluruh unit satuan
kerja terus mengupayakan untuk membangun mewujudkan aparatur yang berintegritas dan
DR
AF
T

berbudaya anti korupsi dan wilayah bebas dari korupsi.

Demikian Laporan ini dibuat sebagai bahan informasi dan evaluasi Program
Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM.

KEPALA

SAPTO WINARNO
NIP. 19660902 199003 1 002

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024


LAMPIRAN PELAPORAN GRATIFIKASI:

DATA PENYAMPAIKAN PELAPORAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RIAU
NO STATUS KETERANGAN
URUT PELAPOR JABATAN JENIS GRATIFIKASI DAN PENJELASAN
BELUM PROSES SELESAI
PROSES PROSES
1 HARLES MARBUN Ketua NIHIL - - - NIHIL

T
AF
DR

LAPORAN BERKALA PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI TAHUN 2024

Anda mungkin juga menyukai