Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MATA KULIAH

ETIKA BIROKRASI POLITIK

PENERAPAN ASAS ASAS UMUM PEMERINTAHAN

DOSEN : DR. Nurhannis, M.Si

MUHAMMAD IRHAM S

STAMBUK B 10222014

PROGRAM STUDI

MAGISTER ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

UNIVERSITAS TADULAKO

1
BAB I
PENDAHULUAN

Asas-asas umum pemerintahan yang baik adalah asas yang


menjunjung tinggi norma kesusilaan, kepatutan, dan norma hukum untuk
mewujudkan penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi, dan nepotisme.3 Beberapa AUPB telah diatur dalam hukum tertulis,
yaitu diatur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme yang terdiri dari asas kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas keterbukaan/transparansi, asas kepentingan
umum, asas proporsional, asas profesionalisme, dan asas akuntabilitas.4
Asas- asas umum pemerintahan yang baik tersebut berfungsi sebagai
sarana perlindungan hukum preventif diantaranya right to be heard and
access to information.5 Asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam
undang-undang di atas berbeda dengan konsep Good Governance yang
diajukan oleh Bank Dunia pada tahun 1998 untuk memperbaiki manajemen
pembangunan di negara- negara penerima bantuan.

Reformasi birokrasi pada hakikatnya merupakan upaya untuk


melakukan pembaharuan dan perubahan mendasar terhadap sistem
penyelenggaraan pemerintahan agar tumbuh menjadi birokrasi yang
bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, birokrasi yang efektif dan efisien
serta mempunyai pelayanan publik yang berkualitas, dalam rangka
mewujudkan cita-cita zero tolerance approach dalam pemberantasan
korupsi di Indonesia.

Dalam rangka mengakselerasi pembaharuan tersebut, Kementerian


Kesehatan RI telah menetapkan langkah-langkah strategis melalui
Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan

2
Melayani (WBBM) dengan menetapkan unit kerja untuk diusulkan.
Penetapan unit kerja sebagai WBK/WBBM tersebut dimaksudkan sebagai
kompetisi dan menjadi area percontohan penerapan pelaksanaan
reformasi birokrasi pada unit kerja-unit kerja di lingkungan Kementerian
Kesehatan melalui Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan
Pengawasan dengan menerapkan instrumen Zona Integritas berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2021 tentang Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan Menuju
Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani
(WBBM) di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI, yang meliputi 6
komponen pengungkit yaitu Manajemen Perubahan, Penataan Tata
Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan,
Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dan Penguatan Kualitas Pelayanan
Publik.

Sebagai salah satu unit kerja yang diusulkan sebagai area


percontohan, Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala
telah melaksanakan Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan
Pengawasan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan sebagai
salah satu langkah utama membangun unit kerja menuju Wilayah Bebas
dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Hasil pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan
Pengawasan diharapkan menjadikan Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Donggala bersih dan bebas KKN serta kualitas pelayanan publik
yang lebih baik.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan


Pengawasan ini dimaksudkan sebagai bentuk akuntabilitas Balai
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala dalam pelaksanaan
Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM).

3
2. Tujuan Laporan Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Aspek
Penguatan Pengawasan ini adalah memberikan keseragaman
pemahaman dan informasi pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas
Aspek Penguatan Pengawasan menuju WBK dan WBBM di lingkungan
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala.

C. DASAR HUKUM

1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 10 Tahun 2019 tentang


Perubahan Atas Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 52 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan
Pengawasan menuju Wilayah Bebas dan Korupsi (WBK) dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi
Pemerintah;

2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 20 Tahun 2021 tentang


Pedoman Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan
Menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK)/Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) di Lingkungan Kementerian Kesehatan RI;

3. Keputusan Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan


Donggala Nomor PS 08.02/1/115/2023 tentang Penetapan Tim
Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi (ZI-WBK) di
Lingkungan Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala
tahun 2023.

4
BAB II
HASIL PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS ASPEK
PENGUATAN PENGAWASAN

A. HASIL PELAKSANAAN

Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan


menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan
Melayani (WBBM) di lingkungan Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Donggala dilaksanakan berdasarkan rencana kerja yang telah
ditetapkan. Proses Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan
Pengawasan Menuju WBK/WBBM dilakukan secara masif pada masing-
masing area perubahan. Pelaksanaan rencana kerja dilakukan secara
paralel oleh penanggung jawab area perubahan berdasarkan tim kerja
Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan. Berikut hasil
pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Aspek Penguatan Pengawasan
di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala:

I. KOMPONEN PENGUNGKIT
Penguatan Pengawasan

Penguatan pengawasan ditujukan agar penyelenggaraan unit kerja


bersih dan bebas KKN. Target yang ingin dicapai melalui program
Penguatan Pengawasan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kepatuhan terhadap pengelolaan keuangan negara;
b. Meningkatnya efektivitas pengelolaan keuangan negara.
Dalam rangka pembangunan area Penguatan Pengawasan
dilaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana aksi sebagai berikut:

5
No Program Rencana Aksi

1 Pengendalian Gratifikasi  Public Campaign

 Implementasi Pengendalian Gratifikasi

2 Penerapan SPIP  Lingkungan Pengendalian

 Penilaian Risiko

 Pengendalian Risiko

3 Pengelolaan Pengaduan  Implementasi kebiajakan pengelolaan pengaduan

Masyarakat masyarakat

 Tindak lanjut pengaduan

 Monev penanganan pengaduan


4 Whistle Blowing System (WBS)  Internalisasi WBS

 Penerapan WBS

 Monev WBS

5 Penanganan Benturan  Identifikasi Benturan Kepentingan

Kepentingan  Internalisasi Penanganan Benturan Kepentingan

 Implementasi Penanganan Benturan Kepentingan

 Evaluasi Penanganan Benturan Kepentingan

 Tindak Lanjut Evaluasi Penanganan Benturan


6 Penyampaian LHKPN  Penyampaian LHKPN ke KPK

 Penyampaian LHKASN

1. Pengendalian Gratifikasi
Balitbangkes Donggala telah melaksanakan public campaign
pengendalian gratifikasi, diantaranya:
a. Penetapan Tim Pelaksana UPG di Balai Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Donggla melalui SK Kepala Balai nomor
PS.08.01/1/122/2023 tanggal 27 Januari 2023 tentang
Pembentukan Unit Balai Litbang Kesehatan Donggala Tahun
2023;
b. Banner Unit Pengendalian Gratifikasi;
c. Public campaign pengendalian gratifikasi melalui website;
d. Pimpinan melakukan public campaign pengendalian gratifikasi
pada saat penjelasan teknis kegiatan;

6
e. Menyelenggarakan sosialisasi pada Area Penguatan Pengawasan
Zona Integritas di Lingkungan Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Donggala;
f. Pegawai Balitbangkes Donggala mengikuti sosialisasi
membangun budaya anti korupsi dan gratifikasi.

g. Pemasangan kamera pengawas (CCTV) pada lokasi


pelayanan,pengawasan dan pemantauan di area pelayanan;

2. Penerapan SPIP
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala telah
menetapkan satgas penyelenggaraan SPIP melalui SK Kepala Balai
tentang Pembentukan Satuan Tugas Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Balai penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Donggala. Adapun kegiatan yang telah
dilaksanakan antara lain telah melakukan upaya pengendalian seperti
penandatanganan Pakta Integritas pegawai, penyampaian LHKPN
pegawai, melakukan sosialisasi penguatan pengawasan, sosialisasi
peraturan disiplin pegawai, dan sosialisasi kode etik pegawai, juga
telah melakukan penilaian resiko yang dituangkan dalam bentuk
Dokumen Manajemen Resiko dan Laporan Pengendalian Resiko.

3. Pengaduan Masyarakat
Banyak hal yang telah dilakukan dalam upaya layanan
pengaduan masyarakat, diantaranya:
a. Penetepan tim penyelesaian pengaduan masyarakat dan
pelayanan publik melalui SK Kepala Balai Tahun 2023 tentang
Penetapan Tim Penyelesaian Pengaduan Masyarakat dan
Pelayanan Publik nomor PS.04.01/1/117/2023 tanggal 27
Januari 2023;
b. Informasi Pengaduan melalui website dan PPT Penjelasan Teknis;
c. Kuisioner Kegiatan;
d. Informasi Nomor Kontak Pengaduan di Buku Pedoman Kegiatan;
Pengaduan masyarakat yang diterima Balai Litbangkes Donggala akan
ditindaklanjuti yang disampaikan dalam Laporan Kegiatan Balai
Litbangkes Donggala terkait penanganan pengaduan yang telah

7
ditindaklanjuti dan Laporan Tindak Lanjut Evaluasi penanganan
Pengaduan Masyarakat. Balai Litbangkes Donggala juga telah
berupaya melakukan monitoring dan evaluasi atas pengaduan
masyarakat.
4. Whistle-Blowing System
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala telah
menetapkan pembentukan Tim Whistle Blowing System (WBS) melalui
SK Kepala Balai nomor PS.08.01/1/116/2023 tanggal 27 Januari 2023.
Adapun rencana kegiatan tim WBS tersebut yaitu :
a. melaksanakan sosialisasi whistle-blowing system dan atau
distribusi informasi mengenai tata kerja tim WBS;
b. melaksanakan tugas dan kewenangan tata kerja pengelolaan
WBS.
Whistle-blowing system Balai Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Donggala dapat diakses pada
https://www.donggala.litbang.kemkes.go.id/index.php/layananpublik/wbs
yang dikelola oleh tim WBS. Sebagai bentuk evaluasi, Balai Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan Donggala melalui tim WBS telah
menyusun Laporan Bulanan Pelaksanaan whistle- blowing system
yang di dalam laporan tersebut berisi laporan pelaksanaan WBS.

Gambar 1
Whistle-Blowing System di Website

8
5. Penanganan Benturan Kepentingan
Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Donggala telah
melakukan identifikasi benturan kepentingan yang ditetapkan melalui
SK Kepala Balai nomor PS.04.01/1/120/2023 tanggal 27
Januari 2023 tentang penetapan Tim Penyelesaian Benturan
Kepentingan pada Balai Litbang Kesehatan Donggala Tahun
2023. Adapun rencana kegiatan tim Penyelesaian Benturan
Kepentingan sebagai berikut :
a. Identifikasi Benturan Kepentingan;
b. Sosialisasi/Internalisasi Penanganan Benturan Kepentingan;
c. Implementasi Penanganan Benturan Kepentingan.
Balai Litbang Kesehatan Donggala juga telah melakukan evaluasi
terhadap Laporan Penanganan Benturan Kepentingan serta
menyusun Laporan Penanganan Benturan Kepentingan Periode Jan
– Mar tahun 2023 sebagai bentuk tindaklanjut hasil evaluasi
penanganan benturan kepentingan.

Anda mungkin juga menyukai