RANCANGAN AKTUALISASI
Oleh :
NDH/Angkatan : 12/III
Coach Mentor
ii
LEMBAR PENGESAHAN
NDH/Angkatan : 12/III
Coach Mentor
Penguji
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa oleh karena
penyertaanNya sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan Rancangan Aktualisasi
yang akan dilaksanakan di tempat penulis ditugaskan yakni di Puskesmas Wasior Kabupaten
Teluk Wondama. Penyusunan Rancangan Aktualisasi ini sebagai syarat untuk melakukan
Aktualisasi nilai-nilai dasar PNS pada Pelatihan Dasar Kabupaten Teluk Wondama Tahun 2022.
Dalam penyusunan Rancangan Aktualisasi oleh penulis, tidak terlepas dari bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Ir. Hendrik S. Mambor, MM dan Bapak Drs. Andarias Kayukatui, M.Si selaku Bupati
dan Wakil Bupati Teluk Wondama;
2. Bapak Drs. Eduard Nunaki, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Provinsi Papua Barat
3. Bapak Ujang P. Waprak, S.IP, M.Si selaku Kepala Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Teluk Wondama
4. Bapak dr. Habel I Y. Pandelaki, MM selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk
Wondama sekaligus sebagai pimpinan;
5. Bapak dr. Aldif Rorong selaku Kepala Puskesmas Wasior di Kabupaten Teluk Wondama
sekaligus sebagai Mentor;
6. Bapak Drs. Isak Irwan Limbong,M.M selaku Coach yang telah banyak memberikan
bimbingan dalam penyusunan Laporan Aktualisasi ini;
7. Segenap Widyaiswara dan Fasilitator selaku tenaga pengajar dan Panitia
Penyelenggara Latsar CPNS di BPSDMD Kabupaten Teluk Wondama;
8. Tim MFD dari Marinir TNI AL Fasharkan Manokwari;
9. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar CPNS Teluk Wondama Angkatan III Gelombang I
Tahun 2022;
10. Orang tua serta saudara-saudara dan rekan kerja yang selalu mendukung dalam doa
iv
Penulis menyadari bahwa penulisan Rancangan Aktualisasi tidak terlepas dari
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik atau saran yang sifatnya
konstruktif demi perbaikan Rancangan Aktualisasi. Akhirnya, semoga Rancangan
Aktualisasi ini dapat memberi manfaat dalam penerapan di tempat kerja.
Penulis
v
1. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................................................ iv
DAFTAR ISI......................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Tujuan Aktualisasi................................................................................................... 2
C. Tempat dan Waktu Aktualisasi................................................................................3
A. Identifikasi Isu.......................................................................................................... 9
B. Kriteria Pemilihan Isu...............................................................................................9
C. Memilih dan Menetapkan Isu...................................................................................10
D. Rancangan Aktualisasi............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
Gambar 2.1 Struktur Organisasi...........................................................................................6
Gambar 4.1 Bukti Kegiatan 1............................................................................................... 17
Gambar 4.2 Bukti Kegiatan 2............................................................................................... 18
Gambar 4.3 Bukti Kegiatan 3............................................................................................... 20
Gambar 4.4 Bukti Kegiatan 4............................................................................................... 21
Gambar 4.5 Bukti Kegiatan 5............................................................................................... 23
Gambar 4.6 Bukti Kegiatan 6............................................................................................... 24
Gambar 4.7 Bukti Kegiatan 7............................................................................................... 26
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka melaksanakan cita–cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagai mana
tercantum dalam pembukaan Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan
kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat
tertentu, diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat Pembina kepegawaian untuk
menduduki jabatan pemerintahan. ASN dalam hal ini khususnya PNS sebagai profesi berlandaskan pada
prinsip sebagai berikut, yaitu nilai dasar; kode etik dan kode perilaku; komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan publik; kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
kualifikasi akademik; jaminan perlindungan hokum dalam melaksanakan tugas; dan profesionalitas
jabatan (UU No 5, 2014). Untuk memenuhi nilai-nilai tersebut, maka CPNS yang telah melewati proses
seleksi dan dinyatakan lulus, diwajibkan untuk mengikuti pelatihan dasar, dimana dalam pelatihan dasar
ini, CPNS menerima pelatihan dengan materi yang mendukung terbentuknya prinsip-prinsip tersebut di
dalam jiwa setiap CPNS.
Pembentukan ASN yang profesional diperlukan sebuah pembaharuan yang didukung
oleh semua pihak. Proses penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS pola baru ini diharapkan dapat
membentuk generasi yang mampu membawa perubahan untuk bangsa ini. Peserta Pelatihan
Dasar CPNS ini dituntut untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN di institusi
asal, sehingga nilai-nilai tersebut dapat tertanam kuat dalam dirinya, bahkan menular hingga ke seluruh
ASN di institusi tersebut. Nilai nilai dasar yang dimaksud diantaranya Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel,Kompeten,Harmonis,Loyal,Adaptif,Kolaboratif (BerAKHLAK) serta
1
ASN juga harus mengetahui Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI yaitu Whole of
Government, Manajemen ASN dan Pelayanan Publik.
Pelatihan Dasar CPNS adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan
secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang (Peraturan LAN RI No 12,2018).
Aktualisasi atau habituasi sendiri dapat diartikan sebuah proses pembiasaan pada/atau dengan
“sesuatu supaya menjadi terbiasa atau terlatih untuk melakukan “sesuatu” yang bersifat intrinsik pada
lingkungan kerjanya (LAN, 2017). Kegiatan ini didahului dengan penyusunan rancangan aktualisasi yang
dilakukan saat on campus. Rancangan aktualisasi ini berisi ide-ide yang akan dituangkan selama masa
off campus untuk membawa perubahan pada instansi tempat bekerja.
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengutamaan paradigma kesehatan
dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta pemberdayaan masyarakat.
Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of
care dan intervensi berbasis resiko kesehatan. Sedangkan pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya.
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensi yang terus meningkat sejalan dengan
perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, aktivitas yang menurun, dan stress psikososial. Hampir
di setiap negara, hipertensi menduduki peringkat pertama sebagai penyakit yang paling sering dijumpai.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi seringkali muncul tanpa gejala, sehingga disebut sebagai
silent killer. Secara global, tingkat prevalensi hipertensi di seluruh dunia masih tinggi. Lebih dari
seperempat jumlah populasi dunia saat ini menderita hipertensi. Namun sebaliknya, tingkat kontrol
tekanan darah secara umum masih rendah. Kalau saja hipertensi tidak mengundang segudang
risiko komplikasi, barangkali permasalahannya menjadi lebih sederhana. Masalahnya, tekanan darah di
atas normal yang tidak ditangani dengan baik akan merambat
kepada komplikasi yang lebih berat. Hipertensi bisa menyebabkan berbagai macam penyakit
2
Penulis dalam masa aktualisasi/habituasi ingin membawa perubahan dalam instansi tempat
bekerja, yakni di UPTD Puskesmas Wasior yang merupakan instansi di bawah Dinas Kesehatan
Kabupaten Teluk Wondama. Berdasarkan beberapa materi pelatihan yang telah dilalui, penulis ingin
mengangkat isu mengenai hipertensi. Isu ini diangkat karena masih banyak pasien hipertensi yang
masih kurang paham tentang informasi mengenai penyakitnya. Banyak pasien yang tidak teratur berobat
karena berpikir bahwa penyakit ini minim komplikasi. Hipertensi juga merupakan penyakit kronis dengan
jumlah kunjungan terbanyak di Puskesmas Wasior, yaitu sebanyak 548 kunjungan pada tahun 2020,
dan menjadi penyakit dengan kunjungan terbanyak hampir setiap bulannya pada tahun 2021. Di sisi
lain, hipertensi merupakan penyakit kronis yang tidak bisa disembuhkan, melainkan hanya bisa dikontrol
dengan gaya hidup yang sehat dan konsumsi obat antihipertensi secara rutin. Namun kenyataannya,
kepatuhan minum obat pada pasien hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Wasior masih rendah.
Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk menyusun sebuah rancangan aktualisasi dalam upaya
meningkatkan kepatuhan berobat pasien hipertensi yang dilakukan dengan melaksanakan beberapa
metode atau kegiatan.
B. Tujuan Aktualisasi
a. Tujuan Umum
Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu menerapakan nilai-nilai dasar profesi Pegawai
Negeri Sipil dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab di unit kerja masing- masing sehingga
mendukung penyelenggaraan pemerintah yang diharapkan masyarakat.
b. Tujuan Khusus
Memberikan informasi dan edukasi kepada para pasien hipertensi tentang penyakitnya,
sehingga diharapkan pasien tidak lagi salah persepsi tentang penyakitnya dan dapat berobat
secara teratur.
c. Manfaat
1. Bagi penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN yakni BERAKHLAK pada
instansti kerja sesuai tupoksinya.
2. Bagi unit kerja
3
Memberikan pelayanan yang berkualitas dan maksimal kepada setiap masyarakat
3. Bagi masyarakat
Masyarakat mendapatkan pengetahuan tentang penyakit dan mendapatkan pelayanan prima
di puskesmas.
4. Bagi Bangsa dan Negara
Mencapai tujuan nasional untuk memajukan kesejahteraan bangsa, yang berarti
memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, papan, pendidikan, kesehatan,
lapangan kerja dan ketentraman hidup.
4
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
1. Sejarah singkat
Wilayah Kabupaten Teluk Wondama semula merupakan bagian dari Kabupaten Manokwari.
Dengan berkembangnya semangat otonomi daerah dan untuk mempercepat pembangunan di berbagai
kawasan, maka pada tahun 2002 dilakukan pemekaran terhadap Kabupaten Manokwari. Berdasarkan
UU tersebut, Kabupaten Manokwari dimekarkan menjadi tiga kabupaten, yaitu: Kabupaten Manokwari,
Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Teluk Wondama.
Pembentukan Kabupaten Teluk Wondama, lahir melalui sebuah proses yang panjang dan
cukup lama, yang didahului dengan aspirasi masyarakat yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten
induk Manokwari serta Pemerintah karena memenuhi berbagai aspek yang dipersyaratkan sebagai
sebuah daerah otonom, terutama dari pertimbangan percepatan pencapaian pembangunan dan
efektifitas rentang kendali pemerintahan di Papua, serta mengingat bahwa; luas wilayah dan geografis,
5
aspek sosial-budaya serta potensi kawasan Teluk Wondama yang cukup besar dari aspek sumber daya
alamnya.
Kabupaten Teluk Wondama diresmikan dan memperoleh status otonom pada tanggal 12 April
2003. Tahun-tahun pertama setelah pembentukannya merupakan tahun-tahun transisi dimana belum
ada kelembagaan eksekutif maupun legislatif di Kabupaten ini. Peraturan Daerah pun – dengan
demikian - belum ada, sehingga masih mengacu kepada peraturan yang berlaku di kabupaten induk.
Selain itu, sarana dan prasarana perkantoran pun masih jauh dari memadai sehingga banyak kegiatan
yang masih harus dilakukan dari kota Manokwari.
Selama masa transisi tersebut, pemerintahan Kabupaten Teluk Wondama dipimpin oleh
seorang pejabat Bupati (caretaker), yaitu Bapak Drs. Alberth H. Torey dan dengan Sekretaris Daerah,
yaitu Drs. Frans W. Fymbay. Tugas pokok pejabat bupati adalah: membentuk kelembagaan
pemerintah, menyiapkan infrastruktur pemerintahan, dan melaksanakan Pemilu 2004.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Teluk Wondama sebagai hasil Pemilu
2004 baru terbentuk/dilantik pada tanggal 4 April 2005. Adapun Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
baru dilaksanakan pada tanggal 29 Agustus 2005. Dari Pilkada tersebut terpilih Bapak Drs. Alberth H.
Torey dan Dra. Marice Kaikatuy sebagai Bupati dan Wakil Bupati pertama Kabupaten Teluk Wondama.
Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati dilangsungkan pada tanggal 20 Oktober 2005.
1) Tahun 1907 Zending mulai melaksanakan kegiatan di bidang gereja yang berpusat di Yende
(P. Roon) bersamaan dengan Pelaksanaan Pemerintahan yang berpusat di Aisandami.
6
6) Tahun 1953: Onderdistrict Wandamen ditingkatkan menjadi Onderafdeling dibawah Afdeling
Gelvink Bay.
7) Tahun 1963: Penyerahan pemerintahan kepada Pemerintah RI, maka Onderafdeling (HPB)
dirubah menjadi KPS Wandamen.
VISI
MEWUJUDKAN KEADILAN DAN PERADABAN UNTUK KEMANDIRIAN MASYARAKAT
WONDAMA
MISI
Adapun Misi yang diemban dalam rangka pelaksanaan program untuk mewujudkan Keadilan dan
Peradaban Untuk Masyarakat Wondama adalah :
1. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat Yang Berkeadilan dan Berkeadaban,
2. Menciptakan Harmonisasi Lingkungan Hidup Yang Aman dan Berkelanjutan,
3. Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik dan Berkinerja
7
B. Visi, Misi, dan Nilai-nilai Organisasi
1. Visi
Garda terdepan dalam penyelenggaraan kesehatan masyarakat untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
2. Misi
a. Pemerataan pelayanan kesehatan seluruh wilayah kerja Puskesmas
b. Memudahkan akses pelayanan Kesehatan kepada masyarakat
c. Mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan masyarakat diwilayah kerja
d. Turut serta dalam pembagunan yang berwawasan kesehatan
3. Nilai-nilai Organisasi
Organisasi yang baik memerlukan penerapan nilai-nilai yang baik pula, terutama agar
dapat menjalankan misi dengan lancar sehingga tercapai visi yang diharapkan. Nilai-nilai
yang disepakati untuk diterapkan oleh Puskesmas Wasior Kabupaten Teluk Wondama,
sebagai berikut :
8
C. Tugas Pokok, Fungsi, dan Susunan Organisasi
a. Tugas Pokok
Menurut permenkes No.75 tahun 2014 tentang pusat kesehatan masyarakat, disebutkan
bahwa Pusat Kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi tingginya di wilayah kerjanya.
b. Fungsi
Adapun tugas dan fungsi Puskesmas yaitu Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
Ada 3 fungsi pokok puskesmas, yaitu:
1) Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya
2) Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
3) Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Struktur organisasi
9
10
D. DATA UMUM ORGANISASI
NO URAIAN KETERANGAN
E. Role Model
Dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi di Puskesmas Wasior Kabupaten Teluk
Wondama, penulis memiliki role model yang dijadikan panutan dan inspirasi dalam
melaksanakan pekerjaan, memimpin maupun dalam mengambil suatu keputusan, yaitu,
dr.Aldif Rorong,selaku Kepala Puskesmas Wasior Kabupaten Teluk Wondama yang
selalu mengutamakan kepentingan staf, serta selalu menjalankan tugas dengan penuh
tanggung jawab serta selalu memberikan contoh disiplin dan arahan dan mendorong
pegawai untuk dapat lebih berkembang. Beliau juga sangat membantu dan mendukung
penuh dalam pelaksanaan keigiatan aktualisasi di tempat kerja.
11
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Dari berbagai masalah yang ada di Puskesmas Wasior, Kabupaten Teluk Wondama
Wasior, maka terdapat 10 (sepuluh) isu yang berhasil diidentifikasi, yaitu:
1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien dengan hipertensi.
2. Rendahnya pemahaman masyarakat terhadap penyakit yang dapat dilayani di IGD;
3. Ruang Administrasi yang belum tertata rapi.
4. Kurangnya pengetahuan pasien tentang tata cara etika batuk atau cara batuk yang baik dan
benar.
5. Masih kurangnya kesadaran perawat dalam penggunaan APD di Ruang IGD.
6. Kurang pemahaman hand hygine petugas kesehatan sebelum dan sesudah tindakan
medis.
7. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang protokol kesehatan;
8. Belum optimalnya disiplin perawat dalam melakukan operan jaga.
9. Kurangnya pemahaman pasien mengenai bahaya penularan penyakit skabies
10. Kurangnya pemahaman pasien mengenai rujukan BPJS
12
B. Kriteria Pemilihan Isu
Dari isu yang telah di identifikasi di atas, maka dalam kriteria pemilihan isu
dilakukan dengan mengunakan tabel APKL sebagai berikut.
Tabel 3.1 APKL
Keterangan :
A : Aktual (yang sedang hangat di bicarakan)
P : Problematik (paling mendesak di pecahakan)
K: Kekhalayakan ( mengenai hajad hidup orang banyak)
L : Layak (logis pantas realistis dan dapat dibahas)
13
C. Memilih Dan Menetapkan Isu
Table 3.2 USG
TOTAL
NO MASALAH U S G RANKING
NILAI
1 Kurangnya kepatuhan berobat pasien
dengan hipertensi
5 5 5 15 I
Keterangan:
U : Urgensi
S : Serious
G : Growth
Rentang nilai 1-5
D. Rencana Aktualisasi
Adapun rencana kegiatan serta tahapan kegiatan dan output/hasil yang diharapkan
dalam aktualisasi adalah sebagai berikut.
Unit Kerja : Puskesmas Wasior,Kabupaten Teluk Wondama.
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya kepatuhan berobat pasien dengan hipertensi
2. Kurangnya pemahaman pasien mengenai bahaya penularan
penyakit skabies
3. Kurangnya pemahaman pasien mengenai rujukan BPJS
14
Gagasaan Pemecahan Isu : Menggunakan beberapa kegiatan/metode untuk meningkatkan
kepatuhan pasien dengan hipertensi di Puskesmas Wasior.
Rencana Kegiatan
Adapun rencana kegiatan yang akan dilakukan berkaitan dengan isu antara lain sebagai berikut :
1. Melapor dan berkonsultasi dalam menyamakan persepsi dengan Kepala Puskesmas
terkait rencana kegiatan aktualisasi
2. Melakukan pengumpulan data terkait jumlah pasien hipertensi di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Wasior.
3. Membuat Banner, Leaflet, dan kartu kontrol tentang Hipertensi
4. Melakukan Penyuluhan dan konseling tentang Hipertensi
5. Membuat video edukasi penyakit hipertensi
6. Melakukan evaluasi kepatuhan berobat pasien hipertensi
7. Membuat laporan kepada Kepala Puskesmas
15
RANCANGAN AKTUALISASI
Kontribusi
Tahapan Output/ BERAKHLAK Nilai
No Kegiatan Terhadap
Kegiatan Ha organisasi
Visi- Misi
sil
Organisasi
1. Membangun 1.Menyiapkan Adanya Akuntabel : Terpadu dan
Kegiatan ini
persamaan bahan yang bahan Bertanggung jawab dengan berkontribusi terintegrasi
persepsi dengan akan konsultasi mempersiapkan segala sesuatu yang
terhadap visi
Kepala Puskesmas dikonsultasikan dibutuhkan sebelum melakukan puskesmas
terkait rencana konsultasi sebagai “Garda
kegiatan aktualisasi terdepan
dalam
Loyal : penyelenggar
Dalam menyiapkan bahan, aan kesehatan
menggunakan bahasa Indonesia yang masyarakat”
baik dan benar sebagai wujud cinta
tanah air
Misi
Akuntabel:
Puskesmas
Menyiapkan bahan konsultasi secara
yaitu
cermat
“Pemerataan
pelayanan
Kompeten Kesehatan di
Menyiapkan bahan konsultasi secara wilayah
kreatif dan seefisien mungkin kerja”,
16
T
Akunta
bel :
Bahan yang disiapkan
disusun secara mandiri tanpa
bergantung kepada orang lain
Akunta
bel :
Datang tepat waktu
(disiplin) sesuai dengan
jadwal yang telah di buat.
Beror
ientas
i
pelay
anan
:
Bersikap sopan dan santun
ketika melakukan pertemuan
dengan atasan
Berorientas
i pelayanan
:
Mengefisienkan waktu yang
ada ketika melakukan
pertemuan.
17
3.Meminta persetujuan Adanya Akuntabel : Orientasi sasaran
pimpinan tentang surat bertanggung jawab terhadap jadwal jelas
rancangan aktualisasi persetujuan pertemuan yang telah di buat.
Akuntabel :
Datang tepat waktu (disiplin) sesuai
dengan jadwal yang telah di buat.
Akuntabel :
Bersikap sopan dan santun ketika
meminta persetujuan atasan
Harmonis :
Berani mengemukakan pendapat
dan meminta persetujuan atasan.
Berorientasi
pelayanan :
Melakukan koordinasi,partisipatif &
responsif dengan Kepala Puskesmas
terkait rancangan aktualisasi yang
akan dilakukan.
Loyal : Profesionalitas dalam
kegiatan pertemuan
18
Analisis Dampak Kegiatan :
a. Perkiraan hambatan : Mentor / atasan tidak ada
ditempat
b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Tidak adanya izin dari mentor/pimpinan yang diberikan untuk
melakukan kegiatan aktualisasi
c. Alternatif solusi : Membuat jadwal pertemuan kembali atau melakukan pertemuan via zoom meeting
Kontribusi
Tahapan Output/Ha BERAKHLAK Nilai
No Kegiatan Terhadap
Kegiatan sil Organis
Visi- Misi
asi
Organisasi
cepat
2 Melakukan 1.Meminta Jadwal Akuntabel: Kegiatan ini
dan
berkontribusi
pengumpulan kesediaan pertemuan Bertanggung jawab terhadap terhadap berkuali
data terkait waktu dengan PJ tas
jadwal yang telah di buat dengan Visi puskesmas
jumlah pasien Penanggung penanggung jawab program PTM yaitu “Garda
terdepan dalam
Jawab
penyelenggaraa
(PJ) program n Kesehatan
masyarakat
19
hipertensi di penanggung Akuntabel Misi Puskesmas Respon
jawab : yaitu “Pemerataan cepat,
wilayah kerja UPTD
program Datang tepat waktu (disiplin) pelayanan efisien
Puskesmas Wasior Kesehatan di
sesuai dengan jadwal yang
wilayah kerja”.
telah di buat ketika akan
menemui PJ program.
Akunta
bel :
Bersikap sopan dan santun
dalam melakukan kegiatan
menemui penanggung jawab
program
Akuntabel : Mengefisiensikan
waktu yang ada saat meminta
kesediaan waktu.
Harmoni
s:
Dalam melakukan tahapan
kegiatan menemui PJ saya
akan datang sendiri (berani)
20
dengan saran, Bertanggung jawab ketika Terpadu,terin
tegrasi
penanggung masukan melakukan koordinasi dengan PJ
jawab dan data program PTM
program yaitu dari PTM (
petugas Penyakit Loyal :
pemegang Tidak
Berusaha melakukan kerjasama yang
program Menular )
baik ketika berkoordinasi dengan PJ
PTM (Penyakit
program.
Tidak Menular)
Akuntabel:
Ramah dan sopan dalam
berkomunikasi dengan
penanggung jawab program.
Harmonis :
Berani bertemu PJ program
21
3.Mencatat dan Akuntabel :
Daftar
Menyajikan data pasien
merekap daftar nama dan
hipertensi secara
nama dan identitas
transparan dan penuh
identitas pasien pasien
bertanggung jawab
hipertensi hipertensi
Loyal :
Melakukan kerjasama
dengan
PJ program PTM ketika
merekap data pasien
Akuntabel :
Melakukan perekapan data
pasien secara jujur sesuai
data yang ada.
Akuntabel : mengefisiensikan
waktu yang ada dalam
merekap data pasien.
22
Menggunakan data pasien yang
ada secara jujur.
Loyal:
Koordinasi dengan penanggung jawab
program merupakan suatu bentuk
kerjasama serta sinkronisasi untuk
memperoleh data yang yang akurat
dan aktual
Akuntabel
Transparan dalam mengumpulkan
data pasien hipertensi
Loyal
Keterbukaan saat proses
pengumpulan data pasien hipertensi
c. Alternatif solusi : mencari data laporan pasien hipertensi di dokumen komputer puskesmas
23
Tabel 7 : Rancangan aktualisasi kegiatan 3
Kontribusi
Tahapan Output/Ha BERAKHLAK
No Kegiatan Terhadap
Kegiatan sil
Visi- Misi
Organisasi
24
Akuntabel :
Kreatif dan Inovatif dalam mencari
bahan pembuatan banner dan
leaflet
Harmonis :
Jujur dalam menggunakan referensi
bahan pembuatan banner dan leaflet
Loyal :
Kerjasama dengan beberapa petugas
puskesmas dalam membuat desain
banner dan leaflet
Akuntabel:
25
Membuat desain banner dan leaflet
dengan sabar dan tidak terburu-
buru (professional)
Akuntabel :
Membuat desain banner dan leaflet
secara kreatif dan inovatif
Berorientasi
pelayanan :
Membuat desain secara sederhana
dengan menggunakan alat dan
bahan yang ada
Loyal :
Kerjasama dengan petugas
puskesmas yang lain untuk mengajari
cara membuat akun youtube
26
Akuntabel:
Membuat akun youtube dengan sabar
dan tidak terburu-buru (professional)
Akuntabel :
Membuat akun youtube secara
efektif dan efisien
Harmonis :
Sederhana dengan menggunakan
bahan yang ada
Loyal :
Melakukan Kerjasama dengan pihak
percetakan dalam Mencetak banner
dan leaflet
27
Harmonis:
Bersikap ramah dan sopan
kepada petugas percetakan
Akuntabel
Efisien dalam mencetak banner
dan leaflet
Harmonis :
Sederhana dengan menggunakan
alat dan bahan yang ada
Loyal :
Kerjasama dengan beberapa petugas
puskesmas dalam membuat desain
buku kontrol pasien
28
hipertensi
Kompeten:
Membuat desain buku kontrol pasien
hipertensi dengan sabar dan tidak
terburu-buru (professional)
Kompeten :
Membuat desain buku kontrol pasien
hipertensi secara kreatif dan inovatif
Berorientasi
pelayanan :
Membuat desain secara Sederhana
dengan menggunakan alat dan
bahan yang ada
4
4
29
buku kontrol pasien kontrol
hipertensi
Loyal :
Melakukan Kerjasama dengan pihak
percetakan dalam Mencetak dan
menggandakan buku kontrol
Harmonis:
Bersikap ramah dan sopan
kepada petugas percetakan
Kompeten
Efisien dalam Mencetak dan
menggandakan buku control
Loyal :
Sederhana menggunakan alat dan
bahan yang ada
Loyal :
Koordinasi antar pegawai
diunit kerja merupakan suatu
bentuk kerjasama serta
sinkronisasi
30
untuk memperoleh data yang yang
akurat dan aktual
Berorientasi pelayanan
Mudah , murah dan aksesibel
dalam pembuatan
Adaptif
Keterbukaan dan efisien saat
proses pembuatan
31
konseling tentang penyuluhan penyuluhan membuat jadwal puskesmas Orientasi
dan konseling penyuluhan yaitu “Garda sasaran
Hipertensi dan
konseling terdepan dalam jelas
dan konseling
penyelenggaraa
n kesehatan
masyarakat”
dan Misi
Akuntabel : Puskesmas yaitu
“Pemerataan
Menyusun jadwal penyuluhan
pelayanan
dan konseling dengan cara kesehatan
musyawarah dengan beberapa seluruh wilayah
petugas puskesmas kerja
puskesmas”.
Akuntabel:
Membuat jadwal disesuaikan
dengan aturan (Taat pada
peraturan) puskesmas
sehingga tidak mengganggu
kegiatan puskesmas lainnya
Akuntabel :
Efisien dalam membuat jadwal
Harmonis:
membuat jadwal penyuluhan dan
32
konseling secara adil
Harmonis :
Menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar dalam
menyiapkan bahan penyuluhan dan
konseling sebagai wujud cinta tanah
air
Berorientasi pelayanan:
cermat dalam mempersiapkan bahan
penyuluhan dan konseling.
Kompeten :
Efisien dalam menyiapkan bahan
penyuluhan dan konseling
33
Harmonis:
Mempersiapkan bahan penyuluhan
dan konseling dengan jujur dan
bersungguh-sungguh (mandiri)
Akuntabel:
cermat dalam mempersiapkan
34
tempat, perlengkapan
penyuluhan dan konseling, serta
pemasangan banner
Akuntabel :
Efisien dan mutu dalam
Menyiapkan tempat , perlengkapan
penyuluhan dan konseling, serta
pemasangan banner
Harmonis:
Mempersiapkan dengan jujur dan
bersungguh-sungguh (mandiri)
5
0
35
terlaksan
anya Harmonis :
Kegiatan penyuluhan dan konseling
penyuluh
dilakukan dengan cermat, sopan dan
an dan ramah dalam berbahasa.
konselin
g Akuntabel
Seefektif dan seefisien mungkin
dalam melakukan penyuluhan dan
konseling serta menggunakan alat dan
bahan yang ada.
Loyal
Jujur dalam menyampaikan materi
penyuluhan dan konseling
36
Analisis Dampak Kegiatan :
a. Perkiraan hambatan :1. Kekurangan kursi untuk pasien saat melakukan penyuluhan
2. pasien yang tidak kooperatif saat penyuluhan
b. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : informasi dari penyuluhan akan sulit dimengerti dan kegiatan
penyuluhan tidak efektif
c. Alternatif solusi : 1. Meminta bantuan pegawai lain untuk menyiapkan kursi tambahan
2. Meminta bantuan pegawai lain untuk membuat suasana kondusif dan menjelaskan pentingnya
penyuluhan
5
2
37
dan Misi Efekti
Akuntabel : Puskesmas f,efisi
Cermat dalam mengumpulkan yaitu en.
bahan “pemerataan
pelayanan
Akuntabel kesehatan”.
Mengumpulkan dengan menggunakan
bahan seefektif dan seefisien
mungkin.
Harmonis
Jujur dalam melakukan
pengumpulan bahan pembuatan
video
Loyal :
Kerjasama dengan petugas
puskesmas lain yang handal dalam
mengedit video
38
Akuntabel :
Kegiatan ini dilakukan cermat
Akuntabel
Efisien dalam membuat dan
mengedit video
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
Akuntabel :
Kegiatan ini dilakukan cermat dan
terbuka
Berorientasi pelayanan
Inovatif dan mutu pada hasil video
39
edukasi yang dibuat
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
Akuntabel:
Responsif pada hasil video yang di
telah dipromosikan
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
40
Loyal
Menjalin kerjasama dengan
beberapa profesi di puskesmas
dalam melaksanakan kegiatan ini
Berorientasi pelayanan
Memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan berintegrasi ,
transparan, responsif , akuntabel
dan dan adil
Adaptif
Kegiatan ini dilakukan dengan
profesionalitas, keterbukaan, efektif
dan efisien.
e. Dampak bila kegiatan tidak terlaksana : Kegiatan pemberian edukasi penyakit hipertensi melalui akun
youtube terhambat f. Alternatif solusi : Mencari jaringan yang stabil untuk mengedit dan mengupload
video
41
Tabel 10 : Rancangan aktualisasi kegiatan 6
Visi- Misi Nilai
Tahapan Output/Ha BERAKHLAK
No Kegiatan Organisasi Organisas
Kegiatan sil
i
Akuntabel
Efektif dan efisien
dalam melakukan evaluasi
Loyal
Jujur dalam melakukan
kegiatan ini
42
b.Menilai Adanya Akuntabel : Terpadu
kepatuhan data Tanggung jawab dalam
melakukan kegiatan penilaian
berobat pasien kunjungan kepatuhan berobat
berdasarkan data berobat
kunjungan berobat pasien ke Loyal :
puskesmas Kerjasama dengan petugas
pasien ke
puskesmas lain dalam melakukan
puskesmas dan dan data penilaian
data pengisian pengisian
buku kontrol buku Akuntabel :
Penilaian dilakukan dengan cermat
berobat pasien kontrol
dan terbuka
berobat
pasien Akuntabel
Efektif dan efisien dalam
melakukan penilaian
Harmonis
Jujur dalam melakukan penilaian
43
dengan PJ PTM melakukan koordinasi dengan PJ
Program PTM Melakukan program PTM
untuk komunikasi
Loyal:
menindaklanjuti via WA Kerjasama dengan PJ program
pasien yang belum maupun PTM dalam melakukan kegiatan ini
patuh berobat kunjungan
Akuntabel :
rumah
Koordinasi dilakukan cermat dan
pasien terbuka
hipertensi
yang belum Akuntabel
Efektif dan efisien dalam
patuh
melakukan koordinasi
berobat
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
Loyal
Menjalin kerjasama dengan
beberapa profesi di puskesmas
dalam melaksanakan kegiatan ini
Berorientasi pelayanan
Memberikan pelayanan kepada
masyarakat dengan berintegrasi ,
5
9
44
transparan, responsif , akuntabel
dan dan adil
Kolaboratif
Kegiatan ini dilakukan dengan
profesionalitas, keterbukaan, efektif
dan efisien.
45
berobat Pengumpulkan data dilakukan Misi Puskesmas
dengan cermat dan terbuka yaitu “Pemerataan
pelayanan
Akuntabel Kesehatan seluruh
wilayah kerja
Efektif dan efisien dalam
puskesmas”.
mengumpulkan data
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
46
Akuntabel :
Kegiatan merekapitulasi dilakukan
dengan cermat dan terbuka
Akuntabel
Efektif dan efisien dalam
merekapitulasi data
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
Harmonis :
Bersikap sopan dan ramah dalam
menyampaikan hasil laporan
Akuntabel
Efektif dan efisien dalam
melaporkan hasil kegiatan
47
Harmonis
Jujur dalam melakukan kegiatan ini
48
49