Anda di halaman 1dari 47

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN PERAN APOTEKER DALAM PELAYANAN


INFORMASI OBAT (PIO) TENTANG Beyond Use Date (BUD) MELALUI
POST-XBANKER (POSTER, X BANNER, STIKER) PADA PASIEN DI
APOTEK UPT PUSKESMAS TONDANO

DISUSUN OLEH :

Nama : Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.

Angkatan : LVIII / Kelompok I

No. Absen : 08

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN LVIII
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
REGIONAL YOGYAKARTA
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Judul : Peningkatan Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi

Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) melalui Post-

Xbanker (Poster, X Banner, Stiker) pada Pasien di Apotek

UPT Puskesmas Tondano

Disusun oleh : Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.

No. Presensi : 08

Instansi : Pemerintah Kota Pekalongan

Pekalongan, 3 September 2021

Disetujui sebagai bahan Ujian / Seminar

COACH PESERTA

Ir. Slamet Sugiharto, MURP Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.


NIP. 19580309 198303 1 001 NIP. 19960826 202012 2 017

Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Yogyakarta

Ir. Agus Irawan, MP.


NIP. 19660814 199903 1 001

ii
BERITA ACARA UJIAN / SEMINAR
RANCANGAN AKTUALISASI

Pada hari : Jum’at


Tanggal : 3 September 2021
Pukul : 13.45-14.30
Tempat : Zoom Meeting ( UPT Puskesmas Tondano Kota
Pekalongan)

Telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Golongan


III Gelombang VIII
Judul : Peningkatan Peran Apoteker dalam Pelayanan
Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD)
melalui Post-Xbanker (Poster, X Banner, Stiker) pada
Pasien di Apotek UPT Puskesmas Tondano
Disusun oleh : Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.
Angakatan : LVIII
No. Presensi : 08
Instansi : Pemerintah Kota Pekalongan
Jabatan : Apoteker – Ahli Pertama
Dan telah mendapat pengujian / komentar / masukan / saran dari penguji,
mentor, dan coach/moderator.
Coach / Moderator Peserta

Ir. Slamet Sugiharto, MURP Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.


NIP. 19580309 198303 1 001 NIP. 19960826 202012 2 017

Penguji Mentor

Sutarta, SH., M.Si dr. ATIKAH


NIP. 19671203 199503 1 001 NIP. 19650411 200701 2 006

iii
PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN
UPT PUSKESMAS TONDANO
Jalan Tondano No. 5A, Poncol, Kec. Pekalongan Timur, Kota
Pekalongan, Jawa Tengah, 51122

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : dr. ATIKAH
NIP : 19650411 200701 2 006
Jabatan : Kepala Puskesmas
Instansi : UPT Puskesmas Tondano

Mendukung / menyetujui Rancangan Aktualisasi dari :


Nama : Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.
NIP : 19960826 202012 2 017
Jabatan : Apoteker – Ahli Pertama
Instansi : UPT Puskesmas Tondano
Judul : Peningkatan Peran Apoteker dalam Pelayanan
Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date
(BUD) melalui Post-Xbanker (Poster, X Banner,
Stiker) pada Pasien di Apotek UPT Puskesmas
Tondano

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan


sebagaimana mestinya.

Pekalongan, 1 September 2021


MENTOR

dr. ATIKAH
NIP. 19650411 200701 2 006

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warrohmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa

karena telah melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan rancangan aktualisasi “Peningkatan Peran Apoteker dalam

Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) melalui

Post-Xbanker (Poster, X Banner, Stiker) pada Pasien di Apotek UPT

Puskesmas Tondano”. Shalawat dan salam juga dipanjatkan kepada Nabi

Muhammad SAW, yang senantiasa menjadi teladan terbaik bagi umat

manusia.

Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini

dapat selesai atas partisipasi dan bantuan dari berbagai pihak sehingga

pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada :

1. Bapak Ir. Agus Irawan, MP selaku Kepala PPSDM Regional

Yogyakarta beserta jajarannya.

2. Bapak H.A. Afzan Arslan Djunaid, SE. selaku Walikota Pekalongan

beserta jajarannya.

3. Bapak Ir. Budiyanto, M.Pi., M.Hum. selaku Kepala Badan

Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota

Pekalongan beserta jajarannya.

4. Bapak Dr. Slamet Budiyanto, SKM., M.Kes. selaku Kepala Dinas

Kesehatan Kota Pekalongan beserta jajarannya.

5. Bapak Sutarta, SH., M.Si. selaku penguji / narasumber seminar

v
rancangan aktualisasi.

6. Bapak Ir. Slamet Sugiharto, MURP selaku coach yang telah

memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan rancangan

aktualisasi.

7. Ibu dr.Atikah selaku mentor dan Kepala UPT Puskesmas Tondano,

Kota Pekalongan yang telah memberi arahan dan bimbingan dalam

penyusunan rancangan aktualisasi.

8. Bapak dan Ibu Widyaiswara Regional Yogyakarta yang telah

memberikan ilmu dan bimbingan selama kegiatan Pelatihan Dasar.

9. Pegawai Apotek UPT Puskesmas Tondano atas kerjasama dan

bantuannya.

Penulis menyadari rancangan aktualisasi ini jauh dari sempurna

sehingga penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

perbaikan rancangan aktualisasi ini. Akhir kata, penulis berharap

rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam

memahami upaya aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas,

Nasionaliseme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi).

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pekalongan, 3 September 2021


Penulis

Amalia Syifaaur Rohmah, S.Farm., Apt.

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ii


BERITA ACARA UJIAN / SEMINAR .......................................................... iii
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENTOR ................................. iv
KATA PENGANTAR .................................................................................. v
DAFTAR ISI .............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Tujuan Aktualisasi ......................................................................... 4
1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi ............................................ 5
BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI...................................................... 7
2.1 Deskripsi Organisasi ..................................................................... 7
2.2 Tugas Unit Kerja ......................................................................... 13
2.3 Tugas Peserta ............................................................................ 14
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ...................................................... 16
3.1 Deskripsi Isu Terpilih................................................................... 16
3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi ................................................... 25
3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi ................................................. 36
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 38

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Isu Kontemporer....................................................... 17


Tabel 2. Analisis Isu Kontemporer Metode APKL .................................... 20
Tabel 3. Analisis Isu Menggunakan Metode USG.................................... 21
Tabel 4. Analisis Isu Kontemporer menggunakan metode USG .............. 22
Tabel 5. Matriks Rancangan Aktualisasi .................................................. 25
Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di UPT Puskesmas Tondano .. 36

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan .......................... 7


Gambar 2. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tondano ...................... 12

ix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, Pusat

Kesehatan Masyarakat merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya

promotif dan preventif di wilayah kerjanya. Dalam melaksanakan upaya

kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan, Puskesmas

harus menyelenggarakan kegiatan salah satunya pelayanan kefarmasian.

Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan

bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan Sediaan

Farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan

mutu kehidupan pasien.

Berdasarkan hasil pengamatan selama bekerja di Apotek UPT

Puskesmas Tondano Kota Pekalongan, didapatkan 5 isu yang

teridentifikasi dan membutuhkan pemecahan masalah dari isu yang

diangkat, yaitu :

1. Belum optimalnya peran Apoteker dalam penandaan obat hampir ED

(Kadaluwarsa) di Apotek UPT Puskesmas Tondano.

2. Belum Optimalnya Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat

(PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Apotek UPT Puskesmas

Tondano.

3. Belum optimalnya peran Apoteker dalam Pemberian Informasi Obat

1
kepada pasien di UPT Puskesmas Tondano.

4. Belum optimalnya alur pelayanan resep di UPT Puskesmas Tondano.

5. Belum optimalnya peran Apoteker dalam melakukan Konseling kepada

pasien atau keluarga pasien yang mendapatkan obat-obatan khusus

seperti, obat-obatan untuk pasien penyakit kronis (Diabetes, Hipertensi,

Asma, dll), dan pasien yang mendapat obat narkotika/psikotropika.

Untuk dapat menetapkan isu strategis, penulis mengidentifikasi isu

dengan menggunakan Teknik Tapisan Isu (APKL) sehingga diperoleh tiga

isu strategis, yaitu Belum Optimalnya Peran Apoteker dalam Pelayanan

Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Apotek

UPT Puskesmas Tondano, Belum optimalnya peran Apoteker dalam

penandaan obat hampir ED (Kadaluwarsa) di Apotek UPT Puskesmas

Tondano, dan Belum optimalnya peran Apoteker dalam Pemberian

Informasi Obat kepada pasien di UPT Puskesmas Tondano.

Setelah ditetapkan tiga isu strategis kemudian dilakukan analisis

untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan, keseriusan, dan

tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah menggunakan metode USG.

Melalui metode USG diperoleh isu “Belum Optimalnya Peran Apoteker

dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD)

Obat di Apotek UPT Puskesmas Tondano” diprioritaskan untuk

diselesaikan permasalahannya dengan menerapkan nilai-nilai dasar

ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan

antikorupsi), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI.

2
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

nomor 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di

Puskesmas, pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari pelayanan

kefarmasian yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien

berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang pasti untuk

meningkatkan mutu kehidupan pasien. Salah satu pelayanan farmasi

klinik yang dilakukan adalah Pelayanan Informasi Obat (PIO). Kegiatan ini

merupakan kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan

informasi secara akurat, jelas dan terkini kepada dokter, apoteker,

perawat, profesi kesehatan lainnya dan pasien. Beberapa kegiatan

Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang dapat dilakukan di Puskesmas,

meliputi memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen

secara pro aktif dan pasif, menjawab pertanyaan dari pasien maupun

tenaga kesehatan melalui telepon, surat atau tatap muka, membuat

buletin, leaflet, label obat, poster, majalah dinding dan lain-lain, melakukan

kegiatan penyuluhan bagi pasien rawat jalan dan rawat inap, serta

masyarakat, melakukan pendidikan dan/atau pelatihan bagi tenaga

kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya terkait dengan Obat dan

Bahan Medis Habis Pakai, dan mengoordinasikan penelitian terkait Obat

dan kegiatan Pelayanan Kefarmasian.

Salah satu dari kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) tersebut

yang dapat dilakukan sebagai upaya pemecahan isu/masalah yang dipilih

adalah pembuatan poster, x banner, dan penempelan stiker tentang

Beyond Use Date (BUD) atau batas waktu penggunaan produk obat

3
setelah kemasan dibuka sehingga dapat dimanfaatkan karyawan

puskesmas dan pasien dalam memperoleh informasi seputar Beyond Use

Date (BUD). Selain itu, dilakukannya pendidikan atau pelatihan bagi

tenaga kefarmasian yang bertugas di Apotek UPT Puskesmas Tondano

terkait dengan Beyond Use Date (BUD) sebagai bentuk kontribusi

terhadap tupoksi kerja serta menjelaskan kepada karyawan Apotek terkait

alur pemberian informasi hal tersebut kepada pasien.

Berdasarkan uraian sebagaimana telah disampaikan, Penulis

menetapkan Rancangan Aktualisasi berjudul : “Peningkatan Peran

Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use

Date (BUD) melalui Post-Xbanker (Poster, X Banner, Stiker) pada Pasien

di Apotek UPT Puskesmas Tondano”.

1.2 Tujuan Aktualisasi

1.2.1 Tujuan Aktualisasi

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan

rancangan aktualisasi ini adalah :

a. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam pelaksanaan

tugas sebagai Apoteker di UPT Puskesmas Tondano Kota

Pekalongan.

b. Meningkatkan peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat

(PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) Obat menggunakan

poster, x banner, dan penempelan stiker di kemasan eksternal

obat pada pasien apotek rawat jalan UPT Puskesmas Tondano.

4
1.2.2 Manfaat Aktualisasi

Manfaat rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN ini

adalah, sebagai berikut :

a. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil

1) Menjadi Apoteker yang profesional dan berintegritas tinggi

sehingga mampu memberikan Pelayanan Informasi Obat

(PIO) secara jelas kepada pasien UPT Puskesmas Tondano.

2) Mampu memahami serta mengaktualisasikan nilai-nilai dasar

ASN yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,

komitmen mutu, dan anti korupsi.

b. Bagi Unit Kerja

1) Mendukung visi, misi, dan nilai Instansi UPT Puskesmas

Tondano.

2) Meningkatkan pelayanan publik khususnya pelayanan obat

lebih optimal kepada pasien UPT Puskesmas Tondano.

c. Bagi Pengguna Layanan

Masyarakat mendapatkan Pelayanan Informasi Obat (PIO)

yang lebih optimal dari UPT Puskesmas Tondano.

1.3 Ruang Lingkup Kegiatan Aktualisasi

Proses penulisan hasil aktualisasi ini menerapkan nilai-nilai dasar

ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu, dan

Antikorupsi), serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI. Ruang lingkup

yang dibahas dalam aktualisasi Peningkatan Peran Apoteker dalam

5
Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Used Date (BUD) di UPT

Puskesmas Tondano yang akan dilakukan selama 1 bulan, yaitu :

a. Penyusunan daftar Beyond Use Date obat yang tersedia di pelayanan

farmasi UPT Puskesmas Tondano.

b. Melakukan survei awal kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO)

tentang Beyond Use Date (BUD) pada pasien di apotek Puskesmas

Tondano menggunakan kuesioner.

c. Pembuatan poster dan x banner yang berisi informasi tentang Beyond

Use Date (BUD) obat.

d. Pembuatan stiker untuk kemasan obat berisi informasi tentang Beyond

Use Date (BUD) obat.

e. Melakukan sosialisasi atau pendidikan kepada karyawan apotek

sebagai tenaga kefarmasian yang juga berhak melakukan pelayanan

atau penyerahan obat kepada pasien dalam pelaksaan Pelayanan

Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD).

f. Penempelan stiker obat pada kemasan eksternal dan pelaksanaan

kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada pasien.

g. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksaan Pelayanan

Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use Date (BUD) di Apotek UPT

Puskesmas Tondano menggunakan kuisioner.

h. Menyusun laporan hasil aktualisasi tentang Peningkatan Peran

Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use

Date (BUD) di UPT Puskesmas Tondano.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM INSTANSI
2.1 Deskripsi Organisasi

Kegiatan aktualisasi ini akan di laksanakan di UPT Puskesmas

Tondano Kota Pekalongan (Gambar 1), UPT Puskesmas Tondano terletak

di wilayah Kecamatan Pekalongan Timur, Kota Pekalongan dengan luas

wilayah 174,9 Ha terdiri dari 2 kelurahan yaitu Kelurahan Poncol dan

Kelurahan Gamer. 2 . Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Tondano

adalah sebagai berikut:

1) Sebelah Utara : Kelurahan Klego

2) Sebelah Timur : Desa Denasri Kabupaten Batang

3) Sebelah Selatan : Kelurahan Noyontaansari

4) Sebelah Barat : Kelurahan Kauman

Puskesmas Tondano menempati lokasi di Jalan Tondano No. 5A

Poncol Kecamatan Pekalongan Timur

Gambar 1. UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan

7
2.1.1 Dasar Hukum Pembentukan Organisasi

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah fasilitas

pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,

dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah

kerjanya.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

bertujuan untuk mewujudkan mendukung masyarakat yang :

a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan, dan

kemampuan hidup sehat;

b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu;

c. Hidup dalam lingkungan sehat;

d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,

keluarga, kelompok dan masyarakat.

Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas

mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Hal ini tercantum dalam

Peraturan Menteri Kesehatan no. 43 Tahun 2019 tentang

Puskesmas.

2.1.2 Visi, Misi, Tugas, Fungsi, Budaya, Nilai-nilai, serta Struktur

Organisasi

A. Visi Puskesmas

Visi UPT Puskesmas Tondano adalah “Memberikan

Pelayanan Kesehatan yang Berkualitas dan Terjangkau

kepada Masyarakat”.

8
B. Misi Puskesmas

Misi UPT Puskesmas Tondano, yaitu :

1. Menggerakkan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan

dalam mewujudkan kemandirian untuk berperilaku hidup

bersih dan sehat.

2. Menggerakkan dan meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan secara adil, merata, terjangkau, dan

berkeseimbangan bagi seluruh masyarakat.

3. Memantapkan kebijakan dan manajemen pembangunan

kesehatan.

4. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sumber daya

kesehatan.

C. Tugas Puskesmas

Berdasarkan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang

Puskesmas, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan

kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai tujuan

pembangunan kesehatan tersebut, Puskesmas

mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan

pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah

satu cara Puskesmas mengintegrasikan program untuk

meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses

pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi

keluarga.

9
D. Fungsi Puskesmas

Fungsi UPT Puskesmas Tondano, yaitu :

1. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)

tingkat pertama di wilayah kerja.

2. Penyelenggara Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)

tingkat pertama di wilayah kerja.

E. Budaya Kerja

Dalam menjalankan tugas melayani masyarakat, setiap

petugas harus memenuhi budaya JAT :

1. Jujur

Kesesuaian antara hati, perkataan, dan perbuatan.

2. Amanah

Melaksanakan tugas sesuai dengan dipercayai untuk

dijaga dan dilindungi.

3. Tanggung Jawab

Komitmen petugas terhadap kewajiban dan bertanggung

jawab terhadap segala sesuatunya.

F. Nilai-Nilai Puskesmas

Kegiatan pelayanan Puskesmas dilakukan sesuai

Budaya Kerja/ Tata Nilai UPT Puskesmas Tondano, yaitu :

1. Ibadah, Kerja dan Ikhlas

Memulai Pekerjaan dengan niat ibadah dan ikhlas

2. Publik Orientasi

Mengutamakan kepentingan pelanggan

10
3. Profesional

Memelihara kompetensi dan melaksanakan pekerjaan

sesuai standar dan wewenangnya serta meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan secara dinamis.

4. Responsibiliti

Memberikan layanan secara konsekuen dengan sepenuh

hati.

5. Komunikatif

Memberikan layanan dengan tulus, murah senyum,

komunikatif, danmemberi informasi secara tuntas.

6. Keadilan

Melayani tanpa membedakan suku, agama, jabatan, dan

status serta orientasi politik.

7. Konsisten

Melayani dengan selalu menjaga nama baik institusi.

11
F. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tondano

Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan

12
2.2 Tugas Unit Kerja

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dipimpin oleh Kepala

Puskesmas yang mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan teknis

operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu di Lingkungan

Dinas Kesehatan (Peraturan Walikota No 77 tahun 2019).

Berdasarkan Peraturan Walikota No 77 tahun 2019 Pasal 7 untuk

melaksanakan tugas-tugas pokok tersebut Kepala Puskesmas

mempunyai tugas :

a. Menyusun perencanaan dan program kerja UPT Puskesmas;

b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan;

c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan;

d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan

menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat

perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain

terkait;

e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan

upaya kesehatan berbasis masyarakat;

f. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia

Puskesmas;

g. Memantau pelasanaan pembangunan agar berwawasan

kesehatan.;

h. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap

akses, mutu, cakupan pelayanan kesehatan;

13
i. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,

termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini, dan respon

penanggulanan penyakit; dan

j. Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan UPT

Puskesmas.

2.3 Tugas Peserta

Jabatan fungsional dari peserta diklat sesuai Permenpan RB No. 13

Tahun 2021 adalah sebagai Apoteker-Ahli Pertama. Tugas jabatan

fungsional apoteker secara umum yaitu melaksanakan praktik

kefarmasian yang meliputi penyusunan rencana praktik kefarmasian,

pengelolaan sediaan farmasi, alkes, dan BMHP, pelayanan farmasi klinik,

sterilisasi sentral, pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian

farmakoekonomi dan uji klinik.

Sebagai Apoteker-Ahli Pertama, berdasarkan Permenpan RB No. 13

Tahun 2021, uraian kegiatan tugas jabatan fungsionalnya adalah sebagai

berikut :

1. Membuat rencana kegiatan

2. Mengolah data dan menghitung kebutuhan perbekalan farmasi

3. Menyusun rencana kebutuhan

4. Memeriksa perbekalan farmasi (penerimaan)

5. Mengelompokkan perbekalan farmasi

6. Menyusun perbekalan farmasi

7. Memeriksa catatan atau bukti perbekalan farmasi

8. Mengkaji permintaan perbekalan farmasi

14
9. Mengkaji resep

10. Meracik obat

11. Memeriksa perbekalan farmasi

12. Menyerahkan perbekalan farmasi

13. Mengikuti seminar/lokakarya sebagai peserta

14. Keanggotaan dalam organisasi profesi apoteker sebagai anggota

aktif

Dari penjabaran tugas pokok Ahli Pertama-Apoteker tersebut, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa adanya hubungan atau keterkaitan antara

tugas-tugas Apoteker dengan isu yang diidentifikasi yaitu “Belum

Optimalnya Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO)

tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Apotek UPT Puskesmas

Tondano”. Dengan adanya Pelayanan Informasi Obat (PIO) maka

diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan mutu pelayanan kefarmasian

di Apotek UPT Puskesmas Tondano sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia nomor 74 tahun 2016 tentang Standar

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.

15
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Deskripsi Isu Terpilih

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 Tahun 2016 tentang

Standar pelayanan Kefarmasian di Puskesmas menyatakan bahwa

Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas merupakan kegiatan yang terpadu

dengan tujuan untuk mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan

masalah Obat dan masalah yang berhubungan dengan kesehatan.

Tuntutan pasien dan masyarakat akan peningkatan mutu Pelayanan

Kefarmasian, mengharuskan adanya perluasan dari paradigma lama yang

berorientasi kepada produk (drug oriented) menjadi paradigma baru yang

berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi Pelayanan

Kefarmasian (pharmaceutical care). Pelayanan kefarmasian di Puskesmas

meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa

pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan

pelayanan farmasi klinik.

1. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, meliputi :

a. perencanaan kebutuhan;

b. permintaan;

c. penerimaan;

d. penyimpanan:

e. pendistribusian;

f. pengendalian;

g. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan

16
h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan

2. Pelayanan farmasi klinik, meliputi :

a. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;

b. Pelayanan Informasi Obat (PIO);

c. konseling;

d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);

e. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;

f. pemantauan terapi Obat; dan

g. evaluasi penggunaan Obat

Standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas tersebut kemudian

dijadikan acuan untuk menemukan isu-isu kontemporer pada pelayanan

kefarmasian di Apotek Rawat Jalan UPT Puskesmas Tondano, Kota

Pekalongan yang kemudian dijadikan sebagai kegiatan aktualisasi dan

habituasi. Beberapa isu-isu kontemporer yang ada pada lingkup kerja

Apotek Rawat Jalan UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Identifikasi Isu Kontemporer di Apotek Rawat Jalan UPT


Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan

No. Isu Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan


1. Belum optimalnya Pengelolaan obat ED di Pengelolaan obat ED
peran Apoteker dalam Puskesmas Tondano belum (Kadaluwarsa) dengan
penandaan obat hampir optimal, sudah terdapat pelabelan 3 warna, yaitu label
ED (Kadaluwarsa) di pelabelan tapi belum efektif merah (untuk obat hampir ED
Apotek UPT dan kadang tidak terlihat di 3 bulan), label kuning (untuk
Puskesmas Tondano. tempat penyimpanan obat di obat hampir ED 6 bulan), dan
dalam lemari gudang, warna label warna hijau (untuk obat
label hanya 2 (merah dan hampir ED 1 tahun). Selain
putih) sehingga terkadang itu dibuatkan daftar obat
masing adanya penumpukan hampir ED disesuaikan
stok obat ED. dengan warna label.

17
2. Belum Optimalnya Pelayanan Informasi Obat Pelayanan Informasi Obat
Peran Apoteker dalam (PIO) mengenai Beyond Use yang diharapkan adalah
Pelayanan Informasi Date (BUD) atau masa dengan optimalisasi terkait
Obat (PIO) tentang simpan obat setelah di buka Beyond Use Date (BUD) atau
Beyond Use Date dari kemasan di Puskesmas masa simpan obat setelah di
(BUD) Obat di Apotek Tondano belum pernah buka dari melalui X Banner
UPT Puskesmas dilakukan oleh Apoteker dan Poster yang diletakkan di
Tondano. kepada pegawai Apotek yang ruang tunggu pasien atau
berhak menyerahkan obat dibagikan pada pasien ketika
juga selain Apoteker pelaksanaan kegiatan PIO.
sehingga perlu dilakukan Selain itu, dibuatkan juga
perbaikan demi meningkatkan stiker Beyond Use Date
pelayanan yang prima (BUD) untuk ditempelkan
kepada pasien. pada kemasan eksternal
obat.

3. Belum optimalnya Sudah adanya checklist/cap Melakukan penyerahan obat


peran Apoteker dalam untuk melakukan PIO kepada pasien dengan
Pemberian Informasi (Pemberian Informasi Obat) menyampaiakan informasi
Obat kepada pasien di namun tidak dijalankan. obat seperti khasiat obat,
Puskesmas Tondano. efek samping, dosis obat, dll
kepada pasien dengan alat
bantu checklist/cap disertai
tanda tangan baik dari pasien
atau yang menyerahkan obat.

4. Belum optimalnya alur Masih terdapat pasien yang Pasien datang ke Apotek
pelayanan resep di bingung alur pelayanan resep UPT Puskesmas Tondano
UPT Puskesmas di UPT Puskesmas Tondano. sesuai dengan alur
Tondano. pelayanan resep.
Dilakukannya penyuluhan
kepada pasien di ruang
tunggu pasien Puskesmas
Tondano mengenai alur
pelayanan resep dengan alat
bantu X Banner dan Poster
yang dipasang d depan
Apotek UPT Puskesmas
Tondano.

5. Belum optimalnya Belum adanya ruang khusus Ada ruang khusus konseling
peran Apoteker dalam konseling untuk pasien atau di Apotek UPT Puskesmas
melakukan Konseling keluarga pasien yang Tondano dan membuat form
kepada pasien atau mendapatkan obat-obatan konseling yang sesuai
keluarga pasien yang khusus seperti, obat-obatan dengan PMK No 74 Tahun

18
mendapatkan obat- untuk pasien penyakit kronis 2016.
obatan khusus seperti, (Diabetes, Hipertensi, Asma,
obat-obatan untuk dll), dan pasien yang
pasien penyakit kronis mendapat obat
(Diabetes, Hipertensi, narkotika/psikotropika.
Asma, dll), dan pasien
yang mendapat obat
narkotika/psikotropika.

3.1.1 Analisis Isu

A. Metode APKL (Aktual / Problematik / Khalayak / Layak)

Identifikasi isu menggunakan APKL merupakan alat bantu

untuk menganalisis ketepatan dan kualitas isu dengan

memperhatikan tingkat aktual, problematik, kekhalayan, dan

kelayakan dari isu-isu yang ditemukan. Alat bantu penetapan

Penilaian kualitas isu yang pertama menggunakan teknik APKL

dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) pada kriteria isu yaitu

1. Aktual : isu benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

masyarakat;

2. Problematik : isu dengan dimensi masalah yang kompleks,

dan segera diperlukan solusi komperehensif;

3. Kekhalayakan : isu menyangkut hajat hidup orang banyak;

masyarakat pada umumnya, bukan untuk seseorang atau

kelompok.

4. Kelayakan : isu masuk akal, realistis, relevan, dan dapat

dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya (LAN RI,

2019).

19
Hasil analisis isu kontemporer yang ada pada Apotek Rawat

Jalan UPT Puskesmas Tondano, Kota Pekalongan dapat dilihat pada

Tabel 2.

Tabel 2. Analisis Isu Kontemporer di Apotek n UPT Puskesmas Tondano


menggunakan Metode APKL
Nilai
No Isu Jumlah Peringkat
A P K L
1 Belum optimalnya peran Apoteker
dalam penandaan obat hampir ED
4 3 4 3 14 II
(Kadaluwarsa) di Apotek UPT
Puskesmas Tondano.
2 Belum Optimalnya Peran Apoteker
dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO)
4 4 3 4 15 I
tentang Beyond Us Date (BUD) Obat di
Apotek UPT Puskesmas Tondano.
3 Belum optimalnya peran Apoteker
dalam Pemberian Informasi Obat
3 4 3 2 12 III
kepada pasien di UPT Puskesmas
Tondano.
4 Belum optimalnya alur pelayanan resep
di UPT Puskesmas Tondano.
4 3 2 2 11 IV

5 Belum optimalnya peran Apoteker


dalam melakukan Konseling kepada
pasien atau keluarga pasien yang
mendapatkan obat-obatan khusus
3 2 3 2 10 V
seperti, obat-obatan untuk pasien
penyakit kronis (Diabetes, Hipertensi,
Asma, dll), dan pasien yang mendapat
obat narkotika/psikotropika.

B. Metode USG

Isu prioritas atau pilihan dapat ditentukan dengan menganasilis

tiga isu peringkat teratas pada analisis metode APKL, menggunakan

metode USG. Metode USG merupakan alat analisis yang dilakukan

untuk menentukan prioritas isu melalui tingkat kegawatan,

20
keseriusan, dan tingkat pertumbuhan suatu isu atau masalah.

Urgency: seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis

dan ditindaklanjuti. Seriousness: Seberapa serius suatu isu harus

dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth:

Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak

ditangani segera. Kriteria pada analisis USG dapat dilihat pada Tabel

3.

Tabel 3. Kriteria Penilaian Analisis Isu Menggunakan Metode USG

Kriteria
Skor
Urgency Seriousness Growth
Isu tidak mendesak Isu tidak begitu serius untuk di bahas Isu lamban berkembang
1 untuk segera karena tidak berdampak ke hal yang
diselesaikan lain

Isu kurang mendesak Isu kurang serius untuk segera Isu kurang cepat
2 untuk segera dibahas karena kurang berdampak ke berkembang
diselesaiakn hal lain

Isu cukup mendesak Isu cukup serius untuk segera dibahas Isu cukup cepat
3 untuk segera karena akan berdampak ke hal yang berkembang, segera
diselesaikan lain dicegah

Isu mendesak untuk Isu serius untuk segera dibahas Isu cepat berkembang
4 segera diselesaikan karena akan berdampak ke hal yang untuk segera dicegah
lain

Isu sangat mendesak Isu sangat serius untuk segera Isu sangat cepat
5 untuk segera dibahas karena akan berdampak ke berkembang untuk segera
diselesaikan hal yang lain dicegah
(LAN RI, 2019).

Hasil analisis isu-isu kontemporer pada Apotek UPT Puskesmas

Tondano menggunakan metode USG dapat dilihat pada Tabel 4.

21
Tabel 4. Analisis Isu Kontemporer di Apotek UPT Puskesmas Tondano
menggunakan metode USG

Kriteria
Isu Kontemporer Jumlah Peringkat
Urgency Seriousness Growth
Belum Optimalnya Peran
Apoteker dalam Pelayanan
Informasi Obat (PIO) tentang
5 4 4 13 I
Beyond Use Date (BUD) Obat
di Apotek UPT Puskesmas
Tondano.
Belum optimalnya peran
Apoteker dalam penandaan
obat hampir ED (Kadaluwarsa) 3 4 4 11 II
di Apotek UPT Puskesmas
Tondano.
Belum optimalnya peran
Apoteker dalam Pemberian
3 3 3 9 III
Informasi Obat kepada pasien
di UPT Puskesmas Tondano.

Berdasarkan analisis diatas, maka isu “Belum Optimalnya

Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang

Beyond Use Date (BUD) Obat di Apotek UPT Puskesmas Tondano”

diprioritaskan untuk diselesaikan permasalahannya dengan

menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme,

etika publik, komitmen mutu, dan antikorupsi), serta kedudukan dan

peran ASN dalam NKRI.

3.1.2 Analisis Penyebab dan Dampak Isu

Penyebab terjadinya isu prioritas dianalisis menggunakan diagram

fishbone (tulang ikan) yang menekankan hubungan sebab akibat

terjadinya suatu isu. Kategori penyebab isu dalam diagram ini adalah man

(sumber daya manusia), material (bahan baku), method (metode), dan

22
milleu (lingkungan). Analisis penyebab isu prioritas dapat dilihat pada

Gambar 3.

MAN MATERIAL

Kurang Belum ada media


informatif informasi dan Kurang update dalam
edukasi mengoperasikan
Apoteker kurang aplikasi pembuat poster
inisiatif dan x banner.

Belum ada Lingkungan kerja


pembuatan yang sibuk dengan
poster dan kegiatan diluar
banner tupoksi
Belum ada PIO Kurangnya koordinasi
tentang BUD antara Apoteker dan Asisten
(Beyond Use Date) Apoteker untuk inisiatif
memberikan penyuluhan
tentang BUD

METHOD
MILIEU

Belum optimalnya peran apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat

(PIO) tentang Beyond Used Date (BUD) kepada pasien di UPT

Puskesmas Tondano tersebut berdampak pada penggunaan obat yang

tidak rasional, peningkatan kesalahan dalam penggunaan obat, serta

kurang terjaminnya efektivitas pengobatan pasien. Peningkatan peran

apoteker dalam pelaksana PIO tersebut diharapkan dapat mencegah

terjadinya berbagai masalah dalam penggunaan obat sehingga terjamin

pengobatan yang rasional dan aman. Selain itu, kegiatan ini juga

diharapkan dapat meningkatkan citra pelayanan farmasi yang prima.

23
3.1.3 Gagasan Pemecahan Isu

Berdasarkan uraian analisis isu, penyebab isu, dan dampak isu jika

tidak diselesaikan, maka gagasan pemecahan isu untuk mewujudkan

Pelayanan Informasi Obat (PIO) yang lebih optimal di UPT Puskesmas

Tondano, yaitu :

1. Pembuatan poster dan x banner terkait dengan informasi tentang


Beyond Use Date (BUD atau batas waktu penggunaan obat setelah
dibuka dari kemasan sehingga dapat dimanfaatkan karyawan
puskesmas dan pasien dalam memperoleh informasi seputar masa
simpan obat.
2. Pembuatan stiker khusus yang akan ditempelkan pada kemasan
obat mengenai Beyond Use Date (BUD) sehingga dapat
dimanfaatkan Apoteker pelaksana PIO dalam menyampaikan
informasi seputar masa simpan obat.
3. Memberikan pendidikan atau pelatihan bagi karyawan apotek
(Asisten Apoteker) sebagai tenaga kefarmasian yang juga berhak
melakukan pelayanan atau penyerahan obat kepada pasien dalam
pelaksaan Pelayanan Informasi Obat (PIO) tentang Beyond Use
Date (BUD) sehingga mampu mendukung terselenggaranya
kegiatan Pelayanan Informasi Obat (PIO) sesuai dengan Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (PMK No. 74 tahun 2016).

24
3.2 Matriks Rancangan Aktualisasi

Matriks rancangan aktualisasi terhadap isu “Belum Optimalnya Peran Apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO)

tentang Beyond Use Date (BUD) Obat di Apotek UPT Puskesmas Tondano”, dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Matriks Rancangan Aktualisasi

KETERKAITAN KONTRIBUSI
OUTPUT/HASIL PENGUATAN NILAI-
NO KEGIATAN TAHAPAN KEGIATAN DENGAN SUBSTANSI TERHADAP TUPOKSI
KEGIATAN NILAI ORGANISASI
ANEKA ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1 Penyusunan 1) Mencari Daftar rancangan a. Akuntabilitas
literature Menyusun rancangan Menyusun rancangan
daftar beyond tentang beyond use beyond use date Bertanggung jawab daftar beyond use date daftar beyond use
use date obat date obat yangobat berdasarkan menyusun daftar obat berdasarkan date obat berdasarkan
yang tersedia di tersedia di UPT literature. rancangan beyond literature berkontribusi literature menguatkan
pelayanan Puskesmas Tondano. use date obat. terhadap tujuan tata nilai puskesmas,
farmasi UPT b. Nasionalisme Puskesmas Tondano, yaitu :
Puskesmas 2) Menyusun rancangan Melaksanakan yaitu “Mewujudkan Profesional
Tondano daftar beyond use konsultasi kepada masyarakat yang Memelihara
date obat mentor terkait daftar mampu menjangkau kompetensi dan
berdasarkan rancangan beyond pelayanan kesehatan melaksanakan
literature. use date obat bermutu”. pekerjaan sesuai
secara standar dan
3) Konsultasi mengenai musyawarah. wewenangnya serta
rancangan daftar c. Etika Publik meningkatkan
beyond use date obat Berkonsultasi pengetahuan dan
dengan mentor kepada atasan ketrampilan secara
terkait dengan dinamis.

25
4) Mencetak dan daftar rancangan
menempel daftar beyond use date
beyond use date obat obat dengan sikap
yang telah disetujui sopan dan santun.
oleh mentor. d. Komitmen Mutu
Berorientasi mutu
dengan mencari
literatur untuk
menyusun daftar
beyond use date
obat.
e. Anti Korupsi
Berkonsultasi
kepada atasan
terkait daftar
rancangan beyond
use date obat
dengan
menerapkan sikap
kejujuran dan
sederhana.

26
2 Survei awal 1) Membuat kuisioner Mendapatkan a. Akuntabilitas Survei awal kegiatan Survei awal kegiatan
kegiatan PIO untuk proses survei informasi terkait Bertanggung jawab PIO berkontribusi PIO menguatkan nilai
tentang Beyond PIO di apotek pengetahuan membuat dan terhadap misi organisasi, yaitu
Use Date (BUD) Puskesmas Tondano. pasien tentang menyiapkan Puskesmas Tondano,
pada pasien di Beyond Used kuisioner atas yaitu “Menggerakkan Responsibility
apotek 2) Melaksanakan survei Date (BUD) obat persetujuan dan meningkatkan Memberikan layanan
Puskesmas pada pasien di apotek dilengkapi mentor/atasan kualitas pelayanan secara konsekuen
Tondano Puskesmas Tondano dengan b. Nasionalisme kesehatan seacar adil, dengan sepenuh hati
menggunakan terkait pelaksanaan penyebaran Melakukan kegiatan merata, terjangkau,
kuesioner. PIO tentang Beyond kuisioner. Pelayanan dan berkeseimbangan Komunikatif
Use Date (BUD). Informasi Obat bagi seluruh Memberikan layanan
(PIO) tentang masyarakat.” dengan tulus, murah
3) Membuat kesimpulan Beyond Use Date senyum, komunikatif,
hasil survei. (BUD) kepada dan memberi informasi
pasien secara adil, secara tuntas.
tanpa membeda-
bedakan pasien Keadilan
atau diskriminasi. Melayani tanpa
c. Etika Publik mebedakan suku,
Melakukan survey agama, ras, jabatan,
awal kepada pasien dan status serta
dengan sikap ramah orientasi politik.
dan sopan.
d. Komitmen Mutu
Berkomitmen untuk
meningkatkan mutu
kualitas pelayanan
PIO (Pelayanan
Informasi Obat).

27
e. Anti Korupsi
Melaksanakan
pembagian
kuisioner kepada
pasien dengan jujur
dan sederhana.

3 Pembuatan 1) Membuat desain Banner dan a. Akuntabilitas Pembuatan banner dan Pembuatan banner
banner dan poster dan x banner. Poster Bertanggung jawab poster dalam dan poster dalam
poster sebagai terselesaikan dan menyelesaikan pelaksanaan PIO pelaksanaan PIO
media informasi 2) Konsultasi hasil tercetak serta tugas desain poster berkontribusi terhadap menguatkan nilai
tertulis. desain poster dan terunggah di akun dan banner dibuat misi puskesmas, yaitu organisasi, yaitu
banner dengan sosial media atas persetujuan “meningkatkan
mentor. mentor/atasan. ketersediaan dan Profesional
b. Nasionalisme kualitas sumber daya Memelihara
3) Mencetak hasil Melaksanaan kesehatan”. kompetensi dan
desain poster dan konsultasi kepada melaksanakan
banner. mentor hasil desain pekerjaan sesuai
poster dan x banner standard
4) Menempelkan poster dengan secara wewenangnya serta
di Mading musyawarah. meningkatkan
puskesmas, c. Etika Publik pengetahuan dan
meletakkan banner di Melakukan tugas ketrampilan secara
tengah ruang tunggu dengan jujur dan dinamis.
pasien. berintregitas tinggi
dalam membuat
desain poster dan x
5) Mengunggah poster banner sesuai
di media sosial dengan kode etik
(Instagram) pada dan kode perilaku.

28
akun Puskesmas. d. Komitmen Mutu
Menciptakan inovasi
melalui pembuatan
banner dan poster
demi meningkatkan
mutu dari
Pelayanan
Informasi Obat
(PIO).
e. Menyelesaikan
banner dan poster
dengan tepat waktu
(Anti Korupsi).

4 Pembuatan Stiker 1) Membuat desain Stiker a. Akuntabilitas Pembuatan Stiker Pembuatan Stiker
Beyond Use Date rancangan stiker. terselesaikan dan Bertanggung jawab Beyond Use Date (BUD) Beyond Use Date
(BUD) sebagai tercetak sesuai menyelesaikan dalam pelaksanaan PIO (BUD) dalam
bukti penerapan 2) Konsultasi hasil ukuran. desain stiker dibuatberkontribusi terhadap pelaksanaan PIO
dari PIO. desain stiker dengan atas persetujuan visi Puskesmas menguatkan nilai
mentor. mentor/atasan. Tondano, yaitu organisasi, yaitu
“Memberikan
3) Mencetak hasil b. Nasionalisme pelayanan kesehatan Profesional
desain stiker. Membuat desain yang berkualitas dan Memelihara
stiker untuk terjangkau kepada kompetensi dan
penempelan di masyarakat”. melaksanakan
kemasan obat pekerjaan sesuai
dengan standar dan
melaksanaan wewenangnya serta
konsultasi kepada meningkatkan
mentor secara pengetahuan dan

29
musyawarah. ketrampilan secara
dinamis.
c. Etika Publik
Melakukan tugas
dengan jujur dan
berintregitas tinggi
dalam membuat
desain stiker sesuai
dengan kode etik
dan kode perilaku.
d. Komitmen Mutu
Menciptakan inovasi
melalui pembuatan
stiker yang akan
ditempel di
kemasan obat
pasien demi
meningkatkan mutu
dari Pelayanan
Informasi Obat
(PIO).
e. Anti Korupsi
Menyelesaikan
pembuatan stiker
tepat waktu.

30
5 Sosialisasi isi dan 1) Membuat janji Petugas apotek a. Akuntabilitas Sosialisasi isi dan Sosialisasi isi dan
penggunaan pertemuan dengan Puskesmas Bertanggung jawab penggunaan poster penggunaan poster
poster petugas yang Tondano paham menyampaikan isi pelaksanaan PIO pelaksanaan PIO
pelaksanaan PIO ditugaskan di apotek materi mengenai dari PIO tentang berkontribusi terhadap menguatkan pada nilai
pada petugas Puskesmas Tondano. Beyond Use Date Beyond Use Date misi Puskesmas organisasi, yaitu
apotek (BUD) obat dan (BUD) Tondano, yaitu
Puskesmas 2) Melakukan sosialisasi paham fungsi menggunakan “meningkatkan Profesional
Tondano. pada petugas apotek dibuatnya stiker, Poster kepada ketersediaan dan Memelihara
Puskesmas Tondano yaitu untuk petugas apotek atau kualitas sumber daya kompetensi dan
menggunakan poster. ditempelkan di asisten apoteker. kesehatan” mendukung melaksanakan
kemasan obat. b. Nasionalisme tugas puskesmas dalam pekerjaan sesuai
Melaksanakan penyelenggaraan Upaya standar dan
sosialisasi kepada Kesehatan wewenangnya serta
karyawan apotek Perseorangan (UKP) di meningkatkan
terkait beyond use wilayah kerjanya. pengetahuan dan
date obat secara ketrampilan secara
musyawarah, sesuai dinamis.
dengan sila ke-4.
c. Etika Publik Komunikatif
Melakukan Memberikan layanan
sosialisasi dengan dengan tulus, murah
sikap ramah, senyum, komunikatif,
informatif, dan dan memberi informasi
responsif. secara tuntas.
d. Komitmen Mutu
Dengan adanya
sosialisasi mampu
meningkatkan mutu
dari SDM yang
berhak memberikan
PIO (Pelayanan

31
Informasi Obat).
e. Anti Korupsi
Melakukan
sosialisasi dengan
Sederhana

6 Penempelan 1) Menyiapkan stiker Pasien paham a. Akuntabilitas Pelaksanaan PIO Pelaksanaan PIO
stiker obat pada BUD di ruang tentang BUD obat Bertanggung jawab dengan menempel stiker dengan menempel
kemasan peracikan obat yang diterima dan dalam melaksankan berkontribusi terhadap stiker menguatkan tata
eksternal dan 2) Jika ada resep adanya bukti foto PIO kepada pasien. misi Puskesmas nilai puskesmas, yaitu
pelaksanaan masuk, dilakukan kegiatan PIO. b. Nasionalisme Tondano, yaitu
kegiatan peracikan dan Melaksanakan PIO “menggerakkan dan Komunikatif
Pelayanan penyerahan obat kepada pasien meningkatkan kualitas Memberikan layanan
Informasi Obat diikuti dengan secara adil tanpa pelayanan kesehatan dengan tulus, murah
(PIO) kepada penempelan stiker. membeda-bedakan secara adil, merata, senyum, komunikatif,
pasien. 3) Pelaksanaan PIO dan tetap terjangkau, dan dan memberi informasi
pada pasien terkait menghormati berkeseimbangan bagi secara tuntas.
BUD. pasien. seluruh masyarakat”
c. Etika Publik Konsisten
Melaksanakan PIO Melayani dengan
kepada pasien selalu menjaga nama
dengan sikap baik institusi.
ramah, sopan, dan
informatif. Profesional
d. Komitmen Mutu Memelihara
Berkomitmen untuk kompetensi dan
meningkatkan mutu melaksanakan
pelayanan pasien pekerjaan sesuai
melalui PIO. standar dan
e. Anti Korupsi wewenangnya serta

32
Melaksanakan PIO meningkatkan
dengan jujur dan pengetahuan dan
sederhana. ketrampilan secara
dinamis.

7 Monitoring dan 1) Menyiapkan kuisioner Mendapatkan a. Akuntabilitas Monitoring dan evaluasi Monitoring dan
evaluasi untuk proses survei informasi terkait Bertanggung jawab pelaksanaan PIO evaluasi pelaksanaan
pelaksanaan PIO. kualitas PIO. pelaksanaan melakukan berkontribusi terhadap PIO menguatkan nilai
kegiatan PIO monitoring dan fungsi penyelenggaran organisasi, yaitu
2) Melaksanakan survei setelah dilakukan evaluasi untuk pelayanan UKP Responsibility
pada pasien apotek pemberian melihat keefektifan Puskesmas Tondano, Memberikan layanan
Puskesmas Tondano informasi terkait hasil dari yaitu “melaksanakan secara konsekuen
terkait pelaksanaan BUD dilengkapi aktualisasi. pencatatan, pelaporan, dengan sepenuh hati.
PIO tentang Beyond dengan b. Nasionalisme evaluasi terhadap Komunikatif
Use Date (BUD) obat. penyebaran Melakukan kegiatan mutu dan akses Komunikatif dengan
kuisioner. Pelayanan Informasi pelayanan kesehatan.” memberikan layanan
3) Membuat kesimpulan Obat (PIO) tentang (Peraturan Walikota No dengan tulus, murah
hasil akhir survei. Beyond Use Date 77 tahun 20, Pasal 11) senyum, komunikatif,
(BUD) kepada dan memberi informasi
pasien secara adil, secara tuntas.
tanpa membeda-
bedakan pasien
atau diskriminasi.
c. Etika Publik
Melakukan
monitoring dan
evaluasi dengan
membagikan
kuisioner kepada

33
pasien dengan
ramah dan sopan.
d. Komitmen Mutu
Berkomitmen untuk
meningkatkan mutu
kualitas pelayanan
PIO (Pelayanan
Informasi Obat).
e. Anti Korupsi
Melakukan
monitoring dan
evaluasi dengan
jujur dan sederhana.

8 Pelaporan hasil 1) Menyampaikan hasil Laporan akhir a. Akuntabilitas Pelaporan hasil Pelaporan hasil
aktualisasi dalam kegiatan monitoring aktualisasi yang Bertanggung jawab penerapan banner, penerapan banner,
pelaksanaan PIO dan evaluasi kepada terselesaikan. untuk poster, dan stiker dalam poster, dan stiker
tentang Beyond mentor. menyelesaikan pelaksanaan PIO dalam pelaksanaan
Use Date (BUD). laporan hasil berkontribusi terhadap PIO menguatkan nilai
2) Penyusunan laporan penerapan fungsi penyelenggaran organisasi, yaitu
akhir aktualisasi. aktualisasi. pelayanan UKP Profesional
b. Nasionalisme Puskesmas Tondano, Memelihara
3) Berdiskusi, meminta Melaksanakan yaitu “melaksanakan kompetensi dan
arahan dan usulan, konsultasi kepada pencatatan, pelaporan, melaksanakan
serta persetujuan mentor terkait daftar evaluasi terhadap pekerjaan sesuai
mentor terkait rancangan beyond mutu dan akses standar dan
penyusunan laporan use date obat pelayanan kesehatan.” wewenangnya serta
akhir aktualisasi. secara (Peraturan Walikota No meningkatkan
musyawarah, sesuai 77 tahun 20, Pasal 11) pengetahuan dan
dengan sila ke-4. ketrampilan secara

34
dinamis.
c. Etika Publik
Melakukan
konsultasi hasil
pelaporan
aktualisasi kepada
atasan dengan
sopan dan
responsif.
d. Komitmen Mutu
Secara komitmen
membuat laporan
aktualisasi secara
efisien.
e. Menyelesaikan hasil
penerapan
aktualisasi tepat
waktu dan jujur tidak
melakukan
manipulasi data
(Anti Korupsi).

35
3.3 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi

Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi dan habituasi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi di UPT Puskesmas Tondano

Tanggal Pelaksanaan
No Kegiatan September Oktober Bukti Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 1 Minggu 2
Konsultasi dengan mentor  Foto Kegiatan
1. (atasan) terkait pelaksanaan 1-4 Konsultasi dengan
kegiatan atasan
Penyusunan daftar beyond use
date obat yang tersedia di
2. pelayanan farmasi UPT 6-11  Daftar rancangan
beyond use date obat
Puskesmas Tondano.

Survei awal kegiatan PIO  Lembar kuisioner


tentang Beyond Use Date  Foto kegiatan konsultasi
3. (BUD) pada pasien di apotek 13-18 dan survey
Puskesmas Tondano  Hasil evaluasi survei
menggunakan kuesioner. awal
4. Pembuatan X banner dan  Lembar poster dan
poster sebagai media banner
20-25
informasi tertulis.  Foto kegiatan desain
poster dan banner
Pembuatan Stiker Beyond Use
Date (BUD) sebagai media  Lembar stiker BUD
5. 20-25  Foto kegiatan desain
penerapan dari informasi yang
stiker
dibuat.

36
Sosialisasi isi dan penggunaan  Foto kegiatan sosialisasi
6. poster pelaksanaan PIO pada kepada petugas Apotek
27-30
petugas apotek Puskesmas di UPT Puskesmas
Tondano. Tondano
Penempelan stiker obat pada  Foto kegiatan PIO
kemasan eksternal dan kepada pasien
7. pelaksanaan kegiatan 27-30 (penempelan stiker)
Pelayanan Informasi Obat
(PIO) kepada pasien.
Monitoring dan evaluasi  Lembar kuisioner
pelaksanaan PIO  Foto kegiatan konsultasi
8. 1-2 dan survei
 Hasil evaluasi survei
akhir
Pelaporan hasil aktualisasi
dalam dalam pelaksanaan PIO  Laporan akhir
9. 4-9 aktualisasi
tentang Beyond Use Date
 Foto kegiatan konsultasi
(BUD)

37
DAFTAR PUSTAKA
Lembaga Administrasi Negara, 2019, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II dan Golongan III - Analisis isu
Kontemporer, Jakarta, Lembaga Adiministrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara, 2019, Modul Pelatihan Dasar Calon


Pegawai Negeri Sipil - Kesiapsiagaan Bela Negara, Jakarta,
Lembaga Adiministrasi Negara.

Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 77 Tahun 2019 Tentang Unit


Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Pekalongan.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019


Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016


tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Nomor : PER/13/M.PAN/4/2021 Jabatan
Fungsional Apoteker dan Angka Kreditnya.

38

Anda mungkin juga menyukai